analisis diskriminan, konkjoin, dan rentang

Upload: rindangsukmanita

Post on 03-Apr-2018

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    1/15

    ANALISIS DISKRIMINAN

    A. Definisi

    Model Analisis Diskriminan ditandai dengan ciri khusus yaitu data variable dependen yang

    harus berupa data kategori, sedangkan data independen justru berupa data non kategori. Hal

    ini dapat dimodelkan sebagai berikut :

    Dimana :

    Variabel Independen (X1 dan seterusnya) adalah data metrik, yaitu data berskala

    interval atau rasio.

    Variabel Dependen (Y1) adalah data kategorikal atau nominal. Jika data kategorikal

    tersebut hanya terdiri dari 2 kode saja disebut Two-Groups Discriminant Analysis .Namun apa bila lebih dari 2 kategori disebut Multiple Discriminant Analysis .

    B. Tujuan Analisis Diskriminan

    Oleh karena bentuk multivariat dari Analisis Diskriminan adalah Dependen, maka variabel

    Dependen adalah variabel yang menjadi dasar analisis diskriminan.

    Adapun tujuan dari analisis diskriminan antara lain :

    Mengetahui perbedaan yang jelas antar grup pada variabel dependen.

    Jika ada perbedaan, variabel independen manakah pada fungsi diskriminan yang

    membuat perbedaan tersebut.

    Membuat fungsi atau model diskriminan (yang mirip dengan persamaan

    regresi).

    Melakukan klasifikasi terhadap obyek ke dalam kelompok (grup).

    C. Asumsi Analisis Diskriminan

    Asumsi penting yang harus dipenuhi agar model diskriminan dapat digunakan antara

    lain :

    Variabel bebas harus terdistribusi normal (adanya normalitas). Matriks kovarians semua variabel bebas harus sama (equal).

    Tidak terjadi multikolinearitas (tidak berkorelasi) antar variabel bebas.

    Tidak terdapat data yang ekstrim (outlier).

    D. Proses Analisis Diskriminan

    Beberapa langkah yang merupakan proses dasar dalam Analisi Diskriminan antara lain :

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    2/15

    Memilah variabel-variabel menjadi Variabel terikat (Dependent) dan Variabelbebas

    (Independent).

    Menentukan metode untuk membuat Fungsi Diskriminan, yaitu :

    - Simultaneous Estimation; semua variabel dimasukkan secara bersama-sama lalu

    dilakukan proses Diskriminan.

    - Step-Wise Estimation; variabel dimasukkan satu per satu ke dalammodel Diskriminan.

    Menguji signifikansi Fungsi Diskriminan yang terbentuk, dengan menggunakan Wilks

    Lambda, Pilai, F test, dan lainnya .

    Menguji ketepatan klasifikasi dari fungsi diskriminan (secara individualdengan Casewise

    Diagnotics).

    Melakukan interpretasi Fungsi Diskriminan.

    Melakukan uji validasi fungsi diskriminan.

    Dengan analisis diskriminan, pada akhirnya akan dibuat sebuah model seperti regresi yaitu satu

    variabel terikat (dependent) dan banyak variabel bebas (independent).

    Prinsip Diskriminan adalah ingin membuat model yang dapat secara jelas menunjukkan

    perbedaan (diskriminasi) antar isi variabel dependen.

    E. Contoh Kasus

    Terdapat 100 objek dengan variabel-variabel antara lain :

    Specification Buying (x11), dengan kode :

    - Kode 0 = Specification Buying

    - Kode 1 = Total Value Analysis

    Delivery Speed (x1)

    Price Level (x2)

    Price Flexibility (x3)

    Manufacturer Image (x4)

    Service (x5)

    Salesforce Image (x6)

    Product Quality (x7)

    Sebelum melakukan analisis diskriminan, hal yang perlu dilakukan yaitu menguji ketepatanvariabel; yaitu apakah keseluruhan variabel yang terkumpul secara keseluruhan dapat

    digunakan lebih lanjut dalam analisis diskriminan, atau terdapat variabel yang terpaksa harus

    disingkirkan dalam pelaksanaan analisis diskriminan.Untuk itu, tahap pertama yang harus

    dilakukan yaitu melakukan uji variabel.Seperti berikut ini.

