demam degue refkas iship

24
Topik: Demam Dengue Tanggal (kasus) : Februari 2015 Persenter : dr. Febrita Putri Perdani Tangal presentasi : Pendamping : dr. Nur Cahyono A. Tempat presentasi : RSUD Majenang Obyektif presentasi : □ Keilmuan □ Keterampilan □ Penye garan □ Tinjauan pustaka □ Diagnostik □ Manajemen □ Masal ah □ Istimewa □ Neonat us □ Bay i □ Ana k □ Remaj a □ Dewas a □ Lans ia □ Bumi l □ Deskripsi: Perempuan, 59 tahun datang ke IGD RSUD Majenang bersama keluarganya dengan keluhan demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan naik turun hingga menggigil. Adanya kecenderungan pola demam tertentu disangkal oleh pasien. Demam hanya berkurang sebentar apabila diberi obat penurun panas. Selain demam, pasien juga mengeluhkan pusing (sakit kepala) disertai mual muntah. Mual diakui pasien telah dialami sejak 5 hari yang lalu, dirasakan sepanjang hari dan terutama saat makan. Muntah berisi cairan, tidak ada lendir, tidak ada darah. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian kanan. Hal ini menyebabkan pasien tidak nafsu

Upload: febrita-putri

Post on 11-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Kasus Untuk Tugas Internship

TRANSCRIPT

Contoh Pengisian Portofolio

Topik: Demam Dengue

Tanggal (kasus) : Februari 2015Persenter : dr. Febrita Putri Perdani

Tangal presentasi : Pendamping : dr. Nur Cahyono A.

Tempat presentasi : RSUD Majenang

Obyektif presentasi :

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Perempuan, 59 tahun datang ke IGD RSUD Majenang bersama keluarganya dengan keluhan demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah sakit. Demam dirasakan naik turun hingga menggigil. Adanya kecenderungan pola demam tertentu disangkal oleh pasien. Demam hanya berkurang sebentar apabila diberi obat penurun panas.Selain demam, pasien juga mengeluhkan pusing (sakit kepala) disertai mual muntah. Mual diakui pasien telah dialami sejak 5 hari yang lalu, dirasakan sepanjang hari dan terutama saat makan. Muntah berisi cairan, tidak ada lendir, tidak ada darah. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian kanan. Hal ini menyebabkan pasien tidak nafsu makan. Di samping itu pasien juga merasa lemas dan badannya terasa pegal. Pasien mengaku adanya riwayat perdarahan selama sakit seperti muncul bintik-bintik merah di badan, namun untuk gusi berdarah (-), mimisan (-). BAB dan BAK lancar. Di lingkungan tempat tinggal pasien tidak terdapat kasus DB, namun bulan lalu pasien pernah berkunjung ke sumbawa karena saudaranya ada yang menikah.Pasien menyangkal pernah menderita sakit lambung sebelumnya, sakit kuning juga disangkal, tidak pernah sakit thypus sebelumnya. Tetapi, pasien mengaku, pada tahun 2008 pernah sakit serupa dibawa ke puskesmas dan didiagnosa demam berdarah namun tidak sampai rawat inap di RS karena membaik sendiri. Riwayat makan sembarangan diwarung juga disangkal pasien.

Tujuan: mengetahui penatalaksanaan demam dengue ataupun demam berdarah dengue

Bahan bahasan: Tinjauan pustaka Riset Kasus Audit

Cara membahas: Diskusi Presentasi dan diskusi E-mail Pos

Data pasien :Nama: Ny. SNo registrasi: 04-56-20

Nama klinik : dr. Febrita putriTelp : 085713311040Terdaftar sejak :

Data utama untuk bahan diskusi:

1. Diagnosis/Gambaran Klinis : Febris 5 hari, naik turun tanpa disertai pola demam tertentu. Muncul bintik-bintik kemerahan ditubuh, tanpa mimisan ataupun gusi berdarah. Pusing (sakit kepala) disertai mual muntah disertai nyeri perut bagian kanan. Tidak nafsu makan, merasa lemas dan badannya terasa pegal.

