resume klimakterium

28
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KASUS Klimakterium Disusun untuk memenuhi salah satu tugas resume kasus. Sistem Reproduksi Disusun oleh: Melia Rahmayanti 220110100029 FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

Upload: melia-rahmayanti

Post on 02-Dec-2015

116 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

klimakterium

TRANSCRIPT

Page 1: Resume Klimakterium

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA KLIEN DENGAN KASUS

Klimakterium

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas resume kasus.

Sistem Reproduksi

Disusun oleh:

Melia Rahmayanti 220110100029

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2013

Page 2: Resume Klimakterium

Kasus Pemicu

Ny. N usia 49 tahun pekerjaan sebagai ibu rumah tangga datang ke poli kebidanan dengan

keluhan menstruasi tidak teratur tiap bulan. TD : 130/80 mmHg, N : 88x/min, RR : 20x/min,

dan S : 37,2 o C. Klien mengatakan sering gatal pada vagina dan nyeri saat berhubungan

senggama. Klien mengatakan akhir-akhir ini ada gejolak panas sehingga membuat tidak

nyaman dan sulit tidur, klien mengatakan perasaannya mudah tersinggung, gelisah dan cepat

marah. Padahal ia merupakan ibu yang biasanya sabar. Apalagi setelah anak satu-satunya

menikah dan pindah rumah ia merasa anak mulai tidak peduli padanya, dan anaknya hanya

memperhatikan istri dan cucunya, mulai jarang berkunjung kerumah dan bila di telepon

sering tidak diangkat. Ia juga merasa tidak diperhatikan oleh suaminya yang usianya sama,

suaminyalebih memperhatikan mobil barunya dibanding klien. Klien mengatakan dengan

keadaaannya sekarang ia jadi takut suaminya tidak suka dia lagi. Apalagi ia sering menolak

untuk berhubungan suami-istri karena adanya rasa nyeri. Klien mengatakan bahwa menurut

tetangganya dengan bertambah usia maka kehidupan seksual wanita biasanya akan berakhir.

Dimana sudah tidak ada gairah lagi, ia jadi makin cemas memikirkan hal tersebut. Apalagi

tetangganya berkata makin lama wanita menua akan mengalami sakit-sakitan. Dibanding

laki-laki usia sama. Dimana laki-laki terlihat lebih sehat dan segar.

Konsep Penyakit

1. Definisi

Klimakterium dalam bahasa Yunani berarti tangga merupakan masa peralihan antara

tahap akhir masa reproduksi dengan tahap awal masa senium.

Masa klimakterium adalah masa di mana wanita menyesuaikan diri dengan

menurunnya produksi hormon-hormon ovarium yang membuat seorang wanita tidak

dapat bereproduksi. Usia klimakterium juga diartikan sebagai usia maturitas di mana

seseorang menjadi lebih matang dan bijaksana baik secara intelektual maupun emosional.

Setelah seorang wanita memasuki masa klimakteriun mereka akan memasuki masa

menopause.

Klimakterium merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase usia tua

(senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun endokrinologik dari

ovarium. (Baziad, 2003, hal 1)

Page 3: Resume Klimakterium

Klimakterium yaitu fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause.

(Baziad, 2003, hal 1)

Klimakterium adalah fase terakhir dalam kehidupan wanita atau setelah masa

reproduksi berakhir. (Kasdu, 2002, hal 2 )

Klimakterium adalah masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode

reproduktif ke periode non reproduktif. (Kasdu, 2002, hal 2 )

Dapat disimpulkan bahwa Klimaterium merupakan masa peralihan normal seorang

wanita dari fase reproduktif ke fase non reproduktif pada wanita akibat penurunan fungsi

tubuh endokrinologik (kadar estrogen mulai turun dan kadar hormone gonedotropin naik)

dikarenakan faktor usia (degeneratif) yang terdiri dari tiga fase yaitu fase pramenopause,

menopause, dan pascamenopause pada usia rata-rata 40-65 tahun dan memunculkan

keluhan-keluhan yang disebut sindroma klimakterik selama 12-18 tahun.

