proposal thesis

Upload: zaynull-abideen-noah

Post on 11-Oct-2015

59 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DETIK.COM DALAM PERSAINGAN BISNIS MEDIA ONLINE DI INDONESIA(Studi Kasus pada Media Online Detik.com)BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang PenelitianPerkembangan di ranah media massa terus meluas, dengan diiringi persaingan yang kian ketat pula. Persaingan media massa ini, selain media cetak dengan media cetak, media elektronik pun (radio dan televisi) serta media online, juga melakukan persaingan. Namun, persaingan pada media online nasional terutama Detik.com cukup ketat dengan media-media online lainnya, seperti Okezone.com, Inilah.com, Vivanews.com, Kompas.com, Tempointeraktif.com, dan masih banyak yang lainnya. Dari banyaknya media online tersebut, Detik.com tetap memiliki pembaca terbanyak. Dari data Alexa yang merupakan situs resmi yang menentukan trafik sebuah website, memposisikan Detik.com diperingkat ke tujuh di Indonesia setelah Google.com, Facebook.com, Blogspot.com, Youtube.com, Google.co.id, dan Yahoo.com. sedangkan untuk portal media online nasional, Detik.com menduduki posisi pertama. (http://www.alexa.com/topsites/countries/ID diakses 4 Mei 2013). Dari data tersebut, jelas tentunya Detik.com memiliki pembaca terbanyak di Indonesia. Posisi ini sejak lama telah diraih oleh Detik.com, meski media online lain terus tumbuh, Detik.com belum ada yang dapat mengalahkan, Kompas.com misalnya, berada dirangking ke 12, lalu Vivanews.com dan media online lainnya berada jauh di bawah Detik.com.Detik.com berdiri berdiri sejak tanggal 9 Juli 1998, di bawah naungan PT Agranet Multicitra Siberkom (Agrakom) di Jakarta yang dirintis oleh Budino Darsono sekaligus sebagai pemimpin umum kerajaan Detik.com. PT Agranet Multicitra Siberkom (Agrakom) sebelumnya bergerak di bidang penyedia jasa konsultasi, pengembangan, dan pengelolaan website. Setelah merambah di dunia media online dan mendapat suntikan dana dari beberapa investor, maka perusahaan ini terus berkembang dan bahkan saat ini menjadi media online terbesar di Indonesia.Kini, Detik.com pun terus berkembang, setelah bergabung dengan kerajaan bisnis Trans Corp, tak hanya web semata, tetapi merambah ke media harian (Harian Detik), mingguan (Detik Mingguan) dan bulanan (Majalah Detik) yang terbit secara online. Koran dan Majalah tersebut layaknya media cetak lainnya, dengan format, layout dan gaya yang menyerupai. Hanya saja, tidak terbit secara tercetak, melainkan PDF online yang dapat diunduh serta dibaca oleh siapapun secara gratis melalui website Detik.com.Dengan perkembangan tersebut, menunjukkan bahwa bisnis di bidang media online cukup menggiurkan bagi pengusaha-pengusaha pers, bahkan semakin hari pengunjung dan pengguna internet di Indonesia semakin meluas dan semakin banyak. Dukungan akan infrastruktur jaringan internet memang sangat berpengaruh, sebagai penunjang terhubungnya dengan media maya ini. Bahakan, saat ini gadget semakin mendukung untuk akses ke dunia virtual ini, dengan murahnya akses, hingga produk pun yang semakin terjangkau. Namun, untuk bisa meraih pasar, semakin besar pula persaingannya, baik dari segi produk hingga pangsa pasar. Tentu saja produk tidak menjadi satu-satunya jalan untuk meraih pembaca, membutuhkan strategi-strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan handal sehingga dapat memenangkan persaingan ini. Salah satunya cara untuk memenangkannya yakni dengan menyuguhkan informasi yang berkualitas, pemasaran produk yang bisa menembus berbagai kalanga, lalu harga, hingga tempat. Kesemua hal tersebut harus didukung dengan manajemen yang bagus. Sebab, persaingan antara media dengan munculnya media-media baru ini akan mambuat pasar semakin sempit, jika tidak memiliki suatu yang diandalkan, maka akan lenyap begitu saja dalam persaingan media di Indonesia saat ini. Perusahaan pers atau media terus berusaha menciptakan inovasi baru, guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Isi media yang bagus saja tentunya tidak cukup, sebab dalam bisnis, pemasaran menjadi kunci utamanya. Bahkan, budget untuk promosi bisa lebih besar dari pada budget produksi, merupakan sesuatu yang wajar.Memperhatikan kepuasan kepada konsumen dan masyarakat merupakan tujuan utama suatu perusahaan. Dengan menganut konsep pemasaran yang mengajarkan bahwa rumusan strategi pamasaran sebagai suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini harus berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen.Konsumen perusahaan bukanlah merupakan tindakan khusus, tetapi lebih merupakan pernyatakan yang menunjukkan usaha-usaha pokok diarahkan untuk mencapai tujuan. Strategi pemasaran itu sendiri terdiri dari unsur-unsur pemasaran terpadu dan sukup terkenal dengan istilah 4 P, product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (komunikasi pemasaran) yang selalu berubah-ubah sejalan dengan aktivitas perusahaan dan perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan prilaku konsumennya.Dengan adanya perusahaan dalam masyarakat dan pola beli yang berubah-ubah, mengakibatkan banyaknya perusahaan hidup dalam situasi yang tidak menentu, sehingga para pengusaha dituntut untuk mendalami pengetahuan tentang strategi bersaing. Hal ini merupakan salah satu aspek yang dapat memperlancar tujuan perusahaan yang ingin dicapai. Beberapa perusahaan pers di Indonesia yang telah melayani segmentasi pembaca, kini mengalami panetrasi pasar dan produk bersaing dalam era globalisasi informasi ini.Strategi bersaing meliputi penentuan posisi dalam usaha untuk memaksimalkan nilai kemampuan yang membedakannya dengan para pesaing. Karena, aspek yang terpenting dalam perumusan strategi bersaing adalah analisis pesaing, yang mana sasarannya adalah pengembangan profit, sifat dan sukses dari akibat kemungkinan perubahan strategi yang dapat dilakukan oleh tiap-tiap pesaing.Dengan persaingan untuk merebut pasar bagi media-media yang ada di Indonesia ini tentu timbul keingintahuan mengenai strategi yang digunakan oleh masing-masing media. Sebab, masyarakat Indonesia bukan pula masyarakat yang mudah untuk dipengaruhi, hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikannya. Banyak penelitian mengemukakan bahwa masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi cukup sulit untuk terpengaruh. Di Indonesia cukup banyak media online, namun yang cukup dikenal dan besar adalah Detik.com, dan media ini yang dianggap mempunyai persaingan dalam pemasaran. Mereka dituntut bagaimana dapat mempertahankan perkembangan pemasarannya dan dapat meraih pasar.

B. Fokus PeneitianBerdasarkan latar belakang di atas, maka fokus penelitian ini adalah: Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran Detik.com dalam Persaingan Bisnis Media Online di Indonesia

C. Pertanyaan PenelitianBerdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukan maka penulis berusaha mengidentifikasi masalah yang ditemukan dalam pembahasan Tesis ini sebagai berikut:1. Bagaimana strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Media Online Detik.com dalam persaingan bisnis media di Indonesia?2. Bagaimana efektifitas strategi komunikasi pemasaran dalam persaingan bisnis media online di Indonesia?3. Apa kendala yang dihadapi dalam penerapan strategi komunikasi pemasaran oleh Media Online Detik.com selama ini?4. Bagaimana solusi pemecahan masalah yang merupakan bagian dari strategi komunikasi pemasaran Medi Online Detik.com dalam persaingan bisnis media di Indonesia?

