proposal arif (edit dari dokter)

71
 1 BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang Masa lah  Diabetes melitus (DM) merupakan penya kit kronis yan g masih menj adi masa lah utama da lam duni a kesehatan di Indonesi a. Menurut  American Diabetes Association (ADA) 20 0! DM ada lah suatu kel omp ok pe nyakit metabolik den gan karakteristi k hip erglik emi a yang ter jad i karena kelain an sek resi ins uli n! ker ja insulin atau kedua"duanya. Lebih dari #0 persen dari semua populasi di abet es adal ah di abet es melit us tip e 2 yang di tandai dengan pen urunan sek resi insulin kar ena berkurangny a $un gsi sel beta pankreas se%ara progresi$ yang disebabkan oleh resistensi insulin. (&erkeni 20) Di abetes Melli tus merupaka n peny akit mena hun ya ng akan diderita seumur hidup. Dalam pengelolaan penyakit tersebut! selain dokter! pera'at! ahli gii! dan tenaga kesehatan lain! peran pasien dan keluarga menjadi sangat penting. dukasi kepada pasien dan keluarganya bertujuan dengan memberikan pemahaman mengenai perjalanan penyakit! pen%egahan! penyulit! dan penatalaksanaa n DM! akan sangat membantu meningkatkan keikutsertaan keluarga dalam us ah a memper ba ik i ha si l pe ng el ol aan . *u ng si ke luar ga da n kepatuhan berobat sangat terkait dengan kontrol metabolik. +asil dari in $o rmasi de mo gra $i k menun ju kkan bah 'a kedua $a ktor ini menyumbang sebany ak ,#- dari ariasi kontrol metabolik . /al aupu n peng endalian gluko sa darah telah dilakukan deng an baik namun sering pengendalian ini tidak ter%apai. *aktor"$aktor yang memberi kontribusi jeleknya hasil peng enda lian gl ukosa darah termas uk pe nder it a de ng an ke bi asaan ti da k memada i da la m

Upload: ridski-d-miru

Post on 14-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

asd

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 1/71

1

BAB I

PENDAHULUAN

 A. Latar Belakang Masalah

 Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit kronis yang masih

menjadi masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia.

Menurut  American Diabetes Association (ADA) 200! DM adalah

suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik

hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin! kerja

insulin atau kedua"duanya. Lebih dari #0 persen dari semua populasi

diabetes adalah diabetes melitus tipe 2 yang ditandai dengan

penurunan sekresi insulin karena berkurangnya $ungsi sel beta

pankreas se%ara progresi$ yang disebabkan oleh resistensi insulin.

(&erkeni 20)

Diabetes Mellitus merupakan penyakit menahun yang akan

diderita seumur hidup. Dalam pengelolaan penyakit tersebut! selain

dokter! pera'at! ahli gii! dan tenaga kesehatan lain! peran pasien

dan keluarga menjadi sangat penting. dukasi kepada pasien dan

keluarganya bertujuan dengan memberikan pemahaman mengenai

perjalanan penyakit! pen%egahan! penyulit! dan penatalaksanaan DM!

akan sangat membantu meningkatkan keikutsertaan keluarga dalam

usaha memperbaiki hasil pengelolaan . *ungsi keluarga dankepatuhan berobat sangat terkait dengan kontrol metabolik. +asil dari

in$ormasi demogra$ik menunjukkan bah'a kedua $aktor ini

menyumbang sebanyak ,#- dari ariasi kontrol metabolik .

/alaupun pengendalian glukosa darah telah dilakukan dengan

baik namun sering pengendalian ini tidak ter%apai. *aktor"$aktor yang

memberi kontribusi jeleknya hasil pengendalian glukosa darah

termasuk penderita dengan kebiasaan tidak memadai dalam

Page 2: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 2/71

2

pemeliharaan kesehatan sendiri dan pengelolaan medis atau

keduanya . &ara dokter mengetahui bah'a pemeliharaan kebiasaan

pribadi penderita mempengaruhi pengendalian diabetes akan tetapi

mungkin dengan kurangnya pelatihan untuk meningkatkan motiasi

pasiennya untuk memperbaiki kebiasaan ini .

Meta"analisis orris et al. menunjukkan bah'a e$ek edukasi pada

diabetes terlihat dalam kontrol glikemik. &enulis mengindenti$ikasi 1

artikel dari #0 sampai ### yang mengealuasi e$iksasi pada

penanganan edukasi dalam kendali glikohemoglobin pada orang

de'asa dengan diabetes tipe 2. Dalam meta"analisisnya! penulis

menyatakan bah'a 34ata"rata! interensi glikohemoglobin menurun

sebesar 0!56- (interal keper%ayaan #7-! 0!1,".) lebih daripada

kelompok kontrol pada masa sampai 1 bulan edukasi. 8ebuah

temuan tambahan dari penelitian ini bah'a glikohemoglobin 9lebih

menurun dengan tambahan 'aktu kontak antara peserta dan

pendidik: sebuah penurunan - ter%atat untuk setiap tambahan 21!6

 jam (1!1"07!,) kontak. 98e%ara keseluruhan! ada in$ormasi yang

terbatas mengenai hubungan dosis"respons antara pendidikan

diabetes dan hasil klinis. &emeriksaan asosiasi ini adalah tujuan dari

penelitian ini .

;likohemoglobin adalah ikatan glukosa darah dengan

hemoglobin. ;likohemoglobin (+bA%) adalah suatu bentuk padasuatu nilai yang proporsional terhadap konsentrasi glukosa rata"rata

dengan %ara proses non" enimatik didalam sirkulasi sel darah merah

dalam rentang 'aktu selama 20 hari. Dengan adanya hiperglikemi!

suatu peningkatan glikohemoglobin yang menyebabkan suatu

peningkatan +bA% .

Beberapa penelitian telah memperlihatkan kepatuhan pengobatan

yang bertujuan untuk menurunkan nilai +bA%. ilai +bA% !0-

Page 3: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 3/71

3

lebih rendah rupanya berhubungan dengan menurunnya risiko

komplikasi mikroaskuler sebanyak 27- dengan risiko absolut nilai

+bA% diba'ah 5!7-.  Association for the Study Diabetes dan The

 American Diabetes Association  merekomendasikan bah'a nilai

+bA% yang optimal untuk Diabetes mellitus adalah <6!7- .

=endali glikemik yang baik berhubungan dengan menurunnya

komplikasi DM. >emuan utama studi diabetes! Diabetes Control and 

Complication Trial  (D??>) telah menunjukkan pentingnya tes +bA?.

8tudi menunjukkan bah'a menurunkan angka +bA? dapatmenunda atau men%egah komplikasi kronis. 8tudi juga menunjukkan

bah'a menurunkan kadar hemoglobin +bA? agar tetap dalam

kadar normal dapat meningkatkan peluang seseorang untuk tetap

sehat. &engendalian DM tipe dengan +bA? yang baik dapat

mengurangi komplikasi kronik DM antara 20@10-. Bahkan hasil dari

the United Kingdom Prospective Diabetes Study   (=&D8)

menunjukkan setiap penurunan - dari +bA? (misal dari # ke -)

akan menurunkan risiko komplikasi sebesar 17- . &enderita sangat

penting untuk mengerti pemeriksaan ini dan implikasi jangka

panjangnya . *ungsi keluarga dan sikap kepatuhan berobat sangat

berpengaruh pada status kesehatan. &enilaian pada $ungsi keluarga

dengan diabetes ditambah dengan kepatuhan berobat adalah $aktor 

penting dalam memahami kontrol metabolik .leh karena Morisky Medi%ation 8%ale telah digunakan se%ara

luas sebagai istrumen untuk mengukur tingkat kepatuhan berobat!

dan Hensarling Diabetes Family Support Scale  untuk dukungan

keluarga maka kami tertarik untuk melakukan penelitian agar $aktor 

kepatuhan dan dukungan keluarga ini dapat ditingkatkan dengan

memberi edukasi diabetes untuk mengendalikan kadar glukosa

dalam darah pada penderita DM tipe 2 di Makassar.

B. 4umusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah adalah

Page 4: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 4/71

4

. Bagaimana hubungan antara tingkat kepatuhan mengkonsumsi

obat dengan nilai ;ly%atede Albumin pada penderita Diabetes

Mellitus tipe 2C2. Bagaimana hubungan antara dukungan keluarga dengan nilai ;A

pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2C1. Bagaimana peran interensi edukasi terhadap peningkatan

kepatuhan mengkonsumsi obat! peningkatan dukungan keluarga

dan pengendalian nilai ;A pada penderita Diabetes Mellitus tipe

2C?. >ujuan &enelitian

. >ujuan umum >ujuan umum penelitan ini adalah untuk mengetahui pengaruh

edukasi dalam mengendalikan kadar ;ly%ated Albumin (;A)

terhadap penderita Diabetes mellitus tipe 2.2. >ujuan khusus

 >ujuan khusus pada penelitian ini adalah

a. ntuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap

kadar ;ly%atede Albumin (;A) pada penderita Diabetes

Mellitus tipe 2.b. ntuk mengetahui hubungan tingkat kepatuhan berobat dengan

nilai ;ly%atede Albumin (;A) pada penderita Diabetes Mellitus

tipe 2.%. ntuk mengetahui pengaruh edukasi terhadap kadar ;ly%atede

 Albumin (;A) pada penderita Diabetes Mellitus tipe 2.

D.Man$aat &enelitian. Man$aat &raktis

+asil penelitian ini diharapkan memberi masukan kepada

dokter pelayanan kesehatan primer atau dokter keluarga dan

praktisi klinik dalam menentukan prioritas peren%anaan

program dan kebijakan termasuk peningkatan motiasi dan

tingkat pengetahuan sebagai upaya pen%egahan terjadinya

komplikasi akibat penyakit yang diderita penderita.

2. Man$aat Akademik

Page 5: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 5/71

5

+asil penelitian ini diharapkan menjadi sumbangan ilmiah

dalam memperkaya khasana ilmu pengetahuan dan kesehatan

khususnya yang berkaitan tentang peningkatan peranan dokter 

keluarga dan para praktisi klinik! serta dapat menjadi in$ormasi

bagi peneliti selanjutnya.

Page 6: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 6/71

6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Penderita Diabetes Mellitus tie !. De$inisi

Menurut  American Diabetes Association (ADA) tahun 200!

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin!

kerja insulin! atau kedua"duanya .

2. =lasi$ikasi DM

&enyakit ini dibagi menjadi , tipe utama yaitu DM tipe ! DM tipe 2!

DM yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lain! dan DM

gestasional. DM tipe terjadi karena adanya proses autoimun yang

menghan%urkan sel"sel beta pankreas sehingga tidak mampu

menghasilkan insulin dan idopatik . DM tipe 2 terjadi karena tubuh tidak

dapat memproduksi atau menggunakan insulin sebagaimana mestinya .

DM dengan keadaan atau sindrom terjadi karena adanya kelainan"

kelainan lain seperti de$ek genetik $ungsi sel beta! de$ek genetik kerja

insulin! penyakit eksokrin pankreas! endokrinopati! karena obat atau at

kimia! in$eksi! imunologi dan genetiki. DM gestasional merupakan

penyakit DM yang dialami pertama kali selama masa kehamilan .

1. Diagnosis Dibetes Mellitus (DM)

Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa

darah. Berbagai keluhan dapat ditemukan pada penyandang diabetes .

=e%urigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan klasik

DM seperti di ba'ah ini.

a. =eluhan klasik DM berupa &oliuria! &olidipsia! &oli$agia! dan

penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya .

b. =eluhan lain dapat berupa lemah badan! kesemutan! gatal! mata

kabur! dan dis$ungsi ereksi pada pria! serta pruritus ulae pada 'anita .

Page 7: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 7/71

7

Diagnosis DM dapat ditegakkan melalui tiga %ara

a. Eika keluhan klasik ditemukan! maka pemeriksaan glukosa plasma

se'aktu F 200 mgGdL sudah %ukup untuk menegakkan diagnoses DM .

b. &emeriksaan glukosa plasma puasa F 26 mgGdL dengan adanya

keluhan klasik .

%. >es >oleransi ;lukosa ral (>>;).

 Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM!

bergantung pada hasil yang diperoleh! maka dapat digolongkan ke

dalam kelompok >oleransi ;lukosa >erganggu (>;>) atau ;lukosa

Darah &uasa >erganggu. (;D&>).

a. >;> Diagnosis >;> ditegakkan bila setelah pemeriksaan >>;

didapatkan glukosa plasma 2 jam setelah beban antara ,0"## mgGdL

(5! @ !0 mmolGL) .

b. ;D&> Diagnosis ;D&> ditegakkan bilasetelah pemeriksaan glukosa

plasma puasa didaptkan antara 00"27 mgGdL (7!6"6!# mmolGL) dan

pemeriksaan >>; gula darah 2 jam < ,0 mgGdL .

1. &emeriksaan &enyaring&emeriksaan penyaring dilakukan pada mereka yang mempunyai

risiko DM! namun tidak menunjukkan adanya gejala DM. &emeriksaan

penyaring bertujuan untuk menemukan pasien dengan DM! >;>!

maupun ;D&>! sehingga dapat ditangani lebih dini se%ara tepat. &asiendengan >;> dan ;D&> juga disebut sebagai intoleransi glukosa!

merupakan tahapan sementara menuju DM. =edua keadaan tersebut

 juga merupakan $aktor risiko untuk terjadinya DM dan penyakit

kardioaskular dikemudian hari .

=adar glukosa darah se'aktu dan puasa sebagai patokan

penyaring dan diagnosis DM (mgGdL) adalah

Page 8: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 8/71

8

a. Bila ;lukosa darah se'aktu adalah F 200 mgGdL dianggap

mendereta DM

b. Bila ;lukosa puasa adalah adalah F 26 mgGdL dianggap

menderita DM

?atatan ntuk kelompok risiko tinggi yang tidak menunjukkan kelainan

hasil! dilakukan ulangan tiap tahun. Bagi mereka yang berusia F,7 tahun tanpa

$aktor risiko lain! pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap 1 tahun .

,. &enatalaksanaan>ujuan penatalaksanaan se%ara umum adalah meningkatkan

kualitas hidup penyandang diabetes .

>ujuan penatalaksanaan

• Eangka pendek menghilangkan keluhan dan tanda DM!

mempertahankan rasa nyaman! dan men%apai target pengendalian

glukosa darah .

• Eangka panjang men%egah dan menghambat progresiitas penyulit

mikroangiopati! makroangiopati! dan neuropati .

• >ujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas dan mortalitas

DM .

• ntuk men%apai tujuan tersebut perlu dilakukan pengendalian glukosa

darah! tekanan darah! berat badan! dan pro$il lipid! melalui

pengelolaan pasien se%ara holistik dengan mengajarkan pera'atan

mandiri dan perubahan perilaku .

