resume 3

10
ELEMEN DAN STRUKTUR TEORI Untuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang harus dipelajari terlebih dahulu yaitu kita harus menganalisa dan bisa mengurai unsur-unsur teori akuntansi itu sendiri. Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen-elemen teori akuntansi. Teori akuntansi keuangan dibangun untuk mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan bermanfaat bagi para pemakainya, struktur teori akuntansi ini dimulai dari perumusan tujuan laporan keuangan. Baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep, prinsip, dan akhirnya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik penyusunan laporan keuangan. Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam memprediksi dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori didefinisikan sebagai kumpulan gagasan, definisi, dan dalil yang menyajikan suatu pandangan sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut. A. PEMIKIRAN MENGENAI TEORI 1. Jenis Struktur Teoritis Unsur-unsur yang terkandung dalam teori adalah konsep, dalil, dan hipotesis yang saling berhubungan dalam suatu struktur sistematis yang memungkinkan diberikannya penjelasan dan prediksi. Hubungan yang sistematis dari hipotesis yang saling berhubungan NAMA : NAWIRA AMALIA ASSAGAF NPM : 0227 13 11 039 KELAS : AKUNTANSI VI

Upload: amaliaassagaf

Post on 13-Jul-2016

215 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas resume

TRANSCRIPT

Page 1: Resume 3

ELEMEN DAN STRUKTUR TEORIUntuk mengetahui teori akuntansi, pada dasarnya yang harus dipelajari

terlebih dahulu yaitu kita harus menganalisa dan bisa mengurai unsur-unsur teori

akuntansi itu sendiri. Salah satu upaya untuk itu adalah mengenal elemen-

elemen teori akuntansi. Teori akuntansi keuangan dibangun untuk

mengembangkan akuntansi keuangan yang sesuai dan bermanfaat bagi para

pemakainya, struktur teori akuntansi ini dimulai dari perumusan tujuan laporan

keuangan. Baru dari tujuan ini dirumuskan apa itu postulat, konsep, prinsip, dan

akhirnya standar akuntansi yang merupakan pedoman atau teknik penyusunan

laporan keuangan.

Tujuan utama teori akuntansi adalah menyajikan suatu dasar dalam

memprediksi dan menjelaskan perilaku serta kejadian-kejadian akuntansi. Teori

didefinisikan sebagai kumpulan gagasan, definisi, dan dalil yang menyajikan

suatu pandangan sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan

antar variabel yang ada dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi

fenomena tersebut. 

A. PEMIKIRAN MENGENAI TEORI

1. Jenis Struktur TeoritisUnsur-unsur yang terkandung dalam teori adalah konsep, dalil,

dan hipotesis yang saling berhubungan dalam suatu struktur sistematis

yang memungkinkan diberikannya penjelasan dan prediksi. Hubungan

yang sistematis dari hipotesis yang saling berhubungan ini diperoleh

melalui formalisasi suatu teori, yaitu, dengan menggunakan sebuah

sistem bahasa formal yang telah diaksiomasi dan diartikan dengan

tepat. Aksiomasi itu sendiri terdiri atas aturan-aturan transformasi yang

mengindikasikan bagaimana pernyataan-pernyataan dikombinasikan

untuk mendeduksi pernyataan-pernyataan lain dalam teori

ini. Tingkatan formalisasi dari suatu teori menghasilkan enam jenis

utama struktur teoritis, yaitu:

a) Teori deduktif lengkap ( deductively complete theories)  yang

memiliki sebuah struktur formal yang lengkap dengan

NAMA : NAWIRA AMALIA ASSAGAF

NPM : 0227 13 11 039

KELAS : AKUNTANSI VI (C)

Page 2: Resume 3

aksioma-aksioma yang dijelaskan secara penuh dna seluruh

langkah-langkah dalam perluasan deduktifnya dinyatakan

dengan lengkap.

b) Teori hierarki(Hierarchical Theories) adalah teori-teori di mana

hukum-hukum komponennya disajikan sebagai deduksi-

deduksi dari satu kumpulan kecil prinsip-prinsip dasar

c) Prapengandaian sistematis(Systematic presuppositions)

meliputi formulasi-formulasi yang mengandaikan sebelumnya

suatu isi dari teori yang lengkap atau lengkap sebagian.

