refrat anak gerd finish rizki

Upload: rizki-amrika-putra

Post on 07-Apr-2018

238 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    1/26

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    2/26

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    3/26

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    4/26

    4

    Dinding esophagus seperti juga bagian lain dari saluran cerna, terdiri dari

    4 lapisan yaitu : mukosa, submokasa, muskularis dan serosa. Lapisan mukosa

    terbentuk dari epitel berlapis gepeng bertingkat yang berlanjut ke faring, epitel ini

    mengalami perubahan mendadak pada berbatasan esophagus lambung (garis Z)

    dan menjadi epitel selapis toraks. Mukosa esophagus dalam keadaan normal

    bersifat alkali dan tidak tahan terhadap isi lambung yang sangat asam. Lapisan

    submukosa mengandung sel-sel sekretori yang menghasilkan mucus. Mukus

    mempermudah jalannya makanan sewaktu menelan dan melinduni mukosa dari

    cedera akibat zat kimia.4

    Lapisan otot luar tersusun longitudinal dan lapisan dalam tersusun sirkular.

    Otot pada 5% bagian atas esophagus merupakan otot rangka sedangkan otot pada

    separuh bagian bawah merupakan otot polos. Bagian yang diantaranya itu terdiri

    dari campuran otot rangka dan otot polos. Berbeda dengan saluran cerna lainnya,

    bagian luar esophagus tidak memiliki lapisan serosa maupun selaput peritoneum,

    melainkan lapisan luar yang terdiri dari lapisan ikat jarang yang menghubungkan

    esophagus dengan struktur-struktur yang berdekatan.6

    Persarafan esophagus dilakukan oleh saraf simpatis dan parasimpatis dari

    sistem saraf otonom. Serabut parasimpatis dibawa oleh nervus vagus yang

    dianggap merupakan saraf motorik esophagus. Fungsi serabut simpatis kurang

    diketahui. Selain persarafan ekstrinsik tersebut terdapat jala-jala serabut saraf

    intramural intrinsic diantara lapisan otot sirkular dan otot longitudinal (pleksus

    Aurbach atau Myenterikus) dan berperan untuk mengatur peristaltik esophagus

    normal.6

    Distribusi darah esophagus mengikuti pola segmental. Bagian atas disuplai

    oleh cabang-cabang arteri tiroidea inferior dan subclavia. Bagian tengah disuplaioleh cabang-cabang segmental aorta dan arteri bronchial. Sedangkan bagian

    subdiafragma disuplai oleh arteri gastrika sinistra dan frenika inferior. Aliran

    darah vena juga mengikuti pola segmental. Vena-vena esophagus daerah leher

    mengalirkan darah ke vena azygous dan hemiazygous dan dibawah diafragma,

    vena esofagia masuk ke dalam vena gasrika sinistra.6

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    5/26

    5

    2.3 Fisiologi Sistem Pencernaan

    Transpor dan pencampuran makanan dalam saluran pencernaan

    a. MegunyahMengunyah makanan bersifat penting untuk pencernaan semua makanan, tetapi

    terutama sekali untuk sebahagian besar buah dan sayur-sayuran mentah karena zat

    ini mempunyai membran selulosa yang tidak dapat dicerna diantara bagian-

    bagian zat nutrisi yang harus di uraikan sebelum makanan dapat di gunakan.

    Selain itu, mengunyah akan membantu pencernaan makanan karena enzim-enzim

    pencernaan hanya akan bekerja pada permukaan partikel makanan. Selain itu,

    menggiling makanan hingga menjadi partikel-partikel dengan konsistensi sangat

    halus akan mencegah ekskoriasi traktus gastrointestinal dan meningkatkan

    kemudahan pengosongan makanan dari lambung ke dalam usus halus dan

    kemudian ke semua segmen usus berikutnya.7

    b. MenelanPada umumnya, menelan dapat dibagi menjadi (1) tahap volunter, yang

    mencetuskan proses menelan, (2) tahap faringeal, yang bersifat involunter dan

    membantu jalannya makanan melalui faring ke dalam esofagus, dan (3) tahap

    esofageal, fase involunter lain yang mempermudah jalannya makanan dari faring

    ke lambung.7

    - Tahap esofageal dari penelanan.Esofagus terutama berfungsi untuk menyalurkan makanan dari faring ke

    lambung, dan gerakannya diatur secara khusus untuk fungsi tersebut.

    Normalnya esofagus memperlihatkan dua tipe peristaltik : peristaltik primer

    dan peristaltik sekunder. Peristaltik primer hanya merupakan kelanjutan darigelombang peristaltik yang dimulai di faring dan menyebar ke esofagus

    selama tahap faringeal dari penelanan.7

    Gelombang ini berjalan dari faring ke lambung dalam waktu sekitar 8 sampai

    10 detik. Makanan yang ditelan seseorang dalam posisi tegak biasanya

    dihantarkan ke ujung bawah esofagus bahkan lebih cepat dari gelombang

    peristaltik itu sendiri, sekitar 5-8 detik, akibat adanya efek gravitasi tambahan

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    6/26

    6

    yang menarik makanan ke bawah. Jika gelombang peristaltik primer gagal

    mendorong semua makanan yang telah masuk esofagus ke dalam lambung,

    terjadi gelombang peristaltik sekunder yang dihasilkan dari peregangan

    esofagus oleh makanan yang tertahan, dan terus berlanjut sampai semua

    makanan dikosongkan ke dalam lambung. Gelombang sekunder ini sebagian

    dimulai oleh sirkuit saraf mienterikus esofagus dan sebagian oleh refleks-

    refleks yang dihantarkan melalui serat-serat aferen vagus dari esofagus ke

    medula dan kemudian kembali lagi ke esofagus melalui serat-serat eferen

    vagus.7

    Susunan otot faring dan sepertiga bagian atas esofagus adalah otot lurik.

