psikologi perkembangan ii - perkembangan fisik dan kognitif pada masa remaja

44
Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja Adityas Ginanjar (46112120065) Aisyah Tsabita (46112120051) Tri Astuti (46112120022)

Upload: tri-astuti-utomo-iyas

Post on 27-Jun-2015

1.714 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Perkembangan Fisik dan Kognitif pada

Masa Remaja

Adityas Ginanjar (46112120065)

Aisyah Tsabita (46112120051)

Tri Astuti (46112120022)

Page 2: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Anne Frank, Penulis Buku Harian mengenai Holocaust

Pada 12 juni 1942, Anne berulang tahun yang ke 13. ia dihadiahi buku harian oleh orang tuanya.

Buku harian itu termasuk bukti akan pembasmian selama Perang Dunia II

Anne Frank, kedua orang tuanya, Otto dan Edith Frank, beserta kakak perempuannya, Margot, adalah kaum Yahudi Jerman yang mengungsi ke Amsterdam setelah Hitler berkuasa di Jerman tahun 1942.

Mereka bersembunyi di lantai atas bangunan yang dimiliki perusahaan farmasi.

Pada tanggal 4 Agustus 1944, polisi Jerman dan Belanda menggerebek persembunyian mereka dan mengirim ke kamp konsentrasi, di mana semuanya meninggal, kecuali ayah Anne.

Page 3: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Anne Frank, Penulis Buku Harian mengenai Holocaust Tulisan Anne, yang diterbitkan oleh Otto Frank setelah perang

berakhir, menggambarkan kehidupan pelarian.

Buku harian tersebut mengungkapkan berbagai pikiran, perasaan, khayalan, dan suasana hati yang berubah-ubah dari seorang remaja yang penuh semangat dan introspektif

Kekhawatirannya mengenai penampilannya yang jelek, keinginannya akan ibu yang benar-benar memahami dirinya, dan betapa ia mengidolakan ayahnya.

Keputusasaannya terhadap kritik orang dewasa atas kegagalannya, dan pada sikap pilih kasih kedua orangtuanya terhadap kakak perempuannya.

Ketakutannya, dorongannya untuk mandiri, harapannya untuk kembali pada kehidupan lamanya, dan cita-citanya berkarier sebagai seorang penulis.

Page 4: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Anne Frank, Penulis Buku Harian mengenai Holocaust

Meningkatnya ketegangan di dalam tempat persembunyian, Anne kehilangan selera makan dan mulai meminum obat antidepresan

Ia sangat sadar akan kesadaran seksualnya.

Buku harian ini mencatat konflik antara hasrat seksualnya yang bercampur aduk dengan ketat nya nilai moral yang dimilikinya.

Salah satu catatan terakhir, tanggal 15 Juli 1944,

“… terlepas dari segalanya, saya tetap yakin setiap orang memiliki hati yang baik… saya mendengar suara Guntur yang mendekat, yang akan menghancurkan kami, saya dapat merasakan penderitaan jutaan orang tetapi jika saya memandang ke syurga, saya piker semua akan baik baik saja, bahwa kekejaman ini juga akan berakhir, dan bahwa perdamaian dan ketentraman akan kembali lagi”

Page 5: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Masa Remaja: Peralihan Perkembangan

Masa remaja peralihan masa perkembangan antara masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan besar pada aspek fisik, kognitif, dan psikososial

Pubertas proses yang harus dilewati oelh seseorang untuk mencapai kematangan seksual dan kemampuan untuk melakukan reproduksi

Masalah perubahan yang terjadi secara bersamaan

membutuhkan bantuan dalam mengatasi bahaya

Saat meningkatnya perbedaan diantara kebanyakan remaja, ada yang memuaskan dan produktif, sebagian kecil nya menghadapi masalah besar

Page 6: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Perkembangan FisikPubertas: akhir masa kanak-kanak