2. Riwayat Pengobatan : Mengkonsumsi obat-obatan demam seperti paracetamol untuk menurunkan demam.

3. Riwayat kesehatan/Penyakit : Pada tahun 2008 pernah sakit serupa dibawa ke puskesmas dan didiagnosa demam berdarah namun tidak sampai rawat inap di RS karena membaik sendiri.

4. Riwayat keluarga: Tidak ada keluarga yang mengeluhkan hal serupa

5. Riwayat pekerjaan: Ibu Rumah Tangga

6. Lain-lain: Di lingkungan tempat tinggal pasien tidak terdapat kasus DB, namun bulan lalu pasien pernah berkunjung ke sumbawa karena saudaranya ada yang menikah.Sakit lambung sebelumnya (-), sakit kuning (-), sakit thypus sebelumnya (-). Riwayat makan sembarangan diwarung juga disangkal. Kebiasaan minum jamu ataupun obat herbal lain disangkal oleh pasien.

Daftar Pustaka:

1. Suhendro, Nainggolan, L., Chen, K., Pohan, H.T., 2006. Demam Berdarah Dengue. In: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B., Alwi, I., Simadibrata, M., Setiati, S.,ed. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta, Indonesia : 1709-1713

2. Wahid SF, Sanusi S, Zawawi MM, Ali RA. A comparison of the pattern of liver involvement in dengue hemorrhagic fever with classic dengue fever. Southeast Asian J Trop Med Public Health 2000;31:25963

3. World Health Organisation (WHO), 2000. Demam Berdarah, Pusat Informasi Penyakit Infeksi. Available from : http://www.who.int/csr/resources/publications/dengue/Denguepublication/en/[Accessed 16 February 2015]

4. World Health Organisation (WHO), 2006. Communicable Diseases : Fact Sheet on Dengue Fever and Dengue Haemorrhagic Fever, WHO Regional Office for South-East Asia 2009.

5. Departemen Kesehatan RI. Pedoman tatalaksana klinis infeksi dengue di sarana pelayanan kesehatan, 2005.p.19-34

Hasil pembelajaran:

1. Diagnosis Demam Dengue

2. Penyebab demam disertai muncul bintik kemerahan

3. Manifestasi klinis demam dengan ptekie

4. Penatalaksanaan demam dengue

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:1. Subyektif: Pasien merasa demam sejak 5 hari, demam dirasakan naik turun hingga menggigil. Demam hanya berkurang sebentar apabila diberi obat penurun panas. Selain demam, pasien juga mengeluhkan pusing (sakit kepala) disertai mual muntah. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian kanan. Hal ini menyebabkan pasien tidak nafsu makan. Di samping itu pasien juga merasa lemas dan badannya terasa pegal. Pasien mengaku adanya riwayat perdarahan selama sakit seperti muncul bintik-bintik merah di badan, namun untuk gusi berdarah (-), mimisan (-). BAB dan BAK lancar. Di lingkungan tempat tinggal pasien tidak terdapat kasus DB, namun bulan lalu pasien pernah berkunjung ke sumbawa karena saudaranya ada yang menikah.Pasien menyangkal pernah menderita sakit lambung sebelumnya, sakit kuning juga disangkal, tidak pernah sakit thypus sebelumnya. Tetapi, pasien mengaku, pada tahun 2008 pernah sakit serupa dibawa ke puskesmas dan didiagnosa demam berdarah namun tidak sampai rawat inap di RS karena membaik sendiri. Riwayat makan sembarangan diwarung juga disangkal pasien.

