proposal rumah sehat edit

23
PROPOSAL PENYULUHAN RUMAH SEHAT A. Latar Belakang Perumahan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Rumah atau tempat tinggal, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia bertempat tinggal digua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan rumah dihutan- hutan dan dibawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun rumah bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern. Rumah pada dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang. Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian, namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun kehidupan keluarga sehat dan sejahtera. Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan jkeadaan hiegene dan sanitasi lingkungan. Seperti yang dikemukakan oleh WHO bahwa perumahan yang tidak cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kajadian penyakit di masyarakat. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan besar namun ruah yang sederhana dapat menjadi rumah yang sehat dan layak huni. Masalah perumahan telah diatur dalam undang-undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/1992 Bab III Pasal 5 ayat 1 yang berbubnyi “ Setiap warga Negara mempunyai hak untuk menempati dan atau

Upload: rizkyrahmani

Post on 16-Jan-2016

946 views

Category:

Documents


127 download

DESCRIPTION

artikel

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Rumah Sehat Edit

PROPOSAL

PENYULUHAN RUMAH SEHAT

A. Latar Belakang

Perumahan merupakan kebutuhan primer bagi manusia. Rumah atau tempat

tinggal, dari zaman ke zaman mengalami perkembangan. Pada zaman purba manusia

bertempat tinggal digua-gua, kemudian berkembang dengan mendirikan rumah dihutan-

hutan dan dibawah pohon. Sampai pada abad modern ini manusia sudah membangun

rumah bertingkat dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern. Rumah pada

dasarnya merupakan tempat hunian yang sangat penting bagi kehidupan setiap orang.

Rumah tidak sekedar sebagai tempat untuk melepas lelah setelah bekerja seharian,

namun didalamnya terkandung arti yang penting sebagai tempat untuk membangun

kehidupan keluarga sehat dan sejahtera.

Keadaan perumahan adalah salah satu faktor yang menentukan jkeadaan hiegene

dan sanitasi lingkungan. Seperti yang dikemukakan oleh WHO bahwa perumahan yang

tidak cukup dan terlalu sempit mengakibatkan pula tingginya kajadian penyakit di

masyarakat. Rumah yang sehat dan layak huni tidak harus berwujud rumah mewah dan

besar namun ruah yang sederhana dapat menjadi rumah yang sehat dan layak huni.

Masalah perumahan telah diatur dalam undang-undang pemerintahan tentang perumahan

dan pemukiman No.4/1992 Bab III Pasal 5 ayat 1 yang berbubnyi “ Setiap warga Negara

mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang

layak dan lingkungan yang sehat, aman, serasi, dan teratur”

Rumah yang sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan

yang optimum. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus

memenuhi kriteria kenyamanan., keamanan, dan kesehatan guna mendukung

penghuninya agar dapat bekerja dengan produktif ( Munif Arifin, 2009 ). Rumah yang

tidak memenuhi syarat kesehatan akan terkait erat dengan penyakit berbasis lingkungan,

dimana kecendrungannya semakin meningkat akhir – akhir ini. Penyakit – penyakit

berbasis lingkungan masih merupakan penyebab utama kematian di Indonesia. Keadaan

tersebut mengindikasikan masih rendahnya cakupan dan kualitas intervensi kesehatan

lingkungan ( Munif Arifin 2009 ).

Rumah yang tidak sehat merupakan penyebab dari rendahnya taraf kesehatan

jasmani dan rohani yang memdahkan terjadinya penyakit dan mengurangi daya kerja

Page 2: Proposal Rumah Sehat Edit

atau daya produktif seseorang. Timbulnya permasalahn kesehatan di lingkungan

pemukman pada dasarnya disebabkan karena tingkat kemampuan ekonomi masyarakat

yang rendah, karena rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan penghuninya

( Notoatmodjo, 2003). Pada standar pelayanan minimal Puskesmas Sleman cakupan

rumah sehat dari beberapa desa pada kecamatan Sleman didapatkan hasil 62,69% dari

target Dinkes 2013 100% sehingga menjadi salah satu masalah. Setelah mengidentifikasi

masalah, untuk mengetahui penyebab dari cakupan rumah sehat, maka dilakukan

penyuluhan kedesa-desa yang dijadikan target sasaran untuk memenuhi standar rumah

sehat.