7. &ilar penatalaksanaan DM

&ilar penatalaksaan DM terdiri dari

0 a. dukasi

Page 9: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 9/71

9

b. >erapi gii medis

2 %. Latihan jasmani

1 d. Interensi $armakologis

0 &engelolaan DM dimulai dengan pengaturan makan dan latihan

 jasmani selama beberapa 'aktu (2", minggu). Apabila kadar glukosa

darah belum men%apai sasaran! dilakukan interensi $armakologis

dengan bat +ipoglikemik ral (+) dan atau suntikan insulin.

&ada keadaan tertentu! + dapat segera diberikan se%ara tunggal

atau langsung kombinasi! sesuai indikasi. Dalam keadaan

dekompensasi metabolik berat! misalnya ketoasidosis! stres berat!

berat badan yang menurun dengan %epat! dan adanya ketonuria!

insulin dapat segera diberikan .

a. dukasi

Diabetes tipe 2 umumnya terjadi pada saat pola gaya hidup dan

perilaku telah terbentuk dengan mapan. &emberdayaan

penyandang diabetes memerlukan partisipasi akti$ pasien!

keluarga dan masyarakat. >im kesehatan mendampingi pasien

dalam menuju perubahan perilaku sehat. ntuk men%apai

keberhasilan perubahan perilaku! dibutuhkan edukasi yang

komprehensi$ dan upaya peningkatan motiasi. &engetahuan

tentang pemantauan glukosa darah mandiri! tanda dan gejala

hipoglikemia serta %ara mengatasinya harus diberikan kepada

pasien. &emantauan kadar glukosa darah dapat dilakukan

se%ara mandiri! setelah mendapat pelatihan khusus .

b. >erapi utrisi Medis

>erapi utrisi Medis (>M) merupakan bagian dari

penatalaksanaan diabetes se%ara total. =un%i keberhasilan

>M adalah keterlibatan se%ara menyeluruh dari anggota tim

Page 10: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 10/71

10

(dokter! ahli gii! petugas kesehatan yang lain serta pasien dan

keluarganya). 8etiap penyandang diabetes sebaiknya

mendapat >M sesuai dengan kebutuhannya guna men%apai

sasaran terapi .

&rinsip pengaturan makan pada penyandang diabetes hampir 

sama dengan anjuran makan untuk masyarakat umum yaitu

makanan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan kalori

dan at gii masing"masing indiidu. &ada penyandang

diabetes perlu ditekankan pentingnya keteraturan makan dalam

hal jad'al makan! jenis! dan jumlah makanan! terutama pada

mereka yang menggunakan obat penurun glukosa darah atau

insulin .

%. Latihan jasmani

=egiatan jasmani sehari"hari dan latihan jasmani se%ara

teratur (1", kali seminggu selama kurang lebih 10 menit)!

merupakan salah satu pilar dalam pengelolaan DM tipe 2.

=egiatan sehari"hari seperti berjalan kaki ke pasar! menggunakan

tangga! berkebun harus tetap dilakukan (lihat tabel ,). Latihan

 jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga dapat menurunkan

berat badan dan memperbaiki sensitiitas insulin! sehingga akan

memperbaiki kendali glukosa darah. Latihan jasmani yang di"

anjurkan berupa latihan jasmani yang bersi$at aerobik seperti jalankaki! bersepeda santai! jogging! dan berenang. Latihan jasmani

sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status kesegaran

 jasmani. ntuk mereka yang relati$ sehat! intensitas latihan

 jasmani bisa ditingkatkan! sementara yang sudah mendapat

komplikasi DM dapat dikurangi. +indarkan kebiasaan hidup yang

kurang gerak atau bermalas"malasan .

d. >erapi *armakologis

Page 11: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 11/71

11

>erapi $armakologis diberikan bersama dengan pengaturan makan

dan latihan jasmani (gaya hidup sehat). >erapi $armakologis terdiri

dari obat oral dan bentuk suntikan.

. bat +ipoglikemik ral

Berdasarkan %ara kerjanya! + dibagi menjadi 7 golongan

• &emi%u sekresi insulin (insulin se%retagogue) sul$onilurea

dan glinid.

• &eningkatan sensitiitas terhadap insulin met$ormin dan

tiaolidindio.

• &enghambat glukoneogenesis (met$ormin)

• &enghambat absorpsi glukosa penghambat glukosidase

al$a.

• D&&"IH inhibitor.

. &emi%u 8ekresi Insulin

. 8ul$onilurea

bat golongan ini mempunyai e$ek utama meningkatkan

sekresi insulin oleh sel beta pankreas! dan merupakan pilihan

utama untuk pasien dengan berat badan normal dan kurang.

amun masih boleh diberikan kepada pasien dengan berat

badan lebih.ntuk menghindari hipoglikemia berkepanjangan

pada berbagai keadaaan seperti orang tua! gangguan $aal

ginjal dan hati! kurang nutrisi serta penyakit kardioaskular!

tidak dianjurkan penggunaan sul$onilurea kerja panjang .

2. ;linid

Page 12: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 12/71

12

;linid merupakan obat yang %ara kerjanya sama dengan

sul$onilurea! dengan penekanan pada peningkatan sekresi

insulin $ase pertama. ;olongan ini terdiri dari 2 ma%am obat

yaitu 4epaglinid (deriat Asam Benoat) dan ateglinid (deriat

*enilalanin). bat ini diabsorpsi dengan %epat setelah

pemberian se%ara oral dan diekskresi se%ara %epat melalui hati.

bat ini dapat mengatasi hiperglikemia post prandial .

.2 &eningkatan sensitiitas terhadap insulin

>iaolidindion

>iaolidindion (pioglitaon) berikatan pada Peroisome

Proliferator Activated !eceptor "amma  (&&A4"g)! suatu

reseptor inti di sel otot dan sel lemak.;olongan ini mempunyai

e$ek menurunkan resistensi insulin dengan meningkatkan

 jumlah protein pengangkut glukosa! sehingga meningkatkan

ambilan glukosa di peri$er. >iaolidindion dikontraindikasikan

pada pasien dengan gagal jantung kelas I"IH karena dapatmemperberat edemaGretensi %airan dan juga pada gangguan

$aal hati. &ada pasien yang menggunakan tiaolidindion perlu

dilakukan pemantauan $aal hati se%ara berkala .

golongan rosiglitaon sudah ditarik dari peredaran karena e$ek

sampingnya.

.1 &enghambat ;lu%oneogenesisMet$ormin

bat ini mempunyai e$ek utama mengurangi produksi glukosa

hati (glukoneogenesis)! di samping juga memperbaiki ambilan

glukosa peri$er. >erutama dipakai pada penyandang diabetes

gemuk. Met$ormin dikontraindikasikan pada pasien dengan

gangguan $ungsi ginjal (serum kreatinin F!7 mgGdL) dan hati!

serta pasien"pasien dengan ke%enderungan hipoksemia

Page 13: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 13/71

13

(misalnya penyakit serebro"askular! sepsis! renjatan! gagal

 jantung). Met$ormin dapat memberikan e$ek samping mual.

ntuk mengurangi keluhan tersebut dapat diberikan pada saat

atau sesudah makan. 8elain itu harus diperhatikan bah'a

pemberian met$ormin se%ara titrasi pada a'al penggunaan

akan memudahkan dokter untuk memantau e$ek samping obat

tersebut .

., &enghambat ;lukosidase Al$a (A%arbose)

bat ini bekerja dengan mengurangi absorpsi glukosa di usushalus! sehingga mempunyai e$ek menurunkan kadar glukosa

darah sesudah makan. A%arbose tidak menimbulkan e$ek

samping hipoglikemia. $ek samping yang paling sering

ditemukan ialah kembung dan $latulens .

.7 D&&"IH inhibitor 

"lucagon#$i%e Peptide#&  (;L&") merupakan suatu hormon

peptida yang dihasilkan oleh sel L di mukosa usus. &eptida ini

disekresi oleh sel mukosa usus bila ada makanan yang masuk

ke dalam saluran pen%ernaan. ;L&" merupakan perangsang

kuat penglepasan insulin dan sekaligus sebagai penghambat

sekresi glukagon. amun demikian! se%ara %epat ;L&" diubah

oleh enim dipeptidyl peptidase", (D&&",)! menjadi metabolit

;L&""(#!16)"amide yang tidak akti$ .

8ekresi ;L&" menurun pada DM tipe 2! sehingga upaya yangditujukan untuk meningkatkan ;L&" bentuk akti$ merupakan

hal rasional dalam pengobatan DM tipe 2. &eningkatan

konsentrasi ;L&" dapat di%apai dengan pemberian obat yang

menghambat kinerja enim D&&", (penghambat D&&",)! atau

memberikan hormon asli atau analognya (analog in%retinJ;L&"

agonis).Berbagai obat yang masuk golongan D&&", inhibitor!

mampu menghambat kerja D&&", sehingga ;L&" tetap dalam

Page 14: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 14/71

14

konsentrasi yang tinggi dalam bentuk akti$ dan mampu

merangsang penglepasan insulin serta menghambat

penglepasan glu%agon .

"ara Pemberian #H#$ terdiri dari%

• + dimulai dengan dosis ke%il dan ditingkatkan se%ara bertahap

sesuai respons kadar glukosa darah! dapat diberikan sampai

dosis optimal.

• 8ul$onilurea 7 @10 menit sebelum makan.

• 4epaglinid! ateglinid sesaat sebelum makan.

• Met$ormin sebelum Gpada saat G sesudah makan.

• &enghambat glukosidase (A%arbose) bersama makan suapan

pertama.

• >iaolidindion tidak bergantung pada jad'al makan.

• D&&"IH inhibitor dapat diberikan bersama makan dan atau

sebelum makan .

2. 8untikan

2.. Insulin

Insulin diperlukan pada keadaan&enurunan berat badan

yang %epat! +iperglikemia berat yang disertai ketosis!

=etoasidosis diabeti%! +iperglikemia hiperosmolar non ketotik!

+iperglikemia dengan asidosis laktat! ;agal dengan kombinasi

+ dosis optimal! 8tres berat (in$eksi sistemik! operasi besar!

IMA! stroke)! =ehamilan dengan DMGdiabetes melitus

gestasionalyang tidak terkendali dengan peren%anaan makan!

;angguan $ungsi ginjal atau hati yang berat! =ontraindikasi dan

atau alergi terhadap + .

Eenis dan lama kerja insulin.

Page 15: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 15/71

15

Berdasarkan lama kerja! insulin terbagi menjadi empat

 jenis! yakni Insulin kerja %epat (rapid a%ting insulin)! Insulin kerja

pendek (short acting   insulin)! Insulin kerja menengah

(intermediate acting insulin)! Insulin kerja panjang (long acting 

insulin)! Insulin %ampuran tetap! kerja pendek dan menengah

( premied  insulin) .

 $ek samping terapi insulin.

$ek samping utama terapi insulin adalah terjadinya

hipoglikemia. &enatalaksanaan hipoglikemia dapat dilihat dalam

bab komplikasi akut DM. $ek samping yang lain berupa reaksi

imunologi terhadap insulin yang dapat menimbulkan alergi insulin

atau resistensi insulin .

 Dasar pemikiran terapi insulin

8ekresi insulin $isiologis terdiri dari sekresi basal dan

sekresi prandial. >erapi insulin diupayakan mampumeniru pola

sekresi insulin yang $isiologis. De$isiensi insulin mungkin berupa

de$isiensi insulin basal! insulin prandial atau keduanya. De$isiensi

insulin basal menyebabkan timbulnya hiperglikemia pada keadaan

puasa! sedangkan de$isiensi insulin prandial akan menimbulkan

hiperglikemia setelah makan. >erapi insulin untuk substitusi

ditujukan untuk melakukan koreksi terhadap de$isiensi yang

terjadi. 8asaran pertama terapi hiperglikemia adalah

mengendalikan glukosa darah basal (puasa! sebelum makan). +al

ini dapat di%apai dengan terapi oral maupun insulin. Insulin yang

dipergunakan untuk men%apai sasaran glukosa darah basal

adalah insulin basal (insulin kerja sedang atau panjang).

&enyesuaian dosis insulin basal untuk pasien ra'at jalan dapat

dilakukan dengan menambah 2", unitsetiap 1", hari bila sasaran

terapi belum ter%apai. Apabila sasaran glukosa darah basal

(puasa) telah ter%apai sedangkan A? belum men%apai target!

maka dilakukan pengendalian glukosa darah prandial (meal#

Page 16: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 16/71

16

related ). Insulin yang dipergunakan untuk men%apai sasaran

glukosa darah prandial adalah insulin kerja %epat (rapid acting )

atau insulin kerja pendek (short acting ). =ombinasi insulin basal

dengan insulin prandial dapat diberikan subkutan dalam bentuk

kali insulin basal K kali insulin prandial (basal plus)! atau kali

basal K 2 kali prandial (basal 2 plus)! atau kali basal K 1 kali

prandial (basal bolus) .

Insulin basal juga dapat dikombinasikan dengan +

untuk menurunkan glukosa darah prandial seperti golongan obat

peningkat sekresi insulin kerja pendek (golongan glinid)! atau

penghambat penyerapan karbohidrat dari lumen usus (a%arbose) .

>erapi insulin tunggal atau kombinasi disesuaikan dengan

kebutuhan pasien dan respons indiidu! yang dinilai dari hasil

pemeriksaan kadar glukosa darah harian .

2.2 Agonis ;L&"

&engobatan dengan dasar peningkatan ;L&" merupakan

pendekatan baru untuk pengobatan DM. Agonis ;L&" dapat

bekerja sebagai perangsang penglepasan insulin yang tidak

menimbulkan hipoglikemia ataupun peningkatan berat badan yang

biasanya terjadi pada pengobatan dengan insulin ataupun

sul$onilurea. Agonis ;L&" bahkan mungkin menurunkan berat

badan. $ek agonis ;L&" yang lain adalah menghambat

pelepasan glukagon yang diketahui berperan pada proses

glukoneogenesis. &ada per%obaan binatang! obat ini terbukti

memperbaiki %adangan sel beta pankreas. $ek samping yang

timbul pada pemberian obat ini antara lain rasa mual dan muntah .

Page 17: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 17/71

17

 &erbandingan ;olongan +

Dikutip dari &erkeni =onsensus &engendalian dan &en%egahan

Diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia.