d) Teori kuasi-deduktif (Quasi-Deductive Theories) adalah teori

dengan deduktif kuasi (seolah-olah) karena menggunakan

logika induktif, penggunaan proses deduktif yang tidak

lengkap, atau mengandalkan pada primitive-primitif relatif.

e) Percobaan-percobaan teoretis(Theoretical Attempts) adalah

sistem-sistem yang dapat tanpa modifikasi yang signifikan

pada konsep atau manipulasi, dapat dibuat paling tidak

sebagian menjadi sebuah struktur formal atau sistem verbal

yang bahkan sebagian daripadanya tidak dapat diformalisasi

tanpa modifikasi yang substansial atau konsep-konsep yang

digunakan dan klarifikasi dari hubungan deduktif yang

diusulkan.

f) Teori yang saling berhubungan(Concatenated Theories)

adalah teori yang hukum-hukum komponennya bekerja dalam

jaringan hubungan sehingga membentuk suatu konfigurasi

atau pola yang dapat diidentifikasi.

2. Fungsi Dan Struktur TeoriTeori dapat diidentifikasikan melalui struktur dan fungsi yang

dijalankannya. Masing-masing fungsi ini menjadi kriteria dalam

evaluasi atas kontribusi yang diberikan oleh teori dalam memenuhi

kebutuhan dan disiplin lainnya. Klasifikasi fungsi menurut John

Harvard dan Sheth Jagdish: 

a) Fungsi deskriptif (Descriptive Function) mencakup penggunaan

gagasan atau konsep dan hubungan yang mereka miliki untuk

memberikan penjelasan terbaik atas suatu fenomena dan

kekuatan-kekuatan yang mendasarinya.

Page 3: Resume 3

b) Fungsi pembatasan (Delimiting Function) mencakup pemilihan

suatu peristiwa favorit yang harus dijelaskan dan memberikan

suatu arti atas abstraksi yang diformulasikan dari tahapan

deskriptif tersebut.

c)  Fungsi generatif (Generative Function) adalah kemampuan

untuk menghasilkan hipotesis yang dapat diuji, yang merupakan

tujuan utama dari suatu teori, atau untuk memberikan prasangka,

pemikiran, dan ide-ide yang menjadi dasar pengembangan suatu

hipotesis.

d)  Fungsi integratif (Integrative Function) adalah kemampuan untuk

menyajikan secara koheren dan konsisten, integrasi dan

berbagai konsep dan hubungan dalam suatu teori.

e) Tingkat abstraksi (Level Of Abstraction) meliputi

penyederhanaan dan generalisasi konsep dan hubungan untuk

menghilangkan fitur-fitur yang kurang relevan dalam menjelaskan

suatu fenomena.

3. Evaluasi TeoriKeberhasilan pengembangan suatu teori bergantung pada

kebenaran yang ia miliki dan sampai sejauh mana ia memiliki

kesesuaian dengan kenyataan. Suatu teori dievaluasi untuk

membuktikan kecukupan dari permasalahan yang dikemukakannya.

Dari 70 kriteria teori-teori yang baik seperti diungkapkan oleh berbagai

literatur S.C. Dodd memilih 24 kriteria evaluasi yang paling relevan

yang disusun dengan urutan yang paling penting: 1)dapat diverifikasi,

2)dapat diprediksi, 3) konsisten, 4) andal, 5)akurat, 6) umum, 7)

utilitas, 8)penting, 9) multi-penerapan, 10)memiliki satu arti, 11)dapat

dikendalikan, 12)dapat distandarkan, 13)sinergi, 14)kehematan,

15)kesederhanaan, 16)stabilitas, 17)keseringan, 18)kemampuan untuk

diterjemahkan, 19)kelangsungan, 20) ketahanan, 21)pengenalan,

22)kepopuleran, 23)kemanjuran, 24) densitas.

4. Teori Umum Versus Teori Menengah Tentang AkuntansiSuatu teori didefinisikan sebagai suatu gagasan (konsep),

definisi, dan usulan yang saling bergantung satu sama lain, yang

menyajikan suatu pandangan yang sistematis dari suatu fenomena.