D. Tujuan PenelitianAdapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang digunakan oleh Media Online Detik.com dalam persaingan bisnis media di Indonesia.2. Untuk mengetahui efektifitas strategi komunikasi pemasaran dalam persaingan bisnis media online di Indonesia.3. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi dalam penerapan strategi komunikasi pemasaran oleh Media Online Detik.com selama ini.4. Untuk mengetahui solusi pemecahan masalah yang merupakan bagian dari strategi komunikasi pemasaran Medi Online Detik.com dalam persaingan bisnis media di Indonesia.E. Kegunaan PenelitianMelalui penelitian ini penulis berharap ada beberapa manfaat yang dihasilkan baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis, yaitu :1. Kegunaan Teoritis : Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang bermanfaat bagi studi pemasaran yang akhir-akhir ini makin banyak memperoleh kajian dari berbagai disiplin ilmu baik melalui kajian teoritis maupun melalui kajian riset di bidang terapan.2. Kegunaan Praktis : Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat merefleksikan strategi pemasaran dalam persaingan bisnis media online, dan tidak kalah pentingnya bahwa penelitian ini dapat memperkaya hasil penelitian pada ilmu komunikasi (komunikasi bisnis) khususnya dan pada strategi komunikasi pemasaran Media Online di Indonesia dalam menghadapi persaingan bisnis media online yang kian ketat.

F. Kerangka Pikira. Media Online Sebagai Media MassaDalam kehidupan manusia, komunikasi merupakan hal yang pertama dalam kehidupan yang dilakukan. Sebagai instrumen komunikasi tidak hanya dipakai untuk memcapai tujuan pribadi tetapi juga tujuan-tujuan jangka panjang. Istilah komunikasi diambil dari perkatakan Inggris communication, istilah ini bersumber dari bahasa latin communication yang berarti partisipasi atau memberitahukan. Karena komunikasi lebih menitik beratkan aspek sosialnya.Menurut Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi Pedesaan Amerika dalam Cangara (1998) menyatakan bahwa:Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih dengan maksud mengubah tingkah laku mereka. Komunikasi berfungsi untuk menjelaskan fenomena yang terjadi sehingga tidak hanya dilakukan antar pribadi tetapi juga dilakukan dengan media.

Media dapat diartikan dengan saluran atau alat, sedangkan online istilah bahasa dalam internet yang artinya sebuah informasi yang dapat diakses dimana saja selama ada jaringan internet (Zabidina, dalam http//:google.co.id/media-onlie/doc.html).Kini, media massa bertambah keluarga dengan kemunculan media online. Ada berbagai pendapat mengenai media online, sebenarnya termasuk ke dalam media cetak atau media elektronik atau media online berdiri sendiri sehingga media massa bukan terbagi dua melainkan terbagi tiga. Media cetak, media elektronik, dan media online. Dalam Jurnal Komunikasi Universitas Islam Indonesia, Zaki Habibi menulis artikel yang berjudul Citizen Journalism :Ketika Berita Tidak Hanya Memiliki Satu Muka (19:2007) mengungkapkan:Di saat jurnalistik, lebih khusus lagi dalam media cetak, sudah mulai menemukan pijakan pasti dalam menyusuri perannya di tengah gempuran tantangan zaman, gelombang baru muncul lagi. Kemunculan situs web berita atau online media sempat menjadi diskusi hangat di kalangan jurnalis. Mulanya, keberadaan media tersebut dinilai akan mengancam keberadaan media massa. Pasalnya, dari segi kecepatan dan jangkauan khalayak, media elektronik pun kalah jauh. Lebih-lebih lagi media cetak. Masa yang disebut-sebut sebagai paperless era alias serba maya tampaknya sudah di depan mata. Namun rupanya, fenomena ini justru memperkaya konsepsi dan praktik jurnalistik itu sendiri ketimbang menenggelamkan yang sudah lebih dulu ada.Werner J. Severin dan James W. Tankard dalam buku Teori Komunikasi: Sejarah, Merode, dan Terapan di Media Massa (2005:458) mengutip dari Mc Luhan mengatakan, media online adalah gagasan baru dalam bermedia, namun media baru masih mengikut pada media lama dan bahkan sering memanfaatkan media lama sebagai tolak ukur dalam segi isi yang diterapkan di internet. Beberapa penelitian telah mendokumentasikan kecendrungan koran-koran online untuk mengemas kembali materi-materi dari koran-koran cetak.Bila dilihat dari sejarah media bahwa sebuah teknologi baru, tidak pernah menghilangkan teknologi lama, namun mensubtitusinya. Septiawan Santana mengatakan dalam Jurnalisme Kontemporer (2005:135), Radio tidak menggantikan surat kabar, namun menjadi sebuah alternatif, menciptakan sebuah kerajaan dan khalayak baru. Demikian pula dengan televisi, meskipun televisi (TV) melemahkan radio, tetap tidak dapat secara total mengeliminasinya. Maka, cukup adil juga untuk mengatakan bahwa media online mungkin tidak akan bisa menggantikan sepenuhnya bentuk-bentuk media lama. Melainkan, tampaknya menciptakan suatu cara yang unik untuk memproduksi berita dan mendapatkan konsumen berita. Media online menjadi berbeda dengan media tradisional yang sudah dikenal sebelumnya (cetak, radio, televisi) bukan semata-mata karena dia mengambil venue yang berbeda; melainkan karena media ini dilangsungkan di atas sebuah media baru yang mempunyai karakteristik yang berbeda, baik dalam format, isi, maupun mekanisme dan proses hubungan penerbit dengan pengguna/pembacanya (http://jurnalisme-makassar.blogspot.com/). Syarifudin Yunus dalam Jurnalistik Terapan (2010:33), media online kini menjadi alternatif media yang paling mudah mendapat akses informasi atau berita. Karena media online adalah sarana mendapatkan informasi paling efektif yang ada di era lebih maju yaitu era teknologi informasi. Dalam sebuah situs (http://jurnalisme-makassar.blogspot.com/) mengatakan bahwa:Selama inisadar atau tidakkita hanya memahami online dalam artian ditampilkan di sebuah situs web. Padahal 'online' mencakup berbagai tempat perkara (venue): web, e-mail, bulletin board sistem (BBS), IRC, dan lainnya. Tapi tentu bukan tanpa alasan bahwa kebanyakan media online saat ini diselenggarakan di web. Dari sekian venue di internet, web merupakan venue yang memungkinkan penyelenggara media online untuk menyediakan isi dengan features yang sangat kaya dengan cara paling gampang. Namun, ini tidak berarti bahwa tak ada venue lain yang dapat dipakai untuk menyelenggarakan jurnalistik online di internet.