Page 18: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 18/71

18

1.>erapi =ombinasi

&emberian + maupun insulin selalu dimulai dengan dosis

rendah! untuk kemudian dinaikkan se%ara bertahap sesuai dengan

respons kadar glukosa darah. Bersamaan dengan pengaturan diet

dan kegiatan jasmani! bila diperlukan dapat dilakukan pemberian

+ tunggal atau kombinasi + sejak dini. >erapi dengan +

kombinasi (se%ara terpisah ataupun fied#combination  dalam

bentuk tablet tunggal)! harus dipilih dua ma%am obat dari kelompok

yang mempunyai mekanisme kerja berbeda. Bila sasaran kadar 

glukosa darah belum ter%apai! dapat pula diberikan kombinasi tiga

+ dari kelompok yang berbeda atau kombinasi + dengan

insulin. &ada pasien yang disertai dengan alasan klinis di mana

insulin tidak memungkinkan untuk dipakai! terapi dengan kombinasi

tiga + dapat menjadi pilihan. (lihat bagan 2 tentang algoritma

pengelolaan DM tipe 2).

ntuk kombinasi + dan insulin! yang banyak

dipergunakan adalah kombinasi + dan insulin basal (insulin

kerja menengah atau insulin kerja panjang) yang diberikan pada

malam hari menjelang tidur. Dengan pendekatan terapi tersebut

pada umumnya dapat diperoleh kendali glukosa darah yang baik

dengan dosis insulin yang %ukup ke%il. Dosis a'al insulin kerja

menengah adalah 6"0 unit yang diberikan sekitar jam 22.00!

kemudian dilakukan ealuasi dosis tersebut dengan menilai kadar 

glukosa darah puasa keesokan harinya. Bila dengan %ara seperti

di atas kadar glukosa darah sepanjang hari masih tidak terkendali!

maka + dihentikan dan diberikan terapi kombinasi insulin .

,. &enilaian +asil >erapi

Dalam praktek sehari"hari! hasil pengobatan DM tipe 2 harus

dipantau se%ara teren%ana dengan melakukan anamnesis!

pemeriksaan jasmani! dan pemeriksaan penunjang. &emeriksaan

yang dapat dilakukan adalah

Page 19: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 19/71

19

a. &emeriksaan kadar glukosa darah

>ujuan pemeriksaan glukosa darah

ntuk mengetahui apakah sasaran terapi telah ter%apai! ntuk

melakukan penyesuaian dosis obat! bila belum ter%apai sasaran

terapi. ;una men%apai tujuan tersebut perlu dilakukan pemeriksaan

kadar glukosa darah puasa! glukosa 2 jam post prandial! atau

glukosa darah pada 'aktu yang lain se%ara berkala sesuai dengan

kebutuhan .

← b. &emeriksaan +bA%

0 >es hemoglobin terglikosilasi! yang disebut juga sebagai

0 glikohemoglobin! atau hemoglobin glikosilasi (disingkat sebagai

+bA?)! merupakan %ara yang digunakan untuk menilai e$ek perubahan

terapi "2 minggu sebelumnya. >es ini tidak dapat digunakan untuk

menilai hasil pengobatan jangka pendek. &emeriksaan A? dianjurkan

dilakukan setiap 1 bulan! minimal 2 kali dalam setahun .

&. Pemantauan 'lu()sa Dara* Mandiri +P'DM,

ntuk memantau kadar glukosa darah dapat dipakai darah kapiler.

8aat ini banyak dipasarkan alat pengukur kadar glukosa darah %ara

reagen kering yang umumnya sederhana dan mudah dipakai. +asil

pemeriksaan kadar glukosa darah memakai alat"alat tersebut dapat

diper%aya sejauh kaliberasi dilakukan dengan baik dan %ara pemeriksaan

dilakukan sesuai dengan %ara standar yang dianjurkan. 8e%ara berkala!

hasil pemantauan dengan %ara reagen kering perlu dibandingkan dengan

%ara konensional. &;DM dianjurkan bagi pasien dengan pengobatan

insulin atau pemi%u sekresi insulin. /aktu pemeriksaan &;DM

berariasi! tergantung pada tujuan pemeriksaan yang pada umumnya

terkait dengan terapi yang diberikan. /aktu yang dianjurkan adalah pada

saat sebelum makan! 2 jam setelah makan menilai risiko hipoglikemia)!

dan di antara siklus tidur (untuk menilai adanya hipoglikemia nokturnal

yang kadang tanpa gejala)! atau ketika mengalami gejala seperti

Page 20: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 20/71

20

hypogly%e"mi% spells. &D;M terutama dianjurkan pada

&enyandang DM yang diren%anakan mendapat terapi insulin!

&enyandang DM dengan terapi insulin berikut! &asien dengan A? yang

tidak men%apai target setelah terapi! /anita yang meren%anakan hamil!

/anita hamil dengan hiperglikemia! =ejadian hipoglikemia berulang .

d. Pemeri(saan 'lu()sa Urin

&engukuran glukosa urin memberikan penilaian yang tidak

langsung. +anya digunakan pada pasien yang tidak dapat atau tidak

mau memeriksa kadar glukosa darah. Batas ekskresi glukosa renal rata"rata sekitar 0 mgGdL! dapat berariasi pada beberapa pasien! bahkan

pada pasien yang sama dalam jangka 'aktu lama. +asil pemeriksaan

sangat bergantung pada $ungsi ginjal dan tidak dapat dipergunakan

untuk menilai keberhasilan terapi .

e. Pemantauan Benda Ket)n

&emantauan benda keton dalam darah maupun dalam urin %ukup

penting terutama pada penyandang DM tipe 2 yang terkendali buruk

(kadar glukosa darah F100 mgGdL). &emeriksaan benda keton juga

diperlukan pada penyandang diabetes yang sedang hamil. >es benda

keton urin mengukur kadar asetoasetat! sementara benda keton yang

penting adalah asam beta hidroksibutirat. 8aat ini telah dapat dilakukan

pemeriksaan kadar asam beta hidroksibutirat dalam darah se%ara

langsung dengan menggunakan strip khusus. =adar asam beta

hidroksibutirat darah <0!6 mmolGL dianggap normal! di atas !0 mmolGL

disebut ketosis dan melebihi 1!0 mmolGL indikasi adanya =AD.

&engukuran kadar glukosa darah dan benda keton se%ara mandiri! dapat

men%egah terjadinya penyulit akut diabetes! khususnya =AD .

-. Kriteria engendalian DM

ntuk dapat men%egah terjadinya komplikasi kronik!

diperlukan pengendalian DM yang baik yang merupakan sasaran terapi.

Diabetes terkendali baik! apabila kadar glukosa darah men%apai kadar 

Page 21: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 21/71

21

yang diharapkan serta kadar lipid dan A? juga men%apai kadar yang

diharapkan. Demikian pula status gii dan tekanan darah. =riteria

keberhasilan pengendalian DM dapat dilihat pada >abel 6 .

ntuk pasien berumur lebih dari 60 tahun dengan komplikasi!

sasaran kendali kadar glukosa darah dapat lebih tinggi dari biasa (puasa

00"27 mgGdL! dan sesudah makan ,7"0 mgGdL). Demikian pula

kadar lipid! tekanan darah! dan lain"lain! menga%u pada batasan kriteria

pengendalian sedang. +al ini dilakukan mengingat si$at"si$at khusus

pasien usia lanjut dan juga untuk men%egah kemungkinan timbulnya e$ek

samping hipoglikemia dan interaksi obat .

g. Kelainan K)m)rbid

Dalam perjalanan penyakit DM! dapat terjadi penyulit akut dan

menahun

. Disliidemia ada Diabetes

Dislipidemia pada penyandang diabetes lebih meningkatkan risiko

timbulnya penyakit kardioaskular! &erlu pemerikaan pro$il lipid pada

saat diagnosis diabetes ditegakkan. &ada pasien de'asa pemeriksaan

pro$il lipid sedikitnya dilakukan setahun sekali dan bila dianggap perlu

dapat dilakukan lebih sering. 8edangkan pada pasien yang pemeriksaan

pro$il lipid menunjukkan hasil yang baik (LDL <00 mgGdL: +DL F70

mgGdL (laki"laki F,0 mgGdL! 'anita 70 mgGdL): trigliserid!70 mgGdL)!

pemeriksaan pro$il lipid dapat dilakukan 2 tahun sekali .

!. Hiertensi ada Diabetes

Indikasi pengobatanBila >D sistolik F10 mm+g danGatau >D

diastolik F0 mm+g. 8asaran (target penurunan) tekanan darah

>ekanan darah <10G0 mm+g.Bila disertai proteinuria gram G2, jam

<27G57 mm+g.

&engelolaan on"$armakologis

Modi$ikasi gaya hidup antara lain menurunkan berat badan!

meningkatkan aktiitas $isik! menghentikan merokok dan alkohol! serta

mengurangi konsumsi garam.

Page 22: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 22/71

22

*armakologis

+al"hal yang perlu diperhatikan dalam memilih obat anti"

hipertensi (A+) &engaruh A+ terhadap pro$il lipid! &engaruh A+

terhadap metabolisme glukosa! &engaruh A+ terhadap resistensi

insulin! &engaruh A+ terhadap hipoglikemia terselubung .

bat anti"hipertensi yang dapat dipergunakan &enghambat

 A?! &enyekat reseptor angiotensin II! &enyekat reseptor beta selekti$!

dosis rendah! Diuretik dosis rendah! &enghambat reseptor al$a!

 Antagonis kalsium .

.

/. #besitas ada Diabetes

&realensi obesitas pada DM %ukup tinggi! demikian pula kejadian

DM dan gangguan toleransi glukosa pada obesitas %ukup sering

dijumpai. besitas! terutama obesitas sentral se%ara bermakna

berhubungan dengan sindrom dismetabolik (dislipidemia! hiperglikemia!

hipertensi)! yang didasari oleh resistensi insulin. 4esistensi insulin pada

diabetes dengan obesitas membutuhkan pendekatan .

0. 'angguan ()agulasi ada Diabetes

>erapi aspirin 57"60 mgGhari diberikan sebagai strategi

pen%egahan sekunder bagi penyandang diabetes dengan ri'ayat pernah

mengalami penyakit kardioaskular dan yang mempunyai risiko

kardioaskular lain .

>erapi aspirin 57"60 mgGhari digunakan sebagai strategi

pen%egahan primer pada penyandang diabetes tipe 2 yang merupakan

$aktor risiko kardioaskular! termasuk pasien dengan usia F,0 tahun

yang memiliki ri'ayat keluarga penyakit kardioaskular dan kebiasaan

merokok! menderita hipertensi! dislipidemia! atau albuminuria. Aspirin

dianjurkan tidak diberikan pada pasien dengan usia di ba'ah 2 tahun!

seiring dengan peningkatan kejadian sindrom 4eye. >erapi kombinasi

aspirin dengan antiplatelet lain dapat dipertimbangkan pemberiannya

pada pasien yang memiliki risiko yang sangat tinggi. &enggunaan obat

Page 23: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 23/71

23

antiplatelet selain aspirin dapat dipertimbangkan sebagai pengganti

aspirin pada pasien yang mempunyai kontraindikasi dan atau tidak tahan

terhadap penggunaan aspirin .

1. Pen2ulit Diabetes Mellitus

. Pen2ulit a(ut

a. Ket)asid)sis diabeti( +KAD,

Merupakan komplikasi akut diabetes yang ditandai dengan

peningkatan kadar glukosa darah yang tinggi (100"600 mgGdL)! disertai

dengan adanya tanda dan gejala asidosis dan plasma keton(K) kuat.

smolaritas plasma meningkat (100"120 msG mL) dan terjadi

peningkatan anion gap .

b. Status Hiergli(emi Hier)sm)lar +SHH,

&ada keadaan ini terjadi peningkatan glukosa darah sangat tinggi

(600"200 mgGdL)! tanpa tanda dan gejala asidosis! osmolaritas plasma

sangat meningkat (110"10 msGmL)! plasma keton (KG")! anion gap

normal atau sedikit meningkat .

?atatankedua keadaan (=AD dan 8++) tersebut mempunyai angka

morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Memerlukan pera'atan di rumah

sakit guna mendapatkan penatalaksanaan yang memadai.

&. Hi)gli(emia

+ipoglikemia dan %ara mengatasinya

+ipoglikemia ditandai dengan menurunnya kadar glukosa darah

<60 mgGdL. Bila terdapat penurunan kesadaran pada penyandang

diabetes harus selalu dipikirkan kemungkinan terjadinya hipoglikemia.

+ipoglikemia paling sering disebabkan oleh penggunaan sul$onilurea dan

insulin. +ipoglikemia akibat sul$onilurea dapat berlangsung lama!

sehingga harus dia'asi sampai seluruh obat diekskresi dan 'aktu kerja

obat telah habis. >erkadang diperlukan 'aktu yang %ukup lama untuk

penga'asannya (2,"52 jam atau lebih! terutama pada pasien dengan

Page 24: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 24/71

24

gagal ginjal kronik atau yang mendapatkan terapi dengan + kerja

panjang). +ipoglikemia pada usia lanjut merupakan suatu hal yang harus

dihindari! mengingat dampaknya yang $atal atau terjadinya kemunduran

mental bermakna pada pasien. &erbaikan kesadaran pada DM usia

lanjut sering lebih lambat dan memerlukan penga'asan yang lebih lama

.

;ejala hipoglikemia terdiri dari gejala adrenergik (berdebar"debar!

banyak keringat! gemetar! dan rasa lapar) dan gejala neuro"glikopenik

(pusing! gelisah! kesadaran menurun sampai koma). +ipoglikemia harus

segera mendapatkan pengelolaan yang memadai. Bagi pasien dengan

kesadaran yang masih baik! diberikan makanan yang mengandung

karbohidrat atau minuman yang mengandung gula berkalori atau glukosa

7"20 gram melalui intra ena. &erlu dilakukan pemeriksaan ulang

glukosa darah 7 menit setelah pemberian glukosa. ;lukagon diberikan

pada pasien dengan hipoglikemia berat. ntuk penyandang diabetes

yang tidak sadar! sementara dapat diberikan glukosa ,0- intraena

terlebih dahulu sebagai tindakan darurat! sebelum dapat dipastikan

penyebab menurunnya kesadaran .

!. Pen2ulit mena*un

a. Ma(r)angi)ati

&embuluh darah jantung! &embuluh darah otak dan &embuluh darah

tepi penyakit arteri peri$er sering terjadi pada penyandang diabetes.

Biasanya terjadi dengan gejala tipikal claudicatio intermittent ! meskipun

sering tanpa gejala. >erkadang ulkus iskemik kaki merupakan kelainan

yang pertama mun%ul .

b. Mi(r)angi)ati%

3etin)ati diabeti(

=endali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi

Page 25: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 25/71

25

risiko dan memberatnya retinopati. >erapi aspirin tidak men%egah

timbulnya retinopati .

Ne-r)ati diabeti(

=endali glukosa dan tekanan darah yang baik akan mengurangi

risiko ne$ropati. &embatasan asupan protein dalam diet (0! gGkgBB) juga

akan mengurangi risiko terjadinya ne$ropati .

