referat osteokondroma.pptx

25
REFERAT “DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN OSTEOKONDROMA” Pembimbing: dr. H. A. Djalaluddin M, Sp. B Disusun oleh : Febrilia Mutiara Sari G4A014022

Upload: albertus-aditya-budiyanto

Post on 01-Feb-2016

15 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

REFERAT“DIAGNOSIS DAN

PENATALAKSANAAN OSTEOKONDROMA”

Pembimbing:dr. H. A. Djalaluddin M, Sp. B

Disusun oleh :Febrilia Mutiara Sari

G4A014022

Page 2: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Definisi

Osteokondroma adalah tumor jinak tulang dengan penampakan adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostoksis yang muncul dari metasfisis, penonjolan tulang ini ditutupi oleh cartilago hialin. (Newman, 2002).

Osteokondroma dapat tumbuh secara soliter maupun multipel.

Page 3: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Epidemiologi

Frekuensi

• Pasien lebih muda dari 20 tahun

• Rasio laki-perempuan adalah 3:1

Lokasi

• Daerah metafisis tulang panjang• Femur (30%), ujung proksimal tibia

(20%), humerus (2%), tulang tangan dan kaki (10%) serta tulang pipih seperti pelvis (5%) dan scapula (4%).

• Osteokondroma terdiri dari 2 tipe yaitu tipe bertangkai (pedunculated) dan tipe tidak bertangkai (sesile).

Page 4: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Gejala Klinis

Benjolan tumbuh dengan lama dan membesar.

Bila tumor menekan saraf atau pembuluh darah dapat menimbulkan rasa sakit.

Nyeri juga dapat terjadi apabila ada penekanan pada bursa maupun jaringan lunak sekitar tumor.

Trauma langsung yang mengakibatkan fraktur tangkai tumor akan menimbulkan rasa sakit.

Page 5: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Osteokondroma pada umumnya timbul dengan gejala awal benjolan tidak nyeri di dekat sendi.

Bila terletak di dekat saraf dapat mengakibatkan gejala yang berkaitan dengan persarafan saraf seperti mati rasa, nyeri, maupun kesemutan pada area ekstremitas yang dipersarafi.

Bila tumor menekan pembuluh darah maka akan mengakibatkan perubahan periodik dalam aliran darah sehingga dapat terjadi hilangnya pulsasi maupun perubahan warna ekstremitas.

Page 6: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx
Page 7: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Diagnosis

a) Anamnesis Umur Lama dan perkembangan tumor Nyeri Pembengkakan Riwayat keluarga

b) Pemeriksaan klinis Lokasi Besar, bentuk, batas dan sifat tumor Gangguan pergerakan sendi Spasme otot dan kekakuan tulang belakang Fraktur patologis Pemeriksaan neurologis

Page 8: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

c. Pemeriksaan radiologi

Ada 2 tipe osteokondroma yaitu bertangkai (pedunculated) / narrow base dan tidak bertangkai (sesile) / broad base.

Pada tipe pedunculated, pada foto polos tampak penonjolan tulang yang menjauhi sendi dengan korteks dan spongiosa masih normal.

Penonjolan ini berbentuk seperti bunga kol (cauliflower) dengan komponen osteosit sebagai tangkai dan komponen kondrosit sebagai bunganya.

Page 9: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Densitas penonjolan tulang inhomogen (opaq pada tangkai dan lusen pada bunga).

Tampak adanya kalsifikasi berupa bercak opaq akibat komponen kondral yang mengalami kalsifikasi (Dickey, 2011).

Page 10: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

1. Foto Polos TulangRadiografi polos adalah pemeriksaan

penunjang dalam pencitraan untuk osteokondroma yang diperlukan dan dapat menjadi ciri khas dari lesi.

Osteochondroma akan muncul sebagai batang atau tonjolan yang muncul dari permukaan tulang.

Batas jelas dan jarang irregulerDitemukan serpihan kalsifikasi atau gangguan

linier dalam komponen tulang rawan dari osteochondroma tersebut. Kalsifikasi ini muncul sebagai daerah radiopak

Page 11: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx
Page 12: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

2. CT-Scan

Computed tomography adalah metode sangat akurat untuk menggambarkan osteochondroma pada kolumna tulang belakang, bahu, dan panggul.

CT dapat menggambarkan lesi tulang secara rinci, serta menunjukkan adanya kalsifikasi.

Lokalisasi CT dapat berguna ketika merencanakan reseksi.

Page 13: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

CT scan panggul menggambarkan osteokondroma soliterdan CT scan dari osteokondroma sessile humerus

Page 14: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

3. MRI (Magnetic resonance Imaging)MRI adalah modalitas pilihan untuk

menilai ketebalan tulang rawan tutup, seperti pada gambar di bawah.

Meskipun tidak merupakan indikasi mutlak, ketebalan dari cartilage cap berhubungan dengan keganasan.

Tebal cartilage cap yang > 4 cm adalah sugestif degenerasi ganas, terutama ketika mereka berhubungan dengan nyeri (Murphey, et al., 2000).

Page 15: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

MRI sessile osteokondroma femurmenunjukkan ketebalan tutup tulang rawan.

Page 16: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

 d. Pemeriksaan biopsi

Dikenal ada dua metode pemeriksaan biopsi yaitu :Biopsi tertutup > Dilakukan

dengan menggunakan jarum halus (fine needle aspiration, FNA)

Biopsi terbuka > metode biopsi melalui tindakan operatif (Weiner, 2004).

