referat radiologi3
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
1/30
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN REFERATUNIVERSITAS HASANUDDIN MARET 2012
GINJAL POLIKISTIK
DISUSUN OLEH
PEMBIMBING
KONSULEN
dr. AMIR, Sp.Rad
PENGUJI
dr. FRANS LIYADI, Sp.Rad(K)/KN
DIBAWAKAN DALAM RANGKA KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN RADIOLOGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
2/30
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
3/30
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ii
DAFTAR ISI .. iii
I. PENDAHULUAN .. 1
II. EPIDEMOLOGI . 2
III. ANATOMI . 2
IV. KLASIFIKASI . 6
V. ETIOLOGI 7
VI. PATOFISIOLOGI . 8
VII. MANIFESTASI KLINIS .. 9
VIII. DIAGNOSIS 11
IX. PENATALAKSANAAN .. 21
X. DIAGNOSA BANDING .. 21
XI. PROGNOSIS 22
XII. KOMPLIKASI . 23
DAFTAR PUSTAKA ... 24
LAMPIRAN 26
iii
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
4/30
GINJAL POLIKISTIK
I. PENDAHULUAN
Penyakit ginjal polikistik merupakan kelainan genetik yang ditandai dengan
ditemukannya beberapa kista pada ginjal, dimana ginjal menjadi lebih besar dan
memiliki lebih sedikit jaringan yang masih berfungsi. Kista adalah suatu rongga
tertutup yang dilapisi oleh jaringan epitel dan berisi cairan atau bahan setengah
padat. 1
Penyakit ginjal polikistik ditandai dengan kista-kista multipel, bilateral, dan
berekspansi yang lambat laun mengganggu dan menghancurkan parenkim ginjal
normal akibat penekanan. Kista-kista tersebut dapat berisi cairan jernih atau
hemoragik.
Penyakit ginjal polikistik penting karena beberapa alasan: 2
1. Cukup sering ditemukan dan sering menimbulkan masalah diagnosis pada
klinikus, ahli radiologi, dan ahi patologi
2. Beberapa bentuk, seperti penyakit polikistik dewasa, merupakan penyebab
utama gagal ginjal kronis
3. Kadang-kadang disangka sebagai tumor ganas.
Penyakit ginjal polikistik dibagi menjadi dua bentuk yaitu penyakit ginjal
polikistik yang bersifatAutosomal Resesif Polycystic Kidney (ARPKD) atau sering
disebut bentuk anak-anak karena gejala mulai timbul sejak anak-anak dan penyakit
ginjal polikistik yang bersifat Autosomal Dominant Polycytstic Kidney (ADPKD)
sering disebut juga bentuk dewasa karena gejalanya muncul ketika dewasa. 3,4
Ginjal polikistik dominan autosomal dan resesif autosomal menyebabkan
angka kesakitan dan kematian. Kedua tipe penyakit ini menunjukkan adanya kista
pada ginjal yang dapat memengaruhi hidup seseorang, mulai dari anak, dewasa,
sampai orang tua. Manifestasi klinis dan gambaran radiologi dari kedua tipe
penyakit polikistik ginjal saling tumpang tindih. Ginjal polikistik juga dapat
menyebabkan munculnya kista pada organ-organ lain seperti hati, pankreas, dan
limpa. 5-7
1
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
5/30
II. EPIDEMIOLOGI
Penyakit ginjal polikistik resesif autosomal (ARPKD) merupakan penyakit
genetik yang jarang terjadi dengan perbandingan 1 : 6000 hingga 1 : 40.000. 7
Frekuensi penderita ARPKD telah dilaporkan satu kasus per 10000-40000
kelahiran, walaupun secara umum frekuensi gen dalam populasi diperkirakan 1
kasus per 70 populasi.3
Penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) merupakan
penyakit ginjal yang sering diwariskan, memiliki angka prevalensi sekitar 1 : 500
dan lebih sering terjadi pada orang Kausia dari pada penduduk Afro-Amerika. 8
Penyakit ini ditemukan pada sekitar 1 dari 500-1000 orang dan menyebabkan 10%
kasus gagal ginjal kronis.2Prevalensi penyakit ginjal polikistik tipe ini yaitu 1 kasus
per 200-1000 populasi dan menyebabkan 6-10% kasus penyakit ginjal tahap akhir
di Amerika Timur dan Eropa. Diperkirakan sekitar 1/800-1000 populasi membawa
mutasi untuk kondisi ini. Ginjal polikistik dominan autosomal lebih banyak
mengenai laki-laki daripada perempuan, tetapi perbedaan ini tidak terlalu
signifikan. 3
III. ANATOMI
Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang yang terletak di
bagian posterior cavum abdominis, retroperitoneal, di sebelah kiri dan kanan
columna vertebralis, setinggi costa 12 lumbalis 3. Ginjal terdiri dari dua buah,
berada di sebelah kiri dan kanan columna vertebralis. Ginjal difiksasi oleh fascia
renalis, corpus adiposum pararenale, dan vasa renalis. Pada orang dewasa, panjangginjal adalah sekitar 12 sampai 13 cm (4,7 hingga 5,1 inci), lebarnya 6 cm (2,4 inci)
dan beratnya sekitar 150 gram. Ginjal kanan 1-2 cm lebih rendah daripada ginjal
kiri karena adanya hepar. 4,7,8,11
Traktus urinarius adalah salah satu sistem ekskretoris dari tubuh dan terdiri
dari struktur berikut:7,8
2 ginjal yang mengeluarkan urine
2 ureter, membawa urine dari ginjal ke vesica urinaria
2
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
6/30
1 vesica urinaria dimana urine terkumpulkan dan disimpan sementara
1 uretra yang yang dilewati urine dari vesica urinaria ke luar tubuh.
