sap hd

10
SATUAN ACARA PENYULUHAN Bidang studi : Keperawatan Sistem Perkemihan II Topik : Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Dialysis 1. Hemodialisa 2. Dialysis peritoneal Sasaran : Pasien dan keluarga Tempat : GSG Rumkital Dr.Ramelan Surabaya Hari/ Tanggal : Senin, 23 September 2013 Waktu : 30 menit I. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami tentang Dialysis. II. Tujan Instruksional Khusus Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat : 1. Pendidikan Pasien tentang Hemodialysis 1. Pendidikan Pasien tentang Dialisis III. Sasaran Pasien dan keluarga yang menjalani terapi Hemodialysis IV. Materi Terlampir

Upload: nurul-fahmi-rizka-laily

Post on 27-Oct-2015

35 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

perkemihan

TRANSCRIPT

Page 1: SAP HD

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi : Keperawatan Sistem Perkemihan II

Topik : Penatalaksanaan Asuhan Keperawatan Pasien Dialysis

1. Hemodialisa2. Dialysis peritoneal

Sasaran : Pasien dan keluarga

Tempat : GSG Rumkital Dr.Ramelan Surabaya

Hari/ Tanggal : Senin, 23 September 2013

Waktu : 30 menit

I. Tujuan Instruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan pasien dan keluarga dapat memahami tentang Dialysis.

II. Tujan Instruksional Khusus

Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan sasaran dapat :

1. Pendidikan Pasien tentang Hemodialysis

1. Pendidikan Pasien tentang Dialisis

III. Sasaran

Pasien dan keluarga yang menjalani terapi Hemodialysis

IV. Materi

Terlampir

V. Metode

1. Diskusi

2. Tanya jawab

Page 2: SAP HD

VI. Media

Leaflet

VII. Evaluasi

1. Jenis Tes : Lisan

2. Butir Soal :

a. Pendidikan Pasien tentang Hemodialysisb. Pendidikan Pasien tentang Dialisis

VIII. Kegiatan Penyuluhan

No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta1. 5 menit Pembukaan :

1. Mengucapkan salam.2. Memperkenalkan diri.3. Menjelaskan tujuan dari

kegiatan penyuluhan.4. Menyebutkan materi yang

akan disampaikan.

1. Menjawab salam.2. Mendengarkan.3. Memperhatikan.

4. Memperhatikan.

2. 15 menit Pelaksanaan :1. Menjelaskan pendidikan pasien tentang hemodialisa2. Menjelaskan pendidikan pasien

tentang dialisis

1. Memperhatikan

2. Memperhatikan

3. 5 menit Evaluasi :Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah disampaikan.

Bertanya dan menjawab pertanyaan

4. 5 menit Terminasi : Mengucapkan terimakasih

atas waktu yang diluangkan,perhatian serta peran aktif peserta selama mengikuti kegiatan penyuluhan.

Salam penutup

Mendengarkan dan membalas ucapan terimakasih

Menjawab salam

Page 3: SAP HD

IX. Pengorganisasian

a. Pembicara : Mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya

b. Fasilitator : Mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya

c. Moderator : Mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya

d. Observer : Mahasiswa STIKES Hang Tuah Surabaya

X. Kriteria Evaluasi

a. Evaluasi struktur

Klien ikut dalam kegiatan penyuluhan.

Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di GSG STIKES Hang Tuah Surabaya

b. Evaluasi proses

Klien antusias terhadap materi penyuluhan.

