rentang manajemen.docx

Upload: arina-damay

Post on 11-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Rentang manajemen umumnya dikategorikan dalam rentang dua kepala-Persempit dan rentang lebar. Span sempit manajemen berarti seorang manajer atau supervisor mengawasi bawahan beberapa. Hal ini menimbulkan suatu struktur organisasi yang tinggi. Sementara rentang luas manajemen berarti seorang manajer atau supervisor mengawasi sejumlah besar bawahan. Hal ini menimbulkan suatu structure.There organisasi datar adalah hubungan terbalik antara rentang manajemen dan jumlah tingkat hirarkis dalam sebuah organisasi yaitu mempersempit rentang manajemen semakin besar jumlah tingkatan dalam suatu organisasi.Rentang sempit manajemen lebih mahal dibandingkan dengan rentang yang luas dari manajemen karena ada jumlah yang lebih besar dari atasan / manajer dan dengan demikian ada masalah komunikasi yang lebih besar juga antara berbagai tingkatan manajemen. Semakin sedikit geografis tersebar bawahan adalah semakin baik adalah memiliki rentang yang luas dari manajemen karena akan layak bagi para manajer untuk berhubungan dengan bawahan dan menjelaskan kepada mereka bagaimana efisien melakukan tugas. Dalam kasus rentang sempit manajemen ada peluang pertumbuhan yang relatif lebih untuk bawahan sebagai jumlah tingkat lebih.Yang lebih efisien dan terorganisir manajer dalam melaksanakan tugas-tugas mereka semakin baik adalah memiliki rentang yang luas dari manajemen untuk organisasi tersebut. The kurang mampu termotivasi dan percaya diri karyawan semakin baik untuk memiliki rentang sempit manajemen sehingga manajer dapat menghabiskan waktu dengan mereka dan mengawasi mereka dengan baik. Semakin standar adalah sifat tugas yaitu jika tugas yang sama dapat dilakukan dengan menggunakan input yang sama semakin baik adalah memiliki rentang yang luas dari manajemen sebagai jumlah lebih dari bawahan dapat diawasi oleh seorang atasan tunggal. Ada lebih fleksibel pengambilan keputusan cepat komunikasi yang efektif antara tingkat atas dan manajemen tingkat rendah dan interaksi pelanggan yang meningkat dalam hal rentang yang luas dari manajemen. Kemajuan teknologi seperti ponsel mail dll membuatnya layak bagi atasan untuk memperluas rentang manajemen mereka karena ada lebih komunikasi yang efektif.Sebuah rentang yang optimal / ideal kendali menurut penulis modern adalah fifteen ke dua puluh bawahan per manajer sedangkan menurut penulis tradisional jumlah yang ideal adalah enam bawahan per manajer. Tapi sebenarnya suatu rentang ideal kontrol tergantung pada sifat organisasi keterampilan dan kemampuan manajer keterampilan karyawan dan kemampuan sifat pekerjaan tingkat interaksi yang diperlukan antara atasan dan bawahan.PRINSIP MANAJEMENPrinsip-prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol hanya menampilkan garis-garis besarnya saja, diantaranya terdapat 14 (empat belas) prinsip-prinsip umum manajemen yakni:

Pembagian KerjaDalam organisasi/ perusahaan yang sudah maju, sebagai akibat dari perkembangan masyarakat dan kemajuan teknologinya yang menuntut adanya spesialisasi/ pengelompokan tenaga kerja yang teratur dan tepat. Karena spesialiasai orang-orang inilah, maka diperlukan adanya pembagian kerja/ tugas yang sesuai dengan kemampuan, keahlian, dan bakat yang dimilikinya. Sehingga tujuan organisasi yang akan dicapai, menjadi lebih terarah, efektif, dan efisien.

Kekuasaan dan tanggung jawabDengan adanya pembagian kerja yang baik didalam organisasi tersebut, sudah tentu dalam pelaksanaannya mereka diberi kekuasaan (wewenang) dan tanggung jawab sebagai kepercayaan dari pihak atasan. Pelimpahan kekuasaan dan tanggung jawab yang dilakukannya itu, tiada lain untuk memudahkan tekknik pengawasan agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien.

