refka gizbur kondisi 3

15
REFLEKSI KASUS FEBRUARI 2015 GIZI BURUK KONDISI III PADA ANAK DENGAN STOMATITIS Nama : Nur Faridah, S.Ked No. Stambuk : N 111 14 045 Pembimbing : dr. Effendy Salim, Sp.A DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKO RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATA PALU 2015

Upload: idahrachman515

Post on 20-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gi

TRANSCRIPT

REFLEKSI KASUSFEBRUARI 2015

GIZI BURUK KONDISI III PADA ANAK DENGAN STOMATITIS

Nama:Nur Faridah, S.KedNo. Stambuk:N 111 14 045Pembimbing:dr. Effendy Salim, Sp.A

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAKFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TADULAKORUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNDATAPALU2015

PENDAHULUAN

Gizi buruk adalah suatu kondisi dimana seseorang dinyatakan kekurangan zat gizi, atau dengan ungkapan lain status gizinya berada dibawah standar rata-rata. Zat gizi yang dimaksud bisa berupa protein, karbohidrat dan kalori. Gizi kurang dan gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks berat badan menurut umur (BB/U) < 70% pada tabel baku WHO-NCHS dan < - 3 SD juga pada tabel Z-score.1Menurut WHO, lebih dari 50% kematian bayi dan anak terkait dengan gizi kurang dan gizi buruk, oleh karena itu masalah gizi perlu ditangani secara cepat dan tepat. Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2010, sebanyak 13,0% anak berstatus berstatus gizi buruk. Data yang sama menunjukkan 13,3% anak kurus, diantaranya 6,0% anak sangat kurus dan 17,1% anak memiliki kategori sangat pendek. Keadaan ini berpengaruh kepada masih tingginya angka kematian bayi dank anak akibat kekurangan gizi. 1,2,3Menurut Depkes (2003), status gizi merupakan tanda-tanda penampilan seseorang akibat keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran zat gizi yang berasal dari pangan yang dikonsumsi pada suatu saat berdasarkan pada kategori dan indikator yang digunakan dalam menetukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang sering disebut reference. Baku antropometri yang sering digunakan di Indonesia adalah World Health Organization National Centre for Health Statistic (WHO-NCHS). Berdasarkan baku WHO - NCHS status gizi dibagi menjadi empat : Pertama, gizi lebih untuk overweight, termasuk kegemukan dan obesitas. Kedua, Gizi baik untuk well nourished. Ketiga, Gizi kurang untuk underweight yang mencakup mild dan moderat, PCM (Protein Calori Malnutrition). Keempat, Gizi buruk untuk severe PCM, termasuk marasmus, marasmus-kwashiorkor dan kwashiorkor.[2]Salah satu cara untuk menanggulangi masalah gizi kurang dan gizi buruk adalah dengan menjadikan tatalaksana gizi buruk sebagai upaya menangani setiap kasus yang ditemukan. Pada saat ini seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi tatalaksana gizi buruk menunjukkan bahwa kasus ini dapat ditangani dengan dua pendekatan. Gizi buruk dengan komplikasi (anoreksia, pneumonia berat, anemia berat, dehidrasi berat, demam tinggi dan penurunan kesadaran) harus dirawat di rumah sakit, Puskesmas perawatan, Pusat Pemulihan Gizi (PPG) atau Therapeutic Feeding Center (TFC), sedangkan gizi buruk tanpa komplikasi dapat dilakukan secara rawat jalan.[3]Berikut akan dibahas refleksi kasus mengenai gizi buruk pada anak berusia 1 tahun 6 bulan.

