refkas ovil

7
REFLEKSI KASUS FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA Nama Dokter Muda : Ovilia Mutiara Santika NIM : 09711113 Stase : Ilmu Radiologi Identitas Pasien Nama : Ny. K Umur : 31 tahun Alamat : Sulang Agama : Islam Pekerjaan : Pedagang No Foto : 15181 Tanggal pemeriksaan : 11 Februari 2015 Diagnosis/ kasus : Space Occupying Lession Pengambilan kasus pada minggu ke: 2 Jenis Refleksi: a. Ke-Islaman b. Etika/moral c. Medikolegal d. Sosial ekonomi e. Aspek lain

Upload: ovilia-mutiara-santika

Post on 21-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ref

TRANSCRIPT

Page 1: REFKAS OVIL

REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Nama Dokter Muda : Ovilia Mutiara Santika

NIM : 09711113

Stase : Ilmu Radiologi

Identitas Pasien

Nama : Ny. K

Umur : 31 tahun

Alamat : Sulang

Agama : Islam

Pekerjaan : Pedagang

No Foto : 15181

Tanggal pemeriksaan : 11 Februari 2015

Diagnosis/ kasus : Space Occupying Lession

Pengambilan kasus pada minggu ke: 2

Jenis Refleksi:

a. Ke-Islaman

b. Etika/moral

c. Medikolegal

d. Sosial ekonomi

e. Aspek lain

Page 2: REFKAS OVIL

1. Resume kasus

Pasien datang ke IGD RSUD dr. R. Soetrasno pada tanggal 11 Februari

2015 karena nyeri kepala hebat. Pasien mengeluhkan nyeri kepala hilang timbul

yang dirasakan di seluruh bagian kepala. Nyeri dapat muncul tiba-tiba, saat

istirahat ataupun aktivitas, nyeri tidak didahului faktor pencetus. Nyeri terasa

seperti ditimpa beban berat, dan leher juga terasa berat, nyeri dirasakan sekitar

1-2 jam. Saat nyeri kepala pasien minum obat dari bidan Puskesmas ataupun

obat warung.

Pasien masih dalam keadaan sadar (tidak ada penurunan kesadaran), 8

bulan SMRS pasien mengeluhkan pandangan kabur sebelah kanan. Pasien

hanya bisa melihat bayangan orang yang lewat. Pasien mengeluhkan mual

namun tidak muntah, kejang tidak ada, kelemahan anggota gerak tidak ada,

trauma kepala tidak ada, perubahan perilaku tidak ada, gangguan keseimbangan

tidak ada, gangguan berbicara tidak ada, gangguan pendengaran tidak ada,

gangguan pengecap dan penciuman tidak ada, demam tidak ada, batuk lama

tidak ada, sesak nafas tidak ada, penurunan berat badan (+) sejak sakit tetapi

tidak terlalu drastis. Saat di IGD dokter jaga mengirim pasien ke bagian Radiologi

untuk dilakukan CT scan kepala dengan kontras sebagai pemeriksaan penunjang

diagnostik.

Dari hasil CT Scan kepala dengan kontras, tampak massa di regio

suprasellar kiri tampak penyangatan kuat disertai dural tail, tampak gambaran

hidrosefalus non kommunikan dan tampak adanya tanda-tanda peningkatan TIK.

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus

Nyeri kepala kronis termasuk dalam 10 kelainan yang mampu

menyebabkan disabilitas dan termasuk dalam 5 kelainan yang menyebabkan

disabilitas pada wanita. Faktor risiko yang berkaitan dengan nyeri kepala kronis

adalah jenis kelamin wanita, edukasi rendah, status sosioekonomi rendah,

riwayat cedera kepala, obesitas (indeks massa tubuh >30), mendengkur (sleep

apnea), peristiwa hidup yang membuat stres, konsumsi kafein tinggi,

penggunaan berlebihan obat – obatan secara akut, dan depresi.

Nyeri kepala merupakan salah satu gejala yang paling sering ditemui

dalam praktik dokter umum dengan tingkat konsultasi 4,4 dari 100 pasien. Di

Inggris, gejala nyeri kepala merupakan 22% penyebab rujukan ke spesialis

Page 3: REFKAS OVIL

neurologi. Nyeri kepala primer biasanya bersifat paroksismal, namun 3%

populasi memiliki nyeri kepala primer yang bersifat kronis. Nyeri kepala kronis

merupakan nyeri kepala yang memiliki durasi lebih dari 15 hari dalam 1 bulan

dan dirasakan lebih dari 3 bulan. Kondisi ini sering terjadi mengenai 5% populasi

umum dan berpotensi menyebabkan disabilitas. Tension-type headache kronis

dan migren adalah dua jenis nyeri kepala yang paling sering ditemui, baik pada

praktik dokter umum maupun klinik spesialis. Walaupun nyeri kepala dapat

ditangani pada praktik umum, namun dokter sering sulit menentukan diagnosis

dan klasifikasi nyeri kepala. Dokter serta pasien lebih sering mencemaskan

penyebab serius seperti tumor otak.