Neur)ati

=omplikasi yang tersering dan paling penting adalah neuropati

peri$er! berupa hilangnya sensasi distal. Berisiko tinggi untuk terjadinya

ulkus kaki dan amputasi. ;ejala yang sering dirasakan kaki terasa

terbakar dan bergetar sendiri! dan lebih terasa sakit di malam hari.

8etelah diagnosis DM ditegakkan pada setiap pasien perlu dilakukan

skrining untuk mendeteksi adanya polineuropati distal dengan

pemeriksaan neurologi sederhana! dengan mono$ilamen 0 gram

sedikitnya setiap tahun. Apabila ditemukan adanya polineuropati distal!

pera'atan kaki yang memadai akan menurunkan risiko amputasi. ntuk

mengurangi rasa sakit dapat diberikan duloetine! antidepresan trisiklik!

atau gabapentin. 8emua penyandang diabetes yang disertai neuropati

peri$er harus diberikan edukasi pera'atan kaki untuk mengurangi risiko

ulkus kaki. ntuk penatalaksanaan penyulit ini seringkali diperlukan kerja

sama dengan bidangGdisiplin ilmu lain .

Pen&ega*an Diabetes Mellitus Tie !

. &en%egahan &rimer 

Materi pen%egahan primer terdiri dari tindakan penyuluhan dan

pengelolaan yang ditujukan kepada kelompok masyarakat yang

mempunyai risiko tinggi dan intoleransi glukosa . 8kema tentang alur 

pen%egahan primer dapat dilihat pada bagan ,.

&enyuluhan ditujukan kepada

Page 26: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 26/71

26

 A. =elompok masyarakat yang mempunyai risiko tinggi dan intoleransi

glukosa

 Adapun materi penyuluhan meliputi antara lain

) &rogram penurunan berat badan.

&ada seseorang yang mempunyai risiko diabetes dan mempunyai

berat badan lebih! penurunan berat badan merupakan %ara utama

untuk menurunkan risiko terkena DM tipe 2 atau intoleransi glukosa.

Beberapa penelitian menunjukkan penurunan berat badan 7"0 -

dapat men%egah atau memperlambat mun%ulnya DM tipe 2 .

2)Diet sehat.

Dianjurkan diberikan pada setiap orang yang mempunyai risiko.

Eumlah asupan kalori bertujuan untuk men%apai berat badan ideal.

=arbohidrat kompleks merupakan pilihan yang utama dan diberikan

se%ara terbagi serta seimbang sehingga tidak menimbulkan pun%ak

( pea% ) glukosa darah yang tinggi setelah makan. Mengandung sedikit

lemak jenuh dan tinggi serat larut .

1). Latihan jasmani.

Latihan jasmani teratur dapat mengendalikan kadar glukosa

darah! mempertahankan atau menurunkan berat badan! dan dapat

meningkatkan kadar kolesterol +DL.

Latihan jasmani yang dianjurkan

Dikerjakan sedikitnya selama 70 menitGminggu dengan latihan

aerobik sedang (men%apai 70"50- denyut jantung maksimal)! atau #0

menitGminggu dengan latihan aerobik berat (men%apai denyut jantung

F50- maksimal). Latihan jasmani dibagi menjadi 1", aktiitasGminggu .

Page 27: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 27/71

27

Menghentikan merokok.Merokok merupakan salah satu risiko

timbulnya gangguan kardioaskular. Meskipun merokok tidak berkaitan

langsung dengan timbulnya intoleransi glukosa! namun merokok dapat

memperberat komplikasi kardioaskular dari intoleransi glukosa dan DM

tipe2 .

&engelolaan Intoleransi glukosa

Intoleransi glukosa sering berkaitan dengan sindrom metabolik!

yang ditandai dengan adanya obesitas sentral! dislipidemia (trigliseridayang tinggi dan atau kolesterol +DL rendah)! dan hipertensi. 8ebagian

besar penderita intoleransi glukosa dapat diperbaiki dengan perubahan

gaya hidup! menurunkan berat badan! mengkonsumsi diet sehat serta

melakukan latihan jasmani yang %ukup dan teratur. +asil penelitian

&rogram &reensi Diabetes menunjukkan bah'a perubahan gaya hidup

lebih e$ekti$ men%egah mun%ulnya DM tipe 2 dibandingkan dengan

penggunaan obat"obatan. &enurunan berat badan sebesar 7"0-

disertai dengan latihan jasmani teratur mampu mengurangi risiko

timbulnya DM tipe 2 sebesar 7-. 8edangkan penggunaan obat (seperti

met$ormin! tiaolidindion! a%arbose) hanya mampu menurunkan risiko

sebesar 1-. &enggunaan berbagai obat tersebut untuk penanganan

intoleransi glukosa masih menjadi kontroersi. Bila disertai dengan

obesitas! hipertensi dan dislipidemia! dilakukan pengendalian berat

badan! tekanan darah dan kadar lemak sehingga ter%apai sasaran yang

ditetapkan.

Pengel)laan berbagai -a(t)r risi() %

a. besitasb. +ipertensi %. Dislipidemia

!. Pen&ega*an Se(under 

&en%egahan sekunder adalah upaya men%egah atau

Page 28: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 28/71

28

menghambat timbulnya penyulit pada pasien yang telah menderita DM.

Dilakukan dengan pemberian pengobatan yang %ukup dan tindakan

deteksi dini penyulit sejak a'al pengelolaan penyakit DM. Dalam upaya

pen%egahan sekunder program penyuluhan memegang peran penting

untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalani program

pengobatan dan dalam menuju perilaku sehat .

ntuk pen%egahan sekunder ditujukan terutama pada pasien

baru. &enyuluhan dilakukan sejak pertemuan pertama dan perlu selalu

diulang pada setiap kesempatan pertemuan berikutnya. Materi

penyuluhan pada tingkat pertama dan lanjutan dapat salah satu penyulit

DM yang sering terjadi adalah penyakit kardioaskular! yang merupakan

penyebab utama kematian pada penyandang diabetes. 8elain

pengobatan terhadap tingginya kadar glukosa darah! pengendalian berat

badan! tekanan darah! pro$il lipid dalam darah serta pemberian

antiplatelet dapat menurunkan risiko timbulnya kelainan kardioaskular 

pada penyandang diabetes .

1. &en%egahan >ersier 

) &en%egahan tersier ditujukan kepada kelompok penyandang

diabetes yang telah mengalami penyulit dalam upaya men%egah

terjadinya ke%a%atan lebih lanjut .

2) paya rehabilitasi pada pasien dilakukan sedini mungkin! sebelum

ke%a%atan menetap. 8ebagai %ontoh aspirin dosis rendah (0"127

mgGhari) dapat diberikan se%ara rutin bagi penyandang diabetes

yang sudah mempunyai penyulit makroangiopati .

1) &ada upaya pen%egahan tersier tetap dilakukan penyuluhan pada

pasien dan keluarga. Materi penyuluhan termasuk upaya

rehabilitasi yang dapat dilakukan untuk men%apai kualitas hidup

yang optimal .

Page 29: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 29/71

29

&en%egahan tersier memerlukan pelayanan kesehatan holistik

dan terintegrasi antar disiplin yang terkait! terutama di rumah sakit

rujukan. =olaborasi yang baik antara para ahli di berbagai disiplin

(jantung dan ginjal! mata! bedah ortopedi! bedah askular! radiologi!

rehabilitasi medis! gii! podiatris! dll.) sangat diperlukan dalam

menunjang keberhasilan pen%egahan tersier .

B. 'l2&ated albumin

;ly%ated Albumin (;A) adalah ketoamine terbentuk melalui glikasi

reaksi non"enimatik serum albumin dan itu men%erminkan rata"rata

glikemia lebih dari dua sampai tiga minggu. ;A merupakan penanda

yang berguna untuk skrining diabetes pada ealuasi medis. +al ini dapat

 juga digunakan untuk menentukan e$ektiitas pengobatan sebelum

memulai atau mengubah obat untuk pasien diabetes. (*urusyo ! 201)

". Du(ungan Keluarga

. De$inisi keluarga.

=eluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh

kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidenti$ikasi

dirinya sebagai bagian dari keluarga. =eluarga juga dide$inisikan

sebagai kelompok indiidu yang tinggal bersama dengan atau tidak

adanya hubungan darah! pernikahan! adopsi dan tidak hanya terbatas

pada keanggotaan dalam suatu rumah tangga .

U'S (ureau of the Consus dalam *riedmen (200) menggunakan

de$inisi keluarga yang berorientasi tradisional! yaitu keluarga terdiri atas

indiidu yang bergabung bersama oleh ikatan pernikahan! darah atau

adopsi dan tinggal dalam satu rumah tangga yang sama. Berdasarkan

hal diatas maka dapat disimpulkan bah'a keluarga adalah kolompok

indiidu yang tinggal bersama dalam suatu rumah tangga dimana

hubungan terjalin karena kedekatan emosional diantara masing" masing

anggotanya dengan atau tanpa adanya hubungan darah! pernikahan!dan

Page 30: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 30/71

30

adopsi .

2. >ipe keluarga

• =eluarga inti (terkait dengan pernikahan) adalah keluarga yang

terbentukkarena pernikahan! peran sebagai orang tua atau

kelahiran terdiri atas suami! istri dan anak"anak mereka baik

se%ara biologis maupun adaptasi.

• =eluarga orientasi (keluarga asal) adalah unit keluarga tempat

seseorang dilahirkan.

• )tended family ! keluarga inti dan indiidu terkait lainnya (oleh

hubungan darah)! yang biasanya merupakan anggota keluarga

asal dari salah satu pasangan keluarga inti. =eluarga ini terdiri

atas 3sanak saudaraN dan dapat men%akup nenekG kakek! bibi!

paman dan sepupu.

1. *ungsi keluargaMenurut *riedman (200) terdapat 7 $ungsi dasar 

keluarga

a. *ungsi a$ekti$*ungsi mempertahankan kepribadian men$asilitasi

stabilisasi kepribadian orang de'asa! memenuhi kebutuhan

psikologis anggota keluarga.

b. *ungsi sosial Mem$asilitasi sosialisasi primer anggota keluarga

yang bertujuan untuk menjadikan anggota keluarga yang produkti$ 

dan memberikan status pada anggota keluarga.

%. *ungsi reproduksi Mempertahankan kontinuitas keluarga selama

beberapa generasi dan untuk kelangsungan hidup masyarakat.

d. *ungsi ekonomi Menyediakan sumber ekonomi yang %ukup dan

alokasi e$ekti$nya.

e. *ungsi pera'atan kesehatan Menyediakan kebutuhan $isik!

Page 31: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 31/71

31

makanan! pakaian dan tempat tinggal serta pera'atan kesehatan.

, *ungsi pera'atan kesehatan keluarga

&engobatan adalah hal yang berkaitan dengan kehidupan

keluarga dan telah terbukti berkorelasi dengan kontrol metabolik.

Misalnya! dukungan keluarga lebih banyak dan persepsi keluarga yang

lebih baik telah dikaitkan dengan kontrol glukosa yang lebih baik.

&enyebab ini tidak sepenuhnya dipahami. Anggota keluarga yang lebih

mendukung mungkin memiliki perilaku sehat! kepatuhan terhadappengobatan yang lebih tinggi dan tingkat yang lebih rendah dari stres

yang bisa menjelaskan hasil unggul. Dengan demikian! anggota keluarga

yang melibatkan dapat meningkatkan manajemen diabetes .

Meskipun demikian! beberapa interensi keluarga telah

dikembangkan untuk meningkatkan kontrol pada pasien dengan penyakit

kronis. Morisky mempelajari hipertensi dan menunjukkan bah'a anggota

keluarga konseling selama kunjungan rumah meningkatkan janji

menjaga! berat badan! kontrol tekanan darah dan kematian setelah 7

tahun. &ada diabetes! interensi yang men%akup anggota keluarga telah

dikaitkan dengan peningkatan kontrol metabolik pada Diabetes Mellitus

tipe >2DM. leh karena itu! tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai

e$ektiitas interensi keluarga berorientasi budaya sensiti$ yang

diran%ang untuk meningkatkan metabolisme kontrol pada pasien

pera'atan primer dengan DM>2 tidak terkendali ..

7. &enatalaksanaan DM dengan pendekatan keluarga

&aradigma sehat untuk pasien DM adalah suatu konsep atau %ara

pandang tentang kesehatan dimana pelaksanaanya mementingkan

peran serta dari keluarga untuk hidup sehat terutama pada keluarga

dengan resiko tinggi menderita diabetes melitus sehingga mampu untuk

mandiri! memelihara dan meningkatkan serta 'aspada akan mun%ulnya

Page 32: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 32/71

32

diabetes melitus. +al yang paling mendasar adalah pada upaya

pen%egahan. paya pen%egahan yang melibatkan peran penting

keluarga menitik beratkan pada periode prapatogenesis (sebelum sakit)

dalam semua tahapan kehidupan! dari lahir sampai meninggal! upaya

tersebut adalah

• >indakan terhadap $aktor instrinsik (imunisasiG kekebalan!

keseimbangan jasmani dan mental psikologikal)

• paya terhadap risiko DM dan komplikasinya

• paya untuk memantapkan! meningkatkan keseimbangan sosial

dalam keluarga

• paya terhadap lingkungan rumah tangga.

=arena Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit

kronik! timbul kejenuhan atau kebosanan pada pasien mengenai jad'al

pengobatan terdahulu! oleh karena itu untuk mengatasi hal ini perlu

tindakan terhadap $aktor psikologis dalam penyelesaian masalah

Diabetes Mellitus. =eikutsertaan anggota keluarga lainnya dalam

memandu pengobatan! diet! latihan jasmani dan pengisian 'aktu luang

yang positi$ bagi kesehatan keluarga merupakan bentuk peran serta

akti$ bagi keberhasilan penatalaksanaan diabetes melitus. &embinaan

terhadap anggota keluarga lainnya untuk bekerja sama menyelesaikan

masalah DM dalam keluarganya! hanya dapat dilakukan bila sudah

terjalin hubungan yang erat antara dokter dengan pihak pasien dan

keluarganya .

6. Dukungan =eluarga.

Dukungan keluarga diartikan sebagai bantuan yang diberikan oleh

anggota keluarga yang lain sehingga akan memberikan kenyamanan

$isik dan psikologis pada orang yang dihadapkan pada situasi stres.

Dukungan sosial keluarga adalah proses yang terjadi selama masa

hidup! dengan si$at dan tipe dukungan sosial berariasi pada masing"

Page 33: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 33/71

33

masing tahap siklus kehidupan keluarga. /alaupun demikian! dalam

semua tahap siklus kehidupan! dukungan sosial keluarga memungkinkan

keluarga ber$ungsi se%ara penuh dan dapat meningkatkan adaptasi

dalam kesehatan keluarga .