Page 4: Resume 3

Istilah teori menengah telah diperkenalkan dan didefinisikan oleh

Robert Merton sebagai teori yang berada di antara hipotesis-hipotesis

minor namun sangat banyak dikembangkan selama riset dari hari ke

hari dan usaha-usaha sistematis yang lengkap untuk mengembangkan

suatu teoru yang menyatukan.

Teori akuntansi menengah diakibatkan oleh adanya perbedaan-

perbedaan yang terjadi dalam cara para peneliti mengartikan baik

“pengguna” dari data akuntansi maupun “lingkungan” di mana para

pengguna dan pembuat data akuntansi seharusnya bertingkah laku.

B. PEMIKIRAN MENGENAI KONSEP

1. Hakikat dan Pentingnya KonsepKonsep secara fundamental adalah sesuatu yang penting, baik

dalam akuntansi maupun dalam ilmu-ilmu yang lain. Konsep adalah

unit-unit utama dari suatu teori, dan pembuatan teori yang baik

mengandung artian pembentukan konsep yang baik. Konsep teoretis

adalah konsep yang memainkan peranan khusus dan terkandung

dalam suatu teori tertentu.

Konsep disposisi mengacu kepada suatu kecenderungan untuk

menunjukkan reaksi-reaksi yang spesifik menurut kondisi-kondisi

tertentu yang dapat ditetapkan.

2. Validitas KonsepValidasi dari suatu konsep pada kenyataannya penting untuk

penerimaannya sebagai suatu konsep yang bermanfaat yang dapat

dimasukkan ke dalam suatu teori tertentu. Jenis-jenis validitas konsep

yang terdapat dalam literature-literatur menurut Zaltman dan rekan-

rekannya:

1. Validitas Obsevasional

2. Validitas isi

3. Validitas yang berhubungan dengan kriteria :   

a. validitas prediktif

b. validitas konkuren

4. Validitas gagasan :

a. validitas konvergen

b. validitas diskriminan

Page 5: Resume 3

c. validitas nomologi

5. Validitas sistematik

6. Validitas semantik

7. Validitas pengendalian

C. MENANGANI HIPOTESIS

1) Dari Dalil Ke Hipotesis

Dalil dalam suatu teori menetapkan hubungan antara konsep-

konsep dalam teori tersebut. Ditunjukkan oleh sebuah kalimat. Secara

umum ciri-cirinya adalah angka dan tingkat predikat dan tingkat dari

keumuman.

Dalil dapat menjadi hipotesis jika mereka mengacu kepada fakta-

fakta yang tidak berpengalam dan pada waktu yang bersamaan dapat

diperbarui berdasarkan atas pengetahuan yang baru diperoleh.Suatu

hipotesis, oleh karenanya, adalah dalil mengenai suatu hubungan yang

kebenaran atau kesalahannya masih harus ditentukan oleh suatu ujian

empiris.

2) Konfirmasi Ke Hipotesis

Akuntansi memiliki subjek masalah yang jelas dan mencakup

keseragaman dan keteraturan yang menjadi dasar dan kondusif bagi

hubungan empiris, generalisasi otoritatif, konsep-konsep, prinseip,

hukum, dan teori.

Konfirmasi adalah sampai sejauh mana suatu hipotesis mampu

menunjukkan kebenaran secara empiris, yaitu menggambarkan dunia

nyata dengan akurat. Pembuktian kesalahan adalah sampai sejauh

mana suatu hipotesis mampu menunjukkan bahwa ia secara empiris

tidak benar, yaitu gagal untuk menggambarkan dunia nyata dengan

akurat.

Hipotesis yang semata-mata dapat dikonfirmasikan dating dari

pernyataan-pernyataan eksistensial, yaitu pernyataan yang

mengajukan eksistensi dari beberapa fenomena. Hipotesis yang

semata-mata dapat disanggah dating dari hukum-hukum universal,

yaitu pernyataan-pernyataan yang dapat mengambil bentuk dari

persyaratan-persyaratan generalisasi yang universal.