Sistem kemih memegang peranan penting dalam menjaga homeostasis air
dan konsentrasi elektrolit dalam tubuh. Ginjal memproduksi urine yang berisi sisa-
sisa produk metabolik, termasuk senyawa nitrogen, urea, asam urat, kelebihan ion
dan beberapa obat.
Fungsi utama dari ginjal adalah:7,8,11
pembentukan dan sekresi urine
produksi dan sekresi eritropoietin yang bertanggung jawab untuk
pembentukan sel darah merah
produksi dan sekresi renin yang merupakan enzim penting dalam
mengontrol tekanan darah.
Gambar 1. Struktur ginjal anterior
(Kepustakaan 7)
3
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
7/30
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
8/30
Medula yaitu lapisan terdalam berbentuk kerucut striations, piramida ginjal,
dengan jumlah sekitar 8-16. Di setiap daerah apex dari medulla terdapat papilla
renalis yang yang member gambaran calyx
Hilus adalah batas medial ginjal yang merupakan tempat masuknya darah,
pembuluh getah bening, ureter, dan saraf . Pelvis ginjal adalah struktur berbentuk
corong yang berfungsi sebagai wadah bagi urine. Pelvis memiliki sejumlah cabang
distal disebut calyces, yang masing-masing mengelilingi piramida ginjal.
Mikroskopis struktur ginjal
Pada setiap ginjal diperkirakan terdapat 1.000.000 nefron yang selama 24
jam dapat menyaring darah hingga 170 liter. Nefron adalah satuan terkecil pada
ginjal yang mampu membentuk urine. Setiap nefron terdiri dari komponen vaskuler
dan komponen tubulus yang keduanya secara struktural dan fungsional berkaitan
erat. Bagian dominan pada komponen vaskular adalah glomerulus yang merupakan
tempat filtrasi sebagian air dan zat terlarut dari darah yang melewatinya. Cairan
yang sudah terfiltrasi akan masuk ke kapsula bowman dan kemudian mengalir ke
komponen tubulus nefron, tempat cairan tersebut dimodifikasi oleh berbagai sistem
transportasi sehingga terbentuk menjadi urine.
Fisiologi Ginjal 7,11
Komposisi urine mencerminkan kegiatan nefron dalam pemeliharaan
homeostasis. Ada tiga proses yang terlibat dalam pembentukan urine:
Filtrasi
Reabsorbsi
Sekresi
Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi urine
dalam batas-batas normal. Terdapat tiga proses dasar yang berperan dalam
pembentukan urine, yaitu: filtrasi glomerulus, reabsorbsi tubulus, dan sekresi
tubulus. Pada saat darah mengalir melalui glomerulus, terjadi filtrasi plasma bebas-
protein menembus ke dalam kapsul bowman. Proses ini dikenal sebagai filtrasi
glomerulus. Pada saat filtrat mengalir melalui tubulus, zat-zat yang bermanfaat bagi
tubuh dikembalikan ke plasma kapiler peritubulus. Perpindahan bahan-bahan yang
sifatnya selektif dari bagian dalam tubulus (lumen tubulus) ke dalam darah ini
5
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
9/30
disebut sebagai reabsorbsi tubulus. Zat-zat yang direabsorbsi tidak keluar dari tubuh
melalui urine, tetapi diangkut oleh kapiler peritubulus ke sistem vena dan kemudian
ke jantung untuk kembali diedarkan. Dari 180 liter darah yang disaring setiap
harinya, rata-rata 178,5 liter diserap kembali, sisanya 1,5 liter akan dikeluarkan
sebagai urine. Proses ke-3, yaitu sekresi tubulus yang mengacu pada perpindahan
selektif zat-zat dari darah kapiler peritubulus ke dalam lumen tubulus, merupakan
rute kedua bagi zat dari darah untukmasuk ke dalam tubulus ginjal.