B. Dasar Pemikiran

- Undang – undang Nomor 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman.

perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal

atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan

hunian. Rumah adalah tempat tujuan akhir manusia.

- ( Hindarto, 2007 ) rumah harus dapat mewadahi kegiatan penghuninya dan cukup luas

bagiseluruh pemakainya, sehingga kebutuhan ruang dan aktifitas setiap penghuninya

dapat berjalan dengan baik. Lingkungan rumah juga sebaiknya terhindar dari faktor –

faktor yang dapat merugikan kesehatan

- (WHO) sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial

budaya, bukan hanya keadaan yang bebas penyakit dan kelemahan ( kecacatan ).

C. Nama Kegiatan

Nama kegiatan ini adalah “Penyuluhan Rumah Sehat” yang dilakukan di Balai Desa

Salaman, Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang.

D. Tujuan

- Tujuan Umum

a. Demi tercapainya perumahan dan pemukiman sehat menurut UU No 4 tahun

1992

b. Meningkatnya pengadaan rumah sehat yang integral dengan peningkatan

keadaan sehat masyarakat desa salaman, kabupaten magelang

- Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat diharapkan dapat  :

Page 3: Proposal Rumah Sehat Edit

a. Mengetahui pengertian dan ciri-ciri rumah sehat

b. Mengetahui manfaat dan pentingnya rumah sehat

c. Mengetahui tentang teknik perawatan rumah sehat

d. Mengetahui dampak jika tidak mempunyai rumah sehat.

E. Manfaat

- Diharapkan masyarakat sadar pentingnya rumah sehat dan memahami ciri-ciri rumah

sehat yang bisa dijadikan standar untu rumah mereka

- Diharapkan masyarakat termotivasi menjadikan rumah mereka yang sebelumnya tidak

termasuk kriteria rumah sehat bisa menjadi rumah sehat sebagai tempat ternyaman di

keluarga

F. Bentuk Kegiatan

“PENYULUHAN RUMAH SEHAT”

Tujuan

Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya rumah sehat dan

memotivasi masyarakat dalam pengadaan rumah sehat

Agenda Kegiatan

Penyuluhan dengan menggunakan media LCD yang disertai beberapa gambar-

kasus terkait rumah sehat, pre test, post test, dan tanya jawab.

- Hari / Tanggal : Jum’at, 25 April 2014

- Tempat : Balai desa, desa salaman

- Sasaran : Masyarakat sekitar desa salaman

( target awal : perwakilan 50 KK )

G. Penutup

Demikian proposal kegiatan ini kami buat, semoga kegiatan yang direncanakan dapat

kami realisasikan dengan baik dan sesuai dengan keinginan serta dapat memberi

manfaat bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Salaman serta seluruh pihak

pada umumnya. terima kasih.

Page 4: Proposal Rumah Sehat Edit

Panitia Pelaksana

“Penyuluhan rumah SEHAT”

Ketua, Sekretaris,

Bayu Setyo Notokusumo Lita Muliawati

NIM. 011.06.00 NIM. 011.06.00

Mengetahui,

Penanggung Jawab

Putu Bagus Arisadika

NIM. 011.06.00

Page 5: Proposal Rumah Sehat Edit

Lampiran I

AGENDA ACARA PENYULUHAN

Waktu Acara

07.30 - 08.00 Persiapan panitia

08.00 - 08.30 Registrasi peserta + senam sehat

08.30 - 08.45 Pembukaan

08.45 - 09.00 Sambutan kepala desa salaman

09.00 - 09.15 Sambutan Kepala Puskesmas Salaman I

09.15 - 09.30 Sambutan Ketua Panitia

09.30 - 09.45 Pre Test

09.45 – 11.30 Penyuluhan

10.30 – 11.00 Tanya jawab dan doorprise

11.00 - 11.15 Post Test

11.15 – selesai Penutupan

Page 6: Proposal Rumah Sehat Edit

Lampiran II

STRUKTUR KEPANITIAAN

PENYULUHAN RUMAH SEHAT

Pelindung/ penasehat :

dr. Iing

dr. Mona

Penanggung Jawab :

Kepala Puskesmas : Putu Bagus Arisadika

Organizing Comitte (OC) :

