referat anes feokromositoma

30
Oleh : Dian Prima Farhan Junaedy Zyad Kemal Referat Anestesi pada FEOKROMOSITOMA Pembimbing : Dr. Irwan, Sp. An, KIC

Upload: hendrawan-suwanda

Post on 10-Jul-2016

37 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

referat anes feokromositoma

TRANSCRIPT

Page 1: Referat Anes Feokromositoma

Oleh :Dian Prima

FarhanJunaedy

Zyad Kemal

ReferatAnestesi pada

FEOKROMOSITOMA

Pembimbing :Dr. Irwan, Sp. An, KIC

Page 2: Referat Anes Feokromositoma

Pendahuluan

Feokromositoma : tumor kelenjar adrenal yang menghasilkan hormon epinefrin & norepinefrin. Hormon ini memiliki berfungsi : mengatur tekanan darah & detak jantung

Feokromositoma banyak ditemukan pada orang dewasa dengan umur 30-60 tahun

Obat-obatan tambahan preoperasi pada pasien untuk mengontrol & mencegah terjadinya krisis hipertensi

Page 3: Referat Anes Feokromositoma

Definisi

Feokromositoma bahasa Yunani

Phios = kehitaman, chroma = warna dan cytoma = tumor

Tumor kelenjar adrenal hormon epinefrin dan norepinefrin

Page 4: Referat Anes Feokromositoma

Anatomi

Page 5: Referat Anes Feokromositoma

Fisiologi Kelenjar adrenal

Medula adrenal

Adrenalin & Noradrenalin

Korteks adrenal

Glukokortikoid

Mineralokortikoid

Hormon seks

Page 6: Referat Anes Feokromositoma

Fisiologi Kelenjar adrenal korteks :

Mengatur keseimbangan air, elektrolit dan garam

Mempengaruhi metabolisme lemak, hidrat arang, dan protein

Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid

Kelenjar adrenal medula : Vasokontriksi pembuluh darah perifer Relaksasi bronkus Kontraksi selaput lendir dan arteriole

Page 7: Referat Anes Feokromositoma

Epidemiologi

Penyebab hipertensi sekunder jarang

Tumor medula adrenal / tumor rantai simpatis (paraganglioma)

0,1% - 0,5% penderita hipertensi laki-laki = perempuan usia 30 - 50 tahun 90% sel kromafin medula adrenalis

10% ekstra adrenal

Page 8: Referat Anes Feokromositoma

Etiologi

Faktor genetik dan lingkungan 25% Genetik (VHL , RET, NF1,

SDHB dan SDHD ) Neoplasia endokrin multipel sindrom,

tipe IIA dan IIB Neurofibromatosis Hemangioma

Page 9: Referat Anes Feokromositoma

Patofisiologi

Page 10: Referat Anes Feokromositoma

Manifestasi klinis

TakikardiPalpitasi jantungSakit kepalaBerat badan ↓Pertumbuhan lambatMual dan muntahSakit perut

Page 11: Referat Anes Feokromositoma

Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang

Tes darah (GDS ↑, Kalsium, Hb ↑, katekolamin plasma dan metanefrin)

Tes urin (24 jam) kreatinin, total katekolamin, VMA & metanefrin

Imaging 90% di kelenjar adrenal dan dapat berkembang dimana saja (cerebral – VU) MRI

Page 12: Referat Anes Feokromositoma

Faktor resiko

Krisis hipertensi

Induksi anestesi

OpiatAntagonis DopaminPseudoefedr

inObat ↓ reuptake katekolamin,

termasuk antidepresan

trisiklik

Page 13: Referat Anes Feokromositoma

Diagnosis banding

Jika tes urine (+) : Riwayat keluarga Ggn kecemasan Neurofibromatosis Von Hippel-Lindau (VHL) sindrom,

haemangioblastomas cerebellar dan karsinoma sel ginjal

Page 14: Referat Anes Feokromositoma

Penatalaksanaan

Tunda pembedahan

Kontrol tanda – tanda Vital

Page 15: Referat Anes Feokromositoma

Pertimbangan anestesi Persiapan preoperatif

Kontrol tekanan darah Mencukupi volume intravaskuler Menilai pengaruh penyakit

terhadap organ Mengenali dampak dari kondisi-

kondisi yang terkait dengan feokromositoma

Serta normalisasi kadar glukosa dan elektrolit.

