resume ii

76
I. PENDAHULUAN Pendidikan agama Kristen kini merupakan soal yang semakin dianggap penting oleh segala gereja Kristen di seluruh dunia. Gereja-gereja tua bergumul dengan soal ini, karena insaf bahwa_LiFutnya pengaruhnya dalam masyarakat modem dan berkurangnya semangat Kristen sejati dalam lingkungannya sendiri, antara lain disebabkan oleh kelemahannya dalam mendidik jemaat dengan baik. Begitu pula gereja-gereja muds, yang berkembang dan ber uang di tengahtengah masyarakat yang bukan Kristen, tak kurang menghadapi masalah pendidikan itu. Anggota- anggotanya yang merupakan golongan kecil saja di antara rakyat yang berideologi dan beragama lain, perlu mempunyai pengetahuan dan pengertian yang meluas dan mendalam tentang Injil Yesus Kristus, agar mereka dapat mempertahankan kepercayaannya sendiri, dan supaya mereka sanggup menyiarkan berita Injil itu dengan jelas dan penuh kegiatan kepada yang belum mengenal Tuhan Yesus Kristus- Kekurangan-kekurangan dan kesulitan-kesulitan yang kits temui dalam p raktik pendidikan agama gereja kits sendiri, mendorong kits untuk mempelajari kembali apakah sebenamya wujud pendidikan agama Kristen itu dan apakah tujuannya, dan bagaimanakah metodenya yang

Upload: hasnul-sihite

Post on 05-Jul-2015

10.077 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: resume II

I. PENDAHULUAN

Pendidikan agama Kristen kini merupakan soal yang semakin dianggap

penting oleh segala gereja Kristen di seluruh dunia. Gereja-gereja tua bergumul

dengan soal ini, karena insaf bahwa_LiFutnya pengaruhnya dalam masyarakat

modem dan berkurangnya semangat Kristen sejati dalam lingkungannya sendiri,

antara lain disebabkan oleh kelemahannya dalam mendidik jemaat dengan baik.

Begitu pula gereja-gereja muds, yang berkembang dan ber uang di tengah-

tengah masyarakat yang bukan Kristen, tak kurang menghadapi masalah pen-

didikan itu. Anggota-anggotanya yang merupakan golongan kecil saja di antara

rakyat yang berideologi dan beragama lain, perlu mempunyai pengetahuan dan

pengertian yang meluas dan mendalam tentang Injil Yesus Kristus, agar mereka

dapat mempertahankan kepercayaannya sendiri, dan supaya mereka sanggup

menyiarkan berita Injil itu dengan jelas dan penuh kegiatan kepada yang belum

mengenal Tuhan Yesus Kristus-

Kekurangan-kekurangan dan kesulitan-kesulitan yang kits temui dalam p

raktik pendidikan agama gereja kits sendiri, mendorong kits untuk mempelajari

kembali apakah sebenamya wujud pendidikan agama Kristen itu dan apakah

tujuannya, dan bagaimanakah metodenya yang terbaik, dan banes soal lain pula

mengenai tugas mendidik yang sangat penting itu.

Untuk itu kini dipersembahkan kepada pars pembaca sebuah kitab,- yang

berpokok pads serentetan ceramah yang diajukan Prof. Dr. E. G. Flonggfia dari

Princeton di Amerika Serikat kepada Konperensi Pendidikan Agama Kristen di

Sukabumi pads tahun 1955.

Buku ini bukan laporan biasa. Penyadur telah berusaha untuk mengatur dan

menyajikan bahan-bahan ceramah tali dalam bentuk barn. Sudah Tentu secara

garis besamya mengikuti uraian-uraian Prof. Homrighausen. Dan menambahkan

atau mengurangkan apa yang dirasanya perlu dan berguna, agar supaya isi dan

maksud pokok-pokok ini dimengerti dengan sejelas mungkin bagi pembaca-

pembaca Indonesia. Harapan kami ialah supaya segenap kaum pendidik dan

pengajar di lapangan PAK akan menaruh perhatian terhadap isi kitab ini, baik

Page 2: resume II

pars pendeta dan guru lr jil, baik guru-guru di sekolah-sekolah negeri dan Kristen,

dan banyak anggota jemaat lainnya yang yakin akan pentingnya pekerjaan pendi-

dikan agama.

Page 3: resume II

II. RESUME

BAB SATU

Pendidikan Agama dalam

ALKITAB

Pendidikan agama mulai ketika agama sendiri mulai muncul dalam hidup

manusia. Tiap-tiap agama di dunia ini mempunyai sistem pendidikannya sendiri-

sendiri.

Pendidikan agama Kristen berpangkal kepadapersekutuan umat Tuhan di

dalam Perjanjian Lama. Jadi pada hakikatnya dasar-dasarnya sudah terdapat

dalam Sejarah Suci purbakala. PAK itu mulai dengan terpanggilnya Abraham

menjadi nenek moyang umat pilihan Tuhan, bahkan PAK berpokok kepada Allah

sendiri, karena Allah yang menjadi Pendidik bagi umat-Nya.

Nenek moyang kaum Israel, Abraham, Ishak dan Yakub menjadi guru bagi

seluruh keluarganya. Sebagai bapak-bapak dari bangsanya, mereka bukan saja

menjadi imam yang merupakan pengantara antara Tuhan dengan umatNya, tetapi

juga menjadi guru mengajarkan tentang perbuatan-perbuatan l'aan yang mulia itu

dengan segala janji Tuhan yang membawa berkat kepada Israel turun-temurun.

Nabi Musa dipilih pula oleh Tuhan untuk mernbebaskan umat-Nya dari

menjadi tetapi penindasan. Musalah yang diangkat jadi panglima dan

pemimpinnya, tetapi juga menjadi guru dan pemberi hukum-hukum bagi mereka.

Tiap-tiap keturunan Israel menyampaikan pula segala pengajaran dan

peraturan itu kepada keturunan yang berikut.

Seluruh pendidikan itu bersifat agama; tak ada sebagian juapun dari segala

lapangan hidup manusia yang tidak dipengaruhi dan dikuasai oleh agama,

Pendidikan itu mulai dalam masing-masing rumah tangga, dan diteruskan dahim

kebaktian-kebaktian umum dan di dalam pengajaran tentang taurat Tuham Tuhan

Allah sendirilah yang merupakan pusat dan tujuan segala pendidikan masyarakat

bangsa Israel

Pada zaman Tuhan Yesus pengajaran agama kaum Yahudi sudah sangat-

berku ran g mute rohaninya. Penyelidikan dan pengajaran tentang taurat telah

Page 4: resume II

bersifat formal dan kaku. Katib-katib bersifat congkak. Tetapi kendatipun

demikian, pendidikan agama kaum Yahudi itu tetap merupakan loser dan later

belakang bagi pendidikan agama Kristen di kemudian hari.

Perjanjian Baru

1. Tuhan Yesus. pertama-tama dan khususnya kita harus menpKahkan

pandangan kita kepada Tuhan Yesus sendiri. jabatan-Nya sebagai Penebus dan

Pembebas, Tuhan Yesus juga menjadi seorang guru umumnya diperhatikan dan

dipuji oleh rakyat Yahudi; mereka dengan sendiriya menyebut Dia “Rabbi”.

Tuhan Yesus mengajar di mana saja: di atas bukit, dari dalam perahu, di

sisi orang sakit, di tepi sumur, di rumah yang sederhana dan di rumah orang

kaya, di depan pembesar-pembesar agama dan pemerintah, bahkan sampai dikayu

palang (salib) sekalipun.

Yang menjadi tujuan pengajaran Tuhan Yesus itu bukanlah untukmembahas

pelbagai pokok agama dan susila secara ilmiah atau secara teori saja, melainkan

untuk melayani tiap-tiap manusia yang datang kepada-Nya. Setiap orang itu

dikenalNya, dan dipahami-Nya masalah-masalah yang dipergumulkan orang itu,

Bahkan seluruh kehidupan Tuhan Yesus sendiri merupakan pengajaran

sampai saat yang terakhir, karena justru dalam sengsara dan kematian a Ia

mengajar kita tentang satu-satunya jalan keselamatan bagi Manusia yang berdosa.

2. Paulus. Rasul Paulus Juga seorang guru yang ulung. Ia benar-benar tokoh

penting di lapangan pendidikan agama. Paulus sendiri dididik untuk menjadi

seorang rabbi bagi bangsanya. Ia mahir dalam pengetahuan akan Taurat dan ia

dilatih untuk mengajar orang lain tentang agama kaum Yahudi.

Paulus berkeyakinan kuat dan beriman teguh. Selalu ia siap sedia untuk

bertukar pikiran, mengajar, menegur dan mengajak.

Paulus mengajar di rumah-rumah tempat ia menumpang, di gedung-gedung

yang disewanya, di lorong-lorong kota atau di padang-padang, di atas kapal dan

dalam bengkelnya, di pasar dan dalam kumpulan kaum filsuf.

Rasul Paulus juga banyak mengajar melalui surat-surat.

3. Jemaat yang mula-mula

Sejak mulai berdirinya maka jemaat Kristen menjunjung pengajaran agama

Page 5: resume II

perkupulan itu mereka berdoa, berbicara tentang pengajaran dan perbuatan-

perbuatan Tuhan Yesus Kristus.

Akibatnya ialah mereka mulai berkhotbah dan mengajar, supaya banyak

orang lain pula akan percaya pada Yesus sebagai Penebus dan Tuhan.

Kerajinan dan kesetiaan Israel dalam menjalankan pendidikan agama

diturutinya pula, hanya perbedaannya ialah sekarang bukan lagi Taurat yang

menjadi dasar dan pusat pendidikan itu, melainkan Yesus Kristus.

Kesimpulan bahwa agama Kristen itu suatu agama yang sangat

mementingkan pendidikan Agama. Gereja Kristen di dunia ini menjadi suatu

terang, yang dapat-menunjuk, dan keselamatan.

Sedari zaman Perjanjian Baru jemaat Kristen sangat mementingkan

pendidikan agama. Tugas mengajar itu tentu diserahkan khususnya kepada kaum

guru yang telah mempunyai karunia dan latihan istimewa untuk pekerjaan yang

mulia itu. Mulai dari abad pertama tarikh Masehi, Pendidikan Agama Kristen

menyiapkan orang untuk masuk ke dalam persekutuan jemaat Kristus, dan setelah

disambut dalam jemaat itu mereka dididik terus supaya semakin lama semakin

berakar dalam pengetahuan dan pengenalan yang mendalam tentang Yesus

Kristus, Kepala Gereja.

Page 6: resume II

BAB KEDUA

TENAGA PENDORONG

Pendidikan Agama Kristen

PAK itu bukan ciftaan pikiran kita sendiri. Melaikan mendorong kita untuk

melaksanakan pekerjaan itu ialah tenaga pendorong dari luar, yang masuk ke

dalam hidup kita dan kini berkuasa atas kita.

a. Perlunya tenaga pendorong yang benar

Demikian juga keadaan suatu gereja, yang walaupun mempunyai gedung-

gedung yang permai, organisasinya yang rapi, pekerja-pekerja yang di latih baik,

tetapi belum pantas dan sanggup mengerjakan tugasnya, oleh karena tenaga

pendorongnya yang satu-satunya belum menjadi miliknya. Salah satu tugas gereja

yang terpenting ialah PAK.

