responsi dalam melena2
DESCRIPTION
melenaTRANSCRIPT
Chino.docBAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT DUSTIRA / FAK. KEDOKTERAN UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
Nama Penderita : Ny. Eros Ruangan : XNo Cat Med : 136750
Jenis Kelamin : PerempuanUmur : 75 thnAgama : Islam
Jabatan/Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Bangsa : Indonesia
Alamat Keluarga : Babakan Loa Permai F-74 Cimahi
Dikirim oleh : RS. SariningsihTgl. Dirawat : 4 April 2006 pkl. 16.15 WIB
Tgl. Diperiksa (Co. ass) : 5 April 2006
Diagnosa/diagnosa kerja :
Dokter : Hematemesis et Melena e.c. Ruptur Varises Oesofagus pada Sirosis Hepatis dengan Hipertensi Portal dan Kegagalan Faal Hati
Co. ass : Hematemesis et Melena e.c. Ruptur Varises Oesofagus pada Sirosis Hepatis dengan Hipertensi Portal dan Kegagalan Faal Hati
A. ANAMNESA (Auto/Hetero)
KELUHAN UTAMA : Buang air besar hitam
ANAMNESA KHUSUS :
2 jam sebelum masuk rumah sakit penderita mengeluh BAB berwarna hitam seperti aspal, lembek sebanyak 2 kali kurang lebih satu gelas air mineral setiap kali BAB. Keluhan BAB warna hitam diikuti perasaan letih, lesu, lemah, pusing, penglihatan berkunang-kunang terutama bila berubah posisi dari tidur menjadi duduk atau dari duduk menjadi berdiri.
Keluhan BAB warna hitam tidak didahului oleh nyeri dan mulas didaerah perut. Keluhan juga tidak disertai nyeri didaerah ulu hati yang berhubungan dengan makanan yang timbul beberapa saat atau beberapa jam setelah makan. Keluhan BAB warna hitam tidak didahului nyeri dan perih pada ulu hati yang timbul pada waktu lapar atau nyeri ulu hati pada saat tengah malam yang menyebabkan penderita terbangun. Keluhan tidak didahului muntah-muntah yang hebat. Keluhan juga tidak disertai penurunan berat badan yang drastis dalam 6 bulan terakhir. Penderita tidak mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung zat besi dalam satu minggu terakhir. Penderita juga tidak minum obat rematik dan obat anti nyeri dalam jangka lama. Karena keluhan tersebut penderita berobat ke UGD RS Dustira dan disarankan untuk dirawat.
Satu tahun yang lalu penderita mengeluh perut makin lama makin membesar yang dirasakan dari celana yang semakin sempit bila dipakai. Keluhan perut membesar dirasakan merata dan tidak dirasakan adanya benjolan. Keluhan diikuti bengkak pada kedua tungkai. Karena keluhannya penderita berobat ke poli interna RS Dustira dan disarankan untuk dirawat, namun penderita menolak perawatan. Satu bulan kemudian penderita datang kembali ke rumah sakit Dustira dengan keluhan muntah darah dan BAB warna hitam sehingga penderita dirawat. Penderita telah dirawat 2 kali karena keluhan tersebut. Selama perawatan penderita pernah di endoskopi dan dokter mengatakan ada pembuluh darah dikerongkongannya yang pecah. Penderita mendapat pengobatan yang penderita tidak ingat namanya dan mendapat tranfusi yang penderita lupa berapa banyaknya. Setelah perawatan, penderita pulang dengan perbaikan.
Riwayat pernah menderita sakit kuning dan buang air kecil berwarna seperti air teh pekat tidak diketahui. Riwayat dicabut gigi, menggunakan suntikan secara bergantian tidak ada.
Riwayat sering minum minuman beralkohol sebelumnya tidak ada.
Riwayat minum obat-obatan untuk penyakit paru-paru dalam jangka waktu lama tidak ada.
Riwayat penyakit darah tinggi tidak ada.
Riwayat sering kencing disertai sering merasa haus dan sering merasa lapar tidak ada.