IV. KLASIFIKASI
Ginjal polikistik merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelainangenetik, terdiri dari bentuk anak-anak dan dewasa.Pada prinsipnya terdapat dua tipe
ginjal polikistik, yaitu ginjal polikistik resesif autosomal (Autosomal Resesif
Polycystic Kidney/ARPKD) dan ginjal polikistik dominan autosomal (Autosomal
Dominant Polycytstic Kidney/ADPKD).4, 7
Ginjal polikistik resesif autosomal (Autosomal Resesif Polycystic
Kidney/ARPKD) 2,8,9
1. Anomali perkembangan yang jarang ini secara genetis memiliki pewarisan
yang bersifat resesif autosomal, terdapat subkategori perinatal, neonatal,
infantile dan juvenil.
2. Sebagian besar kasus terdiagnosis dengan USG pada usia tahun pertama,
lebih tepat lagi jika ditemukan massa abdomen bilateral.
3. Dialisis dan transplantasi ginjal adalah pengobatan yang tepat jika terdapat
gagal ginjal.
4. Kedua ginjal sangat membesar dan secara makroskopis tampak banyak
sekali kista di seluruh korteks dan medullasehingga ginjal tampak seperti
spons. Pada pemeriksaan mikroskopis, tampak kista yang menyebabkan
dilatasi duktus kolektivus. Interstitium dan sisa tubulus mungkin normal
pada saat lahir, tetapi perkembangan fibrosis interstisial dan atrofi tubulus
dapat mengakibatkan gagal ginjal. Selain kista pada ginjal, kista juga dapat
ditemukan di dalam hepar.
Ginjal polikistik dominan autosomal (Autosomal Dominant Polycystic
Kidney/ADPKD) 2,9,10
6
http://fkunhas.com/gagal-ginjal-kronis-20100718373.htmlhttp://fkunhas.com/category/ilmu-penyakit-dalam/ginjalhttp://fkunhas.com/gagal-ginjal-kronis-20100718373.htmlhttp://fkunhas.com/category/ilmu-penyakit-dalam/ginjal -
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
10/30
1. Ditandai dengan pembesaran kista di kedua ginjal yang akhirnya akan
merusak parenkim sekitar.
2. Gejala-gejala dari penyakit ginjal polikistik autosomal dominan pada
umumnya tampak pada masa kehidupan antara usia 30-40 tahun, dimana
kista pada pasien dengan penyakit ginjal polikistik autosom dominan akan
mengganti sebagian besar jaringan ginjal yang normal dan menyebabkan
ginjal menjadi membesar sehingga fungsinya akan menurun.
3. Terdapat tiga bentuk:
ADPKD1 merupakan 90 % kasus, dan gen yang bermutasi terletak pada
lengan pendek kromosom 16.
ADPKD2 terletak pada lengan pendek kromosom 4 dan
perkembangannya menjadi ESRD (end stage renal disease) terjadi lebih
lambat daripada ARPKD
Bentuk ketiga ADPKD telah berhasil di identifikasi, namun gen yang
bertanggung jawab belum diketahui letaknya.
Gambar 4. Ginjal polikistik(Kepustakaan 6 )
V. ETIOLOGI
Kelainan genetik yang menyebabkan penyakit ini bersifat dominan maupun
resesif, artinya penderita bisa memiliki 1 gen dominan dari salah satu orang tuanya
atau 2 gen resesif dari kedua orang tuanya. Penderita yang memiliki gen dominan
7
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
11/30
biasanya baru menunjukkan gejala pada masa dewasa; penderita yang memiliki gen
resesif biasanya menunjukkan penyakit berat pada masa kanak-kanak. 3
Ginjal polikistik resesif autosomal (ARPKD) disebabkan oleh mutasi suatu gen
yang belum teridentifikasi pada kromosom 6p. Manifestasi serius biasanya sudah
ada sejak lahir, dan bayi cepat meninggal akibat gagal ginjal. Ginjal memperlihat
banyak kista kecil di korteks dan medulla sehingga tampak seperti spons.2,9
Ginjal Polikistik dominan autosomal (ADPKD) disebabkan oleh pewarisan
paling sedikit dua gen dominan autosomal dengan penetrasi tinggi. Pada 90%
keluarga, PKD 1 (gen detektif) terletak di lengan pendek kromosom 16 dan yang
mengkode sebuah protein dengan 430 kD yang disebut polikistin-1. Gen PKD 2
yang berperan pada 10% kasus, terletak di kromosom 4 dan mengkode
polikistin-2, suatu protein dengan 968 asam amino.2
VI. PATOFISIOLOGI
Penyakit ginjal polikistik resesif autosomal (ARPKD) dikenal pula sebagai
penyakit polikistik infatil yang disebabkan oleh mutasi suatu gen yang belum
teridentifikasi pada kromosom 6p. Pada penyakit ini, kedua ginjal sangat membesar
dan secara maskroskopis menampakkan banyak sekali kista di seluruh korteks dan
medula sehingga ginjal tampak seperti spons. Pemeriksaan mikroskopis
menunjukkan bahwa kista-kista merupakan dilatasi duktus kolektivus. Interstitium
dan sisa tubulus mungkin normal pada saat lahir, tetapi perkembangan fibrosis
interstisial dan atrofi tubulus dapat mengakibatkan gagal ginjal.2,8
Penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) sering disebut
sebagai penyakit polikistik dewasa. Penyakit ini merupakan penyebab lazim gagal
ginjal stadium akhir pada orang dewasa. Penyakit ini ditandai dengan kista yang
membesar di kedua ginjal dan akhirnya merusak parenkim sekitar. Penyakit ini
dapat disebabkan oleh pewarisan paling sedikit dua gen dominan autosomal. Pada
90% keluarga, PKD 1 (gen defektif) terletak di lengan kromosom 16. Gen ini
mengkode sebuah protein besar dan kompleks, melekat ke membran, terutama
ekstrasel dan disebut polikistin-1.2
Polikistin-1 memiliki fungsi sama dengan protein yang diketahui berperan
dalam perlekatan sel ke sel atau sel ke matriks. Namun pada saat ini belum
8
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
12/30
diketahui bagaimana mutasi pada protein tersebut dapat menyebabkan kista.