5. Dimensi Dukungan =eluarga

Dimensi dukungan keluarga menurut +ensarling (200#) adalah

a. Dimensi emosionalGempati.

Dukungan ini melibatkan ekspresi! rasa empati dan perhatian

terhadap seseorang sehingga membuatnya merasa lebih baik!

memperoleh kembali keyakinannya! merasa dimiliki dan di%intai pada

saat stres. Dimensi ini memperlihatkan adanya dukungan dari keluarga!

adanya pengertian dari anggota keluarga yang lain terhadap anggota

keluarga yang menderita DM. =omunikasi dan interaksi antara anggota

keluarga diperlukan untuk memahami situasi anggota keluarga. Dimensi

ini didapatkan dengan mengukur persepsi pasien tentang dukungan

keluarga berupa pengertian dan kasih sayang dari anggota keluarga

yang lain .

b. Dimensi penghargaan

Dimensi ini terjadi melalui ekspresi berupa sambutan yang positi$ 

dengan orang"orang disekitarnya! dorongan atau pernyataan setuju

terhadap ide"ide atau perasaan indiidu. &erbandingan yang positi$ 

dengan orang lain seperti pernyataan bah'a orang lain mungkin tidak

dapat bertindak lebih baik. Dukungan ini membuat seseorang merasa

berharga! kompeten dan dihargai. Dukungan ini juga mun%ul dari

penerimaan dan penghargaan terhadap keberadaan seseorang se%ara

total meliputi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki .

%. Dimensi instrumental

Page 34: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 34/71

34

Dukungan yang bersi$at nyata! dimana dukungan ini berupa

bantuan langsung! %ontoh seseorang memberikanGmeminjamkan uang.

Dapat juga berupa bantuan mengerjakan tugas tertentu pada saat

mengalami stres. Dimensi ini memperlihatkan dukungan dari keluarga

dalam bentuk nyata terhadap ketergantungan anggota keluarga meliputi

penyediaan sarana (peralatan atau saran pendukung lain) untuk

mempermudah atau menolong orang lain! termasuk didalamya adalah

memberikan peluang 'aktu . .

e. Dimensi in$ormasi

Dukungan ini berupa pemberian saran per%akapan atau umpan

balik tentang bagaimana seseorang melakukan sesuatu! misalnya ketika

seseorang mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan! dia akan

menerima saran dan umpan balik tentang ide"ide dari keluarganya.

Dimensi ini menyatakan dukungan keluarga yang diberikan bisa

membantu pasien dalam mengambil keputusan dan menolong pasien

dari hari ke hari dalam manajemen penyakitnya. Aspek in$ormasi ini

terdiri dari pemberian nasehat! pengarahan atau keterangan yang

diperlukan oleh indiidu yang bersangkutan serta untuk mengatasi

masalah pribadinya .

. &engukuran Dukungan =eluarga

Dukungan keluarga terkait dengan kesejahteraan dan kesehatan

dimana lingkungan keluarga menjadi tempat indiidu belajar seumur 

hidup. Dukungan keluarga telah dide$enisikan sebagai $aktor penting

dalam kepatuhan pengelolaan penyakit untuk remaja dan de'asa

dengan penyakit kronik. Dukungan keluarga nmerupakan indikator yang

paling kuat memberikan dampak positi$ terhadap pengelolaan diri pada

pasien diabetes melitus .

+D*88 mengukur dukungan keluarga yang dirasakan oleh pasien

Page 35: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 35/71

35

DM! se%ara konsep dide$inisikan bagaimana pasien melihat dukungan

dari keluarganya. 8emakin tinggi skor berarti semakin tinggi dukungan

keluarga yang dirasakan . >he +D*88 men%akup 2# pertanyaan yang

harus dija'ab dengan menempatkan tanda %entang pada salah satu dari

lima kotak J >idak pernah ! 2 J =adang"kadang (jarang)! 1 J

8ebagian besar 'aktu (sering)! dan , J 8elalu

Hensarling Diabetes Family Suppor Scale +HD4SS,

+D*88 dapat membantu penyedia layanan kesehatan untuk

mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang bagaimana pasien

dengan diabetes melihat tingkat dukungan dari anggota keluarga yang

mereka terima untuk penyakit tertentu. Berdasarkan penilaian dengan

menggunakan instrumen yang alid dan dapat diandalkan! pera'at akan

dapat membantu pasien dan keluarga dalam memperoleh pengetahuan

dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kepatuhan

terhadap pengobatan! untuk mengembangkan perilaku hidup sehat!

men%egah komplikasi! dan untuk meningkatkan hasil pemeriksaan

diabetes terkait. +asil tersebut dapat menyebabkan peningkatan

kesehatan dan kualitas hidup. 8elain penggunaan klinis! +D*88

seharusnya juga berguna dalam penelitian .

o &4OA>AA >IDA=

&4A+

EA4A

;

84I; 8LAL

. =eluarga memberi saran supaya

saya kontrol ke dokter .

2 =eluarga memberi saran supaya

saya mengikuti edukasi diabetes.

Page 36: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 36/71

36

1 =eluarga memberikan in$ormasi

baru tentang diabetes kepada

saya.

, =eluarga mengerti saat saya

mengalami masalah yang

berhubungan diabetes.

7 =eluarga mendengarkan jika saya

ber%erita tentang diabetes.

6 =eluarga mau mengerti tentang

bagaimana saya merasakan

diabetes.

5 8aya merasakan kemudahan

mendapatkan in$ormasi dari

keluarga tentang diabetes.

=eluarga mengingatkan saya

untuk mengontrol gula darah jika

saya lupa.

# =eluarga mendukung usaha saya

untuk olah raga.

Page 37: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 37/71

37

0 =eluarga mendorong saya untuk

mengikuti ren%ana dietGmakan.

=eluarga membantu saya untuk

menghindari makanan yang manis.

2 =eluarga makan makanan

pantangan saya didekat saya.

1 Diabetes yang saya alami

membuat keluarga merasa susah.

, =eluarga mengingatkan saya

untuk memesan obat diabetes.

7 8ayamerasakan kemudahan minta

bantuan kepada keluarga dalam

mengatasi masalah diabetes.

6 =eluarga mengingatkan saya

tentang keteraturan 'aktu diet

5 =eluarga merasa terganggu

dengan diabetes saya.

=eluarga mendorong saya untuk

memeriksakan mata saya ke

Page 38: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 38/71

38

dokter.

# =eluarga mendorong saya untuk

memeriksakan kaki saya ke dokter.

20 =eluarga mendorong saya untuk

periksa gigi ke dokter.

2 8aya merasakan kemudahan

minta bantuan keluarga untuk

mendukung pera'atan diabetes

saya.

22 =eluarga menyediakan makanan

yang sesuai diet saya.

21 =eluarga mendukung usaha saya

untuk makan sesuai diet.

2, =eluarga tidak menerima bah'a

saya menderita diabetes

27 =eluarga mendorong saya untuk

memeriksakan kesehatan saya ke

dokter .

26 =eluarga membantu ketika saya

%emas dengan diabetes.

25 =eluarga memahami jika saya

sedih dengan diabetes

2 =eluarga mengerti bagaimana

%ara membantu saya dalam

mengatasi diabetes saya.

2# =eluarga membantu saya

membayar pengobatan diabetes.

Page 39: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 39/71

39

D. Tinjauan Umum Tentang Keatu*an Ber)bat.

=epatuhan terhadap obat anti"hiperglikemik telah terbukti sebagai

strategi utama dalam men%apai kontrol gula darah jangka panjang.

=etidak patuhan pengobatan pada pasien diabetes mellitus tipe 2 telah

terbukti mengurangi e$ektiitas terapi! meningkatkan risiko ra'at inap

dan angka kematian . Apapun kata yang dipilih! jelas bah'a man$aat

penuh dari banyak obat e$ekti$ yang tersedia akan ter%apai hanya jika

pasien mengikuti rejimen pengobatan yang diresepkan dengan %ukup

baik

&ada dasarnya pengendalian kadar glukosa dalam darah pada

penderita Diabetes Mellitus tipe 2 adalah ditentukan oleh regimen

pengobatan dan juga oleh kepatuhan penderita meminum obat . Dengan

adanya standarisasi pengobatan terhadap &enderita DM tipe 2 maka

berarti masalah satu"satunya yang mempengaruhi pengendalian kadar 

glukosa dalam darah adalah kepatuhan penderita DM tipe 2 dalam

berobat .Dalam penelitian yang pernah dilakukan kepatuhan terhadap

pengobatan dipengaruhi oleh sejumlah $aktor yang dapat dikelompokkan

menjadi , kategori yaitu pengetahuan! sikap! dukungan! dan latar 

belakang. Beberapa $aktor tersebut akan memiliki dampak besar 

terhadap kepatuhan! sementara yang lain mungkin hanya memiliki e$ek

minimal. *aktor" $aktor yang dikelompokkan dengan %ara

ini!kemungkinan akan digunakan menginterensi untuk mengurangi

ketidakpatuhan .

Inter5ensi Untu( Mening(at(an Keatu*an Peng)batan

Beberapa $aktor yang menjadi tantangan kepada kepatuhan

pengobatan yaitu! $aktor pasien! $aktor obat dan $aktor klinis. >erdapat

kesulitan dalam meningkatkan kepatuhan pengobatan pasien! kesulitan

ini bukan disebabkan tantangan yang sudah diketahui! tapi juga

tantangan yang berbeda antara pasien. Bahkan untuk satu pasien!

Page 40: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 40/71

40

keper%ayaannya boleh berubah antara jenis obat yang berbeda! antara

kondisi yang berbeda! dan berubah dengan 'aktu. leh sebab itu! solusi

harus diren%anakan sesuai dengan setiap indiidu pasien! pengobatan!

dan kondisi .

&endekatan yang berbeda dalam peningkatan kepatuhan pengobatan

pasien

a. +ubungan yang positi$ dan lingkungan klinis yang berkualitas.b. 8elalu memberi dukungan! motiasi pada setiap langkah dalam

sistem pelayanan kesehatan.%. Meringkaskan regimen pengobatand. Melibatkan pasien dalam proses pemilihan terapi dan membuat

target untuk pasiene. Memberikan edukasi tentang pengobatan! keuntungannya! e$ek

samping! durasi terapi! dan harapan yang bisa didapatkan dari

terapif. Follo* up dan mengingat kembalig. ;anjaran untuk target yang ter%apai

h. Dukungan dari sosial! termasuk keluargai. Latihan self#management 

.

8e%ara alternati$! penggunaan Adherence )stimator atau +oris%y 

+edication Adherence Scale  direkomentasikan untuk menilai

kemungkinan ketidakpatuhan pasien dalam pengobatan.  Adherence

)stimator adalah %ara skrining yang diringkas dengan 1 item. +oris%y 

+edication Adherence Scale  (MMA8) pertama diperkembangkan

sebagai skala self#report memiliki , item! dan ditambahkan menjadi skala

yang memiliki item. &enilaian pada kepatuhan pengobatan sangat

penting sebelum pemberian resep obat dan pada setiap kali kunjungan

pasien! karena angka drop#off  pada medication persistency diperhatikan

pada 6 bulan pertama adalah sekitar 70- .

.

Page 41: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 41/71

41

&engukuran tingkat kepatuhan pada responden juga dilakukan

dengan menggunakan kuesioner +oris%y +edication Adherence Scale

(MMA8)". MMA8 adalah alat penilaian dari /+ yang sudah teralidasi

dan sering digunakan untuk menilai tingkat kepatuhan pasien terhadap

pengobatannya terutama untuk penyakit kronik seperti diabetes mellitus.

=uesioner ini merupakan hasil reisi dari MMA8", yang memiliki

sensitiitas dan spesi$itas yang lebih tinggi! yaitu #1- sensitiitas dan

71- spesi$itas dalam menilai tingkat kepatuhan terhadap pengobatan .

=uesioner MMA8 ini dipilih karena murah dan mudah digunakandalam pelayanan kesehatan. >erdiri dari pertanyaan dengan ja'aban

Oa dan tidak. 8kor penilaian MMA8" dibagi menjadi 2 kategori! yaitu

kepatuhan rendah dengan skor kurang dari 7! kepatuhan tinggi dengan

skor 6". Akan tetapi! kelemahan dari penilaian melalui kuesioner ini

adalah ja'aban yang diberikan oleh responden bersi$at subjekti$ dan

belum tentu sesuai dengan kondisi sebenarnya! seperti pasien

berbohong sehingga dapat %enderung mengganggu hasil penelitian .

"Item Morisky Medi%ation Adheren%e 8%ale ("MMA8)

&4>AOAA 8=4I;

. Apakah terkadang Anda lupa

untuk minum obatC

>IDA= J OA J 0

2. >erkadang orang tidak meminum

obat mereka bukan karena lupa

tetapi ada alasan lainnya.

8elama 2 minggu terakhir!

apakah ada hari tertentu Anda

tidak mengonsumsi obat AndaC

>IDA= J OA J 0

1. Apakah Anda pernah mengurangi

atau berhenti minum obat tanpa

memberitahu dokter Anda karena

>IDA= J OA J

Page 42: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 42/71

42

 Anda merasa lebih buruk ketika

 Anda mengonsumsinyaC

,. 8aat Anda bepergian atau

meninggalkan rumah! apakah

 Anda kadang"kadang lupa untuk

memba'a obat AndaC

>IDA= J OA J 0

7 Apakah Anda mengonsumsi

semua obat Anda kemarinC

>IDA= J OA J 0

6 =etika Anda merasa seperti

gejala Anda terkendali! apakah

 Anda kadang"kadang berhenti

minum obat AndaC

>IDA= J OA J 0

5. Minum obat tiap hari bagi

sebagian orang merupakan

sesuatu yang tidakmenyenangkan. Apakah Anda

pernah merasa terganggu

tentang ren%ana pengobatan

 AndaC

>IDA= J OA J 0

. 8eberapa sering Anda

mengalami kesulitan mengingat

mengonsumsi semua obat AndaC

 

a.>idakpernahGjarang

  J

b.8ekali"sekaliJ 0!57

%. kadang"kadang

  J 0!7

d. biasanya J 0!27

e. terus"menerus J 0

E. Edu(asi Pada Diabetes Mellitus Tie !

Page 43: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 43/71

43

&endidikan Manajemen Mandiri Diabetes! proses mengedukasi

orang untuk mengelola diabetes mereka! telah dianggap bagian penting

dari manajemen klinik diabetes sejak tahun #10"an. >he Ameri%an

Diabetes Asso%iation (ADA) merekomendasikan menilai keterampilan

manajemen mandiri dan pengetahuan diabetes setidaknya setiap tahun

dan menyediakan atau mendorong terus edukasi .