Riwayat penyakit jantung tidak diketahui.
Riwayat perawatan :
Ketika 6 jam perawatan, penderita mengalami muntah darah kurang lebih sebanyak seperempat ember kecil. Selama perawatan, penderita mendapat infus dan obat yang dimasukkan melalui infus. Dosis dan nama obat tidak diketahui oleh penderita.
a. Keluhan keadaaan umum
Panas badan: Tidak ada
Nafsu makan: Ada ( Menurun )
Tidur: Tidak ada
Edema:Ada
Ikterus: Tidak ada
Haus: Tidak ada
Berat badan : Ada ( Menurun dari 55 kg jadi 38 kg )
b. Keluhan organ kepala
Penglihatan: Tidak ada
Hidung: Tidak ada
Lidah : Tidak ada
Gangguan menelan : Tidak ada
Pendengaran: Tidak ada
Mulut: Tidak ada
Gigi: Tidak ada
Suara: Tidak ada
c. Keluhan organ di leher
Rasa sesak di leher : Tidak ada
Pembesaran kelenjar : Tidak ada
Kaku kuduk : Tidak ada
d. Keluhan organ di thorax
Sesak napas: Tidak ada
Sakit dada: Tidak ada
Napas berbunyi: Tidak ada
Batuk: Tidak ada
Jantung berdebar: Tidak ada
ANAMNESA TAMBAHAN
a. Gizi : kualitas: Kurang
kwantitas: Kurang
b. Penyakit menular: Tidak ada
c. Penyakit turunan: Tidak ada
d. Ketagihan:Tidak ada
e. Penyakit venerik: Tidak ada
f. Keluhan organ di perut
Nyeri lokal: Ada ( daerah ulu hati )
Nyeri tekan: Ada ( daerah ulu hati )
Nyeri seluruh perut: Tidak ada
Nyeri berhubungan dengan :
- makanan: Tidak ada
- b.a.b: Tidak ada
- haid: Tidak ada
Perasaan tumor perut : Tidak ada
Muntah-muntah: Ada
Diare: Tidak ada
Obstipasi: Tidak ada
Tenesmi ad anum: Tidak ada
Perubahan dlm b.a.b: Ada (BAB warna hitam)
Perubahan dlm miksi: Tidak ada
Perubahan dlm haid: Tidak ada
g. Keluhan tangan dan kaki
Rasa kaku: Tidak ada
Rasa lelah: Tidak ada
Mialgia/Artralgia: Tidak ada
Parestesi/Estesi: Tidak ada
Parese/Paraparese: Tidak ada
Fraktur: Tidak ada
Claudicato: Tidak ada
Nyeri tekan: Tidak ada
Luka/bekas luka: Tidak ada
Edema: Tidak ada
h. Keluhan-keluhan lain
Kulit :Ada ( pucat )
Ketiak : Ada (rambut ketiak rontok)
Keluhan kel. limfe : Tidak ada
Keluhan kel. Endokrin:
- Haid: Tidak ada
- D.M: Tidak ada
- Tiroid: Tidak ada
- lain-lain: Tidak ada
B. STATUS PRAESEN
I. KESAN UMUM
a. Keadaan Umum
Kesan sakitnya: Sakit Berat
Kesadarannya : Composmentis
Pergerakan: Terbatas
Keadaan gizi: Kurang
Tinggi badan: 155 cm
Gizi kulit: Cukup
Tidur: Terlentang dengan satu bantal
Watak : Kooperatif
Umur yang ditaksir: Sesuai
Bentuk badan: Astenikus
Berat badan: 38 kg
Gizi otot: Cukup
Kulit: Turgor kurang
b. Keadaan sirkulasi
Suhu : 36,0 (C
Tekanan darah kanan: 100/60 mmHg
Tekanan darah kiri: 100/60 mmHg
Nadi kanan: 96 x/menit, regular, equal, isi cukup
Nadi kiri:96 x/menit, regular, equal, isi cukup
Sianose : Tidak ada
Keringat dingin : Tidak ada
c. Keadaan pernafasan
Tipe : Thorakoabdominal
Frekwensi: 24 x / menit
Corak: Normal
Hawa/bau napas: Foetor hepatikum (-)