Perubahan biologis pubertas:

pertumbuhan cepat dalam aspek tinggi dan berat badan

proporsi tubuh dan bentuk

tercapainya kematangan seksual

Peningkatan tajam dari produksi hormone

adrenarche, matangnya kelenjar adrenal

gonadarche, kematangan organ seksual dan munculnya perubahan pubertas

DHEA, berperan terhadap tumbuhnya rambut di bagian kemaluan, ketiak , dan wajah, juga pertumbuhan tubuh yang lebih cepat, kulit yang lebih berminyak, dan perkembangan bau badan

Page 7: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Perkembangan FisikPubertas: akhir masa kanak-kanak Tahap kedua,

gonadarche, indung telur anak perempuan mulai mengeluarkan estrogen, dan perkembangan payudara.

testis meningkatkan produksi androgen, terutama testosterone, massa otot, dan rambut tubuh

Leptin, protein otak yang dikeluarkan oleh jaringan lemak dan dikenali berperan dalam menimbulkan kelebihan berat badan, memicu mulainya pubertas

Akumulasi leptin merangsang hipotalamus memberi tanda ke pituitary tanda ke kelenjar seks pengeluaran hormone.

Anak perempuan yang tingkat presentase lemak tubuh yang lebih tinggi, mengalami perkembangan pubertas yang lebih maju

Page 8: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Waktu, Urutan, serta Tanda-tanda Pubertas dan Kematangan Seksual

Tujuh tahun bagi kemunculan pubertas anak lelaki

Delapan tahun pada anak perempuan

Perkembangan rambut kemaluan, suara yang bertambah besar, pesatnya pertumbuhan badan, dan perkembangan otot.

Matangnya organ reproduksi:

haid pada anak perempuan

produksi sperma pada anak laki

Page 9: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Karakteristik Seks Primer dan Sekunder Seks primer perubahan biologis yang secara langsung

melibatkan organ-organ yang diperlukan untuk melakukan reproduksi

Pada perempuan: indung telur, tuba falopi, rahim, dan vagina

Pada lelaki: testis, penis, skrotum, vesikula seminalis, dan kelenjar prostat

Tanda pubertas pertama:

lelaki: tumbuhnya testis dan skrotum

tidak jelas terlihat

Seks sekunder tanda fisiologis dari kematangan seksual yang tidka melibatkan organ seks

Perubahan pada suara dan tekstur kulit, perkembangan otot, serta tumbuhnya rambut di kemalua, wajah, ketiak dan sekitar tubuh

Page 10: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Berbagai Pengaruh terhadap Munculnya Pubertas

Tren sekuler tren yang dapat dilihat hanya dengan pengamatan, seperti tren pencapaian tinggi bdan orang dewasa dan kematangan seksual yang lebih awal, yang dimulai seabad yang lalu

Penyebabnya, meningkatnya standar kehidupan

Hubungan keluarga memengaruhi perkembangan pubertas

Feromon (pheromones), zat kimia berbau yang dikeluarkan oleh lelaki dan perempuan yang mengaktifkan hipotalamus, bagian otak yang mengendalikan perilaku seksual terhadap lawan jenis.

Ketiadaan ayah dan waktu pubertas diidentifikasi sebagai factor munculnya perilaku seksual bebas dan kehamilan para remaja.

Page 11: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Pesatnya Pertumbuhan Remaja

Peningkatan tinggi dan berat badan secara pesat yang mendahului kematangan seksual

Perempuan akan tumbuh lebih tinggi dan kuat ketimbang anak laki seusianya saat itu

Pertumbuhan ini memiliki jadwalnya sendiri, sehingga bagian dari tubuh dapat menjadi tidak proporsional untuk sementara waktu

Sebagian remaja muda lebih peduli mengenai penampilan mereka

Banyak yang tidak menyukai apa yang mereka lihat di cermin.