Dalam hal antisipasi untuk pen%egahan DM ini yang sangat perlu

diperhatikan adalah dengan memberikan edukasi kesehatan padapenderita Diabetes Mellitus.dukasi kesehatan pada penderita diabetes

mellitus merupakan suatu hal yang amat penting dalam mengendalikan

gula darah penderita DM dan men%egah atau setidaknya menghambat

mun%ulnya penyulit kronik maupun penyulit akut yang ditakuti oleh

penderita. Dalam hal ini diperlukan kerjasama yang baik antara penderita

DM dan keluarganya dengan para pengelolaGpenyuluhGedukator yang

dapat terdiri dari dokter! pera'at! ahli gii dan tenaga lain . >elah

diperkirakan bah'a mayoritas dari pasien diabetes menerima pera'atan

dari dokter keluarga! hal yang kompleks dan kronik terhadap diabetes

memba'a tantangan khusus bagi dokter keluarga! yang pada umumnya

ber$okus pada penyaringan dan pen%egahan komplikasi terhadap

diabetes .

dukasi diperlukan karena penyakit diabetes adalah penyakit

yang berhubungan dengan gaya hidup. &engobatan diabetes

memerlukan keseimbangan antara beberapa kegiatan yang merupakan

bagian intergral dari kegiatan rutin sehari"hari seperti makan! tidur 

bekerja dan lain"lain. &engaturan jumlah dan jenis makanan! serta olah

raga oleh pasien dan keluarganya. Berhasilnya pengobatan diabetes

tergantung pada kerja sama antara petugas kesehatan dengan pasien

dan keluarganya. &asien yang mempunyai pengetahuan %ukup tentang

diabetes! kemudian selanjutnya mengubah perilakunya! akan dapat

mengendalikan kondisi penyakitnya sehingga ia dapat hidup lebih lama .

Page 44: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 44/71

44

>ujuan jangka panjang yang ingin di%apai dengan memberikan

edukasi diabetes antara lain

. Agar pasien dapat hidup lebih lama dan dalam kebahagiaan. =ualitas

hidup sudah merupakan kebutuhan bagi seseorang! bukan hanya

kuantitas! seseorang yang bertahan hidup! tetapi dalam keadaan tidak

sehat akan mengganggu kebahagiaan dan kestabilan keluarga.

• ntuk membantu pasien agar mereka dapat mera'at dirinya sendiri!

sehingga komplikasi yang mungkin timbul dapat dikurangi! selain itu

 juga jumlah hari sakit dapat ditekan.

•  Agar pasien dapat ber$ungsi dan berperan sebaik"baiknya didalan

masyarakat.

•  Agar penderita dapat lebih produkti$ dan berman$aat.

•Menekan biaya pera'atan baik yang dikeluarkan se%ara pribadi!

keluaraga ataupun se%ara nasional.

dukasi diabetes Mellitus dapat dilakukan untuk pen%egahan &rimer!

8ekunder dan >ersier .

 Adapun pada dukasi pen%egahan &rimer! dilakukan terhadap orang"

orang yang belum menderita DM tetapi potensial untuk menderita. ntuk

pen%egahan primer ini tentu saja kita harus mengenal $aktor"$aktor yang

berpengaruh pada timbulnya DM dan berusaha mengeliminasi $aktor 

tersebut. dukasi menjadi sangat penting $ungsinya untuk men%apai

tujuan ini. Masyarakat se%ara menyeluruh dengan melalui lembaga

s'adaya Masyarakat dan lembaga sosial lainnya harus diikutsertakan

dalam usaha pen%egahan primer. Demikian pula pemerintah melalui

semua jajaran terkait baik pihak Departemen =esehatan maupun

Departemen &endidikan! melalui usaha &endidikan =esehatan yang

harus dimulai sejak pra sekolah! misalnya dengan menekankan

Page 45: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 45/71

45

pentingnya kegiatan jasmani yang teratur dan menjaga agar tidak gemuk

serta pentingnya pola makan yang sehat .

dukasi dalam hal pen%egahan sekunder adalah dalam

mengelola pasien DM! sejak a'al kita harus sudah 'aspada akan

kemungkinan komplikasi"komplikasi kronik yang mungkin timbul. 8ejauh

mungkin kita harus berusaha men%egah timbulnya komplikasi tersebut.

&enyuluhan mengenai DM dan pengelolaannya sangat penting untuk

mendapatkan ketaatan berobat pasien yang baik dan teratur. &engaturan

sistem rujukan yang baik menjadi sangat penting untuk memba%k up

pelayanan kesehatan primer yang merupakan ujung tombak pengelolaan

DM. Dengan demikian akan dapat diharapkan hasil pengelolaan yang

sebaik"baiknya! apalagi bila ditunjang pula dengan adanya tata %ara

pengelolaan baku yang dapat menjadi pegangan bagi para pengelola.

&en%egahan >ersier perlu dilakukan pada pasien DM! kalau komplikasi

kronik DM ternyata timbul juga! sehingga dalam hal ini pihak pengelola

harus men%egah terjadinya ke%a%atan lebih lanjut dengan usaha

pengelolaan komplikasi sebaik"baiknya dan usaha merehabilitasi pasien

sedini mungkin sebelum ke%a%atan menjadi menetap dan tidak dapat lagi

diperbaiki lagi .

Met)de Edu(asi Kese*atan

8ebelum mengetahui tentang metode edukasi kesehatan! hendaknya

diketahui terlebih dahulu tentang tujuan yang akan di%apai! apakah akan

merubah periakal (%no*ledge)! perirasa (attitude) ataukah perilaku

(behaviour ). Dengan mengetahui sasarannya maka dapat dipilih kira"kira

metode yang mana paling %o%ok

&4IA=AL (Kno*ledge)

" ?eramah" 8eminar" >ugas ba%a " Diskusi panel " 8imposium"

Page 46: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 46/71

46

=on$erensi

&4I4A8A DA &4ILA=

" Diskusi =elompok" >anya ja'ab" *ilm ideo" Bimbingan edukasi

" Latihan 8endiri" Ikut asosiasi DM" monitoring mandiri

Dari hal di atas untuk edukasi kesehatan penderita DM yang %o%ok

adalah antara lain %eramah! diskusi kelompok! idio! bimbingan edukas!

tanya ja'ab! monitor diri sendiri danikut menjadi anggota perkumpulanDM. Dengan sendirinya masing"masing %ara ada keuntungan dan

kerugiannya! dan metoda satu dan lainnya saling mempengaruhi!

misalnya dengan diskusi kelompok sasaran utama adalah mengubah

perirasa! tetapi dapat pula mempengaruhi periakal dan perilaku .

>ujuan dukasi diabetes mellitus pada dasarnya adalah

pera'atan mandiri sehingga seakan"akan pasien menjadi dokternya

sendiri dan juga mengetahui kapan harus berobat kedokter untuk

mendapatkan pengarahan yang lebih lanjut. dukasi yang %ukup akan

menghasilkan kontrol diabetes yang baik dan men%egah atau

mengurangi pera'atan dirumah sakit. 8ebagai %ontoh adalah

pemeliharaan kaki yang baik akan mengurangi jumlah amputasi .

Edu(asi Pemeri(saan Diabetes Se&ara Mandiri

Meskipun genetika memainkan peranan penting dalam

perkembangan diabetes! penelitian pada kembar monoigot dengan

 jelas menunjukkan pentingnya pengaruh lingkungan. &asien diabetes

terlihat mendapatkan dampak yang dramatis begitu mereka terlibat

dalam proses penanganan penyakit. &artisipasi ini hanya dapat

dilakukan jika pasien diabetes dan pemberi layanan kesehatan diberikan

in$ormasi yang e$ekti$ mengenai %ara mengatasi penyakit. Diharapkan

Page 47: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 47/71

47

mereka yang berpengatahuan baik! dapat memahami penyakit dan bisa

mengatasi penyakit se%ara mandiri .

 AA? (Ameri%an Asso%iation o$ ?lini%al ndo%rinologists)

menekankan pentingnya pasien agar tetap akti$ dan memiliki

pengetahuan mengenai %ara pera'atan mandiri. /+ juga menekankan

perlunya pasien dalam menangani penyakitnya sendiri. Ameri%an

Diabetes Asso%iation (ADA) sudah melakukan tinjauan mengenai

edukasi layanan mandiri diabetes dan mereka menemukan adanya

peningkatan komplikas diabetes sekitar empat kali lipat pada pasien

diabetes yang tidak mendapatkan pendidikan $ormal mengenai praktek

layanan mandiri. Dari meta"analisis terhadap pendidikan layanan mandiri

untuk orang de'asa yang menderita DM tipe 2! diketahui bah'a

perbaikan kontrol gula darah dapat terjadi jika pemantauan dilakukan

se%ara %epat. amun! man$aat ini mengalami penurunan dalam satu

sampai tiga bulan setelah interensi! hal ini menunjukkan perlunya

pendidikan yang berkelanjutan. >injauan terhadap pendidikan layanan

mandiri menunjukkan bah'a pendidikan terbukti dapat menurunkan

kadar hemoglobin ter"glikosilasi (+bA%) .

A(ti5itas La2anan Mandiri Diabetes

dukasi diabetes merupakan hal yang penting namun hal tersebut

harus bisa ditrans$er menjadi tindakan atau aktiitas layanan mandiri

agar dapat berman$aat untuk pasien. Aktiitas layanan mandiri terdiri

atas peren%anaan diet! menghindari makanan %epat saji! meningkatkan

latihan! pemantauan glukosa mandiri! dan pera'atan kaki. &enurunan

kadar +bA% bisa jadi merupakan hasil akhir dari layanan mandiri

diabetes namun hal tersebut tidak boleh menjadi satu"satunya tujuan

dalam penanganan pasien. perubahan dalam aktiitas layanan mandiri

harus diealuasi agar pasien dapat mengalami perubahan perilaku .

Keatu*an ter*ada a(ti5itas la2anan mandiri.

Page 48: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 48/71

48

Mayoritas pasien diabetes dapat mengurangi resiko komplikasi

 jangka panjang dengan %ara meningkatkan layanan mandiri. Meskipun

begitu! kepatuhan terhadap aktiitas tersebut %enderung rendah!

terutama jika hasil akhirnya hanya bisa dinilai dalam periode yang

panjang. Dalam proses pemberian layanan kesehatan! para penyedia

 jasa kesehatan tidak boleh menyalahkan pasien meskipun tingkat

kepatuhan mereka %enderung rendah. Dari sebuah penelitian yang

dilakukan pada pasien diabetes! hanya 10- yang patuh menjalani terapi

dan mayoritas yang tidak patuh berasal dari kelompok sosial ekonomi

rendah. 8alah satu realitas mengenai diabetes tipe 2 adalah kepatuhan

terhadap aktiitas layanan mandiri tidak lantas berujung pada kontrol

metabolik yang baik. Dari penelitian diketahui bah'a kontrol metabolik

merupakan hasil kombinasi dari berbagai ariabel! bukan hanya

kepatuhan pasien. Dari salah satu per%obaan! diketahui bah'a

partisipan dapat membuat perubahan yang signi$ikan jika program

diimplementasikan se%ara indiidual sesuai kebutuhan tiap indiidu.

Banyak peneliti yang menyarankan agar pro$esional kesehatan dapat

mengajarkan layanan mandiri yang sesuai dengan kebutuhan masing"

masing pasien .

8ebelum memulai penyuluhan! sebaiknya dilakukan analisis

mengenai pengetahuan pasien tentang diabetes mellitus! sikap dan

ketrampilannya. Demikian juga dengan mengetahui latar belakang sosial!

asal"usul etnik! keadaan keuangannya! %ara hidup! kebiasaan makan!

keper%ayaan dan tingkat pendidikannya! edukasi akan lebih terarah dan

lebih berhasil .

>es &engetahuan terdiri dari kuesioner tertulis dan diran%ang untuk

mengukur pengetahuan! laporan perilaku manajemen diri! dan self

efficacy  diabetes.

Page 49: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 49/71

49

Isi tes adalah sebagai berikut

. =arakteristik pasien seperti jenis kelamin! umur! tingkat pendidikan!

indeks massa tubuh! durasi diabetes dan jenis pengobatan .

2. Dua belas pertanyaan tentang pengetahuan tentang diabetes tipe 2.

&ertanyaan"pertanyaan tersebut berdasarkan rekomendasi dari dua

dokter di Departemen ndokrinologi dan Metabolisme! dan huru$ 

ajaran (2! 1! ,! 6! 0! 6! 25)! yang disusun oleh Diabetes )ducation

Study "roup  (D8;) dari Asosiasi ropa untuk 8tudi Diabetes

(A8D) .

1. mpat belas pertanyaan tentang laporan perilaku manajemen diri

yang berhubungan dengan olahraga! men%egah hipoglikemia!

pemantauan diri glukosa darah! mengontrol berat badan! retinopati

diabetes! pera'atan kaki dan mengukur tekanan darah (huru$ ajaran

2! 1! ,! 6! 0! 6! 25) .

Dalam hal olahraga! pasien dimintai pertanyaan tentang

peregangan! berjalan se%ara teratur! berenang! dan bersepeda. +al

ini men%egah hipoglikemia! pasien ditanya apakah mereka

memba'a gula batu sebagai tindakan pen%egahan dalam

menangani glukosa darah yang menurun se%ara tiba"tiba dan

apakah mereka memantau kadar glukosa darah mereka sebelum

berolahraga dan tidur. &ertanyaan pemantauan diri glukosa darah

puasa dan glukosa darah pas%a prandial: pertanyaan pengontrolan

berat ditanyakan apakah pasien menimbang sendiri dan seberapa

sering hal ini dilakukan: pertanyaan diabetic retinopathy  ditanyakan

apakah mata pasien sudah diperiksa oleh dokter mata setidaknya

setiap enam bulan dan apakah mereka men%oba untuk mengatur 

glukosa darah mereka untuk men%egah perkembangan retinopati:

pertanyaan pera'atan kaki ditanyakan apakah pasien memeriksa

kaki mereka sehari"hari: dan pertanyaan monitoring tekanan darah

ditanyakan apakah tekanan darah diukur beserta $rekuensinya .