Pada hakikatnya dalam batin manusia selalu terdapat bermacam-macam api,

yang menjadi daya pendorong baginya, misalnya api seksual atau dorongan

kelamin kita. Tidak mengapa, asalkan api itu di hubungkan saja dengan api ilahi

dari atas, yang dengannya Tuhan mau menyucikan segala api manusia itu. Api

Tuhan yang suci dan benar itu perlu bernyala dala diri kita, barulah segala

dorongan yang mengerjakan kita dengan semestinya.

Maka syarat ini terlebih lagi mengenai diri dan pekerjaan kaum pendeta, guru

Injil, guru PAK dan segala pekerja gereja yang lain, yang terpanggil oleh Tuhan

supaya melayani-Nya dalam tugas yang istimewa.

Jadi tak dapat kita sangkal bahwa dorongan-dorongan dan alasan-alasan itu

agak banyak yang agak dangkal dan duniawi sifatnya. Justru sebab itu sangat

pentinglah tugas para guru di lembaga-lembaga teologi itu ntuk mendorong siswa-

siswa itu menyadari kesucian dan kesungguhan panggilan mereka.

b. Dorongan-dorongan asasi dalam PAK

Pertama-tama kita memberikan PAK itu oleh kerena Allah sendiri telah

menyatakan diri-Nya. Inilah dasar mutlak pengajaran kita. Selanjutnya, selaku

Page 7: resume II

akibat langsung dari penyataan Allah tadi, kita terdorong untuk memperkenalkan

Yesus Kristus kepada dunia ini, kerena Tuhan Yesuslah yang menjadi penjelmaan

kasih sayang Allah yang abadi itu. Maka supaya dunia dapat percaya akan Juru

selamatnya itu, perlulag Gereja Kristus kepadanya siapakah Yesus Kristus ini,

bagaimakanakah asal-Nya dan tujuan-Nya, hakikat-Nya dan pekerjaan-Nya,

kehidupan-Nya dan kematian-Nya, lagi kebangkita, kemenangan, kuasa dan

pemerintahan-Nya selaku Penebus dan Raja dunia ini.

Dan akhirnya, terdorong oleh kuat-kuasa Roh Kudus, yang adalah Roh

Kebenaran, yang beraksi tentang pekerjaan Allah dalam Yesus Kristus itu, dan

yang menyungguhkan kepercayaan itu di dalam batin segala orang beriman.

c. Pembaruan dorongan-dorongan kita

Pembaruan dan dorongan semangat kita tenti merupakan soal yang

penting. Kita harus berdoa dengan setia dan dengan bersungguh-sungguh, supaya

denga jalan itu persekutuan kita dengan Tuhan selalu terpelihara.

Jikalau pekerja gereja senantiasa mencari kekuatan dan penghiburanya

dalam kebaktian bersama, yakni dalam ibadat yang hidup, di mana jiwa mereka di

segarkan oleh Firman Tuhan dan sakramen.

Page 8: resume II

BAB TIGA

HAKIKAT DAN ARTI

Pendidikan Agama Kristen

a. Pembatasan istilah PAK

PAK ini hatus kita bedakan dari nama-nama lain, seperti Pendidikan

Kristen, atau Pengajaran Kristen, dan Pendidikan Agama atau Pengajaran Agama,

yang memang tidak sama artinya.

Pendidikan (atau Pengajaran) Kristen biasanya di pergunakan untuk

pengajaran di sekolah-sekolah Kristen, baik di sekolah-sekolah rakyat, maupun di

sekolah-sekolah lanjutan, yang masih di jalankan oleh gereja atau organisasi

(pehimpunan) Kristen.

Pendidikan (atau Pengajaran) Agama labih menuju kepada maksud kita,

tetapi keberatannya ialah nama ini terlampau luas. Untuk Agama Kristen Roma

Katolik atau bermacam-macam Gereja Protestan, tetapi dapat pula di kenakan

pada aliran teosofi, aliran Protestan yang sangat modern, pada agama Yahudi

Tionghoa dan sebagainya. Oleh sebab itu kini Gereja Protestan ortodoks di

Amerika lebih siuka memakai istilah Pendidikan Kristen (“Christian Education”)

atau Pendidika Agama Kristen (“Christian Religious Education”).

b. PAK sebagai tugas gereja

Pak adalah salah satu dari tugas-tugas gereja yang banyak itu jadi bukan

satu-satunya tugas gereja

Gereja mempunyai tugas mengadakan kebaktian umum,. dan di dalam kebaktian

itu gereja wajib memberitakan Firman Tuhan khotbah dan dengan melayani

sakramen-sakramen

Justru sebab PAK itu merupakan suatu ftmgsi gereja yang amat penting, perlulah

kita menitikberatkan bahwa PAK itu adalah pendidikan yang seharusnya

ditanggung dan dilaksanakan oleh Gereja sendiri.

PAK itu tak lain dan tak bukan hanyalah suatu pemberian dan amanat Tuhan

Page 9: resume II

sendiri kepada jemaatNya, Dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus kita

membaca (Ef. 4:11), bahwa Tuhan telah memanggil dan mengangkat dari antara

anggota-anggota gereja “baik rasul-rasul maupun nabi-nabi baik pemberita-

pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar.

C. Hubungan PAK dengan tugas-tugas Gereja yang lain

perkunjungan rumah tangga. Penggembalaan jemaat tentu disertai

pengajaran dan nasihat. Perkunjungan itu barn berhasil baik, jikalau anggota-

anggota bertambah-tambah mahir dalam perkara iman dan kelakuan Kristen oleh

karena perkunjungan itu. Sebaliknya PAK yang diberikan dengan bijaksana oleh

seorang pendeta atau guru yang mencintai murid-muridnya, pasti akan bersifat

pemeliharaan secara pastoral dan oleh sebab itu akan mendatangkan penghiburan

dan pembinaan rohani bagi para pelajar itu.

D. Lapangan kerja PAK

PAK di dalam masyarakat kita dapatlah kita bagikan misalnya seperti

berikut: PAK di dalam jemaat, PAK di segala lembaga persekolahan, dan PAK di

perguruan-perguruan teologi.

Suatu tugas PAK yang amat penting pula ialah katekisasi, mereka di

hadapan urnum dan bagi peneguhan mereka selaku yang bermaksud menyiapkan

orang-orang muds bagi pengakuan iman anggota penuh dari Gereja Kristus.

Alangkah perlunya supaya segala Sekolah Teologi, baik yang rendah yang

Yg tertinggi, mendidik dan melatih bakal-bakal pendeta dan. guru Yang nanti

dipekerjakan dalam gereja-gereja kita, untuk mengurus dan. memberikan PAK itu

dengan cakap, sesuai dengan penting dan sucinya pekerjaan itu dan sucinya

pekerjaan itu dan selaras dengan tuntutan-tuntutan zaman ini.

E. Hakikat PAK yang sebenarnya

Dua aspek yang terdapat pads PAK itu. Aliran Yang satu mengutamakan

aspek pengajaran, dan aliran Yang lain menitikberatkan aspek aspek pengalaman

keagamaan.

Pengajaran atau pendidikan itu hendak membangunkan kepercayaan

Kristen dalam diri para murid itu dengan jalan menyampaikan pengetahuan.

Page 10: resume II

Gereja menjadi alas Tuhan untuk memelihara dan membagi-bagikan harts

bends rohani yang berharga itu kepada umat manusia di segala waktu dan tempat,

dan khususnya kepada ahli-ahli waris perjanjian Tuhan, yakni jemaat Yesus

Kristus. Dalam arti ini PAK itu pertama-tams berfungsi sebagai penyampaian

kebenaran yang dinyatakan Tuhan dalam Alkitab. Yang terpenting bagi anak-anak

kita ialah supaya mereka mengetahui dan mengakui pokok-pokok kepercayaan

agama Kristen itu. Mereka harus mengenai seluruh isi Alkitab, dan harus menjadi

mahir dalam segala soal mengenai iman Kristen itu. Tegasnya, aliran ini mau

memberi pengajaran yang mendalam, dan semata-mata berpusatkan pada

Alkitab.

Di samping itu telah muncul aliran lain pula, yang khususnya berpenganih

di Amerika. Seperti tadi telah dikatakan, mereka mengutamakanpengalam--' an

rohani setiap orang Kristen. Segala perhatian mereka dipusatkan kepada

perkembangan pribadi murid-murid itu. Golongan ini berusaha untuk mendidik

anak-anak dan pemuda-pemuda supaya mereka hidup secara harmonic dan supaya

melayani masyarakat selaku pribadipribadi yang jujur dan luhur.

F. Arti PAK yang sebenarnya

Mengajar adalah suatu usaha yang ditujukan kepada pribadi tiap-tiap

pelajar.

Inilah hadapan dan doa setiap guru PAK yang insaf akan maksud peker-

jaannya, ialah supaya Tuhan dapat memakainya uptuk menanam dan memelihara

bibit iman itu di dalam hati segala anak didikannya,

Inilah arti yang sedalam-dalamnya dari PAK, bahwa dengan menerima

pendidikan itu, segala pelajar, muda dan tua, memasuki persekutuan iman v;mg

hidup dengan Tuhan sendiri, dan oleh dan dalam Dia mereka terhisab pula pada

persekutuan jemaat-Nya yang mengakui dan mempermuliakan NamaNya

di segala waktu dan tempat.

Page 11: resume II

BAB EMPAT

OBJEK-OBJEK

Pendidikan Agama Kristen

Apa yang dikatakan Firman Tuhan mengenai hasil dan maksud pekerjaan

Roh. Kudus di dalam jemaat K(ts Ue, yakni di Efesus 4:11-16.

(11) Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pembei-ita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar, (12) untuk rnempedengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, (13) sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus, (14) sehingga kita bukan lagi anakanak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan, (15) tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala. (16) Daripada-Nyalah seluruh tubuh, – yang spill tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota – menerima pertumbuhannya dan Inembangun dirinya dalam kasih.

a. Wujud dan perlunya objek-objek itu

Wujud itu dapat kita ibaratkan dengan suatu sasaran bila kita menembak

dengan senapan.

Objek itu dapat juga diumpamakan dengan rancangan sebuah rumah. Mus-

tahil orang membangun rumah yang kokoh dan lengkap, kecuali kalau lebih dulu

ia merancangkan suatu proyek yang dengan tegas menyatakan maksud rumahitu

seanteronya dan maksud tiap-tiap bagiannya; penyampaian pengetahuan tentang

pokok-pokok .dasar itu selalu perlu menjadi objek yang terpenting bagi PAK

Jikalau tujuan ini tidakdiperhatikan, gereja nanti tidak mempunyai rangka, jadi tak

bisa berdiri dan bergerak, dan tidak memberi pegangan kepada manusia yang

men-_cari pertolongan padanya. Pada pihak lain, janganlah gereja hanya

mempunyai 'rangka saja, sebab jika demikian keadaannya tentu saja menakutkan

orang.

Page 12: resume II

b. Cara menetapkan objek-objek

Dalam pendidikan umumnya kita biasa membedakan dua macam objek,

yakni objek yang jauh dan objek yang dekat.

