sbs (sick building syndrome)

22
SICK BUILDING SYNDROME (SBS) PRESENTATION Disusun Oleh : Garnet Filemon Waluyono 1020500007

Upload: garnet-waluyo

Post on 14-Apr-2017

416 views

Category:

Science


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Sbs (sick building syndrome)

SICK BUILDING SYNDROME(SBS)

PRESENTATION

Disusun Oleh :

Garnet Filemon Waluyono1020500007

Page 2: Sbs (sick building syndrome)

PENDAHULUAN

Apa itu Sick Building Syndrome? Sick Building Syndrome (SBS)  atau yang disebut juga dengan Tight Building Syndrome atau Building Related Illness / Bulding Related Occupant Complaints Syndrome adalah Situasi dimana penghuni Gedung (Bangunan) mengeluhkan permasalahan kesehatan dan kenyamanan yg akut, yang timbul berkaitan dengan waktu yang dihabiskan dalam suatu bangunan, namun gejalanya tidak spesifik dan penyebabnya tidak dapat diidentifikasikan (EPA, 1991) dan juga merupakan kumpulan permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan kualitas udara dalam lingkungan (Engelhart, 1999) atau juga dapat didefinisikan sebagai Keluhan yg tidak spesifik dari penghuni ruangan ber AC .

Page 3: Sbs (sick building syndrome)

PENGERTIAN SICK BUILDING SYNDROME

SBS, merupakan kombinasi dari sindrom yang terkait dengan lingkungan kerja atau tempat tinggal. Menurut WHO, penyebab dari SBS ini sebagian besar adalah kualitas udara ruangan yang kurang baik.

SBS ini sangat berbahaya, karena mengakibatkan dampak-dampak buruk bagi karyawan. Akibat lingkungan kerja yang kurang kondusif, maka karyawan jadi lebih sulit konsentrasi, akibatnya produktivitas berkurang, kepuasan kerja rendah, turnover karyawan tinggi, karyawan sering sakit sehingga tingkat absensi tinggi. Akibatnya, tentu kinerja perusahaan secara keseluruhan jadi tidak optimal.

Page 4: Sbs (sick building syndrome)

Manusia menghabiskan 90 % waktunya dalam lingkungan konstruksi, baik itu di dalam bangunan kantor ataupun rumah yg mungkin sekali kualitas udara dalam ruangnya tercemar oleh chemical yg berasal dari dalam maupun luar ruangan, tercemar oleh mikroba ataupun disebabkan karena ventilasi udara yg kurang baik.  Contoh polutan yang bisa mencemari ruangan misalnya asap rokok; ozone yg berasal dari mesin fotocopy & printer; volatile organics compounds yg berasal dari carpets, furniture, cat, cleaning agents dsb; debu, carbon monoxide, formaldehyde, dll. 

Keluhan utama yang yang ditimbulkan dari pencemar udara dalam ruangan itu bisa berupa iritasi (mata berair, bersin, hidung tersumbat, gatal tenggorokan) , sesak napas, sakit kepala, kelelahan, gejala seperti flu, dan bronkitis .

Page 5: Sbs (sick building syndrome)

PENYEBAB SICK BUILDING SYNDROME

Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab SBS:

• air conditioner yang desainnya kurang baik• pemeliharaan ventilasi kurang baik• suhu,dan tingkat kelembaban yang terlalu tinggi• kondisi kantor yang terlalu berisik• udara yang terlalu kering• polutan dalam ruangan, misalnya seperti serpihan yang berasal dari makanan, pakaian, sepatu, dan debu• rendahnya jumlah ion negative di udara, yang salah satunya mengakibatkan aliran oksigen terhambat• dan sejumlah kondisi buruk lain di lingkungan kerja, termasuk hubungan yang buruk dengan rekan kerja.

Page 6: Sbs (sick building syndrome)

Menurut Trasher, USA (1989) menyebutkan bahwa SBS dihubungkan dengan reaksi kimia yaitu :

Formaldehid (HCHO) Toluene Di Isocyanete (TDI) Tri Mellitic Anhidride (TMA). Volatile Organic Chemicals (VOC).

Dengan Gejala :

- Gangguan mata/penglihatan,hidung, sinus, tulang,saraf.- Ada zat anti HCHO,TDI,TMA menimbulkan adanya

respon imunologis yang bersifat sinergistik.

Page 7: Sbs (sick building syndrome)

Ada pula beberapa penyebab lainnya adalah polutan yang dapat mencemari ruangan, misalnya asap rokok, ozon yang berasal dari mesin fotocopi dan printer, volatile organics compounds yang berasal dari karpet, perabotan cat, bahan pembersih, debu, carbon monoxide, formalde-hyde, dan masih banyak lagi.