DisiplinPeraturan dan disiplin yang diterapkan merupakan pedoman khusus untuk menggerakan dan mendorong kepatuhan serta kesediaan para pegawai dalam melaksanakan tugasnya dengan baik, tertib, dan tepat sesuai dengan tujuan yang diinginkan sehingga bisa menghemat waktu. Disiplin harus dilaksanakan secara formal terhadap semua anggota manajemen, tidak boleh dibeda-bedakan.

Kesatuan PerintahSetiap anggota bawahan hanya mempunyai seorang atasan (pimpinan) langsung, yakni kepada siapa ia akan memberikan laporan dan pertanggung jawabannya, serta dari siapa ia menerima perintah, instruksi, bimbingan, dan pedoman kerja. Semua itu perlu untuk kelancaran dalam melasanakan tugasnya, sehingga tidak membingungkan para bawahan.

Kesatuan PengarahanSetiap unit/ satuan tugas organisasi yang mempunyai fungsi dan tujuan yang sama harus dikoordinasikan pada satu arah dan satu rencana. Dalam arti, semua kegiatan, semua sumber dana, pemikiran, kehlian dan kemampuan (bakat) ditunjukan hanya kepada satu arah, yaitu pencapaian tujuan dengan cara seefektif dan seefisien mungkin. Sehingga, rencana semula yang telah dirumuskan sasarannya dapat terlaksananya dengan sempurna.

Mengabdikan Kepentingan Sendiri Kepada Kepentingan UmumManusia sebagai unsur pelaksanaan rencana dalam setiap kegiatan organisasi perusahaan, mempunyai andil besar didalamnya. Oleh karena itu, setiap anggota bawahan diusahaan agar mau diajak untuk lebih mengutamakan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi. Hal ini perlu, disamping untuk menciptakan suatu iklim kerja sama yang baik, juga agar setiap kegiatannya berjalan sesuai dengan rencana bersama.

Penggajian PegawaiGaji merupakn pengaruh yang sangat besar terhadap status sosial seseorang. Pembayaran gaji/upah pegawai harus adil, menarik, dan cukup untuk memenuhi pegawai sendiri maupun kebutuhan keluarganya. Karena, semua itu akan memberikan motivasi (dorongan semangat) yang tinggi kepada setiap pegawai dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya terhadapa perkembangan organisasi perusahaan yang bersangkutan.

Pemusatan koordinasiAgar para pegawai tidak dibingungkan oleh kesimpangsiuarang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankannya, perlu adnya pemusataan (Sentralisasi) kekuasaan (wewenang) dalam kelompok tunggal, dan kepemimpinannya diserahkan kepada satu orang pemimpin, tanpa menimbulkan sifat-sifat kediktatoran saat menjalankan kepemimpinaannya.

Jenjang BertingkatAgar pembagian tugas-tugas dan kekuasaan dapat terlihat dengan jelas, perlu disusun satuan-satuan tugas organisasi yang bertingkat-tingkat secara vertikaldan horizontal. Sehingga terdapat rantai jenjang bertetangga tiap bagian organisasi hal ini dapat memberikan pedoman dari masa printah/ instruksi itu diterima dan kepada siapa pertanggung jawaban harus disampaikan.Usahakan agar tingkat-tingkat jenjang organisasinya (seperti pimpinan puncak, kepala bagian, kepala seksi) berjumlah sedikit, sehingga saluran hubungan dari atasan sampai kebawahan tidak terlampau panjang.

KetertibanKeteraturan dan kelancaran kegiatan suatu organisasi sangat penting. Oleh karena itu, setiap anggota pegawai yang terikat dalam kegiatan usaha pencapaian tujuan bersama harus mau mematuhi dan mentaati segala ketentuan-ketentuan yang ada, seperti mematuhi prinsip-prinsip pembagian kerja kesatuan arah, penggajian pegawai, disipli kerja dsb.

KeadilanUnit pimpinan tidak boleh memperlakukan pegawai bawahannya dengan semena-mena, tetapi harus adil dan bijaksana seperti mem-PHK (pemutusan hubungan kerja) tanpa alasan yang kuat. Hargailah setiap prestasi pegawai yang dicapainya sebagai karya nyata. Berilah kesempatan mengeluarka saran/ ide, pendapat, kritik dan informasi yang membangun, dalam upaya pengambilan keputusan yang lebih tepat. Tidak ada satu orang pun yang diistimewakan, karena hal itu dapat menimbulkan pertentangan.