Menentukan objek-objek PAK itu. Untuk itu perlu kita memperhatikan

beberapa hal :

1. Dalam mencari dan menentukan objek itu sudah tentu Firman Tuhanlah yang

merupakan satu-satunya dasar dan pangkalan bagi usaha itu.

2. Objek itu harus sesuai dengan sifat gereja kita sendiri.

3. Penetapan objek dan pembagian bahan-bahan itu harus dilakukan sesuai

dengan unsur murid-murid.

4. ada pula latar belakang murid-murid yang perlu diperhatikan

5. Objek pengajaran kita juga perlu berhubungan dengan macamnya PAK

6. Akhirnya ada baiknya kita senantiasa sadar akan kebutuhan khusus para

pelajar atau pendengar kita.

c. Beberapa objek yang asasi

Daftar objek-objek yang tercantum di bawah ini dianggap objek-objek

dasar bagi PAK yang diselenggarakan oleh gereja-gereja Protestan di Amerika

Serikat.

1. Yang pertama memang mengenai Allah.

2. Serentak dengan Allah Bapa perlu kita sebutkan Yesus Kristus, yang telah

menyatakan Bapa yang Rahmani itu kepada umat manusia.

3. Tujuan ketiga, yang amat penting, ialah pengenalan dan pengalaman akan Roh

Kudus.

4. Gereja sendiri tentu juga menjadi objek PAK.

5. Objek yang lain sifatnya pula ialah supaya mereka dididik untuk menjadi

warga negara yang bertanggung jawab.

6. PAK juga harus menuju kepada pandangan hidup secara Kristen bagi segala

orang didikannya itu, ialah supaya mereka belajar memanclang dan menilai

segala gejala di dunia di sekitarnya itu berdasarkan Injil Yesus Kristus.

7. Objek yang terakhir dari PAK itu ialah untuk menyampaikan warisan agar

Kristen

Page 13: resume II

A. Objek PAK

Dalam Gereja Liberal di Amerika Serikat 1)

1. Memberikan murid-murid perasaan penghargaan terhadap dirinya sendiri. 2

2. Membuat mereka menjadi warga yang bertanggung jawab.

3. Supaya mereka belajar menghargai dunia ini.

4. Supaya mereka dapat membedakan nilai-nilai yang baik clan yang jahat.

5. Supaya mereka dapat menghubungkan pengalaman-pengalaman mereka

sendiri dengan filsafat hidup Kristen.

6. Supaya mereka menjadi orang yang dapat dipercaya.

7. Supaya mereka belajar bekerja sama dan tolong menolong.

8. Supaya mereka selalu mengejar kebenaran.

9. Supaya mereka bersikap positif terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi

sekelilingnya, dan terhadap perkembangan sejarah umumnya.

10. Supaya mereka suka turut merayakan hari-hari raga Kristen dalam roh

persekutuan Kristen.

B. Objek-objek PAK dari Gereja-Gereja Protestan di Amerika Serikat

Gereja-gereja Protestan yang ada di "Amerika Latin" atau Amerika Selatan

itu, masih merupakanInjili yang kecil saja di antara rakyat lainnya, yang hampir

semuanya beragama Katolik Roma.

1. Adalah keyakinan kami, bahwa dalam Yesus Kristus dengan Injil-Nya kita

Terniliki penyataan yang tertinggi dari Allah dan dari maksud-maksud-Nya

terhadap segala manusia, dengan tidak memandang orangnya.

2. Kami percaya bahwa Alkitab adalah Firman Allah yang tertulis, laporan

penyataan-Nya dalam sejarah, sumber pengetahuan kita akan hidup dan peng-

ajaran Yesus, dasar mutlak bagi segala kemajuan rohani, dan ukuran yang

secukupnya bagi kepercayaan dan kelakuan Kristen, serta mengandung asas-

asas susila bagi hidup manusia.

Oleh karena itu tujuan PAK ialah:

a. memimpin murid selangkah demi selangkah kepada pengenalan yang sem-

purna mengenai peristiwa-peristiwa yang terdapat dalam Alkitab dan

pengajaran-pengajaran yang diberitakan olehnya;

Page 14: resume II

b. membimbing murid dalam cars menggunakan kebenaran-kebenaran asasi

Alkitab itu untuk keselamatan seluruh hidupnya;

c. mendorong dia mempraktikkan asas-asas dasar Alkitab itu, supaya memf"

bina suatu perangai Kristen yang kukuh;

d. meyakinkannya, supaya mengakui bahwa kebenaran-kebenaran dan asasasas

itu menunjukkan jalan untuk pemecahan masalah-masalah kesusilaan, sosial

dan politik di dunia ini.

3. Kami percaya bahwa Kerajaan Allah adalah suatu kekuasaan yang bekerja

melalui Roh Kudus, gereja adalah persekutuan semua orang percaya, yang

mengakui Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Berdasarkan pendapat ini, maka tujuan PAK itu ialah memimpin murid:

a. supaya ia mengenal ajaran-ajaran asasi dari agama Kristen;

b. supaya ia bekerja sama dengan Allah untuk mendatangkan Kerajaan-' Nya, sambil membaktikan diri kepada pengluasannya;

c. supaya ia mengambil bagian secara aktif dalam jemaat setempat;d. supaya ia menumbuhkan keyakinan akan persekutuan rohani semua orang

percaya;

4. Kami yakin bahwa penerimaan Injil terlibat pula keharusan untuk menya-

takan Injil itu dalam hidup pribadi dan sosial.

Berhubung dengan itu menjadi objek PAK pula untuk menolong murid:

a. bertumbuh dalam hidup pribadinya itu dan dalam hubungan-hubungannya

dengan orang lain;

b. menggunakan ibadat perseorangan, supaya ia dapat mengenal panggilan

Allah serta menjawabnya dengan pembaktian hidupnya;

c. menyatakan imannya dalam lingkungan keluarganya dan

5. Dalam warisan Kristen kita termasuk pula kepercayaan akan Allah Pencip!

yang menyatakan sebagia"ari alam pikiran-Nya dalam tata alam

dan di dalam bangsa manusia

Page 15: resume II

BAB LIMA

ILMU JIWA

dan Pendidikan Agama Kristen

a. Arti Ilmu Jiwa

Menurut nama Yunaninya “Psychologi” itu hendak mempelajari “Psyche”

atau jiwa manusia. Tetapi kini ilmu jiwa tidak saja mau menyelami bagian

batin atau rohani dari manusia melainkan objeknya menjadi lebih luas, ialah

segala gejala kehidupan jiwa manusia.

Berhubungan dengan itu ilmu jiwa juga menyelidiki dengan cara

bagaimana kita belajar; bagaimana kita menambahkan pengetahuan baru pada

perbendaharaan pengetahuan yang sudah kita miliki lebih dulu; bagaimana kita

mengembangkan daya pikiran kita; bagaimana kita menentukan sikap hidup kita

dan menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan kita. Jawab atas segala soal-soal itu asyik

dicari oleh ilmu jiwa.

b. Ilmu jiwa agama

Pada zaman kebudayaan Yunani kuno, beberapa abad sebelum tarikh

Masehi, filsuf-filsuf yang termasyhur seperti Plato dan Aristoteles sudah

merenungkan pelbagai hal mengenai jiwa manusia: bagaimana wujud dan

nilainya, asal dan.- tujuannya, kekuatan dan sifat-sifatnya.

psikologi secara ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri barn mulai

berkembanj sejak tahun 1880 oleh jasa Prof. Wundt di Leipzig (Jerman). Sesudah

itu, dan khususnya dalam abad XX ini,ilmu jiwa nnerebut tempat kehormatan di

segala universitas. Ahli-ahlinya mengembangkan berbagai aliran, masing-masing

dengan teori dan metodenya sendiri. Khususnya Sigmund Freud sangat besar

pengaruhnya dalam pembaruan ilmu jiwa, sebab ia mulai menitikberatkan segala

dorongan yang tersembunyi dalam kehidupan jiwa manusia, yang menguqsai dan

menentukan tingkah laku manusia walaupun ia tidak menyadarinya.

Page 16: resume II

Salah satu cabang ilmu jiwa khusus yang penting bagi segala pekerja

dalam gereja, ialah ilmu jiwa agama. Pokoknya ialah berkembangnya agama

dalam jiwa manusia dan segala pernyataan kehidupan agama manusia itu.

c. Sumbangan ilmu jiwa mengenai hidup manusia umumnya

Ilmu jiwa menekankan bahwa hidup manusia merupakan keseluruhan

Atau totalitas. Hidup kejiwaan kita bukan merupakan jumlah dari banyak bagian

atau unsur yang berdiri sendiri, melainkan adalah suatu keanteroan.

Selanjutnya ilmu jiwa menerangkan bahwa manusia adalah suatu makhluk

yang ulung. Sifatnya istimewa sekali; tak ada bandingannya.

Sumbangan lain pula yang diberikan ilmu jiwa pada kita, ialah

keterangannya bahwa jiwa manusia sangat merindu.

Ia rindu akan kesatuan.

Ilmu jiwa menunjukkan kebutuhan mutlak itu, Ilmu jiwa menekankan

bahwa manusia harus mengubah haluannya dan perlu diselamatkan, tetapi hanya

Injil yang sanggup menerangkan bagaimana pertobatan itu harus dilakukan dan

dimana keselamatan itu dapat diperoleh.

d. Sumbangan Ilmu Jiwa Mengenai Pelajaran

1. Pelajaran menuntut minat yang sungguh

2. Pelajaran menuntut latihan praktis

3. Perlu diperhatikan beda waktu dengan umur orang-orang didikan kita

4. Pelajaran sangat dipengaruhi oleh perasaan (emosi)

5. Pelajaran ada segi sosialnya

6. Pelajaran menurut daya pendorong yang lebih baik

7. Pelajaran harus dilakukan dengan berbagai-bagai jalan

8. Belajar lebih penting dari mengajar

Page 17: resume II

BAB ENAM

PENDETA

dan Pendidikan Agama Kristen

"Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, swami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang" (1 Tim. 3:2). "Sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. Ia harus cakap mengajar, sabar ... (2 Tim. 2:24). "Hal ini kutuliskan bukan untuk memalukan kamu, tetapi untuk menegor kamu sebagai anak-anakku yang kukasihi. Sebab sekalipun kamu mempunyai beriburibu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak baps. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu. Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku! Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan. Ia akan memperingatkan kamu akan hidup yang dalam Kristus Yesus, seperti yang kuajarkan di mana-mana dalam setup jemaat (l.Kor. 4:14-17).

a. Kedudukan dan pentingnya Pendeta

Jabatan pendeta dapat kita tinjau dari tiga jurusan. Pertama, Sebagai suatu

karunia Tuhan, seperti diuraikan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus

pasal 4. Tuhan Allah telah memberikan Jabatan pengkhotbah dan pengajar itu

kepada gereja. Qereja dan - Jabatantak dapat dipisahkan; yang satu tidak dapat

dipikirkan tanpa yang lain. Di samping itu Jabatan pendeta juga merupakan suatu

pangkat dalam hubungan organisasi gereja, suatu kedudukan resmi. Dan akhirnya

pekerjaan pendeta adalah suatu fungsi atau suatu tugas yang tertentu.

Pada hakikatnya ketika aspek ini mengenai gereja pula: gereja adalah

pemberian Allah: gereja adalah suatu organisasi di tengah-tengah masyarakat.