Kualitas udara dalam ruang atau Indoor Air Quality (IAQ) yang buruk dapat mengakibatkan ketidaknyamanan dan gangguan kesehatan pada penghuni ruangan (gedung, rumah, atau perkantoran) .

Sehingga muncul beberapa keluhan non-spesifik yang diderita oleh beberapa oleh penghuni dalam suatu ruangan yang lebih dikenal dengan Sick Building Syndrome (SBS). Pada umumnya efek yang ditimbulkan berupa efek akut atas gangguan dan rasa tidak nyaman tersebut.

Page 8: Sbs (sick building syndrome)

Untuk menjaga suhu udara ruangan tetap dingin, digunakan AC. Tidak adanya ventilasi tidak mengurangi kenyamanan gedung. Sangat nyaman, sampai-sampai tidak banyak yang menyadari bahwa sumber polusi justru berasal dari ruangan kerja itu sendiri. Sick Building Syndrome memang sangat berpeluang terjadi di gedung-gedung perkantoran dengan dinding kaca.

Bangunan yang ventilasinya tak cukup pun menyebabkan tidak adanya sirkulasi sehingga udara segar di dalam ruangan menjadi sangat terbatas. Molekul-molekul yang kecil, yang tidak dapat kita lihat berkembang dengan baik di udara yang lembab. Tak terhindarkan, molekul-molekul itupun masuk ke dalam saluran pernapasan melalui udara yang kita hirup.

Page 9: Sbs (sick building syndrome)

GEJALA AKIBAT SICK BUILDING SYNDROME

1.Lethargi (perasaan yg tidak enak/nyaman)2.Iritasi membran mukosa.3.Sakit kepala dan iritasi mata.4.Gangguan penglihatan dan kekeringan kulit.

Page 10: Sbs (sick building syndrome)

Gejala lain yang ditemukan :

- Sakit kepala – Gangguan nafas- Lesu-letih – Gangguan membran mukosa

Gejala kemungkinan sebagai efek biologis yaitu adanya ion-ion dalam udara :

Ion negatif yg tinggi dapat memanjangkan/memperbanyak waktu reaksi/kerja seseorang.

Ion positif yg tinggi dapat menimbulkan gejala Deleterious, gangguan pernafasan atas, sakit kepala, alergis (asthma, alveolitis), gangguan mata/penglihatan, pening, sukar bernafas.

Page 11: Sbs (sick building syndrome)

Dan Menurut Tjandra Yoga Adhitama (2002) efek yang bisa ditimbulkan antara lain:

A.   Iritasi selaput lendir

·         Iritasi pada mata, pedih, merah, dan berair

B.   Iritasi hidung, bersin, gatal

·         Iritasi temggorok, sakit menelan, gatal, batuk kering

Page 12: Sbs (sick building syndrome)

C.   Gangguan neurotoksik

·         Sakit kepala

·         Lemah/capai

·         Mudah tersinggung

·         Sulit berkonsentrasi

D.   Gangguan paru dan pernapasan

·         Batuk

·         Sesak napas

·         Rasa berat di dada

Page 13: Sbs (sick building syndrome)

E.   Gangguan kulit

·         Kulit kering

·         Kulit gatal

F.    Gangguan saluran cerna

·         Diare

G.  Gangguan lainnya

·         Gangguan perilaku

·         Gangguan saluran kencing

·         Sulit belajar

Page 14: Sbs (sick building syndrome)

Dari semua keluhan di atas, mungkin juga disebabkan oleh faktor lain dan tidak karena IAQ yang buruk. Namun ada juga yang mengatakan bahwa bila sebanyak lebih dari 20%-50% jumlah penghuni gedung (Building Occupants) yaitu orang yang bekerja di dalam gedung dalam periode waktu tertentu, mengeluhkan keluhan yang sama dari beberapa keluhan di atas dapat diduga berpotensi terjadinya SBS.

Perlu diingat bahwa efek dari masalah IAQ merupakan keluhan yang tidak spesifik daripada didefinisikan sebagai penyakit yang pasti. Sehingga indikator kesehatan yang ditimbulkan SBS hanya sebatas keluhan non spesifik. Namun kendati keluhan dari SBS dapat dikategorikan tidak berat, seringkali terasa mengganggu dan pada akhirnya mempengaruhi produktivitas kerja.

Page 15: Sbs (sick building syndrome)

Dalam beberapa penelitian rekan-rekan akademisi mengenai SBS, mengemukakan banyak sekali confounding factors bahwa SBS ini dapat menimbulkan suatu penyakit. Penyakit ini lebih cenderung mengarah pada penyakit flek pada paru dan penyakit ini merupakan akibat efek kronik 10-15 tahun (Building Related Illness – BRI).

Page 16: Sbs (sick building syndrome)

Indikator lain yang sebaiknya diperhatikan adalah hilang munculnya gejala, jadi semacam sebuah perasaan aneh yang dirasa oleh jiwa seseorang. Gangguan kesehatan Gejalanya akan timbul selama berada di dalam suatu ruangan, hilang bila telah meninggalkan ruangan, dan dirasakan lagi setelah kembali ke ruangan tersebut.