2. Objektif: Tanda-tanda VitalKesadaran : Compos mentis Tekanan darah : 160/100 mmHgNadi : 70 x/menit, isi dan tegangan cukup, regulerSuhu : 39,4 CPernapasan : 20 x/menit, regulerBerat Badan : 50kgKeadaan umum : Tampak sakit sedang

Status GeneralisKepala:Rambut tidak mudah dicabut, alopecia -Wajah:SimetrisMata:Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, refleks cahaya +/+, pupil bulat isokor, diameter 3 mm/3mm.Telinga:Auricula simetris, discharge -/-, serumen -/-Hidung:Sekret -/-, deviasi septum -, mukosa hiperemis -Mulut:Bibir sianosis -, karies dentis -, atrofi papil lidah -, uvula di tengah, tonsil T1/T1LeherKGB:Tidak terabaTiroid:Tidak terdapat pembesaranJVP:5+2 cmH2ODada: Spider nevi -, ginekomasti -/-, bentuk simetris +/+, ParuInspeksi :Pergerakan dinding dada simetris kanan=kiri, retraksi (-), ketinggalan gerak (-/-), pectus excavatum (-), pectus carinatum(-),sikatriks (-), Palpasi :Krepitasi (-), massa (-), fremitus taktil lapang paru kiri=kananPerkusi :Sonor pada seluruh lapang paru.Auskultasi :Suara dasar vesikuler +/+, Rbh-/-, Rbk -/-, Wh-/-JantungInspeksi :Ictus cordis tidak terlihatPalpasi :Ictus cordis teraba di SIC 5, 2 jari medial linea midklavikularis kiri, tidak kuat angkatPerkusi :Batas jantung kiri atas di SIC II LPSS, kanan atas di SIC II LPSD, kanan bawah di SIC IV LPSD, dan kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS, dan batas jantung kanan bawah di SIC IV LPSDAuskultasi :S1>S2, regular, gallop (-), murmur (-)AbdomenInspeksi :Datar, venektasi -, caput medusa -, sikatriks -, Auskultasi :Bising usus + normal, 4-6 kali/menitPerkusi :Timpani, pekak alih -, pekak sisi -, undulasi -Palpasi :Dinding abdomen supel, nyeri tekan + regio epigastrium, hepar 4 jari bawah arcus costa, lien S3, hepatojugullar refluks -, ballotement -/-, nyeri ketok CVA -/-Ekstremitas Superior : edema -/-, eritema palmaris -/-, white nail -/-, akral dingin, tidak ada gangguan gerak, ptekie +Inferior : edema -/-, white nail -/-, akral dingin, tidak ada gangguan gerak, ptekie +PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan darah rutin tanggal PARAMETERHASILNILAI NORMAL

Hemoglobin14 18 g/dL

Hematokrit42 52 %

Leukosit(4,8 10,8). 103/uL

Trombosit(150 400). 103/uL

Serologi (12/10/12) IgM Dengue (-) IgG Dengue (+)

Hasil pemeriksaan jasmani, mendukung diagnosis Demam Dengue. Diagnosis ditegakkan berdasar: Keadaan umum tampak sakit sedang Nyeri tekan epigastric (+) Hepatomegali Ekstremitas ptekie +