Diperkirakan ganguan interaksi sel-matriks dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan, diferensiasi dan pembentukan matriks oleh sel epitel tubulus dan
menyebabkan terbentuknya kista. 2,8
Gen PKD-2 yang berperan pada 10% kasus terletak di kromosom 4 dan
mengkode polikistin-2 yaitu suatu protein dengan 968 asam amino. Walaupun
secara struktural berbeda, tetapi diperkirakan polikistin-1 dan polikistin-2 bekerja
sama dengan membentuk heterodimer. Hal inilah yang menyebabkan mutasi yang
terjadi di salah satu gen maka menimbulkan fenotipe yang sama.2
Kista muncul sejak dalam uterus dan secara perlahan merusak jaringan
normal sekitarnya bersamaan dengan pertumbuhan anak tersebut menjadi dewasa.
Kista muncul dari berbagai bagian nefron dan duktus koligentes. Kista tersebut
terisi dengan cairan dan mudah terjadi komplikasi seperti infeksi berulang,
hematuria, dan poliuria. Pembesaran ginjal sering menjadi tanda dan gejala yang
terlihat. 8
Terdapat 3 proses terbentukya kista pada ginjal dan pembesaran ginjal
progresif, yaitu: 3
Hiperplasia sel tubulus
Sekresi cairan pada tubulus
Kelainan pada matriks ekstraselular dan fungsi tubulus
VII. MANIFESTASI KLINIS
A. Ginjal polikistik resesif autosomal 3,9
Penderita yang khas mempunyai massa bilateral pada pinggang pada saat
lahir.
Gangguan ini dapat dihubungkan dengan oligohidramnion yaitu kondisi
dimana janin tidak menghasilkan urine yang cukup. Oligohidramnion dapat
mengakibatkan sindrom Potter (hidung pesek, dagu berceruk, lipatan
epikantus, telinga terletak abnormal rendah, kelainan tungkai), sebagai
akibat kompresi janin, dan hipoplasia paru. Hipoplasia paru dapat
9
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
13/30
menyebabkan kegawatan pernapasan neonatus dengan pneumotoraks
spontan.
Hematuria makroskopis atau mikroskopis dan hipertensi (yang mungkin
berat) lazim ada.
Fungsi ginjal dapat normal atau menurun tergantung pada beratnya
malformasi ginjal.
Penderita sesudah masa bayi, umumnya pertama kali datang berobat dengan
keadaan seperti diabetes insipidus nefrogenik, insufisiensi ginjal, atau
hipertensi.
B. Ginjal polikistik dominan autosomal
Penyakit ginjal polikistik pada dewasa atau ADPKD tidak menimbulkan
gejala hingga dekade keempat saat dimana ginjal telah cukup membesar. Gejala
yang ditimbulkan adalah : 3,10
Nyeri
Nyeri yang timbul disebabkan karena pembesaran satu atau lebih kista,
perdarahan, infeksi saluran kemih, dan kolik renal. Nyeri yang dirasakan
tumpul dan dapat pula berupa sensasi berat di daerah lumbal. Jika nyeri
yang dirasakan terjadi secara konstan maka merupakan tanda dari
pembesaran satu atau lebih kista.
Hematuria
Hematuria makroskopis terjadi ketika kista yang ruptur masuk ke dalam
pelvis ginjal. Hematuria mikroskopi lebih sering terjadi dibanding
hematuria makroskopis dan merupakan tanda terhadap kemungkinan adanya
masalah ginjal yang asimptomatis.
Hipertensi
Hipertensi dapat ditemukan dengan derajat yang berbeda pada 75% pasien
dan merupakan penyulit karena efek buruknya terhadap ginjal yang sudah
kritis.
10
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
14/30
Infeksi saluran kemih
Pembesaran ginjal.Pembesaran ginjal merupakan hasil dari penyebaran kista pada ginjal yang
disertai dengan penurunan fungsi ginjal. Semakin cepat terjadi pembesaran
ginjal maka semakin cepat terjadi gagal ginjal.
