sap bedside

5
SATUAN ACARA PENGAJARAN SOLUSIO PLACENTA Pokok bahasan : Solusio Placenta Sub Topik Sasaran : : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan dan pencegahan Pasien di ruang cempaka R.S Nirmala Target : Memahami Tentang Solusio Placenta Tempat : Ruang Cempaka R.S Nirmala Hari/tanggal : Rabu, 4 Januari 2011 Waktu Penyuluh : : 30 menit Retno Suci Wulanndani I. Analisa Data A. Kebutuhan peserta didik Berdasarkan pengkajian di R.S Nirmala, didapatkan data bahwa solusio plasenta terjadi kira-kira 1 di antara 50 persalinan. Di rumah sakit R.S Nirmala antara tahun 1968- 1971 solusio plasenta terjadi pada kira-kira 2,1 % dari seluruh persalinan, yang terdiri dari 14 % solusio plasenta sedang, dan dan 86% solusio plasenta berat. Solusio plasenta ringan jarang di diagnosis, mungkin karena penderita selalu terlambat datang ke rumah sakit ; atau tanda-tanda dan gejalanya terlampau ringan, sehingga tidak menarik perhatian penderita maupun dokternya. B. Karakteristik peserta didik Rata – rata pasien di ruang cempaka R.S Nirmala berpendidikan SMP/SMA

Upload: aji-black-skep

Post on 25-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

aa

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Bedside

SATUAN ACARA PENGAJARAN

SOLUSIO PLACENTA

Pokok bahasan : Solusio Placenta

Sub Topik

Sasaran

:

:

Pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pengobatan dan

pencegahan

Pasien di ruang cempaka R.S Nirmala

Target : Memahami Tentang Solusio Placenta

Tempat : Ruang Cempaka R.S Nirmala

Hari/tanggal : Rabu, 4 Januari 2011

Waktu

Penyuluh

:

:

30 menit

Retno Suci Wulanndani

I. Analisa Data

A. Kebutuhan peserta didik

Berdasarkan pengkajian di R.S Nirmala, didapatkan data bahwa solusio plasenta

terjadi kira-kira 1 di antara 50 persalinan. Di rumah sakit R.S Nirmala antara tahun

1968-1971 solusio plasenta terjadi pada kira-kira 2,1 % dari seluruh persalinan, yang

terdiri dari 14 % solusio plasenta sedang, dan dan 86% solusio plasenta berat. Solusio

plasenta ringan jarang di diagnosis, mungkin karena penderita selalu terlambat

datang ke rumah sakit ; atau tanda-tanda dan gejalanya terlampau ringan, sehingga

tidak menarik perhatian penderita maupun dokternya.

B. Karakteristik peserta didik

Rata – rata pasien di ruang cempaka R.S Nirmala berpendidikan SMP/SMA

II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan proses pembelajaran pasien dapat lebih memahami dan mencegah

terjadinya solusio plasenta.

III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah proses pembelajaran dilakukan, pasien mampu :

1. Memahami dan memahami pengertian solusio plasenta.

2. Memahami dan memahami macam solusio plasenta.

3. Mampu menyebutkan bahaya dan penyebab solusio plasenta.

4. Mampu menyebutkan cara mencegah terjadinya solusio plasenta.

Page 2: SAP Bedside

IV. Materi terlampir

a. Pengertian solusio plasenta

b. Penyebab terjadinya solusio plasenta

c. Tanda dan gejala terjadinya solusio plasenta

d. Pengobatan solusio plasenta

e. Pencegahan solusio plasenta

V. Metode

Ceramah dan Tanya jawab

VI. Media

Lembar balik dan Leaflet

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1 Pembukaan 5 menit Pendahuluan :

Menyampaikan salam

Menjelaskan tujuan

Apersepsi

- Membalas salam

- Mendengarkan

- Memberikan respon

2. Inti 15 menit Penjelasan Prosedur:

1. Persiapan alat

2. Persiapan pasien

3. Praktek pemasangan

infus

- Melihat dan

memperhatikan

3. Penutup 10 menit Penutup :

a. Tanya jawab

b. Menyimpulkan proses

pembelajaran

- Menanyakan hal

yang belum jelas.

- Aktif bersama

dalam

menyimpulkan

VII. Evaluasi

Bentuk tes berupa tanya jawab lisan diakhir pengajaran yaitu :

a. Jelaskan pengertian Solusio Placenta !

b. Sebutkan macam – macam Solusio Placenta !

Page 3: SAP Bedside

c. Sebutkan bahaya dan penyebab Solusio Plasenta !

d. Sebutkan cara mencegah terjadinya Solusio Plasenta !

Page 4: SAP Bedside

DAFTAR PUSTAKA

PSIK UGM ; 2001/2002 ; Pendidikan Ketrampilan Keperawatan ; Program A semester

III ; Laboratorium Ketrampilan keperawatan

Ngastiyah ; 1997; Perawatan Anak Sakit; EGC ; Jakarta

Nelson ; 1995 ; Ilmu Kesehatan Anak ; Edisi 15 ; Volume 2 ; EGC ; Jakarta

Depkes RI ; 1991 ; Prosedur Perawatan Anak di Rumah Sakit ; Cetakan 2 ; Dirjen

Pelayanan Medik ; Jakarta