proposal ermanilis edit

66
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Suatu organisasi biasanya mempunyai tugas pokok dan fungsi, yang apabila terlaksana dengan baik, maka tujuan yang diinginkan akan segera dapat dicapai. Tugas pokok dan fungsi akan memberikan corak dan sifat organisasi, berdasarkan tugas pokok dan fungsi itu maka organisasi menyelenggarakan bermacam-macam kegiatan, usaha dan pekerjaan yang harus dilaksanakan, sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Dalam rangka mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna maka perlu adanya pembagian kerja, pelimpahan wewenang, sampai kepada rincian tugas masing-masing pihak yang terlibat dalam organisasi tersebut. Untuk mencapai tujaun tersebut dalam pelaksanaan kerja perlu adanya koordinasi yaitu: kontak dan 1

Upload: fitri-yani

Post on 01-Jul-2015

5.662 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROPOSAL ERMANILIS edit

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.

Suatu organisasi biasanya mempunyai tugas pokok dan fungsi, yang apabila

terlaksana dengan baik, maka tujuan yang diinginkan akan segera dapat dicapai. Tugas

pokok dan fungsi akan memberikan corak dan sifat organisasi, berdasarkan tugas

pokok dan fungsi itu maka organisasi menyelenggarakan bermacam-macam kegiatan,

usaha dan pekerjaan yang harus dilaksanakan, sehingga tujuan organisasi dapat

tercapai. Dalam rangka mencapai tujuan secara berhasil guna dan berdaya guna maka

perlu adanya pembagian kerja, pelimpahan wewenang, sampai kepada rincian tugas

masing-masing pihak yang terlibat dalam organisasi tersebut.

Untuk mencapai tujaun tersebut dalam pelaksanaan kerja perlu adanya

koordinasi yaitu: kontak dan keselarasan, diantara orang-orang maupun diantara

kegiatan-kegiatannya sehingga semuanya berlangsung secara tertib dan seirama

kearah tercapainya tujuan organisasi. Dengan adanya koordinasi dapat dihindarkan

kekacauan, selisih paham, kekombaran kerja ataupun kekosongan kegiatan. Selain itu

setiap individu dalam organisasi itu harus mempunyai wewenang-wewenang tertentu

untuk memberikan perintah dan menyelenggarakan koordinasi dalam setiap

organisasi.

1

Page 2: PROPOSAL ERMANILIS edit

Sementara itu pengelolaan sering digunakan untuk menggantikan kata

Manajemen, sedangkan pengembangan digunakan untuk menggantikan kata

development. Dua kata ini sebenarnya dapat dibahas secara terpisah dengan ruang

lingkup kegiatan yang berbeda pula. Namun tidak jarang kedua kata ini digunakan

secara bersama dalam makna ”Pengembangan” dan merupakan bagian dari kegiatan

pengelolaan. Pengertian Sumber Daya Manusia sendiri sering diartikan hanya terbatas

kepada tenaga kerja yang berpotensi saja. Dengan kata lain tidak semua tenaga kerja

dalam setiap organisasi atau lembaga termasuk dalam kategori sumber daya manusia.

Mengacu pada pola pemikiran bahwa tidak semua tenaga kerja adalah

sumber daya manusia, maka dalam unit perpustakaan tidak semua karyawan dalam

unit tersebut dapat dikelompokkan sebagai sumber daya manusia. Sumber daya

manusia adalah tenaga berpotensi dan tidak dapat dipisahkan dari organisasi atau unit

kerja. Secara teoritis semua karyawan yang mempunyai jabatan, struktural maupun

fungsional, merupakan tenaga inti suatu organisasi.

Dalam UU Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang tenaga kerja

Perpustakaan, Pendidikan, dan Organisasi Profesi. Pasal 29 yang berbunyi:

1. Tenaga perpustakaan terdiri dari atas pustakawan dan tenaga teknisi

perpustakaan.

2. Pustakawan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi

kualifikasi sesuai dengan standar nasional perpustakaan.

2

Page 3: PROPOSAL ERMANILIS edit

3. Tugas tenaga teknisi perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dapat dianggap oleh pustakawan sesuai dengan kondisi perpustakaan yang

bersangkutan.

4. Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengankatan, pembinaan,

promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang

berstatus pegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan peraturan perudang-

undangan.

5. Ketentruan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan,

promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang

bersetatus non pegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan peraturan yang

ditetapkan oleh penyelenggaraan perpustakaan yang bersangkutan.

Ketentuan mengenai tugas, tanggung jawab, pengangkatan, pembinaan,

promosi, pemindahan tugas, dan pemberhentian tenaga perpustakaan yang berstatus

nonpegawai negeri sipil dilakukan sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh

penyelenggara perpustakaan yang bersangkutan.