3. Assessment(penalaran klinis): Manifestasi klinis demam dengue timbul akibat reaksi tubuh terhadap masuknya virus. Virus akan berkembang di dalam peredaran darah dan akan ditangkap oleh makrofag. Segera terjadi viremia selama 2 hari sebelum timbul gejala dan berakhir setelah lima hari gejala panas mulai. Makrofag akan segera bereaksi dengan menangkap virus dan memprosesnya sehingga makrofag menjadi APC(Antigen Presenting Cell). Antigen yang menempel di makrofag ini akan mengaktifasi sel T-Helper dan menarik makrofag lain untuk memfagosit lebih banyak virus. T-helper akan mengaktifasi sel T-sitotoksik yang akan melisis makrofag yang sudah memfagosit virus. Juga mengaktifkan sel B yang akan melepas antibodi. Ada 3 jenis antibodi yang telah dikenali yaitu antibodi netralisasi, antibodi hemagglutinasi, antibodi fiksasi komplemen. Proses diatas menyebabkan terlepasnya mediator-mediator yang merangsang terjadinya gejala sistemik seperti demam, nyeri sendi, otot, malaise dan gejala lainnya. Sebagai respon terhadap infeksi virus dengue, kompleks antigen-antibodi selain mengaktivasi sistem komplemen, juga menyebabkan agregasi trombosit dan mengaktivasi sistem koagulasi melalui kerusakan sel endotel pembuluh darah, akhirnya dapat mengakibatkan perdarahan. Agregasi trombosit terjadi sebagai akibat dari perlekatan kompleks antigen-antibodi pada membran trombosit mengakibatkan pengeluaran ADP (adenosin diphosphat), sehingga trombosit melekat satu sama lain. Hal ini akan menyebabkan trombosit dihancurkan oleh RES (reticulo endhothelial system) sehingga terjadi trombositopenia.Pada pasien terjadi hepatomegali karena proses kompensasi dari trombositopenia yang terjadi selama masa viremia. Pada saat jumlah trombosit menurun maka hati akan mengeluarkan trombopoetin sebagai pengatur utama dalam pembentukan trombosit. Trombopoetin dihasilkan oleh hati dan ginjal. Sehingga hepatomegali adalah salah satu tanda hepar mensekresi trombopoetin secara berlebihan dan terjadinya infeksi virus dengue pada sel hepatosit hati.Dari anamnesis didapatkan temuan, yaitu demam sejak 5 hari, demam dirasakan naik turun hingga menggigil. Selain demam, pasien juga mengeluhkan pusing (sakit kepala) disertai mual muntah. Pasien juga mengeluhkan nyeri perut bagian kanan. Hal ini menyebabkan pasien tidak nafsu makan. Di samping itu pasien juga merasa lemas dan badannya terasa pegal. Pasien mengaku adanya riwayat perdarahan selama sakit seperti muncul bintik-bintik merah di badan. Selain itu pada tahun 2008 pernah sakit serupa dibawa ke puskesmas dan didiagnosa demam berdarah namun tidak sampai rawat inap di RS karena membaik sendiri. Dari data tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kemungkinan yang terjadi pada pasien tersebut mengarah ke demam dengue.Dari pemeriksaan fisik didapatkan gambaran nyeri tekan pada regio epigastrik, dan didapatkan hepatomegali. Data-data tersebut mendukung diagnosis demam dengue. Pemeriksaan laboratorium meliputi kadar hemoglobin, kadar hematokrit, jumlah trombosit, dan hapusan darah tepi untuk melihat adanya limfositosis relatif disertai gambaran limfosit plasma biru (sejak hari ke 3). Trombositopenia umumnya dijumpai pada hari ke 3-8 sejak timbulnya demam. Hemokonsentrasi dapat mulai dijumpai mulai hari ke 3 demam. Salah satu metode pemeriksaan terbaru yang sedang berkembang adalah pemeriksaan antigen spesifik virus Dengue, yaitu antigen nonstructural protein 1 (NS1). antigen NS1 dapat terdeteksi dalam kadar tinggi sejak hari pertama sampai hari ke 12 demam. Tapi Pemeriksaan ini jarang dilakukan karena harganya yang mahal. Pemeriksaan yang saat ini banyak digunakan adalah pemeriksaan serologi, yaitu dengan mendeteksi IgM dan IgG-anti dengue. Imunoserologi berupa IgM terdeteksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke 3 dan menghilang setelah 60-90 hari.Upaya pengobatan untuk pasien ini memerlukan tindakan yang cepat supaya tidak terjadi kebocoran pembuluh darah yang mengakibatkan syok maupun kematian. Perlu dijelaskan pula bahwa keluhan-keluhan seperti bintik-bintik merah dikulit bisa muncul karena proses dari penyakitnya, hal-hal apa saja yang dapat menyebabkan kekambuhan penyakitnya, tindakan pencegahan, serta pentingnya pengobatan yang teratur agar prognosisnya lebih baik. Suami dan anak-anaknya diminta untuk mengawasi diet pasien selama di rumah dan jika perlu dikonsultasikan dengan bagian gizi mengenai makanan yang diperbolehkan dan yang dilarang. Yang terpenting adalah pasien mengkonsumsi air minum yang banyak supaya tidak terjadi kehilangan cairan terlalu banyak karena efek kebocoran plasma.