Bunyi napas: Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN KHUSUS
a. Kepala :
1. Tengkorak :
- Inspeksi: Simetris, rambut rontok (+)
- Palpasi: Tidak ada kelainan
2. Muka
- Inspeksi: Simetris, anemis (+)
- Palpasi: Tidak ada kelainan
3. Mata
- Letak: Simetris
- Kelopak Mata: Tidak ada kelainan
- Kornea: Tidak ada kelainan
- Pupil: Bulat, isokor
- Reaksi Konvergensi: + / +
- Refleks Kornea: + / +
- Sklera: Ikterik - / -
- Pergerakan: Normal ke segala arah
- Konjungtiva: Anemis + / +
- Iris: Tidak ada kelainan
- Reaksi Cahaya: Direk + / + , Indirek + / +
- Visus : Tidak ada kelainan
- Funduskopi: Tidak dilakukan pemeriksaan
4. Telinga
- Inspeksi: Simetris
- Palpasi: Tidak ada kelainan
- Pendengaran: Tidak ada kelainan
5. Hidung
- Inspeksi: Tidak ada kelainan
- Sumbatan: Tidak ada
- Ingus: Tidak ada
- Bentuk: Tidak ada kelainan
6. Bibir : Anemis (+)
- Sianosis: Tidak ada
- Kheilitis: Tidak ada
- Stomatitis angularis: Tidak ada
- Rhagaden: Tidak ada
- Perleche: Tidak ada
7. Gigi dan gusi: 8 7 6 5 4 3 2 1 | 1 2 3 4 5 6 7 8
8 7 6 5 4 3 2 1 | 1 2 3 4 5 6 7 8
X = tanggal
O = karies
8. Lidah
- Sianosis: Tidak ada
- Besar: Tidak ada kelainan
- Pergerakan: Tidak ada kelainan
- Bentuk: Tidak ada kelainan
- Permukaan: Basah, bersih, anemis (+)
- Frenulum lingula : Ikterik (+)
9. Rongga mulut
Selaput lendir
- Hiperemis: Tidak ada
- Lichen: Tidak ada
- Aphtea: Tidak ada
- Bercak: Tidak ada
10. Rongga leher
- Selaput lendir: Tidak ada kelainan
- Dinding belakang pharynx: Tidak hiperemis
- Tonsil: T1 T1 tenang
b. Leher
Inspeksi :
- gld. Tiroid: Tidak teraba membesar
- pembesaran vena: Tidak ada
- pulsasi vena leher: Ada
- tekanan venajugular: Meningkat ( 5 + 4 ) cmH2O
Palpasi :
- trachea: Tidak ada deviasi
- gld. Tiroid: Tidak teraba membesar
- otot leher: Tidak ada kelainan
- kel. Getah bening: Tidak teraba membesar
- tumor: Tidak ada
- kaku kuduk: Tidak ada
c. Ketiak
Inspeksi :
- rambut ketiak: Rontok (+)
- tumor: Tidak ada
Palpasi :
- kel. Getah bening: Tidak teraba pembesaran
- tumor: Tidak ada
d. Pemeriksaan thorax
Thorax depan :
Inspeksi
bentuk umum: Simetris
sela iga: Tidak melebar ,tidak menyempit
sudut epigastrium: M2;P1 < P2
T1 > T2;A2 > P2
A1 < A2
Splitting : tidak adaBunyi jantung I : Tunggal
Bunyi jantung II : Tunggal
Bunyi jantung tambahan: S3, S4 tidak ada
Bising jantung : Murmur sistolik (+)
Bising gesek jantung: Pericardial friction rub tidak ada
Thorax belakang :
Inspeksi
Bentuk: Simetris
Muskulatur: Tidak ada kelainan
Simetrisasi: kanan = kiri
Kulit: Ikterik (-), Spider nevi (-)
Palpasi
Muskulatur: Tidak ada kelainan
Sela iga: Tidak melebar, tidak menyempit
Vocal fremitus : Normal kanan = kiri
Perkusi: Sonorparu kananparu kiri
Batas bawah: vertebra Th. X = vertebra Th. XI
Peranjakan: 2 cm
Auskultasiparu kananparu kiri
