sap 2 sia
DESCRIPTION
SISTEM INFORMASI AKUNTANSISAP 2TRANSCRIPT
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
SAP 2
PENGGUNAAN TEKNIK SISTEM DAN TEKNIK SISTEM
KELAS :
SIA EKA440 B2
KELOMPOK 5
ANGGOTA KELOMPOK :
1. NI KADEK OKTA YASI KATINI 13063050652. NI MADE SULASTRI WIDIANTARI 1306305079 3. DEWA AYU PARAMITA DEWI 1306305105
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM REGULER
2015/2016
1
A.PENGGUNAAN TEKNIK SISTEM
Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam analisis, desain dan dokumentasi
sisem serta memahami kaitan antar- subsistem. Teknik sistem ini biasanya berupa diagram.
Teknik sistem penting baik bagi auditor internal maupun bagi auditor eksternal. Teknik
sistem digunakan oleh akuntan yang membuat sistem untuk perusahaannya sendiri atau untuk
perusahaan lain, pada saat mereka bertindak sebagai konsultan.
1. Penggunaan Teknik Sistem Audit.
Audit dibagi menjadi dua komponen dasar. Komponen pertama biasanya disebut audit
interim. Audit interim bertujuan untuk menaksir seberapa jauh struktur pengendalian
internal suatu organisasi dapat diandalkan. Komponen audit yang kedua adalah audit
laporan keuangan. Audit laporan keuangan melibatkan pengujian substantive. Pengujian
substanstif merupakan verifikasi angka dalam laporan keuangan secara langsung.
a. Evaluasi Pengendalian Internal
Audit sering terlibat dalam proses evaluasi pengendalian internal. Dalam hal ini ,
auditor biasanya berkepentingan dengan arus pemrosesan dokumen dan distribusi
dokumen dalam sistem aplikasi. Mengingat pemisahan tugas merupakan satu aspek
pengendalian internal yang penting, auditor membutuhkan teknik untuk memecah
sistem untuk mengevaluasi distribusi dokumen dan memecah tugas antarpersonel atau
dapertemen.
b. Pengujian Kepatuhan
Auditor menjalankan pengujian kepatuhan untuk mengkonfirmasi eksistensi,
menilai efektivitas, dan mengecek pelaksanaan pengendalian internal. Jika
pengendalian yang akan dievaluasi merupakan komponen sistem informasi organisasi,
maka auditor perlu mempertimbangkan teknologi yang digunakan dalam sistem
informasi.
c. Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan catatan mengenai prosedur dan pengujian yang dilakukan
dalam proses audit, informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan audit, simpulan yang
ditarik dari hasil audit. Kertas kerja ini dibuat dan disimpan oleh auditor. Standar
profesi mewajibkan auditor untuk menyimpan kertas kerja. Kertas kerja menjadi
2
catatan yang telah dilaksanakan oleh auditor. Auditor menggunakan teknik sistem
untuk mendokumentasikan dan menganalisis isi dalam kertas kerja.
2. Penggunaan Teknik Sistem Dalam Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari tiga fase; analisis sistem, desain
sistem, dan implementasi sistem. Personel pengembangan sistem mencakup analisis
sistem, perancang sistem, dan programmer. Analisis sistem mencakup penyusunan dan
evaluasi solusi untuk menyelesaikan masalah sistem.
a. Analisis Sistem
Tanggung jawab analisis sistem mencakup pencarian fakta dengan menggunakan
teknik wawancara, kuesioner, review dokumen, dan observasi. Teknik formal yang
digunakan untuk mengelola fakta meliputi analisis pengukuran pekerjaan, analisis
distribusi pekerjaan dan teknik matriks yang lain.
b. Desain Sistem
Desain sistem melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh.
Sebagaimana seniman membutuhkan alat khusus untuk dapat menggambar, desainer
juga membutuhkan alat untuk membantu mendesain proses.
c. Implementasi Sistem
Implementasi sistem merupakan penerapan desain yang telah dibuat. Aktivitas
yang biasanya tercakup dalam implementasi adalah pemilihan dan pelatihan personel,
pemasangan peralatan computer dan infrastruktur, desain sistem secara detail,
penulisan dan pengujian program computer, pengujian sistem, pembuatan standar,
dokumentasi dan konversi file dari sistem lama ke sistem baru.
B. TEKNIK SISTEM
Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan. Flowchart
merupakan diagram simbol yang menunjukkan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah
sistem.
1. Simbol Flowchart
Flowchart digunakan baik oleh auditor maupun personel sistem pemakaian flowchart
meluas seiring dengan berkembangnya komputerisasi pemrosesan data bisnis. Di
Amerika Serikat , kebutuhan akan keseragaman terpenuhi dengan adanya publikasi
“American National Standard Flowchart Symbols and Their Usage in Information
Processing.” Versi yang sekarang berlaku adalah ANSI X 3.5.-1970. ANSI X 3.5.-1970
3
mendefinisikan empat kelompok symbol flowchart- symbol dasar, symbol input/output,
symbol proses, dan symbol tambahan. ANSI mendefinisikan bentuk setiap symbol
tersebut dan mengilustrasikan penggunaan symbol-simbol tersebut sebagai berikut :
Simbol input/output yang spesifikmenggambarkan fungsi input/ output. Simbol ini
juga mengidentifikasikan media yang digunakan untuk merekam informasi ataupun cara
untuk menangani informasi. Jika tidak tersedia simbol khusus, maka dapat digunakan
simbol dasar.
