referat kardiyus

4
BAB I PENDAHULUAN Kelopak mata memiliki beberapa fungsi, yang paling penting ialah melindungi bola mata, secara tidak langsung terhadap tajam penglihatan, fungsi lainnya adalah membantu lubrikasi kornea dengan cara meratakan tear film, dan kelenjar-kelenjarnya memberikan kontribusi terhadap komposisi air mata.1 Sebagian besar kelainan kongenital terjadi pada 2–3% dari kelahiran. Penyebabnya antara lain gen tunggal, anomali kromosom, kelainan multifaktorial, faktor lingkungan dan penyebab lain yang tidak diketahui. Kategori terakhir, yang tidak diketahui, terukur 50% sampai lebih dari malformasi ini. Kelainan kongenital kelopak mata dapat terjadi karena diferensiasi abnormal kelopak mata dan adnexa, perkembangan yang terhambat sebagai hasil intrauterine environmental dan faktor lain yang tidak diketahui. Koloboma kongenital pada kelopak mata biasanya mengenai kelopak mata atas dan bervariasi dari bentuk kecil sampai tidak adanya seluruh kelopak mata. Koloboma kelopak mata biasanya disertai dengan sindroma Goldenhar. Mata pada anak dengan koloboma kongenital harus diobservasi untuk terjadinya exposure keratitis.2 Koloboma kelopak mata merupakan embryogenic cleft dan suatu penyakit yang jarang terjadi. Dapat terjadi unilateral maupun bilateral, partial atau fullthickness defect. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya fusi antara contigoustissue, adanya kegagalan mesenkim untuk mengisi proses embryogenic, serta akibat nekrosis karena efek penekanan pada amnioticbandsyndrome. Koloboma kelopak mata atas bagian medial biasanya adalah kelainan yang tidak disertai kelainan di tempat lain. Koloboma pada kelopak mata bawah umumnya disertai kelainan sistemik lain seperti Treacher Collins Syndrome, Goldenhar Syndrome dan deformitas lakrimal.3 Penatalaksanaan koloboma kelopak mata bertujuan untuk melindungi bola mata dan memperbaiki kosmetik. Pembedahan dapat dilakukan pada usia 6–12 bulan, tergantung ukuran dan lokasi defek.

Upload: kardiyus-syaputra

Post on 05-Nov-2015

249 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

bebebeb

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

Kelopak mata memiliki beberapa fungsi, yang paling penting ialah melindungi bola mata, secara tidak langsung terhadap tajam penglihatan, fungsi lainnya adalah membantu lubrikasi kornea dengan cara meratakan tear film, dan kelenjar-kelenjarnya memberikan kontribusi terhadap komposisi air mata.1Sebagian besar kelainan kongenital terjadi pada 23% dari kelahiran. Penyebabnya antara lain gen tunggal, anomali kromosom, kelainan multifaktorial, faktor lingkungan dan penyebab lain yang tidak diketahui. Kategori terakhir, yang tidak diketahui, terukur 50% sampai lebih dari malformasi ini. Kelainan kongenital kelopak mata dapat terjadi karena diferensiasi abnormal kelopak mata dan adnexa, perkembangan yang terhambat sebagai hasil intrauterine environmental dan faktor lain yang tidak diketahui. Koloboma kongenital pada kelopak mata biasanya mengenai kelopak mata atas dan bervariasi dari bentuk kecil sampai tidak adanya seluruh kelopak mata. Koloboma kelopak mata biasanya disertai dengan sindroma Goldenhar. Mata pada anak dengan koloboma kongenital harus diobservasi untuk terjadinya exposure keratitis.2 Koloboma kelopak mata merupakan embryogenic cleft dan suatu penyakit yang jarang terjadi. Dapat terjadi unilateral maupun bilateral, partial atau fullthickness defect. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya fusi antara contigoustissue, adanya kegagalan mesenkim untuk mengisi proses embryogenic, serta akibat nekrosis karena efek penekanan pada amnioticbandsyndrome. Koloboma kelopak mata atas bagian medial biasanya adalah kelainan yang tidak disertai kelainan di tempat lain. Koloboma pada kelopak mata bawah umumnya disertai kelainan sistemik lain seperti Treacher Collins Syndrome, Goldenhar Syndrome dan deformitas lakrimal.3 Penatalaksanaan koloboma kelopak mata bertujuan untuk melindungi bola mata dan memperbaiki kosmetik. Pembedahan dapat dilakukan pada usia 612 bulan, tergantung ukuran dan lokasi defek. Penatalaksanaan koloboma kelopak mata ada dua macam, yaitu yang tidak mengenai tepi kelopak mata dan mengenai tepi kelopak mata. Direct closure dilakukan pada koloboma yang mengenai tepi kelopak mata. Koloboma yang mengenai tepi kelopak mata dibagi menjadi (1) smalluppereyeliddefect (33%) dilakukan directclosure, (2)moderateuppereyelid defect (33-50%) dilakukan perluasan segmen lateral dengan insisi tendon kantus lateralis dan membuat semicircular flap, (3) large upper eyelid defect (> 50%), dilakukan full thickness lower eyelid flap dengan teknik cutler beard.4

