tahapan perkembangan kognitif

34
Tahapan Tahapan Perkembangan Perkembangan Kognitif Kognitif Psikologi pendidikan

Upload: hanguyet

Post on 31-Dec-2016

240 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tahapan Perkembangan Kognitif

TahapanTahapanPerkembanganPerkembangan KognitifKognitif

Psikologi pendidikan

Page 2: Tahapan Perkembangan Kognitif

Tahap perkembangan kognitif Piaget

Tahap-tahap

Usia Kemampuan

Sensorimotorik

0-1.5 tahun Belum memiliki konsep permanensi objek (kecakapan psikis untuk mengerti bahwa suatu objek masih tetap ada walaupun pada suatu waktu tidak terlihat).

Pra-operasional

1.5-7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-simbol yang menggambarkan objek yang ada di sekitarnya. Berpikirnya masih nal yang ada di sekitarnya. Berpikirnya masih egosentris dan berpusat.

Operasionalkongkrit

7-11 tahun Mampu berpikir logis. Mampu memperhatikan lebih dari satu aspek sekaligus dan juga dapat menghubungkan aspek satu dengan yang lain. Kurang egosentris. Belum bisa berpikir abstrak.

Operasional formal

11 tahun dewasa

Mampu berpikir abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan kemudian menyelesaikan masalah.

Page 3: Tahapan Perkembangan Kognitif

Pendidikan sesuai tahapan kognitif

Sensori motorik:

• Memberikan berbagai macam objek dengan berbagai bentuk, ukuran, dan warna untuk digunakan oleh bayi

• Bayi harus dibebaskan untuk terlibat secara • Bayi harus dibebaskan untuk terlibat secara aktif dengan lingkungan, misalnya menjatuhkan benda-benda, meremas mainan, melempar, meraba, ataupun menarik benda-benda di sekitar mereka, sebab bayi memang belajar dengan cara ini (sensori dan motorik).

Page 4: Tahapan Perkembangan Kognitif

1. Pemusatan (centering) yang diartikan sebagai kecenderungan anak untuk memusatkan pikiran pada satu bagian tertentu dari objek ataupun aktivitas.

2. Egosentrisme, merupakan karakter utama baik dalam tahap sensori motorik maupun tahap pra-

Kemampuan Kognitif Masa Pra-operasional

dalam tahap sensori motorik maupun tahap pra-operasional. Bagi anak-anak usia ini, segala sesuatu berjalan menurut kehendak mereka dan pendapat orang lain tidak berarti.

3. Anak-anak pada tahap ini tidak dapat membalik proses berpikir (irreversibility). Mereka mungkin dapat diajari bahwa 2+2=4, tetapi mereka tidak dapat memahami bahwa 4-2=2.

Page 5: Tahapan Perkembangan Kognitif

Centering● ● ● ● ● ● ● ● ● ●

● ● ● ● ● ● ● ● ● ●

Gambar : Eksperimen pada anak-anak pra-operasional

Pada gambar (kiri) anak-anak usia 5 tahun dapat mengatakan dengan benar bahwa jumlah titik mengatakan dengan benar bahwa jumlah titik dalam kedua kotak tersebut sama.

Tetapi ketika titik-titik itu disebar, seperti pada gambar (kanan), anak-anak usia 5 tahun akan cenderung mengatakan bahwa titik-titik pada baris atas lebih banyak jumlahnya daripada baris yang bawah.

Page 6: Tahapan Perkembangan Kognitif

Pendidikan Pada Pra-operasional

• Imitasi; anak-anak dapat menirukan objek atau aktivitas yang baru disaksikannya.

• Permainan simbolis; misalnya berpura-pura sebagai orang lain, atau berpura-pura sedang tidur, dan lain sebagainya.

• Menggambar; kegiatan ini menjadi sarana proyeksi bagi keadaan mental mereka. Karya seni mereka merupakan gambaran atau refleksi kemampuan berpikir dan apa yang gambaran atau refleksi kemampuan berpikir dan apa yang sedang mereka pikirkan.

• Kesan mental; anak-anak usia ini dapat secara mental menghadirkan objek dan kejadian, tetapi tidak dapat mengubah atau mengantisipasi perubahan dalam pikiran mereka.

• Bahasa; merupakan ‘kendaraan’ bagi pikiran. Jadi orang-orang di sekitar mereka harus memberikan kebebasan pada mereka untuk berbicara, baik dengan orang dewasa maupun anak-anak seusianya.

Page 7: Tahapan Perkembangan Kognitif

Kemampuan KognitifTahapan operasional konkrit

• Decentering: kebalikan dari centering

• Reversibility: memahami jika 2+2=4 maka 4-2=2

• Klasifikasi: mengerti bahwa bunga mawar adalah • Klasifikasi: mengerti bahwa bunga mawar adalah bunga dan bunga adalah suatu tanaman.