4
Simbol Input/ Output
Menggambarkan fungsi input/output, yaitu membuat data tersedia untuk diproses dan mencatat hasil suatu pemrosesan. Sebagai contoh, keyboard atau disk magnet digunakan untuk memasukkan data untuk diproses. Data yang telah diproses dikeluarkan dalam bentuk kertas
Simbol Proses
Simbol proses menggambarkan setiap pengolahan data. Sebagai contoh, eksekusi serangkaian operasi yang menyebabkan perubahan nilai informasi, bentuk informasi, atau lokasi informasi.
Simbol Garis Arus
Digunakan untuk mengaitkan simbol yang satu dengan simbol yang lainnya. Garis alur ini mengindikasikan urutan informasi dan operasi yang harus dijalankan. Garis alur ini dapat saling bersilangan, yang berarti dua alur tersebut tidak memiliki kaitan logis satu dengn yang lainnya.
Simbol Proses
Simbol Anotasi (komentar) menggambarkan deskripsi tambahan atau catatan penjelas. Garis ini putus-putus dikaitkan dengan simbol yang diberi komentar
Gambar 1. Simbol Dasar
Punched Card Dokumen Penyimpanan Dokumen
Input Manual
Magnetic tape Display
Punched Tape Link Komunikasi Magnetik Disk Penyimpanan Offline
Simbol punchaed-card menggambarkan fungsi input output jika media yang
digunkan adalah punched card, meliputi mark-sense card, stub cards, file of cards dan
lain sebagainya. Simbol penyimpanan online menggambarkan fungsi input/output
dengan menggunakan berbagai media penyimpanan online, seperti disk magnetic atau
optical disk. Simbol magnetic tape, simbol punched tape, simbol magnetic drum, simbol
magnetic disk, dan simbol dokumen masing-masing menggambarkan fungsi input/output
menggunakan media tertentu. Simbol input manual menggambarkan input pada saat
informasi dimasukkan secara manual pada saat pemrosesan. Simbol display
menggambarkan fungsi input/output pada saat informasi disajikan ke pengguna pada saat
pemrosesan dengan menggunakan media yang tersedia. Simbol link komunikasi
menggambarkan suatu fungsi transmisi informasi menggunakan media telekomunikasi.
Simbol penyimpanan offline menggambarkan fungsi penyimpanan informasi offline,
tanpa memperhatikan media yang digunakan untuk menyimpan informasi tersebut.
Simbol proses khusus menggambarkan fungsi pemrosesan dan mengidentifikasi
jenis operasi yang akan digunakan untuk mengolah informasi. Jika tidak tersedia simbol
proses, maka dapat menggunakan symbol proses dasar. Simbol keputusan
menggambarkan satu keputusan untuk mennetukan operasi mana yang harus dijalankan
dari berbagai alternative jalur operasi yang tersedia. Simbol proses predefined
menggambarkan satu prosedur yang terdiri dari satu atau lebih operasi atau program
yang ditentukan pada simbol flowchart yang lain. Simbol persiapan menggambarkan
serangkaian instruksi yang mengubah program. Simbol operasi manual menggambarkan
proses offline yang dilakukan oleh manusia tanpa bantuan alat mekanisme apapun.
Simbol operasi auxiliary menggambarkan operasi offline yang dijalankan pada suatu
peralatan tertentu, yang tidak berada dibawah kendali langsung central processing unit.
Simbol penggabungan, ekstrak , sortir dan perakitan masing- masing menggambarkan
tipe fungsi pengolahan tertentu.
Simbol tambahan dapat digunakan untuk memperjelas flowchart atau untuk
mempermudah pembuatan flowchart. Symbol konektor menggambarkan alur keluar dari
(atau masuk ke dalam) flowchart menuju (atau dari) bagian flowchart yang lain. Simbol
terminal menggambarkan titik ujung dari sebuah flowchart seperti titik awal, titik akhir,
atau titik interupsi. Symbol mode paralel menggambarkan awal atau akhir dari dua atau
lebih operasi yang simultan. Symbol konektor off-page bukan merupakan standar ANSI
X3.5, tetapi biasanya digunakan untuk menggambarkan alur keluar dari (atau masuk ke
5
dalam) flowchart menuju (atau dari) halaman flowchart yang lain. Simbol transmittal
tape digunakan untuk menggambarkan pembuatan batch control total secara manual.
2. Simbol untuk membuat Flowchart
Simbol digunakan dalam flowchart untuk fungsi suatu informasi atau fungsi suatu
jenis sistem yang lain. arah aliran digambarkan sebagai garis antarsimbol. Jika arah
aliran tidak dari kiri ke kanan ataupun dari atas ke bawah, maka garis tersebut perlu
dilengkapi dengan anak panah untuk memudahkan memahami aliran data. Jika suatu alur
terpaksa putus karena keterbatasan halaman, maka simbol konektor harus digunakan
untuk mengindikasi adanya penyambungan alur ke bagian lain atau halaman lain. jika
suatu alur bersifat bolak- balik, maka dapat digambarkan dengan dua garis atau dengan
satu garis beserta dua anak panah di kedua ujungnya.
