laporan arif

31
LAPORAN KERJA PRAKTEK SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK PENDATAAN TOWER PROVIDER SELULER pada Dinas Perhubungan, Kabupaten Garut DISUSUN OLEH: 30110135 ARIEF BUDIMAN

Upload: arief-budiman

Post on 02-Aug-2015

104 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Arif

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK PENDATAAN TOWER PROVIDER SELULER

pada

Dinas Perhubungan, Kabupaten Garut

DISUSUN OLEH:

30110135 ARIEF BUDIMAN

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKAPOLITEKNIK TELKOMBANDUNG2012

Page 2: Laporan Arif

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN

Yang bertandatangan dibawah ini,

Nama : H. Nandi Sugandi,ATD.,M.Si

NIK : 19700109 199301 1 001

Jabatan : Kepala Bidang Perhubungan Laut, Telekomunikasi dan Udara

Menerangkan bahwa mahasiswa:

Nama : Arief Budiman

NIM : 30110135

Program Studi : Manajemen Informatika

Telah menyelesaikan Kerja Praktek di:

Nama Instansi : Dinas Perhubungan Kabupaten Garut

Alamat : Jl. Merdeka No.230, Garut

Bidang : Perhubungan Laut, Telekomunikasi dan Udara

Waktu Pelaksanaan : 2 Juli 2012 – 11 Agustus 2012

Garut,........

H. Nandi Sugandi,ATD.,M.Si

NIP. 19700109 199301 1 001

Page 3: Laporan Arif

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING AKADEMIK

Laporan Kerja Praktek dengan judul :

SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK PENDATAAN TOWER PROVIDER SELULER

telah disetujui dan disahkan pada presentasi Laporan Kerja Praktek

Program Studi Manajemen Informatika

Politeknik Telkom

pada tanggal __________________

Pembimbing Akademik,

RA. Paramita Mayadewi

NIP. 12701020-2

Page 4: Laporan Arif

ABSTRAK

Pengolahan data menggunakan sistem informasi berbasis web merupakan serangkaian

kegiatan yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang mencakup pengumpulan,

pemrosesan, penyimpanan dan pencarian data sehingga menghasilkan informasi yang memenuhi

persyaratan kelengkapan, kemutahiran, kehandalan yang tangguh dan dapat digunakan sebagai alat

pendukung pengambilan keputusan secara efektif.

Sistem Informasi Berbasis Web untuk data tower provider seluler di Dinas Perhubungan

Kabupaten Garut bertujuan untuk menunjang dan mempermudah pengawasan terhadap tower

provider seluler di Kabupaten Garut. Dalam hal ini tower yang dimiliki oleh provider seluler,

diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh pihak terutama petugas komunikasi demi mengontrol

semua provider seluler yang dimiliki oleh vendor tertentu.

Sistem ini dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL dan

disertai dengan menggunakan database yang disesuaikan dengan kebutuhan dalam proses

perancangan sistem ini. Adapun hal yang terdapat dalam sistem ini meliputi informasi seperti

informasi data tower.

Page 5: Laporan Arif
Page 6: Laporan Arif

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kerja Praktek (KP) dengan judul ”SISTEM

INFORMASI BERBASIS WEB UNTUK PENDATAAN TOWER PROVIDER SELULER”. Laporan ini disusun

untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk dapat lulus matakuliah Kerja Praktek. Kegiatan Kerja

Praktek ini berlangsung dari tanggal 2 Juli s/d tanggal 11 Agustus tahun 2012. Bertempat di Instansi

Dinas Perhubungan Kabupaten Garut, Jalan Merdeka No. 230, Garut.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak H. Budiman, SE., M.Si. selaku Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut

2. Bapak H. Nandi Sugandi,ATD.,M.Si. selaku Pembimbing Lapangan

3. Ibu RA. Paramita Mayadewi, selaku Pembimbing Akademik

4. Seluruh Staff dan Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten Garut

5. Ayah, Ibu, dan Saudara/i penulis yang secara ikhlas mendoakan, memberikan motivasi serta

semangat kepada penulis untuk menyelesaikan Laporan Kerja Praktek

6. Rekan-rekan penulis yang telah mendukung dan memotivasi penulis sampai selesainya laporan

ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini banyak kelemahan-kelemahan serta masih

jauh dari yang diharapkan, dan karenanya penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat untuk

kepentingan serta perkembangan ilmu pengetahuan bagi pembaca.