Dan gereja merupakan suatu badan yang melakukan fungsinya yang istimewa di

antara umat manusia.

Jabatan pendeta itu sangat penting, tetapi juga sangat sukar. Jangan hen-

daknya kita menyambut Jabatan itu sembarangan saja. Untuk menjadi pendeta

perlu keyakinan yang sungguh bahwa Tuhan sendiri telah memanggil kita, dan

kita harus menaati dan menuruti suara panggilan itu. Hanya Roh Tuhan saja yang

dapat mengaruniai kita kepastian dan keberanian yang kita butuhkan untuk

Page 18: resume II

menerima tugas yang mahamulia itu di dalam gereja dan masyarakat.

Sebagai pendeta ia menjadi pusat kehidupan dan keaktifan jemaat. Dialah

yang dipercaya pimpinannya. Dialah yang tampil ke muka dan memegang

peranan yang penting dalam segala gerak-gerik jemaat itu. Dipandang dari sudut

manusia, kemajuan dan perkembangan hidup rohani orang Kristen lain

bergantung kepada kerajinan dan kecakapan pendeta: begitu pula pelaksanaan

tugas gereja di dalam dunia, dialah yang menentukannya.

Pendetalah yang memberitakan dan menerangkan iman Kristen kepada

anggota jemaat. Dialah yang wajib memberi teladan tentang sikap hidup dan

kelakuan Kristen.

b. Pendeta dan Pendidikan Agama Kristen

Pendeta memim . segala pekerjaan dalam jemaat; dialah yang diangkat dan

dikhususkan untuk mengemudikan dan menggiatkan segala keaktifan jemaat.

Oleh sebab itu penting pendirian pendeta terhadap so pendidikan agama.

Pertama, pendeta menjadi penilik umum bagi segala cabang pendidikan

perlu itu. Harus ada hubungan yang eras antara pendeta dengan segala Sekolah

Minggu, katekisasi dan kursus. sebagai seorang pemimpin yang ahli patutlah ia

menjaga supaya rencana pelajaran dijalankan dengan semestinya. la harus

mencamkan segala kekurangan dan salahnya; ia harus memberi petunjuk dan

pimpinan; ia harus membimbing dan membesarkan hati para pekerja dalam

pendidikan agama itu.

Pendeta juga bertugas membela dan mempropagandakan PAK. Dalam

khotbahnya haruslah ia menunjuk kepada pentingnya pendidikan itu bagi seluruh

jemaat.

c. Pendeta sebagai guru

Seharusnya pendeta menjadi seorang guru yang cakap. Pendeta harus

sanggup menguraikan suatu pokok dengan jelas dan menarik hati.

Hal yang terakhir ini mengandung arti bahwa gereja wajib

mempergunakan khotbahnya juga untuk menyinarkan cahaya firman Tuhan atas

masalah-masalah hidup sosial dan politik.

Untuk menunaikan tugas itu dengan sepertinya, baiklah senantiasa kita

Page 19: resume II

ingat nasehat Paulus kepada Timotius, yang berbunyi ; “Usahakanlah supaya

engkau layak dihadapan Allah, sebagai orang pekerja yang tidak usaha malu, yang

berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu”. (2 Tim. 2 : 15).

Pendeta melakukan fungsinya sebagai guru juga bila ia berbicara didepan

corong radio, atau bilamana ia menulis karangan-karangan bagi majalah-majalah

jadi alas yang sangat berfaedah untuk menyampaikan berita kepada pelbagi

golongan masyarakat yang tak ada kesempatan -mendengar ti man Tuhan dengan

jalan lain. pendeta juga menjadi seorang guru bagi bangsa dan negaranya. ia akan

memberi nasihat dan peringatan di mans perlu, bukan selaku seorang yang hanya

tabu mengecam secara negatif saja, melainkan karena ia ditentukan Tuhan sebagai

seorang pengawal dan pengawas di antara bangsanya, supaya, dengan suaranya itu

Tuhan sendiri dapat menyatakan maksud dan titah-Nya yang suci bagi kehidupan

nusa dan bangsa.

Latihan itu harus diberikan kepadanya dalam sekolah-sekolah teologi. Ia

harus dididik dan dilatih pula dalam praktik pekerjaan seorang pendeta dan guru

agama. Dengan demikian bakal pendeta mendapat kesempatan untuk

membiasakan diri kepada praktik pendidikan agama; salahsalahnya diperbaiki,

metode-metode yang baik dipelajarinya, dan kesukarankesukaran yang selalu

dialami pads permulaan sesuatu pekerjaan barn dapat diatasinya sebelum ia

memasuki jemaatnya yang pertama.

Kesimpulan kita pada akhir bab ini ialah bahwa seorang pendeta dari ge *a

Yesus Kristus di dunia ini dipanggil untuk mengajarkan suatu pokok yang sangat

mulia dan yang paling penting. Jikalau ia melihat dan memakai segala kesempatan

yang terbuka baginya, alangkah besarnya berkat dan hasil rohani yang akan terbit

dari pengajaran agama itu bagi jemaat Kristen dan bagi banyak orang yang kini

masih di luar lingkungan Kerajaan Tuhan.

Page 20: resume II

BAB TUJUH

AL KITAB

dalam Pendidikan Agama Kristen

Surat kedua yang dikirim Rasul Paulus kepada temannya, Timotius, kita

membaca (2 Tim. 3:15-17):

Ingatiah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia " kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."

Pertemuan Filipus dengan sida-sidaUAV-i,, yang terbaca dalam Kisah

8:26-39, temyata pula betapa pentingnya penyelidikan dan penafsiran Alkitab

untuk menerangkan jalan keselamatan kepada manusia yang belum mengenal

Tuhan Yesus Kristus.

Dengan dua contoh ini jelaslah sudah bahwa Alkitab merupakan pusat dan

intipati seluruh PAK.

Alkitab adalah kitab yang sangat tebal; jarang ada orang yang

memberanikan diri membaca segala kitab yang banyak itu. Apalagi, isinya Bering

tak gampang dimengerti, sebab Tatar belakangnya, gays bahasanya, pengertian-

pengertiannya dan pikiranpjKrannya berlainan benar daripada kesusastraan zaman

kita ini.

Penjelasan isi Alkitab adalah dasar dan pusat dan maksud yang terutama

dalam pengajaran agama itu.

a. Apakah sebabnya Alkitab mempunyai kepentingan mutlak

1. Kepercayaan Kristenlah yang menyebabkan, bahwa Alkitab adalah sebuah

kitab yang mutlak.

2. Alkitab adalah sebuah kitab yang mutlak, oleh sebab hanya kitab ini saja

yang menyampaikan Injil Tuhan Yesus Kristus, ialah kabar baik tentang

Juruselamat yang masuk ke dunia ini menebus segala dosanya, supaya

manusia diperdamaikan pula dengan Allah.

Page 21: resume II

3. Alkitab menyatakan kepada kita bagaimana perhubungan antara kita manusia dengan Alla.4.

Di dunia ini memang ada rupa-rupa kitab agama yang dianggap tulisan suci, tetapi bila

dibandingkan dengan Alkitab ternyata Alkitab itu sebuah kitab yang bersifat istimewa,

sebab memberi kesaksian tentang Allah yang Esa yang telah menyatakan diri selaku

Bapa, Anak dan Roh Kudus.

4. Kita orang Protestan, orang Injil. Kita bersyukur kepada Tuhan bahwa Alkitab ditemukan

kembali dalam abad XVI.

b. Apakah yang hendak diajarkan tentang Alkitab ?

1. Hendaknya kita memberi kepada jemaat kita pandangan yang jujur

mengenai Alkitab.

2. Berkenaan dengan keterangan tadi, selanjutnya kita harus menjelaskan

dalam arti manakah Alkitab disebut firman Allah. Kita mengajarkan

kepada jemaat bahwa Alkitab adalah sungguh-sungguh Firman Allah,

sebab inilah kepercayaan Kristen.

3. Perlu pula kita menjelaskan bahwa Alkitab bukan kitab yang statis.

Wajah Alkitab adalah Yesus Kristus. Segala bagian lain dalam Alkitab

tentu masing-masing ada pentingnya, Tetapi yang paling penting ialah kesaksian

'tentang Yesus Kristus. Di dalam Dia kita menemui Allah sendiri. Sebab itu kita

harus mengajar jemaat selalu mencari dan berusaha supaya melihat dan mengenai

wajah Alkitab, ialah Yesus Kristus.

4. Baiklah kita mengajar bahwa dalam Alkitab terdapat bermacam-macam

ienis kesusastraan. Ada syair, ada cerita, ada surat, ada silsilah, ada uraian-

uraian dan sebagainya. Misalnya kesebelas pasal yang pertama dari Kitab

Kejadian adalah kesusastraan yang lain daripada bagian kejadian yang

berikut. Cerita mengenai penciptaan dunia adalah syair yang sangat indah.

5. Allah telah menyatakan Diri-Nya dengan perlahan-lahan dan berangur-

angsur di dalam Alkitab. Allah Perjanjian Lama dan Allah Perjanjian

Baru, sama saja, satu Allah.

6. Ada soal lain pula. Kita tak mungkin mengenal Alkitab, jika kita hanya

mengenal Alkitab saja. Alkitab itu harus dihubungkan dengan hidup kita

sendiri.

7. Sebaiknya kita berjaga supaya jangan kita memberi kesan seakan-akan kita

Page 22: resume II

mengetahui semua tentang isi Alkitab.

8. Akhirnya, tak dapat kita mengajarkanAlkitab, jika kita tidak mengenal

latar belakangnya.

c. Bagaimanakah Alkitab itu harus diajarkan ?

1. Pengajaran tentang Alkitab harus disesuaikan dengan umur murid.

2. Pengajaran Alkitab harus diberikan dengan memakai cara-cara yang

efektif

Mempelajari Alkita dalam kelompok-kelompok secara diskusi juga

merupakan metode yang amat berfaedah dan menarik banyak orang.

Page 23: resume II

BAB DELAPAN

METODE-METODE

a. Tempat Metode dalam PAK

Di Amerika zaman ini pelajaran metode tambah hari tambah dipentingkan

dalam latihan bakal pendeta.

Angkatan muda dalam gereja tidak mewarisi iman Kristen secara otomatis,

melainkan dengan perantaraan orangtua, guru-guru, sahabat, pendeta 7' dan

jemaat dan sebagainya.

b. Arti metode

Dalam PAK,metode adalah suatu pelayanan, suatu pekerjaan yang aktif, yang

kits lakukan bagi Firman Tuhan dan bagi sesama manusia, supaya kedua pihak itu

bertemu satu sama lain.

Metode sebenarnya perkara yang bersudut dua. Ada sudut teori dan ada sudut

praktik.

Membedakan dua teori mengenai pendidikan. Yang pertama disebut "metode

otoriter "; metode ini memakai kuasa (otoritas) dari atas. Yang kedua dinamai

inamai "metode kreatif.", jala4,metode yang hendak menciptakan sesuatu,

Metode otoriter mau menyampaikan suatu ajaran yang lengkap kepada orang

didikannya. Orang didikan itu harus menerima saja, serta tunduk kepada kuasa

gurunya. Orang didikan itu harus menerimkAs&jWg tunduk kepada kuasa

gurunya.

Contoh yang terang ialah cara mendidik dalam tentara.