BAB II PEMBAHASAN Penanganan koloboma pada kelopak mata pada dasarnya hampir sama dengan penanganan defek pada kelopak mata lainnya. Full thickness graft dilakukan agar mempunyai tarsus yang cukup sehingga kelopak mata yang diperbaiki nantinya dapat berfungsi dengan baik. Permasalahan lainnya adalah operasi ini dilakukan pada bayi yang masih kecil yang mengalami koloboma pada kelopak mata atas 1/3 medial dimana jaringan di daerah kantus medial sangat sedikit, sehingga sulit untuk menghubungkan graft dengan kantus medial.Kolobomaadalah istilah yang menggambarkan lubang yang terdapat pada strukturmata, sepertilensa mata,kelopak mata,iris,retina,koroid, ataudiskus optikus. Lubang ini telah ada sejak lahir dan dapat disebabkan adanya jarak antara dua struktur di mata. Strukturini gagal menutup sebelum bayi dilahirkan. Koloboma dapat terjadi pada satu atau kedua mata.Kloboma mempengaruhi pandangan, tergantung dari tingkat keparahan sesuai dengan ukuran dan lokasi. Misalnya, bila hanya sebagian kecil dari iris yang rusak, pandangan mungkin saja normal. Namun bila terjadi pada retina atau saraf optik, maka pandangan pasien akan rusak dan sebagian besar lapangan pandang akan hilang. Kadang-kadang mata dapat mengecil atau mikroftalmos, dan bahkan pasien dapat menderita penyakit mata lainnya sepertiglaukoma.Beberapa anak yang menderita koloboma dapat memiliki malformasi pada bagian tubuhnya, seperti yang terjadi padasindrom CHARGE.Tanda dan gejala Koloboma yang mungkin timbul yaitu mata yang kecil, penglihatan yang kabur,penglihatan yang berkurang,penglihatan yang terdistorsi,dan sensitive terhadap cahaya.Penyebab timbulnya koloboma yaitu cacat bawaan lahir dan cedera mata.Mata mulai tampak pada janin 22 hari sebagai sepasang alur dangkal di samping otak depan. Dengan menutupnya tabung saraf (neural tube), alur-alur ini membentuk kantong luar di otak depan, vesikula optika (vesikel mata). Vesikulavesikula ini kemudian melekat ke ektoderm permukaan dan memicu perubahan ektoderm yang diperlukan untuk membentuk lensa. Segera sesudahnya, vesikula optika mulai mengalami invaginasi dan membentuk cawan optik (optic cup)berdinding ganda . Invaginasi tidak terbatas pada bagian tengah cawan optik tetapi juga melibatkan sebagian dari permukaan inferior yang membentuk fisura koroidea. Selama minggu ketujuh, bibir-bibir fisura koroidea menyatu dan mulut dari cawan optik menjadi lubang bundar yaitu bakal pupil.1 Coloboma dapat terjadi jika fisura koroidea gagal menutup. Secara normal, fisura ini menutup pada minggu ketujuh perkembangan janin. Jika tidak menutup, akan terbentuk celah. Meskipun biasanya hanya terdapat di iris atau coloboma iridis.1 Coloboma sendiri adalah kelainan mata umum yang sering berkaitan dengan cacat mata lainnya. Coloboma pada kelopak mata juga dapat terjadi dan dapat meluas ke korpus silare, retina, koroid dan nervus optikus. Coloboma dapat didiagnosis dengan direct atau indirect ophtahalmoskopi atau dengan pemeriksaan lebih lanjut dengan menggunakan CT-scan dan MRI. Penggunaan optical coherence tomography untuk memperlihatkan celah optik dan coloboma pada retinokoroidalis. CT-scan juga dapat membuktikan adanya syndrome lain seperti Treachers Collins Syndrome.36,37 Sebuah literatur mengatakan bahwa prevalensi kelahiran untuk coloboma 2-14 per 100.000 kelahiran bayi hidup (terutama mengenai daerah iris atau coloboma iridis).35 Studi lain mengatakan bahwa 33 anak terdiagnosis memiliki coloboma okular (kejadian tahunan, 2,4 per 100.000 penduduk dengan usia kurang dari 19 tahun; dengan angka prevalensi, 1:2.077 kelahiran bayi hidup). Dari 33 penderita 22 pasien penderita coloboma (67%) memiliki unilateral coloboma. Dari 33 pasien, 12 pasien (36%) memiliki coloboma pada bagian segmen anterior bola mata, 13 pasien coloboma (39%) mengenai segmen posterior saja dan 8 pasien coloboma (24%)terdapat di keduanya.38 DAFTAR PUSTAKA

1. Dutton, JJ., Gayre, GS & Proia, AD. Diagnostic atlas of common eyelid diseases, New york: Informa Healthcare. 2007. 2. Foster JA, Katowitz JA. Surgery of The Eyelid, Orbit & Lacrimal System, San Fransisco: American Academy of Opthalmology. 20092010; volume 1, p 105106. 3. Kanski JJ. Clinical Opthalmology. Edinburg: ButterworthThunermann. 2003; p. 42. 4. Nunery WR. Surgery of The Eyelid, Orbit & Lacrimal System, San Fransisco: American Academy of Opthalmology. 20092010. volume 2, p 232233.5. Uemura T, Onizuka T, et al. Composite Z Plasty for Cicatricial Ectropion of Tessier III Cleft. Available at: www.ncbi.nml. j. craniofac surg 2004 jan; 15(1) 513 accept 20 April 2010. 6. Uemura T, Onizuka T, et al. Composite Z Plasty for Cicatricial Ectropion of Tessier III Cleft. Surgery correction of the nasopalpebra. Available: www.Springerlink.com vol 26 numb 5/Sept 2003 accept 11 April 2003.