2. Etiologi

Sebelum haid berhenti seorang wanita terjadi berbagai perubahan dan penurunan

fungsi pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya jumlah folikel dan

menurunnya sintesis steroid seks yang disebabkan penurunan sekresi estrogen, sehingga

terjadi gangguan umpan balik pada hipofise. (Hanifa,1999)

Menopause juga dapat terjadi lebih dini akibat beberapa penyakit, antara lain anemia

dan tuberkulosis. Selain itu menoupause dapat terjadi secara buatan sebagai akibat dari

pembedahan dan pengangkatan kedua ovarium atau pengobatan dengan sinar radiasi.

3. Tanda dan Gejala

Penurunan fungsi ovarium dapat berlangsung cepat pada sebagian wanita dan lebih

lambat pada yang lainnya. Sebagian wanita menghasilkan estrogen endogen yang cukup

sehingga tetap tanpa gejala, sedangkan yang lain memperlihatkan beragam gejala semasa

klimakterium. Adapula tanda awal gejala dari klimakterium adalah sebagai berikut;

1. Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh darah, berkurangnya

jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks kemudian henti haid.

2. Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran

gonadotropin.

Page 4: Resume Klimakterium

Gejala-gejalanya dapat dikelompokkan menjadi:

1. Gangguan neurovegetatif (vasomotorik-hipersimpatikotoni) yang mencakup:

a. gejolak panas (hotflushes); merupakan arus panas yang menjalar pada tubuh dari

kepala, dada, leher sampai ke area lain selama tiga menit / lebih, akibat penurunan

aktivitas ovarium yang mengurangi jumlah hormon steroid seks ovarium.

b. keringat malam yang banyak; akibat dari gejala panas yang menjalar ke seluruh

tubuh.

c. nyeri senggama (dispareunia); hal ini dikarenakan penurunan elastisitas karena

penipisan lubang vagina dan kekeringan vagina yang diakibatkan penurunan

sekresi lendir dari leher rahim karena kekurangan hormon estrogen yang berfungsi

untuk membantu perkembangan

ovarium, tuba, uterus dan vagina.

d. sakit kepala

e. desing dalam telinga

f. tekanan darah yang goyah

g. berdebar-debar

h. susah bernafas

i. jari-jari atrofi

j. gangguan usus (meteorismus)

2. Gangguan psikis

a. depresi; Depresi dapat menyerang wanita untuk satu kali, kadang-kadang depresi

merupakan respon terhadap perubahan sosial dan fisik yang sering kali dialami

dalam fase kehidupan tertentu, akan tetapi beberapa wanita mungkin

mengembangkan rasa depresi yang dalam yang tidak sesuai atau proporsional

dengan lingkungan pribadi mereka dan mungkin sulit dihindarkan.

b. lekas lelah; akibat dari gejala pada fase premenopause.

c. kurang bersemangat

d. mudah tersinggung; . Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka

wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam

dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-

orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai

menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.

Page 5: Resume Klimakterium

e. insomania atau sulit tidur; lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini

mungkin ada kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari, wajah

memerah dan perubahan yang lain..

4. Fase Klimakterium

Fase ini terdiri dari 3 fase yaitu;

1. Pramenopause terjadi dalam kurun waktu 3-5 tahun sebelum menopause. Fase

pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik.

Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur, dengan perdarahan haid

yang memanjang dan jumlah darah haid yang relatif banyak dan kadang kadang

disertai nyeri haid (dismenorea). Pada wanita tertentu telah timbul keluhan

vasomotorik dan keluhan sindrom pramenstrual (PMS). Perubahan

endokrinologik yang terjadi adalah berupa fase folikuler yang memendek, kadar

esterogen yang tinggi, kadar FSH juga biasanya tinggi, tetepi juga dapat

ditetepkan kadar FSH yang normal. Fase luteal tetap stabil. Akibat kadar FSH

yang tinggi ini dapat terjadi perangsangan ovarium yang berlebihan

(hiperstimulasi) sehingga kadang – kadang dijumpai kadar estrogen yang sangat

tinggi.