    E.1 Menilai Variabel yang Layak

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    3/15

    1) Dari data yang telah dimasukkan, selanjutnya klik menu analyze dan pilih sub menu

    Classify dan kemudian Discriminant

    2) Masukkan variabel dependent ke dalamkotak Grouping Variable. Sedangkan keenam

    variabel lainnya: masukkan ke dalam kotak Independents . Berarti variabel dependent berciri

    data kategori.Oleh karena itu, SPSS minta masukan kode kategori yang dipakai. Untuk itu, buka

    icon Define Range hingga tampak tampilan di layar seperti berikut :

    3) Sesuai kode variabel dependent, maka masukkan angka 0 (nol) pada bagian Minimum dan

    angka 1(satu) pada bagian Maximum. Lalu tekan Continue untuk kembal i ke menu

    utama.

    4) Klik mouse pada icon Statistics hingga muncul tampilan sebagai berikut

    Pada bagian Descriptives aktifkan bagian Univariate ANOVAs dan Box s M. Abaikan bagianyang lain lalu tekan Continue. Selanjutnya dari tampilan menu utama, abaikan bagian yang

    lain dan tekan OK untuk menampilkan output aplikasi SPSS pengujian variabel pada analisis

    diskriminan. Tabel yang dihasilkan (tests of equality of group means) merupakan hasil

    pengujian tiap-tiap variabel bebas yang ada. Keputusan yang diambil dalam pengujian variabel

    dapat melalui 2 cara :

    1. Dengan angka Wilks Lambda

    Angka Wilks Lambda berkisar 0 sampai 1. Jika angka mendekati 0, maka datatiap grup

    cenderung berbeda; sedangkan jika angka mendekati 1, data tiap grup cenderung

    sama.

    2. Dengan F test (uji signifikansi)

    Uji F dilakukan untuk menguji hipotesis berikut:

    Ho : group means dari masing-masing kelompok adalah relatif sama

    H1 : group means dari masing-masing kelompok memiliki perbedaan secara nyata

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    4/15

    Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak, yang berarti ada perbedaanantar grup.

    Jika Sig > 0,05, maka Ho tidak ditolak yang berarti group meansmasing-masing

    kelompok relatif sama. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar grup

    Setelah dilakukan pengujian terhadap masing-masing variabel, berikutnya dilakukan pengujian

    variansi dari setiap variabel. Analisis Diskriminan mempunyai asumsi bahwa :

    Variansi variabel bebas untuk setiap grup seharusnya sama.

    Variansi diantara variabel-variabel bebas seharusnya juga sama.

    Kedua pengertian diatas dapat disimpilkan bahwa group covariance matrices adalah relatif

    sama. Untuk itu, perlu dilakukan pengujian hipotesis sebagai berikut :

    Ho : group covariance matrices adalah relatif sama

    H1 : group covariance matrices adalah berbeda secara nyata

    Adapun penilaian signifikansi dari pengujian hipotesis diatas sebagai berikut :

    Jika Sig < 0,05, maka Ho ditolak.

    Jika Sig > 0,05, maka Ho tidak ditolak.

    Dari tampilan tabel (test result) output, tentukan nilai Sig. Bila > 0,05, berarti bahwa group

    covariance matrices adalah relatif sama. Hal ini berarti data di atas dianggap telah memenuhi

    asumsi analisis diskriminan, sehingga proses dapat dilanjutkan.

    E.2 Proses Diskriminan

    1) Kembali pada tampilan data yang telah dientry, klik menu analyze dan pilih sub menu

    Classify dan kemudian D i s c r i mi n a n t

    2) Masukkan variabel dependent ke dalam kotak Grouping Variable .

    Kemudian klik icon Define Range hingga tampak pada layar seperti berikut ini :

    3) Masukkan angka 0 pada bagian Minimum dan angka 1 pada bagian Maximum.

    Kemudian tekan tombol Continue untuk kembali pada menu utama.

    4) Klik icon Statistics hingga muncul tampilan seperti berikut ini :

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    5/15

    5) Pada bagian Descriptives aktifkan Means; kemudian pada bagian Function Coefficients

    aktifkan Fishersdan Unstandardized. Abaikan bagian yanglainnya lalu tekan Continue untuk

    kembali ke menu utama .