Suara pernapasan : Vesikuler kanan =kiri
Suara tambahan : Tidak ada (Wheezing - / -, Ronkhi - / -)
Vocal resonansi :kanan = kiri
Bunyi gesek pleural:Tidak adaTidak ada
e. Abdomen
Inspeksi
Bentuk: Cembung
Kulit: Ikterik (-), venektasi (-), caput medusae (-)
Otot dinding perut: Tidak ada kelainan
Pergerakan waktu nafas: Normal
Pergerakan usus: Tidak terlihat
Pulsasi: Tidak ada
Palpasi
Dinding perut: Lembut
Nyeri tekan lokal: Ada a/r epigastrium , hipokondrium kanan, Murphy
Sign (-)
Nyeri tekan difus: Tidak ada
Nyeri lepas: Tidak ada
Defance muskuler: Tidak ada
Hepar
Teraba/tidak teraba: Teraba
Besar: 4 cm BAC, 4 cm BPX
Kosistensi: Keras
Permukaan: Tidak rata
Tepi: Tumpul
Nyeri tekan: Ada
Lien
Pembesaran: Tidak teraba, ruang TRAUBE terisi
Kosistensi: -
Permukaan: -
Insisura: -
Nyeri tekan: Tidak ada
Tumor/massa
Ginjal: Tidak teraba
Pembesaran: Tidak ada
Nyeri tekan: Tidak ada
Perkusi
Suara perkusi: Tympani
Dullness: Ada
Ascites
Shifting dullness: Ada ( 15 cm dari umbilicus ke sisi kanan dan kiri dan 7
cm dari umbilicus ke bawah )
Fluid wave: Tidak ada
Auskultasi
Bising usus: (+) Normal
Bruit: Tidak ada
f. CVA(Costo vertebral angel): Nyeri ketok CVA - / -
g. Lipat paha
Inspeksi: Tumor : Tidak ada
Pembesaran Kelenjar : Tidak ada pembesaran
Hernia : Tidak ada
Palpasi: Tumor : Tidak ada
Pembesara Kelenjar : Tidak teraba pembesaran
Pulsasi A Femoralis : + / +
Hernia : Tidak ada
h. Genitalia: Tidak dilakukan pemeriksaan
i. Sacrum: Edema (-)
j. Rectum & anus: Rectal toucher : sphincter ani kuat, mukosa tidak ada benjolan, feces (+) hitam, darah (-)
k. Kaki & tangan
Inspeksi Kulit: Ikterik (-)
Pergerakan: Tidak ada kelainan
Bentuk: Tidak ada kelainan
Clubbing finger: Tidak ada
Otot otot: Tidak ada kelainan
Palmar eritem: + / +
Liver nail : + / +
Edema: Tidak ada
Rasa sakit: Tidak ada
PalpasiNyeri tekan: Tidak ada
Tumor: Tidak ada
Pitting edema: Ada ( a/R pretibial dan dorsum pedis dextra sinistra )
Lain lain: Tidak ada
l. Sendi-sendi
InspeksiKelainan bentuk: Tidak ada
Tanda radang: Tidak ada
Kulit: Tidak ada kelainan
Otot sendi: Tidak ada kelainan
PalpasiBentuk: Tidak ada kelainan
Cairan dalam sendi: Tidak ada kelainan
Nyeri tekan: Tidak ada
m. Neurologik
Refleks fisiologis KPR: + / +
Refleks fisiologis APR: + / +
Refleks patologis: - / -
Rangsang meningen: -
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
a. DARAH
Hb: 8 gr%
Leukosit: 4.900/mm3l
Eritrosit:
Hitung Jenis :
Basofil: 0 %
Eosinofil: 0 %
Neutrofil Batang: 5 %
Neutrofil Segmen: 65 %
Limfosit: 30 %
Monosit: 0 %
LED 1 2 jam: 30/45 mm/jam
Trombosit : 112 ribu/mm
b. URINE
Warna:Kuning
Kekeruhan :Jernih
Bau :Amoniak
B.J:1.002
Reaksi : Asam
Albumin: -
Reduksi: -
Urobilin: -
Bilirubin: -
Sediment : eritrosit: 0-1/LPB
leukosit: 2-3/LPB
epitel : 1-2/LPB
c.FECES
