sap seismik fix

16
bounSAP PRAKTIKUM PRINSIP STRATIGRAFI ACARA : SEISMIK STRATIGRAFI I. DEFINISI DAN PROSEDUR Pada dasarnya seismik stratigrafi adalah penafsiran stratigrafi dari data seismik (Vail dan Mitchum, 1977).Karakter unik dari rekaman seismik refleksi memungkinkan dilakukannya penerapan langsung konsep geologi berdasarkan kenampakan fisik stratigrafi dari rekaman tersebut. Refleksi primer gelombang seismik terjadi akibat perbedaan impedansi akustik (kecepatan gelombang x densitas) permukaan batuan yang umumnya berupa permukaan lapisan dan atau bidang ketidakselarasan. Oleh karenanya, pola rekaman seismik refleksi mencerminkan pola perlapisan batuan yang terletak diatas suatu lapisan atau bidang keselarasan berumur leih muda dari pada yang terletak dibawahnya, maka penampang seismik refleksi merupakan rekaman krnostratigrafi (time-stratigraphic) dari pola struktur dan pengendapan, dan bukan merupakan rekaman litostratigrafi (rock-stratiriphic). Prosedur yang umum dipakai dalam analisa seismik stratigrafi adalah : 1. Analisa Sikuen Seismik

Upload: chyetra-sii-little-misslate

Post on 26-Sep-2015

146 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

seismik

TRANSCRIPT

bounSAP PRAKTIKUM PRINSIP STRATIGRAFIACARA : SEISMIK STRATIGRAFII.DEFINISI DAN PROSEDURPada dasarnya seismik stratigrafi adalah penafsiran stratigrafi dari data seismik (Vail dan Mitchum, 1977).Karakter unik dari rekaman seismik refleksi memungkinkan dilakukannya penerapan langsung konsep geologi berdasarkan kenampakan fisik stratigrafi dari rekaman tersebut. Refleksi primer gelombang seismik terjadi akibat perbedaan impedansi akustik (kecepatan gelombang x densitas) permukaan batuan yang umumnya berupa permukaan lapisan dan atau bidang ketidakselarasan. Oleh karenanya, pola rekaman seismik refleksi mencerminkan pola perlapisan batuan yang terletak diatas suatu lapisan atau bidang keselarasan berumur leih muda dari pada yang terletak dibawahnya, maka penampang seismik refleksi merupakan rekaman krnostratigrafi (time-stratigraphic) dari pola struktur dan pengendapan, dan bukan merupakan rekaman litostratigrafi (rock-stratiriphic).Prosedur yang umum dipakai dalam analisa seismik stratigrafi adalah :1.Analisa Sikuen Seismik Analisis sekuen seismik didasarkan pada indentifikasi urut-urutan stratigrafi sesuai dengan konsep sekuen pengendapan (depositional sequence), yaitu: sebuah unit stratigrafi yg terdiri dari urut-urutan lapisan yg sesuai secara genetic dan dibatasi oleh ketidakselarasan atau keselarasan yg korelatip di bagian atas (top) dan bawahnya. Ketidakselarasan secara stratigrafi sangat penting karena pada umumnya lapisan diatas ketidakselarasan lebih muda umurnya dari pada dibawahnya. Stratigrafi sekuen : pembagian sedimen berdasarkan kesamaan genetik yang dibatasi dari satuan genetik lain oleh suatu ketidakselarasan atau bidang non deposisi dan keselarasan padanannya Penampang seismik dibagi menjadi unit-unit sekuen pengendapan Unit-unit sekuen pengendapan dapat diketahui dengan melihat batas sikuen datau pola pengakhiran seismik. Erotional truncation : pengakhiran suatu seismik oleh lapisan erosi, merupakan batas sekuen yang paling reliableToplap : pengakhiran updip lapisan pada permukaan yang menutupinya (karena non deposisi atau erosi minor) Downlap : lapisan miring yang berakhir secara downdip pada permukaan horisontal/miring (dominan karena non deposisi) Onlap : lapisan yang relatif horisontal berakhir pada permukaan miring atau pengakhiran updip lapisan miring pada permukaan yang lebih miring (dominan karena non deposisi) downlap dan onlap yang kurang dapat dibedakan satusama lain sering dinamakan sebagai baselap.