4. Plan:Diagnosis: penyebab demam pada pasien ini adalah infeksi virus dengue dengan jumlah trombosit yang rendah, terapi cairan yang diberikan secukupnya dan awasi jika ada manifestasi perdarahan langsung maupun penurunan tekanan darah. Terapi: IVFD RL 500 cc 20tpm, jika kondisi syok maka terapi cairan RL 6mg/kgBB/jam 300 cc/jam lalu cek TD dan nadi. Inj. Omeprazole 1x20 mg, IV Cek darah rutin ulang dalam 24jam

Pengobatan: pengobatan bertujuan untuk:1. Mengatasi bila ada syok hipovolemik1. Mengatasi perdarahan yang mungkin timbul1. Mengurangi keluhan yang ada seperti demam, nyeri kepala, maupun mual1. Mencegah komplikasi

DOKTER INTERNSIP,

dr. Febrita Putri Perdani

Majenang, Februari 2015DOKTER PENDAMPING,

dr. Nur Cahyono A.

LampiranFollow up

TanggalPerjalanan PenyakitPlanning

SubyekObyektifAssesment

18/1/2014S : BAB cair +, lemas, nyeri ulu hatiO : Ku/Kes : lemah /CM VS : TD 110/70 mmHg S 37,2 0C N 88 x/menit RR 20x/menit Kepala Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA +/+, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Laboratorium (18 Januari 2013)Hb 4,9Hematokrit 15,3%Leukosit 7200Trombosit 182.000Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif post syok hipovolemi IVFD RL 20 tpm Sucralfat syr 4 x 1 cth Topazol 1 vial/hari Transfusi PRC

19/1/2014S : BAB cair + (berkurang), lemas +, nyeri ulu hatiO : Ku/Kes : lemah /CM VS : TD 110/70 mmHg S 36 0C N 80 x/menit RR 20x/menit Kepala : Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA +/+, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Laboratorium (19 Januari 2013) post transfusi 2 kolf PRCHb 5,3Hematokrit 15,7%Leukosit 9200Trombosit 198.000Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif post syok hipovolemi IVFD RL 20 tpm Sucralfat syr 4 x 1 cth Topazol 1 vial/hari Transfusi PRC

20/1/2013S : BAB cair + hitam, lemas +, nyeri ulu hati +, muntah -O : Ku/Kes : lemah /CM VS : TD 120/80 mmHg S 36,2 0C N 84 x/menit RR 20x/menit Kepala : Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA +/+, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Laboratorium (20 Januari 2013) post transfusi 4 kolf PRCHb 6,9Hematokrit 19,7%Leukosit 11200Trombosit 173.000Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif post syok hipovolemiTerapi lanjut

20/1/2014Pkl 15.15

Pkl 15.30

Pkl. 15.45

Pkl 16.00

Pkl 16.15

Pkl 17.35

Pkl 20.30

S : Kondisi menurunO : Ku/Kes : lemah /somnolenVS : TD tidak terukur S 36,2 0C N tidak terukur RR 20x/menitEkstremitas : akral dingin +/+ (sup et inf)Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif dengan syok hipovolemi berulang

S : Kondisi masih turunO : Ku/Kess : lemah/somnolen VS : TD 50/palpasi S 36,2 0C N lemah RR 20x/menitAss : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif dengan syok hipovolemi berulang

S : Batuk (-)O : Ku/Kes : Lemah/somnolen VS : TD 70/palpasi S 36,2 0CN 112 kali permenit, isi dan tegangan kurang RR 20x/menit Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-)

S : Batuk (-)O : Ku/Kes : Lemah/somnolenVS : TD 90/30 mmhg S 36,2 0CN 110 kali permenit, isi dan tegangan kurang RR 20x/menitThorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-)

S : Pasien sadar penuhO : Ku/Kes : Lemah/compos mentisVS : TD 100/60 mmhg S 36,2 0CN 104 kali permenit, isi dan tegangan cukup RR 20x/menitAss : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif Syok hipovolemi perbaikan

Konsul dr. Tri., Sp.PD dengan permasalahan : Pasien dengan susp gastritis erosif post syok hipovolemik 2 jam sebelumnya, sudah teratasiS : LemasO : Ku/kes : lemah/compos mentisVS : TD 100/60 mmhg S 36,2 0CN 98 kali permenit, isi dan tegangan cukup RR 20x/menit