Internet memang tidak hanya menyediakan situs web saja, namun di Indonesia sendiri media online diselelenggarakan di sebuah situs web seperti Detik.com, Kompas online, Tempo Interaktif, Okezon, Vivanews, Berita Indonesia dan lainnya. Pada kesimpulannya, media online merupakan bagian dari media massa dan komunikasi massa yang ikut serta menyebarkan informasi, melalui dunia virtual.

b. Media Online Sebagai Produk BisnisPers dalam hal ini media online merupakan usaha yang melakukan penyiaran atau saluran informasi maka pers (surat kabar) berfungsi sebagai informasi pendidikan dan hiburan serta kontrol sosial dan sebagai lembaga ekonomi. Sehingga tidak dapat dipungkiri, jika media pun mencari keuntungan, dan oleh sebab itu dikatakan sebagai produk bisnis. Meski media pada intinya memuat informasi sebagai alat control sosial serta hiburan. Menurut Haris Sumadiria dalam buku Menulis Artikel dan Tajuk Rencana (2005:2) mengatakan, halaman-halaman dalam media massa secara umum isinya dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok besar. Kelompok pertama adalah berita (news), kelompok dua yaitu opini (views), dan kelompok ketiga adalah iklan (advertising).Iklan merupakan penyumbang pendapatan terbesar di media online, berbeda tentunya dengan media cetak, dimana pendapatan bisa dari penjualan produk/oplah cetak dari sebuah media. Sedangkan media online, secara gratis dapat diakses oleh siapapun yang tersambung dengan internet, tanpa harus membeli. Sehingga iklan merupakan penyumbang terbesar mendapatan media online.Hal tersebut pula yang memasukkan media online ke dalam sebuah produk bisnis. Dimana tetap memperhitungkan untung dan rugi, profit serta benefit dan berbagai instrument bisnis pun masuk dan digunakan dalam mempertahankan siklus media, tetap menyajikan informasi up to date, pengetahuan, hiburan, edukasi dan sebagainya sebagaimana fungsi media massa secara umum.

c. Konsep StrategiSebelum lebih jauh membahas masalah strategi, alangkah baiknya mengetahui terlebih dahulu strategi secara organisatoris. Ada dua bagian strategi dua yaitu, pertama, strategi perusahaan, biasanya berlaku pada seluruh fungsi yang ada dalam perusahaan. Kedua, strategi bisnis, strategi yang menekankan pada bauran pemasaran. Pada dasarnya strategi merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan, dengan strategi tersebut perusahaan menetapkan cara untuk mencapai sasaran yang telah direncanakan oleh karena itu, setiap manajer perusahaan melalui program khusus yang diterapkan secara efesien dan dapat diperbaiki apabila gagal mencapai tujuan.Adapun pengertian strategi menurut beberapa ahli yang dikutip Freddy (1999) yang mengutip dari Chander, strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber daya. Strategi berkaitan dengan arah-tujuan dan kegiatan jangka panjang suatu organisasi. Strategi juga sangat terkait dalam menentukan bagaimana suatu organisasi menempatkan dirinya dengan mempertimbangkan keadaan sekelilingnya, terutama terhadap pesaing.Selain itu Gluek (1990) dalam Hadawiah (2005) mengatakan bahwa :Strategi adalah sebuah rencana yang disatukan, luas dan teringrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tentang lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan itu dapat dicapai melalui pelaksanakan yang tepat oleh organisasi.

Kemudian Stanton (1985) memperjelas bahwa:Strategi adalah sebuah rencana dasar yang luas dari suatu tindakan organisasi untuk mencapai suatu tujuan.

Effendy (1992), berpendapat bahwa : Strategi pada hakekatnya adalah perencanakan (planning) dan manejemen (management) untuk mencapai suatu tujuan. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja, tetapi harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya.