• Konservasi: mengerti bahwa air dalam gelas

yang pendek jika dituang ke dalam gelas yang lebih kecil tapi tinggi akan tetap sama isinya.

Page 8: Tahapan Perkembangan Kognitif

Kemampuan kognitif operasional formal;

1. Mampu memisahkan antara kenyataan dengan kemungkinan. Mereka berusaha melihat semua kemungkinan hubungan dalam berbagai situasi atau masalah dan kemudian, melalui percobaan mental dan analisis logis berusaha menemukan mana yang benar

2. mereka berpikir dengan gagasan-gagasan; artinya 2. mereka berpikir dengan gagasan-gagasan; artinya mereka tidak hanya menggunakan fakta-fakta tapi juga pernyataan-pernyataan atau gagasan-gagasan yang berisi data kongkrit. Mereka dapat menggunakan konsep-konsep abstrak dengan mudah,mereka mengumpulkan sebanyak mungkin informasi dan membuat kombinasi antar variabel sebanyak mungkin.

Page 9: Tahapan Perkembangan Kognitif

Erik Homburger Erikson (1902-1994)

Page 10: Tahapan Perkembangan Kognitif

Tahap perkembangan sosial & kepribadian:

Infacy (0-1 thn) Trust vs Mistrust

Early childhood (2-3 thn)

Preschool age (4-5 thn)

Autonomy vs Shame, Doubt

Initiative vs Guilt

School age (6-11 thn)

Adolescence (12-20 thn)

Young adulthood ( 21-40 thn)

Adulthood (41-65 thn)

Senescence (+65 thn)

Industry vs Inferiority

Identity vs Identity Confusion

Intimacy vs Isolation

Generativity vs Stagnation

Ego Integrity vs Despair

Page 11: Tahapan Perkembangan Kognitif

Perkembangan psikososial (sosial-emosi)

Tahap Krisis psikososial Relasi signifikan

BayiBayi Trust >< mistrust IbuIbu

AwalAwal kanak2kanak2 Otonomi >< malu & ragu OrangtuaOrangtua

UsiaUsia bermainbermain Inisiatif >< Rasa bersalah KeluargaKeluarga intiinti

UsiaUsia sekolahsekolah Industri >< inferioritas TetanggaTetangga; ; sekolahsekolah

RemajaRemaja Identitas >< kekacauanidentitas

KelompokKelompok sebayasebaya, , kelompokkelompok lain; model2 lain; model2

kepemimpinankepemimpinan

DewasaDewasa awalawal Keintiman >< isolasi SahabatSahabat, , pasanganpasangan, , saingansaingan & & rekananrekanan

DewasaDewasa Generativitas >< stagnan AnakAnak--anakanak

TuaTua Integritas >< keputusasaan DiriDiri sendirisendiri

Page 12: Tahapan Perkembangan Kognitif

Fase-fase Tujuan Akibat negatif Fase Bayi ( 0-1 tahun )

Kepercayaan vs Kecurigaan

Pengharapan &kepercayaan

rasa curiga, distorsi indrawi dan penakut

Fase anak-anak ( 2-3 th )

Otonomi vs malu, ragu-ragu

Kehendak dankemandirian

tergantung, harga diri rendah, merasa malu atau ragu-ragu

Fase Pra sekolah(4-6 th)Inisiatif vs Rasa bersalah

tujuan dan keberanian

curiga, berdiam diri, tidakpeduli, takut mengambil resiko

Usia Sekolah ( 6 -11 tahun )

Ketekunan vs Inferioritas

kompetensi Rendah diri, keahlian sempit dan lamban.Ketekunan vs Inferioritas lamban.

Remaja ( 12 – 20 tahun) Identitas vs Kekacauan Identitas

kesetiaan dan loyalitas

kejahatan, diskriminasi kelompok, fanatisme, penolakan.

Dewasa Awal (21-40 th)

Keintiman vs Isolasi

cinta merasa terisolasi (cenderung menutup diri)

Dewasa ( 41-65 tahun )Generativitas vs Stagnasi

kepedulian mandeg dan tidak produktif, penolakan.

Usia tua ( >65 tahun )

Integritas vs Keputusasaan

kebijaksanaan depresi dan keputusasaan.

Page 13: Tahapan Perkembangan Kognitif
Page 14: Tahapan Perkembangan Kognitif
Page 15: Tahapan Perkembangan Kognitif

PERKEMBANGAN MORAL: TEORI PIAGET &

KOHLBERG

Page 16: Tahapan Perkembangan Kognitif

TENTANG MORAL

• Moral berasal dari kata Latin “mores” yang berarti: Tata cara, kebiasaan dan adat.

• Perilaku moral berarti perilaku yg • Perilaku moral berarti perilaku yg sesuai dengan kode moral kelompok social.