Menurut Sutarno NS (2006: 1) Sistematis pengelolaan sumber daya manusia di

bidang perpustakaan dapat digambarkan dalam enam lingkaran konsentris sebagai

berikut:

1. Lingkaran terdalam sebagai pusat mempresentasikan sumber daya

manusia, karena konsep-konsep pusat perkembangan pada manusia

seperti: Human contered design, human- centered development program

dan sejenisnya.

3

Page 4: PROPOSAL ERMANILIS edit

2. Cincin yang melingkari langsung lingkaran sumber daya manusia

adalah cincin pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan pelatihan

merupakan upaya pertama dalam meningkat kan kemampuan sumber

daya manusia.

3. Cincin berikut adalah penelitian dan pengembangan. Dengan bekal

kemampuan dari pendidikan dan pelatihan masih diperlukan

eksprimentasi untuk memeastikan kemempuan pelaksanaan tugas.

Selain itu, diperlukan penelitian untuk mengembangkan dan

meningkatkan cara atau sistem dibidang perpustakaan.

4. Cincin berikutnya memprensentasikan jasa-jasa atau layanan yang

disediakan oleh unit perpustakaan. Cincin jasa ini secara sektoral

menurut kebutuhan pasar. Jasa dan pelayanan merupakan cerminan

kemampuan sumber daya manusia yang ada.

5. Cincin berikutnya menggambarkan lapisan apresiasi yang diterima dari

pelanggan jasa. Dengan cincin apreasi ini dimaksudkan unutk

menunjukkan bahwa antara pelanggan dan ketersediaan jasa hanya akan

dapat berhubungan apabila melewati cincin apresasi. Dalam hal

apresiasi tidak hanya bersifat ekonomis saja, namun juga dapat bersifat

politis, sosial, dan budaya.

6. Cincin terluar menggambarkan pasar dari layanan unit perpustakaan

atau pelanggan dari jasa yang tersedia.

4

Page 5: PROPOSAL ERMANILIS edit

Melihat pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

mendukung kemajuan suatu organisasi tersebut harus berusaha

untuk mendapatkan karyawan yang tepat baik kualitas maupun

kuantitasnya. Berkaitan dengan ini maka tindakan yang paling tepat

untuk dilakukan adalah mengadakan penyaringan atau seleksi

karyawan sebelum adanya pembagian kerja. Hal ini amat penting

dan tidak boleh diabaikan karena bisa saja terjadi karyawan yang

diperoleh peusahaan tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan.

Terpilihnya pegawai yang tepat dapat memperkokoh suatu

organisasi dalam pencapaian tujuan. Keliru memilih pegawai, dapat

merugikan baik dari segi waktu, biaya maupun semangat kerja.

Dalam melaksanakan seleksi, suatu organsasi sebaiknya

menentukan persyaratan yang harus dipenuhi oleh seorang calon

tenaga kerja sebelum mereka ditolak atau diterima. Hal ini bertujuan

agar seleksi bisa dilaksanakan seobjektif mungkin. Setelah

melaksanakan seleksi, tahap selanjutnya yang harus dilakukan

adalah penempatan, yaitu menempatkan orang yang tepat pada

jabatan yang tepat. Tenaga kerja yang ditempatkan pada jabatan

tertentu hendaknya sesuai dengan pengetahuan, kemampuan dan

ketrampilan yang dimiliki. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

5

Page 6: PROPOSAL ERMANILIS edit

Oleh karena itu pembagian kerja merupakan salah satu faktor

yang paling penting karena adanya pembagian kerja akan dapat

memberikan kejelasan bagi para karyawan untuk dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai dengan beban kerja

yang menjadi tanggung jawab serta mencegah kemungkinan

terjadinya tumpang tindih pekerjaan, pemborosan dan saling

melempar tanggung jawab bilamana terjadi kesalahan dan

kesulitan.

Perpustakaan seperti halnya organisasi yang lain, adalah jaringan dari berbagai

komponen yang saling berhubungan, sedemikian rupa, sehingga terdapat berbagai

tugas berbeda dalam setiap komponen. Setiap jenis tugas merupakan identitas yang

memerlukan keterampilan. Pengetahuan atau kemapuan tertentu yang perlu di ingat

oleh pimpinan perpustakaan adalah bukan mendesain tugas, yang diselesaikan dengan

kualitas setafnya, tugas pimpinan perpustakaan saat ini adalah mendesain tugas-tugas

dan menetukan staf yang memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan tugas

berkembang selaras dengan tujuan organisasi induknya.

Implikasinya jelas, untuk mewujudkan pencapaian tujuan yang optimal dalam

suatu organisasi adalah terjalinnya kerjasama diantara sesama karyawan, dengan

mengedepankan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi. Hal ini

mensinyalir adanya tuntutan yang harus di perhatikan dengan serius yakni

Produktivitas karyawan perpustakaan pusat harus di senergikan, karena tanpa hal

tersebut akan sulit untuk mencapai tujuan yang telah digariskan

6

Page 7: PROPOSAL ERMANILIS edit

Dengan demikian keterlibatan seluruh karyawan diperpustakaan pusat

Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, dengan penuh kesabaran dalam

pengembangan perpustakaan, sangat dibutuhkan untuk memacu produktivitas dan

kinerjanya.