2. Perimenopause Perimenopause merupakan fase peralihan antara pramenopause

dan pascamenopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada

kebanyakan wanita siklus haidnya > 38 hari dan sisanya.

3. Menopause adalah henti haid seorang wanita yang terjadi pada usia 40 – 65

tahun. Jumlah folikel yang mengalami atresia makin meningkat, sampai suatu

ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogenpun berkurang dan

tidak terjadi haid lagi yang berakhir dengan terjadinya menopause. Menopause

tidak terjadi pada wanita yang menggunakan kontrasepsi hormonal pada usia

perimenopause. Perdarahan lucut terus terjadi selama wanita masih menggunakan

pil kontrasepsi secara siklik dan wanita tersebut tidak mengalami keluhan

klimakterik. Untuk menentukan diagnosa menopause, penggunaan pil kontrasepsi

harus segera dihentikan dan satu bulan kemudian dilakukan pemeriksaan FSH dan

estradiol.

Page 6: Resume Klimakterium

Pada awal menopause kadar estradiol rendah pada sebagian wanita, apalagi

pada wanita gemuk, kadar estradiol dapat tinggi. Hal ini terjadi akibat proses

aromatisasi androgen menjadi estrogen di dalam jaringan lemak. Diagnosis

menopause merupakan diagnosis retrospektif. Bila seorang wanita tidak haid

selama 12 bulan, dan dijumpai kadar FSH darah > 40 mIU/ml dan kadar estradiol.

4. Pascamenopause adalah masa setelah menopause sampai senilis terjadi

dalam kurun waktu 3-5 tahun setelah menopause. Fase ini terjadi pada usia di atas

60 – 65 tahun. Biasanya wanita beradaptasi dengan perubahan fisik dan

psikologis.

5. Komplikasi

a. infark miokard (gangguan sirkulasi); resiko meningkat dua kali lipat akibat adanya

aterosklerosis ditambah penurunan kadar estrogen.

b. atero-sklerosis (hiperkolesterolemia); akibat dari penurunan estrogen

menyebabkan peningkatan LDL (kolesterol jahat) dan menurunnya HDL

(kolesterol baik) sehingga terbentuk plak-plak pada mebuluh darah yang

menghambat aliran darah.

c. osteoporosis; akibat penurunan estrogen maka osteoblast (pembentuk tulang)

terhambat namun terjadi peningkatan osteoclas (penghancur tulang).

d. gangguan kemih (disuria); akibat dari penurunan aktivitas spinchter dan otot

detrusor yang tidak terkendali.

Page 7: Resume Klimakterium

e. Kanker ; semakin lama kehidupan maka semakin besar kemungkinan penyakit itu

menyerang.  Misalnya kanker payudara, kanker rahim dan kanker ovarium. Kanker

payudara lebih umum terjadi pada wanita yang telah melampaui masa menopause.

f. Dimensia; wanita pascamenopause biasanya kemampuan berfikir dan ingatnnya

menurun hal ini merupakan pengaruh dari menurunnya hormon estrogen, dimana

hormon estrogen ini dapat mempengaruhi kerja dari degenerasi sel – sel saraf dan

sel – sel otak.

6. Pencegahan

Pencegahan yang harus dilakukan adalaha pencegahan terhadap resiko tinggi

komplikasi pda klimakterium, yaitu;

a. Pencegahan Kehamilan

Adanya gejala atau keluhan haid tidak teratur pada klien perlu dicermati, karena

kemungjinan kehamilan pada klien masih munkin terjadi karena haid tidak terarur

menunjukkan bahwa pematang ovum tidak terjadi lagi secara siklis dan buaka berarti tidak

dapat pembuahan. Pencegahan kehamilan harus dilakukan karena usia lanjut meiliki resiko

tidak baik untuk ibu dan janin kandungannya.