Page 50: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 50/71

50

,. Diabetes 8kala e$ikasi diri (Stanford Patient )ducation !esearch

Centre ,--.). 8kala terdiri dari delapan item tentang keyakinan

untuk melakukan perilaku manajemen diri diabetes di ba'ah ini

a. 8eberapa yakinkah Anda rasakan bah'a Anda dapat makan

makanan Anda setiap , sampai 7 jam setiap hari! termasuk

sarapan setiap hariC

b. 8eberapa yakin Anda rasakan bah'a Anda dapat mengikuti diet

 Anda ketika Anda harus mempersiapkan atau berbagi makanan

dengan orang lain yang tidak memiliki diabetesC

%. 8eberapa yakin Anda rasakan bah'a Anda dapat memilih

makanan yang tepat untuk makan saat Anda lapar (misalnya!

makanan ringan)C

d. 8eberapa yakin Anda rasakan bah'a Anda dapat berolahraga 7

sampai 10 menit! , sampai 7 kali semingguC

e. 8eberapa yakin Anda rasakan bah'a Anda dapat melakukan

sesuatu untuk men%egah kadar gula darah Anda menurun ketika

 Anda berolahragaC

$. 8eberapa yakin Anda rasakan bah'a Anda tahu apa yang harus

dilakukan ketika kadar gula darah Anda menjadi lebih tinggi atau

lebih rendah dari yang seharusnyaC

g. 8eberapa yakin Anda rasakan bah'a Anda bisa menilai ketika

ada perubahan pada penyakit Anda yang berarti Anda harus

mengunjungi dokterC

h. 8eberapa yakin Anda rasakan bah'a Anda dapat mengontrol

diabetes Anda sehingga tidak mengganggu hal"hal yang ingin

 Anda lakukanC

dukasi diabetes adalah suatu proses berkesinambungan dan

perlu dilakukan beberapa pertemuan untuk menyegarkan dan

mengingatkan kembali prinsip"prinsip penatalaksanaan diabetes.

Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan adalah

Page 51: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 51/71

51

. Berikanlah dukungan dan nasihat yang positi$ dan hindarilah

ke%emasan.

2. Berikanlah in$ormasi se%ara bertahap! jangan beberapa hal sekaligus.

1. Mulailah dengan hal yang sederhana baru kemudian yang kompleks.

,.&ergunakanlah alat bantu dengar"pandang (audio isual) seperti set

bahan in$ormasi! slide!tape! idio atau komputer.

7. Lakukanlah pendekatan dengan mengatasi permasalahan dan

lakukanlah stimulasi.

6. &erbaikan ketaatan pasien dengan memberikan pengobatan

sesederhana mungkin.

5. Lakukanlah kompromi dan negosiasi untuk men%apai tujuan yang

dapat diterima pasien! dan jangan memaksakan tujuan kita pada pasien.

. Lakukanlah motiasi dengan %ara memberi penghargaan dan

mendiskusikan hasil tes Laboratorium.

Edu(asi Untu( Pen&ega*an Primer .

dukasi pen%egahan primer perlu dilakukan pada masyarakat

untuk meningkatkan kepeduliannya (a'areness) bah'a diabetes

merupakan suatu masalah kesehatan masyarakat dan dapat di%egah

dengan mengendalikan kegemukan dan meningkatkan kegiatan

 jasmani! terutama pada indiidu dengan resiko tinggi .

&eren%anaan kebijakan bidang kesehatan harus mengerti

implikasi sosio"ekonomi penyakit ini dan betapa italnya kedudukan

edukasi dalam penatalaksanaan diabetes! agar kemudian dapat

dimotiasi untuk meningkatkan $asilitas pelayanan kesehatan bagi pasien

diabetes .

&ada edukasi tingkat primer ini yang menjadi sasaran adalah

orang sehat yang belum terdiagnosa diabetes! tetapi beresiko tinggi

untuk terkena diabetes! misalnya anak"anak penderita diabetes dan

sebagainya. Adapun materi edukasi yang perlu disampaikan pada

mereka adalah mengenai $aktor"$aktor yang berpengaruh pada timbulnya

Page 52: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 52/71

52

diabetes dan usaha untuk mengurangi $aktor resiko tersebut .

Edu(asi Untu( Pen&ega*an Se(under 

dukasi untuk pen%egahan sekunder perlu diberikan pada mereka

yang baru terdiagnosa diabetes. =elompok pasien diabetes ini masih

sangat perlu diberi pengertian mengenai penyakit diabetes supaya!

mereka dapat mengendalikan penyakitnya mengontrol gula darah!

mengantur makanan dan melakukan akti$itas olahraga sesuai dengan

keadaan dirinya sehingga pada akhirnya pasien akan merasa nyaman!

karena bisa mengendalikan gula darahnya .

Materi edukasi pada tingkat pertama adalah

1.  Apakah itu diabetes mellitus dan &enatalaksanaan diabetes

se%ara umum.2. bat"obat untuk mengendalikan glukosa darah (tablet dan

insulin).3. &eren%anaan makan dengan menggunakan bahan makanan

penukar.4. Diabetes dan kegiatan jasmani (olah 4aga).

Materi dukasi pada tingkat lanjutan adalah

1. Mengenal dan men%egah komplikasi akut diabetes.2. &engetahuan mengenai komplikasi kronik diabetes.3. &enatalaksanaan diabetes selama menderita penyakit lain.4.  &emeliharaan kaki diabetes.

Edu(asi Untu( Pen&ega*an Tersier

&ada edukasi untuk pen%egahan tersier subjek yang menjadi sasaranadalah mereka yang sudah mengalami komplikasi. Eadi dalam hal ini

yang sangat perlu disuluhkan pada pasien adalah

" Maksud! tujuan dan %ara pengobatan pada komplikasi diabetes

kronik." paya rehabilitasi yang dapat dilakukan." =esabaran dan ketak'aan untuk dapat menerima dan

meman$aatkan keadaan hidup dengan komplikasi kronik.

Dalam hal pengobatan pasien yang sudah mengalami komplikasi

Page 53: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 53/71

53

kronik! untuk men%apai tujuan pengobatan pasien harus bekerja

sama dengan suatu tim yang akan membantunya dalam proses

pengobatan sehingga tujuan pengobatannya dapat ter%apai.

Manajemen dilakukan oleh tim multidisiplin yang merupakan

kelompok dari beberapa disiplin yang mempunyai tujuan yang sama

dalam bidang kesehatanGdiabetes. >im ini terdiri dari dokter! pera'at

mahirGkhusus diabetes dan ahli diet. 8etiap anggota tim bertanggung

 ja'ab atas pendapatnya dan keputusannya dalam bidang masing"

masing demi ter%apainya tujuan pengobatan pasien .

Tujuan Edu(asi

dukasi kesehatan merupakan suatu proses yang berlangsung

se%ara terus menerus yang kemajuannya harus terus diamati

terutama kepada mereka yang memberi edukasi. &ada umumnya

kebutuhan akan edukasi kesehatan dideteksi oleh petugas

kesehatan! untuk selanjutnya ditumbuhkan rasa membutuhkan pada

pasien. >ujuan pendidikan kesehatan dengan metode edukasi pada

pasien diabetes mellitus adalah meningkatkan pengetahuan mereka.

&engetahuan akan menjadi titik tolak perubahan sikap dan gaya

hidup mereka. &ada akhirnya yang menjadi tujuan pendidikan adalah

perubahan perilaku pasien dan meningkatnya kepatuhan yang

selanjutnya akan meningkatkan kualitas hidup. ntuk meningkatkan

pengetahuan pasien Diabetes Mellitus dapat dilakukan perubahan

dengan memberikan pendidikan kesehatan sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan &asien. &engetahuan ini terjadi setelah

seseorang melakukan penginderaan terhadap sesuatu objek tertentu.

&engetahuan atau kogniti$ merupakan domain yang sangat penting

untuk terbentuknya tindakan seseorang. &engetahuan yang termasuk

dalam domain kogniti$ mempunyai enam tahapan yaitu mengetahui!

memahami! aplikasi! analisis! sintesis dan penilaian kembali. ntuk

dapat menjalani perilaku yang diinginkan! seseorang harus melampui

semua tahap tersebut. nam tahap tersebut merupakan suatu proses

Page 54: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 54/71

54

yang memerlukan 'aktu! dan lama proses tersebut tidak sama untuk

setiap orang. ntuk ter%apai proses tersebut harus terjadi perubahan

sikap pasien mengenai materi yang telah diberikan pada mereka.

Mengubah sikap pasien bukanlah pekerjaan mudah! bahkan lebih

sulit daripada meningkatkan pengetahuan. 8ikap merupakan reaksi

atau respon tertutup dari seseorang terhadap stimulus objek. 8ikap

sebenarnya merupakan bagian dari kepribadian. Berbeda dengan

perangai yang juga merupakan bagian kepribadian! sikap adalah

ke%enderungan yang tertata untuk berpikir! merasa dan berperilaku

terhadap suatu objek kogniti$ .

Dalam penyampaian edukasi perlu dilakukan dalam beberapa

tahapan! misalnya dapat dibagi dalam beberapa kegiatan yang

berkesinambungan! misalnyaa. Lokakarya mini ntuk menyiapkan

tenaga penyuluh:b. ji %oba lapangan Men%oba (try and error )

sistem untuk metode penyuluhannya: %. &elaksanaan kegiatan Oang

dapat meliputi pembuatan dan pemasangan poster! pembuata

leaflet/boo%let   serta siap dibagikan! 'a'an%ara! %eramah dan

sebagainya .

Sasaran Edu(asi

8ebenarnya sasaran langsung edukasi diabetes adalah pasien

diabetes beserta keluarganya! tetapi untuk men%apai program yang

berdaya guna dan sekaligus berhasil guna! kita perlu menentukan

sasaran tidak langsung yang terdiri dari petugas kesehatan dan berbagai

komunitas dimana pasien berada di dalam melakukan kegiatannya

sehari"hari .

8asaran kedua adalah tim kesehatanGpera'at yang bisa terdiri

dari berbagai disiplin misalnya pera'at! ahli gii! ahli $isioterapi! pekerja

sosial bahkan pera'at bedah dan ahli $armasi. Masing"masing anggota

tim ber$ungsi sesuai dengan keahlian yang dimilikinya dan kebutuhan

pasien pada saat konsultasi. Ditingkat rumah sakit! tentunya tim tersebut

Page 55: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 55/71

55

dapat lebih lengkap tetapi di &uskesmas! balai kesehatan masyarakat

atau praktek pribadi! keberadaan tim yang sederhana terdiri dari 2"1

orang sudah merupakan modal yang sangat berharga. Di dalam

pekerjaan sehari"hari! tentu saja tim ini harus bekerja sama dengan

dokter .

8asaran ketiga! adalah orang"orang yang beraktiitas bersama"

sama dengan pasien sehari"hari! baik di lingkungan rumah ataupun

lingkungan lain misalnya lingkungan tempat bekerja! lingkungan sekolah

dan lain"lain. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang mudah

dijangkau! karena di Indonesia pada umumnya seseorang tinggal

bersama"sama keluarganya. Lingkungan lain adalah lingkungan yang

dapat berubah"ubah! tergantung pada aktiitas pasien. Lebih sulit untuk

men%apai komunitas ini bila dibandingkan dengan keluarga! karena lebih

berariasi dan dengan tempat tinggal yang berbeda"beda pula .

Kesimulan edu(asi

dukasi merupakan dasar utama untuk pengobatan diabetes bagi

pasien dan juga pen%egahan diabetes bagi keluarga pasien serta

masyarakat didalam komunitas tertentu. &ada dasarnya tujuan

penyuluhan diabetes adalah pera'atan mandiri! sehingga seakan"akan

pasien menjadi dokternya sendiri dan juga mengetahui kapan dia harus

memeriksakan dirinya kedokter atau anggota tim pera'at lainnya untuk

mendapatkan pengarahan yang lebih lanjut.

Dengan demikian dapat dikatakan edukasi diabetes adalah suatu

proses pemberian pengetahuan dan ketrampilan bagi pasien diabetes!

yang diperlukan untuk dapat mera'at diri sendiri! mengatasi krisis! serta

mengubah gaya hidupnya agar dapat menangani penyakitnya dengan

sukses. &roses ini dilakukan untuk memungkinkan pasien menjadi

pemain yang paling akti$ dalam menangani penyakit yang dideritanya.

Page 56: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 56/71

56

Page 57: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 57/71

57

Kerang(a Te)ri

Page 58: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 58/71

58

Page 59: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 59/71

59

BAB IIIKE3AN'KA K#NSEP PENELITIAN$ HIP#TESIS$

DAN DE4INISI #PE3ASI#NAL

. =erangka =onsep &enelitian

Page 60: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 60/71

60

Page 61: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 61/71

61

&ada penelitian ini dibagi 1 tahap yaitu

a. >ahap I &re"interensi untuk men%ari subjek penelitan (=asus dan

=ontrol). &ada tahap ini terdapat 2 ariabel yaitu ariabel bebas

yaitu dukasi Diabetes dan dukungan keluarga! ariabel antara

adalah kepatuhan berobat sedang ariabel tergantung yaitu

;ly%ated Albumin (;A). Dilakukan penilaian dukungan keluarga

dengan kuesioner Hensarling Diabetes Family Support Scale

(+D*88). ntuk =epatuhan berobat dengan alat bantu kuesioner 

Morisky +edication Adherence Scale  (MMA8) dan pemeriksaan

laboratorium untuk mengukur kadar ;A.b. >ahap II masa interensi. &ada tahap ini dilakukan perlakuan

dengan memberi edukasi kepada penderita yang sudah jadi

subjek penelitian (hanya pada =asus).%. >ahap III post"interensi. &ada tahap ini dilakukan penilaian

dukungan keluarga! kepatuhan berobat dan pemeriksaan

laboratorium untuk mengukur kadar ;A pada subjek yang sama

dalam tahap I dan II pada seluruh subjek penelitan (=asus dan

=ontrol).

Dengan demikian kerangka konsep penelitian yang dikembangkan

dalam penelitian ini adalah seperti pada Bagan =erangka =onsep di

lampiran II.

!. Hi)tesis Penelitian

&ada penelitian ini disusun hipotesis sebagai berikut

a. Ada hubungan antara Dukungan =eluarga dengan kadar ;A pada

penderita Diabetes Mellitus 2.

Page 62: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 62/71

62

b. Ada hubungan antara tingkat =epatuhan berobat dengan kadar 

;A pada penderita Diabetes Mellitus 2.%. Ada pengaruh edukasi pada penderita DM tipe 2 terhadap kadar 

;A pada penderita diabetes Mellitus 2.

/. De-inisi #erasi)nal dan Kriteria #b2e(ti- 

Hariabel yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini adalah

interensi edukasi dengan %ara menjelaskan apa maksud

edukasi dari setiap item dalam 8kala kepatuhan berobat +oris%y +edication Adherent Scale  (MMA8) dan menjelaskan maksud

edukasi dari setiap item yang ada dalam skala dukungan

keluarga Hensarling Diabetes Family Support Scale (+D*88)

terhadap penderita DM tipe 2 yang akan diteliti. &engukuran

e$ekti$itas interensi edukasi ditentukan oleh hasil pengukuran

ariabel kadar ;A sesudah interensi edukasi dengan

membandingkan ariabel kadar ;A sebelum interensi edukasi

pada subjek penelitian yang sama.

&elaksanaan Interensi edukasi dengan %ara penjelasan setiap item

yang ada dalam MMA8 dan +D*88 dengan %ara pertemuan melalui

kunjungan tim kesehatan ke tempat subyek penelitian , kali sebulan

selama 8ebulan.