Klien terlibat langsung dalam kegiatan penyuluhan (diskusi).

c. Evaluasi hasil

Klien mengerti tentang hipertensi dan mampu menjelaskan ulang tentang:

1. Pendidikan Pasien tentang Hemodialysis

1. Pendidikan Pasien tentang Dialisis

Page 4: SAP HD

XI. MATERI

A. Pendidikan Pasien tentang Hemodialysis

Tugas untuk mempersiapkan pemulangan pasien dialisis dari rumah sakit sering menjadi

tantangan yang menarik. Penyakit tersebut dan terapi yang dilakukannya akan

mempengaruhi setiap aspek dalam kehidupan pasien. Biasanya pasien tidak memahami

sepenuhnya dampak dialisis, dan kebutuhan untuk mempelajarinya mungkin baru disadari

lama sesudah pasien dipulangkan dari rumah sakit.Karena alasan ini.Komunikasi yang

baik antara perawat yang bertugas melaksanakan dialisis, perawat rumah sakit dan

perawat di rumah sangat penting dalam memberikan asuhan keperwatan yang aman dan

berkelanjutan.

Suatu kajian perlu dilakukan untuk mengindentifikasi kebutuhan pasien dan anggota

keluarganya akan pembelajaran. Pasien yang akan memulai trapi dialisis memerlukan

pengajaran tentang topik – topik berikut tujuan terapi dialisis, obat-obatan, efek samping,

terapi, perawatan tempat akses vaskuler, diet dan pembatasan cairan, muatan cairan

berlebih, pencegahan dan penanganan komplikasi, masalah psikososial serta keuangan.

Setelah pengkajian terhadap kebutuhan akan pembelajaran selesai dilaksanakan oleh

perawat, pengajaran dapat dimulai. Meskipun demikian, biasanya tidak terdapat cukup

waktu untuk mengevaluasi dengan cermat hasil pembelajaran pasien.Karena itu, staf

dialisis harus diberitahu dan di ikutsertakan dalam memberikan pengajaran lebih lanjut.

Karena diagnosa, gagal ginjal kronis dan kebutuhan akan dialisis sering mengganggu

pemikiran pasien serta keluargany, pengajaran harus dilakukan sedikit demi sedikit dan

juga harus tersedia waktu untuk menjelaskan dan mengulang kembali. Pasien dan

keluarganya harus diberi waktu untuk bertanya serta memperoleh penjelasan. Sikap yang

tidak menyalahkan sangat penting untuk memindahkan pasien serta keluarga dalam

mendiskusikan pilihan dan mengungkapkan perasaan mereka terhadap pilihan tersebut.

Konferensi tim sangat membantu dalam berbagi informasi dan memberikan kesempatan

kepada setiap anggota tim untuk mendiskusikan kebutuhan pasien serta keluarganya.

Page 5: SAP HD

Dialisis di rumah

Meskipun sebagian besar pasien yang memerlukan hemodialisis akan menjalani prosedur

ini dalam rawat jalan, tetapi dialisis dirmh merupakan suatu pilihan bagi sebagian pasien

lainna. Namun demikian, tidak semua pasien dapat menjadi calon terapi dialisis di rumah,

mengingat prosedur ini memerlukan pasien dengan motivasi tnggi dan bersedia

bertanggung jawab atas resiko prosedur dialisis yang dijalaninya disamping harus mampu

untuk menyesuaikan setiap terapi guna memenuhi kebutuhan tubuhnya yanbg selalu

berubah. M,etode ini juga membutuhkan komitmen dan kerja sama dari pasangan

hidupnya; biasanya pasien merasa tidak nyaman jika harus meminta bantuan dari

pasangannya atau orang lain.

Tim asuhan kesehatan tidak boleh memaksakan keputusan yang diambil pasien untuk

menjalani dialisis di rumah. Pengambilan keputusan ini akan menyebabkan banyak

perubahan yang signifikan dalam lingkungan rumah dan keluarga. Ada banyak pasien

yang tidak ingin membebani keluarganya dengan pekerjaan dialisis dan sering

mengatakan bahwa cara ini akan “ mengubah rumahnya menjadi sebuah klinik “.