• Perilaku moral dikendalikan konsep-konsep moral

Page 17: Tahapan Perkembangan Kognitif

MORAL DAN PERILAKU

• Perilaku amoral atau non moral adalah perilaku yang tidak sesuai dengan harapan social yang disebabkan oleh ketidakacuhan terhadap harapan social (pelanggaran secara tidak sengaja terhadap standar kelompok).tidak sengaja terhadap standar kelompok).

• Perilaku tak bermoral yaitu perilaku yang tidak sesuai dengan harapan social, karena tidak setuju dengan standar social atau kurang memiliki rasa wajib menyesuaikan diri dengan harapan social.

Page 18: Tahapan Perkembangan Kognitif

Konsep-konsep Moral

• peraturan perilaku yang telah menjadi kebiasaan anggota kelompok atau anggota suatu budaya

• Peraturan perilaku yang menentukan • Peraturan perilaku yang menentukan pola perilaku yang diharapkan dari seluruh anggota kelompok.

Page 19: Tahapan Perkembangan Kognitif

POLA PERKEMBANGAN MORAL

• Bayi yang baru lahir tidak membawa aspek moral, sehingga dianggap AMORAL ATAU NON-MORAL.

• Aspek moral merupakan sesuatu yang • Aspek moral merupakan sesuatu yang berkembang dan dikembangkan (TEORI PSIKOANALISA DAN TEORI BELAJAR).

Page 20: Tahapan Perkembangan Kognitif

Menurut Teori Psikoanalisa

• Perkembangan moral adalah proses internalisasi norma-norma masyarakat dan kematangan organic-biologik.

• Seseorang telah mengembangkan aspek moral bila telah menginternalisasikan aturan2 or kaidah2 kehidupan di dalam masyarakat, dan dapat kehidupan di dalam masyarakat, dan dapat mengaktualisasikan dalam perilaku yang terus menerus, atau dengan kata lain telah menetap.

• Menurut teori psikoanalisa perkembangan moral dipandang sebagai proses internalisasi norma-norma masyarakat.dan sebagai kematangan dari sudut organic-biologik.

Page 21: Tahapan Perkembangan Kognitif

Menurut teori Psikologi Belajar

• perkembangan moral dipandang sebagai hasil rangkaian stimulus-respons yang dipelajari oleh anak, respons yang dipelajari oleh anak, antara lain berupa hukuman (punishment) dan pujian (reward) yang sering dialami oleh anak.

Page 22: Tahapan Perkembangan Kognitif

Konsep Teori Psikoanalisa dan Teori Belajar

• Konsep ke dua teori (psikoanalisa dan psikologi belajar), tentang proses perkembangan moral adalah bahwa seseorang telah mengalami perkembangan moral apabila ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai ia memperlihatkan adanya perilaku yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada di dalam masyarakatnya. Dengan kata lain perkembangan moral berkorelasi dengan kemampuan penyesuaian diri individu.

Page 23: Tahapan Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget dan Kohlberg

• Menurut Piaget dan Kohlberg perkembangan moral berkorelasi dengan perkembangan kecerdasan individu, sehingga seharusnya bila perkembangan sehingga seharusnya bila perkembangan kecerdasan telah mencapai kematangan, maka perkembangan moral juga harus mencapai tingkat kematangan.

Page 24: Tahapan Perkembangan Kognitif

TEORI PIAGET tentang PERKEMBANGAN MORAL

• Perkembangan moral berlangsung dalam 2 (dua) tahap, yaitu:

1. Tahap Realisme Moral Moralitas oleh pembatasan (<12thn):

- Usia 0 – 5 tahun: HETERONOMOUS- Usia 0 – 5 tahun: HETERONOMOUS

pada tahap ini perilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap peraturan tanpa penalaran / penilaian. Anak menilai tindakan berdasar konsekuensinya.

Page 25: Tahapan Perkembangan Kognitif

• Usia 7/8 – 12 tahun: AUTONOMOUS pada tahap ini anak menilai perilaku atas dasar tujuan. Konsep tentang benar/salah mulai dimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep tentang keadilan mulai berubah.tentang keadilan mulai berubah.

• Dengan berinteraksi dan bekerjasama terus menerus dengan orang lain, pikiran tentang moral mulai berubah. Anak menilai perilaku atas dasar tujuan yang mendasarinya.

Page 26: Tahapan Perkembangan Kognitif

Tahap Operasional Formal

2. Moralitas dengan analisis (> 12th): Autonomous

– Anak mampu mempertimbangkan segala cara untuk memecahkan masalah.untuk memecahkan masalah.

– Anak bernalar atas dasar hipotesis dan dalil melihat masalah dari berbagai sudut pandang.

