(selina) li sken c pemeriksaan tingkat kesadaran

Upload: sulastri

Post on 03-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 (Selina) Li Sken c Pemeriksaan Tingkat Kesadaran

    1/3

    PEMERIKSAAN TINGKAT KESADARAN

    Tingkat kesadaran seseorang bisa dinilai dengan 3 pendekatan, yaitu

    pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.

    Penilaian Tingkat Kesadaran Kualitatif terdiri dari 6 tingkatan yaitu:

    1. Kompos Mentisa. Tingkat kesadaran tertinggi, di mana pasien sadar sepenuhnya baik

    dalam hal orientasi terdapat dirinya dan orientasi terhadap lingkungan.

    b. Pada tingkat kesadaran ini, pasien memberikan respon yang baikterhadapa stimulus yang diberikan misal mampu menjawab dengan

    baik pertanyaan sederhana yang diberikan oleh pemeriksa.

    2. Apatisa. Tingkat kesadaran di mana pasien tidak memberi respon yang baik

    terhadap stimulasi lingkungan.

    b. Pasien terlihat acuh-tak acuh terhadap stimulasi yang diberikanpemeriksa.

    3. Somnolena. Pasien terlihat tertidur dan akan terbangun bila diberi rangsang suara

    (panggilan pemeriksa).

    b. Pasien akan tertidur kembali bila rangsangan dihentikan.4. Sopor

    a. Penurunan kesadaran di mana pasien tertidur lebih dalam dan hanyaakan terbangun bila diberi rangsang yang kuat misal rangsang nyeri.

    b. Bila terbangun pasien tidak dapat memberikan respon verbal yangbaik.

    5. Deliriuma. Penurunan kesadaran yang disertai kekacauan motorik.

    b. Pasien terlihat gaduh gelisah dan meronta-ronta.6. Koma

    a. Penurunan kesadaran yang paling dalam.b. Pasien tidak melakukan gerakan spontan dan tidak memberikan respon

    bila diberi rangsang yang kuat (rangsang nyeri).

  • 7/28/2019 (Selina) Li Sken c Pemeriksaan Tingkat Kesadaran

    2/3

    Penilaian Tingkat Kesadaran Kuantitatif dengan Glasgow Coma Scale

    (GCS). Ada tiga metode pemeriksaan yang dilakukan dalam penilaian GCS yaitu:

    1. Respon mata (Eye)2. Respon motorik (Movement)3. Respon kata-kata (Verbal)

    Nilai rentang skor Glasgow Coma Scale (GCS), minimal 3 sampai

    maksimal 15. Nilai rentang Tingkat Kesadaran berdasarkan Glasgow Coma Scale

    (GCS) :

    15 : Sadar

    13-14 : Penurunan kesadaran ringan

    9-12 : Penurunan kesadaran sedang

    3-8 : Penurunan kesadaran berat (koma)

    Prosedur Penilaian Kesadaran dengan metode Glasgow Coma Scale

    (GCS).

    No METODE PEMERIKSAAN SKOR

    1. MATA (EYE)

    4

    3

    2

    1

    Pasien membuka mata spontan Pasien terpejam, membuka mata bila dipanggil (rangsang

    suara)

    Pasien terpejam, membuka mata bila dirangsang nyeri Pasien tidak membuka mata dengan rangsang nyeri

    2. MOTORIK (MOVEMENT)

    6

    5

    4

    3

    2

    Pasien menggerakkan tubuh (misal ekstremitas) sesuaiperintah

    Pasien melokalisir daerah yang dirangsang nyeri(menyingkirkan sumber nyeri)

    Pasien menghindari (fleksi normal) bila dirangsang nyeri Pasien melakukan fleksi abnormal (dekortikasi) bila

    dirangsang nyeri

    Pasien melakukan ekstensi abnormal (deserebrasi) bila

  • 7/28/2019 (Selina) Li Sken c Pemeriksaan Tingkat Kesadaran

    3/3

    dirangsang nyeri

    Pasien tidak memberi respon terhadap rangsang nyeri 13. KATA-KATA (VERBAL)

    5

    4

    3

    2

    1

    Pasien menjawab pertanyaan pemeriksaan dengan benar danorientasi yang baik

    Pasien menjawab pertanyaan dengan kata-kata yangdimengerti tapi tidak sistematis

    Pasien menjawab pertanyaan dengan kata-kata yang tidakjelas (meracau)

    Pasien memberi respon suara yang tidak jelas (mengerang) Pasien tidak memberi respon suara

    Pada kasus ini michael tidak sadarkan diri dengan GCS 13 (E : 3, M : 6, V

    : 4). Angka 13 ini menunjukan tingkat kesadaran yaitu penurunan kesadaran

    ringan. Penilaian ini berdasarkan penialain tingkat kesadaran kuantitatif, namum

    kalau berdasarkan penilaian tingkat kesadaran kualitatif michael masuk dalam

    kategori apatis. Katagori apatis yaitu Tingkat kesadaran di mana pasien tidak

    memberi respon yang baik terhadap stimulasi lingkungan dan pasien terlihat acuh-

    tak acuh terhadap stimulasi yang diberikan pemeriksa.