ringkasan osteoporosis

10
Puncak kepadatan tulang pada usia 30 tahun sangat penting, karena seperti disebutkan diatas, setelah usia 30 tahun akan terjadi pengurangan kepadatan tulang sebesar 1-2% /tahun, sebagai akibat penyerapan lebih besar dari pembentukan tulang. Pada wanita usia pasca-menopause (50-60 tahun), terjadi penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh yang menyebabkan kerja osteoklast berlebihan, sehingga proses penyerapan tulang akan lebih banyak dan berkurangnya kepadatan tulang akan lebih cepat. Apabila puncak kepadatan tulang pada seseorang individu pada usia 20-25 tahun tidak mencapai sempurna (kurang padat) dan pada usia sesudahnya individu tersebut kurang aktif bergerak atau didapatkan faktor risiko tertentu, maka pada wanita pasca- menopause dapat terjadi pengurangan kepadatan tulang sampai tingkat osteoporosis. Pada usia lanjut, baik pada pria maupun wanita akan terjadi penurunan pembentukan tulang yang berakibat pula makin berkurangnya kepadatan tulang. Faktor Risiko Osteoporosis : • Jenis kelamin wanita • Usia lanjut • Menopause dini (Umur <45) • Hipogonadism • Perokok • Asupan alkohol yang tinggi • Aktifitas fisik kurang • Postur tubuh kurus • Herediter Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium Vitamin D

Upload: siswanto-h-azwar

Post on 08-Feb-2016

13 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bckdsglfs

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Osteoporosis

Puncak kepadatan tulang pada usia 30 tahun sangat penting, karena seperti disebutkan diatas, setelah usia 30 tahun akan terjadi pengurangan kepadatan tulang sebesar 1-2% /tahun, sebagai akibat penyerapan lebih besar dari pembentukan tulang. Pada wanita usia pasca-menopause (50-60 tahun), terjadi penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh yang menyebabkan kerja osteoklast berlebihan, sehingga proses penyerapan tulang akan lebih banyak dan berkurangnya kepadatan tulang akan lebih cepat.

Apabila puncak kepadatan tulang pada seseorang individu pada usia 20-25 tahun tidak mencapai sempurna (kurang padat) dan pada usia sesudahnya individu tersebut kurang aktif bergerak atau didapatkan faktor risiko tertentu, maka pada wanita pasca-menopause dapat terjadi pengurangan kepadatan tulang sampai tingkat osteoporosis.

Pada usia lanjut, baik pada pria maupun wanita akan terjadi penurunan pembentukan tulang yang berakibat pula makin berkurangnya kepadatan tulang.

Faktor Risiko Osteoporosis :• Jenis kelamin wanita • Usia lanjut• Menopause dini (Umur <45)• Hipogonadism• Perokok• Asupan alkohol yang tinggi• Aktifitas fisik kurang• Postur tubuh kurus• Herediter

Faktor-faktor yang meningkatkan Absorpsi Kalsium

Vitamin DVitamin D merangsang absorpsi kalsium melalui langkah-langkah kompleks. Vitamin D meningkatkan absorpsi pada mukosa usus dengan cara merangsang produksi protein-pengikat kalsium

Faktor-faktor yang menghambat absorpsi kalsium

Kekurangan vitamin D bentuk aktif

Page 2: Ringkasan Osteoporosis

Pengendalian Kalsium dalam darah

Yang mengatur kadar kalsium dalam darah adalah hormon Paratiroid, tirokalsitonin dari kelenjar tiroid dan vitamin D. Hormon paratiroid dan vitamin D meningkatkan kalsium darah dengan cara sebagai berikut :

a. Vitamin D merangsang absorpsi kalsium oleh saluran cerna b. Vitamin D dan hormon paratiroid merangsang pelepasan kalsium dari tulang ke dalam

darah. c. Vitamin D dan hormon paratiroid menunjang reabsorpsi kalsium di dalam ginjal.

Vitamin D Vitamin D mempunyai fungsi meningkatkan absorbsi kalsium di dalam usus halus. Tetapi sebenarnya, vitamin D ini tidak bekerja secara langsung , melainkan melalui suatu proses biokimia di dalam hati dan ginjal. Setelah melalui proses biokimia, vitamin D berubah menjadi bentuk aktif yaitu 1,25 Dihydroxycalciferol. Bentuk aktif ini kemudian akan berubah lagi menjadi “ Protein Pengikat Calcium (Calcium Binding Protein) ” . Protein inilah yang secara langsung membantu penyerapan kalsium di usus. Kecepatan absorpsi kalsium tampaknya sesuai dengan kuantitas protein pengikat kalsium ini. Dapat dikatakan bahwa vitamin D berfungsi untuk memepertahankan kadar kalsium tubuh.