Bandung, Agustus 20

Penulis

Page 7: Laporan Arif

1 BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem informasi berbasis web telah berkembang dengan sangat pesatnya. Jika diamati,

dalam 10 tahun terakhir, terjadi perkembangan yang cukup signifikan dari segi sistem informasi

berbasis web. Pesatnya perkembangan sistem informasi berbasis web dan kelebihannya menjadi

pemicu berbagai bidang untuk memanfaatkan hal tersebut. Penggunaan sistem informasi berbasis

web dapat menghasilkan pengolahan data yang lebih akurat dan pencarian data yang lebih cepat.

Pengolahan data menggunakan sistem informasi berbasis web merupakan serangkaian

kegiatan yang dimaksudkan untuk menyediakan informasi yang mencakup pengumpulan,

pemrosesan, penyimpanan dan pencarian data sehingga menghasilkan informasi yang memenuhi

persyaratan kelengkapan, kemutahiran, kehandalan yang tangguh yang dapat digunakan sebagai alat

pendukung pengambilan keputusan secara efektif. Hal ini disadari betul oleh pihak dinas

perhubungan bidang komunikasi darat, laut dan udara. Dimana saat ini sebagian besar pengelolaan

data masih menggunakan data manual berupa arsip yang masih disimpan dalam lemari. Dengan

membangun sistem informasi berbasis web diharapkan dapat memacu kinerja dan menjadi acuan

dalam meningkatkan pelayanan dan akuntabilitas kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dan

manfaat optimal.

Sesuai peraturan Civitas akademik Politeknik Telkom, program studi Manajemen Informatika

maka diadakanlah program Kerja Praktek guna memenuhi persyaratan salah satu Mata Kuliah yaitu

Kerja Praktek, selain itu berguna juga untuk memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa didik

di kampus Politeknik Telkom khususnya program studi Manajemen Informatika, agar dapat

mengembangkan dan merealisasikan materi-materi perkuliahan yang telah diberikan di civitas

akademik Politeknik Telkom.

Keterampilan dan pengetahuan yang telah didapat oleh mahasiswa didik di civitas akademik

Politeknik Telkom merupakan keterampilan dasar untuk bekerja di bidang IT, yaitu keterampilan dan

pengetahuan mengolah, menganalisis dan merubah bentuk data, membuat dan mengolah program

penerapan sikap yang baik, serta kemampuan bekerja sama dengan tenaga kerja lain untuk

memecahkan masalah yang terjadi di lapangan merupakan cara terbaik untuk menerapkan

pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan.

Page 8: Laporan Arif

1.1 Tujuan

Adapun tujuan Kerja Praktek adalah untuk :

1. Untuk mengetahui seberapa pentingnya sebuah sistem informasi bagi sebuah

perusahaan atau instansi.

2. Untuk dapat mengaplikasikan di dunia nyata apa yang sudah kita pelajari selama kuliah.

3. Untuk dapat lebih memahami pembangunan sebuah sistem informasi.

1.2 Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini akan ditentukan batasan-batasan masalah, antara

lain :

1. Perancangan sistem yang dibahas adalah Sistem Informasi Pendatan tower provider

seluler.

2. Sistem informasi dibuat menggunakan bahasa pemrograman web PHP dengan database

MySQL.

3. Web server menggunakan Apache.

1.3 Metode Penelitian

Pengumpulan data untuk penyusunan laporan ini dilakukan dengan cara kajian pustaka.

Instrument yang digunakan adalah buku, membuka situs-situs, dan bertanya pada pembimbing

kerja praktek di Dinas Perhubungan Kabupaten Garut. Adapun teknik pengumpulan data yang

dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Mengumpulkan data yang akan dibaca.