Aneurisma pembuluh darah otak
Aneurisma sakular sirkulus Willisi terdapat pada 10%-30% pasien dimana
pasien tersebut beresiko tinggi mengalami perdarahan subarakhnoid.
Pada polikistik ginjal dominan autosomal terdapat kista pada organ-organ
lain, seperti hati dan pankreas.
VIII. DIAGNOSIS
A. Anamnesis
Pasien ginjal polikistik resesif autosomal pada saat lahir, karena adanya
massa yang besar pada panggul sehingga bayi sulit saat dilahirkan. Terdapat
sindrom Potter (hidung pesek, dagu berceruk, lipatan epikantus, telinga abnormal
terletak rendah, kelainan tungkai). Pasien mengalami defek konsentrasi urine
sehingga pasien mengeluh poliuri dan polidipsi.3,9
Pada ginjal polikistik dominan autosomal, terdapat nyeri pungung, hematuri,
infeksi dan nyeri kram hebat akibat batu ginjal (kolik renalis), kelelahan, mual, serta
berkurangnya pembentukan urine akibat gagal ginjal. 1
B. Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan fisik ginjal dapat ditemukan beberapa hal yaitu : 6
a. Inspeksi
Terlihat pembesaran atau adanya massa pada pinggang baik bilateral
atau unilateral.
b. Palpasi
Saat melakukan palpasi bimanual akan teraba ginjal dengan permukaan
yang tidak rata.
c. Nyeri ketok ginjal
11
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
15/30
Nyeri dirasakan ketika dilakukan pengetokan ginjal pada sudut
kostovertebralis.
C. Pemeriksaan Radiologi
Foto polos abdomen-IVU
A. Ginjal polikistik resesif autosomal
Pada gambaran foto polos abdomen neonatus, tampak massa panggul
bilateral yang berkaitan dengan adanya nefromegaly. Massa ini menyebabkan
pergeseran organ-organ intra abdominal, distensi abdominal, dan gas yang mengisi
loop-loop usus. Pada beberapa kasus, pemeriksaan foto toraks perinatal tampak
Sindrom Potter dengan hipoplastik dada, dimana manifestasinya berupa dinding
dada mengecil dan elevasi diafragma. Adakalanya, terdapat pneumotoraks atau
pneumomediastinum. Pada anak-anak, tampak hepatomegaly, splenomegaly, dan
nefromegaly.3,16
Gambar 5. BNO: Tampak massa panggul bilateral pada bayi laki-laki umur 3
hari. (Kepustakaan 16)
Pada pemeriksaan IVU neonatus, tampak penurunan ekskresi dari kontras,
nefromegaly, dan dilatasi pada tubulus kolektivus. Kontras biasanya tetap tampak
pada tubulus yang berdilatasi sampai beberapa hari dan tidak terlihat pada kaliks
renal. IVU jarang digunakan pada bayi yang masih sangat muda.16
12
http://refimgshow%281%29/ -
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
16/30
Pada pemeriksaan IVU pada anak, tampak ekskresi kontras lebih cepat,
dilatasi pada tubulus ginjal, tampak lebih kecil atau bahkan normal. Perlu diingat
bahwa kontras IVU bersifat nefrotoksis pada pasien gagal ginjal. 16
13
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
17/30
Gambar 6. IVU Tampak pada pembesaran ginjal masif bilateral, dengandistorsi sistem pelvocaliceal. (Kepustakaan 16)
Gambar 8. IVU: Tampak typical mootled (seperti spons)
(Kepustakaan 3)
B. Ginjal polikistik dominan autosomal
Pada pemeriksaan foto polos akan ditemukan: 12
14
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
18/30
Pembesaran ginjal dan tampak lobus-lobus
Distorsi kaliks dengan indentasi yang regular atau irregular
Kista pada kedua ginjal dengan ukuran yang bervariasi
Gambar 9. BNO: Tampak pembesaran pada kedua ginjal
(Kepustakaan 12)
Pemeriksaan IVU dapat ditemukan: 3,12
Normal atau tampak kelainan pada satu atau kedua ginjal. Akan tampak
normal jika kista berukuran kecil.
15
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
19/30
Gambar 10. IVU: tampak konfigurasi spider-legs pada tubulus kolektivus akibat penekanan dari
kista.(Kepustakaan 3)
ULTRASONOGRAPHY (USG)
Ultrasonografi merupakan suatu tekhnik pemeriksaan noninvasif yang
memiliki tujuan untuk mengetahui ukuran dari ginjal dan kista. Ultrasonografi
merupakan prosedur pilihan pertama dalam mendiagnosis pasien polikistik ginjal
dan merupakan modalitas yang ideal untuk menyaring keluarga pasien untuk
memastikan apakah terdapat kista ginjal yang gejalanya tidak terlihat
(asimptomatik). Pada pemeriksaan, akan tampak gambaran dari cairan yang
terdapat dalam cavitas karena pantulan yang ditimbulkan oleh cairan yang mengisi
kista, juga tampak pembesaran pada ginjal, massa jaringan lunak menggeser organ-
organ intra abdominal. 3
A. Ginjal polikistik resesif autosomal
USG merupakan pemeriksaan radiologi pertama yang sering digunakan.
