ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

22
KELOMPO K 11 AYU ETIKA SARI (1306305042) NI NYOMAN DESI ANTARI (1306305044)

Upload: ayuetika2

Post on 14-Jan-2017

178 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

KELOMPOK

11

AYU ETIKA SARI (1306305042)

NI NYOMAN DESI ANTARI (1306305044)

Page 2: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

PEMBAHASAN

MASALAH KORUPSI DI INDONESIA

GOOD PUBLIC GOVERNANCE

KASUS KORUPSI JAKSA URIP GUNAWAN

Page 3: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

MASALAH KORUPSI DI INDONESIA

Page 4: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

• Korupsi di Indonesia berkembang secara sistemik.

• Perkembangan korupsi di Indonesia juga mendorong pemberantasan korupsi di Indonesia.

Page 5: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Kerangka Historis Korupsi di Indonesia

• Antara 1951-1956 isu korupsi mulai diangkat oleh koran lokal seperti ”Indonesia Raya” yang dipandu Mochtar Lubis dan Rosihan Anwar.

• Nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda dan asing di Indonesia tahun 1958 dipandang sebagai titik awal berkembangnya korupsi di Indonesia.

• Rezim Orde Baru Presiden Soeharto (1965-1998), yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi mengesankan yang cepat dan berkelanjutan (dengan Produk Nasional Bruto rata-rata 6,7 persen per tahun antara tahun 1965 dan 1996), tetapi juga terkenal karena sifat korupnya.

Page 6: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Desentralisasi Korupsi di Indonesia

• Desentralisasi berarti bahwa pemerintah daerah mulai membuat peraturan daerah baru (sering tidak dirancang dengan ketat) yang memungkinkan para pejabat lainnya dari berbagai tingkat pemerintah dan lembaga lainnya untuk berbaur dan meminta tambahan keuangan.

• Komisi Pemberantasan Korupsi didirikan pada tahun 2003

Page 7: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Perkembangan Positif dalam Perjuangan Indonesia Melawan Korupsi

Ada dorongan besar dari rakyat Indonesia untuk memberantas korupsi di Indonesia dan media yang bebas memberikan banyak ruang untuk menyampaikan suara mereka pada skala nasional.

Page 8: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Transparency International, Coruption Perception Index

• Transparancy International (TI) merupakan sebuah organisasi non-pemerintah internasional yang banyak berusaha untuk mendorong pemberantasan korupsi.

• Transparency International Indonesia (TII) merupakan salah satu chapter Transparency International, dimana TII berjuang membangun dunia yang bersih dari praktik dan dampak korupsi di seluruh dunia.

Page 9: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Corruption Perception Index• Merupakan sebuah indeks untuk mengukur

tingkat/level korupsi yang dirasakan (perceived) di sektor publik (pemerintahan).

• CPI diperoleh dengan melakukan survey opini dan penilaian bisnis yang berbeda oleh institusi yang bereputasi dan independen.

• Indeks Persepsi Korupsi Tahunan ini menggunakan skala dari satu sampai sepuluh.

Page 10: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show
Page 11: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

GOOD PUBLIC GOVERNANCE

Page 12: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG)

PEDOMAN

UMUM GCG

TAHUN 1999

PEDOMAN

UMUM GPG

TAHUN 2008

Page 13: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

PILAR PENYELENGGARA GOOD PUBLIC GOVERNANCE

12

3

NEGARA DUNIA USAHA

MASYARAKAT

Page 14: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

ASAS GOOD PUBLIC GOVERNANCE 1

54

6

23

DEMOKRASI TRANSPARANSI AKUNTABILITAS

BUDAYA HUKUM KEWAJARAN

KESETARAN

Page 15: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

KASUS TINDAK PIDANA KORUPSI YANG

DILAKUKAN OLEH JAKSA URIP TRI GUNAWAN Jaksa Urip Tri Gunawan merupakan satu di antara 35

jaksa yang ditunjuk sebagai anggota Tim Jaksa Penyelidik Kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI), dan kemudian diangkat sebagai Ketua Tim.