Cara pencegahannya dengan penggunaan pil kontrasepsi teratur aga dapat mengatur

siklus haid sekaligus menghilangkan keluhan klimakterik. Terdapat kerugian pada

penggunaan pil yaitu, kita tidak dapat menentukan bahwa klien sudah masuk fase menopause

atau belun karena siklus haid yang teratur, penentuan menopause melalui 12 bulan tidak haid

berarti klien telah memasuki siklus menopause.

b. Pencegahan Osteoporosis

Cara pencegahannya dengan menambahkan progesteron ke dalam terapi. Karena

pemberian estrogen menurut penelitian akan menghambat penyerapan kalsium dalam

tulangdengan kombinasi tersebut dapat meningkatkan massa tulang dengan memajukan

pembentukan tulang baru.

Page 8: Resume Klimakterium

c. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Pemberian terapi estrogen dapat memberikan khasiat perlindungan terhadap

penyakit kardiovaskuler terutama dengan penggunaan estrogen alamiah dosis rendah

dikombinasikan denga hidup sehat tidak merokok, mengkonsumsi makanan yang rendah

kolesterol serta olagraga secara teratur membantu dalam pencegahan penyakit ini.

Selain itu dapat pula dicoba pencegahan sebagai berikut untuk wanita yang

akanmengalami atau sudah mengalami klimakterium, yaitu;

makanan yang bergizi cukup, dan pengaturan diet terutama diet tinggi kalsium dan

rendah lemak

menghindari peningkatan berat badan dan bila sudah terlanjur gemuk berat badan

perlu diturunkan.

Olahraga dan tidur yang teratur, mengurangi kenaikan tekanan darah dan obstipasi.

Carilah ketenangan dengan lebih banyak mendekatkan diri kepada Tuhan.

Jauhkanlah diri dari pekerjaan yang menjemukan.

Pendekatan dengan dokter keluarga atau orang ketiga lain yang dianggap sesuai untuk

membicarakan masalah yang sedang dihadapi. Klimakterium bukanlah akhir dari

segala-galanya. Memang masa muda telah berlalu, tetapi bukan berarti kita hanya

hidup untuk memikirkan nilai yang berguna untuk masyarakat. Senja di usia tidaklah

berarti senja di kehidupan.

7. Terapi

1. Psikoterapi; dengan konsultasi dengan tenaga kesehatan dibantu juga dengan support

aktif keluarga.

2. Farmakologi :

Terapi sulih hormon (TSH)

TSH atau HRT (Hormon Replacement Terapy)

merupakan pilihan untuk mengurangi keluhan pada

wanita dengan keluhan atau sindroma menopause

dalam masa premenopause dan postmenopause. Selain

itu, berguna untuk menjaga berbagai keluhan yang

muncul akibat menopause, seperti keluhan vasomotor,

Page 9: Resume Klimakterium

vagina yang kering, dan gangguan pada saluran kandung kemih. Penggunaan TSH juga dapat

mencegah perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon estrogen, seperti

osteoporosis dan jantung koroner. Jadi, tujuan pemberian TSH adalah sebagai suatu usaha

untuk mengganti hormon yang ada pada keadaan normal untuk mempertahankan kesehatan

wanita yang bertambah tua.

Syarat pemberian estrogen:

Tekanan darah tidak boleh tinggi.

Pemeriksaan sitologi uji Pap normal.

Besar uretus normal ( tidak ada mioma uterus ).

Tidak ada varises di ekstremitas bawah.

Tidak terlalu gemuk / tidak obesitas.

Kelenjar tiroid normal.

Kadar normal : Hb, kolesterol total, HDL, trigliserida, kalsium, fungsi hati

Nyeri dada, hipertensi kronik, hiperlipidemia, diabetes militus perlu

dikonsulkan terlebih dahulu ke spesialis penyakit dalam.