Diagnosis dicurigai dengan adanya pembesaran pada ginjal. Pada bayi baru lahir,
USG digunakan untuk mengevaluasi massa pada abdomen atau insufisiensi ginjal,
dan pada anak-anak digunakan untuk mengevaluasi adanya hipertensi portal.16
a. Pada pemeriksan USG pada prenatal tampak pembesaran pada ginjal bilateral,
massa ginjal yang besar, oligohidramnion ( biasanya tidak dapat diobservasi
setelah 30 minggu), vesika urinaria kecil atau tidak dapat dilihat dengan urine
yang kosong. Namun, hal-hal tersebut tidak mutlak ditemukan pada semua
kasus. Janin dengan oligohidramnion sering mengalami hipoplasia paru, bentuk
wajah abnormal, dan angka kematian yang tinggi karena insufisiensi paru
(Sindrom Potter). 3,16
16
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
20/30
Gambar 11. USG: Tampak pembesaran ginjal masif pada janin. Ginjal menempati lebihbanyak tempat pada abdomen. Tidak tampak oligohidramnion.
(Kepustakaan 16)
b. Pada bayi baru lahir dapat ditemukan: 3,16
Pembesaran ginjal yang simetris dengan parenkim ginjal yang echogenik
Kista yang berukuran kecil susah untuk divisualisasikan dan meliputi
gambaran echogenik yang difus.
Kista berukuran besar tampak bayangan hypoechoic
Tampak bayangan echogenik pada parenkim hepar.
Biasanya tampak bayangan nefromegali yang simetris tanpa perubahan
bentuk di sekeliling massa.
Gambar 12. USG: .Tampak pembesaran ginjal kanan pada bayi umur 1 hari
(Kepustakaan 16)
c. Pemeriksaan USG pada anak, dapat ditemukan: 16
Kista multiple berukuran kecil
17
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
21/30
Peningkatan echogenitas pada korteks
Hilangnya batas kortikomedular
Nefromegali
Dilatasi tubulus kolektivus
Gambar 13. USG: .Tampak pembesaran pada kedua ginjal, peningkatan echogenitas difus, danhilangnya batas kortikomedular .(Kepustakaan 3)
B. Ginjal polikistik dominan autosomal
Pemeriksaan USG merupakan prosedur pilihan pada penyakit ini,
terutama pada pasien yang berumur lebih dari 30 tahun dimana pada pada
pemeriksaan tampak pembesaran pada ginjal dengan beberapa kista. Pada pasien di
bawah umur 30 tahun umumnya tidak ditemukan kelainan. Kebanyakan anak-anak
dengan penyakit ginjal polikistik dominan autosomal pada saat lahir dan stadium
awal tidak tampak kelainan pada pemeriksaan USG. 3
Gambar 14.USG: Tampak pembesaran ginjal bilateral dan kista dengan ukuran yang bervariasi.
18
http://refimgshow%283%29/ -
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
22/30
(Kepustakaan 3)
Gambar 15.USG :Tampak beberapa kista dengan ukuran yang bervariasi, dengan kista yang besar
pada bagian atas ginjal. (Kepustakaan 3)
CT SCAN
CT Scan mampu membedakan antara dinding kista yang mengalami
kalsifikasi dan batu ginjal. Dinding kista dapat dievaluasi untuk melihat adanya
tanda-tanda infeksi atau peradangan, perdarahan, atau penyakit berbahaya. CT Scan
juga dapat membantu dalam mengevaluasi perluasan dari suatu perdarahan, dan
infeksi pada kista.3
A. Ginjal polikistik resesif autosomal
Pada CT Scan tanpa kontras tampak pembesaran pada ginjal. CT Scan
dengan kontras, tampak ginjal dengan akumulasi kontras pada tubulus yang
berdilatasi, tampak kista besar dengan batas yang jelas. 3
Gambar 17. CT Scan: Tampak pembesaran ginjal bilateral
19
http://refimgshow%287%29/ -
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
23/30
(Kepustakaan 16)
B. Ginjal polikistik dominan autosomal
Pada CT Scan akan tampak kista pada kedua ginjal meskipun tanpa kontras.
Seiring dengan perjalanam waktu, ginjal dan kista akan membesar sehingga dapat
diukur oleh CT Scan. Jika terdapat perdarahan kista, kelainan ini akan tampak
gambaran sekeliling lebih jelas. Apabila terdapat infeksi pada kista, akan tampak
dinding irregular dan biasanya terdapat kalsifikasi. Densitas akan seperti air atau
sedikit lebih meningkat. 3
Gambar 18. CT Scan potongan axial pada abdomen seorang perempuan, umur 4 tahun dengan
ginjal polikistik autosomal dominan. Tampak beberapa kista dengan berbagai ukuran pada ginjal,hepar, dan pankreas . (Kepustakaan 3)
Gambar 19.CT Scan dengan kontras pada perempuan umur 45 thn dengan ginjal polikistik
autosomal dominan memperlihatkan gambaran kista pada caput pankreas.