Untuk membuktikan kebenarannya maka perlu di uji secara ilmiah sistematis

dan objektif, karena itulah penulis tertarik melakukan penelitian terhadap Pengaruh

pembagian kerja (Job Diskription) terhadap produktivitas kerja karyawan

Perpustakaan Pusat Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas maka dapat di identifikasikan masaalah yaitu

”Bagaimana pengaruh pembagian kerja (Job Diskription) terhadap produktivitas kerja

karyawan Perpustakaan Pusat Universitas Lancang Kuning Pekanbaru”

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pembagian kerja karyawan perpustakaan Universitas

Lancang Kuning Pekanbaru.

2. Bagaimana produktivitas karyawan Perpustakaan Universitas Lancang

Kuning Pekanbaru

7

Page 8: PROPOSAL ERMANILIS edit

3. Adakah pengaruh pembagian kerja karyawan terhadap produktivitas kerja

karyawan.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pembagian kerja di perpustakaan pusat

Universitas Lancang Kuning Pekanbaru.

2. Untuk mengetahui bagimana produktivitas karyawan Perpustakaan

Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

3. Untuk mengetahui pengaruh pembagian kerja karyawan terhadap

produktivitas kerja karyawan.

1.4.2 Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini merupakan implementasi ilmu pengetahuan yang

pernah penulis terima selama mengikuti perkuliahan di Fakultas

Ilmu Badaya (Bidang Perpustakaan) Universitas Lancang Kuning

Pekanbaru.

2. Diharapkan sebagai bahan masukan bagi Perpustakaan Pusat

Universitas Lancang Kuning tentang pengaruh pembagian kerja

terhadap produktivitas kerja karyawan.

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya, dibidang yang

sama.

8

Page 9: PROPOSAL ERMANILIS edit

1.5 Hipotesa

Hipotesa disebut juga dengan perkiraan atau dugaan sementara. Dalam

penelitian yang mengkaji pengaruh variable bebas terhadap variable terkait, harus

dilengkapi dengan hipotesa. Dalam penelitian ini, hipotesanya yaitu :

H1 : Terdapat pengaruh pembagian kerja (Job Diskriftion) terhadap produktivitas

kerja karyawan perpustakaan pusat Universitas Lancang Kuning Pekanbaru

H0 :Tidak Terdapat pengaruh pembagian kerja (Job Diskriftion) terhadap

produktivitas kerja karyawan perpustakaan pusat Universitas Lancang

Kuning Pekanbaru

1.6. Disain Penelitian

1.6.1. Pengertian desain penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan

pelaksanaan penelitian (Suchman, 1967: 307), dalam pengertian yang lebih sempit,

desain penelitian hanya mengenai pengumpulan dan analisis data saja. Namun

demikian desain penelitian juga bermakna proses-proses penelitian yang dapat dibagi

dalam dua kelompok yaiut : (1) Prencanaan penelitian. Proses perencanaan penelitian

dimulai dari identifikasi, pemilihan serta rumusan masalah, sampai dengan perumusan

hipotesis serta kaitannya dengan teori dan kepustakaanyang ada. (2) Pelaksanaan

penelitian atau proses operasional penelitian. (Moh Nazir, 1983: 84-85)

9

Page 10: PROPOSAL ERMANILIS edit

Sifat dari penelitian ini adalah Deskriptif . Penelitian deskriptif digunakan

untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi serta menafsirkan variabel pengaruh

pembagian kerja karyawan Universitas Lancang Kuning.

Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

survey. (Sugiono, 1994) menjelasakan pendekatan survey sebagai penelitian yang

dilakukan dalam populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data

dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-

kejadian relatif, distribusi, dan ataupun hubungan-hubungan antara variabel, sosiologis

maupun psikologis.

Setelah data yang berasal dari lapangan terkumpul, langkah selanjutnya penulis

akan menganalisa data tersebut. Data penelitian ini dianalisis dengan metode Path

analysis. Path analysis adalah metode analisis data pada penelitian kuantitatif yang

cocok untuk mengukur pengaruh suatu variable bebas kepada variable tidak bebas.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode ini dengan tujuan untuk

mengetahui apakah pembagian kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja di

perpustakaan Pusat Universitas Lancang Kuning Pekanbaru. Dalam penelitian ini

selain data kualitatif juga akan dilengkapi oleh data-data kuantitatif. Data kuantitatif

yaitu data dalam bentuk jumlah atau angka yang dituangan untuk menerangkan suatu

kejelasan dari angka-angka atau membandingkan dari beberapa gambaran sehingga

memperoleh gambaran baru, kemudian dijelaskan kembali dalam kalimat atau uraian.