Page 12: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Tanda-tanda Kematangan Seksual: Produksi Sperma dan Haid

Tanda utama dari kematangan seksual:

anak laki, produksi sperma.

ejakulasi pertama, spermache, biasa disebut “mimpi basah pertama kali”, terjadi rerata usia 13 tahun

anak perempuan, haid, luruhnya jaringan dari dinding rahim

haid pertama, menarche, waktu normalnya dapat bervariasi dari usia 10 sampai 16,5 tahun

Kombinasi dari pengaruh genetic, fisik, emosional, dan lingkungan dapat memengaruhi waktu munculnya menarche

Gizi adalah factor yang menentukan.

Page 13: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Otak Remaja

Page 14: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Otak Remaja

Page 15: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Otak Remaja "Otak terus berubah sepanjang hidup, tetapi ada lompatan besar

dalam perkembangannya selama masa remaja," ujar Sara Johnson dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, yang melakukan review untuk ilmu saraf, seperti dikutip dari Livescience,senin (9/7/12). Dalam hal ini para ilmuwan memeriksa kekusutan saraf yang ada di otak pada remaja, sehingga didapatkan 5 fakta mengenai otak remaja yang selama ini masih menjadi misterius, yaitu:

1. Memiliki kemampuan berpikir baru

2. Peningkatan intensitas emosi

3. Dipengaruhi oleh pemikiran rekan atau teman

4. Mengukur risiko

5. Cenderung lebih idealis dan egois

Page 16: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Otak Remaja

10 penyebab dan masalah kenapa remaja labil?

1. Otak Sedang Dalam Tahap Perkembangan

2. Otak Mulai Mekar

3. Memiliki Kemampuan Berpikir yang Baru

4. Rewel Kepada Orangtua

5. Gejolak Emosi yang Intens

6. Sangat Memperhatikan Kata Teman

7. Tak Pandai Mengukur Risiko

8. Membutuhkan Figur Orangtua

9. Butuh Tidur Lebih Banyak

10. 10. Narsis

Page 17: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Otak Remaja

Saran kepada Orang Tua untuk menghadapi tingkah laku remaja

Memahami bahwa ledakan perkembangan otak tersebut lah yang membuat perilaku anak remaja menjadi berubah, yang menonjal terutama adalah perilaku unpredictable dan taking high risk

menyemangati remajanya agar bisa melakukan aktifitas yang sehat. Semakin lama anak remaja meluangkan waktunya

Bukan hanya dampak negatif yang muncul dari perkembangan otak remaja, otak dan tubuhnya penuh energy dan idealism meskipun kadang tidak selalu terlihat. Jangan dilawan tapi arahkan. Arahkan untuk mengambil kegiatan beresiko yang sehat. Dari sini otak bagian depan mereka malah akan berkembang dan mendapatkan life skills yang bermanfaat dalam prosesnya

Page 18: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Fisik Remaja Pertumbuhan fisik remaja merupakan pertumbuhan yang paling pesat. Remaja tidak

hanya tumbuh dari segi ukuran (semakin tinggi atau semakin besar), tetapi juga mengalami kemajuan secara fungsional, terutama organ seksual atau “pubertas”. Hal ini ditandai dengan datangnya mensturasi pada perempuan dan pada perempuan dan mimpi basah pada laki-laki.Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses pematangan fungsi dalam perjalanan waktu tertentu (Fatimah, 2010:41).

Perubahan ini berkisar hanya pada aspek-aspek individu. Pertumbuhan ini meliputi perubahan yang bersifat internal maupun eksternal. Pertumbuhan internal meliputi perubahan ukuran alat pencernaan, bertambahnya ukuran besar dan berat jantung dan paru-paru, bertambah sempurna sistim kelenjar kelamin, dan berbagai jaringan tubuh. Adapun perubahan eksternal meliputi bertambahnya tinggi badan, bertambahnya lingkar tubuh, perbandingan ukuran panjang dan lebar tubuh, ukuran besarnya organ seks, dan munculnya atau tumbuhnya tanda-tanda kelamin sekunder. Secara umum, terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat dalam masa remaja awal. Dalam jangka tigaatau empattahun anak bertumbuh hingga tingginya hamir menyamai tinggi orang tuanya. Pertumbuhan anggota-anggota badan dan otot sering berjalan tidak seimbang. Bagi wanita mulai menunjukkan mekar-tubuh yang membedakan dengan tubuh kanak-kanak. Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas pada usia 12-14 tahun; dimana remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria.