LAPORAN KASUSIDENTITAS PASIENNama: An. KUmur: 1 tahun 6 bulanJenis kelamin: PerempuanAlamat: Kawatuna Tanggal masuk:15 januari 2015ANAMNESISKeluhan utama : Penurunan berat badanRiwayat penyakit sekarangPasien masuk dengan keluhan penurunan berat badan setelah 3 minggu yang lalu pasien tidak mau makan seperti biasanya. Ibu pasien mengeluhkan anaknya mengalami penurunan nafsu makan sejak timbul bercak putih pada bagian dalam mulut anak, keluhan ini dialami sejak 3 minggu yang lalu. Pasien menjadi malas makan & minum, rewel dan gelisah saat tidur. Sebelum anak sakit, berat badan anak adalah 10 kg tetapi setelah pasien sakit serta mengalami kondisi di mana anak tidak ingin makan ataupun minum, berat badannya turun menjadi 6,5 kg.Selain itu pasien juga masuk dengan keluhan panas yang dialami sejak kemarin, panas naik secara terus menerus dan turun saat diberi obat penurun panas, menggigil (-), kejang (-), sakit kepala (-), mimisan (-), perdarahan pada gusi (-). Batuk dan flu (-), sesak napas (-).Muntah 2x dialami sejak kemarin. Keluhan lainnya yaitu buang air besar yang cair dengan frekuensi > 4x/hari sejak 3 hari yang lalu. Selain BAB cair, juga berbau dan berlendir tetapi tidak ada darah. BAK normal seperti biasanya.Riwayat penyakit dahulu : tidak terdapat riwayat penyakit sebelumnyaRiwayat penyakit keluarga : Ibu pasien sedang batuk dan fluRiwayat sosial-ekonomi :Tergolong ekonomi MenengahRiwayat kehamilan dan persalinan: anak ke-2 dari 2 bersaudara, tidak ada riwayat sakit saat kehamilan, ANC rutin. Anak lahir secara normal di rumah dibantu oleh bidan, BBL 2,700 gram dan PBL ?.Kemampuan dan kepandaian anak : Berjalan umur 1 tahun 2 bulanRiwayat kebiasaan dan lingkungan : Pasien tinggal bersama kedua orangtua dan pasien sering di rumah bersama orang tuanya. Anamnesis Makanan :Pasien mendapatkan ASI sampai umur 3 bulan. Usia > 3bulan tahun pasien mendapatkan susu formula dan bubur saring hingga saat ini. Saat usia 6 bulan, pasien mendapatkan makanan tambahan berupa bubur sun.Riwayat Imunisasi: Imunisasi dasar tidak lengkap.PEMERIKSAAN FISIKKeadaan Umum : Sakit SedangKesadaran : Compos MentisBerat badan : 6,5 kgTinggi badan : 75 cmStatus Gizi: Gizi buruk ( Z score < (-3) SD )Tanda vital : Nadi = 120 kali/menit Respirasi = 38 kali/menit Suhu badan = 37,7CKulit: ruam (-), peteki (-) Kepala:Bentuk :NormocephalRambut : Warna kuning, tipis dan tampak seperti rambut jagung dan mudah dicabut.Mata : CekungKonjungtiva: tidak ada anemis Sklera: tidak ada ikterik Reflek cahaya :(+/+)Refleks kornea:(+/+)Telinga : Sekret: tidak adaSerumen: minimalNyeri: tidak adaHidung : Pernafasan cuping hidung : adaEpistaksis: tidak adaRhinorea:tidak ada.Mulut :Bibir:mukosa bibir kering, tidak hiperemisMukosa mulut: StomatitisGigi: Tidak ada kariesGusi: tidak berdarah Lidah :Tremor/tidak:tidak tremorKotor/tidak:tidak kotorWarna:kemerahan Faring :Tidak hiperemisTonsil :T1-T1 tidak hiperemisLeher : Pembesaran kelenjar leher: tidak ada

Toraks :a. Dinding dada/paru :Inspeksi:Ekspansi paru simetris bilateralPalpasi : Vokal fremitus simetrisPerkusi : Sonor kedua lapang paruAuskultasi : bronkovaskular (+), ronki (-), whezing (-)b. Jantung :Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihatPalpasi:Ictus cordis teraba pada SIC V linea midclavicula sinistraPerkusi: Batas jantung normalAuskultasi : S1 dan S2 murni, regular.c. Abdomen :Inspeksi :Bentuk: Kesan datarAuskultasi :bising usus (+) : Kesan normalPerkusi:Bunyi: TimpaniAsites: (-)Palpasi:Nyeri tekan: (-)Hati: tidak terabaLien: tidak terabaGinjal: tidak terabaEkstremitas : Akral hangat, edema (-).RESUMEPasien masuk dengan keluhan penurunan berat badan setelah 3 minggu yang lalu pasien tidak mau makan seperti biasanya. Ibu pasien mengeluhkan anaknya mengalami penurunan nafsu makan sejak timbul bercak putih pada bagian dalam mulut anak, keluhan ini dialami sejak 3 minggu yang lalu. Pasien menjadi malas makan & minum, rewel dan gelisah saat tidur. Sebelum anak sakit, berat badan anak adalah 10 kg tetapi setelah pasien sakit serta mengalami kondisi di mana anak tidak ingin makan ataupun minum, berat badannya turun menjadi 6,5 kg.Selain itu pasien juga masuk dengan keluhan panas yang dialami sejak kemarin, panas naik secara terus menerus dan turun saat diberi obat penurun panas. Muntah 2x dialami sejak kemarin. Keluhan lainnya yaitu buang air besar yang cair dengan frekuensi > 4x/hari sejak 3 hari yang lalu. Selain BAB cair, juga berbau dan berlendir tetapi tidak ada darah. Hasil pengukuran berat badan : 6,5 kg, tinggi badan 75 cm dan status gizi yaitu gizi buruk ( Z score < (-3) SD ). Hasil pemeriksaan tanda vital yaitu nadi 120 kali/menit, respirasi 38x.menit dan suhu badan 37,7C. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan pada kepala dengan rambut berwarna kuning seperti rambut pada jagung dan pada mukosa mulut ditemukan stomatitis.DIAGNOSIS STOMATITIS + GIZI BURUK KONDISI III TERAPIIVFD Dextrose 5% 6 tpmInjeksi ceftriaxone 175 gr/12 jam/ivParacetamol 4x cthTatalaksana diareVitamin A 100.000 UIVitamin C 1x50 grB kompleks 1x1 tabZink 20 grTatalaksana gizi buruk kondisi III (Muntah dan atau Diare atau Dehidrasi) Diberikan 50 ml glukosa 10% 2 jam I : ReSoMal 35 cc setiap 30 menit Catat Nadi, frekuensi nafas dan pemberian ReSoMal setiap 30 menit Membaik dilanjutkan : 10 jam berikutnya : ReSoMal 35 cc-75 cc F-75 75 cc setiap 2 jam Catat nadi dan frekuensi nafas

FOLLOW UP16 februari 2015S : BAB cair 2xO : Nadi 124x, suhu 36,70C, dan respirasi 36x A :P :

17 februari 2015S :O :A :P :

18 februari 2015S :O :A :P :

19 februari 2015S :O :A :P :

ANJURAN PEMERIKSAAN