    Karena itu, gelombang peristaltik di daerah ini hanya diatur oleh impuls saraf

    rangka dalam saraf glosofaringeal dan saraf vagus. Pada duapertiga bagian

    bawah esofagus, ototnya merupakan otot polos, namun bagian esofagus ini

    juga secara kuat diatur oleh saraf vagus yang bekerja melalui hubungannya

    dengan sistem saraf mienterikus. Sewaktu saraf vagus yang menuju esofagus

    terpotong, setelah beberapa hari pleksus saraf mienterikus esofagus menjadi

    cukup terangsang untuk menimbulkan gelombang peristaltik sekunder yang

    kuat bahkan tanpa bantuan dari refleks vagal. Karena itu, sesudah paralisis

    refleks penelanan, makanan yang didorong dengan cara lain ke dalam

    esofagus bagian bawah tetap siap untuk masuk ke dalam lambung.7

    Relaksasi reseptif dari lambung. Sewaktu gelombang peristaltik esofagus

    berjalan ke arah lambung, timbul suatu gelombang relaksasi, yang

    dihantarkan melalui neuron penghambat mienterikus, mendahului peristaltik.

    Selanjutnya, seluruh lambung dan sedikit lebih luas bahkan duodenum

    menjadi terelaksasi swaktu gelombang ini mencapai bagian akhir esofagusdan dengan demikian mempersiapkan lebih awal untuk menerima makanan

    yang didorong ke bawah esofagus selama proses menelan.7

    - Fungsi sfingter esofagus bagian bawah ( sfingter gastroesofageal)Pada ujung bawah esofagus,meluas dari sekitar dua sampai lima sentimeter

    diatas perbatasan dengan lambung, otot sirkular esofagus berfungsi sebagai

    sfingter esofagus bagian bawah atau sfingter gastroesofageal. Secara

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    7/26

    7

    anatomis,sfingter ini tidak berbeda dengan bagian esofagus yang lain. Secara

    fisiologis normalnya sfingter tetap berkonstriksi secara tonik (dengan tekanan

    intraluminal pada titik ini di esofagus sekitar 30 mmHg), berbeda dengan

    bagian tengah esofagus antara sfingter bagian atas dan bagian bawah, yang

    normalnya tetap berelaksasi. Sewaktu gelombang peristaltik penelanan

    melewati esofagus, relaksasi reseptif akan merelaksasi sfingter esofagus

    bagian bawah medahului gelombang peristaltik dan mempermudah dorongan

    makanan yang ditelan ke dalam lambung. Sangat jarang, sfingter tidak

    berelaksasi dengan baik, mengakibatkan keadaan yang disebut akalasia.7

    Isi lambung bersifat sangat asam dan mengandung banyak enzim proteolitik.

    Mukosa esofagus, kecuali pada seperdelapan bagian bawah esofagus, tidak

    mampu menahan kerja pencernaan yang lama dari sekresi getah lambung.

    Konstriksi tonik dari sfingter esofageal bagian bawah akan membantu untuk

    mencegah refluks yang bermakna dari isi lambung ke dalam esofagus kecuali

    pada keadaan abnormal.7

    Pencegahan tambahan terhadap refluks dengan penutupan seperti katup di

    ujung distal esofagus. Faktor lain yang mencegah refluks adalah mekanisme

    seperti katup pada bagian esofagus yang pendek yang terletak tepat di bawah

    diafragma sebelum mencapai lambung. Peningkatan tekanan intraabdominal

    akan mendesak esofagus pada titik ini ke dalam pada saat yang bersamaan

    ketika tekanan ini meningkatkan tekanan intragastrik. Jadi, penutupan seperti

    katup ini, pada esofagus bagian bawah akan mencegah tekanan abdominal

    yang tinggi yang berasal dari desakan isi lambung ke dalam esofagus. Kalau

    tidak, setiap kali kita berjalan, batuk atau bernafas kuat, kita mungkin

    mengeluarkan asam ke dalam esofagus.

    7

    2.4 Definisi

    Gastroesofageal reflux (GER) atau Refluks Gastroesofageal (RGE) adalah suatu

    keadaan, dimana terjadi disfungsi sfingter esofagus bagian bawah sehingga

    menyebabkan regurgitasi isi lambung ke dalam esofagus.Gastroesophageal reflux

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    8/26

    8

    disease (GERD) adalah GER yang dihubungkan dengan gejala patologis yang

    mengakibatkan komplikasi dan gangguan kualitas hidup.8,9

    2.5 Epidemiologi

    Masih sedikit data yang ditemukan mengenai prevalensi dan insidensi GERD

    pada anak. Di USA, dilaporkan prevalensi GERD adalah 1139 pasien berusia 3-17

    tahun melalui kuesioner sebuah study. Sebuah studi di UK pada tahun 2000-2005

    ditemukan 1700 anak dengan diagnosis awal GERD. Dan angka kejadiannya

    adalah sekitar 0,84 per 1000 anak per tahun. Insiden ini menurun pada anak umur

    1-12 tahun dan meningkat kejadiannya hingga berumur 16-17 tahun.3

    GERD terdapat hampir lebih dari 75 % pada anak dengan kelainan

    neurologi. Hal ini dihubungkan dengan kurangnya koordinasi antara peristaltik

    esophagus dan peningkatan tekanan intraabdominal yang berasal dari hipertonus

    otot yang dihubungkan dengan spastisitas.Di Indonesia sendiri insidens RGE

    sampai saat ini belum diketahui, tetapi menurut beberapa ahli, RGE terjadi pada

    50% bayi baru lahir dan merupakan suatu keadaan yang normal.8,10

    2.6 Etiologi

    Inflamasi esophagus bagian distal terjadi ketika cairan lambung dan duedonum,

    termasuk asam lambung, pepsin, tripsin, dan asam empedu mengalami regurgitasi

    ke dalam esophagus. Penurunan tonus spingter esophagus bagian bawah dan

    gangguan motilitas meningkatkan waktu pengosongan esophagus dan

    menyebabkan GER. Inflamasi esophagus nantinya dapat mengakibatkan kedua

    mekanisme diatas, seperti lingkaran setan.11

    Walaupun penurunan tonus spingter bagian bawah terjadi pada bayidengan GER, GERD, dan kelainan dismotilitas, akan tetapi ada satu faktor yang