Page 19: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Fisik Remaja

Bentuk-bentuk Perubahan Fisik Remaja

Perubahan ukuran tubuh

Irama pertumbuhan fisik berubah menjadi cepat sekitar duatahun sebelum anak mencapai taraf kematangan alat kelaminnya. Setahun sebelum pematangan ini, anak akan bertambah tinggi 10 samapai 15 cm dan bertambah berat 5 sampai 10 kg

Perubahan proporsi tubuh (organ reproduksi)

Memasuki masa remaja, alat kelamin mulai berfungsi, yaitu pada saat ia berumur 14 tahun ketika pertama kali anak laki-laki mengalami “mimpi basah”. Pada anak perempuan, indung telurnya mulai berfungsi pada usia 13 tahun, yaitu pada saat pertama kali mengalami menstrurasi atau haid

Page 20: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Ciri kelamin kedua

Page 21: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Fisik RemajaUrutan perubahan fisik pada anak perempuan

 

Terjadi pertumbuhan tulang-tulang (badan menjadi tinggi, anggota badan menjadi panjang),

Terjadi pertumbuhan payudara,

Tumbuh bulu yang halus berwarna gelap di tangan dan kakinya,Mencapai pertumbuhan ketinggian badan yang maksimal setiap tahunnya,

Bulu kemaluan menjadi keriting,

Terjadi haid

Tumbuh bulu-bulu pada ketiak,

Urutan perubahan fisik pada anak laki-laki

Terjadi pertumbuhan tulang-tulang,

Testis (buah pelir) membesar,

Tumbuh bulu-bulu berwarna gelap pada kemaluan,

Terjadi awal perubahan nada suara,

Mengalami ejakulasi (keluarnya air mani),

Bulu kemaluan menjadi keriting,

Pertumbuhan tinggi badan mencapai tingkat yang maksimal setiap tahunnya,

Tumbuh rambut-rambut halus di wajah (kumis, jambang, dan jenggot),

Tumbuh bulu ketiak,

Terjadi akhir perubahan suara,

Rambut-rambut di wajah bertambah tebal dan gelap,

Tumbul bulu di dada dan kaki.

Page 22: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Fisik Remaja

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Fisik Remaja

Pengaruh keluarga

Pengaruh gizi

Gangguan emosional

Jenis kelamin

Status sosial ekonomi

Kesehatan

Pengaruh bentuk tubuh

Page 23: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA

Dalam psikologi perkembangan remaja dikenal sedang dalam fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan. Fase perkembangan remaja ini berlangsung cukup lama kurang lebih 11 tahun, mulai usia 11-19 tahun pada wanita dan 12-20 tahun pada pria. Fase perkebangan remaja ini dikatakan fase pencarian jati diri yang penuh dengan kesukaran dan persoalan adalah karena dalam fase ini remaja sedang berada di antara dua persimpangan antara dunia anak-anak dan dunia orang-orang dewasa.

Secara tradisional masa remaja dianggap sebagai periode “badai dan topan”, suatu masa dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan kelenjar. Ciri perkembangan psikologis remaja adalah adanya emosi yang meledak-ledak, sulit dikendalikan, cepat depresi (sedih, putus asa) dan kemudian melawan dan memberontak. Emosi tidak terkendali ini disebabkan oleh konflik peran yang senang dialami remaja. Oleh karena itu, perkembangan psikologis ini ditekankan pada keadaan emosi remaja.