Ketua : Bayu Setyo Notokusumo

Wakil ketua : Annisa Rahmani

Sekertaris : Lita Muliawati

Bendahara : Yunix Saumiljan

Divisi Acara : Deden Jinar wahyudi

Siti Sri Suryani

Divisi Konsumsi  : Nuzulul Candra Handayani

Putu Bagus Arisadika

Divisi Publikasi

dan Dokumentasi : M Aris Munandar

Putu Bagus Ananta Y

Divisi Perlengkapan

dan Transportasi : Rita Kamelia

Page 7: Proposal Rumah Sehat Edit

Lampiran III

RANCANGAN ANGGARAN

PENYULUHAN RUMAH SEHAT

No. Anggaran Rincian Jumlah

I. Konsumsi

Snack

Nasi kotak

Soft drink (jus buah)

50 x @ Rp 6.000,-

50 x @ Rp 20.000,-

50 x @ Rp 5.000,-

Rp 300.000,-

Rp 1.000.000,-

Rp 250.000, -

II. Publikasi dan Dokumentasi

Spanduk 2 x @ Rp 75.000,- Rp 150.000,-

III. Perlengkapan dan Transportasi

Alat tulis (kertas, spidol)

Sewa LCD

Sewa speaker + microfone

Kursi

Doorprize

Cendera mata

Rp 100.000,-

Rp 60.000,-

Rp 150.000,-

50 x @ Rp 5.000,-

15 x @ Rp 20.000,-

Rp 150.000,-

Rp 100.000,-

Rp 60.000,-

Rp 150.000,-

Rp 250.000,-

Rp 300.000,-

Rp 150.000,-

IV. Dana Tak Terduga Rp 300.000,-

VI. Total Rp 3.010.000,-

Page 8: Proposal Rumah Sehat Edit

Lampiran IV

RENCANA MATERI DAN KUESIONER

PENYULUHAN RUMAH SEHAT

RUMAH SEHAT

Definisi Rumah Sehat

Rumah bagi manusia memiliki arti sebagai tempat untuk melepas lelah, beristirahat

setelah penat melaksanakan kewajiban sehari-hari, sebagai tempat bergaul dengan

keluarga, sebagai tempat untuk melindungi diri dari bahaya, sebagai lambang status

sosial, tempat menyimpan kekayaan (Azwar, 1996).

Rumah adalah struktur fisik atau bangunan sebagai tempat berlindung, dimana

lingkungan dari struktur tersebut berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani serta

keadaan sosialnya baik untuk kesehatan keluarga dan individu (WHO dalam Keman,

2005).

Rumah sehat merupakan bangunan tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan

yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan

sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, kepadatan hunian rumah

yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah (Depkes RI, 2003).

Dapat dikatakan bahwa rumah sehat adalah bangunan tempat berlindung dan

beristirahat yang menumbuhkan kehidupan sehat secara fisik, mental dan sosial, sehingga

seluruh anggota keluarga dapat memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar rumah (Azwar, 1996):

1) Lingkungan di mana masyarakat itu berada, baik fisik, biologis, sosial.

Suatu daerah dengan lingkungan fisik pegunungan, tentu saja perumahannya berbeda

dengan perumahan di daerah pantai. Selanjutnya masyarakat yang bertempat tinggal

di daerah lingkungan biologis yang banyak hewan buasnya tentu saja mempunyai

bentuk rumah yang lebih terlindung, dibanding dengan perumahan di lingkungan

biologis yang tidak ada hewan buasnya. Demikian pula lingkungan sosial, seperti

adat, kepercayaan dan lainnya, banyak memberikan pengaruh pada bentuk rumah

yang didirikan.

Page 9: Proposal Rumah Sehat Edit

2) Tingkat sosial ekonomi masyarakat, ditandai dengan pendapatan yang dipunyai,

tersedianya bahan-bahan bangunan yang dapat dimanfaatkan dan atau dibeli dan lain

sebagainya. Jelaslah bahwa suatu masyarakat yang lebih makmur, secara relatif akan

mempunyai perumahan yang lebih baik, dibanding dengan masyarakat miskin.

3) Tingkat kemajuan teknologi yang dimiliki, terutama teknologi bangunan. Masyarakat

yang telah maju teknologinya, mampu membangun perumahan yang lebih komplek

dibandingkan dengan masyarakat yang masih sederhana.