    belakangan diakui sebagai pathogenesis terpenting pada GERD adalah terjadinya

    relaksasi transien spingter esophagus bawah secara berulang. Faktor yang

    meningkatkan waktu pengosongan esophagus termasuk didalamnya interaksi

    antara postur dan gravitasi, ukuran dan isi makanan yang dimakan, pengosongan

    lambung abnormal, dan kelainan peristalsis esophagus.11

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    9/26

    9

    2.7 Patogenesis

    Gastroesophageal reflux adalah suatu proses fisiologis normal yang mucul

    beberapa kali sehari pada bayi, anak dan dewasa yang sehat. Pada umumnya

    berlangsung kurang dari 3 menit, terjadi setelah makan, dan menyebabkan

    beberapa gejala atau tanpa gejala. Hal ini disebabkan oleh relaksasi sementara

    pada sfingter esofagus bawah atau inadekuatnya adaptasi tonus sfingter terhadap

    perubahan tekanan abdominal. Kekuatan sfingter esofagus bawah, sebagai barier

    antirefluks primer, normal pada kebanyakan anak dengan gastroesophageal

    reflux.1, 12

    Gastroesophageal reflux terjadi secara pasif karena katup antara

    lambung dan esofagus tidak berfungsi baik, baik karena hipotonia sfingter

    esofagus bawah, maupun karena posisi sambungan esofagus dan kardia tidak

    sebagaimana lazimnya yang berfungsi sebagai katup. Kemungkinan terjadinya

    refluks juga dipermudah oleh memanjangnya waktu pengosongan lambung.12

    Jika sfingter esophagus bagian bawah tidak berfungsi baik, dapat timbul

    refluks yang hebat dengan gejala yang menonjol. Meskipun dilaporkan bahwa

    tekanan intraabdominal yang meninggi dapat menyebabkan refluks, tetapi

    mekanisme yang lebih penting adalah peran tonus sfingter yang berkurang, baik

    dalam keadaan akut maupun menahun.2

    Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) terjadi jika isi lambung refluks

    ke esofafus atau orofaring dan menimbulkan gejala. Petogenesis GERD ini

    multifaktorial dan kompleks, melibatkan frekuensi refluks, asiditas lambung,

    pengosongan lambung, mekanisme klirens esofagus, barier mukosa esofagus,

    hipersensitivitas visceral, dan respon jalan napas.12

    Refluks paling sering terjadi saat relaksasi sementara dari sfingteresofagus bawah tidak bersamaan dengan menelan, yang memungkinkan isi

    lambung mengalir ke esofagus. Proporsi minor episode refluks terjadi ketika

    tekanan sfingter esofagus bawah gagal meningkat saat peningkatan mendadak

    tekanan intraabdominal atau ketika tekanan sfingter esofagus bawah saat istirahat

    berkurang secara kronis. Perubahan pada beberapa mekanisme proteksi

    memungkinkan refluks fisiologis menjadi Gastroesophageal Reflux Disease :

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    10/26

    10

    klirens dan pertahanan refluks yang tidak memadai, lambatnya pengosongan

    lambung, kelainan pada pemulihan dan perbaikan epitel, dan menurunnya reflex

    protektif neural pada saluran aerodigestif.1

    2.8 Manifestasi Klinis

    Anamnesis

    Kita harus ingat bahwa gejala tipical / khas (misalnya, heartburn, muntah,

    regurgitasi) pada orang dewasa tidak dapat langsung dinilai pada bayi dan anak-

    anak. Pasien anak dengan refluks gastroesophageal (RGE) biasanya menangis dan

    gangguan tidur serta penurunan nafsu makan. Berikut ini adalah beberapa dari

    tanda-tanda umum dan gejala refluks gastroesofagus pada populasi anak-anak:14

    Tanda dan gejala gastroesophageal reflux pada bayi dan anak kecil :

    Tangisan khas atau tidak khas / gelisah Apnea / bradikardi Kurang nafsu makan Peristiwa yang mengancam nyawa(ALTE) Muntah Mengi (wheezing) Nyeri perut / dada Stridor Berat badan atau pertumbuhan yang buruk(failure to thrive) Pneumonitis berulang Sakit tenggorokan Batuk kronis Waterbrash Sandifer sindrom (yaitu, sikap dengan opisthotonus atau torticollis) Suara serak / laringitis

    http://emedicine.medscape.com/article/985007-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/985007-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/985007-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/985007-overview
  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    11/26

    11

    Tanda dan gejala pada anak yang lebih tua - Semua yang diatas, ditambah

    heartburn dan riwayat muntah, regurgitasi, gigi tidak sehat, dan mulut berbau

    (halitosis).14

    Fisik

    Tidak ada tanda-tanda fisik klasik refluks gastroesophageal ditemukan pada

    populasi anak-anak. Satu pengecualian akan menjadi sindrom Sandifer relatif

    tidak umum, yang sering salah diagnosis sebagai spastic torticollis. Pada balita

    dan anak-anak yang lebih tua, regurgitasi yang berlebihan dapat mengakibatkan

    masalah gigi signifikan disebabkan oleh efek asam pada enamel gigi.14

    ALTEs yang melibatkan apnea berhubungan dengan bradikardi, muka

    pucat, dan / atau sianosis telah dikaitkan dengan refluks gastroesophageal,

    terutama pada bayi prematur. Dalam peristiwa ini, refluks ke hipofaring

    dipostulatkan untuk mengarah ke laryngospasm dan apnea obstruktif. Namun,

    data hanya menunjukkan hubungan yang lemah diantara fenomena. Setiap

    hubungan tersebut hanya dapat ditentukan secara objektif dengan memantau pH

    esofagus, dilakukan bersamaan dengan pneumography dan baik termistor hidung

    atau merekam denyut oksimetri.14

    Beberapa pasien memiliki gejala atipikal (misalnya, batuk malam hari,

    mengi, atau suara serak sebagai keluhan utama saja). Refluks gastroesophageal

    merupakan faktor penyulit pada asma. Mekanisme ini dapat mencakup

    microaspiration, yang mengarah ke reflex bronkokonstriksi. Asosiasi

    gastroesophageal reflux dan jalan nafas atau penyakit saluran pernapasan adalah

    umum. Batuk, stridor, dan faringitis semuanya telah dikaitkan dengan refluks

    gastroesophageal. Selain itu, asosiasi dengan ruminasi umumnya diamati padapasien dengan gangguan perkembangan.

