referat panofthalmitis
TRANSCRIPT
PANOPTHALMITIS
OLEH : MAYA SARI PUTRIPEMBIMBING : DR.TRI
HENDRO, SP.M
BAB I PENDAHULUAN
Panopthalmitis merupakan suatu peradangan pada
mata yang dapat melibatkan semua lapisan
bola mata.
Kejadian rata2 tahunan adL sekitar 5 per 10.000. Mata
kanan >> dr mata kiri
dapat ↑ karena penyebaran AIDS, penggunaan agen
imunosupresif yang berlebihan, dan yang
sering yaitu akibat dari tindakan prosedur invasif.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI• peradangan pada seluruh bola mata yang juga termasuk
sklera dan kapsul Tenon sehingga bola mata merupakan rongga abses.
• Infeksi yang masuk kedalam bola mata dapat melalui peredaran darah (secara endogen) atau perforasi dari bola mata (secara eksogen), dan dapat pula merupakan akibat tukak kornea perforasi.
ETIOLOGI
• Pneumococcus plg seringdapat pula disebabkan :• Streptococcus, Staphylococcus dan E.coli.
jamur (seperti Candida albicans, Histoplasma, Cryptococcus), parasit (seperti Toxoplasma, Toxocara), serta virus (sepert CMV, HIV)
PATOGENESIS
• infeksi eksogenpascabedah intraocular, trauma tembus, atau tukak kornea yang mengalami perforasi.
• trauma penetrasi korpus vitreum (bagian 1 yg kena) kebagian lain spt uvea dan retina.
• Pd kasus metastasis peradangan dimulai dengan terjadinya emboli septik pada arteri retina dan atau arteri choroid. Keadaan ini biasanya mengenai kedua mata.
• Pd kasus perforasi ulkus kornea atau yang mengikuti infeksi pasca bedah intra-ocular rdng dimulai dg iridocyclitis (jk infeksi tidak terlalu virulent dikontrol dengan pengobatan sedini mungkin. Tp jk terlalu virulent rdng menyebar ke bagian uvea posterior dan mengenai seluruh jaringan uvea dan retina, akhirnya terjadi pembentukan pus atau nanah dalam bola mata meskipun diobati)
• Infeksi endogen hematogen bakteremia atau septicemia.
• Dan sangat jarang terjadi adanya invasi infeksi orbita ke dalam bola mata yang bersifat langsung.
Mikroba penyebab panopthalmus
BAKTERI : maka perjalanan
penyakitnya akan cepat dan berat.
Cth bakteri : pseudomonas,
stapylococus, dan streptococus
JAMUR : perjalanan penyakit akan
berjalan perlahan-lahan & gejala akan terlihat stl beberapa
mg setelah terjadinya infeksi.
Cth : candida albicans
PARASIT . T.GONDII Tanda dan gejala
yaitu seperti melihat benda mengambang,
penglihatan kabur, atau fotofobia.
T.CATI/CANIS larva Toxocara
diam di retina dan mati, menimbulkan reaksi radang hebat dan pembentukan antibodi Toxocara
setempat. Keluhan berupa penglihatan
kabur, atau pupil keputihan.
VIRUS
• Manifestasi okuler pada infeksi HIV adalah bintik ”cotton wool”, perdarahan retina, sarcoma Kaposi pada permukaan mata dan adneksa, dan kelainan neurooftalmologik pada penyakit intrakranial.
• Retinopati sitomegalovirus penyakit yang membutakan dan merupakan infeksi okuler paling umum.
DIAGNOSIS1. Anamnesis
K demam, sakit kepala dan kadang –kadang muntah, rasa nyeri , mata merah, kelopak mata bengkak atau edem, serta terdapat penurunan tajam penglihatan.
2. Pemeriksaan Fisik• ditemukan congesti conjungtiva dengan injeksi ciliar hebat.• Chemosis conjungtiva selalu ada dan kornea tampak keruh.• Kamera oculi anterior sering menunjungkan pembentukan hypopion. • Pupil mengecil dan menetap. • Sebuah reflek berwarna kuning terlihat pada pupil dengan illuminasi oblique. • eksudasi purulen dalam vitreus humor. • peningkatan intra okuler. • Proptosis derajat sedang serta gerakan bola mata terbatas disebabkan
peradangan pada kapsul Tenon’s (Tenonitis).
P.PENUNJANG
• Pemeriksaan klinis yang baik dibantu Pem slit lamp, sdgkan penyebabnya ditegakkan berdasarkan pem mikroskpik dan kultur.
• Biasanya cairan badan kaca (corpus vitreum) diambil untuk contoh pada waktu dikerjakan debridemen rongga badan kaca (vitrekomi).
PENATALAKSANAAN
• BAKTERI AB Vancomycin dan Cotrimoksazol + Deksametason Na fosfat 1 mg, neomisina 3,5 mg, polimiksina B sulfat 6000 UI (kandungan tiap ml tetes mata atau g salep mata).
• JAMUR diberikan amfotererisin B150 mikrogram sub konjungtiva, flusitosin, ketokonazol secara sistemik, dan vitrektomi.
• PARASIT pyrimetamine, 25 mg peroral per hari, sulfadiazine, 0,5 g per oral empat kali sehari selama 4 minggu.
• VIRUS sulfasetamid dan antivirus (IDU).
• Apabila mata sudah tidak dapat diselamatkan lagi harus segera dilakukan eviserasi kasus supurati intra-ocular (panoftalmitis), perdarahan anterior staphyloma dan trauma penetrans
PROGNOSIS• mata yang terinfeksi oleh staphylococcus
epidermidis lebih baik, • infeksinya karena Pseudomonas atau spesies
gram negatif lainnya prognosisnya tetap suram.
• Prognosis panoftalmitis sangat buruk terutama bila disebabkan jamur atau parasit.
KESIMPULAN
• Panoftalmitis ialah peradangan pada seluruh bola mata yang juga termasuk sklera dan kapsul Tenon sehingga bola mata merupakan rongga abses.
• Infeksi yang masuk kedalam bola mata dapat melalui peredaran darah (secara endogen) atau perforasi dari bola mata (secara eksogen), dan dapat pula merupakan akibat tukak kornea perforasi.
• Disebabkan terutama oleh golongan bakteri dan diikuti jamur, parasit, dan virus.
• Diagnosis panoftalmitis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
TERIMA KASIH