Fungsi vitamin D yang lain adalah

Mempertahankan calcium & fosfat plasma yang diperlukan untuk mineralisasi tulang Mempertahankan fungsi normal neuromuskular (saraf & otot) serta fungsi lain yang

tergantung pada calcium

Gejala Osteoporosis

Kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis), sehingga pada awalnya osteoporosis tidak menimbulkan gejala.

Beberapa penderita tidak memiliki gejala.

Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi kolaps atau hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk.

Kolaps tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami kolaps secara spontan atau karena cedera ringan.

Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan.

Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.

Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit.

Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh.Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul.

Page 3: Ringkasan Osteoporosis

Hal yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.

Vitamin DSering kali disebut “vitamin sinar matahari”, vitamin D adalah vitamin larut dalam

lemak yang penting dalam penyerapan dan pemanfaatan kalsium dan fosfor, vitamin D memainkan peranan utama dalam pembentukan tulang. Vitamin D dapat diperoleh secara alami, dengan aksi sinar ultra violet terhadap sterol di dalam kulit, atau pemberian secara oral – hampir semua suplemen kalsium/mineral khusus untuk digunakan untuk reptil mengandung vitamin D yang cukup.

Tulang mengalami proses resorpsi dan formasi secara terus menerus yang disebut sebagai remodelling tulang. Kira-kira 10 % tulang manusia dewasa mengalami remodelling setiap tahunnya. Bone turnover ini akan mencegah kelelahan tulang dan sangat penting bagi pemeliharaan homoeostasis kalsium. Apabila terjadi ketidak-seimbangan antara kecepatan resorpsi dengan formasi terjadilah kehilangan massa tulang.

Reasorpsi tulang dilakukan oleh sel yang disebut osteoklast, sedangkan pembentukan tulang oleh sel yang disebut osteoblast. Proses ini berlangsung dari awal kehidupan dan berlanjut terus seumur hidup. Pada awal kehidupan maka pembentukan tulang terjadi lebih besar dari penyerapan, sehingga tulang terbentuk sampai kepadatan maksimal. Puncak kepadatan tulang ( Peak bone mass density) tercapai pada usia sekitar 30. Setelah usia tersebut, walaupun setiap hari terjadi pembentukan tulang baru, tetapi terjadi pengurangan kepadatan akibat proses penyerapan lebih besar dari proses pembentukan.

Pendahuluan

Bagi para dokter yang usianya lebih dari usia pertengahan mungkin akan terkejut karena ternyata pengertian tentang osteoporosis tidak seperti yang selama ini dipahaminya yaitu osteoporosis selalu digambarkan diderita oleh seorang wanita tua dengan punggung yang bungkuk.

Definisi osteoporosis yang telah disetujui oleh WHO ialah “ suatu gangguan tulang sistemik yang karakteristik dengan massa tulang yang rendah dan perubahan mikroasitektur jaringan tulang dengan konsekuensi meningkatnya fragilitas tulang dan meningkatnya kerentanan terjadinya patah tulang”.

Definisi ini memperkenalkan konsep massa tulang rendah dan hubungannya dengan risiko terjadinya patah tulang. Pada keadaan massa tulang rendah maka patah tulang yang sebenarnya tidak selalu telah terjadi. Secara logik maka seorang penderita osteoporosis lebih sering ditemukan keadaan tanpa gejala sampai benar terjadi patah tulang. Akibatnya seorang yang mempunyai massa tulang rendah sering tidak terdeteksi dan bila keadaan ini terus berlanjut

Page 4: Ringkasan Osteoporosis

maka pada suatu saat akan terjadi patah tulang patologik. Karena itu sangatlah penting untuk mengidentifikasi seseorang yang mempunyai risiko besar menderita osteoporosis sehingga dapat dilakukan berbagai tindakan pencegahan dan pengobatan yang efektif.

Puncak kepadatan tulang pada usia 30 tahun sangat penting, karena seperti disebutkan diatas, setelah usia 30 tahun akan terjadi pengurangan kepadatan tulang sebesar 1%-2% /tahun, sebagai akibat penyerapan lebih besar dari pembentukan tulang.

Pada wanita usia pasca-menopause (50-60 tahun), terjadi penurunan kadar hormon estrogen dalam tubuh yang menyebabkan kerja osteoklast berlebihan, sehingga proses penyerapan tulang akan lebih banyak dan berkurangnya kepadatan tulang akan lebih cepat.

