sick building syndrome
DESCRIPTION
sick building syndromeTRANSCRIPT
Gedung pun Bisa Bikin Sakit
Saat ini kita telah memasuki zaman modern, dimana kita terbiasa dengan segala
sesuatu yang otomatis, telah terkomputerisasi, berteknologi canggih, berarus globalisasi, serta
kebutuhan informasi telah menjadi prioritas utama masyarakat. Semua hal itu membuat
kegiatan kita lebih mudah, namun tanpa kita sadari dengan segala kecanggihan yang
dihadirkan zaman telah memberikan berbagai permasalahan kesehatan baru yang harus
dihadapi, salah satunya adalah “Sick Building Syndrome”.
Sick Building Syndrome (SBS) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
efek tidak menyenangkan mengenai kesehatan atau penurunan daya tahan tubuh jika berada
terlalu lama dalam gedung yang terisolasi tanpa ventilasi terbuka (National Safety Council).
Gejala yang biasanya dikeluhkan adalah ketidaknyaman akut antara lain sakit kepala, iritasi
pada mata, hidung, dan tenggorokan, kulit kering, pusing, mual, sulit berkonsentrasi, serta
mudah lelah. Pada Sick Building Syndrome tidak dapat ditentukan penyakit secara klinis,
hanya saja bagi orang yang mengalaminya akan merasa lebih baik ketika keluar dari gedung
tersebut.
Sick Building Syndrome memiliki beberapa faktor penyebab antara lain: pertama,
bahan kimia pencemar dari luar gedung seperti asap kendaraan yang masuk ke dalam gedung,
ini sangat mengganggu pernafasan. Kedua, bahan kimia pencemar dari dalam gedung seperti
karpet yang berdebu dan bahan pembersih yang dapat memancarkan senyawa yang tidak baik
bagi kesehatan, dalam jangka waktu panjang dan konsentrasi tinggi dapat bersifat karsinogen
(menyebabkan kanker). Ketiga, pencemaran biologis atau yang disebabkan makhluk hidup
seperti bakteri dan virus yang menyebabkan infeksi serta serbuk sari yang dapat
menyebabkan reaksi alergi. Kemudian yang terakhir adalah ventilasi yang tidak memadai
sehingga mempersulit pertukaran udara dari ruang terbuka (National Safety Council).
Beberapa upaya dapat dilakukan sebagai solusi dari Sick Bulding Syndrome ini yaitu
membuka ventilasi udara lebar-lebar jika memungkinkan, meminimalkan penggunaan
barang-barang yang dapat mengeluarkan zat pencemar, melakukan perawatan gedung seperti
mengganti karpet, lalu menghindari menyalakan pendingin ruangan secara terus-menerus
untuk menghindari perkembangbiakkan bakteri, serta memberi tanaman hias di dalam gedung
untuk mengurangi pencemaran.
Dari paparan di atas dapat saya simpulkan bahwa modernisasi tidak sepenuhnya
berdampak positif, salah satunya adalah dengan timbulnya permasalahan baru dalam dunia
kesehatan yaitu Sick Building Syndrome yang berupa menurunnya kualitas kesehatan apabila
berada dalam gedung dalam jangka waktu lama. Gejala-gejala yang ditimbulkan yaitu pusing,
iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, kulit kering serta mudah lelah. Faktor utamanya adalah
pencemaran udara serta dapat diatasi dengan perbaikan ventilasi gedung yang baik sehingga
pertukaran udara terjadi maksimal dan penggunaan tanaman hias untuk mengurangi
pencemaran udara.
Oleh karena itu, sebaiknya kita lebih menjaga kesehatan serta tidak terlalu lama
berada di dalam gedung. Apabila tuntutan profesi yang mengharuskan kita untuk berada di
dalam gedung selama kurun waktu lama, maka yang terbaik yang dapat dilakukan adalah
berolahraga dengan teratur.