Kontra Indikasi Pemberian Estrogen

Troboemboli, penderita penyakit hati, kolelitiasis.

Sindrom Dubin Johnson / Botor yaitu gangguan sekresi bilirubin konjugasi.

Riwayat ikterus dalam kehamilan

Kanker endometrium, kanker payudara, riwayat gangguan penglihatan,

anemia berat.

Varises berat, tromboflebitis.

Penyakit ginjal.

3. Balneoterapi ( pengaturan diet ); pertahankan asupan gizi seimbang yang berfungsi

untuk memenuhi zat-zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

4. Sedative; berikan seusai indikasi (jika diperlukan).

Page 10: Resume Klimakterium

8. Faktor Resiko

Adipositas, diabetesmelitus, hipertensi, anovulasi, infertilitas, perokok,

alkoholisme, hiperlipidemia. Faktor yang mempengaruhi gejala perimenopause

adalah:

1. Genetik, usia menarche mempengaruhi cepat lambatnya terjadi menopause.

2. Nutrisi ( kolesterol, kalsium, fosfat , vitamin ).

3. Kadar hormon estrogen.

4. Kebiasaan hidup ( olahraga, minum teh, kopi, minum alkohol, perokok ).

5. Tingkat pendidikan dan status ekonomi.

6. Pengangkatan kedua ovarium.

9. Mitos

Pemeriksaan Diagnostik:

1. FSH dan LH (FSH= 10-12x LH=5-10x/estrogen rendah)

2. Kalsium, kolesterol

3. Foto tulang lumbal I

4. Sitologi (Pap Smear)

5. Biopsi endometrium

Page 11: Resume Klimakterium

Pemeriksaan Fisik:

Pemeriksaan tahunan terhadap wanita yang sedang berada pada masa klimakterium

harus mencakup hal-hal penting seperti :

Tinggi badan : wanita mungkin akan kehilangan TB sebanyak 2,5 cm/lebih.

Kulit : evaluasi terhadap integritas, luka, danperubahan pada tahi lalat, mulut,

gigi dan gusi

Pemeriksaan panggul : dengan perhatian terhadap perubahan yang menyertai

proses penuaan

Rektum : periksa adanya massa dan fisura-fisura.

Page 12: Resume Klimakterium

Patofisiologi

Page 13: Resume Klimakterium

Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah

1. DS:

- Klien mengatakan

sering gatal pada

daerah vagina dan

nyeri saat

senggama.

- Klien mengatan

akhi-akhir ini

sering menolak

untuk berhubungan

suami-istri karena

nyeri.

- DO:

Usia: 49 tahun

Faktor pencetus; usia

Penurununan produksi oosit

dalam ovarium

↓ fungsi ovarium

Sekresi estrogen ↓

Sekresi lendir dalam vagina

& elastisitas ↓

Peningkatan PH (basa)

Kolonisasi lactobacillus

(flora normal)

Gatal, nyeri saat senggama

Perubahan pola seksual

Perubahan pola seksual

berhubungan dengan

penurunan hormon atau

fungsi reproduksi

ditandai denga klien

merasa nyesi saat

senggama

2 DS : - Klien

mengatakan cemas

terhadap keadannya

saat ini tajut suaminya

tidak suka dia lagi,

karena menurut

tetangganya kehidupan

seksual wanita

biasanya akan berakhir

Faktor pencetus: usia

Penurunan produksi

hormon estrogen.

Klimakterium

Kurang informasi tentang

klimakterium

Ansietas berhubungan

dengan kurang

informasi tentang

klimakterium ditandai

dengan klien merasa

cemas dan takut

terhadap keadaanya

sekarang.

Page 14: Resume Klimakterium

saat tidak ada gairah

lagi.