Data kuantitatif penelitian ini diperoleh melalui angket kemudian ditabulasikan guna

untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan pembagian tenaga kerja

10

Page 11: PROPOSAL ERMANILIS edit

karyawan yang dicari dengan melihat dan membandingkan rata- rata masing- masing

variabel. Sementara data kualitatif di peroleh melalui wawancara, observasi dan

penelitian dokumentasi.

1.6.2. Langkah-langkah penelitian

Berikut ini adalah desain penelitian dalam bentuk gambar dengan makna

Pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian sebagaimanana yang

dikemukakan Moh Nazir yang telah penulis paparkan sebelumnya dalam membahas

pengertian desain penelitian, sebagai berikut :

11

Start

Penelitian Pendahuluan

Studi Literatur

Identifikasi Masalah

HipotesisH1 :Terdapat pengaruh pembagian kerja pada Perpustakaan Pusat Universitas

Lancang Kuning Pekanbaru

H0 :Tidak Terdapat pengaruh produktivitas kerja pada Perpustakaan Pusat Universitas Lancang kuning Pekanbaru

Menentukan variabel penelitianX= Pembagian kerja (Job Diskription)Y= Produktivitas Kerja

Page 12: PROPOSAL ERMANILIS edit

Pengumpulan data 3.2 Jenis Data

- Data Primer- Data Sekunder

4.2 Metode Pengumpulan Data- Kuesioner- Observasi- Wawancara

12

Penentuan Populasi dan Sampel1. Populasi2. Teknik Sampling3. Penentuan Jumlah Sampel

ya

Data ValidDan

Realibel

tidak

Pengolahan Data- Uji F

Analisa dan Pembahasan:- Deskriptif- Inferensi (uji F)

Kesimpulan dan Saran

Pembuatan Kuesioner:

1. Berdasarkan variabel Penelitian 2. Menetapkan Skala3. Penyusunan Kuesioner

Uji Validitas dan Reabilitas

Page 13: PROPOSAL ERMANILIS edit

Gambar : Desain penelitian dalam arti sempit: proses operasional penelitian (lanjutan)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan adalah sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang penulis memilih topik ini. Di

samping itu penulis juga memunculkan rumusan masalah dan tujuan serta

kegunaan penelitian ini.

Bab II: Tinjauan pustaka dan landasan teori. Pada bagian kedua ini pertama-tama,

penulis mengemukakan deskripsi lokasi penelitian. Selain itu, bab ini berisi

teori-teori yang digunakan sebagai pendukung dalam penulisan skripsi ini.

Teori tersebut meliputi teori Job Descreftion (pembagian kerja),

Produktivitas kerja karyawan.

Bab III: Metodologi Penelitian. Bab ini berisi beberapa metode yang dilakukan

dalam pengambilan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian. Di

samping itu, penulis juga menyebutkan subjek dari penelitian ini.

Bab IV: Laporan Penelitian dan Pembahasan. Pada bab ini dikemukakan laporan

hasil penelitian. Laporan tersebut Pengaruh pembagian kerja (Job

descriftion ) terhadap produktivitas kerja karyawan Perpustakaan Pusat

Univeritas Lancang Kuning Pekanbaru.

13

Selesai

Page 14: PROPOSAL ERMANILIS edit

Bab V: Simpulan dan Saran. Pada bab terakhir ini berisi simpulan yang diperoleh

dari hasil penelitian yang telah dilakukan. Disamping itu, bab ini juga

berisi saran bagi peningkatan kualitas pelayanan perpustakaan khususnya

manajemen dan produktivitas kerja

14

Page 15: PROPOSAL ERMANILIS edit

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka.

Berdasarkan sepengetahuan penulis terhadap penelitian sejenis, penulis

menemukan tiga hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya yang

dijadikan sebagai rujukan.

Penelitian pertama dilakukan oleh Hadi Prayetno tahun 2009 yang berjudul

Pengaruh pembagian kerja terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. BTN

(persero. Tbk Kantor cabang Syariah Medan. Tehnik pengambilan sampel ditentukan

dengan menggunakan sampel jenuh (sampel sensus) dengan membagikan kuesioner pada

karyawan PT. BNI (Persero), Tbk Kantor Cabang Syariah Medan. Metode analisis yang

dipergunakan adalah metode analisis defkriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari

analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan (Uji F) dan pengujian

signifikan parsial (Uji t) dan pengujian koefisien determinasi (R2). Hasil penelitian ini

menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada faktor Spesialisasi Kerja

(X1) terhadap Efektivitas Karyawan Pada PT BNI (Persero), Tbk Kantor Cabang Syariah

Medan. Sedangkan faktor Beban Kerja (X2) sebagai variabel dominan kedua berpengaruh

15

Page 16: PROPOSAL ERMANILIS edit

signifikan terhadap Efektivitas Karyawan Pada PT BNI (Persero), Tbk Kantor Cabang

Syariah Medan.