    6) Perhatikan pada bagian tengah kotak dialog utama. Klik mouse pada bagian Use stepwise

    method sehingga secara otomatis icon METHOD akan aktif.

    7) Kemudian klik icon Method hingga muncul tampilan seperti berikut ini :

    8) Pada bagian Method aktifkan pilihan Mahalanobis distance. Kemudian pada bagian

    Criteria klik pada pilihan Use probability of F, namun jangan mengubah isi yang sudah ada. A

    baikan bagian yang lain, lalu tekan Continue untuk kembali ke menu utama

    9) Selanjutnya klik icon Classify hingga muncul tampilan berikut ini :

    Pada bagian Display aktifkan pilihan Casewise results dan juga Leave-one-out-classification.

    Abaikan bagian yang lain, lalu tekan tombol Continue untuk kembali ke menu utama.

    Kemudian dari tampilan menu utama, abaikan bagian yang lain dan tekan OK untuk

    menampilkan output proses diskriminan dari aplikasi program SPSS.

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    6/15

    Tabel (group statistics) output hanya mendeskripsikan rata-rata dan standar deviasi dari kedua

    grup responden.

    Berdasarkan Tabel variables entere removed, menunjukkan variabel mana saja, dari

    keseluruhan variabel yang dimiliki, yang dapat dimasukkan dalam model diskriminan.

    Berdasarkan tabel Wilks Lambdapada prinsipnya adalah variansi total dalam discriminant

    scores yang tidak dapat dijelaskan oleh perbedaan di antara grup-grup yang ada. Terlihat

    dalam table tersebut, adanya step yang dalam hal ini terkaitn dengan adanya variabel yang

    dimasukkan.

    Perhatikan signifikansi pada kolom uji-F; hal ini adalah signifikansi secara statistik.Nilai Sig.

    kecil daripada 0,05, hipotesis yang diajukan ditolak, yang berarti variabel tersebut memang

    berbeda untuk kedua kelompok variabel dependent .

    Yang perlu diperhatikan pada tampilan tabel di eigenvalues atas yaitu kolom terakhir, Canonical

    Correlation. Hal tersebut untuk mengukur keeratan hubungan antara discriminant scores

    dengan grup.

    Untuk Tabel output Wilks Lambda yang terakhir, sebenarnya sama dengan table Wilks Lambda

    sebelumnya. Jadi dapat dikatakan sebagai ringkasan dari tabel Wilks Lambda terdahulu.

    Perhatikan nilai Wilk s Lambdanya.

    Tabel Stucture Matrix menunjukkan korelasi antara variabel independen (bebas) dengan fungsi

    diskriminan yang terbentuk. Variable yang tidak dimasukkan dalam analisis diskriminan adalah

    variable dengan nilai korelasi rendah dan diberikannya simbol a di sebelah masing-masing

    variabel tersebut.

    Dari tabel Canonical Discriminant Function Coefficients, maka dapat diperoleh gambaran modeldiskriminan yang terbentuk.MODUL 5Analisis Diskriminan V-7 Berdasarkan tabel Functions at

    Grup Centroids, dapat diketahui terdapat 2 tipe industry, maka disebut Two-Groups

    Discriminant; dimana yang satu mempunyai centroid (group means) yang positif dan yang satu

    mempunyai centroid yang negatif.

    Nilai centroid pada tabel menunjukkan besaran Z yang memisahkan kedua grup

    tersebut.Sedangkan untuk komposisi anggota masing-masing grup sebagaimana diperlihatkan

    dalam tabel output Prior Probabilities for Groups. Pada tabel ini pula menunjukkan komposisi

    dari total 100 objek yang telah disurvey.

    Tabel output Classification Function Coefficients sama halnya dengan tabel output terdahulu,yang menampilkan koefisien pembentuk model diskriminan (Unstandardized Coefficient

    sebelumnya). Hanya saja dalam hal ini adanya pemisahan model diskriminan dari grup yang

    ada. Hal ini sesuai dengan pilihan Fisher Function Coefficient pada tahapan proses

    diskriminan yang dilakukan pada awalnya. Jadi model diskriminan dari Fisher pada prinsipnya

    membuat model persamaan dengan pembagian berdasar kode grup.Dari kedua model

    diskriminan grup tersebut, selanjutnya dicari selisihnya, makamodel diskriminan telah terbentuk.

