saat kepikunan datang sgd 3.ppt
DESCRIPTION
SAAT KEPIKUNAN DATANG sgd 3.pptTRANSCRIPT
SKENARIO 1
Keluarga Ahmad memanggil dr. Rudi ke rumah untuk diminta memberi obat penenang pada nenek mereka, Mbah Patimah yang berusia 70 tahun, karena sudah 6 bulan ini Mbah Patimah bertingkah laku aneh. Sebelumnya sudah sering pikun, sering merasa barangnya dicuri oleh Ahmad. Bila dijelaskan oleh Ahmad bahwa Mbah Patimah lupa menaruhnya, bukan dicuri, biasanya Mbah Patimah mudah marah dan memukul Ahmad. Selain itu Mbah Patimah Sering keluyuran tanpa arah yang jelas. Setelah mendengarkan uraian keluarga Ahmad, dr. Rudi melakukan pemeriksaan dan tidak ditemukannya gangguan kesadaran. Walaupun begitu, dr. Rudi menemukan adanya gangguan mental organic pada Mbah Patimah.
PEMECAHAN KASUS
IDENTITAS• Nama : Mbah Patimah• Umur : 70 tahun• Status Perkawinan : Sudah Menikah• Jenis Kelamin : Perempuan• Pekerjaan : (-)• Bangsa : Indonesia• Agama : Islam• Tempat wawancara : Rumah Ahmad
ANAMNESISKeluhan Utama : Prilaku Aneh
RPS : Onset : 6 bulan Faktor Pencetus : -
Riwayat Penyakit Sebelumnya : Psikotik :
oSering pikunoSering merasa barangnya dicurioMudah marah dan suka memukuloSuka keluyuran tanpa arah yang jelas
Medis :oRiwayat alkohol dan zat lainnya : (-)
Riwayat Pribadi :– Kehamilan dan persalinan : (-)
– Masa anak-anak awal (sampai 3 tahun)
– Masa anak-anak pertengahan (3-11 thun)
– Masa anak-anak akhir (pubertas sampai remaja)
Masa Dewasa :– Riwayat Pekerjaan : (-)
– Riwayat Perkawinan dan Hubungan : (-)
– Riwayat Militer : (-)
– Riwayat Pendidikan : (-)
– Keadamaan : (-)
– Aktivitas Sosial : (-)
– Situasi Hidup Sekarang : bersama cucu
– Riwayat Hukum : (-)
Riwayat Psikoseksual : (-)
Riwayat Keluarga : (-)
Mimpi, khayalan, nilai hidup
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Normal
Status Mental : Berubah (terjadi gangguan fungsi daya ingat)
• Emosi dan mood• Perhatian• Gerakan motorik• Gaya bicara • Waham
Definisi
Demensia ialah gangguan daya ingat disertai dua atau lebih domain kognitif lainnya (atensi, fungsi bahasa, fungsi visuospasial, emosi) yang sudah mengganggu aktivitas kehidupan sehari hari.
Biasanya kondisi ini tidak reversibel, sebaliknya progresif.
Epidemiologi
Di antara orang Amerika yang berusia 65 tahun, kira-kira 5% menderita demensia berat, dan 15% menderita demensia ringan. Di antara orang Amerika yang berusia 80 tahun, kira-kira 20% menderita demensia berat.
Etiologi
Genetic, pola hidup, lingkungan, penyakit, cedera kepala, dll
Klasifikasi
• Menurut Umur
• Menurut kerusakan struktur otak
• Tanda dan gejala
penuaan
↓ nutrisi otak
Atrofi sel2 otak
degeneratif
demensia
vaskuler
Spasme pembuluh
darah
↓ metabolisme
tubuh
↓ fungsi otak↓ aliran
darah ke otak
Diagnosis demensia
• memperhatikan usia penderita, riwayat keluarga, awal dan perkembangan gejala serta adanya penyakit laiN.
• pemeriksaan kimia darah standar
• Pemeriksaan CT scan dan MRI
PenatalaksanaanNon-farmakologi
1. Dukungan dari keluarga untuk pasien
2. Manipulasi lingkungan– Koridor tempat jalan, tangga, meja kursi tempat barang
keperluannya
– Tidak diperbolehkan memindahkan mobil dsb.
– Diberi keperluan yang mudah dilihat, penerangan lampu terang, jam dinding besar, tanggalan yang angkanya besar
3. Penanganan pasien (latihan, rehabilitasi)
Farmakologi– Benzodiazepin : untuk insomnia dan kecemasan – Antidepresan : untuk depresi– Antipsikotik : untuk waham dan halusinasi– Antikolinergik : contoh obatnya thioridazine
(Mellaril) untuk mengontrol perilaku pasien demensia jika diberikan dalam dosis kecil.
PENCEGAHAN DEMENSIA
Mencegah masuknya zat-zat yang dapat merusak sel-sel otak seperti alkohol dan zat adiktif yang berlebihanMembaca buku yang merangsang otak untuk berpikir hendaknya dilakukan setiap hari.Melakukan kegiatan yang dapat membuat mental kita sehat dan aktif – Kegiatan rohani & memperdalam ilmu agama. – Tetap berinteraksi dengan lingkungan, berkumpul
dengan teman yang memiliki persamaan minat atau hobi
DAFTAR PUSTAKA• Kaplan HI, Sadock BJ, Grebb JA: Sinopsis
Psikiatri (Edisi Bahasa Indonesia), Edisi VII, Jilid I, Binarupa Aksara, Jakarta, 1997: 515-533.
• Kaplan HI, Sadock BJ: Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat (Edisi Bahasa Indonesia), Edisi I, Widia Medika, Jakarta, 1998: 218-24.