Page 24: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA

Ada dua faktor yang mempengaruhi mental remaja, yaitu :

Faktor Internal Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang seperti sifat, bakat, keturunan dan sebagainya. Contoh sifat yaitu seperti sifat jahat, baik, pemarah, dengki, iri, pemalu,pemberani, dan lain sebagainya. Contoh bakat yakni misalnya bakat melukis, bermain musik, menciptakan lagu, akting, dan lain-lain. Sedangkan aspek keturunan seperti turunan emosi, intelektualitas, potensi diri, dan sebagainya.

Faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang berada di luar diri seseorang yang dapat mempengaruhi mental seseorang. Lingkungan eksternal yang paling dekat dengan seorang manusia adalah keluarga seperti orang tua, anak, istri, kakak, adik, kakek-nenek, dan masih banyak lagi lainnya.

Page 25: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA

Faktor lain yang ikut mempengaruhi kesehatan mental pada remaja :

faktor biologi

I. Sulit beradaptasi dengan kondisi fisiknya yang baru

II. Salah informasi yang menyebabkan salah persepsi

faktor keluarga.Persoalan paling signifikan yang sering dihadapi remaja sehari-hari sehingga menyulitkannya untuk beradaptasi dengan lingkungannya adalah hubungan remaja dengan orang yang lebih dewasa, terutama sang ayah, dan perjuangannya secara bertahap untuk bisa membebaskan diri dari dominasi mereka pada level orang-orang dewasa.

Page 26: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA

faktor lingkungan dan sosialPada faktor lingkungan dan sosial melingkupi semua yang berhadapan langsung dengan remaja seperti pertemanan dan pergaulan, sekolah dan lingkungan rumah sekitar. Faktor - faktor tersebut sangat mempengaruhi kepribadian seseorang dari lingkungan remaja banyak belajar dan meniru. Jika lingkungan terlalu banyak menuntut remaja untuk banyak melakukan hal maka remaja tersebut dapat sangat tertekan. Lingkungan yang tidak baik serta pergaulan yang salah juga dapat membuat remaja menjadi terganggu kesehatan mentalnya.

Page 27: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA

Dampak gangguan kesehatan mental pada remaja

1. kenakalan remaja

2. Penyalahgunaan obat terlarang dan alcohol

3. Seks bebas

4. Gangguan makan

5. Bunuh diri

6. Gangguan mental

7. Kurangnya percaya diri

Page 28: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

KESEHATAN MENTAL PADA REMAJA

Kriteria remaja yang bermental sehat adalah sebagai berikut :

1. Dapat menerima perubahan – perubahan yang terjadi pada dirinya dengan lapang dada

2. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya (teman sebayanya)

3. Dapat mengatasi gejolak-gejolak seksualitasnya

4. Mampu menemukan jati dirinya dan berprilaku sesuai jati dirinya tersebut

5. Dapat menyeimbangkan pengaruh orang tua dan pengaruh teman sebayanya

6. Dapat mengaktualisasikan kemampuannya baik dalam sekola maupun lingkungan sosialnya

7. Tidak mudah goyah apabila terjadi konflik-konflik yang membutuhkan penyelesaian dengan pikiran yang jernih

8. Memiliki cita-cita atau tujuan hidup yang dapat di kejar dan di wujudkan untuk memotivasi diri menjadi seorang yang berguna

9. Memiliki integrasi kepribadian

10. Memiliki perasaan aman dan perasaan menjadi anggota kelompoknya

Page 29: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Perkembangan Kognitif

Berikut beberapa pendapat dari para ahli mengenai arti dari perkembangan kognitif itu sendiri:

Myers (1996)

Cognition refers to all the mental activities associated with thinking, knowing, and remembering.

Margaret W. Matlin (1994)

Cognition, or mental activity, involves the acquisition, storage, retrieval, and use of knowledge.

Drever (2000)

Dalam bukunya yang berjudul Dictionary of psychology, Kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap model pemahaman, yaitu persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian dan penalaran.

Page 30: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

Piaget

Perkembangan kognitif seorang anak terjadi secara bertahap, lingkungan tidak tidak dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan anak. Seorang anak tidak dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan didapat secara bertahap dengan cara belajar secara aktif di lingkungan sekolah.