Tidak ada strategi yang terbaik bagi suatu perusahaan sebab setiap perusahaan harus menyusun strategi menurut kompetensi inti yang dipunyai untuk mencapai tujuan. Bahkan dalam suatu perusahaan, strategi yang berbeda dibutuhkan untuk merek-merek yang dipunyai atau produk-produk yang dimiliki agar unggul dalam persaingan.Menurut Kotler (1996) ada tiga strategi bersaing untuk menang adalah :1. Kepemimpinan biaya rendahDisini perusahaan bekerja keras untuk mencapai biaya produksi terendah untuk sehingga dapat menetapkan harga lebih rendah ketimbang pesaingnya dan berhasil merebut pangsa pasar yang lebih besar dari pesaingnya.2. DiferensiasiDisini perusahaan memusatkan perhatian pada penciptakan line product dan program pemasaran berbeda sehingga akhirnya muncul sebagian pemimpin pasar.3. FokusDisini perusahaan memusatkan perhatiannya pada usaha melayani beberapa segmen pasar yang baik dan bukan mengejar seluruh pasar.Perusahaan yang melakukan dengan baik salah satu strategi di atas kemungkinan akan memperoleh kinerja yang baik.Selain itu, kepemimpinan pasar juga dapat berkembang dengan jalan mengikuti pangsa pasarnya. Ada tiga aspek yang dapat dijadikan fokus atau tumpuan untuk memenangkan persaingan yaitu :1. Keunggulan operasional (operational Exellence)Tujuan dari penyampaian keunngulan operasional adalah untuk menjadi kepemimpinan industri dalam aspek kualitas, harga dan kemudahan.2. Kepeimpinan Produk ( Product Leadership)Untuk mencapai pemimpin produk, suatu perusahaan perlu secara terus menerus melakukan pengembangan dan inovasi produk dan jasa yang dihasilkannya, sistem menajemen dikendalikan oleh hasil dan adanya budaya yang mendorong imajinasi individual, prestasi dan langkah berfikir untuk mengembangkan produk dan jasa ke yang lebih baik.3. Keakraban dengan Pelanggan (Customer Intimacy)Persaingan yang ketat akan menyebabkan perusahaan melakukan penyesuain produk dan jasa dengan kebutuhan spesifik dan spesial setiap pelanggan. Terdapat enam faktor atau determinan yang menentukan strategi Harvey dalam Salusu (1996) yang dikutip oleh Hadawiah (2005) yaitu:1. Tujuan dan sasaranPerlu dipahami bahwa tujuan dan sasaran berbeda. Harvey mencoba menjelaskan keduanya dimana organizational goal adalah keinginan yang hendak dicapai diwaktu yang akan datang, yang digambarkan secara umum dan relatif tidak mengenal batas waktu, sedangkan organizational objective adalah pernyataan yang sudah mengarah pada kegiatan untuk mencapai goals lebih terkait dengan waktu, dapat diukur dan dapat dijumlah dan dihitung.2. Lingkungan Harus disadari bahwa organisasi tidak dapat hidup dalam isolasi. Seperti manusia, organisasi yang dikendalikan oleh manusia senantiasa berintraksi dengan lingkungannya, dalam arti saling mempengaruhi. Sasaran organisasi selalu berhubungan dengan lingkungan, dimana bisa terjadi bahwa lingkungan yang mampu mengubah sasaran, sebaiknya sasaran organisasi dapat mengontrol lingkungan.3. Kemampuan InternalMenurut Shirley kemampuan internal digambarkan sebagai apa yang dibuat (can do) karena kegiatan akan terpusat pada kekuatan.4. KompetisiKompetisi dapat diartikan sebagai persaingan, dimana hal ini tentu saja tidak dapat diabaikan dalam merumuskan strategi.5. Pembuat StrategiPembuat strategi juga harus diperhatikan karena hal ini tidak lepas dari orang-orang yang memiliki kompetensi dalam pembuatan strategi.6. KomunikasiPara penulis secara implicit menyadari bahwa melalui komunikasi yang baik, strategi biasa berhasil. Informasi yang tersedia dalam lingkungan pada umumnya tidak lengkap dan berpengaruh dalam mengatur strategi. Sekalipun demikian, informasi tersebut haruslah tetap dikomunikasikan.Merujuk pada pandangan dan Schendel dan Charles Hofef, Higgis dalam Salusu (1996) yang dikutip oleh Hadawiah (2005) menjelaskan ada empat tingkatan strategi, yaitu :1. Enterprise strategyStategi ini berkaitan dengan respon masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol.2. Corporate strategyStrategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut grand strategy yang meliputi bidang yang digeluti suatu organisasi.3. Business strategyStrategi pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi dihati para penguasa, pengusaha, anggota legislative, para donor, politisi, dan sebagainya, dimana tujuannya adalah untuk dapat memperoleh keuntungan-keuntungan strategi yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya organisasi ke tingkat yang lebih baik. 4. Functional strategy Starategi ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain. Ada tiga strategi fungsional, yaitu :a. Strategi fungsional ekonomiMencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.b. Strategi fungsional manajemenMencakup fungsi-fungsi yaitu planning, implementing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, decision making, representing, dan integrating. c. Strategi isu stratejikFungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui atau yang selalu berubah.Tingkat-tingkat strategi ini merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap pengambilan keputusan tertinggi bahwa mengelolah organisasi tidak boleh dilihat dari sudut kerapihan administrasi saja, tetapi juga memperhitungkan tentang kesehatan organisasi dari sudut ekonomi.Dalam merumuskan tipe-tipe strategi, Koteen dalam Hadawiah (2005), membagi menjadi empat tipe, yaitu :1. Corporate Strategy (strategi organisasi)Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif stratejik yang baru. Pembatasan-pembatasan yang diperlukan, yaitu apa yang dilakukan dan untuk siapa.2. Program Strategy (strategi promosi)Strategi ini ebih memperhatikan pada implikasi-implikasi stratejik dari suatu program tertentu dilancarkan atau diperkenalkan, apa dampaknya bagi sasaran organisasi.3. Resource Support Strategy (strategy pendukung sumber daya)Strategi sumber daya ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. Sumber daya ini dapat berupa tenaga, keuangan, teknologi dan sebagainya.4. Instututional StrategyFokus dari strategi insititusional ialah mengembangkan kemampuan organisasi untuk melaksanakan inisiatif-inisiatif stratejik.Para eksekutif perlu menjamin bahwa strategi yang mereka susun dapat berhasil dengan meyakinkan. Bukan saja dipercaya oleh orang lain, tetapi memang dapat dilaksanakan. Untuk itu Hatten memberi beberapa petunjuk bagaimana suatu strategi dibuat sehingga strategi tersebut dapat sukses. Petunjuk-petunjuk tersebut adalah :1. Strategi haruslah konsisten dengan lingkunganya.2. Setiap organisasi tidak hanya membuat satu strategi.3. Strategi yang efektif hendaknya memfokuskan dan menyatukan semua sumber daya dan tidak menceraiberikan satu dengan yang lain.4. Strategi hendaknya memusatkan perhatian apa apa yang merupakan kekuatannya dan tidak pada titik yang justru adalah kelemahannya.5. Sumber daya adalah sesuatu yang kritis.6. Strategi hendaknya memperhitungkan resiko yang tidak terlalu besar.7. Strategi hendaknya disusun diatas landasan keberhasilan yang telah dicapai.8. Tanda-anda dari suksesnya strategi ditampakkan dengan adanya dukungan dari pihak-pihak yang terkait, dan terutama dari pihak eksekutif, dari semua pimpinan unit kerja dalam organisasi.Suatu strategi hendaknya memberi informasi kepada pembacanya yang sekaligus berarti mudah dipahami oleh setiap anggota manajemen puncak dan setiap karyawan organisasi. Ada enam informasi yang tidak boleh dilupakan dalam suatu strategi, yaitu :1. Apa yang dilakukan,2. Mengapa demikian,3. Siapa yang akan bertanggungjawab atau mengoprasionalkan strategi,4. Berapa banyak biaya yang akan dikeluarkan untuk operasioanalisasi strategi tersebut, dan5. Hasil apa yang diperoleh dari strategi itu.Dengan informasi ini setiap orang akan tergugah untuk melaksanakan, sepanjang informasi atau memberi harapan bagi para karyawan.Pada strategi pemasaran, secara menyeluruh terdapat dua elemen kunci, yaitu :1. Strategi pasar produk ( Produk Market Strategic)Yaitu memusatkan perhatian pada upaya mengharuskan produk melalui saluran-saluran pemasaran ke pasar yang dituju.2. Strategi promosi (Promotion Strategic)Yaitu memusatkan perhatian pada upaya mengharuskan produk melalui saluran-saluran pemasaran ke pasar yang menjadi tujuan.Sedangkan menurut Corey dalam Tjiptono (1995) mengemukan strategi pemasaran terdiri dari atas lima elemen yang saling berkait. Kelima elemen tersebut adalah :1. Pemilihan pasar,2. Perencanakan produk,3. Penetapan harga,4. Sistem distribusi, dan5. Komunikasi pemasaran promosi, yang meliputi periklanan, personal selling, promosi penjualan, direct marketing dan public relations.

d. Konsep Komunikasi PemasaranKonsep pemasaran menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif. Dilihat dari para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.Suatu perusahaan dapat berjalan dengan baik, karena adanya pengelolaan yang baik pula. Pengelolakan yang baik bukan hanya pada kualitas produk, tetapi juga pada pemasaran. Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan. Konsep ini dianut oleh banyak perusahaan modern yang berorentasi pasar konsumen atau pasar.Pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi dalam peranan strategisnya, pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.Kemudian defenisi pemasaran adalah suatu proses manajerial dengan mana individu-individu dan kelompok-kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptakan, penawaran dan pertukaran produk yang bernilai. Sedangkan defenisi pemasaran yang dikemukana oleh William J. Stanton dalam Swasta (1990) adalah : Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan-kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan keinginan, baik kepada para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Selanjutnya Donald (1990) mengatakan bahwa :Pemasaran adalah proses perencanakan dan pelaksanakan konsep harga, promosi dan distribusi barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan individu dan tujuan organisasi.

Setiap perusahan selalu berusaha untuk bisa memuaskan konsumen, melalui suatu produk barang atau jasa yang dihasilkan. Sehingga dapat memberikan suatu keuntungan sebagaimana harapan dari sebuah perusahaan pada umumnya.Dalam usaha memuaskan kebutuhan produknya, suatu perusahaan selalu diperhadapkan bagian faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Perusahaan selalu berusaha menyesuaikan dirinya dengan faktor yang berada di luar perusahaan, melalui pengendalian faktor-faktor yang terdapat di dalam perusahaan. Salah satu yang dapat dikendalikan adalah bauran pemasaran.Kemudian Kotler (1997) berpendapat:Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.