3. Diagram IPO dan HIPO
Diagram IPO dan HIPO digunakan terutama oleh personel pengembangan sistem
untuk membedakan level rincian sistem yang digambarkan dalam flowchart.Pada level
analisis yang paling umum,hanya diperhitungkan hubungan input-proses-output utama
dalam sebuah sistem.Sebuah input-proses-output digunakan untuk memberikan deksripsi
naratif mengenai input yang diperlukan untuk menghasilkan output sistem.Diagram IPO
tidak memberikan banyak keterangan mengenai fungsi proses, tetapi IPO berguna untuk
menganalisis keseluruhan informasi yang dibutuhkan.Ulasan froses yang lebih detail
6
Keputusan Operasi pembantu Porses Predefined
Penggabungan PersiapanEkstrak
Operasi Manual SortirPerakitan
Simbol Proses Khusus
Simbol Tambahan
Transmittal Tape Terminal Konektor Konektor Off-Page
Mode Parallel
disediakan oleh diagram HIPO. HIPO terdiri dari serangkaian level yang makin ke
bawah menggambarkan sistem yang lebih detail. Berapa level yang harus dibuat
tergantung pada kebutuhan pengguna-sejauh mana pengguna membutuhkan rincian.
Pengarang: BP. Foxx
Nomor Diagram: 3.1
Sistem: Penggajian
Deskirpsi: Menghitung Gaji
Kotor
Tanggal: 6/9/0x
Input Proses Output
Catatan pekerjaan
Master file penggajian
Akumulasi jam kerja
Menentukan tarif gaji yang benar
Menghitung gaji kotor
Catatan gaji kotor
Master file penggajian
Pesan kesalahan
Diagram HIPO terdiri dari dua segmen: diagram hierarki sebagai pemecahan
prosesmenjadi berbagai modul dan sebuah diagram IPO yang menggambarkan
kebutuhan input- proses- output setiap modul. Diagram hiearki menggambarkan
keseluruhan sistem dan berperan sebagai ‘daftar isi’ untuk membuat diagram IPO yang
lebih detail. Peranan tersebut, yakni sebagai acuan diagram IPO, biasanya diwujudkan
dengan pemberian nomor urut.
1. Diagram Hierarki (daftar isi visual)
system
7
Sistem Penggajian
Mempersiapkan Data TinjauanProses
Menghitung Gaji Bersih
Menghitung Gaji Kotor
Mengakumulasi jam Kerja
Menentukan Tarif Gaji yang Benar
Menghitung Gaji Kotor
Dalam system yang kompleks,diagram HIPO dipecah kedalam serangkaian diagram
HIPO yang kemudian sub bagian HIPO tersebut dipecah menjadi diagram IPO. Diagram
HIPO selalu dibuat dari umum ke khusus. Jadi, struktur diagram HIPO menggunakan
strategi top-down untuk menganalisa dan mendesain system.
Diagram HIPO didesain sebagai alat bantu dan alat dokumentasi, yang berguna untuk mengidentifikasi apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Namun, diagram ini tidak dapat memberikan informasi mengenai bagaimana dan kapan sebuah proses harus dijalankan.
4. Flowchart Sistem dan Program
Flowchart system dapat digunakan oleh personel system maupun auditor. Flowchart
system mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi di dalam sebuah system. Sebuah
flowchart system menunjukkan titik awal input, tahapan proses, mode pemrosesan, dan
disposisi output. Focus flowchart system adalah pada fungsi proses dan media, bukannya
pada rincan logika setiap fungsi pemrosesan.
Flowchart program digunakan terutama oleh personel pengembang system.
Flowchart program (flowchart block) lebih detail dalam menggambarkan setiap fungsi
pemrosesan dibandingkan dengan flowchart system. Setiap fungsi pemrosesan yang
tergambar dalam flowchart dirinci lebih detail dalam flowchart program , serupa dengan
diagram IPO sebagai rincian dari diagram HIPO.
5. Diagram Arus Data Logika
Diagram arus data logika atau diagram alur data (DFD) digunakan terutama oleh
personel pengembangan system dalam analisis system. Analis system bertindak sebagai
penghubung antara pengguna yang memiliki berbagai keinginan dan programmer atau
staf pendukung system yang akan membuat desain fisik system untuk memenuhi
kebutuhan pengguna. DFD digunakan oleh analisi untuk untuk mendokumentasikan
desain logika suatu system yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna. DFD juga
memungkinkan pengguna mengetahui konsep analis system mengenai masalah yang
dihadapi pengguna.
Tujuan penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logika
analisis system dengan proses desain system secara fisik. Analis system menyerahkan
deskripsi logika kepada desainer system atau programmer yang selanjutnya akan
merancang spesifikasi fisik desain logika tersebut.
8
Gambar 1 Simbol Diagram DFD Logika
Nama Simbol MaknaTerminator menggambarkan sumber dan destinasi
data
Proses menggambarkan tugas atau fungsi yang harus dijalankan
Simpanan Data simpanan data
Arus Data saluran komunikasi
Terdapat empat symbol dalam DFD yang memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Simbol DFD juga memiliki kesamaan dengan symbol dasar flowchart. Namun, walaupun
symbol DFD dapat digambarkan dengan empat dasar symbol flowchart tetapi symbol
DFD memiliki dua tujuan yang berbeda dengan flowchart , yaitu DFD menekankan pada
analisis aliran data, selain itu DFD juga menekankan desain logika, bukan desain fisik.
6. Diagram Arus Data Logika Dan Analisis Terstruktur
Diagram arus data logika dan analisis terstruktur menggambarkan konstruksi DFD
dan peran DFD dalam analisis sistem terstruktur. Analisis sistem terstruktur ditandai
dengan adanya rancangan top-down dan perbaikan yang terus menerus. Berikut ini akan
digambarkan DFD untuk proses penggajian karyawan :
Data penggajian membayar gaji
Data penggajian rincian gaji
Gambar 7 (DFD untuk proses penggajian)
Gambar diatas mengilustrasikan DFD tingkat atas dari sebuah sstem penggajian.