US Headache Consortium Guidelines dan Scottish Intercollegiate

Guidelines Network tidak merekomendasikan penggunaan pencitraan untuk nyeri

kepala kronis tanpa tanda neurologis fokal. Penggunaan pencitraan radiologi

pada nyeri kepala adalah untuk mengurangi tingkat rujukan ke spesialis dan

mempermudah rujukan ke bidang yang tepat.

3. Refleksi dari aspek sosial ekonomi

Apa yang terjadi pada Ny. K, sangat mempengaruhi berbagai hal. Dari

sisi sosial, pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari seperti orang-orang

sehat lainnya karena sering terganggu oleh nyeri kepala yang saat ini semakin

lama semakin membuat tidak nyaman dan semakin sering muncul. Dapat

dikatakan pasien menjadi. Pasien sering memerlukan bantuan orang lain

sebelum nyeri kepalanya benar-benar mereda. Di rumah, bahkan di lingkungan

sekitar rumahnya pun pasien menjadi terbatas. Oleh karena itu, keluarga

sangatlah penting untuk memotivasi pasien agar tidak berkecil hati.

Hal lain yang akan sangat berpengaruh pada pasien yaiu dalam bidang

ekonomi terutama dalam hal bekerja. Pasien yang sehari-hari bekerja sebagai

pedagang menjadi tidak mampu melakukan pekerjaannya tersebut. Akhirnya

akan mempengaruhi dari pendapatan dan perekonomiannya. Tentu saja hal ini

akan berpengaruh pada keluarga pasien jika sebagai pedagang tersebut tidak

mampu membantu suami pasien untuk membiayai sekolah anak-anaknya.

Page 4: REFKAS OVIL

4. Refleksi dari aspek ke-Islaman

Apa yang pasien alami dalam kesehariannya ini pasti akan sangat

mengganggu dalam beraktifitas baik bekerja ataupun ketika menjalankan ibadah

sholat 5 waktu. Rasa sakit yang membuat tidak nyaman dapat membuat pasien

tidak khusyu’ dalam melaksanakan sholat terutama ketika ruku dan sujud.

Yang terpenting dalam kehidupan seseorang jika dihadapkan dengan

musibah yaitu bersabar, bertawakkal, dan berdoa. Diriwayatkan oleh Imam

Bukhari di dalam shahihnya, dari shahabat Abu Hurairah  bahwasanya Nabi

bersabda :

ف�اء� ش� �ه� ل ل� �ز� �ن أ �ال� إ د�اء� الله� ل� �ز� �ن أ م�ا

Artinya :“Tidaklah Allah turunkan penyakit kecuali Allah turunkan pula

obatnya”

QS. Al-Isra’ : 82

“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan

rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah

kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.”

Tn. S merupakan seorang muslim. Berarti memiliki kewajiban untuk melakukan

sholat 5 waktu. Akan tetapi, dengan melihat keadan pasien saat ini, pasien masih

tidak memungkinkan untuk sholat dalam keadaan berdiri. Untuk hal ini, ALLAH

SWT memberikan keringanan pada hambanya yang sedang sakit, tidak mampu,

ataupun yang tidakmemungkinkannya untuk berdiri. Sholat dapat dilakukan

dengan keadaan duduk.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah ditanya tentang seseorang

yang sakit wasir, sehingga sulit berdiri ketika shalat. Beliau menasehatkan,

تستطع لم �ن فإ ،� فقاعدا تستطع لم �ن فإ ،� قائما ص�ل'

ج�نب فعلى“Shalatlah sambil berdiri, jika kamu tidak mampu sambil duduk, dan jika kamu

tidak mampu, sambil berbaring miring.” (HR. Bukhari 1117)

Page 5: REFKAS OVIL

Umpan balik dari pembimbing

Rembang, 20 Februari 2015

Dokter Muda Dokter Pembimbing

Ovilia Mutiara Santika dr. Hari Prabowo, Sp.Rad