Pengambilan keputusan di bidang pemasaran selalu berkaitan dengan variabel bauran pemasaran (marketing mix), merupakan seperangkat variabel yang digunakan oleh perusahaan sebagai sarana untuk pengambilan keputusan dibidang pemasaran dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, marketing mix merupakan inti dati kegiatan pemasaran yang mencapai tujuannya terutama memaksimalkan laba.Marketing mix selalu berhubungan dengan strategi pemasaran dan keputusan pemasaran, karena keempat variabel ini adalah variabel terpenting di dalam pemasaran.Konsep ini sesuai dengan yang dikemukakan Philip Kotler bahwa marketing mix adalah seperangkat variabel-variabel pemasaran yang terkontrol yang dihubungkan oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan. Defenisi-defenisi ini menggambarkan perusahaan menggunakan bauran pemasaran untuk menghasilkan tanggapan yang dinginkan dalam pasar sasaran dengan memilih kombinasi yang tepat unsur-unsur yang terdapat dalam bauran pemasaran yang kenal dengan nama 4P yaitu product, price, place dan promotion. (Kotler, 1997)1. ProdukPengembangan sebuah produk mengharuskan suatu perusahaan menetapkan manfaat-manfaat itu dikomunikasikan dan dipenuhi oleh atribut produk yang berwujud seperti mutu, ciri dan desain. Mutu produk menunjukkan kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya. Ciri produk merupakan sarana kompetitif perusahaan pesaing sedangkan pesaing dapat mengembangkan kegunakan dan manfaat produk serta coraknya, sehingga tidak hanya tampil yang diperhatikan tetapi juga produk yang mudah, aman, murah sederhana serta bersifat ekonomis dalam produksi dan distribusinya.Hal yang perlu diperhatikan mengenai produk yaitu berhubungan dalam pemberian merek, ukuran, rasa, kemasan dan garansi. Semua alat tersebut dipandang sebagai pemuas konsumen.Alat bauran pemasaran yang paling mendasar adalah produk, penawaran berwujud perusahaan kepada pasar, yang mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek dan kemasan produk.2. HargaAlat bauran pemasaran yang terpenting adalah harga, jumlah uang yang pelanggan bayar untuk produk tertentu. Harga harus sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan. Jika tidak, pembeli akan berpaling ke produk lain.Harga dapat sukses memasukkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya. Disamping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat berbeda halnya dengan karakteristik produk atau komitmen terhadap saluran distribusi. Kedua hal tersebut tidak dapat diubah untuk disesuaikan dengan mudah dan dapat karena biasanya menyangkut keputusan jangka panjang.Penentuan harga merupakan salah satu keputusan yang penting bagi manajemen . Harga yang ditetapakan harus menutup semua ongkos atau bahkan lebih dari itu memberikan laba perusahaa. Tetapi apabila tingkat harga ditetapkan terlalu tinggi akan berakibat kurang menguntungkan. Dalam hal ini pembeli akan berkurang, volume penjualan menurun, semua biaya mungkin tidak dapat tertutup dan akhirnya perusahaan mengalami kerugian. Dalam kenyatakan tingkat harga yang menjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Swasta (1997) meliputi :1. Kondisi perekonomian, 2. penawaran dan permintakan,3. elastisitas permintakan,4. persaingan,5. biaya,6. tujuan manajer, dan7. pengawasan pemerintah.

3. Place/DistribusiTempat, merupakan alat bauran pemasaran lainnya, termasuk berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produk dapat diperoleh dan tersedia bagi pelanggan sasaran. Selain itu, merupakan fasilitas pemasaran untuk menyediakan produk dan pelayanannya secara efesien kepada pasar sasaran.Sebagian besar produsen menggunakan perantara pemasaran untuk memasarkan produknya dengan cara membangun saluran disrtibusi. Misalnya pada sekelompok organisasi yang saling tergantung, sehingga menumbuhkan keterlibatan mereka pada proses yang memungkinkan suatu produk atau jasa tersedia bagi konsumen atau pengguna industri.Setiap perusahaan perlu melaksanakan fungsi distribusi, hal ini merupakan faktor yang sangat penting dalam upaya memperlancar arus barang dan jasa. Hal ini akan menimbulkan banyak efek, misalnya kesalahan dalam pemilihan saluran distribusi dapat menghambat penyalur barang.Sehingga dapat diartikan, distribusi merupakan proses perpindahan barang atau jasa dari produsen ke konsumen atau dari pihak penjual kepada pihak pembeli (konsumen akhir). Sedangkan badan-badan atau lembaga-lemabga organisasi atau individu yang terkait didalamnya serta sarana yang digunakan untuk proses perpindahan ini sebut saluran distribusi.

4. Promosi (Komunikasi Pemasaran)Promosi, alat bauran pemasaran keempat, meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk mengkomunikasikan dan mempromosikan produknya kepada pasar sasaran. Program komunikasi dan promosi yang terdiri dari iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, serta pemasaran langsung dan online.Komunikasi pemasaran (marketing communication) seringkali juga disebut dengan bauran promosi (promotion mix) atau bauran komunikasi (communication mix). Pemasaran pada masa sekarang ini tidak cukup hanya dengan pengembangan produk, peningkatan kualitas, penetapan harga yang terjangkau atau penyaluran produk yang tepat. Lebih dari itu, produsen harus mampu berkomunikasi dengan langganannya untuk mencapai tujuan serta maksudnya.Suatu produk betapapun bermanfaatnya jika tidak dikenal konsumen, maka produk tersebut tidak akan diketahui atau dikenal oleh para konsumen. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu mempengaruhi konsumen untuk menciptakan permintaan atas produk tersebut, kemudian dipelihara dan dikembangkan. Sehingga, nantinya dapat dilaksanakan melalui kegiatan promosi yang merupakan salah satu acuan kegiatan.Kegiatan promosi yang dilakukan sejalan dengan rencana pemasaran secara keseluruhan serta direncanakan, diarahkan dan dikendalikan dengan baik. Harapannya, dapat berperan secara berarti dalam peningkatan dan dikendalikan dengan baik, serta akan berperan secara berarti dalam peningkatan penjualan dan market share. Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan perusahaan untuk mengadakan komunikasi dengan pasarnya. Promosi juga sering dikatakan proses berlanjut karena dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.Tjiptono (1997) mengatakan bahwa promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunakan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggang.Tujuan promosi penjualan adalah :1. Meningkatkan permintakan dari para pemakai industrial dan atau konsumen akhir.2. Meningkatkan kinerja pemasaran perantara.3. Mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan.

Bagan: 4P dalam bauran pemasaran yang dipopulerkan McCarthy dalam Sony (1995)

Bauran Pemasaran

PRODUKTEMPAT

Keanekaragaman produkSaluranKualitasRuang lingkupDesainPenyortiranBentukLokasi

Pasar SasaranMerekPersediakanKemasanPengangkutanUkuranPelayananJaminanPengembalianHARGAPROMOSI

Daftar hargaPromosi penjualanRabatIklanPotonganUsaha penjualanSyarat kreditHubungan masyarakatJangka waktu pembayaranPemasaran barang

e. Strategi PemasaranBelakangan ini, perusahaan menitik-beratkan perhatiannya kepada strategi pemasaran dan strategi perencanaan. Karena pada saat ini perusahaan yang mempunyai strategi jitu, itu yang akan memenangkan persaingan.1. Perusahaan yang selama ini memusatkan perhatiannya kepada profit/keuntungan, sekarang untuk mengubah sikap tersebut, seharusnya pengusaha memusatkan perhatiannya kepada produk/jasa yang disenangi konsumen.2. Perusahaan sebaiknya mengikuti perkembangan penelitian internasional yang berhubungan dengan riset pemasaran. Ini akan mendorong perkembangan program strategi pemasaran di dalam perusahaan itu sendiri.Donalds (1990) mendefenisikan strategi pemasaran bahwa :Strategi pemasaran adalah sarana perencanakan pokok untuk mencapai sasaran perusahaan melalui pengembangan kemampuan keunggulan pemasaran yang continue melalui penentuan pasar sasaran, dan penyusunan program pemasaran yang diperlukan untuk memberikan pelayanan kepada pasar.