2. Membaca Data.

3. Mengkaji Data.

4. Memasukan hasil kajian pustaka yang relevan kedalam laporan.

Page 9: Laporan Arif

2 BAB IIPROFIL INSTANSI

2.1 Sejarah Singkat Dinas Perhubungan

Periode Pemerintahan Penjajah Hindia Belanda

Periode pemerintahan Hindia Belanda sampai dengan tahun 1942, Pengaturan dan

Perundang-undangan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada Zaman Penjajahan Hindia Belanda telah

diatur dengan menggunakan Reglement Of Gebroik Van Automobeilien ( STBL 1889 No. 4450 ) dan

Mater Reglement ( STBL 1910 No. 73 ). Kemudian diubah dengan ditetapkannya Wegverkeers

Ordonantie (STBL 1933 No. 86 ) pada tanggal 1 September 1933.

Dengan terbitnya ketentuan ini dimulailah Era Pembinaan Lalu Lintas Angkutan Jalan dalam

suatu Institusi dibawah Pemerintahan Hindia Belanda yang menitik beratkan kepada Pembinaan LLAJ

( Lalu Lintas Angkutan Jalan ) yang ditunjukan untuk kepentingan penjajah baik dari sisi pertahanan

maupun perekonomian, yang perwujudannya antara lain :

1. Pembangunan Jalan membujur Pantai Utara Jawa dari Merak hingga Banyuwangi.

2. Pembangunan Jalan dari Kota-Kota Pelabuhan ke Kota Netherland dan Pusat-Pusat

Perkebunan |persil;

3. Dalam keadaan perang, Kendaraan Bermotor yang ada dikuasai dan digunakan untuk

keperluan perang.

Periode Penjajahan Jepang

Periode Penjajahan Jepang pada tahun 1942 sampai dengan 1945, pada periode ini tidak ada

perubahan Perundang-undangan dalam lingkup LLAJ ( Lalu Lintas Angkutan Jalan ), namun dari sisi

pemerintahan telah berganti dari Pemerintah Penjajah Belanda menjadi Pemerintah Penjajah

Jepang. Sejak penggantian kekuasaan tersebut maka pola pembinaan LLAJ masih sama yaitu untuk

kepentingan penjajah, dengan membentuk sebuah Jawatan Mobil ( Zidosha Sotyho ) dan Jawatan

Pengangkutan ( Kuanso ) yang dikoordinasikan oleh Gunsai Kanbu.

Periode Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah diproklamasikan Pada tanggal 17 Agustus 1945 yaitu kemerdekaan Republik

Indonesia, maka terjadi peralihan kekuasaan pemerintah dari Pemerintah Jepang kepada

Pemerintah Republik Indonesia, sehingga konsep pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Page 10: Laporan Arif

( Perhubungan ), sudah beralih dari kepentingan penjajah menjadi kepentingan Bangsa dan Negara,

meskipun Perundang-undangan yang berlaku masih Perundang-undangan pada jaman Pemerintahan

Belanda. Mengingat pada masa itu ( tahun 1945 sampai dengan 1949 ), masih dalam perang maka

konsep pembinaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ( Perhubungan ) masih digunakan untuk

mobilisasi Kendaraan Bermotoruntuk kepentingan perang mempertahankan kemerdekaan.

Djawatan Angkutan Darat Bermotor ( DADB ) dibawah lingkup Kementerian Pekerjaan Umum dan

Tenaga.

Periode Republik Indonesia Serikat ( 1949 - 1950 )

Sejak pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda pada tanggal 27 Desember

1949, maka bentuk Negara Republik Indonesia yang semula menjadi Negara Kesatuan berubah

menjadi Negara Serikat ( RIS ).

Pada masa itu meskipun tidak terjadi perubahan Perundang-undangan dalam bidang LLAJ /

Perhubungan, namun terjadi perubahan Sistem Pemerintahann dalam pembinaan Transportasi /

Perhubungan dengan dibentuknya Kementerian Perhubungan, sehingga DADB juga ternaung dalam

Kementerian Perhubungan.

Pada masa dibentuknya Kementerian Perhubungan, terdapat penambahan tugas DADB

untuk membina Lalu Lintas dan Angkutan Sungai, sehingga namanya menjadi Djawatan Angkutan

Darat Bermotor dan Sungai ( DADBS ).