 A. De$inisi perasional dan =riteria obyekti$ 

. ;ly%ated Albumin (;A)a. De$inisi

;ly%ated albumin merupakan suatu indeks kontrol glikemik

yang tidak dipengaruhi oleh gangguan metabolisme

hemoglobin sehingga dapat digunakan pada kondisi dimana

+bA% tidak dapat digunakan. 8elain itu dapat digunakan

untuk pengelolaan penyakit diabetes melalui pemantauan

kadar glukosa jangka pendek dan kon$irmasi a'al untuk

Page 63: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 63/71

63

keberhasilan terapi. ;ly%ated  Albumin (;A) adalah albumin

yang berikatan dengan glukosa.b. *ungsi

&re"interensi dan post"interensi%. =riteria byekti$ 

>erkontrol bila hasil pemeriksaan laboratorium <20->idak terkontrol bila hasil pemeriksaan laboratorium F 20-

d. Alat ukur nit khusus untuk pemeriksaan ;A di

Laboratoriume. 8kala ominal (katagorik)

2. =epatuhan berobat

a. De$inisi&erilaku penderita untuk berobat sesuai dengan petunjuk

tenaga kesehatan dan disepakati oleh penderita.b. *ungsi

" Materi edukasi" ilai pre"interensi dan post"interensi

%. =riteria obyekti$ =epatuhan tinggi skor!=epatuhan menengah skor 6 sampai<! dankepatuhan yang rendah skor<6.

d. Alat ukur +oris%y +edication Adherent Scale (MM8A)e. 8%ala rdinal (katagorik)

1. Dukungan keluarga$. De$inisi

Dukungan keluarga diartikan sebagai bantuan yang diberikan

oleh anggota keluarga yang lain sehingga akan memberikan

kenyamanan $isik dan psikologis pada orang yang dihadapkan

pada situasi stres yang memungkinkan keluarga ber$ungsi

se%ara penuh dan dapat meningkatkan adaptasi dalam

kesehatan keluarga.

g. *ungsi

" Materi edukasi

" ilai pre" dan post"interensi.

h. =riteria byekti$ 

Eumlah skor kumulati$ ja'aban responden tentang dukungan

keluarga dibagi total item pertanyaan. 8kor tertinggi , dan

terendah .

Page 64: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 64/71

64

8kor untuk pertanyaan positi$ yaitu, selalu!1 sering!2 jarang!

tidak pernah. 8edangkan untuk pertanyaan negati$ yaitu

selalu! 2 sering! 1 jarang!. , tidak pernah

i. Alat ukur Menggunakan skala Hensarling Diabetes Family Support 

Scale (+D*88) yang dikembangkan oleh +ensarling 200#. j. 8%ala rdinal (=atagorik)

,. Anemiak. De$inisi

Menurun atau berkurangnya jumlah sel darah merah atau

 jumlah hemoglobin dalam darah dari normal.l. *ungsi ?on$oundingm. =riteria byekti$

 Anemia bila kadar +b dalam darah F1 gGdL atau F! nmoGLormal bila kadar +B dalam darah <1 gGdL atau <!

nmolGLn. Alat kur unit mesin penghitung +b aotomatis di laboratoriumo. 8%ala ominal (katagorik)

7. mur  p. De$inisi sia penderita pada 'aktu pemeriksaan pertama

petugas kesehatan.P. *ungsi ?on$oundingr. =riteria byekti$

<,0 tahun! ,0 @ 60 tahun dan >ua F 60 tahun!s. Alat kur ter%antum dalam =>&t. 8%ala rdinal (katagorik)

6. &endidikanu. De$inisi

>ingkat pendidikan terakhir yang ditandai dengan legalisasi

ijaah yang dimiliki oleh ibu

. *ungsi ?on$ounding'. =riteria byekti$ tamat 8D! 8M&! 8MA! D1G 8! 82G81. Alat kur Ijaahy. 8%ala rdinal (katagorik)

5. &ekerjaan. De$inisi

8tatus kegiatan sehari"hari yang dilakukan oleh ibu terikat oleh

institusi tertentu dan menghasilkan uang.aa.*ungsi ?on$oundingbb.=riteria byekti$ Bekerja dan >idak Bekerja%%. Alat ukur >anda pengenal diri (=>&! &asport! Badge)dd.8%ala ominal (katagorik)

Page 65: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 65/71

65

. Akses &elayanan kesehatanee.De$inisi

&eluang penderita DM 2 yang diteliti untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan di &uskesmasGdokter keluarga maupun

oleh tenaga kesehatan yang berkunjungGdikunjungi di rumah

penderita.$$. *ungsi ?on$oundinggg.=riteria byekti$ 

>erjangkau =unjunganGpertemuan 1", kali sebulan.>idak terjangkau =unjunganGpertemuan 1", kali sebulan.

hh.Alat kur ?atatan da$tar kunjunganGpertemuan

ii. 8%ala ominal (katagorik).#. dukasi Diabetes jj. De$inisi

&roses yang berkelanjutan dalam menyediakan pengetahuan!

keterampilan! dan kebutuhan tambahan untuk pera'atan

mandiri pada diabetes mellitus tipe 2.kk. *ungsi Interensill. =riteria obyekti$.

>erlaksana bila ada pertemuan 1 " , kali sebulan dan diskusi

tentang materi edukasi antara edukator dengan pasien DM 2

se%ara indiidu.>idak terlaksana bila tidak ada pertemuan atau ada

pertemuan tapi kurang dari 1 kali sebulan.mm. Alat ukur ?atatan pertemuannn.8kala ominal (katagorik)

Page 66: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 66/71

66

BAB I6MET#DE PENELITIAN

. 3an&angan Penelitian

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitati$!

menggunakan jenis penelitian eksperimental. 4an%angan yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Puasy eksperimental. Model

pendekatan subyek yang digunakan adalah pre test and post test.

!. P)ulasi dan Samel

&opulasi penelitian ini adalah penderita DM >ipe 2 yang berkunjung ke

berbagai &oliklinik Dokter =eluarga peserta Askes dalam tahun 207.

Bagian dari populasi ini yang telah memenuhi kriteria sampel dan sesuai

lama 'aktu penelitian dipilih sebagai sampel penelitian. Eumlah sampel

penelitian ini adalah 2 orang. &engumpulan data dilakukan dengan

menggunakan kuesioner +oris%y +edication Adherence Scale  (MMA8)

yang digunakan untuk mengumpulkan data kepatuhan penderita berobat

dan MMA8 ini digunakan sebagai alat bantu dalam menentukan bahan

edukasi yang diharapkan dapat terjadi perbaikan kepatuhan berobat dan

kadar ;A pada penderita DM tipe 2.

/. Pr)sedur Pengumulan dan Analisis Data

&engumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen penelitian

kepada sampel penelitian untuk dija'ab. Data yang diperoleh akandideskripsikan dan ditabulasi dalam matriks pengumpulan data lalu akan

dilakukan analisis statistik ?hi =uadrat untuk korelase kepatuhan berobat

dengan kadar ;A dan analisis statistik >">est be$ore @ A$ter untuk

mengetahui perbedaan antara kadar ;A sebelum dan sesudah

interensi dengan edukasi.

=reteria inklusi

Page 67: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 67/71

67

• 4esponden didiagnosa DM tipe 2 dengan kadar ;A diatas 20-.

• Dapat berkomunikasi erbal dengan baik.

• Mampu memba%a! menulis dan berbahasa Indonesia.

• Bersedia menjadi responden penelitian.

8edangkan kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah pasien DM tipe 2

yang

a. mengalami masalah kesehatan dengan gejala anemia!b. mengalami masalah kesehatan mendadak seperti pusing! letih! dan

lemah dan masalah lain yang tidak memungkinkan untuk jadi

responden.%. 8edang menderita penyakit dengan komplikasi akibat DM

0. Temat Pela(sanaan Penelitian

&enelitian ren%ana dilaksanakan di 4umah 8akit Ibnu 8ina Makassar! di

Makassar.

7. Jad8al Pela(sanaan Penelitian

&enelitian ini ren%ana akan dilaksanakan pada bulan *ebruari hingga

Maret 207

9. Alat Bantu Pengumulan Data

 Alat pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner yang

terdiri dari 1 kuesioner yaitu kuesioner karakteristik demogra$i

responden! kuesioner dukungan keluarga dan kuesioner edukasi.

a. =uesioner karakteristik demogra$i responden=uesioner 

karakteristik responden terdiri dari umur! jenis kelamin! tingkat

pendidikan! status sosial ekonomiGpenghasilan perbulan! status!

lama menderita DM dan komplikasi DM.b. =uesioner dukungan keluarga.

=uesioner dukungan keluarga diadopsi dari Hensarling Diabetes

Family Support Scale 0HDFSS) yang dikembangkan oleh

Page 68: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 68/71

68

Hensarling %. =uesioner item Morisky Medi%ation Adheren%e 8%ale

Page 69: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 69/71

69

DIABETES MELITUSTIPE 2

KRITERIA EKSKLUSIFKRITERIA INKLUSIF

PEMERIKSAAN Hb

Hb NORMAL

Hb tidak

 NORMAL

PEMERIKSAAN

Glicated AlbuminPENGISIAN 8 item

MMAS dan HFSS

GA !2"# GA$2"#

TIAK PATUH

uk Kel %

PATUH&

uk kel '

INTER(ENSI EUKASI

MENINGKATKAN MOTI(ASI AN PENGETAHUAN

)AGI PASIEN AN KELUARGAN*A ENGANMENGGUNAKAN 8 ITEM MORISK* MEI+INE

AHEREN+E S+ALE ,8%MMAS- AN HFSS

PEMERIKSAAN

GAPENGISIAN ,8%MMAS-

dan HFSS

Uji Kemaknaan

Statistik 

Page 70: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 70/71

70

DA4TA3 PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA&' &4=I. =onsensus &engelolaan dan &en%egahan Diabetes

Melitus tipe 2 di Indonesia 20 (diunduh 2 Eanuari 207).>ersedia dari 4L +O&4LI=httpGG'''.perkeni.orgGdo'nloadG=onsensus-20DM-2020.ip.

,' +I8/AI. 20,. &OL+A =8+A>A &ADA &D4I>ADIAB>8 MLLI>8. QA%%essed 2 Eanuari 207.R.

1' ,.D?A! I.! A+MD! >.! LI! S. .! 8>>8! B.! 4;;I4!L.! B4>! =.! 48>+AL! D. T *I>U4! =. 20. Assessing the Halue o$ the Diabetes du%ator. The Diabetes)ducator ,-&& QnlineR. QA%%essed 2 Eanuari 207R

.' L/I! A. B.! +ID;4=! A. D.! ;**=! ;. 4.!/ILLIAM8! L. B.! 8>4?+! . A.! ;L*AD! =. M. T8ILH48>I! E. +. 2006. >he 4elation Bet'een *amily *a%torsand Metaboli%

2' EM! D.! AE! +.! O! V.! B>! L.! &A! E.! ML! M. T 4! ;. 200#. Anassestment o$ attitudes! behaiors! and out%omes o$ patients 'ithtype 2 Diabetes 3 Am (oard Fam +ed4 22! 20"2#0.

5' O84A! A. 20. Hubungan Antara Du%ungan Keluarga DenganKualitas Hidup Pasien Diabetes +elitus Tipe , Di Poli%lini% Penya%it Dalam !umah Sa%it Umum Pusat Fatma*ati 3a%arta' 'niersitas Indonesia.

6' ;A4?WXA"+IDB4! D.! BI>>4! M.! B4A+M! &. T&8?+L! =. 20. *amily interention to %ontrol type 2 diabetes

7' MA4! M. 8. T 8A! =. L. 20,. DIAB>8 =/LD; ADMDI?A>I AD+4? AM; ;4IA>4I? &A>I>/I>+ >O& 2 DIAB>8 MLLI>8. 8nternational 3ournal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences4 6.

9' 8>4B4;! L. T BLA8?+=! >. 2007. Adherent >o Medi%ation.2007 . : )ngl 3 +ed4 171! ,5"#.

&-'L=! 8. T E;! M. 200. Metaboli% %ontrol in >ype 2 Diabetes%orrelated 'eakly 'ith patient adheren%e to oral hypogly%aemi%

treatment. Ann Acad +ed Singapore 15! 7"20.&&' B4>! 8. 20. Improing medi%ation adheren%ein %hroni%disease management. . The ;ournal family practice44 60! ".

&,'44I8! 8. L.! I?+L8! &. E.! ?A8&48! ?. E.! ;LA8;/!4. .! ;L;A! M. M.! E4! L. E.! 8OD4! 8. 4.! ?A4AD"=LI8! H. ;.! I8+AM! ;.! ;A4*ILD! 8.! B4I88! &. TM??LL?+! D. 2002. In%reasing Diabetes 8el$"Managementdu%ation in ?ommunity 8ettings. A 8ystemati% 4eie'.  Am 3 Prev +ed 22! 1#"66.

&1'B4/! O. B.! +A44I8! 8. B.! /B8>4"B;A4>! 8.!/>M4! 8.! *ALD8! ?. T 8>/4>! M. 2002. >he 4ole

Page 71: Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

7/18/2019 Proposal Arif (Edit Dari Dokter)

http://slidepdf.com/reader/full/proposal-arif-edit-dari-dokter 71/71

71

patient! physi%ian and systemi% $a%torsin the managemento$ type2 diabetes mellitus. Family Practice4 #! 1,,"1,#.

&.'/+ ###. De$inition! Diagnosis and ?lassi$i%ation o$ DiabetesMellitus and its ?ompli%ation.  Department of :oncommunicableDisease Surveillance

&2'8+4IHA8>AHA! 8. 4.! 8+4IHA8>AHA! &. 8. T 4AMA8AMO! E.201. 4ole o$ sel$"%are in management o$ diabetes

&5' A>A=! .! ;4=A! >. T =8! =. 200. >he e$$e%t o$ edu%ationon kno'ledge! sel$ management behaiours and sel$ e$$i%a%y o$ patients 'ith type 2 diabetes.  AUST!A$8A: 3<U!:A$ <F  AD=A:C)D :U!S8:"4 26$ 66"5,

&6'*urusyo ! +ayashi E. ;ly%ated albumin and diabetes mellitus.

Department o$ ;eneral Internal Medi%ine! =yushu niersity+ospital. Aailable $rom ?opyright Y 201 lseier B.H.

&ublished by lseier B.H. All rights resered.&7'Muria E! 8oga 8! 8aito =oga. se$ulness o$ ;ly%ated Albumin $or 

arly Dete%tion o* Deterioration o$ ;ly%emi% ?ontrol 8tate A$ter Dis%harge $rom du%ational Admission. Eapan. 201. Aailable$rom ndo%rine Eournal