    14

    Regurgitasi makanan, salah satu gejala presentasi yang paling umum pada

    anak-anak, berkisar dari air liur sampai muntah proyektil. Paling sering,

    regurgitasi adalah postprandial, meskipun penundaan 1-2 jam terjadi. Kita juga

    harus mempertimbangkan anomali anatomi dan alergi protein pada anak muntah,

    serta gangguan metabolisme bawaan (jarang).14

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    12/26

    12

    Esophagitis dapat bermanifestasi sebagai menangis dan rewel pada bayi

    yang belum bisa bicara. Kegagalan untuk berkembang dapat mengakibatan asupan

    kalori yang tidak cukup karena muntah berulang. Cegukan, gangguan tidur, dan

    sindrom Sandifer (melengkung) juga telah terbukti berhubungan dengan refluks

    gastroesofagus dan esofagitis.14

    2.9 Diagnosis

    Diagnosis GERD sering dibuat klinis berdasarkan gejala mengganggu atau tanda-

    tanda yang mungkin terkait dengan GERD (Tabel 1).1

    TABEL 1. Gejala dan tanda yang mungkin berhubungan dengan penyakit refluks

    gastroesophageal.1

    Gejala Tanda

    Regurgitasi berulang dengan atau tanpa

    muntah

    Esofagitis, striktur esofagus, esofagus

    Barrett

    Berat badan turun atau tidak naik Radang pada laring atau faring

    Irritabilitas pada bayi Pneumonia berulang

    Rasa terbakar di dada Anemia

    Mengi (wheezing) Erosi gigi

    Stridor Nafsu makan berkurang

    Batuk Apnea

    Hematemesis Apparent life-threatening events

    Disfagia, odinofagia

    Suara serak

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    13/26

    13

    2.9.1. Riwayat dan Pemeriksaan Fisik

    Peran utama dari mengetahui riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik

    dalam evaluasi GERD adalah untuk mengeliminasi kemungkinan penyakit lain

    dengan gejala yang sama dan untuk mengidentifikasi komplikasi GERD. Gejala

    khas dari penyakit refluks pada anak bervariasi sesuai dengan umur dan kondisi

    medis yang mendasari, namun patofisiologi yang mendasari GERD dianggap

    sama pada segala usia termasuk bayi prematur. Berdasarkan hasil studi,

    regurgitasi atau muntah, sakit perut, dan batuk , kecuali heartburn, adalah gejala

    yang paling sering dilaporkan pada anak-anak dan remaja dengan GERD.1

    2.9.2. Fluoroskopi dengan kontras barium

    Fluoroskopi dan kontras barium merupakan metode yang sudah lama

    digunakan untuk mendiagnosis refluks gastroesofageal. Pemeriksaan dengan

    kontras ini sering mengalami kegagalan dalam mendeteksi refluks gastroesofageal

    secara dini, oleh karena refluks yang terjadi sering bersifat intermitten, jarang

    bersifat kontinyu. Pemeriksaan barium kontras dilaksanakan secara seris dengan

    mengamati refluks barium dari lambung ke esofagus.8

    Dengan memakai fluoroskpi, refluks gasroesofageal lebih mudah

    dideteksi.cara pemeriksaan dengan fluoroskopi : sebelum dilakukan pemeriksaan

    fluoroskopi pada bayi pemberian makanan dan minuman dikurangi, sedangkan

    pada anak yang lebih dewasa harus puasa, gerakana anak dikurangi. Dalam posisi

    tidur barium diberikan sedikit demi sedikit dicampur dengan makanan atau

    diberikan dengan memakai nasogastric tube.8

    Pada bayi dapat diberikan dengan memakai botol susu. Pemberian barium

    untuk mengevaluasi keadaan esofagus bagian atas terutama peristaltik esofagusdan regurgitasi pada saat menelan. Setelah 1/3 dari total barium habis, dilakukan

    pemotretan dengan sinar rontgen untuk mengevaluasi keadaan lambung dan

    duodenum, stenosis pilorus, malrotasi intestinal dan melihat fungsi sfingter

    gastroesofageal dengan mengganti-ganti posisi miring ke kiri dan ke kanan.8

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    14/26

    14

    2.9.3. Memeriksa PH esofagus

    Pemeriksaan pH esofagus dapat menentukan apakah pH penderita dalam

    keadaan normal atau mengalami perubahan. Pada keadaan normal pH esofagus

    berkisar antrara 5-6. Selama episode refluks pH menurun < 4 dan lebih objektif

    bila dapat dilakukan dengan berbagai macam posisi seperti berbaring, duduk, dan

    kombinasi kedua posisi itu. Pengukuran pH ini dilakukan 2 jam setelah makan.

    Dasar dari perubahan pH adalah terjadinya refluks asam dari cairan lambung.8

    Caranya dengan memakan NGT dan dimasukkan cairan HCL 0,1 n

    sebanyak 300cc/1,72 m2, kira-kira 3 cm dibawah sfingter esofagus bagian bawah,

    dan dimonitor dengan fluoroskopi.8

    2.9.4. Radio Nuclide Gastro Esofagosgrafi

    Pemeriksaan ini dilakukan dengan Gastro esofageal scintigrafi denganmempergunakan technetium 99m sulfur colloid. Teknik ini memerlukan waktu

    relatif lebih panjang dan non invasif. Pemberian secara oral dan bahannya tidak

    diserap. Kemudian keadaan ini dimonitor dengan gamma kamera. Kepekaannya

    70-80 %. Adanya aspirasi pada paru-paru dinyatakan dengan adanya radioaktifitas

    positif pada paru.8

    Dengan scintigrafi ini Heyman dkk. dapat menunjukkan adanya aspirasi

    pada paru-paru sebesar 0,025 ml. Cara ini cukup baik karena tidak memerlukan

    penenang yang menurunkan sfingter esofagus bagian bawah.8

    2.9.5. Biopsi esofagus

    Dengan esofagoskopi dan diperiksa PA. Pada GERD didapatkan

    proliferasi lapisan basal esofagus yang meningkat.8

    2.9.6. Keterlambatan waktu pengosongan lambung

    Keterlambatan waktu pengosongan lambung pada bayi dengan RGEdiduga karena terdapat ketidakmampuan otot fundus lambung untuk mengadakan