(Kepustakaan 3)
MRI
20
http://refimgshow%2812%29/ -
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
24/30
MRI merupakan pemeriksaan terbaik pada penyakit ginjal polikistik karena
dapat diketahui ukuran dan volume kista serta mengevaluasi adanya perdarahan
atau infeksi pada kista. 3 MRI dapat mengidentifikasi kista ginjal yang memiliki
ukuran diameter 3 mm. Pemeriksaan ini dapat dilakukan untuk menyaring pasien
ginjal polikistik autosomal dominan (ADPKD) yang anggota keluarganya memiliki
riwayat aneurisma atau stroke.12 Keadaan ginjal dapat dengan jelas diketahui
dengan MRI. Jaringan korteks dan parenkim ginjal dapat dibedakan pada gambar
T1. Kista ginjal mudah diketahui bila tanpa infeksi atau perdarahan. Kista
mempuyai waktu T1 dan T2 yang panjang. Pada gambar T1 mempunyai sinyal
hipointens sedangkan pada T2 hiperintens. 14
MRI khusus digunakan pada pasien yang alergi terhadap kontras iodium dan
pada pasien memiliki fungsi ginjal yang menurun yang beresiko menginduksi gagal
ginjal. MRI memiliki kelebihan pada pasien dengan perdarahan pada kista.12
A. Ginjal polikistik resesif autosomal12
Pembesaran ginjal dengan T2- lebar, tampak peningkatan intensitas
signal.
Hiperintens, linear, radial pada korteks dan medulla.
Gambar 20.MRI tampak pembesaran ginjal bilateral dengan gambaranHiperintens, linear, radialpada korteks dan medulla.
(Kepustakaan 12)
B. Ginjal polikistik dominan autosomal
Pembesaran pada ginjal dengan signal kista rendah T1 dan tinggi T2
Perdarahan kista sering tampak hiperintens pada T1
21
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
25/30
Infeksi kista pada umumnya tampak hipointens pada T1 dan hiperintens
pada T2.
Gambar 21.MRI tampak T1 dan T2 pada ginjal kiri superior dengan T1 tinggi dan T2intermediate dengan perdarahan kista.(Kepustakaan 12)
IX. PENATALAKSANAAN
Pengobatan pada penyakit ginjal polikistik resesif autosomal (ARPKD) dan
penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) bersifat suportif yang
mencakup manajemen hipertensi yang cermat. Pengobatan yang sesuai untuk
ARPKD dan ADPKD yang berkembang menjadi gagal ginjal adalah dialisis dan
trasplantasi ginjal. Pengobatan pada ADPKD bertujuan untuk mencegah komplikasi
dan memelihara fungsi ginjal seperti terapi pada pengendalian hipertensi dan infeksi
saluran kemih. 8,14
Apabila sudah ditemukan gagal ginjal, dilakukan perawatan konservatif
berupa diet rendah protein. Apabila gagal ginjal sudah lanjut, diperlukan dialisis
atau bahkan transplantasi ginjal. Hipertensi dikontrol dengan obat-obat
antihipertensi.8,10
X. DIAGNOSIS BANDING
22
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
26/30
Ginjal Multikistik Displastik
Ginjal multikistik displastik merupakan kelainan kongenital dimana terjadi
gangguan perkembangan pada korteks renal yang ditandai dengan adanya sejumlah
kista dengan ukuran yang berbeda-beda dan hanya mengenai pada salah satu ginjal.
Gejala berupa massa yang teraba pada abdomen, nyeri pada pinggang,
inkontinensia urine, infeksi saluran kemih.17
Pada pemeriksaan foto polos abdomen, ginjal yang membesar tampak
menggeser organ-organ intra abdominal. Tampak kalsifikasi seperti cincin pada
dinding kista. Dapat dilakukan pemeriksaan yang lain untuk mendeteksi adanya
ginjal multikistik displastik, namun pemeriksaan yang cepat dan akurat yaitu
pemeriksaan USG.17
Gambar 24 BNO: Tampak perubahan tempat loop-loop usus pada abdomen kanan..