Penelitian Kedua dilakukan oleh Tri Silawati Dewi tahun 2005 dengan Judul

Pengaruh Pembagian Kerja terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi PT.

Dupantex Kabupaten Pangkalongan dengan hasil Populasi Penelitian meliputi seluruh

karyawan bagian produksi PT. DUPANTEX Kabupaten Pekalongan yaitu 1014 orang,

Sampel 10% dari populasi. Variabel Penelitian ada 2 yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini adalah pembagian Kerja (X) yang

terdiri dari Penempatan Kerja, Beban Kerja dan Spesialisasi Pekerjaan. Sedangkan

variabel terikatnya adalah Efektivitas Kerja (Y). Data Pembagian Kerja diambil dengan

menggunakan metode angket, sedangkan Efektivitas Kerja diambil dengan menggunakan

dokumentasi data perusahaan dan untuk kelengkapan data-data menggunakan metode

wawancara dan observasi. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode

analisis diskriptif persentase dan analisis regresi linier sederhana. Hasil Penelitian dari

analisis regrisi linier sederhana di peroleh persamaan regresi Y = 26,446 + 0,242 X. Hasil

analisis varians untuk regresi diperoleh Fhitung = 6,795 > Ftabel = 3,94. Dengan demikian

menunjukan bahwa Pembagian Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Efektivitas Kerja karyawan maka hipoteis peneliti diterima.

Penelitian ketiga dilakukan oleh Roni Candra :2010 dengan judul Pengaruh

Penempatan Kerja Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Perencanaan

Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (BAPPELITBANG) Kabupaten Rokan

Hulu. Hasil dari analisi regresi linier sederhana didapatkan persamaan : Y = 2,203 + 0,619

16

Page 17: PROPOSAL ERMANILIS edit

X yang dapat dijelaskan bahwa konstanta (a) sebesar 2,203 menunjukkan besarnya nilai

variable Yjika variable besarnya dianggap nol, artinya jika tanpa dipengaruhi oleh

variable penetapan kerja dalam organisasi maka besarnya prestasi kerja adalah 2,203.

Koefisien regresi bernilai positif menunjukkan pengaruh yang searah, artinya semakin

tinggi nilai variable kesesuaian penempatan kerja akan menyebabkan semakin tinggi

perstasi kerja. Kemudian besarnya koefisien diterminasi (R²) = 0,745 menunjukkan bahwa

penempatan kerja (X) memberikan konstribusi/sumbangan sebesar 74,50% terhadap

perubahan prestasi kerja, sedangkan sisasnya sebesar 25,60% merupakan

sumbanga/kontribusi variable lain yang tidak diamati dalam penelitian ini. Dari hasil uji

parsial (Uji t) didapatkan nilai t hitung = 12,804 lebih besar dari hasil t table = 2,003

dengan significant 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga terbukti bahwa secara parsial

variable penempatan kerja (X) berpengaruh secara signifikan terhadap perestasi kerja

pegawai (Y). dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa penempatam kerja sesuai

dengan latar belakang pendidikan, pengetahuan kerja, keterampilan kerja dan pengetahuan

kerja berpengaruh sangat kuat dalam meningkatkan pretasi kerja pegawai

BAPPELITBANG Kabupaten Rokan Hulu.

Meskipun penelitian yang penulis temukan memiliki kesamaan dengan penulis

lakukan, namun penelitian tersebut memiliki perbedaan-perbedaan.

Yang menjadi pembeda penelitian ini adalah :

1 Variabel penelitian sama-sama dua variabel namun memiliki dua variabel

perbedaan-perbedaan

17

Page 18: PROPOSAL ERMANILIS edit

2 Penelitian diatas lebih dekat kepada penelitian kualitatif, sedangkan

penelitian yang penulis kerjakan lebih dekat kepada penelitian kuantitatif.

3 Lokasi penelitian metode serta waktu penelitian jelas berbeda, Yang

mengakibatkan populasi dan sampel juga mesti berbeda

2.2 Landasan Teori.

2.2.1. Perpustakaan

Perpustakaan, seperti yang dikenal sekarang adalah lebih tua dari pada buku,

kertas dan mesin cetak. Sebab perpustakaan telah ada jauh sebelum benda-benda

tersebut ditemukan oleh. Namun tidak mudah untuk menentukan kapan mulai ada

sebuah perpustakaan. Menurut suatu analisa dan kajian tentang perpustakaan

dipastikan telah diawali sejak berkembangnya budaya dan pengenalan bentuk huruf-

huruf sebagai formulasi suara atau bahasa komunikasi. Huruf-huruf tersebut dirangkai

menjadi kata-kata yang mengandung arti tertentu. Sementara kata-kata tersebut

dirangkai menjadi kalimat. Sedangkan kalimat yang sempurna disusun menjadi alenia

/tulisan, baik sebagai artikel, kumpulan tulisan naskah, deskrip, maupun buku sebagai

informasi yang lengkap. Berbagai tulisan tersebut dikumpulkan, disimpan, dipelihara

dan dipergunakan sebagai sumber ilmu pengetahuan oleh masyarakat tertentu. Ketika

itulah kalangan masyarakat menggunakan perpustakaan. Hal tersebut terus berfroses

dan mengalami berbagai perkembangan dan perubahan, sampai pada saat sekarang ini.