    kontraksi, untuk mengosongkan isi lambung. Waktu pengosongan lambung

    dievaluasi 3-4 jam setelah makan. Heillemer AC dkk. mengadakan penelitian

    terhadap 23 bayi pada usia 7-14 bulan dengan mempergunakan esofageal

    manometer untuk melihat terjadinya refluks pada bayi, 3 jam sesudah diberi

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    15/26

    15

    minum atau makan. Pada makanan ditambahkan 100uTc sulfur koloid, ternyata

    didapatkan pengosongan lambung pada penderita adalah 1 jam.8

    2.10. Diagnosis Banding

    Beberapa diagnosis banding GERD, antara lain :

    a. Hiatus hernia.Suatu kelainan yang terjadi sejak masa janin, dimana terjadi insufisiensi

    kardia (inkompetensi kardia). Gejala yang timbul adalah muntah bercampur

    lendir keputihan, kadang-kadang bercampur darah. Umumnya muntah tidak

    eksplosif walaupun dapat terjadi muntah terus menerus. Pada penderita ini

    tidak ditemukan pembesaran perut, dan pola defekasi normal. Diagnosis pasti

    ditegakkan secara radiologis, yaitu studi kontras dari esophagus ke dalam

    gaster. Penatalaksanaan kelainan ini umumnya dicoba secara konservatif

    yaitu dengan menjaga posisi bayi selalu dalam keadaan setengah duduk,

    pemberian antasida dan juga pemberian makanan padat. Bila dengan tindakan

    konservatif gagal dan ditemukan adanya gangguan tumbuh kembang, maka

    dilakukan tindakan operasi untuk menghalangi refluks yaitu gastropeksi dan

    fundoplikasi.8

    b. AkhalasiaMerupakan suatu keadaan dimana tidak adanya relaksasi esophagus terminal.

    Spasme esophagus dapat menimbulkan sumbatan partial pada daerah

    perbatasan gaster-esophagus, dimana dengan Ba kontras, tampak adanya

    konstriksi esophagus bagian terminal dan bagian atasnya melebar. Keadaan

    ini sering ditemukan pada anak lebih besar , jarang pada bayi. Pengobatannya

    dengan melebarkan bagian yang mengalami konstriksi dan perlu tindakanberulang.

    8

    c. Stenosis pylorus hipertrofi kongenitalPada penderita dengan stenosis pylorus terdapat muntah yang projektil terjadi

    pada umur lebih dari 1 minggu. Pada permulaan gejala muntah tidak

    mencolok tetapi pada usia lebih dari 1 minggu, muntah lebih sering dan lebih

    jelas. Gejalanya makin berat, berat badan tidak naik. Penyebabnya tidak jelas,

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    16/26

    16

    diduga ada tendensi familier karena 1% dari penderita ternyata orang tuanya

    juga menderita kelainan yang sama. Beberapa peneliti menduga adanya

    hipertrofi otot pilorus akibat adanya spasme otot. Pendapat sarjana lain adalah

    respon terhadap rangsangan atau iritasi terhadap n. vagus.8

    d. Obstruksi / atresia duodenumAtresia duodenum adalah suatu keadaan kegagalan kanalisasi pada masa

    embrional disertai atresia di bagian usus lainnya. Gejala klinis yang sering

    terjadi adalah muntah-muntah yang mengandung empedu. Bila atresia di

    bawah ampula vateri, muntahnya berupa gumpalan susu atau muntahnya

    keruh. Gejala lainnya yaitu mekonium tidak keluar dalam waktu lebih dari 24

    jam. Pada penderita atresia duodenum, distensi abdomen terjadi pada bagian

    atas. Bila penderita habis minum, tampak gerakan peristaltik melintasi garis

    tengah, dari kiri ke kanan. Dengan foto abdomen polos, tampak adanya

    gambaran Double buble yaitu tidak adanya gambaran udara di usus halus.

    Pengobatan definitif adalah operasi.8

    e. Mekonium ileusSering terjadi pada bayi dengan penyakit kista fibrosis yang dasar

    penyakitnya adalah perubahan pada jaringan pankreas, asini atropi dan

    inaktif, sehingga produksi enzim pankreas sangat berkurang. Juga disertai

    perubahan pada kelenjer yang memproduksi lendir dari saluran pencernaan

    dan saluran pernafasan. Penyumbatan usus oleh mekonium memberikan

    gejala mekonium tidak keluar lebih dari 24 jam, perut gembung dan muntah-

    muntah yang makin lama makin sering dan makin kental sehingga bayi akan

    mengalami dehidrasi. Pada pemeriksaan dengan Ba kontras menunjukkan

    gambaran kolon dibawah sumbatan mengecil. Pengobatan yang dikerjakanpada dasarnya simptomatik dengan pemberian enzim pankreas dan mengatasi

    masalah metabolik yang terjadi. Dapat dilakukan irigasi usus dengan

    gastroprafin untuk melunakkan mekoneum yang kental. Bila pengobatan

    tersebut gagal, maka dilakukan operasi.8

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    17/26

    17

    2.11. Penatalaksanaan GERD

    Penatalaksanaan GERD mencakup beberapa aspek, antara lain :

    2.11.1 Perubahan pola makan dan posisi pada bayi

    Edukasi, bimbingan dan dukungan terhadap orang tua dibutuhkan untuk menjaga

    bayi dengan gejala refluks fisiologis agar tetap sehat. Sensitivitas terhadap protein

    susu terkadang menyebabkan bayi muntah dan menangis tanpa sebab. Pemberian

    susu formula yang lebi kental ( atau formula anti regurgitasi komersial, bila

    tersedia )mungkin bisa mengurangi regurgitasi yang terlihat tetapi penurunuan

    frekuensi dari episode refluks sendiri tidak bisa diukur.1

    Posisi terlentang mengurangi jumlah paparan asam lambung pada esofagus

    yang bisa dikteahui melalui pemeriksaan PH, dibandingkan dengan posisi

    telungkup. Akan tetapi, posisi telentang dan posisi lateral berhubungan dengan

    meningkatnya angka kejadian sindrom bayi mati mendadak atau sudden infant

    death syndrome (SIDS). Oleh karena resiko tersebut, maka posisi telentang atau

    lateral tidak terlalu direkomendasikan untuk bayi dengan GERD, tetapi sebagian

    besar bayi usia dibawah 12 bulan lebih disarankan untuk ditidurkan dengan posisi

    telungkup.1

    2.11.2 Perubahan pola hidup pada anak dan dewasa

    Pada anak yang lebih besar, tidak ada bukti yang jelas tentang pengurangan

    konsumsi makanan-makanan tertentu. Pada dewasa, obesitas, makan berlebih, dan

    makan pada malam hari sebelum tidur berhubungan dengan timbulnya gejala

    GERD. Posisi tidur telentang atau posisi tidur pada sisi kiri dan atau peninggian

    kepala tempat tidur, bs mengurangi gejala refluks.