Program strategi pemasaran merupakan salah satu dari tiga komponen strategi pemasaran yang menyangkut bauran pemasaran yaitu produk, harga, promosi dan distribusi yang menjadi pokok bahasan pada tesis ini.

f. Analisis SWOTUntuk dapat melihat posisi persaingan perusahaan berdasarkan hasil terhadap lingkungan yang digunakan analisis situasi. Analisis situasi merupakan cara untuk mendapatkan suatu kemampuan strategi antara peluang-peluang ekternal dan kekuatan internal. Metode yang umum digunakan dalam melakukan situasi adalah analisis SWOT.Analisis SWOT adalah sarana penilaian kondisi eksternal dan aplikasinya terhadap kemampuan internal perusahaan. Di dalam analisis SWOT komponen yang digunakan berkaitan dengan faktor-faktor penting bagi perusahaan dan berhubungan dengan masa depan perusahaan yang terdiri dari strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunity (peluang) dan Threats (ancaman) .1. Analisis kekuatan (Strengths)Kekuatan merupakan suatu kelebihan khusus yang berasal dari perusahaan dan memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di dalam suatu industri, dan akan mendukung perkembangan usaha. Kekuatan mengamati sumber dana, citra, kepemimpinan pasar, hubungan dengan konsumen ataupun pemasok-pemasok dan lain-lain .2. Analisis Kelemahan (Weaknesses)Kelemahan adalah hal-hal dari dalam perusahaan yang dapat menghambat perkembangan usaha, misalnya kekurangan sumber daya, keahlian, kemampuan manajemen, fasilitas sumber dana dan lain-lain.3. Analisis Peluang (Opportunities)Peluang merupakan situasi yang baik dari lingkungan perusahaan yang dapat memberikan keuntungan pada perusahaan. Peluang merupakan identitas pasar tertentu, kondisi persaingan, kondisi permintaan di masa mendatang, regulasi, perubahan teknologi dan meningkatnya hubungan dengan konsumen atau dengan pemasok yang memberikan peluang kepada pengusaha.4. Analisis Ancaman (Threats)Ancaman merupakan situasi yang diharapkan dilingkungan perusahaan yang dapat menghambat kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Ancaman ini dapat berupa masuknya saingan baru, lambatnya pertumbuhan pasar, naiknya bargaining power dari konsumen atau pemasok, perubahan teknologi ataupun regulasi yang dapat memberikan ancaman terhadap keberhasilan. (Hadawiah, 2005).

g. Penelitian TerdahuluPenelitian bertema strategi komunikasi pada dasarnya bukanlah penelitian pertama dilakukan, sebelumnya sudah cukup banyak penelitian yang mengusung tema ini, tetapi untuk spesifikasi penelitian strategi komunikasi pemasaran di Media Online Detik.com hingga saat ini peneliti belum menemukannya. Peneliti akan mengulas secara ringkas penelitian-penelitian terdahulu menyangkut strategi pemasaran.Penelitian yang dilakukan oleh Fransisca Ika Hendrani, tahun 2007 dengan judul Analisa Penerapan Strategi Komunikasi Pemasaran Aksara Record Dalam Upaya Membangun Ekuitas Merek. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang meliputi studi kepustakaan dan studi lapangan. Sehingga penelitian yang merupakan Tesis ini mengarah pada analisa strategi komunikasi pemasaran atau Integrated Marketing Communication yang telah dan sedang dilakukan oleh Aksara Records untuk membangun ekuitas merek. Berikutnya yaitu menemukan alternatif strategi komunikasi pemasaran lain yang dapat membantu meningkatkan ekuitas merek Aksara Records.Karya ilmiah Arlina Nurbaity Lubis lebih spesifik pada komunikasi pemasaran di lingkup bisnis, dengan judul Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis. Karya ilmiah yang dimuat dalam jurnal ilmiah Universitas Sumatra Utara tersebut menyimpulkan bahwa sudah layaknyalah perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya. Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan internal perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan eksternal perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan. Tesis yang diteliti Hadawiah dengan judul Strategi Memenangkan Persaingan dalam Pemasaran Surat Kabar Harian di Makassar Kasus Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat, Program Studi Ilmu Komunikasi, Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar. Tesis lebih menitikberatkan pada strategi pemasaran yang dilakukan oleh ketiga media yang menjadi objek penelitiannya, dengan hasil bahwa ketiga media ini melakukan persaingan dalam pemasarannya. Sehingga, berdampak pada masing-masing media, baik penurunan atau bahkan peningkatan dari sisi oplah. Dalam penelitian ini, Hadawiah menggunakan metode pengumpulan data wawancara langsung, observasi dan data dianalisa secara deskriptif.Penelitian berjudul Evaluasi Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Merintis Bisnis Undangan Pernikahan Online Kartun oleh Eppstian Syah Asari, Program Studi Manajemen Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Pasca Sarjana Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Indonesia. Tesis ini membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan sebuah bisnis online. Penelitian ini menggunakan metode kulitatif dengan evaluasi proses sebuah studi kasus, dengan hasil bahwa dalam merintis bisnis menerapkan strategi-strategi promosi (promotions mix) dan strategi pemasaran (marketing mix) serta public relations dengan social media.

1

Tabel. 1Daftar Penelitian Terdahulu

NoPenelitianJudul PenelitiMasalah Yang DitelitiMetode PenelitianHasil Penelitian

1

Fransisca Ika Hendrani

Analisa Penerapan Strategi Komunikasi Pemasaran Aksara Record Dalam Upaya Membangun Ekuitas Merek

(Tesis)Analisa strategi komunikasi pemasaran atau Integrated Marketing Communication yang telah dan sedang dilakukan oleh Aksara Records untuk membangun ekuitas merekPenelitian ini menggunakan metode kualitatif yang meliputi studi kepustakaan dan studi lapangan

2

Arlina Nurbaity Lubis

Strategi Pemasaran Dalam Persaingan Bisnis

(Jurnal)Banyaknya perusahaan yang tidak menentukan strategi pemasaran dan menghadapi persaingan bisnisKuliatatif, DeskriptifSelayaknya perusahaan memiliki Strategi Pemasarannya sendiri sebelum mereka menjalankan ataupun memasarkan produk/jasanya. Strategi pemasaran yang dibuat hendaknya haruslah mempertimbangkan situasi dan keadaan perusahaan baik keadaan internal perusahaan itu sendiri atau lingkungan mikro perusahaan, maupun keadaan eksternal perusahaan atau yang dikenal dengan lingkungan makro perusahaan

3Hadawiah

Strategi Memenangkan Persaingan dalam Pemasaran Surat Kabar Harian di Makassar Kasus Fajar, Tribun Timur dan Pedoman Rakyat

(Tesis)Menitikberatkan pada strategi pemasaran yang dilakukan oleh ketiga media yang menjadi objek penelitian.Kulitatif, Deskriptif Hasilnya bahwa ketiga media ini melakukan persaingan dalam pemasarannya. Sehingga, berdampak pada masing-masing media, baik penurunan atau bahkan peningkatan dari sisi oplah.