Page 16: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

KAITAN KASUS JAKSA URIP DENGAN PENDOMAN GOOD PUBLIC GOVERNANCE (KNKG) DAN

UNDANG-UNDANG TERKAIT TINDAK PIDANA KORUPSI

Page 17: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Aktualisasi GPG dalam Penyelenggaraan Negara

Jaksa Urip pernah menduduki jabatan Kepala Kejaksaan Negeri Klungkung, Bali. Hal ini

memungkinkan dia untuk mengetahui adanya ketidaksempurnaan dalam struktur remunerasi

sebagaimana yang telah ditampilkan diatas sehingga menyebabkan adanya kecemburuan dan rasa ketidakadilan pada sistem tersebut.

Page 18: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Penyelenggaran Fungsi Yudikatif • Kejaksaan Agung tidak dibebasakan dari ketentuan umum yang

mewajibkan institusi penyelenggara negara untuk memiliki Satuan Pengawas Internal (SPI) yang diakomodasi untuk dapat berperan secara efektif.

• Saat melakukan tugas sebagai Ketua tim penyelidik kasus BLBI, Jaksa Urip diawasi oleh Inspektur Muda Intelijen dan Tindak Pidana Khusus di satu di antara kelima Inspektorat.

• Fungsi kontrol dari pihak pengawas belum efektif. Jaksa Urip juga melanggar asas akuntabilitas dan budaya hukum. Yaitu menerima pemberian dari pihak lain dalam bentuk uang dan melaksanakan fungsi dan tugasnya secara tidak professional yang terkena praktek korupsi, kolusi,dan nepotisme.

Page 19: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Gratifikasi • Jaksa Urip seharusnya melakukan pelaporan atas

pemberian uang yang telah diberikan karena sesuai aturan UU KPK setiap pemberian ke penyelenggara negara wajib dilaporkan ke KPK.

• Jaksa Urip juga memiliki kewajiban untuk melaporkan kekayaannya melalui LHKPN yang akan diperiksa oleh KPKPN.

• Atas adanya suap tersebut Jaksa urip terbukti telah melakukan tipikor sesuai dengan Pasal 12B ayat (1) UU No.31/1999 jo UU No. 20/2001.

• Sanksi pasal 12B ayat (2) UU no. 31/1999 jo UU No. 20/2001.

Page 20: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

Kerahasiaan Informasi

• Dalam GPG, penyelenggara negara harus memiliki nilai Professional, Mengutamakan Kepentingan Masyarakat dan Negara, serta Berwawasan ke Depan.

• Jaksa Urip membeberkan rencana penyelidikan kepada Artalyta Suryani yang memungkinkan disusunnya langkah penyikapan pendahuluan.

Page 21: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

KESIMPULAN

Pada tataran akuntansi pemerintahan, PP 71 Tahun 2010 akan terlaksana dengan lebih lancar dan baik hanya apabila berlandas GPG. Dalam rangka penerapan GPG, setiap lembaga negara harus menyusun pedoman GPG

dengan mengacu pada Pedoman Umum GPG.Pedoman GPG bagi masing-masing lembaga negara tersebut mencakup sekurang-kurangnya memuat

visi, misi dan nilai-nilai lembaga negara yang bersangkutan.Agar pedoman GPG dapat diterapkan dengan baik diperlukan adanya

penyelenggara negara yang mendukung dan menciptakan suasana agar GPG tidak hanya merupakan pedoman diatas kertas tetapi dilaksanakan dengan

baik, penyelenggara negara yang berperilaku sebagai teladan dan melakukan sosialisasi pedoman GPG bagi seluruh jajarannya, serta sanksi

yang konsekuen terhadap pelanggaran nilai-nilai, etika dan pedoman perilaku penyelenggara negara dan jajarannya.

Page 22: Ppt cg sap 12 fix tinggal slide show

SESI DISKUSI