Warna: Coklat kehitamanBau: Indol skatolKonsistensi : LembekLendir: -Darah: -Parasit: -Eritrosit: -Leukosit: -Telur cacing: -Sisa makanan: +RESUME
Seorang wanita umur 75 tahun, sudah berkeluarga, pekerjaan ibu rumah tangga, datang ke RS Dustira dengan keluhan utama melena. Dari anamnesis lebih lanjut didapatkan bahwa :
2 jam sebelum masuk rumah sakit penderita mengeluh melena sebanyak 2 kali satu gelas air mineral setiap kali BAB. Keluhan melena diikuti malaise, cefalgia, penglihatan berkunang-kunang terutama bila berubah posisi dari tidur menjadi duduk atau dari duduk menjadi berdiri.
Keluhan melena tidak didahului oleh nyeri dan tenesmus didaerah abdomen. Keluhan juga tidak disertai nyeri didaerah epigastrium yang berhubungan dengan makanan yang timbul beberapa saat atau beberapa jam setelah makan. Keluhan melena tidak didahului nyeri dan perih pada epigastrium yang timbul pada waktu lapar atau nyeri epigastrium pada saat tengah malam yang menyebabkan penderita terbangun. Keluhan tidak didahului vomitus yang hebat. Keluhan juga tidak disertai penurunan berat badan yang drastis dalam 6 bulan terakhir. Riwayat minum obat yang mengandung Fe (-). Riwayat minum obat anti rematik dan analgetik dalam jangka waktu lama (-). Karena keluhan tersebut penderita berobat ke UGD RS Dustira dan disarankan untuk dirawat.
Satu tahun yang lalu penderita mengeluh asites . Keluhan diikuti oedem pada kedua tungkai. Karena keluhannya penderita berobat ke poli interna RS Dustira dan disarankan untuk dirawat, namun penderita menolak perawatan. Satu bulan kemudian penderita datang kembali ke rumah sakit Dustira dengan keluhan hematemesis dan melena sehingga penderita dirawat. Penderita telah dirawat 2 kali karena keluhan tersebut dengan diagnosa ruptur varises oesofagus. Penderita mendapat pengobatan yang penderita tidak ingat namanya dan mendapat tranfusi yang penderita lupa berapa banyaknya. Setelah perawatan, penderita pulang dengan perbaikan.
Riwayat pernah menderita hepatitis dan buang air kecil berwarna seperti air teh pekat tidak diketahui. Riwayat dicabut gigi, menggunakan suntikan secara bergantian tidak ada.
Riwayat sering minum minuman beralkohol sebelumnya tidak ada.
Riwayat minum obat-obatan untuk penyakit paru-paru dalam jangka waktu lama tidak ada.
Riwayat hipertensi tidak ada.
Riwayat DM tidak ada.
Riwayat penyakit jantung tidak diketahui.
Riwayat perawatan :
Ketika 6 jam perawatan, penderita mengalami hematemesis kurang lebih sebanyak seperempat ember kecil. Selama perawatan, penderita mendapat infus dan obat yang dimasukkan melalui infus. Dosis dan nama obat tidak diketahui oleh penderita.
Keadaan umum : Kesadaran : Komposmentis
Kesan sakit: Berat
Vital signTekanan darah: 100 / 60 mmHg
Nadi: 96 x / mnt reguler, equal, isi cukup.