4) Kebijaksanaan pemerintah tentang perumahan menyangkut tata-guna tanah, program

pembangunan perumahan (RumahSederhana, Rumah Susun (Rusun), Rumah Toko

(Ruko), Rumah Kantor (Rukan)

Syarat Rumah Sehat

Rumah sehat menurut Winslow dan APHA (American Public Health Association) harus

memiliki syarat, antara lain:

1) Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan (ventilasi),

ruang gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan/suara yang mengganggu.

2) Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain cukup aman dan nyaman bagi masing-

masing penghuni rumah, privasi yang cukup, komunikasi yang sehat antar anggota

keluarga dan penghuni rumah, lingkungan tempat tinggal yang memiliki tingkat

ekonomi yang relatif sama.

3) Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan

penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan air limbah rumah tangga, bebas vektor

penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang berlebihan, cukup sinar matahari pagi,

terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran.

4) Memenuhi persyaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena

keadaan luar maupun dalam rumah. Termasuk dalam persyaratan ini antara lain

bangunan yang kokoh, terhindar dari bahaya kebakaran, tidak menyebabkan keracunan

gas, terlindung dari kecelakaan lalu lintas, dan lain sebagainya.

Parameter dan Indikator Penilaian Rumah Sehat

Parameter yang dipergunakan untuk menentukan rumah sehat adalah sebagaimana yang

tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang

Persyaratan kesehatan perumahan. meliputi 3 lingkup kelompok komponen penilaian,

yaitu :

Page 10: Proposal Rumah Sehat Edit

1) Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai, ventilasi, sarana

pembuangan asap dapur dan pencahayaan.

2) Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, pembuangan kotoran,

pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah.

3) Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela ruangan dirumah,

membersihkan rumah dan halaman, membuang tinja ke jamban, membuang sampah

pada tempat sampah.

Adapun aspek komponen rumah yang memenuhi syarat rumah sehat adalah :

1) Langit-langit

Adapun persayaratan untuk langit-langit yang baik adalah dapat menahan debu dan

kotoran lain yang jatuh dari atap, harus menutup rata kerangka atap serta mudah

dibersihkan.

2) Dinding

Dinding harus tegak lurus agar dapat memikul berat dinding sendiri, beban tekanan

angin dan bila sebagai dinding pemikul harus dapat memikul beban diatasnya, dinding

harus terpisah dari pondasi oleh lapisan kedap air agar air tanah tidak meresap naik

sehingga dinding terhindar dari basah, lembab dan tampak bersih tidak berlumut.

3) Lantai

Lantai harus kuat untuk menahan beban diatasnya, tidak licin, stabil waktu dipijak,

permukaan lantai mudah dibersihkan. Menurut Sanropie (1989), lantai tanah sebaiknya

tidak digunakan lagi, sebab bila musim hujan akan lembab sehingga dapat

menimbulkan gangguan/penyakit terhadap penghuninya. Karena itu perlu dilapisi

dengan lapisan yang kedap air seperti disemen, dipasang tegel, keramik. Untuk

mencegah masuknya air ke dalam rumah, sebaiknya lantai ditinggikan ± 20 cm dari

permukaan tanah.

4) Pembagian ruangan / tata ruang

Setiap rumah harus mempunyai bagian ruangan yang sesuai dengan fungsinya.

Adapun syarat pembagian ruangan yang baik adalah :

a. Ruang untuk istirahat/tidur

Adanya pemisah yang baik antara ruangan kamar tidur orang tua dengan kamar

tidur anak, terutama anak usia dewasa. Tersedianya jumlah kamar yang cukup

dengan luas ruangan sekurangnya 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2

orang agar dapat memenuhi kebutuhan penghuninya untuk melakukan kegiatan.

Page 11: Proposal Rumah Sehat Edit

b. Ruang dapur

Dapur harus mempunyai ruangan tersendiri, karena asap dari hasil pembakaran

dapat membawa dampak negatif terhadap kesehatan. Ruang dapur harus memiliki

ventilasi yang baik agar udara/asap dari dapur dapat teralirkan keluar.

c. Kamar mandi dan jamban keluarga

Setiap kamar mandi dan jamban paling sedikit memiliki satu lubang ventilasi untuk

berhubungan dengan udara luar.