2.Analisa Fasies Seismik Analisis fasies seismik dilakukan dalam usaha pendeskripsian dan interpretasi geologi berdasarkan parameter2 refleksi seismic yg meliputi: kontinuitas refleksi (berhubungan dengan kontinuitas lapisan), konfigurasi refleksi (dapat menggambarkan pola2 perlapisan secara kasar, sehingga dapat diinterpretasikan proses2 pengendapan erosi, paleotopografi dan juga kemungkinan adanya kontak fluida seperti gas-minyak atau gas-air, yg ditunjukkan adanya flatspot), amplitudo (berkaitan dengan impedansi akustik, dapat membantu dalam memperkirakan adanya perubahan litologi dalam arah lateral), frekuensi (berkaitan dengan spasi reflector) dan kecepatan intervalnya (membantu dalam analisis litologi dan sifat batuan). 3.Analisa Karakter Refleksi Analisa Karakter Refleksi dari masing-masing individu refleksi dapat membantu analisa fasies seismik yaitu dengan analisa lebih lanjut mengenai bentuk, amplitudo, frekuensi gelombang dan lainnya. Pada prakteknya analisa karakter refleksi ini berhubungan erat dengan analisa sekuen seismik, analisa fasies seismik dan analisa system track diatas.4.Interpretasi Geologi Interpretasi Geologi yang merupakan integrasi dari interpretasi sekuen seismik, system tracks dan komponen fasies seismik lainnya untuk memahami paleogeografi dan sejarah geologi. Peta dan penampang umumnya dikonversi dari skala waktu menjadi kedalaman pada tahapan ini.II.HUBUNGAN ANTARA BIDANG PERLAPISAN DAN BATAS SEKUENBatas Sekuen Seismik(a)

(b)

Batas atas sekuen seismik (a) erosional truncation, top lap, batas bawah (b) onlap dan downlap. Di dalam analisis fasies seismik, batas dari benda-benda geologi diatas disebut dengan reflection terminations. Pemetaan reflection terminations merupakan kunci didalam analisis fasies seismik. Umumnya terminasi tesebut memiliki karakter refleksi yang kuat (amplitudo refleksi yang cukup dominan). Terdapat dua jenis batas benda geologi: batas atas dan batas bawah, selanjutnya istilah batas benda geologi tersebut dikenal dengan batas sekuen seismik (sequence seismic boundary), mereka itu adalah: erosional truncation dan top lap sebagai batas atas, onlap dan downlap sebagai batas bawah. Erosional Truncation atau dikenal dengan unconformity (ketidakselaraasan) diakibatkan oleh peristiwa erosi karena terekspos ke permukaan. Toplap diakibatkan karena tidak adanya peristiwa sedimentasi dan tidak ada peristiwa erosi. Onlap, pada lingkungan shelf (shelfal environment) disebabkan karena kenaikan muka air laut relatif, pada lingkungan laut dalam akibat sedimentasi yang perlahan, dan pada channel yang tererosi akibat low energy fill. Downlap, diakibatkan oleh sedimentasi yang cukup intensif.III.PERUBAHAN MUKA LAUT RELATIF DARI REKAMAN SEISMIKPerubahan muka laut relatif didefenisikan sebagai kenaikan atau turunnya muka laut terhadap permukaan daratan (Vail dkk, 1977). Baik muka laut, atau permukaan daratan, atau kombinasi keduanya dapat naik atau turun selama perubahan tersebut. Perubahan relatif tersebut dapat terjadi pada skala lokal, regional dan global.Kenaikan Relatif Muka Air LautKenaikan muka air laut relatif dapat didetaksi dari fenomena onlap endapan pantai. Kenaikan ini dapat disebabkan oleh :m.a.l (muka air laut) naik, bidang dasar cukup suplai sedimen, maka endapan pantai akan secara progresif onlap pada bidang pengendapan. Kenaikan relatif tersebut dapat diukur secara akurat pada lokasi dimana endapan litoral (endapan yang terjadi selama interval pasang-surut air laut) onlap pada bidang pengendapan dibawahnya. Bila kenaikan m.a.l relatif lebih cepat daripada kecepatan pengandapan, maka dapat terbentuk onlap marin (marine onlap) bukannya onlap pantai (coastal onlap) dan kontrol paleobatimetri diperlukan untuk mengukur kenaikan m.a.l.Relative Stillstand of Sea LevelPada kondisi stasioner (relatif stillstand), posisi m.a.l relatif tetap terhadap bidang pengendapan mula-mula dan dicirikan oleh toplap endapan pantai. Hal ini terjadi bila baik m.a.l maupun bidang pengendapan posisinya stasioner, atau keduanya naik atau turun dengan kecepatan sama. Akibat tetapnya m.a.l, endapan pantai tidak dapat bergradasi dan membentuk onlap tapi terus toplap terhadap bidang pengendapan.Penurunan Muka Air Laut RelatifPada kondisi ini m.a.l relatif turun terhadap bidang pengendapan mula-mula dan dapat diakibatkan oleh :M.a.l turun dan bidang pengendapan naik atau tetap atau turun dengan kecepatan pengendapan lebih kecil.M.a.l tetap dan bidang pengendapan naik.M.a.l naik dan bidang pengendapan naik lebih cepat.Penurunan m.a.l umumnya terjadi secara cepat (kurang dari 1 juta tahun) dan dicirikan oleh pergeseran ke bawah dari coastal onlap