S : Masih lemas, BAB -, BAK +, Muntah -O : Ku/kes : Lemah/compos mentisVS : TD 120/80 mmHg S 36,5 0C N 98 kali permenit, isi dan tegangan cukup RR 20x/menitAss : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif Syok hipovolemi perbaikan

Infus 2 jalur, loadingNaCl 250 cc

Transfusi PRC tunda Loading NaCl 250 cc

Infus 2 jalur PRC dan NaCl Awasi edema pulmo

Terapi Lanjut

Infus 2 jalur tetap dipertahankan, RL 10 tpm & NaCl 10 tpm (Jika PRC habis)

Terapi lanjutkan Observasi

21/1/2013S : BAB -, nyeri ulu hati +, muntah -O : Ku/Kes : lemah /CM VS : TD 140/80 mmHg S 36,2 0C N 80 x/menit RR 20x/menit Kepala : Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA +/+, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Laboratorium (21 Januari 2013) post transfusi 6 kolf PRCHb 6,5Hematokrit 19,8%Leukosit 12700Trombosit 132.000Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif Post syok hipovolemi

Terapi lanjut

22/1/2013S : BAB - (2 hari), muntah (-)O : Ku/Kes : Sedang /CM VS : TD 100/70 mmHg S 36,3 0C N 80 x/menit RR 20x/menit Kepala : Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA +/+, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Laboratorium (22 Januari 2013) post transfusi 8 kolf PRCHb 8,7Hematokrit 25,9%Leukosit 14200Trombosit 169.000Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif Post syok hipovolemi

IVFD RL 20 tpm Sucralfat syr 4x1 cth Vomizol 1 vial/hari OPN 3x1 Lactulose 30 cc

23/1/2013S : BAB -, Muntah -O : Ku/Kes : Sedang /CM VS : TD 100/70 mmHg S 36,6 0C N 82 x/menit RR 20x/menit Kepala : Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA -/-, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Laboratorium (23 Januari 2013) post transfusi 10 kolf PRCHb 11Hematokrit 31,5%Leukosit 13800Trombosit 228.000Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif Post syok hipovolemi

Terapi lanjut

24/1/2014S : BAB + 1 kali, cair, warna hitam, muntah -O : Ku/Kes : Sedang /CM VS : TD 100/70 mmHg S 36,2 0C N 80 x/menit RR 20x/menit Kepala : Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA -/-, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif Post syok hipovolemi

Terapi lanjut

25/1/2014S : BAB -O : Ku/Kes : Sedang /CM VS : TD 110/70 mmHg S 36,2 0C N 80 x/menit RR 20x/menit Kepala : Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA -/-, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif Post syok hipovolemi

Terapi Lanjut

26/1/2014S : Nyeri ulu hati berkurang, BAB -O : Ku/Kes : Sedang /CM VS : TD 100/80 mmHg S 36,5 0C N 72 x/menit RR 20x/menit Kepala : Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA -/-, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif Post syok hipovolemi

Terapi Lanjut

27/1/2014S : BAB + 1 kali, cair, warna hitam kekuningan, muntah -O : Ku/Kes : Sedang /CM VS : TD 120/80 mmHg S 36,2 0C N 78 x/menit RR 20x/menit Kepala : Rambut tidak mudah dicabut Mata : CA -/-, Sklera ikterik -/-, RC +/+ PBI 3mm/3mm Thorax : P : SD vesikuler +/+, rbh -/-, rbk -/-, wheezing -/- C : S1>S2, reguler, murmur (-), gallop (-) Abdomen : Datar, BU + Normal, Timpani, Supel, Nyeri tekan + di regio epigastrikaExtremitas : anemis +/+, edema -/-

Ass : Hematemesis et melena ec. Suspek gastritis erosif perbaikanPost syok hipovolemi

BLPL

(Adi, 2006) (Adi, 2006) (Connie, 2005) (Davey, 2006) (Puera, 2004) (Rockey, 2005)