    1

    2.11.3 Terapi farmakologi

    Agen farmakologi utama yang biasanya digunakan untuk mengatasi GERD pada

    anak adalah agen buffering asam lambung, pertahanan mukosa, dan agen anti-

    sekretorik lambung. Potensi efek samping dari penekanan sekresi asam lambung,

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    18/26

    18

    termasuk peningkatan resiko pneumonia community-acquired dan infeksi saluran

    pencernaan, perlu diimbangi dengan manfaat terapi.1

    Pada bayi yang didiagnosa GERD, diperlukan manajemen pengobatan

    yang tepat. Obat penekan asam lambung berguna dalam mengobati esofagitis

    yang disebabkan oleh refluks asam, bisa digunakan sebagai terapi tunggal maupun

    kombinasi dengan agen prokinetik. Antagonis reseptor H2 (H2RAs; eg,

    ranitidine, cimetidine, famotidine, nizatidine) dan penghambat pompa proton

    inhibitors (PPIs; eg, omeprazole, esomeprazole, lansoprazole) terbukti efektif

    dalam penatalaksanaan GERD. Sejumlah studi telah mendemonstrasikan

    efektivitas dari H2RA pada orang dewasa dengan reflux, dan 3 uji coba acak

    terkontrol pada anak menunjukkan bahwa H2RA efektif dalam mengurangi gejala

    dan menyembuhkan esofagitis.15

    Inhibitor pompa proton

    Inhibitor pompa proton terkat dengan hydrogen/potassium adenosine

    triphospatase, suatu enzim yang berperan sebagai pompa proton pada sel parietal,

    karena itu dapat menghambat pertukaran ion yang merupakan langkah akhir pada

    sekresi asam hidroklorida. Obat ini menghambat sekresi asam tanpa memandang

    apakah distimulasi oleh histamine, asetilkolin, atau gastrin. Untuk sekresi dari sel

    parietal inhibitor pompa proton memerlukan aktivasi dalam lingkungan. Supaya

    makanan tidak dapat mempengaruhi absorpsi dan konsentrasi puncak obat dalam

    plasma, obat ini paling baik diminum sekitar 30 menit sebelum makan. Obat ini

    kurang efektif selama kondisi puasa saat kondisi asam lebih rendah.8

    Inhibitor pompa proton dinonaktifkan oleh asam lambung. Oleh karena itu

    obat ini diformulasi dengan enteric coating, sehingaa obat ini mampu melewati

    lambung dalam keadaan utuh dan memasuki usus, dimana PH nya kurang asamdan obat diserap. Inhibitor pompa proton memiliki elimanis waktu paruh yang

    pendek namun durasi aksi yang panjang karena ikatan dengan pompa proton

    irreversibel dan penghentian aktifitas farmakologi memerlukan sintesis enzim

    yang baru. Inhibitor pompa proton tidak mempengaruhi motilitas lambung atau

    sekresi enzim lambung yang lainnya.8

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    19/26

    19

    Inhibitor pompa proton dapat berinteraksi dengan obat yang memerlukan

    lingkungan asam untuk penyerapan (misalnya ketokonazol, itrakonazol). Inhibitor

    pompa proton dimetabolisme oleh sitokrom P-450 2C19 dan 3A4 secara

    bervariasi dan dapat berinteraksi dengan obat lain yang dimetabolisme oleh enzim

    ini.8

    Omeprasol dan lansoprasol golongan inhibitor pompa proton telah

    diijinkan penggunaanya oleh FDA pada pasien anak. Keduanya tersedia dalam

    bentuk kapsul yang mengandung granula salut enteric. Lansoprasol juga tersedia

    dalam bentuk granual untuk penggunaanya dalam suspense oral dan secara oral

    dalam betuk talet yang mengandung mikrogranula salut enteric. Oleh karena itu

    obat ini tidak boleh dikunyah, harus ditelan dalam bentuk utuh karena akan

    menurunkan efektifitasnya. Esomeprasol (bentuk isomer S dari omeprasol)

    tersedia sebagai kapsul yang mengandung enteric coated pellet , dan rabeprasol,

    sedangkan pantoprasol tersedia dalam bentukenteric coated tablets.8

    Pantoprasol, rabeprasol, dan esomeprasol tidka dibenarkan penggunaanya

    oleh FDA pada anak-anak. Saat ini percobaan klinis pada pasien anak-anak

    sedang dilaksanakan.8

    Omeprasol dan lansoprasol sebaiknya diminum dengan sedikit jus buah

    yangaagak asam (jus apel, jeruk) atau yoghurt.8

    Inhibitor pompa proton lebih efektif daripada antagonis reseptor histamine

    H2 dalam mengurangi sekresi asam, mengurangi gejala RGE, dan emnyembuhkan

    esofagitis. Inhibitor pompa proton juga lebih efektif daripada antagonis reseptor

    histamine H2 dalam mempertahankan remisi.8

    Perbaikan gejala bergantung pada dosis, dosis yang lebih tinggi dikaitkan

    dengan perbaikan gejala yang lebih cepat. Namun, studi mengenai lansoprazoljuga menunjukkan bahwa bayi yang lebih muda dari 10 minggu mempunyai

    farmakokinetik yang berbeda dan memerlukan dosis yang lebih rendah dan efek

    samping yang mungkin lebih umum terjadi dibanding pada bayi yang lebih

    muda dari 28 hari. Beberapa studi melaporkan bahwa PPI adalah pengobatan yang

    efektif untuk esophagitis akibat refluks, tetapi belum ada studi yang

    menunjukkan keunggulan H2RA dengan dosis yang tinggi.15

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    20/26

    20

    Agen Prokinetik meningkatkan gerakan peristaltik esofagus, mempercepat

    pengosongan lambung, dan meningkatkan tonus sfingter esofagus bagian distal.