Lain halnya metode kreatif. Metode ini menitikberatkan kebebasan orang

seorang untuk berpikir sendiri. Guru tidak menjadi penguasa atau pemberi

pemelainkan is seorang pemberi pedoman dan penolong.

c. Batas-batas metode

Tidak ada satu metode yang seratus persen baik.

Metode-metode yang disodorkan Iblis kepada Yesus, sesudah ia berpuasa 40

hari di gurun. Tiga godaan itu rapat sangkut pautnya dengan cara-cara yang

hendak dipergunakan Yesus dalam pekerjaan-Nya diantara bangsa manusia.

Page 24: resume II

Peratama-tama iblis membujuk Tuhan Yesus supaya kuasa sorgawi-Nya

dipakai-Nya untuk maksud-maksud duniawi.

Metode kedua yang ditolak Tuhan Yesus, ialah mengadakan pertunjukan

(demonstrasi) yang hebat, dengan melemparkan diri dari sotoh Bait Allah,

menjadi tontonan bagi orang banyak.

Akhirnya iblis juga mencobai Tuhan Yesus dengan mengajak-Nya supaya ia

memakai cara-cara dunia ini.

Jadi jelaskan sudah bahwa ada batas-batas pada metode-metode yang boleh

dipakai dalam PAK. Batas-batas itu ditetapkan oleh sifat iman kita dan oleh

tuntutan-tuntutan Kerajaan Rohani yang kita layani.

d. Kecenderungan-kecenderungan baru dalam metodik

Dengan singkat saja dianjurkan beberapa pendapat baru mengenai metodik

pengajaran.

1. Hal mengajar dan belajar harus berjalan bimbingan tangan.

2. Menanamkan pengertian lebih penting daripada menyampaikan sejumlah

peristiwa, nama dan tahun. Agama Kristen adalah perkara yang bukan saja

perlu dipelajari, tetapi terutama harus dihayati dan dilaksanakan.

3. Hasil penyelidikan dan percobaan membuktikan bahwa belajar bersama

lebih besar faedahnya daripada belajar sendiri . sebab itu para pendidik

menitikberatkan pelajaran dalam kelompok-kelompok

4. Kini juga diterangkan bahwa pengajaran kita tak boleh bersifat teori saja.

Sebaiknyalah teori itu disertai dengan pekerjaan yang aktif.

5. Guru merupakan faktor yang sangat penting dalam metodik PAK. Jangan

kita menganggap, diri guru sebagai perkara sampingan saja. Pribadi guru

dan segenap s&apnya, serta cinta dan percayanya sangat mempengaruhi

caranya is mengajar.

6. Dalam pelbagai lapangan masyarakat diadakanpenyelidikan mengenai cara

bagaimana kita berkornunikasi atau menyampaikan sesuatu bahan pe-

ngetahuan atau pengertian kepada orang lain dengan jalan yang paling

efektif..

7. Antara lain sudah ternyata bahwa metode yang menuju pada segala alas

Page 25: resume II

indera manusia jauh lebih besar hasilnya daripada metode yang hanya

menuju kepada satu indera saja, misalnya pendengaran.

e. Penilaian terhadap beberapa metode

Marilah kita membahas dengan pendek beberapa metode yang sudah biasa

kita pakai atau yang sudah umum dipakai di tempat lain.,

1. Metode kuliah atau ceramah. Dengan menyebut kata "kuliah" itu janganhendaknya pikiran kita terarah kepada duns perguruan tinggi saja. Yang dimaksud ialah cara mengajar sebagai pembentangan sesuatu pokok oleh guru. Gurulah

2. Metode bercerita, Inilah suatu cara yang tertua dalam sejarah manusia. Dari

dulukala orang suka bercerita dan mendengarkan cerita. Cerita mengan-- dung

kebenaran dan menyampaikan sesuatu pelajaran yang penting bagi pendengar.

Cerita mengikuti perhatian, karena menggambarkan hidup manusia dengan

warna-warna yang serba indah.

3. Metode percakapan atau diskusi. Cara ini amat indah. Hasilnya besar, jika

Idijalankan dalam kelompok yang kecil dengan pimpinan yang baik.

4. Metode lakon atau sandiwara. Cara ini makin lama makin banyak dipergu-

nakan. Kebenaran dipertunjukkan oleh pemain-pemain sehingga penonton

semuanya turut menghayati segala peristiwa itu dengan penuh perasaan dan

pengertian.

5. Metode penyelidikan. Cara ini umpamanya dapat dipakai berhubung dengan

katekisasi, atau dalamsuatu kelompok yang memeriksa berbagai-bagai pokok

dari dalam Alkitab. Menunjukkan jalan kepada mereka dan menolong mereka

untuk menemukan jawab-jawab yang dikehendaki.

6. Metode audio-visual. Kita telah maklum bahwa metode ini mempergunakan

gambar-gambar terang, film bersuara, pagan Hanel, piringan-piringan hitam

dan sebagainya. Cara ini sungguh menarik perhatian, tetapi alat-alatnya tidak

murah.

Nasihat lain ialah supaya tiap-tiap pertunjukan itu disusuli oleh percakapan

mengenai hal-hal yang ditonton dan didengar itu. Metode audio-visual ini hanya

Page 26: resume II

boleh menolong pengajaran kita yang lain, tetapi tak dapat menggantinya.

7. Metode menghafal Mudah-mudahan kita semua radar akan bahaya metode ini,

ialah murid-murid kita mengulangi secara otomatis saja apa yang telah kita

suruh mereka pelajari "di luar kepala".

cara ini berfaedah jugs dan perlu dipakai, asal dengan bijaksana dan terbatas.

8. Metode bertanya,–Jika dipakai dengan keahlian, pasti sangat memuaskan.

9. Di ramping cara-cara tadi masih metode lain yang dapat diterangkan

konperensi-konperensi bagi orang muds atau orang dewasa; buku kerja_ bagi

anak-anak kecil; pekerjaan tangan berhubung dengan pelajaran-pelajaran,

supaya ada kesempatan untuk memperlihatkan apa yang tadi dipelajari secara

teori: perkemahan pemuda dalam hubungan oikurnenis, khususnya kamp kerja

yang mengikat para peserta dalam usahanya bersama gum sesuatu maksud

yang melayani kepentingan masyarakat, dan lain sebagainya.

f. Tuhan Yesus dan soal metode

Metode bercerita, alangkah pandainya Tuhan Yesus mempergunakan

perumpamaan dan kiasan-kiasan untuk menjelaskan pengajaran-Nya mengenai

Kerajaan Sorge dan banyak hal lain. Pernah seorang yang tamak memohon Yesus

menjadi hakim etas perkara warisan (Luk. 12:13), tetapi sebagai jawabNya Yesus

bertutur dengan perumpamaan tentang bahaya tamak itu.

Page 27: resume II

BAB SEMBILAN

RENCANA PELAJARAN

a. Arti dan pentingnya rencana pelajaran

Bahwa isi Alkitab merupakan bahan pelajaran yang terutama dalam PAK.

Kata curriculum; artinya aslinya ialah lapangan perlombaan. Curriculum

maupun kursus menunjuk pada suatu titik pangkal dan titik akhir.

Dalam memakai kata “rencana pelajaran” maka yang pertama-tama kita

maksudkan ialah bahan-bahan tercetak yang dikeluarkan untuk menolong para

guru dan murid.

b. Sejarah rencana pelajaran

Sejak ada pengajaran agama Kristen, jadi sejak abad-abad pertama tarikh

Masehi, ada pula rencana pelajaran.

Gerakan Sekolah Minggu moden mulai lahir di Inggris pada tahun 1780.

Pendorong dan pengaturnya yang pertama bukan seorang pendeta melainkan

seorang anggota jemaat gereja Inggris yang hatinya terharu.

Gereja Presbiterian, kini tersusunlah suatu sistem pelajaran bertingkat bagi

golongan-golongan yang berikut : kanak-kanak (4-5 tahun), anak-anak muda (6-8

tahun), anak-anak besar (9-12 tahun), anak-anak tanggung (13-15 tahun),

pemuda-pemuda (16-18 tahun) dan orang dewasa (19 ke atas)

Sejak tahun 1941 Gereja Presbiterian di Amerika memperbaharui pula

seluruh rencana pendidikan agamanya.

c. Ciri-ciri rencana yang baik

Beberapa syarat dan menunjukkan beberapa ciri yang mutlak

1. Pada umumnya sesuatu rencana harus disusun dan disediakan menurut

kebutuhan tiap-tiap jenis pengajaran yang kita berikan; jadi umpamanya

untuk Sekolah Minggu, atau sekolah negeri, atau katekisasi sidi, atau

kumpulan diskusi, dsb.

Page 28: resume II

2. Isi rencana harus sesuai dengan Alkitab; bukan maksudnya agar segala isinya

diambil dari Alkitab sendiri saja, karena ada banyak pokok pelajaran agama

Kristen yang tidak langsung terambil dari Kitab Suci; tetapi segala bahan itu

harus sesuai dengan ajaran Alkitab dan memancarkan roh Alkitab.

3. Rencana harus sesuai denganpengakuan dan ajaran khusus dari gereja kita

sendiri.

4. Rencana harus memenuhi tuntutan ilmu jiwa, misalnya harus diatur menu-rut

batas-batas umur, perkem. bangan dan pengertian tiap-tiap golongan.

5. Rencana harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk ilmu mendidik atau metodik

pengajaran; bahan-bahannya harus disusun dengan pertolongan atau di bawah

penilikan ahli-ahli pendidikan.

6. Rencana hares mengingat faktor-faktor sosiologis; dalam menyusunnya perlu

diperhatikan latar belakang masyarakat kaum pelajar, supaya bahanbahannya

diatur dan diterangkan menurut tingkatan pengertian masing-masing

golongan, misalnya jemaat petani, kelompok disk-usi orang cendekiawan,

jemaat golongan-tengah, kursus bagi mahasiswa, dsb.

7. Rencana harus dapat disesuaikan pada kebutuhan bermacam-macam jemaat,

misalnya jemaat besar dan jemaat kecil; jadi jangan bersifat kaku, sehingga

hanya dapat dipergunakan dalam satu macam jemaat saja.

8. Harga rencana harus pantas, sehingga dapat dibeli sekalian anggota jemaat;

tetapi harga murah itu tak boleh menyebabkan bahan-bahan rencana itu diter-

bitkan dengan cara yang kurang menarik; kertas, jilid, gambar, cara mencetak-

nya harus serba indah clan baik, sesuai dengan isi dan maksud rencana itu.

d. Persiapan rencana pelajaran

Rencana yang baik merupakan alat dan pedoman yang besar harganya.

Oleh karena itu 90% dari hasil dan faedah sesuatu rencana terletak pada diri

guru. Ditambah lagi nasehat lain, ialah mendidik dan melatih guru-guru yang

sebaik mungkin.

Revisi atau pembaharuan rencana-rencana kita perlu diadakan tiap-tiap

beberapa tahun supaya mutu yang tinggi dan berhasilnya PAK kita tetap

terjamin.