Pasien yang akan menjalani dialisis dirumah dan anggota keluarganya sebagai calon

asisten harus mengikuti program pelatihan untuk belajar cara mempersiapkan,

mengoprerasikan serta melepas bagian-bagian dari mesin dialisis; mempertahankan dan

membersihkan peralatan tersebut; memberikan obat ( heparin ) ke dalam pipa saluran

pada mesin dialiser hemodialisis, masalah elektris atau mekanis, hipertensi, syok dan

kejang ) . rumah pasien harus di survey untuk melihat apakah sistem pengadaan listrik

dan air bersih memadai yang perlu ditekankan adalah bahwa pasien bertanggung jawab

atas terapi hemodialisis tersebut.

B. Pendidikan Kesehatan Pasien tentang Dyalisis Peritoneal

Pasien diberi pengajaran untuk melaksanakan sendiri CAPD setelah kondisinya secara

medis dianggap stabil.Pelajaran biasanya dapat diberikan secara rawat jalan atau rawat

inap.Biasanya latihan CAPD memerlukan waktu 5 hari hingga 2 minggu.

Page 6: SAP HD

1. Program Latian

Selama periode latihan, pasien diajakarkan tentang :

a) Materi anatomi dan fisiologi dasar ginjal, proses penyakitnya.

b) Prosedur terapi pertukaran

c) Komplikasi yang mungkin terjadi serta respons yang tepat terhadap

komplikasi tersebut

d) Pemeriksaan tanda-tanda vital

e) Perawatan kateter

f) Teknik membasuh tangan yang baik

g) Data yang paling penting, siapa yang harus dihubungi jika timbul suatu

masalah serta kapan menghubunginya

Karena konsekuensi peritonitis, pasien dan keluarganya harus mendapatkan

pelajaran tentang tanda-tanda peritonitis, tindakan preventif dan strategi

penanganan dini.

2. Terapi Diet

Perawat, ahli gizi dan pekerja sosial harus menemui pasien beserta keluarganya

selama periode latihan pada saat-saat tertentu sedudahnya.Informasi dan instruksi

tentang diet harus diberikan.Meskipun diet pada pasien dengan terapu CAPD

merupakan diet bebas, ada beberapa rekomendasi yang perlu disampaikan. Karena

protein akan hilang pada dialisis peritoneal kontinyu, maka pasien dianjurkan

untuk :

a) Mengkonsumsi makanan yang tinggi protein dengan gizi yang baik dan

seimbang.

Page 7: SAP HD

b) Meningkatkan asupan serat setiap hari untuk membantu mencegah

konstipasi yang dapat menghambat aliran cairan dialisat ke dalam atau luar kavum

peritoneal.

c) Mengurangi asupan karbohidratnya untuk menghindari kenaikan berat

badan yang berlebihan.

d) Biasanya tidak diperlukan pemabtasan asupan kalium, natrium ataupun

cairan.

3. Asupan Cairan

Pasien bisanya kehilangan 2 L cairan lebih atau di atas 8 L cairan dialisat yang

diinfuskan ke dalam rongga abdomen selama periode 24 jam; keadaan ini

memngkinkan asupan cairan yang normal bahkan pada pasien yang anefrik

(pasien tanpa ginjal).

4. Perawatan Tindak-lanjut

Pasien diajari menurut kemampuannya sendiri dan tingkat pengetahuannya untuk

belajar; banyaknya materi yang diberikan harus dapat dipahami pasien tanpa

merasa terganggu atau terlalu dijejalkan informasi yang berlebihan. Perawatan

tindaklanjut melalui telepon, kunjungna pasien ke klinik rawat jalan serta

perawattan di rumah yang kontinyu akan membantu pasien untuk beralih kepada

perawatan di rumah dan berperan aktif dalam perawatan kesehatannya.

a) Mengingatkan kembali teknik aseptik untuk menghindari infeksi.

b) Mengganti selang jika diperlukan

c) Mengevaluasi hasil pemeriksaan kimia darah

d) Memberikan umpan balik

e) Memberikan kesempatan untuk bertanya dan mendapatkan pengajaran

tambahan.

Page 8: SAP HD