Data penggajian dari bagian pencatat waktu diproses pada sebuah strorage atau file data
penggajian untuk menentukan besarnya gaji setiap karyawan, aliran data ditunjukkan
9
Pencatatan Waktu
Memproses data penggajian Karyawan
Data penggajian
dengan gars anak panah. Simpanan data penggajian digunakan untuk memproses gaji dan
sekaligus diperbaharui oleh proses penggajian. Terdapat beberapa poin penting dalam
pembuatan DFD, diantaraya :
a. Setiap DFD hanya mencakup simbol-simbol DFDb. Setiap simbol dalam DFD, termasuk anak panah harus diberi namac. Setiap aliran logka harus jelas, memiliki sumber data dan menuju destinasi data
tertentu Untuk memperjelas proses penggajan , dibawah ini akan diilustrasikan kembali melalui gambar :
Status saat ni gaji bersih & pengurangan
Data penggajian data valid data diproses membayar gaji
Gambar 8 (Perluasan DFD untuk Proses Penggajian)
Jumlah saat ini detail
Gaji bersih & pengurangan
Membayar gaji
Gaji bersih & pengurangan
Pajak & pengurangan
Data diproses
P2 (Menghitung gaji )
Gambar 9 (Perluasan Proses P2)
Dari ilustrasi diatas, DFD penggajian pada gambar 7 harus dipecah lagi untuk
mendapatkan gambaran deskripsi sistem yang lebih jelas dengan diilustrasikan oleh
gambar 8 secara lebih rinci. Sumber data dan destnasi data pada gambar 8 sama dengan
10
Data karyawan
Pencatat waktu
Pengesahan data penggajian (P1)
Menghitu-ng gaji
(P2)
Karyawan
Data penggajian
Data karyawan
Memperba-rui fle karywan
Memproses jurnal penggajian
Data jurnal
Karyawan
Menghitung gaji bersih
Data withholding
Data penggajian valid
sumber dan destinasi data pada gambar 7. Hanya saja, terdapat satu tambahan simpanan
data karyawan dan kemudian proses digambarkan menjadi dua proses yang lebih detail,
mengecek lagi, dan menghitung gaji. Selanjutnya, pada gambar 9 mengilustrasikan
pemecahan P2 dari gambar. Setiap modul dalam gambar , jika diperlukan masih dapat
dipecah lagi untuk melengkapi deskripsi sistem.
Secara konseptual, proses perluasan dan pemecahan ini, serupa dengan yang
digunakan pada diagram HIPO. Proses ekspansi dan pemecahan modul ini menghasilkan
sekumpulan modul proses yang sangat berguna untuk memberi gambaran mengena
sistem yang ada dan sistem yang akan dusulkan. Aspek DFD yang penting adalah DFD
berfokus pada simpanan data dan logika keputusan. Saat DFD selesai dibuat, analis
sistem dapat melanjutkan menganalisa data yang perlu diidentifikasi untuk setiap aplikasi
7. Flowchart Distribusi Formulir, Dokumen, dan Analitik
Flowchart analitik, flowchart dokumen, dan diagram distribusi formulir dapat
digunakan untuk menganalisis distribusi dokumen dalam sebuah sistem. Diagram ini
dikelompokkan dalam kolom-kolom untuk mengelompokkan fungsi yang dijalankan
oleh setiap entitas. Dengan pemisahan peran per kolom, evaluasi pemisahan tugas setiap
fungsi menjadi lebih efektif. Bentuk flowchart per kolom juga memperjelas antar muka
entitas , misalnya pengiriman dokumen dari satu departemen ke departemen lain.
Flowchart analitik dibawah ini serupa dengan flowchart sistem, baik dalam hal detail
rincian meupun teknik pembuatannya. Alur proses ditandai dengan penggunaan simbol
yang dihubungkan dengan garis. Flowchart analitik mengidentifikasi semua proses
signifikan pada sebuah aplikasi dengan penekanan pada pemrosesan tugasnya. Semua
aktivitas departemen pembelian dikelompokkan dalam satu kolo yang diberi judul.
11
Gambar 10(Flowchart Analitik)
Sedangkan flowchart dokumen memiliki kesamaan dengan flowchart analitik,
namun peran proses setiap entitas tidak disajikan secara detail dan hanya simbol
dokumen yang digunakan dalam flowchart tersebut. Tujuan flowchart ini adalah untuk
mengetahui setiap dokumen yang digunakan dalam setiap sistem aplikasi dan
mengidentifikasi titik awal dokumen, distribusi dokumen, serta titik akhir setiap
dokumen.
Sementara itu, diagram distribusi formulir menggambarkan setiap distribusi
setiap salinan formulir dalam sebuah organisasi. Pada diagram ini, penekanan terletak
pada siapa yang akan mendapatkan formulir tertentu, bukan pada bagaimana setiap
formulir akan diproses. Formulir dapat digambarkan dengan simbolatau deskripsi kata-
kata.
12
Pembelian Pemasok
Daftar vendor disahkan
Memilih vendor
Mempersiapkan permintaan untuk komentar
Permintaan untuk komentar
Komentar
Memilih penawaran
Mempersiapkan order pembelian
Order pembelian
Order pembelian
Komentar
Permintaan untuk komentar
Merencanakan Flowchart
Untuk merencanakan flowchart, pertama kita harus mendapatkan sumber daya yang
dibutuhkan. Misalnya jika flowchart menggunakan media computer, maka diperlukan
perangkat lunak yang sesuai. Kemudian, perlu ditentukan jenis flowchart seperti apa
yang akan dibuat. Pemilihan jenis ini didasarkan pada tujuan pembuatan flowchart.