Page 29: resume II

BAB SEPULUH

CARA MERANCANGKAN

a. Perlunya perancangan

Tiap-tiap jemaat wajib merancangkan segala cabang pengajarannya dengan

seksama. Di bawah pimpinan Tuhan, pendeta beserta majelis gereja wajib

menyiapkan program yang terbaik bagi segala bagian pekerjaannya; untuk

Sekolah Minggu dan pengajaran agama dalam sekolah-sekolah umum, untuk

katekisasi, untuk pemuda-pemudi, untuk orang dewasa dan seterusnya.

b. Luasnya perancangan

Tujuan PAK ialah supaya semua anggota jemaat dididik menjadi pandai dan

mahir dalam perkara-perkara iman dan kelakuan Kristen; bahkan menjadi orang

yang dengan penuh rasa tanggungjawab melayani Tuhan di dalam gereja dan di

masyarakat umum.

c. Pertanggungjawaban terhadap perancangan

d. Pelaksanaan perancangan

1. Batas umur. Segala bagian pengajaran agama kita harus diatur menurut

batas-batas umur yang tertentu.

2. Waktu berkumpul. Soal ini khususnya mengenai Sekolah Minggu.

3. Tempat berkumpul. Gedung-gedung gereja yang baru, biasanya ada

ruang-ruang tersendiri untuk mengadakan perkumpulan atau pelajaran.

4. Persediaan rencana pelajaran.

5. Organisasi PAK. Hal ini juga menuntut perancangail', supaya jangan

organisasi clan pimpinan pekerjaan ini diatur dengan sembarangan saja.

6. Pembagian waktu pelajaran. Misalnya jangka waktu Sekolah Minggu atau

katekisasi kita tepat sate jam lamanya.

7. Hari-hari raga. Acaranya yang istimewa clan segala hal-ihwal yang harus

diingat dan dikerjakan sebagai persediaan bagi pesta semacam itu

perancangan yang saksama pula.

Page 30: resume II

e. Teladan Rasul Paulus

Dalam Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1 Kor. 9 :

19-27).

Ternyata bahwa Paulus tidak berjuang sembarangan s atau "tanpa tujuan".

Dalam meninju ia "bukan petinju yang sembarp sgia memukul". Paulus

bergerak bekerja den an tu . uan yang tertentu. la mengetahui maksudnya,

tujuannya dan metodenya. Dalam memberitakan Injil Yesus Kristus ia bekeria

dengan teratur, sebab ia tabu pelayanan itu tak boleh dipermainkan, patut

diusahakan dengan sungguh-sungguh.

Dan akhirnya kita mau mencamkan bagaimana Paulus, oleh karena dan

guna pekerjaannya selaku hamba Kristus, dengan sukarela “sudah

memperhambakan dirinya untuk sekalian orang” supaya dunia ini dapat

memperoleh keselamatan.

Page 31: resume II

BAB SEBELAS

KATEKISASI SI

a. Sejarahnya

Dalam agama Yahudi tiapt-tiap anak yang usinya genap dua belas tahun

menjadi “Anak Taurat”, yakni ia mulai dianggap sebagai anggota yang

bertanggung jawab dari umat Israel. Sekarang mereka sendiri harus melakkan

hukum-hukum Taurat dengan penuh tanggung jawab terhadap Tuhan dan

masyarakat Yahudi.

Pelajaran katekisasi telah ada dalam Gereja Lama pada abad-abad

pertama tarikh Masehi. Kita dalam abad kedua pendidikan gereja terhadap

calon-calon untuk baptisan orang dewasa telah diatur dengan seksama.

Sejak abad IV lama-kelamaan peraturan yang keras dan baik itu sudah

mulai dikendorkan, karena agama Kristen telah diizinkan bahkan

dimakmaskan oleh kaisar-kaisar, sehingga beribu-ribu orang suka menjadi

anggotanya.

Gereja Roma Katolik itu yang mengajukan kecamatan dan

keberadaannya, seperti kaum Fransiskan dan Domonikin, bidat Waldens dan

aliran rohani yang lain pula, tetapi pengaruh mereka amat terbatas.

Barulah pada zaman Reformasi pendidikan oleh gereja mulai diperhatikan

kembali dengan sebaik-baiknya.

b. Pentingnya katekisasi sidi

Katekisasi adalah yang mengantar kita kepada pintu gereja.

Ada hubungan yang erat antara baptisan anak-anak itu dengan kateksisai

dan peneguhan sidi mereka pada umur dewasa. Peneguhan itu menyambung

pada baptisan mareka dan menyempurnakannya. Baptisan merupakan tanda

dan bukti bahwa anak itu sudah masuk ke dalam persekutuan dengan Kristus;

mereka sudah menjadi anggota dari tubuh Tuhan itu.

Page 32: resume II

c. Bahaya Kateksasi Sidi

1. Kateksasi hanya dituruti anak-anak oleh sebab adat gereja menuntutnya.

Mareka memasuki dan menamatkannya secara kebiasaan saja. “Masuk

sidi” adalah peraturan masyarakat Kristen, jadi patut ditaati, tetapi belum

terjadi pertobatan yang sungguh dan belumlah lahir dalam batin mereka

keyakinan dan iman yang sejati dan bersifat perseorangan.

2. Peneguhan sidi itu sendiri saja yang menjadi tujuan dan pengganggu

seterusnya bagi calon-calon anggota.

3. Pelajaran yang diberikan di kateksisai dianggap sudah cukup untuk

seluruh hidup kemudian.

4. Katekisasi gampang cenderung pada suasana “sekolah”

d. Suasana katekisasi sidi

Dalam pergaulan pendeta dengan murid-murid katekisasinya bersifat

ramah-tamah, bagaikan seorang bapa yang bercakap-cakap dengan anaknya.

e. Isi pelajaran

Indonesia kita pun berpendapat bahwa umur 12 atau 14 tahun masih

terlalu muda,

Page 33: resume II

BAB DUA BELAS

Pendidikan Agama Kristen kepada

ANAK-ANAK

"Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karma haruslah demikian. Hormatilah ayahmu dan ibumu - Ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumf. Dan kamu, baps-baps, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan" (Ef. 6:1-4).

Seiak dulu kala anak-anak merupakan segolongan yang penting dalam Gereja

Kristen,

Abad XX ini Bering disebut "abad anak-anak". Sebabnya ialah sejak

penghabisan abad yang lalu dan khususnya dalam abad ini pars pendidik dan ahli

ilmu jiwa membuat umur anak itu menjadi pokok pelajaran dan penyelidikannya

yang khan, dan dengan itu mereka membuka mats kita bagi pentingnya masa

muda itu untuk seluruh hidup manusia kemudian.

Pemerintah-pemerintah dan organisasi-organisasi partikelir banyak me-

ngorbankan pikiran, tenaga dan uang kepada pendidikan anak-anak, karena

"siapa menguasai angkatan muda, dialah yang menguasai masa depan". --

Dan ahli-ahli "ilmu jiwa dalam" telah membuktikan bahwa watak dan tingkah

lal u orang dewasa sebagian besar ditentukan oleh pengalamannya dan pengaruh

lingkungannya pada masa kanak-kanak.

a. Masalah-masalah di sekitar PAK kepada anak-anak

Di zaman modem ini misalnya kita menghadapi masalah rumah tangga yang

secara Hama saja "runiah-tangga Kristen". Jikalau ayah-ibu anak-anak didikan

kita sendiri tidak mengunjungi gereja lagi, sukar benar memimpin anak-anak

dengan latar-belakang sedemikian. Apakah faedahnya PAK yang diterimanya di

dalam gereja, jikalau dalam waktu yang sisa dalam seluruh minggu itu ia hidup

dalam lingkungan yang sebenarnya bukan-Kristen? Bukankah suasana dan

kebiasaan dalam rumah-tangga itu akan meniadakan pula segala kesan yang

diterima dengan PAK?

Ada pula orang Kristen yang kurang mengacuhkan perkembangan batin

Page 34: resume II

anak-anak mereka. Banyak yang kurang mencurahkan perhatian kepada anak-

anaknya. Ada yang mengeluh karena anak-anak mereka bertambah-tambah, saja

banyaknya, sehingga merupakan suatu beban yang berat. Semakin banyak anak

yang sebetulnya tidak diingininya lagi, semakin berkurang pula minat dan

pimpinan mereka terhadap nasib anak-anak itu.

b. Tempat anak-anak dalam jemaat

Mereka jaa'rncnjadi anggota Gereja Kristus, berdasarkan baptisan mereka.

Baptisan kanak-kanak merupakan sebagian dari ajaran kita mengenai gereja. Gereja tidak

terdiri atas kesatuan-kesatuan perseorangan saja, melainkan menjadi persekutuan suci yang terdiri

dari umat pilihan Tuhan, dan umat Tuhan itu terdiri pula atas keluarga-keluarga orang-orang

percaya.

Baptisan kanak-kanak berarti bahwa iman Kristen adalah perkara yang lebih lugs dan besar

daripada percaya secaraperseorangan saja. -Tiap-tiap anak yang orangtuanya percaya dan berbakti

kepada Yesus Kristus, seakanakan dilahirkan ke dalam iman ayah-ibunya itu,

Baptisan anak muda berarti bahwa kita sudah mempunyai iman sebelum kita maju sampai ke

umur akil-balig.

c. Tujuan PAK kepada anak-anak

Supaya mereka mengenal Allah sebagai pencipta dan pemerintah seluruh

al4pjni, dan Yesus Kristus sebagai penebus, pemimpin dan penolong mereka.

Supaya mereka mengerti akan kedudukan dan panggilan mereka selaku anggota-anggota Gereja

Tuhan, dan suku urut bekerja bagi perkembangan gereja di bumi ini.

Supaya mereka mengasihi sesamanya oleb. karena Tuhan telah mengasihi_ merekasendiri.

Supaya mereka insaf akan dosanya dan selalu mau bertobat pula, minta ampun dan

pernbaruan hidup pada Tuhan. Supaya mereka suka. belajar terns mengenai berita Alkitab, suka

mengambil bagian dalam kebaktian jemaat, dan. suka melayani Tuhan di segala lapangan hidup.

Itulah tujuan PAK yang hendak diberikan gereja kepada anak-anak di dalam jemaat.

d. Cara-cara PAK bagi anak-anak

1. Baptisan

Hendaknya orangtua itu menerima baptisan k-udus itu sebagai suatu bagian dari

berita Injil, yang menyampaikan dan men ungguhkan rakhmat Allah dalamYesuskr—

istrsiepada anak mereka yang lemah dan berdosa itu. Olen sebab itu baptisan harus

diindahkan dan digunakan menurut titan Tuhan Gereja, supaya anugerah Tuhan menjadi

nyata dan dipermuliakan oleh karenanya.

2. Rumah-tangga Kristren. Rumah-tanggalah yang merupakan dasar masyarakat. Sebab itu

rumah tangga Kristen sangat besar artinya.

Perhubungan suami-isteri adalah perhubungan yang paling rapat antara dua manusia.

3. Gereja sendiri.

Page 35: resume II

Guru-guru Sekolah Minggu menjadi orangtua kedua bagi anak-anak itu.

4. Pelbagai metode. Kitab ini bukanlah maksudnya memberi uraian panjang lebar

mengenai segala metode yang dapat digunakan dalam PAK kepada tiap-tiap golongan

anggota jemaat.

e. Suasana

Segala metode sukar akan berhasil jikalau pengajar-pengajar anak-anak tidak tahu

menciptakan suasana yang baik.