Page 17: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

PenatalaksanaanPengobatan pilihan adalah operasi. Tumor harus benar-benar dipotong

untuk menghindari kekambuhan.Evaluasi lengkap dari pasien

membutuhkan pemeriksaan fisik, CT, MRI dan biopsi dari lesi.

Kehadiran osteokondroma asimtomatik soliter bukan merupakan indikasi untuk bedah eksisi.

Page 18: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Ketika tumor menjadi begitu besar menimbulkan gejala nyeri persisten atau nyeri saat aktivitas, maka lesi harus dipotong. Indikasi lainnya adalah lesi pada saraf seperti kompresi. (Weiner, 2004).

Bedah Eksisi wajib dilakukan jika terjadi perubahan dari ketebalan tulang rawan atau ditemukan pembesaran tumor.

Page 19: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Bedah eksisi adalah salah satu cara tindakan bedah yaitu membuang jaringan (tumor) dengan memotong. Tindakan ini dilakukan dengan berbagai tujuan antara lain pemeriksaan penunjang (biopsy), pengobatan lesi jinak ataupun ganas dan memperbaiki penampilan secara kosmetik (Soedarwoto, AD, 2000)

Sebelum melakukan eksisi, anatomi daerah yang akan dieksisi harus dikuasai lebih dahulu. Pada badan dan anggota gerak, eksis dapat dilakukan dengan mudah, tetapi pada daerah tangan dan kaki harus berhati-hati karena banyak pembuluh darah dan saraf superficial dan tendon.

Page 20: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Tujuan operasi adalah mengangkat lesi kulit.

Irisan operasi yang sejajar dengan garis regangan kulit alami akan membuat jaringan parut kurang terlihat.. Arah garis ini biasanya tegak lurus terhadap otot dibawahnya (Cipto H, 2005).

Page 21: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

 Prognosis

Eksisi osteokondroma biasanya bersifat kuratif. Kekambuhan dapat dilihat ketika eksisi tidak tuntas. Beberapa kasus kekambuhan pada eksisi yang tuntas pada lesi menimbulkan kecurigaan keganasan (Weiner, 2004).

Page 22: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

RingkasanOsteokondroma atau eksostosis adalah tumor

jinak tulang dengan penampakan adanya penonjolan tulang yang berbatas tegas sebagai eksostosis yang muncul dari metafisis, penonjolan tulang ini ditutupi (diliputi) oleh cartilago hialin.

Tumor ini berasal dari komponen tulang (osteosit) dan komponen tulang rawan (chondrosit).

Osteokondroma merupakan tumor jinak tersering kedua (32,5%) dari seluruh tumor jinak tulang dan terutama ditemukan pada remaja yang pertumbuhannya aktif dan pada dewasa muda.

Osteokondroma dapat tumbuh secara soliter maupun multipel.

Page 23: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

Osteokondroma biasanya mengenai tulang panjang, dan tulang yang sering terkena adalah ujung distal femur (30%), ujung proksimal tibia (20%), dan humerus (2%). Kebanyakan ditemukan pada pasien lebih muda dari 20 tahun, Rasio laki-perempuan adalah 3:1.

Osteokondroma tidak memberikan gejala klinis yang jelas sehingga ditemukan secara kebetulan, namun ada benjolan yang tumbuh dengan lama dan membesar. Bila tumor menekan saraf atau pembuluh darah dapat menimbulkan rasa sakit.

Pada osteokondroma diperlukan pemeriksaan penunjang berupa radiologi dan biopsi.

Pengobatan pilihan adalah operasi. Tumor harus benar-benar dipotong untuk menghindari kekambuhan. Evaluasi lengkap dari pasien membutuhkan pemeriksaan fisik, CT, MRI dan biopsi dari lesi.

Eksisi osteokondroma biasanya bersifat kuratif. Kekambuhan dapat dilihat ketika eksisi tidak tuntas.

Page 24: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

DAFTAR PUSTAKA Allan, G & Blonchi, S, et al. 2004. Paediatric Musculoskeletal

Disease. Cambridge: Cambridge University Press. Appley, A.G & L. Solomon. 2002. Appley System Of

Orthopaedics And Fractures. Oxford: ELBS. Cipto H, Wasitaatmadja SM. 2005. Bedah kulit, Dalam: Djuanda

A, Hamzah M, Aisah S, editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. FKUI. Jakarta.

Dickey, I.D. 2011. Solitary Osteokondroma. Eastern maine medical centre. www. Medscape. com.

Murphey, M. Et al. 2000. Imaging of osteochondroma : Variant complication with radiologic corelation.

Newman, M.A. 2002. Dorland: Kamus kedokteran. Jakarta : EGC Schmall, G.A. et al. 2008. Hereditery Multiple Osteokondroma.

Seattle: NCBI Book Shelf. Soedarwoto, AD. 2000. Kombinasi bedah eksisi, skin flaps dan

injeksi tramsinolon asetonid intra lesi pada keloid kulit di Indonesia. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Weiner, D.S. 2004. Paediatric Orthopaedic For Primary Care Physician 2nd ed. New York : Cambridge University Press.

Page 25: REFERAT OSTEOKONDROMA.pptx

TERIMA KASIH