Pada pria usia 50-60 tahun kadar testoteron relatif lebih stabil, sehingga proses penyerapan tulang berlangsung lambat.Pada usia lanjut, baik pada pria maupun wanita akan terjadi penurunan pembentukan tulang yang berakibat pula makin berkurangnya kepadatan tulang.

Apabila puncak kepadatan tulang pada seseorang individu pada usia 20-25 tahun tidak mencapai sempurna (kurang padat) dan pada usia sesudahnya individu tersebut kurang aktif bergerak atau didapatkan faktor risiko tertentu, maka pada wanita pasca-menopause dapat terjadi pengurangan kepadatan tulang sampai tingkat osteoporosis.

Page 5: Ringkasan Osteoporosis

Faktor Risiko Osteoporosis :

1. WanitaOsteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Hal ini disebabkan pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.

2. UsiaSeiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.

3. Ras/SukuRas juga membuat perbedaan dimana ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah. Salah satu alasannya adalah sekitar 90% intoleransi laktosa dan menghindari produk dari hewan. Pria dan wanita kulit hitam dan hispanik memiliki risiko yang signifikan meskipun rendah.

4. Keturunan Penderita OsteoporosisJika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama.

5. Gaya Hidup Kurang Baik

Konsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya mengandung fosfor yang merangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah.

Minuman berkafein dan beralkoholMinuman berkafein seperti kopi dan alkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak. Hal ini dipertegas oleh Dr.Robert Heany dan Dr. Karen Rafferty dari creighton University Osteoporosis Research Centre di Nebraska yang menemukan hubungan antara minuman berkafein dengan keroposnya tulang.Hasilnya adalah bahwa air seni peminum kafein lebih banyak mengandung kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu kafein dan alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblas).

Malas OlahragaWanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya (proses pembentukan massa tulang). Selain itu kepadatan massa

Page 6: Ringkasan Osteoporosis

tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.

MerokokTernyata rokok dapat meningkatkan risiko penyakit osteoporosis. Perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang. Selain penyerapan tulang, nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.Disamping itu, rokok juga membuat penghisapnya bisa mengalami hipertensi, penyakit jantung, dan tersumbatnya aliran darah ke seluruh tubuh. Kalau darah sudah tersumbat, maka proses pembentukan tulang sulit terjadi. Jadi, nikotin jelas menyebabkan osteoporosis baik secara langsung tidak langsung.Saat masih berusia muda, efek nikotin pada tulang memang tidak akan terasa karena proses pembentuk tulang masih terus terjadi. Namun, saat melewati umur 35, efek rokok pada tulang akan mulai terasa, karena proses pembentukan pada umur tersebut sudah berhenti.

Kurang KalsiumJika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.

6. Mengkonsumsi ObatObat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Sebab, kortikosteroid menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin dan antikejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis. Konsultasikan ke dokter sebelum mengkonsumsi obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.

7. Kurus dan Mungil

Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan misal kurang dari 57 kg, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut, terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.

Page 7: Ringkasan Osteoporosis

Penyakit osteoporosis sering disebut sebagai silent disease karena proses kepadatan tulang berkurang secara perlahan (terutama pada penderita osteoporosis senilis) dan berlangsung secara progresif selama bertahun-tahun tanpa kita sadari dan tanpa disertai adanya gejala.

Gejal-gejala baru timbul pada tahap osteoporosis lanjut, seperti:

patah tulang punggung yang semakin membungkuk hilangnya tinggi badan nyeri punggung

Jika kepadatan tulang sangat berkurang sehingga tulang menjadi hancur, maka akan timbul nyeri tulang dan kelainan bentuk. Hancurnya tulang belakang menyebabkan nyeri punggung menahun. Tulang belakang yang rapuh bisa mengalami hancur secara spontan atau karena cedera ringan.

Biasanya nyeri timbul secara tiba-tiba dan dirasakan di daerah tertentu dari punggung, yang akan bertambah nyeri jika penderita berdiri atau berjalan. Jika disentuh, daerah tersebut akan terasa sakit, tetapi biasanya rasa sakit ini akan menghilang secara bertahap setelah beberapa minggu atau beberapa bulan.

Jika beberapa tulang belakang hancur, maka akan terbentuk kelengkungan yang abnormal dari tulang belakang (punuk Dowager), yang menyebabkan ketegangan otot dan sakit. Tulang lainnya bisa patah, yang seringkali disebabkan oleh tekanan yang ringan atau karena jatuh. Salah satu patah tulang yang paling serius adalah patah tulang panggul.

Hal yang juga sering terjadi adalah patah tulang lengan (radius) di daerah persambungannya dengan pergelangan tangan, yang disebut fraktur Colles. Selain itu, pada penderita osteoporosis, patah tulang cenderung menyembuh secara perlahan.