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    7/15

    Setelah model diskriminan telah terbentuk, selanjutnya dilakukan klasifikasi. Akan dilihat

    seberapa jauh klasifikasi tersebut sudah tepat ?atau berapa persen terjadi misklasifikasi pada

    proses klasifikasi tersebut. Hal tersebut dapat terlihat sebagaimana tampilan tabel output

    Classification Result.

    ANALISIS KONJOIN

    Analisis konjoin adalah suatu teknik analisis yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat

    kepentingan relatif berdasarkan persepsi pelanggan yang dibawa oleh suatu produk tertentu

    dan nilai kegunaan yang muncul dari atribut-atribut produk terkait. Untuk menentukan strategi

    pemasaran, analisis conjoint ini tepat dan baik.Bahkan pada tataran yang lebih tinggi bisa

    dipakai untuk segmentasi pasar berdasarkan preferensi konsumen terhadap atribut produk

    yang dipilihnya. Filosofi dari teknik analisis ini ialah setiap stimulus apa saja yang bisa berupa

    produk, merek atau barang yang dijual dipasar akan dievaluasi oleh konsumen sebagai suatu

    kumpulan atribut-atribut tertentu. Oleh karena itu, teknik ini sangat bermanfaat dalam

    pemasaran untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap suatu produk yang diluncurkan dipasar.Dalam pemasaran teknik analisis conjoint biasanya digunakan untuk hal-hal

    sebagai berikut :

    1) Menentukan tingkat kepentingan relatif atribut-atribut pada proses

    pemilihan yang dilakukan oleh konsumen.

    2) Membuat estimasi pangsa pasar suatu produk tertentu yang berbeda tingkat

    atributnya.

    3) Untuk menentukan komposisi produk yang paling disukai oleh konsumen.

    4) Untuk membuat segmentasi pasar yang didasarkan pada kemiripan

    preferensi terhadap tingkat-tingkat atribut.

    Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan analisis konjoin ini adalah

    produsen dapat mencari solusi kompromi yang optimal dalam merancang atau

    mengembangkan suatu produk.

    Menurut Green & Krieger (1991) analisis ini dapat juga dimanfaatkan untuk:

    1) Merancang harga

    2) Memprediksi tingkat penjualan atau penggunaan produk (market share), uji

    coba konsep produk baru.

    3) Segmentasi preferensi

    4) Merancang strategi promosi

    Tahapan yang umumnya dilakukan dalam merancang dan melaksanakan

    analisis konjoin secara umum adalah sebagai berikut :a. Merumuskan Masalah

    b. Mengkonstruksi Stimulus

    c. Menentukan Bentuk Data Input

    d. Membuat Prosedur Analisa Konjoin

    e. Menafsir Hasilnya

    f. Menguji Reliabilitas dan Validitas

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    8/15

    Langkah-langkah melakukan analisis konjoin menggunakan SPSS 13.0

    1. Merumuskan masalah

    Merumuskan masalah dalam analisis konjoin berarti penentuan atribut dan tarafnya. Dari hasil

    penelitian awal yaitu identifikasi atribut yang terkait dengan jam tangan, didapat ada 2 atribut

    dengan masing-masing 2 dan 3 taraf yang dinilai berperan mempengaruhi responden

    (konsumen).Penelitian dilakukan terhadap beberapa responden. Pada tabel 1 berikut inidiuraikan atribut tersebut beserta tarafnya:

    Tabel 1 Hasil penelitian awal (evaluasi atribut dan taraf produk jam tangan)

    2. Membuat Kombinasi Produk (Stimuli)

    Setelah mengetahui atribut dan taraf yang diinginkan maka selanjutnya yang dilakukan adalah

    merancang kombinasi taraf atribut.Untuk merancang kombinasi taraf atribut, terdapat dua

    pendekatan yang sering digunakan, yaitu kombinasi berpasangan (pairwise combination) dan

    kombinasi lengkap (full profile).