(Kepustakaan 17)
23
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
27/30
Gambar 25. USG: Tampak kedua ginjal, ginjal multikistik displastik kanan dengangambaran hipoechoic.(Kepustakaan 17)
XI. PROGNOSIS
Pada penyakit ginjal polikistik autosomal resesif (ARPKD), anak-anak
dengan pembesaran ginjal yang berat dapat menyebabkan kematian pada masa
neonatus karena insufisensi paru atau ginjal, dan pada penderita yang sedang
menderita fibrosis hati dapat mengakibatkan hipertensi dan prognosisnya jelek. 9
Anak-anak yang mampu bertahan dapat hidup selama beberapa tahun sebelum
terjadi insufisiensi ginjal. Selama masa ini, ukuran ginjal mengkerut dan hipertensi
menjadi kurang berat. Pada anak-anak yang dapat bertahan selama bulan pertama
kehidupan, 78% akan bertahan hingga melebihi 15 tahun.8. Pada ginjal polikistik
bisa terjadi gagal ginjal sehingga diperlukan hemodialisis dan tranplantasi ginjal.15
Penyakit ginjal polikistik dominan autosomal (ADPKD) cenderung relatif
stabil dan berkembang sangat lambat. Walaupun penyakit ini akhirnya mematikan,
prognosis umumnya lebih baik daripada sebagian besar penyakit ginjal kronis.
Sekitar 50% akan menjadi gagal ginjal stadium akhir atau uremia pada usia 60
tahun dan 25% pada usia 50 tahun .8 Gagal ginjal terjadi pada usia sekitar 50 tahun,
tetapi perjalanan penyakit ini bervariasi dan pernah dilaporkan pasien dengan
rentang usia yang normal. 2
XII. KOMPLIKASI2
ESRD (End Stage Renal Disease)
Hipertensi
Aneurisma serebral merupakan komplikasi yang serius terdapat pada 10% -
30% pasien
Nefrolithiasis
Infeksi saluran kemih
24
-
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
28/30
DAFTAR PUSTAKA
1. Klema M. Penyakit ginjal polikista. [Online]. 2011 Nov [cited 2012 Feb 22].
Available from: URL:http://www. medicastore.com.
2. Stanley R. Penyakit kistik pada ginjal. In: Hartanto H, Darmaniah N, eds.
Buku ajar patologi; vol 2. 7th ed. Jakarta: EGC; 2007. p. 600-1.
3. Verghese P, Langman C. Pediatrics polycystic kidney disease. [Online]. 2012
Feb 7 [cited 2012 Feb 23]. Available from:
URL:http://eMedicine.medscape.com/article/983281.
4. Kabala J. The urogenital tract: anatomy and investigations, the kidneys and
ureter. In: Sutton D, editor. Textbook of radiology and imaging; vol 11. 7th
ed. London: Churcill Livingstone; 2003. p. 885-7, 936.
25
http://www/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www/http://www.emedicine.com/ -
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
29/30
5. Halvorson R, Bremmer S. Polycystic kidney disease; inheritance,
pathophysiology, prognosis, and treatment. International Journal of
Nephrology and Renovascular Disease. 2010. p. 69-83.
6. Roser T. Polycystic kidney disease. [Online]. 2011 Oct 5 [cited 2012 Feb 23].
Available from: URL:http://eMedicine.medscape.com/article/244907 .
7. Waugh A, Allison G. The urinary sistem. In: Anatomy and physiology in
health and illness. London: Churcill Livingstone; 2005. p. 349-56.
8. Price S, Wilson L. Gangguan sistem ginjal. In: Hartanto H, Susi N, Wulansari
P,eds. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit; vol 2. 6th ed.
Jakarta: EGC; 2005. p. 873-889, 937, 938.
9. Arvin B. Penyakit ginjal polikistik autosom resesif. Artikel kesehatan;
Kumpulan Artikel Kesehatan dan Kedokteran. 25;2010.
10. Erry H. Penyakit polikistik autosomal dominan. [Online]. 2010 Jul 15 [cited
2012 Feb 25]. Availabel from: URL:http://www.dexa-medica.com/.
11. Van de Graaff K, Rhees R. Urinary system. In: human anatomy and
pysiology. New York: McGraw Hill Companies; 2001. p.154-5.
12. Khan A. Imaging in autosomal dominant polycystic kydney disease. [Online].
2011 Apr 12 [cited 2012 Feb 23]. Available from:
URL:http://eMedicine.medscape. com/article/376995 .
13. Palmer P, Cockshott P. Saluran kencing-ginjal, ureter, kandung kencing
urethra. Dalam: Petunjuk Membaca Foto Untuk Dokter Umum. Jakarta: EGC;
1995. p. 200.
14. Rasad S. Radiologi Diagnostik. In: Pencitraan resonansi magnetik. Edisi
kedua. Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2010. p. 596.
15. Eastman W. Genitourinary tract. In: Getting started in clinical radiology:
From image to diagnosis. New York: Library of Conggres Cataloging in
Publication Data; 2006. p. 219-222.
16. Young B. Imaging in Autosomal Recessive Polycystic Kydney Disease.
[Online] 2011 Apr 12 [cited 2012 Feb 23]. Available from :
http://eMedicine.medscape.com/article/376995 .
26
http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/ -
7/31/2019 REFERAT RADIOLOGI3
30/30
17. Wiener J. Multicystic Dysplastic Kidney [Online] 2011 May 27. [cited 2012
Feb 23]. Available from :http://eMedicine.medscape.com/article/411365.
LAMPIRAN