2.2.2 Perpustakaan Perguruan Tinggi

18

Page 19: PROPOSAL ERMANILIS edit

Di Indonesia, berdasarkan SK Menpan no. 132 tahun 2003, seperti dikutip

Hermawan dan Zen (12), dinyatakan bahwa perpustakaan adalah unit kerja yang

memiliki sumber daya manusia, ruangan khusus dan koleksi bahan pustaka sekurang-

kurangnya terdiri dari 1000 judul dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai dengan jenis

perpustakaan yang bersangkutan dan dikelola menurut sistem tertentu.

Dalam UU RI no. 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, dinyatakan bahwa

perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya

rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan

pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Artinya

bahwa sebuah perpustakaan harus memiliki unit kerja, koleksi baik tercetak maupun

non-tercetak, dan sumber daya manusia yang melaksanakan tugas sebagai pengelola

unit kerja dan koleksi tersebut.

Selanjutnya dalam UU RI no. 43 tahun 2007 pasal 24. a dan b secara tegas

menetapkan bahwa :

a. Setiap Perguruan Tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi

standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional

Pendidikan.

b. Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (a) memiliki koleksi, baik

jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk

mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat.

19

Page 20: PROPOSAL ERMANILIS edit

2.2.3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Secara umum tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah menunjang

Universitas dalam proses Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu penyelenggaraan

pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Secara khusus adalah untuk

membantu mahasiswa, tenaga pengajar dan tenaga kependidikan perguruan tinggi

dalam proses pembelajaran.

Linch (3) mengatakan bahwa Perguruan Tinggi memiliki kewajiban untuk

menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pemustakanya, dengan tiga tujuan

utama yaitu :

a. Menyediakan kebutuhan untuk proses pendidikan para mahasiswa, sesuai

dengan tuntutan kurikulum dan kebutuhan lainnya;

b. Mendukung proses pembelajaran para tenaga pengajar dengan menyediaan

koleksi yang up to date; dan

c. Menyediakan koleksi untuk kebutuhan penelitian.

Upaya pencapaian tujuan tersebut akan dapat terlaksana dengan baik, apabila

setiap komponen di Perguruan Tinggi berpartipasi dalam mewujudkannya. Hermawan

dan Zen (34), mengatakan bahwa pentingnya keberadaan perpustakaan perguruan

tinggi dalam penyelenggaraan pendidikan, maka Perpustakaan Perguruan Tinggi

menjadi indikator mutu pendidikan Perguruan Tinggi. Semakin baik perpustakaannya

maka semakin baik pula mutu keluaran Perguruan Tinggi tersebut.

2.2.4. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

20

Page 21: PROPOSAL ERMANILIS edit

Thomson dan Reg (10), menyatakan ”The prime function of a university

library is to provide facilities for study and research for the member of its own

institution”, dengan demikian sebuah universitas tanpa perpustakaan yang ’sempurna’

sebagai perpustakaan Perguruan Tinggi maka bagaimana kualitas out put dari

universitas tersebut akan

Perpustakaan Perguruan Tinggi disebut juga sebagai unsur penunjang

Perguruan Tinggi dalam mewujudkan Visi dan Misinya. Upaya untuk merealisasikan

peran tersebut, perpustakaan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

a. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar Civitas Akademika, oleh karena itu

koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan

pembelajaran, pengorganisasian bahan pelajaran setiap program studi, koleksi

tentang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi

pembelajaran.

b. Fungsi Informasi

Perpustakaan diharapkan mampu menjadi sumber informasi yang mudah

diakses oleh pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling

mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di

perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi

21

Page 22: PROPOSAL ERMANILIS edit

adalah menghasilkan karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk

kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang.

d. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk

membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan daya inovasi

pemustaka.

e. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga dapat membantu melakukan publikasi karya

yang dihasilkan oleh masyarakat universitas yaitu para sivitas akademika dan

staf non-akademik.

f. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang

telah dihasilkan oleh warga perguruan tingginya.

g. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai

tambah terhadap sumber-sumber informasi yang dihasilkan untuk membantu

pengguna dalam melakukan tri dharmanya. (Wijayanti, 3-4)

2.2.5.Kegiatan di Perpustakaan

Kegiatan diperpustakaan adalah suatu tugas atau jawaban yang harus dilakukan

didalam perpustakaan tersebut, yang dapat dibagi sebagai berikut:

