sap thalesemia fix
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
SATUAN SAP (SATUAN ACARA PEMBELAJARAN)
PADA PENYAKIT THALASEMIA
Disusun Oleh:
AHKYEN NURHANIFAH (A01301714)PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2015SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)DIII KEPERAWATAN: KELOMPOK 3
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONGDiagnosa keperawatan:Kurang pengetahuan yang berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit thalasemiaPokok Bahasan
: Thalasemia
Sub pokok Bahasaan
: Mengetahui pengertian, Klasifikasi, Gejala, Cara Merawat Anak dengan Thalasemia
Sasaran
: Keluarga An.RHari / tanggal
: 10 Januari 2015
Waktu
: 1 x 20 menit
Tempat
: Rumah Keluarga An.K
Pertemuan ke-
: 1
A. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan, keluarga An. R mampu memahami tentang penyakit ThalasemiaB. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 1 x 20 menit diharapkan keluarga An. K dapat:
a. Memahami pengertianb. Memahami tanda dan gejala
c. Memahami cara merawat anak dengan thasemia C. Materi Pengajaran
a. Pengertian Thalasemiab. Tanda dan gejala Thalesemiac. Cara merawat dengan thalasemiaD. Metode
a. Ceramah dan tanya jawab
pendidikan kesehatan kepada Keluarga An R . Keluarga An R dapat mengajukan pertanyaan setelah penyampain materi selesai.E. Materi
Terlampir
F. Media
LeafletG. Kegiatan Pembelajaran
NOKEGIATANWAKTUEVALUASI
1.Memberi salam, menanyakan keadaan audience3
Audience menjawab salam dan menyetujui kontrak waktu
2.Menjelaskan maksud kedatangan dan membuat kontrak waktu 5
Audience mendengarkan dengan seksama dan menyetujui kontrak waktu yang ditetapkan bersama
3.Melakukan pendidikan kesehatan tentang thalassemia5
Audience memperhatikan dengan seksama.
4.Menanyakan kepada audience tentang kejelasan materi yang disampaikan.
Mempersilahkan audience mengajukan pertanyaan5
Menanggapi dengan melakukan pertanyaan
Menjawab pertanyaan dari audience
5.Mengakhiri kontrak waktu dan berpamitan kepada audience 2
Audience mempersilahkan dengan baik
H. Evaluasi
1. Evaluasi structural
a. Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatanb. Media sudah disiapkan yaitu Leaflet2. Evaluasi Proses
a. Keluarga yang hadir
b. Media dapat digunakan dengan baik
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
d. Respon keluarga terhadap materi
e. Keluarga dapat mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi Hasil
a. keluarga An K dapat menjelaskan 1 dari 3 pengertian Thalasemia
b. keluarga An K dapat menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala Thalasemia
c. keluarga An K dapat menjelaskan tentang cara merawat anak dengan Thalasemia
DAFTAR PUSTAKAA. Orshan (2007). Maternity, Newborn, and Women's Health Nursing:
Comprehensive Care Across the Life Span. Lippincott Williams & Wilkins.
ISBN 978-0-7817-4254-2. Anupam Sachdeva, M. R. Lokeshwar (2006). Hemoglobinopathies. Jaypee Brothers Medical Publisher. Robert S. Hillman, Kenneth A. Ault, Henry M. Rinder (2005). Hematology in clinical practice: a guide to diagnosis and management. McGraw-Hill Professional. ISBN 978-0-07-144035-6. Howard A. Pearson, M.D., Lauren C. Berman, M.S.W., Allen C. Crocker, M.D. (1997). "Thalassemia Intermedia: A Region I Conference". THE GENETIC RESOURCE 11 (2).VI. VII. EvaluasiFKUI.1985. Ilmu Kesehatan Anak buku I. Jakarta : FKUIGuyton & Hall.1997. Fisiologi Kedokteran (Ed. 9). Jakarta : EGCNgastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. Jakarta :EGCMATERI PEMBELAJARANA. PENGERTIAN Thalasemia adalah suatu gangguan darah yang diturunkan ditandai oleh ( atau (( produksi rantai defesiensi ) pada haemoglobin (Suryadi, 2001).
Thalasemia merupakan penyakit anemia hemofilia dimana terjadi kerusakan sel darah merah di dalam pembuluh darah sehingga umur eritrosit pendek (kurang dari 100 hari) (Ngastiyah, 1997).
Jadi Thalasemia adalah penyakit anemia hemolitik dimana terjadi kerusakan sel darah merah (eritrosit) sehingga umur eritrosit pendek (kurang dari 100 hari), yang disebabkan oleh defesiensi produksi satu, yang diturunkan dari kedua( dan ( atau lebih dari satu jenis rantai orang tua kepada anak-anaknya secara resesif.Klasifikasi talasemia Thalasemia dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis rantai hemoglobin yang mengalami gangguan menjadi thalasemia alfa dan beta. Sedangkan berdarkan jumlah gen yang mengalami gangguan, HockenberrydanWilson (2009) mengklasifikasikan thalasemia menjadi :
1) Thalasemia Minor (Trait)Thalasemia minor merupakan keadaan yang terjadi pada seseorang yang sehat namun orang tersebut dapat mewariskan gen thalasemia pada anak-anaknya. Thalasemia trait sudah ada sejak lahir dan tetap akan ada sepanjang hidup penderita. Penderita tidak memerlukan tranfusi darah dalam hidupnya.2) Thalasemia IntermediaThalasemia intermedia merupakan kondisi antara thalasemia mayor dan minor. Penderita thalasemia intermedia mungkin memerlukan transfuse. Darah secara berkala, dan penderita thalasemia jenis ini dapat bertahan hidup sampai dewasa.3) Thalasemia Mayor
Thalasemia jenis ini sering disebut Cooley Anemia dan terjadi apabila kedua orang tua mempunyai sifat pembawa thalasemia (carrier). Anak-anak dengan thalasemia mayor tampak normal saat lahir, tetapi akan menderita kekurangan darah pada usia 3-18bulan. Penderita thalasemia mayor akan memerlukan tranfusi darah secara berkala seumur hidupnya dan dapat meningkatkan usia hidup hingga10-20tahun. Namun apabila penderita tidak dirawat, penderita thalasemia ini hanya bertahan hidup sampai usia 5-6 tahun (Potts &Mandleco,2007).B. TANDA DAN GEJALA Tanda dan gejala dari thalasemia adalah :
a. Anemiab. Sulit Tidur c. Pucatd. Lemase. Kurang Nafsu Makanf. Infeksi yang kerap berulangC. CARA MERAWAT DENGAN PENYAKIT THALASEMIA
a. Bantu anak dalam aktivitas sehari-hari yang melebihi toleransi anakb. Berikan anak aktivitas pengalihan misalnya bermainc. Berikan anak periode tidur dan istirahat sesuai kondisi dan usia d. Berikan lingkungan yang menyenangkan, bersih dan rileks pada saat makan misalnya makan ditamane. Batasi makan-makanan yang banyak mengandung Fe : seperti bayam, kangkung, pepaya dllf. Tingkatkan masukan peroral pada anakg. Berikan makanan yang bergizi (TKTP)h. Berikan minuman yang bergizi pada anak misalnya susui. Berikan anak porsi makan yang sedikit tapi sering j. lauk yang bervariasi misalnya: pagi telur siang dagingk. Berikan suplement atau vitamin pada anakl. Berikan makanan yang disukai anak yang mengandung protein