DO :

Usia : 49 tahun

Cemas terhadap

keadaannya; bertanya

Ansietas

3. DS :

- Klien mengeluh

ada gejolak

panas sehingga

sering

berkeringat

banyak yang

membuat tidak

nyaman dan

sulit tidur

DO :

-

Faktor pemicu; usia

Penurunan oosit dalam

ovarium

Fungsi ovarium ↓

Sekresi estrogen ↓

Gangguan pada

hipotalamus

Gangguan di pusat

termoregulasi

Vasodilatasi kulit

Peningkatan aliran darah

Gesekan pembuluh darah

Pelebaran pembuluh darah

pada wahah, leher &

tengkuk

Hot Flushes

Gangguan pola tidur

berhubungan dengan

produksi keringat yang

berlebihan ditandain

dengan klien sulit

tidur/insomnia.

Page 15: Resume Klimakterium

Berkeringat malam hari

Tidak nyaman, sering

bangun malam hari

Gangguan pola tidur

Page 16: Resume Klimakterium

Asuhan Keperawatan

Pengkajian

1. Pengumpulan data

1) Identitas klien

Nama : Ny. N

Umur : 49 tahun

Jenis kelamin : Wanita

Agama : -

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : -

Alamat : -

Tanggal pengkajian : -

2) Diagnosa Medis : Klimakterium

3) Keluhan utama

Klien mengeluh menstruasi tidak teratur tiap bulan, sering gatal pada vagina dan nyeri

saat senggama. Klien mengatakan keadaaannya sekarang ia jadi takut dan cemas

suaminya tidak suka dia lagi.

4) Riwayat kesehatan sekarang :

Klien mengatakan akhir-akhir ini ada gejolak panas sehingga membuat tidak nyaman

dan sulit tidur, klien mengatakan perasaannya mudah tersinggung, gelisah dan cepat

marah.

5) Riwayat kesehatan dahulu : mengkaji apakah memiliki riwayat penyakit/gangguan

saat haid seperti menarche, lamanya, banyaknya, siklus dan dismenore.

6) Riwayat kesehatan keluarga :

Mengkaji riwayat kesehatan keluarga sebelumnya apakah pernah menderita kanker

hipertensi dan penyakit ginjal.

7) Pola-pola Fungsi Kesehatan :

• Pola Aktivitas

terganggu aktivitas istirahat pada malam hari karena ada gejolak panas sehingga

sering berkeringat banyak yang membuat tidak nyaman dan sulit tidur.

• Pola Persepsi dan Konsep Diri

Klien akhir-akhir ini mudah tersinggung gelisah dan lekas marah, padahal ia

merupakan ibu yang biasanya sabar.

Page 17: Resume Klimakterium

• Pola Sensori dan Kognitif

Sisten sensori baik, sistem kognitif tidak terganggu namun biasanya pada klien ini

sering disertai penurunan memori.

• Pola Seksualitas

Mengkaji riwayat obstetri diantaranya: kehamilan, abortus, pemakaian obat

kontrasepsi, riwayat perkawinan, kebiasaan hidup sehari-hari, istirahat dan pola kegiatan.

Pada klien ditemukan gangguan fungsi seksual dan penurunan gairah akibat nyeri saat

senggama dan gatal pada vagina.

8) Pemeriksaan fisik

1. Inspeksi : -

2. Palpasi : -

3. Auskultasi : -

4. Perkusi : -

5. Tanda-tanda vital :

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal

Blood Preasure 130/80 mmHg 120/80 mmHg

Heart Rate 88 x/menit 80-100 x/min

Resiratory Rate 20 x/menit 12-20 x/min

Temperature 37,2oC 36,5-37,5 oC

9) Pemeriksaan diagnostik

Hasil laboratorium:

10) Terapi

Belum ada terapi medikamentosa.

Page 18: Resume Klimakterium

Nursing Care plan

Diagnosa 1: Perubahan pola seksual berhubungan dengan penurunan hormon atau fungsi

reproduksi ditandai denga klien merasa nyesi saat senggama.