Konfigurasi InternalJenis dan notasi ABC untuk konfigurasi internal sekuen seismik adalah : paralel (P), subparalel (Sp), divergent (D), chaotic , reflection-free(Rf), mounded (M), sigmoid (S), oblique (Ob), comples sigmoid-oblique (SO),shingled (Sh),, hummocky clinoforms (HC), Even (E), Wavy (W), Regular (R), Irregular (IR), Uniform (U), Variable (V), Draped (Dr), Lenticular (L), Disrupted (D), Contorted (Co). Parallel : disebabkan oleh pengendapan sedimen dengan rate yang seragam (uniform-rate), atau pada paparan (shelf) dengan subsiden yang uniform atau sedimentasi pada stable basin plain. Subparallel : terbentuk pada zona pengisian, atau pada situasi yang terganggu oleh arus laut. Subparallel between parallel:terbentuk pada lingkungan tektonik yang stabil, atau mungkin fluvial plain dengan endapan berbutir sedang.Wavy parallel : terbentuk akibat lipatan kompresi dari lapisan parallel diatas permukaan detachment atau diapir atau sheet drape dengan endapan berbutir halus.Divergent : terbentuk akibat permukaan yang miring secara progresif selama proses sedimentasi.Chaotic : pengendapan dengan energi tinggi (mounding, cut and fill channel) atau deformasi seteah proses sedimentasi (sesar, gerakan overpressure shale, dll.)Reflection free : batuan beku, kubah garam, interior reef tunggal.Local chaotic : slump (biasanya laut dalam) yang diakibatkan oleh gempa bumi atau ketidakstabilan gravitasi, pengendapan terjadi dengan cepat.

Tekstur / konfigurasi yang TerprogradasiSigmoid : tekstur ini dapat terbentuk dengan suplai sediment yang cukup, kenaikan muka laut relatif cepat, rejim pengendapan energi rendah, seperti slope, umumnya sediment butir halus.Oblique tangential : suplai sediment yang cukup sampai besar, muka laut yang konstan seperti delta, sediment butir kasar pada delta plain, channel dan bars.Oblique parallel : suplai sediment yang cukup sampai besar, muka laut yang konstan seperti delta, sediment butir kasar pada delta plain, channel dan bars.Complex : lidah delta dengan energi tinggi dengan slope terprogradasi dalam energi rendah.Shingled : terbentuk pada zona dangkal dengan energi rendah.Hummocky : terbentuk pada daerah dangkal tipikal antar delta dengan energi sedang.Tekstur/konfigurasi Pengisian Channel

Onlap Fill : sedimentasi pada channel dengan energi relative rendah. Mounded OnlapFill:sedimentasi dengan energi tinggi. Setidaknya terdapat dua tahap sedimentasi.Divergent Fill : shale prone yang terkompaksi dengan sedimenatsi energi rendah, juga sebagai tipikal tahap akhir dari pengisisan graben.Prograded Fill : transport sediment dari ujung atau pada lengkungan channel. Chaotic Fill : sedimentasi pada channel dengan energi yang sangat tinggi. Complex Fill : terdapat perubahan arah sedimentasi atau perubahan aliran air.

Tekstur/ konfigurasi Karbonat

Reflection free Mound : patch reef atau pinnacle reef; strata menunjukkan sedimen miring yang lebih terkompaksi (mungkin shale). Pinnacle with Velocity Pull-Up : patch reef atau pinnacle reef, dengan pertumbuhan beberapa tahap(multi stage), mungkin cukup poros. Bank-Edge withVelocity Sag : Shelf edge reef dengan porositas yang sangat bagus, sediment penutupnya mungkin carbonate prone. Bank-Edge Prograding Slope : shelf edge reef yang bertumpuk, tertutup oleh klastik, mengalami perubahan suplai sediment.TeksturMounded