Periode Berlakunya Undang-undang No. 7 Tahun 1951

Masa berlakunya UU No. 7 tahun 1951 ini dimulai sejak tahun 1951 sampai dengan 1965.

Pada tanggal 1 Juni 1951, telah dilakukan perubahan-perubahan beberapa Materi Muatan atas

Weguer Keers Ordonantie ( STBL 1933 No. 86) masa penjajahan Hindia Belanda, diubah dengan

ditetapkannya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1951 ( Lembaran Negara Tahun 1951 Nomor 42),

yang memiliki peraturan pelaksanaannya adalah peraturan Pemerintah No. 28 mengenai Lalu Lintas

Jalan ( Lembaran Negara Tahun 1951, Nomor 42 ).

Dengan berubahnya ketentuan undang-undang, Institusi Kementerian Perhubungan

dilakukan perubahan nomenklatur dan DADBS menjadi Bagian Lalu Lintas Angkutan Darat dan

Sungai (LLADS). Selanjutnya pada tahun 1953 dari bagian LLADS diubah menjadi Jawatan Lalu Lintas

Page 11: Laporan Arif

Angkutan Jalan ( JLLAJ ). Sedangkan didaerah dibentuk Instansi Vertikal dinamakan Inspeksi LLAJR

( Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya ).

Pada tahun 1958, telah dilakukan penyebaran sebagian urusan pemerintah dalam bidang

Lalu Lintas dan Angkutan Jalan kepada Daerah Tingkat I, berdasarkan PP. No. 6 Tahun 1958, maka

pada 10 Daerah Infeksi LLAJR diubah menjadi Dinas LLAJR, yaitu meliputi :

1. Sumatera Barat

2. Sumatera Utara

3. Sumatera Selatan

4. Bengkulu

5. Lampung

6. DKI Jakarta

7. Jawa Barat

8. Jawa Tengah

9. DI. Yogyakarta

10. Jawa Timur

Dan pada tahun 1964 telah terjadi perkembangan Institusi Pusat yaitu diubahnya

nomenklatur Jawatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diubah menjadi Direktorat LLAJ.

Periode Berlakunya PP. No. 22 Tahun 1990

Periode Berlakunya PP. No. 22 Tahun 1990 yaitu tentang penyerahan sebagian urusan

Pemerintah dalam Bidang LLAJ (Lalu Lintas Angkutan Jalan) kepada Daaerah Tingkat I dan Tingkat II.

Sejak tahun 1980 telah diupayakan untuk menyempurnakan PP. No. Tahun 1958 karena

untuk menyempurnakan PP. No. 16 Tahun 1958 karena sudah tidak sesuai dengan prinsip-prinsip

otonomi yaitu :

Page 12: Laporan Arif

1. Prinsip Otonomi yang dianut oleh PP. No. 16 Tahun 1958 adalah Otonomi yang Riil dan

seluas-luasnya berdasarkan UU. No. 7 Tahun 1951 Tentang Peranan Pemerintah di

Daerah ini, sudah tidak sesuai lagi dengan Prinsip Otonomi Nyata dan bertanggung

jawab berdasarkan UU. No. 5 Tahun 1974 tentang Pemerintah Daerah.

2. Penyerahan urusan dalam Bidang LLAJ sesuai dengan PP. No. 16 Tahun 1958 hanya

untuk Daerah Tingkat I sudah tidak sesuai dengan titik berat otonomi yang dianut dalam

UU. No. 5 Tahun 1974 yaitu Daerah Tingkat II.

Berdasarkan prinsip-prinsip otonomi diatas, maka Daerah Tingkat II diberikan sebagian

kewenangan LLAJ dari Tingkat Pusat maupun dari Tingkat I. Untuk itu Daerah Tingkat II diberikan

kewenangan untuk mengelola Kewenangan Pemerintah dalam Bidang LLAJ ( Lalu Lintas Angkutan

Jalan ), dengan membentuk Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan atau dengan nomenklatur Dinas

Perhubungan.