    Sebagai contoh akan digunakan perancangan stimuli dengan menggunakan kombinasi

    lengkap. Dari tabel 1 diketahui bahwa jumlah taraf dari masing-masing atribut adalah 2 x 3 = 6

    stimuli. Keenam stimuli tersebut bila dilakukan secara manual adalah:

    Artinya :

    Pada stimuli 1 produk yang mungkin diinginkan konsumen adalah jam tangan dengan desain

    modern dan dengan bentuk kotak. Pada stimuli 2 produk yang mungkin diinginkan konsumen

    adalah jam tangan dengan desain modern dan dengan bentuk bulat. Dst

    Jika perancangan kartu stimuli dibuat dalam SPSS, maka perancangannya dilakukan dengan

    cara membuat syntax. Buka program SPSS, dan biarkan SPSS data dalam keadaan kosong

    (tidak ada file yang dibuka)

    Dari menu file, pilih submenu open, lalu pilihan syntax (buka file syntax.sav)

    Untuk kasus diatas ketik

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    9/15

    ORTHOPLAN

    /FACTORS=

    DISAIN 'Disain Jam Tangan' ('Klasik' 'Modern')

    BENTUK 'Bentuk Jam Tangan' ('Kotak' 'Bulat' 'Lainnya')

    /HOLDOUT=0.

    SAVE OUTFILE='CONJOINT SOAL 1.SAV'.

    Ket : logika penulisan syntax

    Orthoplan, merupakan command pembuatan stimuli Factors, untuk mendeskripsikan faktor-

    faktor yang akan dibuat stimulinya. Dalam kasus ini, faktor adalah atribut, yang berjumlah 2.

    Penulisan selanjutnya adalah nama dari kedua atribut diatas secara berurutan,

    dengan tiap atribut diikuti oleh taraf atributnya. Beberapa hal yang harus

    diperhatikan :

    nama faktor tidak boleh lebih dari 8 karakter

    penulisan label untuk factor dan label harus dimulai dan diakhiri dengan tanda

    kutip (...)

    Holdout, adalah penguji hasil yang didapat nanti. Dalam kasus ini holdout diberi

    nilai 0, berarti tidak ada stimuli untuk penguji.

    Save Outfile, untuk menyimpan hasil pembuatan stimuli pada file tertentu. Dalam

    kasus ini diberi nama file CONJOINT SOAL 1. sav

    Lakukan eksekusi syntax dengan cara dari tampilan SPSS syntax editor, buka

    menu RUN, lalu pilih ALL

    Setelah beberapa saat akan muncul tampak output yang tersimpan pada

    CONJOINT SOAL 1. Sav

    3. Melakukan Proses Konjoin

    Setelah stimuli dibuat, responden akan melakukan ranking terhadap stimuli yang ada (dalam

    contoh ini ada 2 responden), dengan angka 1 adalah model jam tangan yang paling tidak

    disukai, dan angka yang terakhir (tergantung jumlah stimuli yang dihasilkan) adalah model jam

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    10/15

    tangan yang paling disukai. Dari stimuli yang terbentuk, proses dilanjutkan dengan proses

    conjoint, yang mengambil file syntax yaitu CONJOINT SOAL 1 PROSES.sps

    Buka program SPSS, dan biarkan SPSS data dalam keadaan kosong(tidak ada file yang

    dibuka)

    Dari menu file, pilih submenu open, lalu pilihan syntax. Untuk proses konjoin pada kasus

    diatas ketik:

    DATA LIST FREE/ QN PROD1 TO PROD6.

    BEGIN DATA.

    101 1.00 3.00 2.00 5.00 4.00 6.00

    102 2.00 4.00 6.00 1.00 3.00 5.00

    ENDDATA.

    CONJOINT PLAN='CONJOINT SOAL 1.SAV'

    /FACTORS=

    DISAIN 'Disain Jam Tangan' ('Klasik' 'Modern')

    BENTUK 'Bentuk Jam Tangan' ('Kotak' 'Bulat' 'Lainnya')

    /SUBJECT=QN

    /SCORE=PROD1 PROD2 PROD3 PROD4 PROD5 PROD6

    /UTILITY='CONJOINT SOAL 1 UTILITY.SAV'.