3) Hakikat Dari Penjelasan

Page 6: Resume 3

Penjelasan adalah langkah vital dari seluruh jenis pertanyaan

ilmiah. Ernest Nagel menyatakan bahwa “tujuan khusus dari suatu

usaha ilmiah adalah untuk memberikan penjelasan yang sistematis

dan didukung secara bertanggung jawab”.

Syarat-syarat model-model penjelasan :

1. Persyaratan akan relevansi penjelasan berarti bahwa model

penjelasan harus bagaimanapun caranya menunjukkan bahwa

fenomena yang akan dijelaskan adalah telah diekspektasikan

mengingat kondisi-kondisi yang ada.

2. Persyaratan akan kemampuan untuk diuji berarti bahwa

penjelasan ilmiah harus dapat diuji secara empiris.

Model fungsional atau teleology-penjelasan menjawab

pertanyaan“mengapa” atas suatu fenomena dengan mengacu kepada

fungsi-fungsi tertentu dari fenomena tersebut. Model genetik-

penjelasan menjawab pertanyaan “mengapa” atas suatu fenomena

dengan mengacu kepada suatu kondisi sebelumnya atau suatu urutan

dari kondisi-kondisi sebelumnya. Model pola menjawab pertanyaan

“mengapa” dengan mencocokkan suatu fenomena ke dalam pola yang

diketahui.

Model peristiwa-peristiwa individual menjelaskan

pertanyaan“mengapa” dengan mengacu kepada penjelasan-

penjelasan I dividual sebagai penjelasnya. Model empiris logis

menjawab pertanyaan “mengapa” dengan tidak mengacu kepada

peristiwa-peristiwa individual namun kepada generalisasi empiris yang

menggolongkan dan secara induktif menggeneralisasi temuan-temuan

yang ada.

4) Hakikat Dari Prediksi

Prediksi dapat dilakukan dengan teknik-teknik ekstrapolasi, yang

memprediksi suatu variabel atas dasar dari variabel itu sendiri, atau

teknik-teknik asosiatif, yang memprediksi suatu variabel atas dasar

dari variabel (-variabel) lain. Kriteria yang dikenal dalam evaluasi suatu

prediksi antara lain adalah kemampuan untuk dapat dikonfirmasi atau

disangkal, ruang lingkup, presisi, akurasi, dan kekuatan.

Page 7: Resume 3

D. KONTEKS PENEMUAN

Ada empat prosedur yang harus digunakan untuk menghasilkan atau

menemukan generalisasi, hukum atau teori-teori empiris yaitu mimpi, eureka,

pendekatan deduktif, dan pendekatan induktif. Mimpi yang dialami ketika

tidur atau saat berangan-angan  menjadi prosedur penemuan yang memiliki

peranan penting dalam penemuan ilmiah. Cara eureka. Pendekatan deduktif

terhadap penyusuna suatu teori apapun dimulai dengan dalil-dalil dasar dan

dilanjutkan untuk menghasilkan kesimpulan logis atas subjek yang

dipermasalahkan.

Langkah yang digunakan untuk menghasilkan suatu pendekatan

deduktif adalah:

1. Menyatakan tujuan dari laporan-laporan keuangan

2.  Memilih dalil-dalil akuntansi

3.  Menghasilkan prinsip-prinsip akuntansi

4. Mengembangkan teknik-teknik akuntansi

Pendekatan induktif bagi penyusunan suatu teori dimulai dengan

observasi-observasi serta pengukuran dan selanjutnya bergerak  ke arah

generalisasi kesimpulan. Tahapan dari pendekatan induktif yaitu:

1. Mencatat seluruh observasi yang dilakukan

2. Menganalisis dan mengklasifikasikan observasi-observasi ini

untuk mendeteksi adanya hubungan yang terus berulang

3. Secara induktif menghasilkan generalisasi dan prinsip-prinsip

akuntansi dari observasi-observasi yang menggambarkan

hubungan yang terus berulang

4. Menguji generalisasi tersebut.

Meskipun pendekatan deduktif diawali dengan usulan-usulan umum,

formulasi dari usulan-usulan tersebut sering dicapai dengan menggunakan

pemikiran induktif yang dikondisikan oleh pengetahuan dari penulis dan

pengalamannya dari praktik akuntansi.