5) Ventilasi

Ventilasi ialah proses penyediaan udara segar ke dalam suatu ruangan dan pengeluaran

udara kotor suatu ruangan baik alamiah maupun secara buatan. Ventilasi harus lancar

diperlukan untuk menghindari pengaruh buruk yang dapat merugikan kesehatan.

Ventilasi yang baik dalam ruangan harus mempunyai syarat-syarat, diantaranya :

a. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan. Sedangkan luas

lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5%. Jumlah

keduanya menjadi 10% kali luas lantai ruangan.

b. Udara yang masuk harus udara bersih, tidak dicemari oleh asap kendaraan, dari

pabrik, sampah, debu dan lainnya.

c. Aliran udara diusahakan Cross Ventilation dengan menempatkan dua lubang

jendela berhadapan antara dua dinding ruangan sehingga proses aliran udara lebih

lancar.

6) Pencahayaan

Cahaya yang cukup kuat untuk penerangan di dalam rumah merupakan kebutuhan

manusia. Penerangan ini dapat diperoleh dengan pengaturan cahaya alami dan cahaya

buatan. Yang perlu diperhatikan, pencahayaan jangan sampai menimbulkan kesilauan.

a. Pencahayaan alamiah

Penerangan alami diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke dalam ruangan

melalui jendela, celah maupun bagian lain dari rumah yang terbuka, selain untuk

penerangan, sinar ini juga mengurangi kelembaban ruangan, mengusir nyamuk

atau serangga lainnya dan membunuh kuman penyebab penyakit tertentu (Azwar,

1996). Suatu cara sederhana menilai baik tidaknya penerangan alam yang terdapat

dalam sebuah rumah adalah: baik, bila jelas membaca dengan huruf kecil, cukup;

bila samar-samar bila membaca huruf kecil, kurang; bila hanya huruf besar yang

terbaca, buruk; bila sukar membaca huruf besar.

b. Pencahayaan buatan

Page 12: Proposal Rumah Sehat Edit

Penerangan dengan menggunakan sumber cahaya buatan, seperti lampu minyak

tanah, listrik dan sebagainya. (Azwar, 1996).

7) Luas Bangunan Rumah

Luas bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas

bangunan harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak

sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan kepadatan penghuni

(overcrowded). Hal ini tidak sehat, disamping menyebabkan kurangnya konsumsi

oksigen, bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi akan mudah menular

kepada anggota keluarga yang lain. Sesuai kriteria Permenkes tentang rumah sehat,

dikatakan memenuhi syarat jika ≥ 8 m2 / orang.

Dilihat dari aspek sarana sanitasi, maka beberapa sarana lingkungan yang berkaitan

dengan perumahan sehat adalah sebagai berikut :

a. Sarana Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya

memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Di

Indonesia standar untuk air bersih diatur dalam Permenkes RI No.

01/Birhubmas/1/1975 (Chandra, 2009).

Dikatakan air bersih jika memenuhi 3 syarat utama, antara lain :

- Syarat fisik

Air tidak berwarna, tidak berbau, jernih dengan suhu di bawah suhu udara

sehingga menimbulkan rasa nyaman.

- Syarat kimia

Air yang tidak tercemar secara berlebihan oleh zat kimia, terutama yang

berbahaya bagi kesehatan.

- Syarat bakteriologis

- Air tidak boleh mengandung suatu mikroorganisme. Misal sebagai petunjuk

bahwa air telah dicemari oleh faces manusia adalah adanya E. coli karena

bakteri ini selalu terdapat dalam faces manusia baik yang sakit, maupun orang

sehat serta relatif lebih sukar dimatikan dengan pemanasan air.

b. Jamban (sarana pembuangan kotoran)

Pembuangan kotoran yaitu suatu pembuangan yang digunakan oleh keluarga atau

sejumlah keluarga untuk buang air besar. Cara pembuangan tinja, prinsipnya yaitu :

- Kotoran manusia tidak mencemari permukaan tanah.

Page 13: Proposal Rumah Sehat Edit

- Kotoran manusia tidak mencemari air permukaan / air tanah.

- Kotoran manusia tidak dijamah lalat.

- Jamban tidak menimbulkan bau yang mengganggu.

- Konstruksi jamban tidak menimbulkan kecelakaan.

