proposal tak tutor1

16
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK CARA MENGONTROL MARAH Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Neurobehaviour 2 Disusun Oleh : Kelompok Tutor 1 Dosen Tutor : Anggota : Lusi Sri Solihah 220110120012 Fauziah Dyan Ayu Kusuma W. 220110120024 Septiani Puspa Dewi 220110120036 Riris Purwita Widodo 220110120048 Firda Halifah Rachmayani 220110120060 Agni Auliya Firdaus 220110120072 Annisa Bella Diena 220110120084 Entri Aprilia 220110120096 Nurul Azmi Nabilah 220110120108 Tantri Novianti 220110120120 Eva Fauziyah 220110120132 Sellyan Septiani Berly 220110120142 Putri Septina 220110120144

Upload: tritannovian

Post on 20-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Neurobehaviour Keperawatan

TRANSCRIPT

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOKCARA MENGONTROL MARAHDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Neurobehaviour 2

Disusun Oleh :Kelompok Tutor 1Dosen Tutor: Anggota:Lusi Sri Solihah220110120012Fauziah Dyan Ayu Kusuma W.220110120024Septiani Puspa Dewi220110120036Riris Purwita Widodo220110120048Firda Halifah Rachmayani220110120060Agni Auliya Firdaus220110120072Annisa Bella Diena220110120084Entri Aprilia220110120096Nurul Azmi Nabilah220110120108Tantri Novianti220110120120Eva Fauziyah220110120132Sellyan Septiani Berly220110120142Putri Septina220110120144

FAKULTAS KEPERAWATANUNIVERSITAS PADJADJARANBANDUNG2014PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK CARA MENGONTROL MARAH

LATAR BELAKANGTerapi aktivitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikoterapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan. Terapi aktivitas kelompok ini secara signifikan memberi perubahan terhadap klien khususnya dalam mengekspresikan dan melampiaskan kemarahannya kearah yang lebih baik.Terapi aktivitas kelompok memberikan hasil yaitu kelompok menunjukan loyalitas dan tanggung jawab bersama, menunjukan partisipasi aktif semua anggotanya, mencapai tujuan kelompok, menunjukan terjadinya komunikasi antara anggota dan bukan hanya antara ketua dan anggota.

TUJUANTujuan Umum:Setelah diberikan TAK klien dapat mengendalikan perilaku kekerasan yang biasa dilakukannya.Tujuan Khusus:1. Klien dapat mengidentifikasikan penyebab, tanda dan gejala serta akibat perilaku kekerasan2. Klien dapat mencegah perilaku kekerasan secara fisik : tarik napas dalam dan memukul bantal3. Klien dapat mencegah perilaku kekerasan secara social: menolak dengan baik, meminta dengan baik, mengungkapkan dengan baikPERSIAPAN1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan2. Uraian tugas perawat (therapist)a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis. Co-leader menyampaikan info faslitator kepada leader, mengingatkan leader tentang lama waktu pelaksanaan, membacakan peraturan kegiatan.b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompokc. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)3. Proses Seleksia. Berdasarkan observasi perilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawatb. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta kemungkinan dilakukan terapi kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruanganc. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan4. Program antisipasi masalahSuatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang bersifat darurat atau emergency yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan terapi aktivitas kelompok.