(SutarnoNS,2006:73)

22

Page 23: PROPOSAL ERMANILIS edit

1. Pengadaan bahan pustaka, meliputi kegiatan :

a. Menghimpun/ mengumpulkan

b. Membeli

c. Menerima sumbangan/bantuan

d. Tukar-menukar

e. Menggandaakan

f. Menerbitkan

g. Kerja sama koleksi

2. Pengolahan mencakup:

a. Regestrasi

b. Pengecapan

c. Katogisasi

d. Klasifikasi

e. Pengetikan kartu buku

f. Pengetikan kartu katalog

g. Pembuatan nomor barcode (sistem komputer)

h. Pembuatan perlengkapan buku (label, slip buku, slip tanggal , sampul

dan lain-lain)

i. Pembuatan lembar kerja

j. Penjajaran kartu ( file)

k. Penysusunan koleksi pada tempat tertentu (rak buku, majalah, koran,

lemari/laci dan lain-lain).

23

Page 24: PROPOSAL ERMANILIS edit

l. Pemasukan data (data entry)

3. Layanan, meliputi kegiatan:

a. Sirkulasi (peminjaman/ pengembalian)

b. Keanggotaan

c. Referensi

d. Bimbingan dan penyuluhan kepada pemakai

e. Layananpembaca

f. Layanan unit perpustakaan keliling (perpustakaan umum/layanan ekstra

g. Penelitian

h. Layanan lain yang mungkin dilakukan

i. Pendidikan pemakai

4. Pemasaran /sosialisasi meliputi:

a. Publikasi

b. Promosi

c. Mengundang tokoh, pakar, figur publik

5. Kerja sama antar perpustakaan mencakup kegiatan:

a. Pengolahan

b. Katalog induk

c. Pembinaan dan peengembangan profisi

d. Sistem jajaring/ jaringan

24

Page 25: PROPOSAL ERMANILIS edit

Sering diungkapkan bahwa perpustakaan adalah lembaga yang Nir – Laba

( Non profit organization ) artinya perpustakaan bukanlah lembaga yang mencari

keuntungan, seperti halnya toko buku. Namun perpustakaan memerlukan modal, baik

untuk pengadaan koleksi, perawatan dan pelayanan, serta gaji pengelolaannya.

Perpustakaan adalah suatu investasi sebagai lembaga yang memerlukan modal,

maka tidaklah mungkin perpustakaan memberikan layanan secara gratis kepada

pemustaka. Dalam banyak hal, pemakai pada hakekatnya, tidak membayar secara

langsung, tetapi membayar secara tidak langsung, misalnya mahasiswa membayar

layanan perpustakaan melalaui unag kuliah, artinya, pembayaran yang dilakukan

sepenuhnya, adalah untuk sebesarnya memenuhi kebutuhan pengguna itu sendiri.

(Herman,2006:12-13)

2.3. Manajemen Sumber Daya Perpustakaan.

2.3.1. Pengertian Sumber Daya Manusia

Menurut (Sutarno NS, 2006:115-116). Sumber Daya Manusia di Perpustakaan

merupakan salah satu faktor atau pilar yang sangat penting. Oleh sebab itu harus selalu

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang harus dipenuhi Pengembangan Sumber

Daya Manusia (human resources). Di Perpustakaan harus dilakukan perencanaan yang

baik, agar perpustakaan memiliki SDM yang berkualitas. Seperti halnya

pengembangan koleksi yang dilakukan untuk dapat selalu mengikuti perkembangan

informasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat pemakai, maka Sumber Daya

Manusia harus terus menerus dikembangkan. Pengembangan SDM, terutama sumber

25

Page 26: PROPOSAL ERMANILIS edit

daya masa ini, dilakukan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Pengembangan tersebut, mencakup dua bidang yaitu :

1. Kualitas Pengetahuan knowledge , keterampilan Skill dan sikap, Kpribadian,

Perilaku atitude.

2. Kuantitas ( Jumlah ) Pembinaan Seumber Daya Manusia, menurut jumlah,

mengacu kepada perkembangan kebutuhan yaitu :

- Menambah jumlah pegawai, apabila terjadi perkembangan organisasi.

- Mengurangi jumlah pegawai,apabila terjadi perampingnan struktor

organisasi.

- Mempertahan yang ada, namun dilakukan efesiensi dan efektifitas, agar

terjadi penghematan.

Sedangkan (Sedarmayanti,2001:17) Sumber Daya Manusia adalah

diperuntukkan bagi pelaksanaan, pengelolahan, penyimpanan dan penyaluran

informasi. Agar hasil pelaksanaan pekerjaan kantor tersebut dapat mencapai tujuan

yaitu tersedianya informasi yang siap pakai, maka hendaknya diterapkan fungsi-fungsi

manajemen terhadap SDM terseut yaitu :

- Perencanaan.