    Ket : logika penulisan syntax

    Data list..prod6. menjelaskan pembuatan data untuk produk 1 sampai produk 6

    (karena jumlah card adalah 6) Begin data., menjelaskan awal data yang ditulis.Perhatikan

    adanya tanda titik (.) pada akhir penulisan data.

    Angka 101 menjelaskan kode responden Angka inputan 1.00 lalu 3.00 dan seterusnya pada

    kode 101.menjelaskanpemasukan pendapat responden, yang sebelumnya telah ada pada

    kolom resp 1. urutan ranking berasal dari file CONJOINT SOAL 1. sav yang mempunyai formatmenurun ke bawah. End data. Menjelaskan akhir penulisan data, Perhatikan adanya tanda titik

    (.) pada akhir penulisan data.

    Conjoint plan. Menjelaskan command SPSS untuk proses konjoin =CONJOINT SOAL 1. sav

    menjelaskan data file stimuli yang sebelumnya telah dibuat, yang akan digabung dengan

    pendapat responden pada penulisan data antara BEGIN DATA. DAN END DATA. Factors,

    untuk mendeskripsikan faktor-faktor yang ada, yang telah dijelaskan pada syntax pertama.

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    11/15

    Subject = QN, menjelaskan pembuatan variabel QN, yang berisi kode responden yaitu 101 dan

    102.

    Score=prod1...prod6, menjelaskan pembuatan variabel score1 sampai score6, yang berisi data

    seperti tertulis di antara BEGIN DATA. DAN END DATA.hasilscore ini akan terlihat pada file

    utility dibawah ini. Utility, menjelaskan pembuatan file baru sebagai pelengkap hasil proses

    konjoin, yang berisi perhitungan utility dari masing-masing responden, namun dalam

    bentuk data bertipe sav. Lakukan eksekusi syntax dengan cara dari tampilan SPSS syntax

    editor, buka

    menu RUN, lalu pilih ALL

    Setelah beberapa saat akan muncul output (lihat file CONJOINT SOAL 1 HASIL.spo)

    II.4 Output Hasil Pengolahan SPSS 13.0

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    12/15

    3. Interpretasi Hasil

    Responden nomor 1 (dengan kode 101) menganggap Bentuk Jam Tangan lebih penting

    (77,78%) dibanding Disain Jam (22,22%). Dan ia lebih senang disain Jam yang modern serta

    berbentuk kotak. Responden nomor 2 sebaliknya menganggap Disain Jam Tangan lebih

    penting (52,63%) dibanding Bentuk Jam (47,37%). Dan ia lebih senang disain Jam yang klasik

    serta berbentuk lainnya (selain bentuk kotak atau bulat). Secara total, responden menganggap

    Bentuk Jam Tangan lebih penting (62,57%) dibanding Disain Jam (37,43%). Dan ia lebih

    senang disain Jam yang klasik serta berbentuk kotak atau lainnya, asal jangan bulat.

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    13/15

    Pengukuran korelasi, baik secara Pearson ataupun Kendall, menghasilkan angka yang relatif

    kuat yaitu diatas 0.5.hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara Estimates dan

    Actual, atau ada predictive accuracy yang tinggi pada proses konjoin Sedangkan untuk menguji

    signifikansi kedua korelasi diatas. Jika signifikansinya di bawah 0.05 maka kedua korelasi

    tersebut mempunyai signifikansi yang cukup kuat. Sedangkan jika hasil signifikansinya diatas

    0.05 maka signifikansinya tidak kuat.

    Oleh karena pendapat responden mempunyai ketepatan akurasi yang tinggi dan pada uji

    signifikansi diketahui signifikan, maka dari analisis diatas dapat disimpulkan bahwa hubungan

    relatif yang terpenting dari ke dua atribut diatas (desain jam tangan, bentuk jam tangan) adalah

    bentuk jam tangan lebih penting daripada desain jam tangan. Karena Bentuk merupakan

    atribut yang sangat penting dalam pemilihan produk jam tangan, maka responden tersebut

    dapat dikatakan sensitif terhadap bentuk jam tangan.

    Oleh karena itu sebaiknya pabrik tersebut memproduksi jam tangan dengan desain klasik serta

    berbentuk kotak atau lainnya, asal jangan bulat.

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    14/15

  • 7/28/2019 Analisis Diskriminan, Konkjoin, Dan Rentang

    15/15