KEGIATAN1. Perkenalan Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing dipimpin oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam kelompok.2. Kegiatan Pertama terapis menanyakan kabar dan perasaan klien saat ini, dilanjutkan dengan klien menyebutkan tanda dan gejala perilaku kekerasan yang dialaminya serta kerugiannya. Terapis bermain peran, mendemonstrasikan cara mengontrol marah secara fisik dan sosial.3. Evaluasi Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan yang telah dilakukan4. Terminasi/Penutup Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, lalu meminta klien untuk menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.5. Persiapan (10 menit)a. Memilih klien perilaku kekerasan yang sudah kooperatifb. Membuat kontrak dengan klienc. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan6. Orientasia. Salam terapeutikb. Salam dari terapis kepada klienc. Perkenalkan nama, panggilan serta asal terapis kepada klien (pakai papan nama)d. Menanyakan nama, panggilan, asal serta hobi semua klien (beri papan nama)7. Kerjaa. Menjelaskan definisi dari perilaku kekerasan, tanda dan gejala perilaku kekerasan, serta akibat perilaku kekerasanb. Menjelaskan cara mengontrol marah secara fisik dan sosialc. Mendemonstrasikan cara mengontrol marah secara fisik dan sosiald. Bermain games serta menunjuk klien untuk menjawab pertanyaan terkait peran yang didemonstrasikan terapis.8. Evaluasi Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan9. Terminasi/Penutup Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.

RENCANA PELAKSANAAN1. Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK di Ruang Kasuari RSJ Provinsi Jawa Barat . Klien perilaku kekerasan yang sudah mulai mampu bekerja sama dengan perawat Klien perilaku kekerasan yang dapat berkomunikasi dengan perawat2. Peserta : Nn. T Nn. S Nn. S Nn. L Nn. F 3. Persiapana. Analisa Situasi1). Waktu PelaksanaanHari/Tanggal : Kamis, 27 November 2014Waktu: Pk.10.00 10.45 WIBAlokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit) Ekpress feeling (5 menit) Demonstrasi dari terapis (10 menit) Games (15 menit) Penutup (5 menit)2). Jumlah Perawat: 5 orang3). Pembagian TugasLeader : Eva FauziyahCo-Leader: Annisa Bella DienaFasilitator : Firda Halifah Rahmayani Entri Aprilia Riris Purwita Widodo Agni Auliya Firdaus Putri SeptinaObserver: Nurul Azmi Nabilah4). Alat Bantua. Rotib. Bonekac. Stikd. Bantal Proses Pelaksanaan1). Perkenalan Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan ditunjuk oleh pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk lebih dulu menunjukkan tangannnya Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawat2). Permainan Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan duduk membentuk lingkaran Leader menjelaskan mengenai role play (bermain peran). Terapis dan klien melakukan bermain peran untuk perilaku kekerasan yang tidak berbahaya (terapis mendemonstrasikan mengontrol marah secara fisik dan sosial). Memilih klien dengan melakukan games konsentrasi (menggunakan musik, leader dan co. leader memimpin permainan) lalu klien mendemonstrasikan ulang.3). Evaluasi Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK Terapis menanyakan cara pencegahan perilaku kekerasan yang telah dipelajari Memberikan pujian dan penghargaan atas jawaban yang benar4).Terminasi Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari kegiatan kelompok ini

4. Antisipasi Masalaha. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok Memanggil klien Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau klien yang lainb. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit : Panggil nama klien Tanya alasan klien meninggalkan permainan Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagic. Bila ada klien lain ingin ikut Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah dipilih Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh klien tersebut Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut

DAFTAR PUSTAKADadang Hawari, 2001, Pendekatan Holistik Pada Gangguan Jiwa Schizofrenia, FKUI; Jakarta.Gail Wiscart Stuart, Sandra J. Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3, EGC, Jakarta 1995Herawaty, Netty, Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok, FIK Jakarta 1999

Pelaksanaan TAK

Tanggal : kamis, 27 November 2014 Waktu: 10.00- 10.45 Tempat: Lab Keperawatan Fkep UnpadJumlah peserta : 5 Orang dengan perilaku kekerasanMetode: Bermain peranPembagian tugas: Leader : Eva Fuziyah Co-Leader: Annisa Bella Diena Fasilitator : Firda Halifah Rahmayani Entri Aprilia Riris Purwita Widodo Agni Auliya Firdaus Putri Septina Observer: Nurul Azmi Nabilah