Periode Berlakunya PP. No. 22 Tahun 1999

Periode Berlakunya PP. No. 22 Tahun 1999 yaitu tentang Pemerintahan Daerah yang terakhir

diubah dengan Undang-undang No. 32 Tahun 2004, Daerah diberikan kewenangan yang luas untuk

mengelola rumah tangganya sendiri. Seiring dengan hal tersebut, daerah membentuk Dinas, Badan,

Lembaga dan Kantor ( Dibaleka ) sesuai dengan potensi Daerah masing-masing. Menyikapi hal

tersebut, Pemerintah Kabupaten Garut membentuk Dinas Perhubungan sebagai instansi yang

menangani sektor perhubungan melalui Peraturan Daerah Terakhir telah diubah dan disempurnakan

dengan Nomor 8 tahun 2004 tentang pembentukan Unit Pelaksana pada Dinas dan Lembaga Teknis

Daerah.

Page 13: Laporan Arif

Struktur Organisasi Dinas Perhubungan Kabupaten Garut

Page 14: Laporan Arif

Proses Bisnis bidang perhubungan laut,udara dan komunikasi

Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Garut memiliki banyak kesibukan setiap harinya.

Kegiatan pada hari senin – kamis berlangsung dari pukul 07.00 sampai 15.00, jam istirahat

berlangsung dari pukul 12.00 sampai 13.00 . Khusus untuk setiap hari selasa dari pukul 07.00 sampai

08.30 diadakan apel pagi, semacam upacara khusus dinas perhubungan. Sedangkan untuk hari jumat

kegiatan berlangsung dari pukul 07.30 sampai 15.00, jam istirahat dari pukul 11.00 sampai 13.00.

Pada ruangan bidang perhubungan laut,udara dan komunikasi terdapat beberapa pegawai

dimana setiap pegawai mempunyai pekerjaan masing-masing seperti perizinan pembangunan tower,

survey tempat tower, dll. Ruangan ini memiliki kepala bagian tersendiri serta wakil kepala bagian

yang khusus untuk ruangan bidang perhubungan laut,udara dan komunikasi. Terdapat banyak PC

dan masing-masing pegawai mempunyai laptop tersendiri yang sudah terhunbung dalam jaringan

internet.

Setiap hari pegawai selalu menerima perizinan di daerah kabupaten Garut dan permintaan

survey untuk mendapatkan surat rekomendasi. Pada bagian survey tempat pembangunan tower,

mereka menunggu beberapa provider yang telah mendaftar dan selanjutnya pegawai akan meninjau

langsung tempat pembangunan tower tersebut,apakah layak untuk dibangun sebuah tower atau

tidak.

Adapun tugas yang merupakan tanggung jawab dari Bagian perhubungan laut,udara dan

komunikasi kabupaten Garut adalah :

1. Mengeluarkan rekomendasi pembangunan tower seluler provider.

2. Mendata tower seluler provider.

3. Mengawasi tower yang izin pendiriannya telah habis.

Rapat koordinasi juga sering dilakukan dengan provider seluler terkait peraturan mendirikan

tower, dan sering pula Kepala bagian atau salah satu pegawai diutus untuk mengikuti rapat tersebut.

Page 15: Laporan Arif

BAB IIITINJAUAN PUSTAKA

2.2 Sistem Informasi

Informasi adalah salah satu jenis sumber daya yang tersedia bagi manajer untuk mambantu

proses pengambilan keputusan. Informasi yang merupakan hasil dari pengolahan data digunakan

oleh para manajer, non-manajer, serta orang-orang dan organisasi-organisasi dalam linkungan

perusahaan, dan dalam semua area bisnis. Globalisasi dan perubahan ekonomi dari ekonomi

berbasis industri ke ekonomi berbasis informasi menuntut dunia manajemen usaha untuk dapat

beroperasi lebih efektif dan efisien serta terkendali melalui pemanfaatan teknologi informasi yang

efektif. Penggunaan teknologi informasi melaui sistem informasi dapat meningkatkan kualitas serta

kecepatan informasi yang dihasilkan bagi manajemen serta mampu meningkatkan integrasi dibidang

informasidan operasi diantara berbagai pihak organisasi. Karenanya sangat bermanfaat jika manajer

mampu melihat unitnya sebagai suatu sistem yang terdiri dari beberapa subsistem dan berada

dalam supersistem yang lebih besar.