Page 16: Referat Anes Feokromositoma

Manajemen anestesi perioperatif

Tabel. Manajemen Anestesi Pasien dengan Feokromositoma

Terapi medis preoperatif kontinyu Pengawasan secara invasif (kateter arteri dan arteri

pulmonal, echokardiografi transesofageal) Anestesi yang cukup sebelum inisiasi laringoskopi

direk sebelum intubasi endotrakeal Mempertahankan anestesi dengan opioid dan

anestesi volatil yang tidak mensensitisasi jantung terhadap katekolamin

Memilih pelemas otot dengan efek kardiovaskuler minimal

Mengontrol sistem tekanan darah dengan nitroprusid (magnesium dan kalsium channel blocker seperti diltiazem dan nicardipin dapat merupakan obat vasodilator alternatif)

Mengontrol takidisritmia dengan propanolol, esmolol, atau labetolol

Mengantisipasi hipotensi dengan ligasi aliran darah vena tumor (awalnya diberikan cairan intravena dan vasopresor [infus kontinyu norpinefrin merupakan pilihan] jika perlu

Page 17: Referat Anes Feokromositoma

lanjutan…

α bloker ↓TD phenoxybenzamine, doxazosin & prazosin (10 - 14 hari sebelum operasi)

β bloker ↓ nadi &TD atenolol, propranolol & metoprolol

Calcium channel bloker vasodilator alternatif amlodipine, diltiazem & nicardipin

Metyrosine ↓TD menghambat produksi katekolamin

Page 18: Referat Anes Feokromositoma

lanjutan…Opioid

Agonis

Antagonis

Agonis – antagonis

Page 19: Referat Anes Feokromositoma

Agonis opioid

Derivat fenil piperidin (Fentanyl) Opioid sintetik , struktur mirip dengan

meperidin, Potensial analgesiknya 75-125x > morfin

onset dan durasi yang lebih cepat dimetabolisme dengan cara metilasi Diekskresi melalui urin dan dapat

dideteksi 72 jam setelah pemberian iv <10% tetap tidak termetabolisme Pemberian intratekal dosis 25 µg

Page 20: Referat Anes Feokromositoma

Antagonis opioid

Nalokson dosis 1-4mg/kgBB iv membalikkan

efek overdosis akibat obat-obatan opioid Durasi 30-45 menit, kontinyu 5 mg/kgBB

iv/jam efek yang maksimal dimetabolisme terutama di hepar Efek stimulasi kardiovaskuler

Page 21: Referat Anes Feokromositoma

Agonis-antagonis opioid

Bekerja sebagai agonis pada beberapa reseptor dan sebagai antagonis / agonis lemah pada reseptor lain Pentazosin Nabulfin Butarfanol Bufrenorfin

Page 22: Referat Anes Feokromositoma

Anestesi volatil

Fluorin Desfluran Sevofluran Sevofluran tidak mensensitisasi

jantung terhadap katekolamin

Page 23: Referat Anes Feokromositoma

Neuromuscular Blocking Agents

NBA

Depolarisasi

Non - depolarisasi

Page 24: Referat Anes Feokromositoma

Depolarisasi

Benzilisokuinolin atau aminosteroid Golongan obat yang menimbulkan

depolarisasi pelumpuh otot menyerupai asetilkolin (Ach) terikat pada reseptor ACh dan menimbulkan potensial aksi dari otot skeletal karena terbukanya kanal natrium

Page 25: Referat Anes Feokromositoma

Non - Depolarisasi

Pelumpuh otot Non-depolarisasi bekerja sebagai kompetitif antagonis. Sebagai contoh pada kondisi dimana berhubungan dengan sedikit reseptor ACh menunjukan resistensi pada relaksan yang depolarisasi sedang sensitivitas meningkan pada pelumpuh otot yang nondepolarisasi.

Page 26: Referat Anes Feokromositoma

Secara umum pemilihan pelumpuh otot berdasarkan hal berikut :

1.      Ggn faal ginjal   : atrakurium & vekurorium

2.      Ggn faal hati       : atrakurium3.      Miastenia gravis    : dosis 1/10

atrakurium

Page 27: Referat Anes Feokromositoma

Postoperatif

Mengantisipasi komplikasi : hipertensi, hipotensi dan hipoglikemi. Tingkat katekolamin plasma kembali ke normal setelah beberapa hari, dan sekitar 75% pasien menjadi normotensif dalam 10 hari.

Cek urin selama 2 minggu

Page 28: Referat Anes Feokromositoma

Manajemen phaeochromocytomas ganas

Radioresistant dan kemoterapi sementara

Perawatan paliatif, seperti : kontrol hipertensi, bedah, debulking dan kombinasi

Terapi radionuklida dosis tinggi 131 I-MIBG ↓ Gejala 75 % ↑ Respon hormonal 45% ↓ Ukuran tumor 30 %

Page 29: Referat Anes Feokromositoma

Prognosis

Tingkat ketahanan hidup 5 tahun untuk Feokromositoma non-ganas > 95%,

Feokromositoma ganas < 50% Risiko keganasan > tinggi bila masih

anak-anak

Page 30: Referat Anes Feokromositoma

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

TERIMA KASIH