4Eppstian Syah AsariEvaluasi Strategi Komunikasi Pemasaran Dalam Merintis Bisnis Undangan Pernikahan Online Kartun

(Tesis)Tesis ini membahas mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan sebuah bisnis onlineKulitatif, Studi Kasus

Hasilnya, dalam merintis bisnis menerapkan strategi-strategi promosi (promotions mix) dan strategi pemasaran (marketing mix) serta public relations dengan social media.

h. Bagan Kerangka Pikir

Media OnlineDetik.com

Bauran Pemasaran (4P) :ProdukHargaDistribusiPromosi (Komunikasi Pemasaran)

Strategi Memenangkan Persaingan : SWOTInternal :Strengths (kekuatan)Weakness (Kelemahan)EksternalOpportunity (Peluang)Threats (Ancaman)

EVALUASI

H. Metodologi Penelitiana. Metode PenelitianMetode adalah proses, prinsip, dan prosedur yang kita gunakan untuk mendekati problem dan mencari jawaban. Dengan ungkapan lain, metodologi adalah suatu pendekatan umum untuk mengkaji topik penelitian. Dalam sebuah penelitian, metode merupakan salah satu komponen penting yang tidak bisa diabaikan. Lebih tepatnya, metode penelitian yang akan membawa arah penelitian tersebut.Selanjutnya Bogdan dan Taylor dalam Mulyana (2001) mengatakan: Metodologi dipengaruhi atau berdasarkan perspektif teoritis yang kita gunakan untuk melakukan penelitian. Sementara perspektif teoritis itu sendiri adalah suatu kerangka penjelasan atau interpretasi yang memungkinkan peneliti memahami data dan menghubungkan data yang rumit dengan peristiwa dan situasi lain.

Dalam penelitian sosial, contoh metodologi adalah positivisme (yang berusaha menemukan hukum-hukum dengan menggunakan metode kuantitatif) dan metodologi kualitatif (yang sering bertujuan menghasilkan hipotesis dari penelitian lapangan).b. Metode Penelitian KualitatifMetode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode kualitatif. Ada beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif, yakni penelitian atau inkuiri naturalistik atau alamiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, fenomenologis, studi kasus, interpretatif, ekologis, dan deskriptif (Moleong, 2002).Mulyana (2001) mengungkapkan Pengertian Metode kualitatif sebagai berikut:Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang tidak mengandalkan bukti berdasarkan logika matematis, prinsip angka, atau metode statistik. Pembicaraan yang sebenarnya isyarat, dan tindakan sosial lainnya adalah bahan mental untuk analisis kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan mempertahankan bentuk dan isi perilaku manusia dan menganalisis kualitas-kualitasnya, alih-alih mengubahnya menjadi entitas-entitas kuantitatif. Penelitian ini adalah suatu metode empiris dalam arti ia menemukan bukti pada apa yang dialami alih-alih pada penularan formal atau analitik.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, yang merupakan uraian dan penjelasan komprehensif mengenai berbagai aspek seseorang, individu, suatu kelompok, suatu organisasi (komunitas),suatu program atau suatu situasi sosial. Penelitian studi kasus berupaya menelaah sebanyak mungkin data mengenai subjek yang diteliti. Mereka sering menggunakan berbagai metode wawancara, pengamatan, penelaahan dokumen (hasil), survei, dan data apa pun untuk menguraikan suatu kasus secara terinci.Dalam sebuah penelitian studi kasus, salah satu tugas yang paling menantang adalah menentukan suatu studi kasus yang patut diteladani. Lima karakteristik umum dari suatu studi kasus yang patut diteladani antara lain yaitu (1) studi kasus harus signifikan, (2) studi kasus harus lengkap, (3) harus mempertimbangkan perspektif alternatif, (4) harus menampilkan bukti yang memadai, (5) harus ditulis dengan cara yang menarik (Yin, 2008).Alasan peneliti menggunakan pendekatan studi kasus dalam penelitian ini didasarkan kepada beberapa faktor seperti :1. Kasus yang diangkat bersifat unik. Hal tersebut bisa dilihat dari fokus penelitian, yaitu mengenai strategi komunikasi pemasaran yang digunakan Detik.com dalam menghadapi persaingan bisnis media online.2. Penelitian ini menghendaki adanya penyingkapan. Artinya penelitian ini menghendaki adanya penggalian yang mendalam mengenai strategi komunikasi pemasaran. Desain studi kasus yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kasus.c. Studi Kasus Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus, yang merupakan suatu inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tidak tampak dengan tegas dan dimana multi sumber bukti dimanfaatkan. (Yin, 2008).Definisi ini tidak hanya membantu dalam memahami studi kasus secara lebih jelas, melainkan juga membedakannya dengan strategi-strategi yang lainnya. Eksperimen misalnya, secara sengaja menceraikan fenomena dari konteksnya, agar perhatian dapat difokuskan pada beberapa variable (biasanya konteksnya dikontrol dengan lingkungan laboratoris). Historis sebagai bandingannya, justru berkenaan dengan situasi yang terjerat diantara fenomena dan konteks, tetapi biasanya dengan peristiwa-peristiwa non kontemporer. Kemudian, survei mencoba berurusan dengan fenomena dan konteks, tetapi kemampuannya untuk meneliti konteks tersebut sangat terbatas. Perancang survei, senantiasa berjuang untuk membatasi jumlah variabel yang harus dianalisis (dan karenanya juga jumlah pertanyaan yang dapat diajukan), untuk diterapkan secara aman pada jumlah responden yang dapat disurvei.Definisi lainnya dari studi kasus yaitu penelitian terhadap latar belakang dan kondisi individu, kelompok atau komunitas tertentu dengan tujuan untuk memberikan gambaran yang lengkap mengenai subjek atau objek, dan suatu kejadian yang diteliti (Ruslan: 2003).Pada beberapa penelitian pendekatan studi kasus lebih dikehendaki untuk melacak peristiwa-peristiwa kontemporer, bila peristiwaperistiwa yang bersangkuatan tidak dapat dimanipulasi. Karena itu studi kasus mendasarkan diri kepada tekhnik-tekhnik yang sama dengan kelaziman yang ada pada strategi historis, tetapi dengan menambahkan dua sumber bukti yang biasanya tidak termasuk ke dalam pilihan para sejarawan, yaitu observasi dan wawancara sistematik. Sekali lagi, walaupun studi kasus dan historis bisa tumpang tindih, kekuatan yang unik dari studi kasus adalah kemampuannya untuk berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti, dokumen, peralatan, dan observasi. Lebih dari itu, dalam beberapa situasi seperti observasi partisipan, manipulasi informasi juga dapat terjadi.d. Desain Penelitian Desain Studi KasusKarakteristik umum desain penelitian berperan sebagai latar untuk memikirkan desain yang spesifik bagi studi kasus. Empat tipe desain berakar dari matriks 2x2, yaitu kasus tunggal dan multi kasus. Matriks tersebut didasarkan kepada asumsi bahwa studi kasus tunggal dan studi kasus multikasus mencerminkan pertimbangan desain yang berbeda dan bahwa di dalam kedua tipe tersebut juga ada kesatuan atau kemultian unit analisis. Karenanya untuk studi kasus, keempat tipe desainnya adalah :1. Desain kasus tunggal holistic2. Desain kasus tunggal terjalin3. Desain Multikasus holistic4. Desain Multikasus terjalinPendekatan desain studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Desain Kasus Multikasus holistic. e. Teknik Pengumpulan DataUntuk mendapatkan data yang lengkap, peneliti menggunakan teknik triangulation (triangulasi) sebagai salah satu bentuk pengumpulan data kualitatif. Menurut Alwasilah (2003), dalam penelitian kualitatif, triangulasi ini merujuk pada pengumpulan informasi (data) sebanyak mungkin dari berbagai sumber (manusia, latar dan kejadian) melalui berbagai metode.Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :1. WawancaraWawancara yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah wawancara tak terstruktur, atau sering juga disebut sebagai wawancara mendalam, wawancara intensif, wawancara kualitatif, dan wawancara terbuka (Opended interview), wawancara etnografis. Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu (Mulyana, 2001).Wawancara ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mungkin diperoleh lewat observasi. Melalui wawancara peneliti bisa mendapatkan informasi yang mendalam sehubungan dengan strategi komunikasi pemasaran di Media Online Detik.com.Pihak yang menjadi narasumber antara lain yaitu Direktur Detik.com, Divisi Marketing pada media tersebut, staff serta orang-orang yang terkait dengan bidang pemasaran di Detik.com. Data yang diperoleh dari hasil wawancara tersebut dijadikan sebagai data primer, yaitu data yang diperoleh dari informan melalui wawancara langsung yang dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian.2. ObservasiYaitu pemilihan, pengubahan, pencatatan dan pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisasi, sesuai dengan tujuan-tujuan empiris. Observasi berguna untuk menjelaskan dan merinci gejala-gejala yang terjadi.Observasi ialah teknik pengumpulan data dengan mengadakan peninjauan secara langsung penerapan strategi komunikasi pemasaran di Media Online Detik.com. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini, peneliti mengamati segala sesuatu yang berhubungan dengan strategi komunikasi pemasaran pada kedua surat kabar tersebut. Mulai dari acara-acara yang diselenggarakan, komunikator, pesan yang disampaikan, sampai dengan respon publik terhadap kegiatan ini, serta meninjau langsung tempat-tempat yang dijadikan sasaran pemasaran tersebut, baik itu di beberapa pusat dan sarana yang digunakan kedua surat kabar dalam memasarkan produknya.3. DokumentasiYaitu menggali informasi atau pengetahuan yang ada hubungannya dengan penelitian melalui dokumentasi kegiatan. Dalam hal ini, yakni kegiatan yang dilakukan oleh Detik.com dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran.4. KepustakaanYaitu mencari atau menggali informasi atau pengetahuan yang berhubungan dengan penelitian ini melalui sumber-sumber ilmiah seperti buku-buku, jurnal dan lainnya.