Memilih Simbol
Setelah menentukan jenis flowchart, memilih simbol adalah hal yang penting
untuk dilakukan untuk menggambar flowchart. Biasanya simbol yang dipakai adalah
simbol standar ANSI X3.5 namun terkadang perusahaan juga sering menggunakan
simbol sendiri.
Analisis Simbol
Ketika menyiapkan berbagai tipe flowchart, penting untuk meninjau data yang
akan digambar untuk mendapatkan pemahaman yang baik mengenai deskripsi sebuah sistem.
Ketika mempersiapkan pembuatan flowchart analitik, perlu untuk menentukan entitas apa
yang akan diigambarkan sebagai kolom yang terpisah- biasanya hanya entitas yang aktivas
pengolahan datanya akan digambarkan secara rinci. Cara penyajian dua entitas ini akan diulas
lebih lanjut dalam bahasan- bahasan berikut: tahap selanjutnya dalam analisis adalah
mengidentifikasi dokumen yang akan terlibat dalam proses pengolahan.
Menggambar Flowchart
Tujuan bahasan ini adalah untuk menggambar arus dokumen pada sebuah sistem
dengan menggunakan symbol flowchart yang tepat. Dalam hal ini symbol khusus digunakan
untuk digunakan karena ia akan dapat menggambarkan sistem dengan lebih jelas. Untuk
alasan yang serupa, simbol dokumen khusus digunakan untuk menggambarkan kas dan surat
pemberitahuan dari pelnggan. Sekalipun kas (tunai ataupun dalam bentuk cek) tidak
berbentuk dokumen seperti surat pemberitahuan, tetapi kas tersebut penting dalam sistem
pengolahan transaksi sehingga ketika membuat flowchart, kas tersebut perlu diidentifikasi
dengan jelas. Garis alur digunakan untuk mengindikasikan alur tindakan. Bagian flowchart
ini akan ditempatkan dalam kolom dengan judul “Kasir” karena kasirlah yang bertugas
menjalankan proses tersebut.
13Pelanggan Surat Membuka
Surat
Gambar 2.14 Flowchart Analitik: Membuka Surat
Tahap berikutnya yang harus digambarkan adalah pembuatan batch control total atas
penerimaan surat. Ini juga merupakan operasi manual. Flowchart prosedur ini dapat dilihat
pada Gambar 2.15. Sistem operasi manual digunakan untuk menggambarkan proses
“membuat batch control total” dan simbol dokumen digunakan untuk menggambarkan
batch control total. Simbol transmittal tape pada Gambar 2.13 bisa juga digunakan untuk
menggambarkan batch control total. Bagian dari flowchart tersebut akan diletakkan dalam
kolom dengan judul “Kasir” karena proses ini juga merupakan kasir.
Gambar 2.15 Flowchart Analitik: Mempersiapkan Batch-Control Total
Peraturan Sandwich
Perhatikan kesamaan antara dua bagian flowchart yang telah dibahas sebelumnya.
Dalam kedua flowchart tersebut, dokumen mengalir ke dalam proses dan dokumen keluar
dari sebuah proses. Setiap simbol proses harus memiliki input dan output yang jelas. Ini
disebut peraturan sandwich: setiap simbol proses harus diapit simbol input dan simbol output.
Penggunaan Simbol Konektor
14
Pembayaran Tunai
Bukti Pembayaran
Pembayaran Tunai
Bukti Pembayaran
Mempersiap-kan Batch
Control Total
Pembayaran Tunai
Bukti Pembayaran
Batch Control Total
Kasir menyerahkan batch control total kepada petugas buku besar dan surat
pemberitahuan dari pelanggan kepada petugas piutang dagang. Flowchart untuk
menggambarkan kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 2.16. Simbol konektor digunakan
untuk mengeliminasi alur yang panjang. Simbol konektor yang sama akan tampak pada
kolom petugas buku besar dan petugas piutang dagang sebagaimana dapat dilihat pada
Gambar 2.18.
Gambar 2.16 Penggunaan Simbol Konektor
Penggunaan simbol konektor adakalanya menimbulkan pertanyaan mengenai kejelasan
flowchart secara keseluruhan. Satu manfaat penting menggunakan symbol konektor adalah
symbol ini memberi fleksibilitas untuk membuat modul-modul flowchart dan pembuatan
garis yang panjang dan melintang antarkolom yang saling berjauhan dapat dihindarkan.
Perhatikan Gambar 2.18 di mana tidak perlu ada garis melintang antarkolom sehingga
memungkinkan untuk menambah kolom atau memindahkan kolom tanpa memengaruhi
konstruksi fisik sebuah flowchart ataupun kejelasan logika sebuah flowchart.Penambahan
kolom dan pemindahan kolom dapat dilakukan tanpa harus menghapus garis dan
menggambar garis ulang. Karakteristik ini bermanfaat, khususnya pada saat kita sedang
memperbaiki flowchart yang sudah ada.
Hubungan Entitas-Kolom
Kasus mengisi dua salinan slip setoran bank, kemudian menyetorkan kas yang diterima
ke bank. Rangkap kedua slip setoran, yang telah divalidasi oleh bank, diarsip urut tanggal.
Flowchart untuk kegiatan ini dapat dilihat pada Gambar 2.17. Sistem operasi manual
digunakan untuk menggambarkan kas dan slip setoran. Bagian dari flowchart ini juga akan
ditempatkan dalam kolom “Kasir” karena bagian ini merupakan kelanjutan dari aktivitas
kasir.