Tujuan : Pasien menyatakan pemahaman perubahan fungsi seksual, pasien mampu mendiskusikan

masalah tentang hasrat seksual pasangan dengan orang terdekat dan pasien mampu

mengidentifikasi kepuasan seksual yang diterima.

Intervensi Rasional

Kaji informasi pasien / orang terdekat

tentang fungsi seksual

Dorong pasien untuk berbagi masalah

dengan teman

Solusi pemecahan masalah potensial

seperti : menunda koitus saat kelelahan,

menggunakan minyak vagina

Diskusikan sensasi/ ketidaknyamanan

fisik, perubahan pada respon individu

Rujuk ke konselor/ahli seksualitas

Masalah seksual sering tersembunyi

sebagai pernyataan humor atau hal yang

gamblang

Komunikasi terbuka dapat

mengidentifikasi masalah dan

meningkatkan diskusi dan resolusi

Membantu pasienkembali pada hasrat/

kepuasan aktivitas seksual

Perubahan kadar hormon dan kehilangan

sensasi irama kontraksi uterus selama

orgasme mengganggu kepuasan seksual

Mungkin dibutuhkan bantuan tambahan

untuk meningkatkan kepuasan hasil

Page 19: Resume Klimakterium

Diagnosa 2: Ansietas berhubungan dengan kurang informasi tentang klimakterium ditandai

dengan klien merasa cemas dan takut terhadap keadaanya sekarang.

Tujuan: Pasien mamapu mempertahankan orientasi realita sehari – hari serta pasien mampu

mengenali perubahan pola pemikiran dan tingkah laku.

Intervensi Rasoinal

Sediakan waktu adekuat bagi

pasien untuk memberikan respon

terhadap pertanyaan

Catat masalah pasien tentang

daya ingat jangka pendek dan

sediakan bantuan

Evaluasi tingkat stess individu

dan hadapi dengan tepat

Reorientasikan pada orang/

waktu/ tempat sesuai kebutuhan

Catat perubahan siklik dalam

mental / tingkah laku

Waktu reaksi mungkin

diperlambat dengan proses

penuaan

Kehilangan ingatan jangka pendek

dapat berguna untuk mengetahui

bahwa hal ini merupakan sesuatu

yang wajar

Tingkat stess mungkin dapat

meningkat dengan pesat karena

kehilangan yang baru

terjadi,seperti proses penuaan

Membantu pasien untuk

mempertahankan fokus

Mungkin timbul sebagai respon

dari penurunan fisiologis tubuh

Page 20: Resume Klimakterium

Diagnosa 3: Gangguan pola tidur berhubungan dengan produksi keringat yang berlebihan

ditandain dengan klien sulit tidur/insomnia.

Tujuan : Pasien melaporkan perubahan dalam pola tidur/istirahat dan pasien

mengungkapkan peningkatan rasa sejahtera atau segar.

Daftar Pustaka

Baziad, Ali. 2003. Menopause dan Andropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Pramihardjo

Departemen Kesehatan Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan. 1992. Asuhan

Keperawatan dan Kebidanan pada Gangguan Sistem Reproduksi. Jakarta :

Departemen Kesehatan

Kasdu, Dini. 2002. Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta : Puspa

Swara

Scott, James R. 2002. Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika

Intervensi Rasoinal

Tentukan kebiasaan tidur dan perubahan

yang terjadi

Berikan tempat tidur yang nyaman

Tingkatkan kenyamanan waktu tidur misal:

mandi air hangat, masase

Kurangi kebisingan dan lampu

Dorong posisi yang nyaman

Berikan sedatif sesuai indikasi

Mengkaji perlunya dan

mengidentifikasi intervensi yang

tepat

Meningkatkan kenyamanan tidur

serta dukungan fisiologis dan

psikologis

Meningkatkan efek relaksasi

Memberikan situasi kondusif untuk

tidur

Perubahan posisi mengubah area

tekanan dan meningkatkan istirahat

Mungkin diberikan untuk membantu

pasien tidur/istirahat

Page 21: Resume Klimakterium