Pernafasan: 24 x / /mnt
Suhu: 36,0 oC
Pada pemeriksaan lebih lanjut didapatkan :
KepalaRambut: Rontok (+)
Muka: Anemis (+)
Mata: Sklera : ikterik - / -
Konjungtiva: anemis + / +
Mulut: Foetor hepatikum (-)
Lidah: Frenulum lingula ikterik(-)
THT: Tonsil : T1-T1 tenang
Faring : Tidak hiperemis
Leher: JVP meningkat (5 + 4) cmH2O , KGB tidak teraba membesar
Ketiak: Rambut ketiak rontok (+)
Thorak: Bentuk dan gerak simetris
Ikterik(-), Spider naevi(+)
Jantung
Batas atas: ICS III linea parastrenalis sinistra
Batas kanan: linea strenalis dextra
Batas kiri: ICS V linea axillaris anterior sinistra
Auskultasi: BJ I&II murni, reguler, murmur sistolik (+)
Paru: VBS kanan=kiri
Wheezing -/-, Ronkhi -/-
Abdomen
Bentuk: Cembung
Kulit: Ikterik(-), venektasi (-), caput
Medusae (-)
Dinding perut: Lembut
Nyeri tekan : (+), a/r epigastrium dan hipokondrium dextra
Hepar: Teraba 4 cm BAC & 4 cm BPX
Konsistensi keras, permukaan tidak rata, tepi tumpul, nyeri tekan (+)
Lien: Tidak teraba, ruang TRAUBE isi
Ren: Tidak teraba
Auskultasi: Bising usus (+) normal
Rektum & anus : RT : sphincter ani kuat, mukosa tidak ada benjolan, feces (+) warna hitam, darah segar (-)
Ekstemitas: Ikterik (- / -), Palmar eritem ( +/+ ), Liver nail ( +/+ ), pitting edem a/R pretibial dan dorsum pedis dextra et sinistra
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan :
a. Darah : Hb: 8 gr%
Leukosit : 4.900/mm
LED : 30/45 mm/jam
Trombosit : 112.000/mm
c. Urine : Warna : Kuning jernih
Urobilin : -
Bilirubin : -
d. Faeces : Warna : Coklat kehitaman
Konsistensi : Lembek
DIAGNOSA BANDING: - Hematemesis et Melena e.c. Ruptur Varises Oesofagus pada Sirosis
Hepatis dengan Hipertensi Portal dan Kegagalan Faal Hati
- Hematemesis et Melena e.c. Gastritis Erosif Haemorragika pada
Sirosis Hepatis dengan Hipertensi Portal dan Kegagalan Faal Hati
DIAGNOSA KERJA: Hematemesis et Melena e.c. Ruptur Varises Oesofagus pada Sirosis
Hepatis dengan Hipertensi Portal dan Kegagalan Faal Hati
USUL PEMERIKSAAN: - Pemeriksaan Endoskopi SCBA
Pemeriksaan faal hati : SGOT, SGPT, Bilirubin total, Bilirubin direk, Kolesterol total, Protein total, Alkali fosfatase
Pemeriksaan serologis : HbsAg, Anti HCV
USG hepatobilier
Pemeriksaan darah : Protombin time, Ureum, Kreatinin, kolesterol total
Biopsi hati
PENGOBATAN : - Tirah baring
- Infus RL 10 tetes / menit
- Pemasangan NGT : bilas lambung dengan air es tiap 6 jam
- Diet : berpuasa sekurangnya 24 jam setelah perdarahan berhenti, selama itu dapat diberikan air es.
- Tranfusi Whole Blood 2 labu
- Vasopresin i.v 0,2 unit/cc/menit selama 24 jam
- Neomycin sulfat tab 4x1 gr NGT
- Lactulosa syrup 3x30 cc/hari per os
- Vitamin K 1x1 amp i.m
- Cimetidine 3x1 amp i.v
- Curcuma 3x1 tab
- Vitamin B Complex 3x1 tab
PROGNOSA : Quo ad vitam : dubia ad malam
Quo ad functionam : ad malam
PAGE
16