Gejalanya misalkan badan terasa pegal, sesak napas, pusing, pilek, serta lelah-letih-lesu. Keluhan lain seperti mata merah, perut kembung, migrain, dan mata berair, pilek, sulit konsentrasi, sakit tenggorokan, sesak napas, batuk, mual, kulit kering, jantung berdegup kencang, gangguan pada kehamilan, mimisan, dan batuk kering sering juga dirasakan.

Resiko lain menderita gangguan SBS terkait erat dengan faktor lingkungan yang menjadi media pencemar fisik, kimia, biologis, dan radiasi di mana kita kontak relatif lama terjadi.

Page 17: Sbs (sick building syndrome)

MENGATASI SICK BUILDING SYNDROME

Untuk mengatasi Sick Building Syndrome ini, maka dapat diimplementasikan beberapa solusi:

• Ajukan kepada atasan Anda untuk memasang ionizer, yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas udara• Taruh vas atau pot bunga yang berisikan tanaman hidup, selain meningkatkan kelembaban juga menghasilkan oksigen• Jangan menggunakan lampu yang sinarnya terlalu terang dan menyilaukan• Menjaga ruang kerja supaya tetap bersih, dimana tiap karyawan bertanggung jawab terhadap meja kerjanya. Debu yang berlebihan dapat mengakibatkan alergi dan SBS.• Lakukan istirahat sejenak secara rutin, beranjak dari kursi dan berusaha mencari udara segar.• Ketika jam istirahat, lakukan lunch di luar gedung, jangan makan sambil bekerja. Jika Anda terlalu sibuk, tetap usahakan istirahat keluar sejenak• Jangan langsung masuk ke keramaian atau transportasi umum seusai bekerja. Jalanlah sejenak untuk menghirup udara segar.• Jika langkah-langkah diatas gagal, maka hubungi atasan Anda untuk mengambil solusi yang lebih tepat.

Page 18: Sbs (sick building syndrome)

Untuk masalah teknik pengendaliannya mungkin adalah :

A. Mengendalikan sumber kontaminan antara lain: 1. Menghilangkan (tidak mungkin) atau paling tidak dapat mengurangi sumber kontaminan. Misal membatasi atau memberikan ruang untuk para perokok yang ingin merokok di dalam kantor atau ruangan. 2. Mengisolasi sumber kontaminan tersebut, misal memakai bahan2 di dalam gedung yang tidak mengandung formaldehyde atau kadarnya dibawah nilai NAB 3. Memodifikasi lingkungan kerja misal untuk mengontrol tingkat kelembaban dengan menambah bahan serap pada atap (langit2) untuk mencegah kondensasi di permukaan langit2.

Page 19: Sbs (sick building syndrome)

B. Kontrol sistem ventilasi dalam gedung misal membersihkan fan atau filter secara berkala dan memberikan disenfektan

C. Pembersihan udara. Hal ini tergantung teknologi sistem ventilasi yang digunakan di dalam gedung. Secara umum ada 4 teknologi: Particulate filtration, electrostatic precipitation, negative ion generation, gas sorption.

D. Mengendalikan tingkat pemajanan dengan pendekatan administatif misal: merelokasi individu yang rentan dari area dimana mereka mengalami keluhan, pendidikan & promosi kesehatan terhadap penghuni gedung sehingga mereka sadar dan menghindari dari sumber2 kontaminan.

Page 20: Sbs (sick building syndrome)

Paparan radikal bebas memang sulit untuk dihindari. Beberapa sumber lain, ada yang menyebutkan jika dibutuhkan asupan antioksidan yang bisa menangkal radikal bebas berlebih di dalam tubuh. Salah satu asupan antioksidan yang dapat Anda pilih adalah suplemen nutrisi antioksidan yang diperkaya vitamin C, E, Zinc dan Selenium. Upaya ini sekiranya dapat dijadikan penopang daya tahan tubuh terhadap gejala SBS.

Page 21: Sbs (sick building syndrome)

Upaya meminimalisir gejala SBS ini dapat juga dilakukan dengan mengurangi masa penggunaan AC, ada baiknya sebelum memasuki ruangan ber-AC, AC dinyalakan dulu 1 jam lebih awal, melakukan perawatan lingkungan kerja dengan baik, dokumen lama disimpan dengan rapi di tempat tertutup sehingga tidak menjadi tempat timbunan debu, kurangi penggunaan wewangian ruangan yang mengandung bahan-bahan kimia, dan tempatkan tanaman hias dalam ruangan kerja untuk mengurangi udara kotor dalam ruangan

Page 22: Sbs (sick building syndrome)

TERIMA KASIH