Narasi mendeskripsikan kegiatan yang dijalankan oleh petugas buku besar dan petugas
piutang dagang. Oleh karena itu, aktivitas kedua entitas ini akan digambarkan dalam kolom
15
Bukti Pembayaran
Batch Control Total
A B
tersendiri. Proses penggambaran flowchart untuk kedua entitas tersebut serupa dengan proses
penggambaran aktivitas kasir. Flowchart yang lengkap dapat dilihat pada Gambar 2.18.
Perhatikan, symbol input / output dasar digunakan untuk menggambarkan buku besar dan
buku pembantu piutang. Simbol pengarsipan dokumen offline digunakan untuk
menggambarkan pengarsipan di kedua entitas tersebut. Simbol input / output dasar digunakan
untuk menekankan bahwa sah-sah saja untuk menggambar input maupun output dengan
menggunakan simbol tersebut.
Gambar 2.17 Flowchart Aktivitas Kasir
KasirPetugas Buku
Besar
Petugas Piutang
Dagang
16
Mempersiapkan Slip Setoran
Pembayaran Tunai
Slip Setoran
Setoran di Bank
Slip Setoran
Disahkan
D
Pelanggan Surat Membuka Surat
Pembayaran Tunai
Bukti
Pembayaran
B
Batch Control Total
Posting ke Buku
Besar
A
Bukti
Pembayaran
Posting ke Buku
Pembantu
Gambar 2.18 Ilustrasi Flowchart Anlitik
Diskusi tersebut menunjukkan bahwa ada banyak pilihan yang harus dibuat pada saat
mempersiapkan sebuah flowchart. Flowchart yang dihasilkan harus dapat menggambarkan
fungsi sebuah sistem dengan jelas. Lima panduan umum ketika menggambar flowchart
adalah:
1. Analisis sistem untuk mengidentifikasi entitas dan dokumen, sebagaimana telah
dijelaskan dalam ilustrasi tersebut.
2. Pilih simbol yang akan digunakan sesuai dengan panduan umum yang dijelaskan
dalam bab ini.
3. Buatlah sketsa kasar flowchart sistem untuk menentukan letak kolom entitas dan alur
dokumen.
4. Review sketsa tersebut untuk meastikan tidak ada aktivitas yang terlewatkan ataupun
tidak ada kesalahan
5. Akhirnya, pastikan flowchart tersebut telah menggambarkan sistem dengan jelas, jika
diperlukan, tambahkan komentar.
Teknik Narasi
Teknik narasi sering bermanfaat, khususnya dalam analisis sistem tahap pencarian fakta
di perusahaan. Wawancara merupakan teknik yang berguna bagi analis untuk mengenal
pihak-pihak pengambil keputusan di perusahaan dan masalah yang mereka hadapi.
Wawancara yang mendalam memungkinkan analis sistem untuk membangun hubungan
personal yang baik dengan manajer. Wawancara terstruktur dapat digunakan untuk
menemukan jawaban terkait dengan serangkaian pertanyaan.
Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara memberi kesempatan
kepada responsden untuk menjawab pertanyaan secara bebas. Pertanyaan pada kuesioner
terbuka serupa dengan pertanyaan pada wawancara mendalam, seperti :Apakah Anda
memiliki saran untuk meningkatkan kinerja sistem? Tolong jelaskan pendapat Anda.”
Kuesioner tertutup merupakan teknik pencarian fakta yang berguna untuk mencari jawaban
atas sekumpulan pertanyaan. Bagi analis sistem, penggunaan kuesioner terbuka relatif
menghemat waktu. Kuesioner semacam ini sangat efektif dalam banyak situasi termasuk
dalam pencarian informasi mengenai pengendalian internal perusahaan.
Teknik narasi mencakup juga tinjauan terhadap dokumentasi. Sering analis dan auditor
terlibat dengan banyak dokumen yang harus ditinjau ulang seperti flowchart, struktur
18
organisasi, manual prosedur, manual operasi, manual referensi, dan data-data historis.
Dokumen-dokumen ini dapat membantu analis ataupun auditor untuk mendapatkan
pemahaman mengenai suatu organisasi.
Analisis Penggunaan Sumber Daya
Teknik yang telah didiskusikan di atas didasarkan pada asumsi alur kegiatan yang
terjadi saat ini ataupun usulan alur kegiatan. Teknik tersebut mengabaikan kebutuhan
penggunaan sumber daya. Sebagai contoh, misalkan ANda telah menyelesaikan sebuah
flowhart untuk suatu prosedur tertentu, mengidentifikasi perubahan yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan, dan telah mendapatkan persetujuan untuk merancang rincian
operasi atau menerapkan desain prosedur yang baru. Analisis berikutnya yang perlu
dilakukan adalah mencocokkan sumber daya yang dimiliki dengan tugas yang harus
diselesaikan.
Analisis penggunaan sumber daya harus selalu dipertimbangkan oleh personel
pengembangan sistem ketika mengimplementasikan sistem. Auditor harus
mempertimbangkan penggunaan sumber daya pada saat melakukan audit. Penugasan kepada
staf untuk suatu fungsi audit tertentu dapat diselesaikan dengan teknik sistem. Oleh karena
itu, teknik sistem dalam analisis pengalokasian sumber daya digunakan baik oleh auditor
maupun oleh perssonel sistem.