Page 27: Tahapan Perkembangan Kognitif

TEORI PERKEMBANGAN MORAL KOHLBERG

Page 28: Tahapan Perkembangan Kognitif

TENTANG LAWRENCE KOHLBERG

• Lahir th 1927, dan dibesarkan di Brouxmille, New York.

• Menamatkan Sekolah Menengah di Andover Academy di Massachusetts

• Th 1948 Masuk Universitas Chicago, setahun kemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidang

• Th 1948 Masuk Universitas Chicago, setahun kemudian Bachelor diraih, ia mengambil bidang Psikologi, dan tertarik dengan Teori Piaget.

• Tahun 1958 lulus S3 dg Disertasi: The Development of Modes of Thinking and Choice in the year 10 to 16 (merupakan landasan teori perkembangan moralnya)

Page 29: Tahapan Perkembangan Kognitif

TENTANG LAWRENCE KOHLBERG

• Th 1962 – 1968 mengajar di Universitas Chicago (almamaternya).

• Sejak th 1968 mengajar di Harvard.

• Menurut Kholberg Ketika dilahirkan, anak • Menurut Kholberg Ketika dilahirkan, anak belum dan tidak membawa aspek moral.

• Kohlberg juga berpendapat, bahwa aspek moral merupakan sesuatu yang berkembang dan dikembangkan

Page 30: Tahapan Perkembangan Kognitif
Page 31: Tahapan Perkembangan Kognitif

Teori Perkembangan Moral

(Lawrence Kohlberg)

Keenam tahapan perkembangan moral dari

Kolhlberg dikelompokkan ke dalam tiga tingkatan:

Tingkat 1: Pra-Konvensional (sekitar 4-10 tahun)

1. Orientasi kepatuhan dan hukuman

Tingkat 3: Pasca-Konvensional (13 tahun ke atas)

Tingkat 2: Konvensional (sekitar 10-13 tahun)

(sekitar 4-10 tahun) 2. Orientasi kepentingan pribadi

3. Orientasi keserasian interpersonal dan konformitas

4. Orientasi otoritas dan pemeliharaan

aturan sosial

5. Orientasi hukum dan legalitas

6. Prinsip etika universal

Page 32: Tahapan Perkembangan Kognitif

Level I. Pra-konvensional (sekitar 4-10 tahun)

• Anak-anak terutama hanya memperhatikan kontrol budaya atau kultural untuk menghindari hukuman dan memperoleh kepuasan. Terdapat 2 tahap, yaitu:

• Tahap 1. Hukuman dan kepatuhan.

Anak-anak mematuhi peraturan semata-mata untuk Anak-anak mematuhi peraturan semata-mata untuk menghindari hukuman; tidak ada pertimbangan moral.

• Tahap 2. Orientasi pada kepentingan pribadi.

Anak-anak bertindak semata-mata karena keinginan dan kepuasan pribadi, tanpa mempertimbangkan keadilan bagi orang lain.

Page 33: Tahapan Perkembangan Kognitif

Level II. Konvensional (sekitar 10-13 tahun)

• Pada tahap ini anak-anak mencari persetujuan dari orang-orang di sekitar mereka. Mereka tidak hanya patuh, tapi juga secara aktif mendukung standar masyarakat. Ada 2 tahapan, yaitu:

• Tahap 3. Konformitas dan keserasian. Anak-anak mencari persetujuan dari orang lain untuk mencari persetujuan dari orang lain untuk memutuskan suatu tindakan;

• Tahap 4. Mentalitas otoritas dan aturan. Anak-anak tertarik pada otoritas dan kegiatan untuk mempertahankan keteraturan sosial. Perilaku yang baik adalah ‘melakukan apa yang menjadi tugasnya’.

Page 34: Tahapan Perkembangan Kognitif

Level III. Post-konvensional (13 tahun ke atas)

• Jika moralitas yang sebenarnya (kode moral internal) dapat berkembang, maka perkembangan itu terjadi pada masa ini. Individu tidak lagi menilai orang lain berdasarkan pertimbangan moral, melainkan melalui “nurani yang tercerahkan” (enlightened conscience). Ada dua tahap, yaitu:

• Tahap 5. Individu membuat keputusan moral berdasarkan hukum atau legalitas, artinya, nilai-nilai yang terbaik adalah nilai-nilai yang didukung oleh hukum sebab itu artinya nilai-nilai-nilai yang didukung oleh hukum sebab itu artinya nilai-nilai tersebut telah diterima oleh seluruh masyarakat. Jika ada konflik antara kebutuhan manusia dan hukum yang ada, maka hukum itu harus diubah.

• Tahap 6. Prinsip Etika Universal. Manusia bertindak, bukan akibat rasa takut, hukum, atau mencari persetujuan, melainkan berdasarkan standar yang mereka tanamkan dalam diri mereka sendiri mengenai apa yang benar atau salah. Kata hati atau nurani menentukan apa yang benar