Stabilitas Kondisi PegawaiManusia sebagai anggota organisasi, dihadapkan kepada keterbatasan-keterbatasan baik dari segi fisik maupun mental. Dari keterbatasan itulah, maka dalam setiap kegitannya pegawai perlu menjaga kestabilan kondisi kerja pegawai, yakni menjaga/ memelihara hubungan yang harmonis diantara sesama anggota, menjaga kesehatan, menjaga keselamatan kerja, dan sebagainya yang dapat menimbulkan kelancaran dan kelangsungan proses kegiatan manajemen.

PrakarsaSetiap pimpinaan hendaknya selalu mengharga saran-saran, ide/ gagasan, kritik dan informasi yang dikemukakan oleh anggota bawahan. Karena semua itu merupakan suatu prakarsa yang dapat menciptakan cara-cara kerja (pikiran-pikiran) baru yang lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuannya, sehingga organisasi lebih cepat berkembang.

Semangat KesatuanOrganisasi merupakan kegiatan kerja samauntuk mencapai tujuan bersama. Agar tujuan tersebut dapat tercapai dengan baik dan lancar, maka perlu pembinaan bimbingan, dan motivasi yang terus menerus terhadap pegawai agar mereka memiliki jiwa kesatuan dan rasa setia para pegawai agar mereka memiliki jiwa kesatuan dan jiwa setia kawan yang tinggi. Dengan rasa kesetiakawanan yang tinggi inilah, lahir suatu tata hubungan yang harmonis diantara sesama anggota, memiliki semangat persatuan-persatuan, senasip sepenaggungan dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan bersama.

Prinsip ManajemenAda pembagian kerja yang jelas Wewenang dan tanggung jawab seimbang Bekerja secara disiplin Ada kesatuan perintah Ada kesatuan pengarahan Mendahulukan kepentingan umum Ada pengupahan yang menarik Ada pemusatan koordinasi Ada jenjang bertingkat atasan-bawahan

1. Bekerja tertib2. Ada keadilan3. Perlu stabilitas kondisi pegawai4. Pimpinan punya prakarsa5. Ada semangat kesatuanTingkatan ManajemenSetiap manajer pada tingkat yang berbeda berurusan dengan hal-hal yang berbeda pula. Salah satu cara mengambarkan perbedaan itu adalah dengan mengelompokkan para manajer sebagai berikut:

1. Kelompok Eksekutif; para eksekutif menangani hubungan perusahaan dengan lingkungan luarnya. Mereka menangani persoalan-persoalan yang berkaitan dengan posisi perusahaan, kebutuhan pelanggan, dan masyarakat.2. Manajer Menengah; memusatkan perhatian pada perencanaan dan menjaga pengoperasian sistem dan prosedur di dalam perusahaan. Tugas mereka adalah memastikan bahwa perusahaan beroperasi secara efektif dan efisien. Setiap unit bekerja secara sinkron untuk mencapai tujuan perusahaan.3. Manajer Supervisi; para supervisor berurusan dengan pelaksanaan pekerjaan secara langsung dengan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas melalui pengarahan dan balikan (feedback) yang efektif dan efisien.