Page 36: resume II

BAB TIGA BELAS

Pendidikan Agama Kristen dalam

KELUARGA KRISTEN

a. Pentingnya keluarga Kristen

Keluarga Kristen adalah pemberian Tuhan yang tak ternilai harganya.

Keluarga Kristenlah yang memegang peranan yang terpenting dalam PAK.

b. Tempat keluarga dalam kepercayaan Kristen

Keluarga mempunyai tempat yang mutlak dalam Sejarah Suci. Alkitab

kita menyaksikan pentingnya keluarga yang dipakai oleh Tuhan sebagai

saluran dan jalan keselamatan yang dirancangkan Tuhan bagi umat manusia.

Pendidikan agama dalam keluarga merupakan dasar bagi seluruh

pendidikan lainnya dalam masyarakat umat Tuhan pada zaman Perjanjian

Lama.

Dalam Perjanjian Baru kita menjadi yakin bahwa Tuhan telah mengatur

pernikahan dan keluarga sebagai sesuatu karunia-Nya yang paling berharga

bagi umat manusia, bukan saja memandang kepada perkembangan bangsa

manusia, tetapi juga berhubungan dengan kebahagiaan manusia secara

jiwaraga.

c. Seteru-seteru keluarga Kristen

Seteru yang lain yang besar pula bahayanya ialah kemunduran kesetiaan

suami-isteri satu sama lain. Pertalian nikah mulai renggang. Mutu kesusilaan

Kristen dalam keluarga merosot.

Ayah dan ibu tidak cinta-mencintai lagi; kepentingan anak-anaknya sudah

kurang dipedilukannya dan sering mereka memutuskan saja perhubungan

nikah mereka, sehingga anak-anak menjadi korban.

Adakalanya gereja sendiri menjadi seteru bagi keluarga, yakni bilamana

gereja hanya memakai tenaga keluarga untuk membangun dirinya sendiri.

d. Pembinaan keluarga Kristen

Sumbangan yang pertama yang dapat diberikan oleh gereja kepada

pembinaan keluarga Kristen, ialah penerangan dan bantuan rohani kepada

orang muda yang menyiapkan diri bagi nikah kudus.

Page 37: resume II

Hendaknya pendeta-pendeta suka memakai kesempatan yang baik itu

untuk memberi penerangan yang tegas tentang wujud dan fungsi nikah

Kristen, sambil menguraikan masalah-masalah, bahaya-bahaya dan juga

kemungkinan-kemungkinan hidup berkeluarga itu.

Page 38: resume II

BAB EMPAT BELAS

Pendidikan Agama Kristen Kepada

KAUM PEMUDA

a. Pentingnya kaum pemuda

Kaum pemuda merupakan suatu masalah yang sukar dan penting bagi

gereja Kristen dewasa ini.

Kaum pemuda bersifat dinamis, dan mau berjuang untuk mewujudkan

cita-citanya. Mereka hendak membarui masyarakat dan ingin memberantaskan

segala sesuatu yang jelek, yang jahat, yang merintangi perkembangan duni ini

ke arah keadilan dan kemakmuran.

Oleh sebab itu para pemimpin negara dan masyarakat memikul

tanggungjawab yang berat terhadap para pemuda.

b. Ilmu Jiwa Pemuda

Si pemuda itu telah sanggup menimbang dan memutuskan sendiri tentang

apa yang benar atau salah, apa yang baik atau buruk. Soal-soal kebenaran,

keadilan, keelokan, faedah dan sebagainya dipertimbangkannya dengan teliti.

Suara hatinya dan keyakinan batinnya turut berkembang.

c. Masalah-masalah khusus kaum pemuda

1. Pertama-tama kita harus menyebut perhubungan pemuda dengan

orangtuanya

2. Para pemuda antara lain bergumul dengan soal-soal dan kesangsian

mengenai agama

3. Jikalau pemuda rupa-rupanya tak suka lagi mengaku kuasa ayah-ibunya

atas hidupnya, bukannya berarti ia sama sekali membuang kekuasaan.

4. kita semua memang sudah maklum bahwa soal-soal hidup kelamin

merupakan masalah dan perjuangan yang sangat besar pengaruhnya

dalam kehidupan kaum pemuda.

5. Persekutuan orang muda dengan pemuda lain sering lebih penting dari

perhubungannya dengan orangtuanya.

6. suatu ciri umur pemuda yang lain pula, ialah mereka ingin mencapai

Page 39: resume II

pendirian sendiri secara ekonomis.

7. akhirnya kita menyebut idealisme kaum pemuda.

d. Tujuan pekerjaan diantara kaum pemuda

Pekerja-pekerja yang ditentukan gereja untuk memberi pendidikan dan

pimpinan kepada kaum pemuda menghadapi suatu tugas yang berat tetapi

indah dan sangat perlu pula.

e. Cara bekerja diantara pemuda

Pokok-pokok yang diperbincangkan dalam perhimpunan dan kelompok

pemuda itu dapat kita bagi atas empat macam pokok, yakni :

1. Mengenai soal-soal iman dan kesusilaan Kristen ; apa yang dipercaya oleh

gereja dan bagaimanakah seharusnya pernyataan kepercayaan itu dalam

kehidupan sehari-hari;

2. Mengenai persekutuan orang Kristen dalam jemaat dan gerejanya sendiri,

dan dalam hubungan oikumenis yang lebih luas ;

3. Mengenai penyebaran Injil, baik di dalam negerinya sendiri (evangelisasi),

maupun diantara orang bukan Kristen di benua lain (pekabaran Injil,

zending);

4. Mengenai tanggungjawab orang Kristen (penatalayanan, stewardship).

Page 40: resume II

BAB LIMA BELAS

Pendidikan Agama Kristen di

SEKOLAH-SEKOLAH

Didunia barat segala pendidikan masih diberikan atas dasar agama Kristen

sampai abad XVIII. Pengethuan akan Allah dan takut pada Allah merupakan titik

permulaan dan titik terakhir bagi seluruh rencana pelajaran.

Asas-asas dan praktik ini juga berlaku di Amerika Serikat, sejak terbentuknya

negara baru itu. Tegasnya perceraian ini adalah hasil dari perkembangan dunia

modern.

Pada masa purba segala pendidikan bercorak agama.

a. Keadaan yang berbeda-beda dalam berbagai-bagai negeri

Adapula negara, seperti di Indonesia masa sekarang, yang diperintah secara

demokratis sehingga tidak mau menganakmaskan sesuatu agama yang tertentu,

tetapi pada umumnya menjunjung agama dan mau memajukannya di antara

rakyat.

Akhirnya ada lagi beberapa negara yang belum menceraikan agama dan

pendidikan umum, seperti yang sudah dikatakan di atas pada permulaan bab ini.

Negara-negara itu dapat disebut “negara agama”; yakni satu agama yang tertentu

diakui sebagai agama resmi, yang sepatutnyalah dianut segenap rakyat.

b. Faedah dan bahaya PAK di sekolah negeri

1. Dengan jalan ini gereja dapat menyampaikan Injil kepada banyak anak-

anak dan pemuda-pemuda yang sukar dikumpulkan dalam PAK gereja

sendiri, seperti dalam Sekolah Minggu atau katekisasi.

2. Anak-anak yang menerima PAK di sekolah, akan merasa bahwa

pendidikan umum dan agama itu bukan dua hal yang tak ada

hubungannya, melainkan sebaliknya harus berjalan bersama-sama.

3. Lagipula jikalau gereja tak mampu membiayai pekerjaan Sekolah Minggu

dan Sekolah Kristen

4. Dan akhirnya ada faedahnya bahwa dengan termasuknya pengajaran

Page 41: resume II

agama dalam rencana pelajaran umum.

Bahaya-bahaya yang juga terkandung dalam PAK di sekolah-sekolah negeri.

1. Adakalanya pengajaran agama itu dijadikan bagian yang resmi dari

seluruh rencana pelajaran di sekolah-sekolah.

2. Apabila PAK itu diberikan dalam suasana sekolah umum, besarlah

bahayanya pokok-pokok agama itu diajarkan sama seperti pokok-pokok

lain direcanan sekolah itu.

3. Oleh sebab itu sebaiknyalah kita waspada jangan sampai kita menurunkan

derajat dan mengubah wujud PAK itu

4. Sangat boleh jadi murid-murid berpendapat bahwa PAK yang telah

diterimanya di sekolah sudah cukup.

5. akhirnya jangan kita lupa bahwa menerima sokongan dari pihak negara

selalu ada bahayanya.

c. Masalah-masalah mengenai PAK di sekolah-sekolah

1. Guru-guru

Ada dua syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh guru-guru yang

memberikan PAK atas nama gereja; mereka harus cakap mengajar, dan

mereka harus orang Kristen sejati, yang menghormati serta melayani

Tuhan dalam segenap hidupnya.

Usaha Panitia Perencana Rancangan Pelajaran PAK dari DGI kini telah

diterbitkan sebuah Kitab Recana Pelajaran untuk sekolah-sekolah Dasar,

lanjutan dan guru, yang disahkan oleh DGI dan oleh kementerian Agama.

Buku ini juga memuat dua pasal tentang : Tugas dan arti PAK dalam

masyarakat Indonesia sekarang, dan petunjuk-petunjuk Umum bagi

Pelajaran Sejarah Suci dari Alkitab.

2. cara-cara

agama Kristen tak dapat diajarkan hanya dengan memakai metode

menguraikan dan menerangkan saja, karena kepercayaan Kristen bukanlah

pertama-tama suatu hal yang perlu dimengerti dengan akal, melainkan

suatu perhubungan perseorangan dengan Allah yang mengenai seluruh

kehidupan kita lahir dan batin.

Page 42: resume II

d. Asas-asas dasar

PAK disekolah-sekolah umum itu senantiasa harus bersifat kegerejaan

Soal asasi yang sangat penting pula ialah apakah gereja bersedia untuk

mengambil alih segala PAK yang kini masih diberikan dalam sekolah-sekolah

negeri itu.

Oleh sebab itu sebaiknyalah kita menyiapkan diri atas dua jalan/

Pertama, wajiblah kita selalu berjuang untuk mempertahankan kebebasan

agama.

Kedua, ada kemungkinan bahwa pemerintah tetap menjamin kebebasan

agama sehingga PAK itu sama sekali tidak dirintangi, akan tetapi negara

sendiri tak mau campur tangan dalamnya.

e. Beberapa pandangan mengenai sekolah-sekolah Kristen

Di Indonesia masih banyak terdapat sekolah-sekolah Kristen yang dibayar

dan diawasi oleh negara, tetapi gereja-gerejalah yang menyelenggarakan dan

menjalankannya.

Ada beberapa badan gereja yang juga mempunyai sekolah-sekolah dasar

dan lanjutan, yakni misalnya Gereja Christian Reformed, Gereja Lutheran

Missouri dan gereja Roma Katolik. Sebabnya ialah mereka tidak setujua

dengan pendidikan umum yang diselenggarakan dalam sekolah-sekolah

negara, justru karena sekolah itu netral terhadap agama.

Sekolah-sekolah Kristen di Indonesia tentu merupakan suatu tugas dan

tanggungan yang indah tetapi berat bagi gereja.