Pengukuran Kerja
Pengukuran kerja didasarkan pada satu premis yang sederhana. Pengukuran kuantitatif
penting untuk mendesain prosedur yang efektif. Pengukuran kerja mencakup berbagai teknik
untuk membuat model, mengukur, atau mengestimasi aktivitas klerikal atau aktivitas lain
dalam kerangka produksi. Dalam kerangka akuntansi, pengukuran kinerja serupa dengan
konsep yang ada pada sistem biaya standar. Satu hal yang esensial adalah pengembangan
standar yang akan digunakan untuk menentukan efisiensi operasi yang terjadi.
Pengukuran kerja mencakup empat langkah dasar:
1. Mengidentifikasi pekerjaan
2. Mengukur perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut
dengan menggunakan studi gerak dan waktu, runs test, data historis, atau cara yang
lain.
3. Menyesuaikan perkiraan waktu tersebut untuk mengeliminasi waktu luang dan
pertimbangan-pertimbangan yang lain.
19
4. Menganalisis kebutuhan berdasarkan data tersebut.
Berikut disajikan contoh untuk langkah yang keempat.
Total waktu untuk suatu tugas =
(rata-rata waktu per unit + waktu luang per unit) x rata-rata volume pekerjaan
Penggunaan kapasitas =
total waktu yang tersedia/total waktu untuk suatu tugas
Berikut ini disajikan contoh suatu analisis sistem dalam praktik untuk memberi
gambaran mengenai ide tersebut secara menyeluruh.
Keinginan kami untuk mengevaluasi biaya relatif terkait dengan berbagai konfigurasi
aktivitas di unit CVU telah menuntun kami untuk membuat program suatu model komputasi
operasi CVU. Model ini pada dasarnya merupakan model biaya personel. Sejumlah volume
aktivitas yang konstan dimasukkan ke dalam operasi CVU dengan asumsi tertentu terkait
dengan konfigurasi operasi. Biaya diakumulasi dan dilaporan. Biaya dihitung dalam arti
jumlah jam yang dibutuhkan untuk menjalankan operasi tertentu. Komputasi standar secara
matematis akan tampak sebagai berikut:
Y = C(X/R)
dengan,
X = volume pekerjaan yang mesti diproses
R = tingkat pemrosesan (volume per jam)
C = rata-rata biaya personel per jam untuk tingkat pemrosesan tersebut
Y = biaya yang diakibatkan
Standar ini mencakup operasi seperti menghitung, menghitung bendel, memverifikasi,
dan menghancurkan. Dalam banyak kasus, ditambahkan biaya tetap tertentu, seperti biaya
observasi. Mengingat sejumlah hari digunakan untuk memproses suatu lot tertentu, asumsi
volume yang konstan memungkinkan kita untuk menghitung biaya per lot. Volume konstan
yang digunakan adalah rata-rata harian volume tahun lalu.
20
Teknik pengukuran kerja memiliki dua aplikasi dalam pekerjaan sistem. Pertama,
berguna untuk mengevaluasi kelayakan teknis atau kebutuhan teknis dari suatu perancangan
sistem. Misalnya, untuk menentukan jumlah magnetic disk yang dibutuhkan untuk
menyimpan sejumlah dokumen tertentu, menentukan spesifikasi sistem komputer yang
dibutuhkan untuk memproses beban kerja tertentu, dan sejumlah karyawan yang dibutuhkan
untuk menginput data.
Peran yang kedua terkait dengan evaluasi kinerja pekerjaan yang terkait dengan sistem,
seperti pemrograman komputer dan pengembangan proyek. Evaluasi kinerja membutuhkan
definisi standar kinerja dalam bentuk kriteria yang terukur, seperti “jumlah baris kode”atau
“jam kerja proyek” sehingga kinerja aktual dapat dikuantifikasi dan dievaluasi terkait dengan
ekspektasi manajemen terhadap suatu tugas tertentu.
Analisis Distribusi Kerja
Setelah karakteristik operasional suatu sistem diidentifikasi dan dipilih dengan berbagai
bentuk pengukuran kerja, berikutnya adalah melakukan analisis distribusi kerja untuk
membagi tugas ke karyawan-karyawan. Ada beberapa bentuk analisis distribusi kerja, tetapi
secara konseptual, pekerjaan dan karyawan dapat disajikan dalam bentuk matriks. Table 2.2
menggambarkan distribusi suatu pekerjaan.
Tabel 2.2 Sampel Tabel Distribusi Pekerjaan
Tugas Estimasi
jam per hari
Lola Dale Neil
Membuka surat 2 1 1 0
Menyortir surat pemberitahuan 6 2 2 2
Batch control 2 0 0 2
Mengarsip surat pemberitahuan 8 4 4 0
Analisis distribusi kerja membutuhkan informasi rinci mengenai fungsi dan tanggung
jawab semua karyawan yang terlibat dalam analisis. Rincian pekerjaan digunakan untuk
mencatat setiap jenis pekerjaan yang dijalankan oleh setiap individu dan rata-rata jam yang
dibutuhkan untuk menjalankan setiap pekerjaan per minggu. Level rincian pekerjaan dibuat
tergantung pada level analisis pengukuran kerja yang diinginkan. Dalam tabel 2.2, kolom
paling kiri dapat dilihat rincian beberapa tugas. Karyawan (atau departemen) digambarkan
dalam setiap kolom. Beban kerja dialokasikan ke karyawan-karyawan dalam matriks. Metode
21
pembebanan harus rasional, dalam arti kualifikasi karyawan, pengendalian internal, jadwal,
waktu terjadinya transaksi, dan lain sebagainya harus dipertimbangkan. Metode pembebanan
tugas merupakan pilihan bagi analis. Teknik formal dengan menggunakan program
matematis atau algoritma yang serupa dapat dipelajari dalam literature ilmu manajemen dan
rekayasa industri.