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama

untuk mencapai sustu tujuan. Organisasi seperti perusahaan atau suatu area bisnis cocok dengan

definisi ini. Organisasi terdiri dari sejumlah elemen, seperti orang-orang, mesin-mesin, bagian

akuntansi dan bagian pemasaran, yang semuanya berhubungan satu sama lain dalam berbagai cara

untuk mencapai tujuan organisasi.

Berdasarkan definisi sistem diatas dapat disimpulkan bahwa syarat-syarat sistem adalah :

Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan suatu tujuan.

Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.

Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.

Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan.

Tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang ditangani (Bank? Pasar swalayan?

Toko Buku OnLine?).

Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

Adanya hubungna diantara elemen sistem.

Sistem Informasi merupakan satuan komponen yang saling berhubungan yang

mengumpulkan (atau mendapatkan kembali), memproses, menyimpan, dan mendistribusikan

informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi.

Page 16: Laporan Arif

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan fungsi dari sistem informasi seperti yang

terlihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Fungsi dari Sistem Informasi

Tiga aktivitas dalam suatu sistem informasi menghasilkan informasi yang diperlukan oleh organisasi

untuk membuat keputusan, mengendalikan operasi, meneliti permasalahan, dan menciptakan

produk baru atau jasa. Aktivitas tersebut adalah input, pengolahan, dan output (Gambar 3.1). Input

menagkap atau mengumpulkan data mentah dari dalam organisasi atau dari lingkungan

eksternalnya. Pemrosesan mentransfer baris-baris masukan ke dalam suatu format yang lebih

mengandung arti. Output mengalihkan informasi yang diproses kepada orang-orang yang akan

menggunakannya atau kepada aktivitas yang membutuhkannya dan digunakan sebagai alat bantu

dalam mengambil keputusan. Sistem informasi juga memerlukan umpan balik, yaitu output yang

dikembalikan ke anggota-anggota organisasi yang bersangkutan untuk dievaluasi atau mengkoreksi

tahap input. [MCL01]

Page 17: Laporan Arif

2.3 SDLC (System Development Life Cycle)

Dalam mengerjakan tugas Kerja Praktek penulis menerapkan tahap-tahap pembangunan

perangkat lunak, yaitu tahapan-tahapan SDLC (System Development Life Cycle). SDLC dapat berupa

pembuatan suatu sistem baru yang tadinya belum ada menjadi ada, atau merupakan penambahan

atau pengubahan modul pada sistem yang telah ada.

Secara umum, tahapan SDLC dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.2 Tahapan umum SDLC

Hal-hal yang dilakukan pada tahapan-tahapan SDLC adalah sebagai berikut:

a. Project Initiation (Inisiasi proyek)

Pada tahap ini dilakukan pendefinisian proyek, penentuan tema dan proses bisnis secara

umum dari proyek yang akan dikerjakan.

b. Requirement Analysis (Analisa Kebutuhan)

Pada tahap analisa kebutuhan sistem, terdapat kegiatan-kegiatan studi kelayakan terhadap

sistem yang akan dibangun. Disini tim proyek akan mencari tahu mengenai sistem yang

sudah berjalan, mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul pada sistem

yang ada, kemudian mencari solusi atas masalah yang ada untuk kemudian diterjemahkan

sebagai kebutuhan sistem yang baru berdasarkan hasil studi kelayakan.

Pada tahap ini, tim proyek akan mendefinisikan kebutuhan sistem yang baru berdasarkan

hasil analisa terhadap kondisi sistem yang sedang berjalan.

Project Initiation

Requirement Analysis

System Design

Development/

Construction

System Testing/Quality Assurance

Implementation/

Maintenance

Page 18: Laporan Arif

c. System Design (Perancangan Sistem)

Setelah dokumen analisa kebutuhan sistem telah terdefinisi dengan baik dan sesuai dengan

keinginan user, maka kebutuhan sistem tersebut diterjemahkan kedalam sebuah desain

sistem yang akan memudahkan tim proyek untuk menerjemahkannya ke dalam bentuk

program.

