sap enjelin
DESCRIPTION
Sap EnjelinTRANSCRIPT
SATUAN ACARA PEMBELAJARANPENYULUHAN KESEHATAN TEKNIK MENYUSUI
Cabangan Ilmu : Keperawatan KomunitasPokok Bahasan : Teknik Menyusui Hari/tanggal : Sabtu, 21 Januari 2006Waktu : 30 MenitTempat : Rumah Keluarga Tn. S Lingk. Pamelakang Jene, Kel. AllepoleaMateri : Terlampir
I. Tujuan Instruksional Umum Setelah diberikan materi, peserta / sasaran mampu melakukan teknik menyusui
yang benar. II. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan keluarga mampu :
1. Menyebutkan pengertian menyusui2. Menyebutkan manfaat Menyusui 3. Menyebutkan teknik menyusui4. Mendemonsrasikan teknik menyusui
III. Metode
- Ceramah- Tanya jawab- Diskusi- Demonstrasi
V. Kegiatan Penyuluhan
No. KEGIATAN PENYULUHAN
KEGIATAN PENYULUH
KEGIATAN PESERTA
1. Membuka penyuluhan(5 menit)
Memberi salam Memberi gambaran
Menyimak (mendengarkan
umum tentang tehnik menyusui.
dan memperhatikan)
2. Penyajian materi(15 menit)
Menjelaskan tentang pengertian menyusui
Menjelaskan tentang manfaat menyusui
Menjelaskan tentang teknik menyusui
Mendemonstrasikan tehnik menyusui
Menyimak dengan seksama (mendengarkan dan memperhatikan)
3 Menutup penyuluhan(10 menit)
Menyimpulkan materi yang telah disampaikan
Memberi kesempatan kepada sasaran untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas
Menyimak penjelasan penyuluh
Bertanya
V. Media- Leaflet- Alat peraga
VI. Evaluasi Menanyakan secara langsung kepada sasaran mengenai materi yang telah disampaikan.
VII. SumberCorwin, Elizabeth. J : Buku Saku Kebidanan, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 2000 Ngastiyah : Perawatan Payudara, Penerbit Buku Kedokteran, EGC, Jakarta,
1997.Soegijanto, Soegeng : Asuhan Keperawatan nifas, Edisi I, Salemba Medika,
Jakarta, 2002.
MATERI PENYULUHAN
I. Pengertian Menyusui adalah membverikan ASI kepada bayi dengan cara, menyusukan
langsung dari ibunya.
II. Manfaat Menyusui
1. Untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan zat makanan, cairan dan elektrolit.
2. Meningkatkan hubungan batin antara ibu dan anak
3. Mencegah terjadinya infeksi
4. Meningkatkan daya tahan tubuh
III. Teknik Menyusui Yang Benar
1. Terlebih dahulu cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui.
Puting susu dibersihkan dengan gaas kemudian ASI
dikeluarkan sedikit lalu diolesi pada puting susu dan areola sekitarnya.
Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfeksi dan menjaga
kelembaban puting susu.
2. Bayi diletakan menghadap perut ibu / payudaya
Ibu duduk atau berbaring dengan santai, bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah. Sehingga kaki ibu tidak tergantung
dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi
Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu tangan. Kepala
bayi terletak pada satu lingkaran siku ibu ( kepala tidak boleh
menengada) dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan.
Satu tangan bayi diletakan di belakang badan ibu dan satu di depan.
Perut bayi menempel pada badan ibu, kepada bayi menghadap
payudara ( tidak hanya membelokan kepala bayi ).
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
Ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang.
3. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain
menopang dibawah, jangan menekan puting susu atau ariolanya saja.
4. Bayi diberi rangsangan dengan membuka mulut dengan cara :
Menyentuh pipi dengan puting susu atau
Menyentuh sisi mulut bayi
5. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi didekatkan
ke payudara ibu dan puting serta ariola dimasukan ke mulut bayi.
6. Melepaskan isapan bayi
Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong sebaiknya
ganti payudara lain.
Cara melepaskan isapan bayi :
Jari kelingking ibu dimasukan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu
bayi ditekan ke bawah.
7. Menyendawa bayi
Cayanya :
Bayi digendong ntegak dengan bersandar pada bahu
kemudian punggungnya ditepuk-tepuk perlahan-lahan atau
Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu kemudian punggung
ditepuk-tepuk perlahan-lahan.
IV. Hal-hal yanh perlu diperhatikan
- Hindarkan hidung bayi tertutup sewaktu menyusui.
- Hindarkan bahaya yang mungkin terjadi saat ibu menyusui
sambil berbaring, contohnya ibu tertidur sehingga hidung bayi tertutup.