Teknik Analisis Keputusan
Tabel Keputusan dan Percabangan
Tabel keputusan dan percabangan digunakan terutama oleh personel pengembangan
sistem.Logika keputusan yang dibutuhkan untuk membuat program komputerbiasanya terlalu
kompleks untuk digambarkan dengan menggunakan simbol flowchart. Dalam kasus ini, tabel
pecababangan dapat digunakan untuk menggambarkan suatu fungsi keputusan. Tabel ini
mencakup pernyataan dari suatu keputusan yang harus dibuat, serangkaian kondisi yang
kemugkinkan dapat terjadi, dan alur yang harus diikuti untuk setiap kondisi yang mungkin
terjadi. Bagian “fo to” mencakup entah referensi simbol konektor atau simbol tidak adanya
koneksi atau satu garis alur keluar menuju simbol yang lain. Contoh tabel percabangan dapat
dilihat pada Gambar 2.19 II.
Kode Sama
dengan
1 2 3 4
Menuju keReferensi tidak
berkoneksi
Referensi tidak
berkoneksi
Kode Sama
denganMenuju ke
1
2Referensi tidak
berkoneksi
3Referensi tidak
berkoneksi
22
4
Gambar 2.19 Format Tabel Percabangan
Tabel keputusan merupakan penyajian suatu proses pengambilan keputusan dalam
bentuk tabel (Gambar 2.20). Tabel keputusan serupa dengan tabel percabangan, tetapi lebih
kompleks karena mencakup kriteria pengambilan keputusan yang beragam. Tabel keputusan
disusun dengan premis IF-THEN dan disajikan dalam matriks dua dimensi. Tabel ini dibagi
menjadi empat area: area pernyataan kondisi, area pemilihan kondisi, area pernyataan
tindakan, dan area pemilihan tindakan. Kondisi disajikan pada baris horizontal dalam area
pernyataan kondisi dan dibaca sebagai “JIKA kondisi 1 dan kondisi 2 ... dan kondisi N,
MAKA Tindakan 1, Tindakan 2, ... Tindakan N.” Alternatif disajikan horizontal pada atas
tabel dan menggambarkan kombinasi logis dari pilihan kondisi dan pilihan tindakan yang
akan membentuk proses keputusan. Setiap alternatif kombinasi ditampilkan dalam satu baris
vertikal tertentu.
Judul Tabel Aturan Main
1 2 3 ... N
Jika Kondisi Entri
Kondisi
Maka Tindakan Entri
Tindakan
Gambar 2.20 Format Tabel Keputusan
Contoh tabel keputusan dapat dilihat pada Gambar 2.21. Sebagaimana dapat dilihat pada
gambar, ada tiga alternatif kondisi yang mungkin: Y (untuk “true”), N (untuk “false”), atau –
(untuk “tidak dapat diterapkan”. Alternatif pilihan tindakan hanya ada dua, dapat diterapkan
atau tidak dapat diterapkan – dengan ada atau tidak adanya tanda x pada Gambar 2.21.
Interpretasi alternatif 1 dalam Gambar 2.21 adalah “Jika kondisi 1, 2, dan 3 adalah benar,
maka alternatif tindakan yang harus dilakukan adalah tindakan 10, 11, 12, dan 14.” Alternatif
yang lain diartikan dengan cara yang serupa. Tipe tabel keputusan yang didiskusikan ini
sering disebut tabel “limited-entry” karena alternatif kondisi dan tindakan hanya dibatasi Y,
N, atau tidak diterapkan. Tabel keputusan extended-entry juga dapat digunakan, yang
alternatifnya mencakup tipe tindakan tertentu yang harus dijalankan, kondisi tertentu, atau
referensi ke tabel keputusan yang lain. Tabel keputusan dapat digunakan untuk melengkapi
flowchart untuk menganalisis dan mendokumentasikan logika program aplikasi. Pada saat
23
kompleksitas proses keputusan tinggi, penggunaan struktur tabular tabel keputusan lebih
menguntungkan dibandingkan penggunaan flowchart secara grafis untuk menggambarkan
proses keputusan.
Gambar 2.21 Tabel Keputusan
Metode Matriks
Metode matriks digunakan baik oleh auditor maupun personel sistem. Tabel keputusan
pada dasarnya merupakan penyajian sebuah matriks. Penyajian bentuk matriks banyak
berguna dalam pekerjaan sistem karena matriks ini merupakan metode yang enak untuk
menganalisis dan menyajikan serangkaian data yang besar. Penggunaan spreadsheet dalam
sistem akuntansi untuk mengalokasikan saldo rekening atau untuk membantu pembuatan
proses pembuatan jurnal penutup, merupakan contoh penggunaan teknik matriks.
Karakteristik analitikal yang penting dari teknik matriks adalah alokasi isi suatu baris ke
dalam berbagai kolom. Dengan cara ini, dapat dipastikan bahwa setiap baris dan kolom
secara eksplisit dianalisis dan didokumentasi.
Dalam matriks pengendalian aplikasi, baris diisi dengan pengendalian dan kolom diisi
dengan tindakan proses. Teknik ini dapat digunakan untuk mengevaluasi pengendalian
internal pada suatu sistem aplikasi. Dalam matriks pengendalian data, baris diisi dengan
elemen data dan kolom diisi dengan formulir atau laporan yang mengandung data tersebut.
24