revisi kisi-kisi

3
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI LANSIA DI POSYANDU LANSIA HAPPY ELDERLY WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOREJO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI Ide Pokok setiap paragraf. 1. Peningkatan jumlah lansia memberikan fenomena di masyarakat masih banyaknya lansia yang mengalami status gizi kurang (Hardywinoto, 2005). 2. Penemuan kasus status gizi kurang pada lansia di Indonesia (Data BPS, 2007). 3. Di kabupaten Kediri, masalah status gizi kurang pada lansia paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo (Dinkes Kabupaten Kediri, 2013). 4. Penyebab status gizi kurang pada lansia 5. Peran keluarga dalam status gizi lansia 6. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi lansia yaitu variabel pendidikan (jenjang pendidikan yang didapat lansia), variabel status ekonomi (pendapatan dari pekerjaan lansia), variabel asupan protein (menu makanan yang dikonsumsi) (Puspawara, 2001) 7. Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar untuk mewujudkan proses pembelajaran sehingga memliki kekuatan pengendalian dan ketrampiln yang diperlukan oleh dirinya (Sisdiknas, 2003).

Upload: aditya-pamungkas

Post on 06-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

.

TRANSCRIPT

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI LANSIA DI POSYANDU LANSIA HAPPY ELDERLY WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIDOREJO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

Ide Pokok setiap paragraf.

1. Peningkatan jumlah lansia memberikan fenomena di masyarakat masih banyaknya lansia yang mengalami status gizi kurang (Hardywinoto, 2005).2. Penemuan kasus status gizi kurang pada lansia di Indonesia (Data BPS, 2007).

3. Di kabupaten Kediri, masalah status gizi kurang pada lansia paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Sidorejo (Dinkes Kabupaten Kediri, 2013).

4. Penyebab status gizi kurang pada lansia5. Peran keluarga dalam status gizi lansia

6. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi lansia yaitu variabel pendidikan (jenjang pendidikan yang didapat lansia), variabel status ekonomi (pendapatan dari pekerjaan lansia), variabel asupan protein (menu makanan yang dikonsumsi) (Puspawara, 2001)

7. Pendidikan merupakan usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar untuk mewujudkan proses pembelajaran sehingga memliki kekuatan pengendalian dan ketrampiln yang diperlukan oleh dirinya (Sisdiknas, 2003). Pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan lansia untuk meningkatkan status gizi (Mansyur, 2010)

8. Status ekonomi adalah masa pensiun yang dilami lansia akan berdampak salah satunya pada keuangan keluarga, kondisi keuangan yang menurun secara tidak langsung berdampak pada menurunnnya kualitas gizi (Martono, 2010)

9. Asupan protein adalah jumlah asupan protein ke dalam tubuh yang merupakan zat gizi terbesar setelah air yang terkandung dalam makanan dan minuman sehari-hari (Fatmah, 2010). Menurut Nissa (2007) bahwa seorang lansia dapat meningkat status gizinya jika disertai asupan protein dalam makanan dan minuman sehari-hari yang baik.

Data Penunjang Setiap Paragraf

1. Diperkirakan jumlah penduduk Lansia di dunia akan mencapai puncaknya di tahun 2040 dengan angka 1,3 miliar. Jumlah ini melejit 233% dibanding pertengahan 2008 yang mencapai 506 juta jiwa. Hal ini membawa dampak terhadap peningkatan jumlah populasi lanjut usia. Seperti tahapan-tahapan usia lainnya, dalam fase ini lansia banyak mengalami masalah gizi, baik gizi lebih maupun gizi kurang (Hardywinoto, 2005).2. Sesuai data BPS 2007 penduduk Lansia Indonesia berjumlah 18,96 juta (8,42%). Bersumber dari data morbiditas SKRT (2001) dan data Kor-Susenas (2001) menyatakan bahwa status gizi lansia terdapat 31,0% yang berstatus gizi kurang, terdapat status gizi normal 67,1%, sedangkan yang memiliki status gizi lebih terdapat 1,8%. 3. Sampai tanggal 31 Desember 2013 dari 1 juta lansia di Puskesmas Kediri 40% diantaranya mengalami status gizi kurang di Wilayah kerja Puskesmas Sidorejo Kecamatan Pare.

4. Keluarga dan lansia mempunyai peran penting dalam peningkatan status gizi lansia, pemilihan menu dan perbaikan status gizi lansia dimulai dari keluarga ketika lansia tidak mampu lagi melakukannya secara mandiri.

5. Menurut hasil studi pendahuluan ada beberapa faktor yang mempengaruhi status gizi lansia, kurangnya pengetahuan lansia sebagai dampak dari riwayat pendidikan yang rendah, banyaknya lansia yang tidak bekerja lagi dan hanya mengandalkan gaji pensiun, asupan protein yang tidak dikonsumsi pada menu makanan dan minuman sehari-hari, kurangnya dukungan dari keluarga.

6. Menurut puspawara ada tiga variabel yang mempengaruhi status gizi lansia yaitu perubahan fisiologis, kondisi sosial, pendidikan, sttaus ekonomi, psikologis, sttaus kesehatan, asupan protein (Puspawaraa., 2001).