Vygotsky

Perkembangan kognitif berfokus pada konsep sosiokultural, yaitu konteks sosial dan interaksi dengan orang lain dalam proses belajar anak. Vygotsky juga yakin suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat di sekolah atau dari guru saja, tetapi suatu pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum pernah dipelajari sekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya dengan baik.

Page 31: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

“Seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis

mereka.” –Piaget (dalam Santrock , 2001)

“Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal.” –Piaget (dalam Papalia & Olds, 2001)

Page 32: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

Apa itu “Tahap Operasi Formal?”

Tahap operasi formal adalah suatu tahap dimana seseorang sudah mampu berpikir secara abstrak.

Page 33: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

“Kemampuan untuk berpikir abstrak juga memiliki konsekuensi emosional.”

Misal:

anak hanya akan membenci dan menyayangi teman sekelas mereka, dalam masa remaja—mereka dapat mencintai kebebasan dan membenci eksploitasi.

Page 34: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

Salah satu bagian perkembangan kognitif masa kanak-kanak yang belum sepenuhnya ditinggalkan oleh remaja adalah kecenderungan cara berpikir egosentrisme (Piaget dalam Papalia & Olds, 2001).

Elkind (dalam Beyth-Marom et al., 1993; dalam Papalia & Olds, 2001) mengungkapkan salah satu bentuk cara berpikir egosentrisme yang dikenal dengan istilah personal fabel.

Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh hukum alam. Belief egosentrik ini mendorong perilaku merusak diri [self-destructive] oleh remaja yang berpikir bahwa diri mereka secara magis terlindung dari bahaya.

Page 35: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

Pendapat Elkind bahwa remaja memiliki semacam perasaan invulnerability yaitu keyakinan bahwa diri mereka tidak mungkin mengalami kejadian yang membahayakan diri, merupakan kutipan yang populer dalam penjelasan berkaitan perilaku berisiko yang dilakukan remaja (Beyth-Marom, dkk., 1993).

Beyth-Marom, dkk (1993) kemudian membuktikan bahwa ternyata baik remaja maupun orang dewasa memiliki kemungkinan yang sama untuk melakukan atau tidak melakukan perilaku yang berisiko merusak diri (self-destructive).

Page 36: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

Pemikiran yang belum matang pada diri remaja dapat dimanifestasikan ke dalam 6 karakteristik, yaitu:

Idealisme dan Kekritisan

Argumentivitas

Ragu-ragu

Sikap Hipokrit

Kesadaran diri

Kekhususan dan Ketangguhan

Page 37: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif

Faktor Hereditas

Manusia lahir sudah membawa potensi-potensi tertentu yang tidak dapat dipengaruhi lingkungan. Berdasarkan teori ini, taraf intelegensi sudah ditentukan sejak anak dilahirkan.

Faktor lingkungan (Lingkungan Keluarga dan Sekolah)

Lingkungan memiliki peran besar bagi perubahan yang positif atau negatif pada individu. Hal ini tergantung bagaimana karakteristik lingkungan itu sendiri.

Page 38: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

Perubahan dalam Pemrosesan Informasi pada Masa Remaja

Perubahan Struktural

Perubahan struktural pada remaja meliputi (1) perubahan dalam kapasitas pemrosesan informasi dan (2) meningkatnya jumlah pengetahuan yang disimpan dalam ingatan jangka panjang.

Perubahan Fungsional

Proses mendapatkan, mengelola, dan menyimpan informasi adalah fungsional dari kognisi. Di antaranya adalah belajar, mengingat, menalar, dan mengambil keputusan. Penalaran matematika, keruangan, dan ilmiah adalah beberapa dari proses fungsional yang biasanya meningkat selama masa remaja.