Fan Complex : penampang lateral dari kipas (fan) yang dekat dengan sumber sedimentVolcanic Mound : margin konvergen pada tahap awal; pusat aktivitas rifting pada rift basin. Compound Fan Complex: superposisi dari berbagai kipas.Migrating wave : diakibatkan oleh arus laut, laut dalam

Bentuk EksternalPemahaman mengenai bentuk eksterbal tiga dimensi dan asosiasi daerah dari fasies seismik adalah penting untuk analisa fasies seismik tersebut. Bentuk sheet, wedges, banks umumnya terbentuk pada fasies seismik paparan. Sheet drape mencerminkan pengendapan yang seragam, dan berenergi rendah pada laut dalam. Bentuk lensa umumnya berasosiasi dengan progradasi clinoform. Bentuk mound umumnya berasosiasi dengan deep sea fans, lobes, slump masses, contourite, carbonate buildup, reefs, volcanic mound. Bentuk fill dicirikan oleh lapisan yang mengisi permukan dibawahnya yang mempunyai relief negatif dan berasosiasi dengan erosional channels, canyon fills, structural-trough fill, fans, slump, dll

Tipe-tipe fasis seismik basin slope dan basin floor

Sheet-drape (low energy) : seragam, pengendapan laut dalam yang tidak tergantung pada relief dasar laut, litologi seragam, tidak ada pasir.Slope Front Fill : kipas laut dalam, lempung dan silts (energi rendah).Onlap-Fill (low energy) : pengendapan dengan kontrol gravitasi (arus turbidit kecepatan rendah)Fan-Complex (high energy) : diendapkan sebagai kipas, mound dan slump, meskipun energi tinggi, mungkin masih mengandung batupasir sebagai reservoar.

Contourite (Variable- energy) : biasanya sedimen butir halus, tidak menarik unutk eksplortasi, bentuk tidak simetris, arus tak berarah.Mounded Onlap-Fill (High- Energy) Chaotic Fill (Variable- energy) : fasies peralihan antara chaotic dan onlap fill, control gravitasi, reflector tidak menerus, semakin menebal kearah topografi rendah yang menandakan endapan energi tinggi. mounded, terdapat pada topografi rendah, slump, creep dan turbidit energi tinggi, komposisi material tergantung pada sumber biasanya sedikit pasir. Seismic Stratigraphic Surfaces

Maximum Flooding Surface (MFS) : permukaan yang mencerminkan keadaan maximum transgression (kolom air tinggi maksimum). secara stratigrafi merupakan pengendapan dengan laju yang rendah berupa sedimen pelagic hemipelagic yang membentuk condensed section. Dari seismik dapat terlihat sebagai permukaan downlap, namun tidak semua permukaan downlap merupakan MFS. Sequence Boundary (SB) : Batas sekuen berupa ketidakselarasan atau keselarasan padanannya. Dari seismik ditandai oleh : erosional truncation dan permukaan onlap. Transgresive Surface (TS): merupakan awal dari transgresive system track yang memiliki bentuk stacking patern retrogradasi. TS sukar dikaitkan dengan terminasi horizon.System Tracts Lowstand System Tract (LST) : dibatasi SB dibagian bawah dan TS dibagian atas. Merupakan keadaan rising sea level dan high sedimentation sehingga memiliki stacking patern agradasi atau slightly prograde. Transgresive System Tract (TST) : berada diatas LST dan dibawah HST, dibatas TS dibagian bawah dan MFS dibagian atas. Menunjukkan keadaan rapid sea level rise dan low sedimentation sehingga menunjukkan stacking patern retrogradasi. Highstand System Tract (HST) : berada diatas TST, dibawah LST, dibatasi SB dibagian atas dan MFS dibagian bawah. Menunjukkan keadaan sealevel stand still dan low sedimentation, memiliki stacking patern progradasiTidak semua system tract dapat dijumpai, misalkan LST tidak dijumpai dan diatas TST langsung didapati HST.

Data seismik dapat diaplikasikan untuk menentukan sikuen stratigrafi bukan hanya sekedar untuk mengindentifikasi batas-batas sikuen dan membedakan satuan-satuan stratigrafi saja berdasarkan karakteristik seismiknya, melainkan juga dapat digunakan untuk hal-hal berikut ini:1. Identifikasi struktur-struktur geologi yang ada meliputi sesar-sesar dan antiklin,2. Analisa dinamika tektonik regional suatu daerah, 3. Rekontruksi sejarah pembentukan dan perkembangan cekungan, dan4. Pembuatan model sedimentasi suatu cekungan.