Ada 4 cara pembuangan tinja (Azwar, 1996), yaitu :

- Pembuangan tinja di atas tanah

Pada cara ini tinja dibuang begitu saja diatas permukaan tanah, halaman rumah,

di kebun, di tepi sungai dan sebagainya. Cara demikian tentunya sama sekali

tidak dianjurkan, karena dapat mengganggu kesehatan.

- Kakus lubang gali (pit privy)

Dengan cara ini tinja dikumpulkan kedalam lubang dibawah tanah, umumnya

langsung terletak dibawah tempat jongkok. Fungsi dari lubang adalah

mengisolasi tinja sehingga tidak memungkinkan penyebaran bakteri. Kakus

semacam ini hanya baik digunakan ditempat dimana air tanah letaknya dalam.

- Kakus Air (Aqua pravy)

Cara ini hampir mirip dengan kakus lubang gali, hanya lubang kakus dibuat dari

tangki yang kedap air yang berisi air, terletak langsung dibawah tempat

jongkok. Cara kerjanya merupakan peralihan antara lubang kakus dengan septic

tank. Fungsi dari tank adalah untuk menerima, menyimpan, mencernakan tinja

serta melindunginya dari lalat dan serangga lainnya.

- Septic Tank

- Septic Tank merupakan cara yang paling dianjurkan. Terdiri dari tank

sedimentasi yang kedap air dimana tinja dan air masuk dan mengalami proses

dekomposisi yaitu proses perubahan menjadi bentuk yang lebih sederhana

(penguraian).

c. Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah tangga, industri, dan

tempat umum lainnya dan biasanya mengandung bahan atau zat yang

membahayakan kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan

(Chandra, 2007). Menurut Azwar (1996) air limbah dipengaruhi oleh tingkat

kehidupan masyarakat, dapat dikatakan makin tinggi tingkat kehidupan

masyarakat, makin kompleks pula sumber serta macam air limbah yang ditemui.

Page 14: Proposal Rumah Sehat Edit

Air limbah adalah air tidak bersih mengandung berbagai zat yang bersifat

membahayakan kehidupan manusia ataupun hewan, dan lazimnya karena hasil

perbuatan manusia.

Dalam kehidupan sehari-hari, sumber air limbah yang lazim dikenal adalah :

- Limbah rumah tangga, misalnya air dari kamar mandi dan dapur.

- Limbah perusahaan, misalnya dari hotel, restoran, kolam renang.

- Limbah industri.

d. Sampah

Sampah adalah semua produk sisa dalam bentuk padat, sebagai akibat aktifitas

manusia, yang dianggap sudah tidak bermanfaat. Entjang (2000) berpendapat agar

sampah tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan

pembuangannya, seperti tempat sampah yaitu tempat penyimpanan sementara

sebelum sampah tersebut dikumpulkan untuk dibuang (dimusnahkan).

Syarat tempat sampah adalah :

- Terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kuat sehingga tidak mudah bocor,

kedap air.

- Harus ditutup rapat sehinga tidak menarik serangga atau binatang-binatang

lainnya seperti tikus, kucing dan sebagainya.

Page 15: Proposal Rumah Sehat Edit

QUESTIONER’

1. Apa definisi rumah sehat ?

a. Rumah yang bebas kotoran c. Rumah yang memenuhi syarat kesehatan

b. Rumah yang mewah d. Rumah yang memiliki taman

2. Apa saja salah satu syarat rumah sehat ?

a. Ada petugas kebersihan c. Memiliki jamban bersih

b. Rumah yang terbuat dari tanah d. Rumah yang memiliki lahan yang luas

3. Bagaimana agar memiki rumah sehat ?

a. Menjaga kebersihan rumah dan tidak membuang sampah sembarangan

b. Membersihkan pekarang rumah saja

c. Rumah tidak diterangi oleh cahaya matahari

d. Dapur rumah saja yang harus dibersihkan setiap hari

4. Apa saja indikator penilain rumah sehat ?

a. Rumah bersusun, memliki dapur, tudak ada pencahyaan yang baik

b. Jamban bersaman dapur bersama, dan tempat pembuangan sampah bersama

c. Rumah tidak ada halaman, padat penduduk

d. Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai, ventilasi,

sarana pembuangan asap dapur dan pencahayaan

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi keadaan lingkungan sekitar rumah ?

a. Faktor biologis c. Faktor sosial

b. Faktor ekonomi d. Benar semua