KEGIATAN MANAJERKegiatan Manajemen dihubungkan dengan tingkatannya di dalam organisasi. Kegiatan manajemen tingkat atas, menengah, dan bawah adalah berbeda.Kegiatan-kegiatan manajemen mempengaruhi pengolahan informasi karena informasi yang dibutuhkan berbeda untuk masing-masing tingkatan.Kegiatan manajemen untuk masing-masing tingkatan dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Perencanaan StrategisMerupakan kegiatan manajemen tingkatt atas (top manager).Menurut Frederick H. Wu (Tata Sutabri, Sistem Informasi Manajemen)Perencanaan Strategis adalah proses evaluasi lingkungan organisasi,penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi-strategi.a. Proses evaluasi lingkungan luar organisasiLingkungan luar organisasi selalu berubah, pengaruh lingkungan luar dapat berupa kesempatan pasar, teknologi, tekanan politik, social,persaingan, inflasi dan lain sebagainya.Lingkungan luar dapat mempengaruhi jalannya organisasi dan perubahan ini mungkin dapat mengakibatkan perubahan strategi yang sudah ditetapkan.b. Penentuan tujuanTujuan adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi. Tujuan ditetapkan oleh manajemen tingkat atas dalam proses perencanaan strategis yang bersifat jangka panjang.c. Penentuan strategisManajemen tingkat atas menentukan tindakan-tindakan yang harus dilakukan organisasi dengan strategi mengerahkan semua kemampuan yang berupa sumberdaya organisasi seperti material,modal, personil dan sumberdaya serta kesempatan lingkungan luar organisasi dengan maksud mencapai tujuan organisasi.2. Pengendalian ManajemenAdalah proses meyakinkan bahwa organisasi telah menjalankan strategi yang sudah ditetapkan dengan efektif dan efisien.Pengendalian manajemen merupakan tindakan taktik (tactical level), yaitu bagaimana manajemen tingkat menengah menjalankan taktik supaya perencanaan strategis dapat dilakukan dengan berhasil (biasanya bersifat jangka pendek kurang lebih satu tahun).3. Pengendalian OperasiAdalah proses meyakinkan bahwa setiap tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.PERANAN MANAJEMEN DALAM ORGANISASISetelah kita membaca dan mengethaui fungsi manajemen dalam organisasi diatas, disini kita dapat menyimpulkan bahwa peranan manajemen dalam organisasi yaitu mengatur struktur organisasi manajemen sesuai kehendak yang perusahaan inginkan, membantu manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang-orang yang dibutuhkan dalam perusahaan tersebut, akan mendapatkan pengambilan keputusan yang cepat dalam perusahaan, organisasi akan tersusun dengan baik.Manajemen yang baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan dapat membawa kegagalan.Berikut ini adalah Peranan Manajemen yang harus diperankan para Manajer :1. Peran InterpersonalYaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di sekelilingnya, meliputi :- Figurehead / Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.- Leader / Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan serta mengatasi permasalahan yang muncul.- Liaison / Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.2. Peran InformasiAdalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi :- Monitor / Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.- Disseminator / Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam organisasi.- Spokeperson / Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.3. Peran Pengambil KeputusanAdalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi :- Entrepreneur / Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk meningkatkan kinerja unit kerja.- Disturbance Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik dari setiap persoalan yang timbul.- Resource Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber daya serta besar sumber dayanya.- Negotiator / Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk kepentingan unit kerja atau perusahaan.KETERAMPILAN-KETERAMPILAN MANAJEMENKeterampilan adalah suatu kemampuan untuk menerjemahkan pengetahuan ke dalam praktis sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Keterampilan yang paling penting adalah keterampilan yang memungkinkan manajer bisa membantu orang lain sehingga menjadi lebih produktif di tempat kerja.

Robert L.Katz menggolongkan keterampilan dasar manajer menjadi tiga golongan, yaitu :

1.Keterampilan Teknis (Technical Skill)Kemampuan untuk menggunakan keahlian dalam melakukan tugas tertentu. Keterampilan ini sangat dibutuhkan bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah.

2.Keterampilan Kemanusiaan (Human Skill)Kemampuan bekerja sama dengan orang lain.

3.Keterampilan Konseptual (Conceptual Skill)Kemampuan untuk melihat situasi secara luas (Comprehensive) serta mampu memecahkan persoalan yang akan memberikan manfaat bagi mereka yang perlu diperhatikan.

Walaupun ketiga keterampilan tersebut penting namun tingkat kepentingan masing-masing cenderung berbeda-beda sesuai dengan tingkat tanggung jawab manajerial dan tergantung pada tipe organisasi, tingkat manajerial dan fungsi yang sedang dilaksanakan.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

1.Keterampilan manajemen waktuMerupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja, memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

2.Keterampilan membuat keputusan Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.http://www.kajianpustaka.com/2012/11/pengertian-fungsi-tingkatan-manajemen.html#ixzz2WNvmqAmLFollow us:@kajianpustaka on Twitter|KajianPustaka on Facebook