sjogren syndrome
DESCRIPTION
pptTRANSCRIPT
Keratoconjunctivitis Sicca pada Pasien Sindrom Sjogren Sekunder
(Skenario 9)Carennia Paramita - 102011280
Auto-Anamnesis
• Identitas: perempuan, 50 thn• Keluhan utama: mata kering, panas, seperti
ada yang mengganjal, bangun pagi lengket dan susah dibuka
• RPS, RPD: ada riwayat DM dan nyeri tulang • RPO: (-)• RPK: (-)• Riwayat sosial-ekonomi: (-)
Anatomi
Lapisan Air Mata
Fungsi: optikal, mekanis, nutrisi, pertahanan
Pemeriksaan Fisik
1. Okular2. Oral3. Persendian
1. Pemeriksaan Okular
1. Visus: 6/62. Segmen anterior
1. Palpebra 2. Konjungtiva3. Kornea4. COA5. Iris/pupil6. Lensa
1. Pemeriksaan Okular
4. Tekanan intra okular5. Funduskopi6. Gerak bola mata7. Pemeriksaan lapang pandang
1. Pemeriksaan OkularPada kasus ini…• Kemerahan pada mata
(konjungtiva hiperemis, merah pada limbus)
• Refleks kornea menurun
1. Pemeriksaan OkularProduksi air mata dgn Schirmer test: turun
Normal: kertas basah sepanjang >10 mm dalam 5 menit.Abnormal: jika <5 mm dalam 5 menit.
Pemeriksaan Okular
Rose bengal atau Lissamine green: akan mewarnai sel yang mati atau sel yang tidak
dilindungi mukosa.
2. Pemeriksaan Oral
• Karies dentis• Penyempitan ductus
parotis• Kulit pecah-pecah di
ujung mulut• Potensial -> candidiasis
oral
3. Pemeriksaan Persendian
• Artritis = komponen SS• Artritis simetris, poliartikuler
Kriteria Sjogren’s Syndrome (SS)
Source: http://www.fmhs.auckland.ac.nz/som/ophthalmology/teaching/_docs/ophthalmology-v-dry-eye-sjogrens
Kriteria Sjogren’s Syndrome (SS)
Source: http://www.fmhs.auckland.ac.nz/som/ophthalmology/teaching/_docs/ophthalmology-v-dry-eye-sjogrens
Diagnosis Kerja: Sjogren Syndrome Sekunder
Pemeriksaan Penunjang
• RF +• ANA +• Anti-Ro (ssa) & Anti-La (ssb) antibodi bisa
muncul• Hipergammaglobulinemia
Kurang spesifik dan kurang sensitif !
Pemeriksaan Penunjang
• Biopsi glandula saliva minorinfiltrasi limfoid pada gld saliva minor
Diagnosis BandingPerbedaan Sindrom Sjogren Konjungtivitis Bakterialis
Anamnesis • Mata kering, panas, ada yang mengganjal
• Bangun pagi lengket dan susah dibuka
• Ada riwayat DM & artritis
• Mata susah dibuka saat bangun pagi karena banyak pus.
Hasil PF & Gejala klinis • Konjungtiva hiperemis • Mata berair, hiperemis konjungtiva
• Injeksi bilateral, dari 1 mata ke mata sebelahnya
Hasil PP • Mikros: infiltrasi limfosit • Mikros: ditemukan bakteri penyebab
Diagnosis BandingPerbedaan Sindrom Sjogren Konjungtivitis Alergika
Anamnesis • Mata kering, panas, ada yang mengganjal
• Bangun pagi lengket dan susah dibuka
• Ada riwayat DM & artritis
• Ada riwayat alergi tepung sari, rumput, bulu hewan
• Mata gatal, merah, berair mata, sering seakan-akan ‘tenggelam dari jaringan di sekitarnya’.
Hasil PF & Gejala klinis • Konjungtiva hiperemis • Injeksi ringan konjungtiva
• Kemosis akutHasil PP • Mikros: infiltrasi limfosit • Mikros: ditemukan
eosinofil
“Sjogren syndrome: Chronic, systemic, inflammatory, auto-immune disorder
characterised by lymphocytic infiltration of the exocrine organs.”
(source: http://www.fmhs.auckland.ac.nz/som/ophthalmology)
?
?
Epidemiologi
“Affects 0.1 - 4% of the population, no race predilection. More common in females; ratio of 9:1. Onset typically in 40-60 years old.”
(Source: http://www.fmhs.auckland.ac.nz/som/ophthalmology)
Etiologi
Manifestasi Klinis
• Xerophthalmia (dry eye) • Xerostomia (dry mouth) • Pembengkakan glandula parotis• Gejala pada extraglandular seperti: arthritis,
RA, SLE
Patofisiologi
• Antigen endogen yang mencetuskan respon inflamasi pada diri individu sendiri
• Genetik• Virus bisa mjd pencetus (mis: HIV)
Penatalaksanaan
• Mata kering: Cyclosporine• Mulut kering: perangsangan liur dengan sugar-
free lozenges• Sakit pada tulang: hydroxy chloroquine
Prognosis
• Dubia ad bonam• Morbiditas -> penurunan fungsi organ• Mortalitas -> SLE; RA
Komplikasi
• Munculnya kelainan yang berkaitan spt SLE• Infeksi glandula parotis• Tumor parotis• Pseudolimfoma / non-Hodgkin limfoma
Kesimpulan
• Sindrom Sjogren (SS) = penyakit autoimun yang menyebabkan disfungsi produksi kelenjar
saliva & lakrimalis • Trias SS = mata kering + mulut kering + ada
penyakit di sendi• SS & DM Tipe 1 disebabkan oleh kelainan
genetik yang samaTatalaksana SS:
HIPOTESIS DITERIMA