Perancangan sistem ini dapat terbagi menjadi dua macam, yaitu:

a. Perancangan Logis (Logical Design)

Perancangan logis merupakan proses pendefinisian objek-objek sistem dan

keterhubungannya dari dunia nyata berdasarkan kebutuhan informasi serta sistem dari

organisasi atau badan yang bersangkutan.

b. Perancangan Fisik (Physical Design)

Merupakan proses untuk mengimplementasikan hasil perancangan logis ke dalam model

secara fisik dengan menggunakan perangkat lunak pemodelan yang dipilih.

d. Development/Construction (Pengembangan/Pembangunan Proyek)

Pada tahap ini dilakukan proses penerjemahan desain/pemodelan sistem ke dalam bahasa

pemrograman tertentu yang dipilih.

e. System Testing/Quality Assurance (Pengujian sistem/Jaminan Kualitas)

Sistem yang telah dibangun pada tahap Developement/Construction akan diuji fungsi-

fungsinya sebelum diimplementasikan.

Pengujian sistem atau penjaminan kualitas ini dapat dilakukan bertahap. Tahapan pengujian

secara umum adalah sebagai berikut:

a. Pengujian unit/modul (Unit Test). Pengujian dilakukan per unit/modul dari

sistem yang telah dibuat

b. Pengujian Sistem (System Test). Pengujian dilakukan secara terintegrasi pada

sistem yang modul-modulnya telah lengkap sehingga diketahui apakah sistem

secara keseluruhan telah berjalan dengan baik atau belum.

c. Pengujian penerimaan pengguna (User Acceptance Test). Pada pengujian ini,

user akan menguji sistem secara langsung apakah sistem yang dibuat telah

sesuai dengan kebutuhan user atau tidak.

Page 19: Laporan Arif

f. Implementation/Maintenance (Implementasi/Perawatan)

Setelah melalui pengujian, sistem akan diimplementasikan di lingkungan user yang

membutuhkan sistem tersebut untuk kemudian digunakan sebagai alat bantu berjalannya

organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Selama sistem diimplementasikan di

lingkungan user, sebaiknya selalu dilakukan perawatan sistem secara rutin. [LAN08]

2.4 Diagram Use Case

Kebutuhan fungsional akan digambarkan melalui sebuah diagram yang dinamakan diagram

use case. Use Case Diagram atau diagram use case merupakan pemodelan untuk menggambarkan

kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi

antara satu atau lebih aktor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat,

diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem dan

siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi tersebut.

Hal yang perlu diingat mengenai diagram use case adalah diagram use case bukan

menggambarkan tampilan antarmuka (user interface), arsitektur dari sistem, kebutuhan

nonfungsional, dan tujuan performansi. Sedangkan untuk penamaan use cases adalah nama

didefinisikan sesimpel mungkin, dapat dipahami dan menggunakan kata kerja. [BOO98]

Simbol DeskripsiUse Case Fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang

saling bertukar pesan antar unit atau aktor; biasanya dinyatakan dengan menggunakan kata kerja di awal frase nama use case.

Aktor/Actor Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang; biasanya dinyatakan menggunakan kata benda di awal frase nama aktor.

Asosiasi/Association Komunikasi antara aktor dan use case yang berpartisipasi pada use case atau use case memiliki interaksi dengan aktor.

Ekstensi/Extend Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan dapat berdiri sendiri walau tanpa use case tambahan itu; mirip dengan prinsip inheritance pada pemrograman berorientasi objek; biasanya use case tambahan memiliki nama depan yang sama dengan use case yang ditambahkan.

Generalisasi/Generalization Hubungan generalisasi dan spesialisasi (umum - khusus) antara dua buah use case dimana fungsi yang satu adalah fungsi yang lebih umum dari lainnya

Menggunakan Include/Uses Relasi use case tambahan ke sebuah use case dimana use case yang ditambahkan memerlukan use case ini untuk menjalankan fungsinya atau sebagai syarat dijalankan use case ini.