Jalannya Acara :1. FASE PERKENALAN.- Mengumpulkan anggota di Ruang Kasuari.Perawat melakukan kontrak ulang untuk mengikuti TAK, perawat berhasil mengumpulkan sepuluh orang klien sesuai dengan rencana semula. Leader memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kegiatan TAK kepada klien kemudian Co Leader menjelaskan aturan permainan.2.FASE KERJAKelompok perawat memperkenalkan diri, urutan ditunjuk oleh leader untuk memulai menyebut nama serta panggilan kemudian leader menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok. Selanjutnya klien memperkenalkan diri dan memasang papan nama. Co-leader memfasilitasi jalannya bermain peran dengan mulai menjelaskan aturan main serta mengajak fasilitator untuk mendemonsrasikannya. Setelah itu memilih 2 orang klien untuk mendemonstrasikan ulang menggunakan games. Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya acara .3.FASE TERMINASI. Melakukan sharing perasaan antara klien dan perawat tentang terapi aktifitas kelompok yang dilakukan. Melakukan evaluasi : leader menyimpulkan manfaat seluruh kegiatan dan memotifasi kepada klien untuk melakukan kegiatan serupa/yang lain bersama klien lain..

LAMPIRANPERILAKU KEKERASAN

1. Definisi Perilaku KekerasanPerilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal atau marah yang tidak konstruktif. (Stuart dan Sundeen, 199).Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun lingkungan (fitria, 2009).Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri, maupun orang lain (Yoseph, 2007). Ancaman atau kebutuhan yang tidak terpenuhi mengakibatkan seseorang stress berat, membuat orang marah bahkan kehilangan kontrol kesadaran diri, misalkan: memaki-maki orang disekitarnya, membanting-banting barang, menciderai diri dan orang lain, bahkan membakar rumah.

2. Tanda dan Gejala Perilaku KekerasanYosep (2009) mengemukakan bahwa tanda dan gejala perilaku kekerasan adalah sebagai berikut:1.Fisika. Muka merah dan tegangb. Mata melotot/ pandangan tajamc. Tangan mengepald. Rahang mengatupe. Postur tubuh kakuf. Jalan mondar-mandir2.Verbala. Bicara kasarb. Suara tinggi, membentak atau berteriakc. Mengancam secara verbal atau fisikd. Mengumpat dengan kata-kata kotore. Suara kerasf. Ketus3.Perilakua. Melempar atau memukul benda/orang lainb. Menyerang orang lainc. Melukai diri sendiri/orang laind. Merusak lingkungane. Amuk/agresif4.EmosiTidak adekuat, tidak aman dan nyaman, rasa terganggu, dendam dan jengkel, tidak berdaya, bermusuhan, mengamuk, ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut.5.IntelektualMendominasi, cerewet, kasar, berdebat, meremehkan, sarkasme.6.SpiritualMerasa diri berkuasa, merasa diri benar, mengkritik pendapat orang lain, menyinggung perasaan orang lain, tidak perduli dan kasar.7.SosialMenarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, sindiran.8.PerhatianBolos, mencuri, melarikan diri, penyimpangan seksual.

3. Akibat Perilaku KekerasanKlien dengan perilaku kekerasan dapat menyebabkan resiko tinggi mencederai diri, orang lain dan lingkungan. Resiko mencederai merupakan suatu tindakan yang kemungkinan dapat melukai/ membahayakan diri, orang lain dan lingkungan.

4. Cara mengontrol Perilaku Kekerasana. Mengontrol marah secara fisik dengan cara tarik nafas dalam, memukul bantal atau kasur.b. Mengontrol marah secara verbal dengan cara meminta, menolak dan mengungkapkan dengan baikc. Mengontrol marah secara spiritual dengan cara sholat dan doad. Mengontrol marah dengan rutin minum obat menggunakan prinsip 5 B (Benar obat, Benar dosis, Benan pasien, Benar waktu pemberian, Benar cara pemberian )