rudini epilepsi

Click here to load reader

Upload: teuku-mustafa-kamal

Post on 01-Oct-2015

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ppt

TRANSCRIPT

Jurnal Oftalmologi Indonesia JOI

Muhammad Rudini Teuku Rahmat Zikir Aulia Said Mirzarul Akbar Pembimbing :dr. Ervina Susanti. Sp S

Depresi pada Dewasa dengan epilepsi yang berhubungan dengan psikolbiologi variabel.

Depression in adults with epilepsy: Relationship topsychobiological variablesINTRODUCTIONEpilepsi adalah sala satu kondisi yang sering dan penting sebagai salah satu masalah medis yang kronisAngka kejadianya kurang lebih 8,2 per 1000 populasiEpilepsi dedifinisikan sebagai suatu keadaan serangan berulang di sebabkan oleh kegagalan tiba-tiba dari hantaran sel saraf di daerah epileptic brain. Dan erat hubungan nya denagan inter-ictal behavioral(tingkah laku) /atau gejala komorbid psikatri seperti: depresi, keecemasan, psikosis, kepribadian obsesesive kompulsive, agresi, dan bunuh diri.

Gejala Psikiatri yang sering adalah depresi mencakup 20%-80% dari kasus epilepsi.Ada 3 type depresi:1. major depressive disorder ( sesui kriteria DSM IV)2. atypical depression ( mecakup euphoria, mudah marah, perubahan mood dll) 3) adysthymic-like disorderGejala komorbiditis epilesi dan depresi memiliki hubungan yang erat.Komorbiditas menurut kamus kesehatan adalah penampilan bersamaan dua penyakit atau lebih, yang mencerminkan hubungan sebab akibat antara satu gaguan dengan yang laian atau kerentanan yang mendasari kedua ganguan. variables psychosocial 1. stigma/cacat,2. Sulit belajar3. Penganguran4. Tidak bisa memiliki SIM5. Masalah kependududkanVariables epilepsy1. age/ umur, 2. gender/ jenis Kelamin3. usia awitan serangan4. type serangan 5, letak lesi otak 6. berat dan lamanya serangan.

Maksud dai penelitian adalah untuk menentukan frekuensi depresi pada pasien dewasa dengan epilepsi.Tujuan lainnya adalah untuk menentukan hubungan dari variable yang berhubungan dengan epilepsi dan depresi. Mencakup hubungan demografis, klinis, penatalaksanaan, hormonal (neurotranmitter)PENELITIAN DAN METODEPenelitian ini berdasarkan legalitas Komittee fakultas kedokteran Assiut UniversityDan pasient penelitian sudah mendatagani infom consentSample penelitian melibatkan 200 orang dewasa ( 100 laki-laki, 100 perempuan) umur 20-48 thn. Dan sudah menderita epilepsi 3- 38 thn.Smua pasien dilakukan pemeriksaan medis dan neurologi ex (electroencephalography (EEG) and neuroimaging (CT scan) magnetic resonance imaging (MRI)].Psychiatric evaluasi: dilakukan psychiatric interview/ wawancara. Untuk membedakan gaguan tingkah laku atau jenis jenis dari depresiStatistical analysis pemgolahan data statistic mengunakan SPSS, version 12.0Pemeriksaan LabDalam hal ini dilakukan pemeriksaan darah lengkap, hormonal mencakup Tiroid hormon, prolaktin testosteron dll.

Hasil PenelitianFrekuensi komorbiditas depresi pada populasi pasena dengan epilepsi adalah. 25.5% (51/200 sample)Yang terdiri pria 20 pasien /39.22% wanita = 31 orang atau 60.78%)Sebanyak 47.06% type depresi dengan gejala anxietas. psikosis (19.61%), agresivitas (40%) dan suicide / keinginan bunuh diri (55%Pembahasan kesimpulanManifestasi Depresi/ansietas berhubungan denagan timbulnya epilepsi , type serangan, dan berat ringan epilepsiSehingga manajemen penatalaksanaan mencakup psychiatric konsultasi , psychotherapy dan terapi Medis.Dalam hal ini diperlukan optimalisasi kontrol dari serangan epilepsi dan pengenalan dini serta menejemen dari depresi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.Pada pasien epilepsi tidak hanya dibutuhkan penaganan medis saja dalam menejemenya namun juga perlu pengenalan dan penaganan psikologisnya untuk manajemen yang paripurnaTrimaksih