Page 43: resume II

BAB ENAM BELAS

GURU

dalam Pendidikan Agama Kristen

a. Pemimpin Kristen

Gererja kita membutuhkan pemimpin-pemimpin, karena faktor kevemim-

Rjaitu merupakan bagian yang mutlak dari seluruh hidup, pekerjaan dan

organisasi gereja

Bapa-bapa leluhur bangsa Israel, Abraham, Ishak dan Yakub, menjadi

pemimpm-pemimpm umat Tuhan pada permulaan sejarahnya. Musa menjadi

seorang, pemimpin yang masyhur.

Nabi-nabi dalam Perianiian Lama pun menjadi pemimpin umat Tuhan,

dalam arti yang istimewa.

Di dalam Perjanjian Baru kita membaca tentang keduabelas, murid, yang

dipilih dan didik Tuhan Yesus menjadi pemimpin Israel Baru.

b. Tanggungjawab guru

Pertama-tama guru menjadi penafsir iman Kristen. Dialah yang meng-

uraikan dan menerangkan kepercayaan Kristen itu, karena ia harus

menyampaikan harta-harta dari mass lampau kepada para pemuda yang akan

menempuh, mass depan.

Guru juga, menjadi seorang gembala bagi murid-muridnya. Ia

bertanggungjawab alas hidup rohani mereka;_ ia wajib membina dan

memajukan hidup_ rohani itu.

Guru harus pula menjadi seorang pedoman dan pemimpin. Ia tak boleh

menuntun muridnya masuk ke dalam kepercayaan Kristen dengan paksaan,

Akhirnya, guru adalah seorang penginjil, yang bertanggungjawab alas

penyerahan diri setiap orang pelajarnya kepada Yesus Kristus. Belem cukup

Kesimpulan kita ialah tugas guru dalam pendiclikan agama sangat penting,

dan tanggungjawabnya berat. Guru itu dipanggil untuk membagikan harta

abadi. Guru itu juga menjadi seorang pelayan dalam Gema Kristus yang harus

dijunjung tinggi.

Page 44: resume II

c. Syarat-syarat bagi guru

Seorang guru harus mempunyai pengalaman rohani. Perlu sekali ia sendiri mengenal Tuhan Yesus.

Seorang guru harus mempunyai hasrat sejati untuk menyampaikan Injil kepada sesamanya manusia. Hares ada dorongan yang kuat untuk mengantar orang lain kepada Yesus Kristus.

Seorang guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang isi iman Kristeij, Ia harus mengenal Alkitab dengan baik. Untuk itu ia sendiri perlu dididik dan dilatih sebelum ia mengajar orang lain.

Seorang guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam batin manusia dan bagaimana iman itu berkembang dalam seluruh hidup orang percaya itu.

Seorang guru harus menunjukkan kesetiaan yang sungguh kepada gere-

janya. Ia sendiri harus rajin mengambil bagian dalam kebaktian dan

pekerjaan

Dan akhimya, seorang guru harus mempunyai pribadi yang jujur dan

tinggi mutunya.

Seorang ahli PAK yang masyhur pernah menganjurkan empat syarat yang

berikut, yang mungkin juga berfaedah bagi kita untuk mendengar dan menim-

bangnya:

Scharusnyalah seorang guru dalam pendidikan agama memiliki:

1. pengetahuan yang hidup mengenai pokok yang diajarkannya itu.

2. kecakapan untuk mcnimbulkan minat, bahkan menggembiraka dengan pokok

itu,

3. kerelaan untuk dilupakan sendiri, asal hasil pengajarannya tetap tertanam aja

dalam hidup orang didikannya, dan

4. semangat pengorbanan diri, sebagai sebutir benih yang rela coati, supaya

dapat inclahirkan hidup baru berlipat-lipat ganda.

d. Mengerahkan tenaga guru

Kira harus berani menghadapi calon-calon itu dengan suatu .panggilan

atas nama Tuhan Gereja sendiri.

Di Amerika m Wsnya 4jpakai cars yang berikut. Guru-guru Sekolah

Minggu itu diberikan kedudukan istimewa di dalam jemaat. Fungsi mereka

dalam acara-kerja gereja sebagai pembantu pendeta dan majelis-gereja dalam

Page 45: resume II

usaha PAK diakui sepenuh-penuhnya. Olen sebab itu mereka dilantik dengan

resmi ke dalam pangkat mereka dalam suatu kebaktian istimewa.

e. Latihan Guru

1. Alangkah bergunanya jika pendeta sendiri memimpin suatu kursus bagi

guru-gurunya

2. Disamping itu pertolongan guru-guru lama yang sudah berpengalaman

tentu saja penting sekali

3. Pertama sebulan sekali antara pendeta dan para gurunya semua, juga

sangat berfaedah.

4. Kemungkinan yang lain ialah memakai sebuah Sekolah Minggu selaku

sekolah demonstrasi.

5. Di dalam hubungan yang lebih lugs dapatlah kita mengadakan konperensi

yang berupa kursys latihan bagi guru-guru Sekolah Minggu dalam gereja

kita,

6. Suatu jalan lain pula, yang juga talc sukar diatur, ialah membuka

perpustakaan dalam jemaat kita guna pekerja-pekerja dalam PAK.

7. Dan akhirnya ada film-film dan gambar-gambar sorot (filmstrip) yang

dapat memberi penerangan.

Page 46: resume II

BAB TUJUH BELAS

PENGINJILAN

dan Pendidikan Agama Kristen

"Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru; yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus teiah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah mempercayakan pelayanan pendamaian itu kepada kami. Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya oleh Kristus dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka. la telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-akan Allah menasihati kamu; dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu; berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenai dosa telah dibuatNya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."

Tetapi hidup baru di dalam Kristus memang ada. Pintunya terbuka lebar.

Asal gereja kita "ada di dalam Kristus" saja, dia juga menjadi "ciptaan baru".

Inilah soal yang paling penting: apakah gereja kita pun telah melepaskan

keadaan "yang lama yang sudah berlalu" Berta menerima "yang baru yang

sudah datang" (lih. 2 Kor. 5 di alas),

Sidang raya 1witania Dewan Gereja Se-dunia di Amsterdam pads tahun

1948, antara lain diadakan 1wrdebatan tentang soal: Apakah yang menjadi

kewajiban pertania dari gel r ja? Beribadat kepada Allah, atau membentakan

Injil.

lbadat itu berarti: penyembahan, pujian, ucapan synkin, jangkuan dosa dan

pengalcuan iman, pernyataan keampunan dosa, peiwriinaan anugerah Tuhan,

mendengar irman Tuhan, baik. dalam pembacaan Alkilab inaupun dalam

khotbah, doa permohonan dan doa syafaat, dan pembaktian kembali kepada

pelayanan Tuhan.

a. Miras terhadap penginjilan

Kenyataan-kenyataan. Kara "penginjilan" (Inggrisnya "evangelism"; di

Belanda kini biasanya dikatakan "apostolat") sangat laku dewasa ini. Pokok

ini banyak menarik minas pars ahli teologi, pendeta dan guru agama Kristen.

Gerakan oikumenis tugas penginjilan dari Gereja Kristus Se dunia di

Page 47: resume II

Evanston pada tahun 1945 seksi pertamalah yang membahas masalah

penginjilan itu.

Tegasnya, dimana-mana perhatian gereja kini dipusatkan kepada tugas

“evangelisasi” itu. Jemaat Kristus sudah mulai sadar lagi, bahwa disamping

“pastorat”, atau penggembalaan terhadap anggota jemaat, sangat perlu juga

dilaksanakan “apostolate”. Ialah penginjilan di antara kaum bukan Kristen dan

segala orang Kristen yang sudah menjauhkan dirinya dari gereja.

Alasan-alasan. Alasan-alasan itu dapat kita kupas dengan menunjuk

kepada empat faktor yang berikut :

1. Gereja sadar bahwa dunia ini kini terlibat pula dalam suatu krisis yang

hebat.

2. Gereja sadar akan kelemahannya sendir.

3. Gereja telah sadar pula keagungan Injil.

4. Mengingat segala sesuatu itu, gereja mulai sadar pula akan perlunya

pembaktian diri kembali kepada Injil Yesus Kristus.

b. Arti Penginjilan

Penginjilan itu tak lain hanyalah pemberitaan Kabar Kesukaan, yang

memanggil manusia untuk mempercayai segala janji Allah dalam Yesus

Kristus.

Luther pernah mengatakan : “Injil mematikan Adam lama, dan

membangkitkan Adam baru”

Penginjilan itu tak lain daripada membawa Yesus Kristus kepada sesama

kita, sehingga mereka dapat berjumpa muka dengan muka.

John Mott pernah berkata : “Penginjilan itu berarti memperkenalkan

Yesus Kristus, sehingga ia dikasih, dipercayai dan ditaati”. Penginjilan itu

ialah pengasihan dan pertolongan persaudaraan kita terhadap teman-teman

musafit kita pada perjalanan yang sukar melalui hidup ini ke arah sorga

Rumah Bapa.

Menurut D.T. Niles, penginjilan itu seumpama menerangkan kepada orang

yang hampir mati kelaparan dan dahaga, dimana ia dapat menemukan

makanan dan minuman.

Page 48: resume II

c. Penginjilan dalam PAK

Sudah tentu kita memakai dua kata Yunani yang berbeda, ialah

“Kerugma” dan “didache”. Kerugma itu berita yang diumumkan oleh bentara

yang diutus oleh raja, seperti Yohaness Pembaptis menjadi bentara bagi

Kristus di dalam memberitakan kepada seluruh rakyat tentang Kerajaan Allah

yang sudah dekat itu.

Disamping itu ada kata “didache” yang berarti pengajaran. Pengajaran itu

mengenai isi kepercayaan Kristen dan bagaimana seharusnya seorang Kristen

hidup dalam dunia ini.

Kesimpulan kita ialah tak ada perbedaan yang tajam antara kedua tugas

gereja itu: pemberitaan atau pengginjilan dan pengajaran atau pendidikan

agama Kristen.

Page 49: resume II

III. TANGGAPAN

A. Pujian

Dalam buku Pendidikan Agama Kristen ini banyak sekali memberi

pelajaran yang sangat penting dan buku ini banyak sekali mendidik dan memberi

pengetahuan betapa pentingnya hidup bersama Tuhan, dan Dia adalah jalan

kebenaran dan keselamatan bagi umat manusia yang percaya.

B. Kritikan

Buku Pendidikan Agama Kristen ini sebagian kata-kata atau kalimatnya

yang kurang dimengerti dan kurang jelas penjelasan, dan juga berbelit-belit.

Page 50: resume II

C. KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

rahmat dan berkah-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas “Pembimbing PAK I”

ini dengan sebaiknya

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada dosen yang telah

membimbing dalam menyelesaikan tugas ini. Kiranya tugas ini dapat diterima

sebagai penambah wawasan bagi kita.

Terima kasih Tuhan memberkati …..!!!

Palangka Raya, 4 Juni 2011

Page 51: resume II

TUGAS

PEMBIMBING PAK I

Dosen Pengampu : YUEL, S.PAK

Nama : APRILIAKelas /Jurusan : A/ PAKNIM : 10.02.11.454Semester : II (dua)

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIASEKOLAH TINGGI AGAMA KRISTEN NEGERI

(STAKN) PALANGKA RAYATAHUN AKADEMIK 2011