Page 20: Laporan Arif

2.5 Pemrograman Web

2.5.1 HTTP (HyperText Transfer Protokol)Hypertext Markup Language adalah bahasa yang digunakan untuk membuat suatu situs web

atau homepage. Setiap dokumen dalam Web ditulis dalam format HTML. Semua format dokumen,

hyperlink yang dapat diklik, gambar, dokumen multimedia, form yang dapat diisi dan sebagainya

didasarkan atas HTML.

Dokumen HTML hanyalah sebuah dokumen teks biasa dan disebut sebagai Markup

Language yakni bahasa yang mengandung kode penanda yang disebut tag HTML yang digunakan

untuk mengatur format tampilan suatu dokumen. Kode ini diselipkan ke dalam teks HTML, berfungsi

untuk mengontrol format dan layout dalam dokumen, menunjuk ke suatu hyperlink, dan lain-lain.

Tag HTML ini menggunakan simbol khusus untuk menandakan suatu kode instruksi, simbol ini adalah

kurung siku, < dan >.

Hal yang harus diperhatikan adalah kode tag HTML ini tidak bersifat case-sensitif artinya

<boby> dama dengan <BODY> ataupun <bOdY>. Pada umumnya banyak dari pemakai HTML

menggunakan huruf besar dalam penulisan tag HTML sehingga menyebabkan kode-kode ini terlihat

jelas, sehingga mempermudah proses pembacaan. Semua dokumen HTML terdiri dari dua bagian

logical, yaitu :

bagian kepala (head). Secara umum, bagian kepala dari dokumen HTML berisi informasi

umum mengenai dokumen

dan bagian badan (body) yaitu berisi dokumen yang sebenarnya. [POL09]

2.6 Bahasa Pemrograman PHP

PHP adalah bahasa scripting yang menyatu dengan HTML dan dijalankan pada serverside.

Artinya semua sintaks yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan pada server sedangkan yang

dikirimkan ke browser hanya hasilnya saja. Ketika seorang pengguna internet membuka suatu situs

yang menggunakan fasilitas server side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang

bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server lalu mengirimkan hasilnya dalam

format HTML ke web server pengguna internet tadi. Sehingga kode asli yang ditulis dengan PHP tidak

terlihat di browser pengguna. [HAL98]

Page 21: Laporan Arif

Terdapat beberapa cara agar dapat menulis script PHP. Terdapat tag pembuka dan penutup

yang menyatakan PHP untuk memulai atau mengakhiri apa yang akan diitepretasikan melalui web

browser. Beberapa contohnya akan diberikan di bawah ini :

Tabel 3.1 Jenis-jenis Tag PHP

Tag Pembuka Tag Penutup

<?php ?>

<? ?>

<script language=”php”> </script>

2.7 MySQL

MySQL merupakan software sistem manajemen database (Database Management System –

DBMS) yang sangat populer di kalangan pemrogram web, terutama di lingkungan Linux dengan

menggunakan script PHP dan Perl. Software database ini kini telah tersedia juga pada platform

sistem operasi Windows (98/Me ataupun NT/2000/XP).

MySQL merupakan database yang paling populer digunakan untuk membangun aplikasi web yang

menggunakan database sebagai sumber dan pengelola datanya. Kepopuleran MySQL dimungkinkan

karena kemudahannya untuk digunakan, cepat secara kinerja query, dan mencukupi untuk

kebutuhan database perusahaan-perusahaan skala menengah kecil. MySQL digunakan oleh banyak

portal-portal Internet sebagai basis data dari informasi yang ditampilkan pada situs web. Berikut ini

adalah beberapa situs portal yang menggunakan database MySQL, antara lain :

a. Yahoo! (http://www.yahoo.com)

b. Slashdot : situs diskusi/komentar dan berita teknologi yang pro_Linux (http://slashdot.org)

c. Semua tentang Linux (http://www.linux.com)

d. Linuxtoday (http://www.linuxtoday.com)

e. 32bits Online (http://www.32bitsonline.com)

f. Freshmeat : Berita tentang software-software versi terbaru (http://freshmeat.net)

g. Spider (http://www.spider.de)

h. Yahoosuck (http://www.yahoosuck.com)

i. SpyLOG : A very popular Web counter site (http://www.spylog.ru)

j. The Music Database (http://www.musicdatabase.com). [HAL98]

Page 22: Laporan Arif