    Cisapride efektif dalam menurunkan refluks, namun obat tersebut telah ditarik

    dari pasaran karena efek toksik pada jantung berpotensi menyebabkan

    kematian dan tersedia hanya dalam protokol penggunaan yang terbatas.

    Metoclopramid adalah obat antidopaminergik dan kholinomimetik yang telah

    digunakan. medis pengelolaan GERD.15

    Antasid menetralisir asam lambung, dan sodium alginate melindungi

    mukosa esophagus dengan membentuk suatu gel pada permukaan. Sukralfat

    (suatu kompleks aluminium dari sucrose sulfat) terikat pada dan melindungi

    mukosa esofagus. Efikasi obat ini pada anak-anak yang mengalami refluks

    estrofageal belum diketahui dengan pasti. Obat ini tidak dibenarkan penggunaan

    pada bayi dan aank oleh FDA dalam pengobatan RGE. Penggunaan antacid yang

    mengandung aluminium dalam jangka panjang harus dihindari karena resiko

    toksisitas aluminium. Obat ini dapat digunakan secara intermitten untuk

    meredakan gejala RGE pada anak yang berumur lebih besar.8

    2.11.4 Terapi Bedah

    Operasi antirefluks harus dipertimbangkan bila terapi medis gagal, misalnya,

    gejala terus berlanjut atau timbul komplikasi GERD.

    Pembedahan biasanya diindikasikan untuk pasien dengan refluks yang

    berlanjut dan komplikasi esophagitis meskipun sudah diberi terapi medis. Nissen

    fundoplication merupakan prosedur operasi yang paling umum dilakukan.

    Tindakan yang dilakukan berupa pembungkusan fundus lambung 3600

    sekitar esofagus distal.

    15

    Alternatif dari nissen fundoplication adalah prosedur Thal (fundoplication

    180 anterior), prosedur Toupet (fundoplication 2700

    posterior), prosedur Boix-

    Ochoa (pemulihan esofagus intra-abdomen), dan Watson fundoplication

    (fundoplication 1200

    anterior ). Perbandingan antara berbagai operasi ini telah

    menunjukkan tingkat setara dengan komplikasi, revisi, dan kepuasan jangka

    panjang.

    Prosedur Nissen dan prosedur terkait lainnya dapat dilakukan secara

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    21/26

    21

    laparoskopi. Fundoplication laparoskopik telah diteliti dengan baik dan telah

    disetarakan dengan prosedur terbuka pada dewasa.15

    2.12 Komplikasi GERD

    Komplikasi yang sering ditumbulkan pada GERD, antara lain :

    a. Esofagitis dan sekuelenyastriktur, Barret Esofagus, adenocarcinomaEsofagitis bisa bermanifestasi sebagai irritabilitas, anak tidak mau makan,

    nyeri pada dada atau epigastrium pada anak yang lebih tua, dan jarang terjadi

    hematemesis, anemia, atau sindrom Sandifer. Esofagitis yang berkepanjangan

    dan parah dapat menyebabkan pembentukan striktura, yang biasanya

    berlokasi di distal esophagus, yang menhasilkan disfagia, dan membutuhkan

    dilatasi esophagus yang berulang dan fundoplikasi. Esofagitis yang

    berlangsung lama juga bisa menyebabkan perubahan metaplasia dari epitel

    skuamosa yang disebut dengan Barret Esofagus, suatu precursor untuk

    terjadinya adenocarcinoma esophagus.4

    b. NutrisiEsofagitis dan regurgitasi bisa cukup parah untuk menimbulkan gagal tumbuh

    karena deficit kalori. Pemberian makanan melalui enteral (nasogastrik atau

    nasoyeyunal atau perkutaneus gastric atau yeyunal) atau pemberian melalui

    parenteral terkadang dibutuhkan untuk mengatasi deficit tersebut.4

    c. Extra esophagusGERD dapat menimbulkan gejala pernapasan dengan kontak langsung

    terhadap refluks dari isi lambung dengan saluran pernapasan (aspirasi atau

    mikroaspirasi). Seringnya, terjadi interaksi antara GERD dan penyakit primer

    saluran pernapasan, dan terciptalah lingkaran setan yang semakinmemperburuk kedua kondisi tersebut. Terapi untuk GERD harus lebih intens

    (biasanya melibatkan PPI) dan lama (biasanya 3 sampai 6 bulan).4

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    22/26

    22

    2.13 Prognosis GERD pada anak

    Sebagian besar pasien dengan GERD akan mebaik dengan pengobatan, walaupun

    relaps mungkin akan muncul setelah terapi dan memerlukan terapi medis yang

    lebih lama.15

    Identifikasi subgrup pasien yang kemungkinan besar berkembang

    mengalami komplikasi GERD dan penting untuk dilakukan perawatan secara

    agresif. Pada pasien ini kemungkinan besar diindikasikan untuk mendapatkan

    terapi pembedahan pada staium awal. Setelah laparoskopi Nissen fundoplication,

    gejala teratasi pada 92% pasien.15

    Kebanyakan kasus GER pada bayi dan balita adalah benigna dan berespon

    terhadap terapi non farmakologi. 80% gejala berkurang pada umur 18 bulan.

    Beberapa pasien memerlukan terapi menurunkan asam lambung dan hanya

    sekelompok kecil yang memerlukan tindakan pembedahan karena gejala GER

    setelah usia 18 tahun menunjukkan gejala yang kronik.Resiko jangka panjang

    juga meningkat. Untuk pasien yang mengalami GER secara persisten periode

    akhir usia anak selalunya memerlukan terapi agen anti sekretori.15

    Apabila kasus GERD ini disertai komplikasi (seperti striktur, aspirasi,

    penyakit saluran nafas, Barrett esophagus), biasanya memerlukan terapi

    pembedahan. Prognosis untuk pembedahan biasanya baik. Meskipun begitu,

    mortaliti dan morbiditi adalah tinggi pada pasien pembedahan dengan masalah

    medis yang kompleks.15

    Data jangka panjang pada anak sangat jarang, namun kesuksesan terhadap

    pembedahan antirefluks pada umumnya akan menjadi baik. Pada lebih dari 1000

    laparoskopi Nissen fundoplication lebih dari 10 tahun pada bayi dan anak

    menunjukkan hasil yang baik, dengan 4% angka kegagalan.