Page 39: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Perkembangan Bahasa

“Walaupun perbedaan individual besar, saat usia 16 sampai 18 tahun, umumnya remaja mengenal sekitar 80.000 .” -Owens, 1996

“Pada masa ini, mereka lebih sadar bahwa kata-kata adalah symbol yang dapat memiliki dua arti ganda; mereka lebih suka menggunakan ironi, humor, dan

metafora.” -Owens, 1996

Page 40: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Penalaran Moral: Teori Kohlberg

Tiga tingkatan dari penalaran moral (moral reasoning) teori Kohlberg:

1. Tingkat Prakonvensional sering kali berperilaku “baik” dan tanggap terhadap label-label budaya mengenai baik dan buruk, namun Kohlberg menafsirkan semua label ini dari segi fisiknya (hukuman dan ganjaran kebaikan) atau dari segi kekuatan fisik mereka yang mengadakan peraturan dan menyebut label tentang yang baik dan yang buruk. Tingkat ini biasanya ada pada anak-anak yang berusia 4 - 10 tahun.

2. Tingkat konvensional juga dapat digambarkan sebagai tingkat konformis, meskipun istilah itu mungkin terlalu sempit. Pada tingkat ini, anak hanya menuruti harapan keluarga, kelompok atau bangsa, dan dipandangnya sebagai hal yang bernilai dalam dirinya, tanpa mengindahkan akibat yang segera dan nyata. Individu tidak hanya berupaya menyesuaikan diri dengan tatanan sosialnya, tetapi juga untuk mempertahankan, mendukung dan membenarkan tatanan sosial itu.

Page 41: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

3. Tingkat Pasca-konvensional dicirikan oleh dorongan utama menuju ke prinsip-prinsip moral otonom, mandiri, yang memiliki validitas dan penerapan, terlepas dari otoritas kelompok-kelompok atau pribadi-pribadi yang memegangnya dan terlepas pula dari identifikasi si individu dengan pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok tersebut. Pada tingkat ini terdapat usaha yang jelas untuk merumuskan nilai-nilai dan prinsip moral yang memiliki keabsahan dan dapat diterapkan terlepas dari otoritas kelompok atau orang yang berpegang pada prinsip-prinsip itu.

Page 42: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Persiapan Pendidikan dan Pekerjaan

Berikut pengaruh terhadap prestasi di sekolah dan kemudian pengaruh terhadap remaja yang keluar dari sekolah:

Keyakinan Self-Efficacy

Remaja yang memiliki self-efficacy tinggi—yang percaya bahwa mereka dapat menguasai tugas-tugas dan meregulasi cara belajar mereka sendiri—adalah yang paling mungkin mencapai prestasi baik di sekolah.

Pengaruh gaya pengasuhan orang tua, suku bangsa, dan kelompok

Yaitu pendidikan yang dilaksanakan oleh keluarga yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai moral yang berlaku dimasyarakat. Pola pendidikan anak dalam setiap keluarga berbeda karena pandangan hidup masing-masing keluarga yang berbeda , yang mana ada yang berorientasi dengan kehidupan agama , social , maupun ekonomi dalam mendidik anaknya.

Page 43: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

…Lanjutan

Gender

Remaja laki-laki dan perempuan mendapatkan skor yang kuranglebih sama dalam tes standar untuk kebanyakan bidang studi, tetapi remaja perempuan cenderung memiliki kepercayaan diri yang lebih tinggi dalam kemampuan akademis mereka. Remaja laki-laki lebih akan menjadi underachiever, untuk mengikuti program khusus atau pendidikan remedial, dan dapat dikeluarkan dari atau keluar dari sekolah (Eccles et al., 2003; Freeman, 2004).

Sistem pendidikan

Kualitas dari sekolah secara kuat memengaruhi prestasi siswa. Sekolah yang memiliki atmosfer yang teratur tetapi tidak menekan; kepala sekolah yang aktif dan energik; dan guru-guru memiliki harapan yang tinggi untuk siswa, menekankan aktivitas akademis dibandingkan ekstrakurikuler, dan memonitor peforma siswa dari dekat.

Page 44: Psikologi Perkembangan II - Perkembangan Fisik dan Kognitif pada Masa Remaja

Terima Kasih