G. Sistematika PenulisanPenelitian ini terdiri dari lima BAB yang terdiri dari pendahuluan, tinjaungan pustaka, metodologi serta pembahasan dan penutup. Secara singkat, kelima BAB tersebut akan diuraikan sebagai berikut:BAB I PendahuluanDalam bab ini peneliti menguraikan latar belakang penelitian, serta fokus penelitian tujuan serta kegunaan penelitian ini. Latar belakang akan membahas mengenai seluk beluk masalah serta fenomena yang terjadi dilapangan, sehingga memperkuat alasan mengapa fenomena tersebut harus diteliti. Sedangkan fokus penelitian akan mengetangahkan ruang lingkup dan batas-batas penelitian. Kemudian, tujuan dan kegunaan disajikan sebagai dasar kebutuhan penelitian yang dilakukan.BAB II Tinjauan PustakaPada bagaian ini, akan mengulas secara rinci terkait fokus dan pembahasan pada Tesis ini. Pengulasan tersebut dijabarkan dari kerangka pemikiran sebagai ulasan yang lebih luas mengenai hal-hal yang menjadi panduan dalam lingkup teori. Selain itu bab ini juga akan membahas mengenai teori-teori yang mendukung maupun yang kontradiktif dari fenomena yang terjadi di lapangan. BAB III Metode PenelitianBagian ini membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Selain itu, pada bagaian juga akan membahas mengenai objek penelitian dengan rinci. BAB IV PembahasanBab ini merupakan inti dari penelitian ini, yang akan memaparkan beragam temuan serta fakta yang terjadi di lapangan. Melalui data-data yang diperoleh dengan metode Studi Kasus, dengan teknik pengumpulan data, yang mendukung, yakni wawancara, dokumentasi serta data-data yang bersumber dari kepustakaan. BAB V PenutupPada bagian ini akan dipaparkan kesimpulan dari penelitian, selain itu bab ini juga akan memberikan saran untuk penelitian berikutnya serta saran kepada lembaga atau tempat penelitian dilakukan, sehingga memiliki manfaat secara praktis pula.

Daftar PustakaCangara, Hafied, 1998. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Donalds, S. Tull and R. Kahle Lynn, 1990. Management Marketing. New York: Micmilan Publishing Company.Effendy, Onong Uchjana. 1992. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.Freddy, Rangkuty.1999. Analisis Swot Teknik Membedah kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.Habibi, Zaki. 2007. Citizen Journalism:Ketika Berita Tidak Hanya Memiliki Satu Muka. Jurnal Komunikasi. Vol. 1 No.2 Th. 2007. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.Hadawiah, 2005. Tesis: Strategi Memenangkan Persaingan dalam Pemasaran Surat Kabar Harian di Makassar. Makassar: Universitas Hasanuddin Makassar.Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran, Alibahasa, Hendra teguh, Ronny Antonius Rusli. Prenhallindo. Jakarta.Kotler, Philip and G. Amstrong. 1996. Principles Of Marketing. 7 th Edition. New Jersey: Printice hal Internasional.Moleong, J.Lexy,2000. Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya. Mulyana, Deddy. 2001. Metode penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda Karya.Ruslan, Rosady. 2000. Kiat dan Strategi Kampanye PR. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Santana, Septiawan. 2005. Jurnalistik Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.Severin, Werner J. dan James W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi: Sejarah, Merode, dan Terapan di Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.Sonny, Koeswara. 1995. Pemasaran Industri (industrial marketing). Jakarta: Jambatan. Stanton, J. Wiiliam. 1985. Fundamental Of Marketing (alih Bahasa Yohanes Larnanto, Prinsip Pemasaran). Jakarta: Erlangga.Sumadiria, Haris.2005. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana: Panduan Penulis & Jurnalis Profisional.Bandung: Simbiosa Rektema Media.Swasta, Basu dan Sukotjo Ibnu.1997. Pengantar Bisnis Modern (Pengantar ekonomi perusahaan Modern). 1997. Edisi ketiga. Jogyakarta: Liberty. Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi pemasaran. Yogjakarta: Andi Offset. Yin.K.R.2008. Studi Kasus (Desain Dan Metode). Jakarta: Rajawali Pers.Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.http://jurnalisme-makassar.blogspot.com/http://www.alexa.com/topsites/countries/IDhttp://www.detik.com