    15

    Sebagian kecil laporan objektif setelah operasi mempertanyakan manfaat

    dari pembedahan. Sebuah studi menemukan manfaat dari pembedahan yang

    berhubungan dengan refluks pada anak usia 1-4 tahun, namun efek ini tidak

    tercatat pada anak yang lebih tua. Kenyataannya, studi ini menujukkan bahwa

    pada anak yang lebih tua dengan pengalaman gagal berkembang meningkatkan

    angka rawat inap yang berhubungan dengan refluks setelah pembedahan.15

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    23/26

    23

    Pemeriksaan pH dalam 24 jam biasanya digunakan untuk mengevaluasi

    secara objektif hasil dari pembedahan antirefluks. Sebuah pemeriksaan prospektif

    dari 53 pasien pediatri yang diterapi dengan laparoskopi Thalfundoplication

    ditemukan bahwa 25 % terdapat refluks patologi pada follow-up, namun 90 %

    pasien dilaporkan bebas dari gejala.15

    Kedua manajemen pembedahan dan terapi obat cenderung untuk

    mendapatkan angka kegagalan yang tinggi pada anak dengan kelainan neurologi.

    Kebanyakan dari pasien tersebut memiliki kemungkinan yang serius terhadap

    morbiditas dan harapan hidup yang pendek. Sebuah studi pada 46 bayi yang

    diperiksa 5 tahun setelah Nissenfundoplication ditemukan bahwa 24% meninggal

    setelah gangguan medis lainnya. Yang lainnya, 74% tidak terdapat gejala

    berulang, 12% membutuhkan operasi atau fundoplication berulang, dan 45%

    mengalami komplikasi setelah operasi. Laporan lainnya dari 109 anak yang

    menjalani prosedur Nissen or Boix-Ochoa antirefluks, setelah follow-up selama

    10 tahun, ditemukan refluks rekuren pada 20% pasien.15

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    24/26

    24

    BAB III

    PENUTUP

    3.1Kesimpulan1. Gastroesofageal reflux (GER) adalah suatu keadaan, dimana terjadi disfungsi

    sfingter esofagus bagian bawah sehingga menyebabkan regurgitasi isi

    lambung ke dalam esofagus.

    2. Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah gejala-gejala atau kerusakanjaringan yang terjadi sekunder akibat refluks isi lambung

    3. Diagnosis ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaanpenunjang. Pada pemeriksaan fisik tidak banyak yang khas. Namun terdapat

    beberapa pemeriksaan penunjang yang dapat membantu menegakkan

    diagnosis.

    4. Pilihan terapi GERD termasuk perubahan gaya hidup (misalnya, modifikasidiet, posisi tubuh yang benar selama dan setelah makan), terapi farmakologi,

    dan operasi antirefluks

    3.2 Saran

    Perlunya anamnesis yang teliti, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang

    yang tepat agar dapat dilakukan tatalaksana penyakit secara optimal dan

    mencegah kecacatan atau kematian.

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    25/26

    25

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Yvan V. Pediatric gastroesophageal reflux clinical practice guidelines.Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition Vol. 49, No. 4,October 2009 : 498547.

    2. Sunoto. Esofagus. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Editor : AHMarkum ; Ismail S, Alatas H, et al. Jakarta : FKUI, 1991

    3. Ruigmez A, Wallander M, Lundborg P, Johansson S, Rodriguez L.Gastroesophageal reflux disease in children and adolescents in primary

    care. Scandinavian Journal Of Gastroenterology. 2010; 45(2): 139-146.

    Available from: MEDLINE with Full Text.

    4. Orienstein SR, Peters J, Khan S, Youssef N, Hussain Z. The Esophagus.Dalam : Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson Textbook of

    pediatrics.edisi ke-17. Philadelphia : Sounders ; 2004. h.1217-27.

    5. Sadler, T.W. Sistem Pencernaan. Dalam: Embriologi KedokteranLangman. Edisi ke-7. Jakarta: EGC ; 2000. hal 246-9

    6. Wilson LM, Lindseth GN. Gangguan esofagus. Dalam: Price SA,WilsonLM. Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-6. Jakarta

    : EGC ; 2006. h. 404-16.

    7. Guyton and Hall. Fisiologi Gangguan Gastrointestinal. Dalam: Buku AjarFisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC; 2000. hal 1050-2

    8. Suraatmaja, Sudaryat. Refluks Gastroesofageal. Dalam: Kapita SelektaGastroenterologi Anak. Jakarta: Sagung Seto; 2007; hal 229-35

    9. Cezard J. Managing gastro-oesophageal reflux disease in children.Digestion. 2004 ; 69 Suppl 13-8.

    10.Srivastava R, Jackson W, Barnhart D. Dysphagia and gastroesophagealreflux disease: dilemmas in diagnosis and management in children with

    neurological impairment. Pediatric Annals [serial on the Internet]. 2010 ;

    39(4): 225-31.

  • 8/4/2019 Refrat Anak Gerd Finish Rizki

    26/26

    26

    11.Jayant Deodhar, MD: Pediatric Esophagitis.http://emedicine.medscape.com/article/928891-overview#showall [diakses

    13 April 2011].

    12.North American Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition.Pediatric GE Reflux Clinical Practice Guideline. Journal of Pediatric

    Gastroenterology and Nutrition, Vol. 32, Supplement 2, 2001.

    13.Rusdi I. Gangguan Ingesti, Anoreksia, Disfagia, dan Regurgitasi.Gastroenterologi Anak Praktis. Balai Penerbitan FKUI, Jakarta 1988.

    14.Schwarz, SM. Pediatric Gastroesophageal Reflux Clinical Presentation.http://emedicine.medscape.com/article/930029-clinical#showall (diakses

    14 april 2011).

    15.Jaksic T. Pediatric Gastroesophageal Reflux Surgery Treatment andManagement. 2010. Diunduh dari :

    http://emedicine.medscape.com/article/936596-treatment#a1132

    http://emedicine.medscape.com/article/928891-overview#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/930029-clinical#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/936596-treatment#a1132http://emedicine.medscape.com/article/936596-treatment#a1132http://emedicine.medscape.com/article/930029-clinical#showallhttp://emedicine.medscape.com/article/928891-overview#showall