- Pengorganisasian

26

Page 27: PROPOSAL ERMANILIS edit

- Pengerakkan

- Pengawasan

- Dan fungsi-funsi manajemen lainnya

Agar dapat memberikan layanan yang baik sesuai dengan fungsinya,

perpustakaan memerlukan tenaga Sumber Daya manusia yang memadai, baik dari

jumlah dan kualitas yang harus dimilikinya. Jumlah dan kualitas dari tenaga

pustakawan atau mereka yang bekerja dilingkungan perpustakaan sangat tergantung

dari jenis perpustakaan serta cakupan tugas yang harus dilaksanakannya

(Darmono,2001:220).

Fungsi manajemen yang terdiri atas, Perencanaan, Pengorganisasian,

penggerakan dan pengawasan, dijalankan guna mencapai tujuan organisasi

perpustakaan yang telah ditentukan sebelumnya. Namun ada hal yang harus dipenuhi

didalam menjalankan fungsi-fungsi tersebut yaitu unsur-unsur manajemen. Unsue-

unsur manajemen itu terdiri atas enam hal yang bisa disebut enam M. Yaitu :

(1).Manusian (man). (2) Uang (modal kerja ) atau money,(3) mesin-mesin penunjang

(machines ) (4). Barang-barang, inventaris atau material (materials ).(5). Sistem

prosedur dan mekanisme kerja (methods) dan (6). Tempat berlangsung transaksi

informasi masyarakat pemakai atau pelanggan yang disebut pasar atau market.

(Sutarno,2006:160).

Masyarakat dalam pandangan dunia perpustakaan adalah semua orang yang

secara sosiodemegrafi tercakup dalam jangkauan tujuan pelayanannya. Mereka tidak

dibatasi oleh batas-batas ruang secara tegas. Siapa pun dan darimana pun orang

27

Page 28: PROPOSAL ERMANILIS edit

tersebut berasal, dianggap mempunyai hak untuk mendapat informasi yang

dibutuhkannya, karena itu mereka berhak pula atas pelayanan perpustakaan.

Perpustakaan merupakan bagian integral dari struktur sosial, yang secara khas

membidangi pengelolaan informasi dan sumber-sumber informasi. Oleh karena

tugasnya yang khas seperti itu maka hampir disemua lembaga atau organisasi sosial

dimasyarakat, selalu ada perpustakaannya.(M.Yusup,2009:342).

2.3. PEMBAGIAN KERJA (JOB DISKRIPTION)

2.3.1. Pengertian Pembagian Kerja ( Job Diskription}

Wewenang, kewajiban dan tanggung jawab menjadi jelas. Ini akan mencegah

kekacauan, konflik kekuasaan, tumpang tindih pekerjaan dan kecendrungan saling

lempar tugas, wewenang dan tanggung jawab apabila ada kemungkinan kesulitan.

(Iskandar,1992:28)

Penbagian kerja mutlak diperlukan, sebab tanpa adanya pembagian kerja,

mereka akan bekerja menurut kemauan sendiri-sendiri tanpa menghiraukan tujuan

organisasi atau perpustakaan, oleh karena itu dalam perpustakaan perlu sekali adanya

pembagian kerja yang baik dapat memberikan penjelasan bagi para karywan untuk

dapat melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan beban kerja yang menjadi

tanggung jawabnya. (Iskandar,1992:37).

2.3.2. Manfaat Pembagian kerja

28

Page 29: PROPOSAL ERMANILIS edit

Manfaat pembagian kerja adalah agar supaya pekerjaan terselenggara dengan

baik sesuai rencana dan dapat diketahui dengan jelas tujuan suatu organisasi, pegawai

atau karyawan yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pekerjaan tersebut.

( Marzuki,1981:9).

Sedangkan menurut A.S Moenir manfaat pembagian kerja adalah:

a. Memudahkan bagi seseorang untuk melaksanakan tugas pekerjaannya tanpa

nunggu perintah atau komando.

b. Diketahui dengan jelas wewenang dan tanggung jawab dari pekerjaan itu.

c. Tidak meragukan dalam pemberian tugas atau pelaksanaan pekerjaan.

d. Memudahkan dalam pengawasan

e. Tidak terjadinya simpang siur atau benturan dalam pelaksanaan pekerjaan.

f. Menjadi dasar pertimbangan dalam penentuan kebutuhan pendidikan.

2.3.3. Alasan Pembagian Kerja

Adapun alasan diadakan pembagian kerja adalah bahwa seseorang tidak akan

melakukan semua pekerjaan yang ada di dalam organisasi seorang diri tanpa bantuan

orang lain.

Menurut Sondang P. Siagian ada tiga alasan di adakan pembagian kerja yaitu:

a. Beban kerja yang harus di pikul

b. Jenis pekerjaan yang harus beragam

c. Berbagai spesialisasi yang diperlukan.

29

Page 30: PROPOSAL ERMANILIS edit

(Sondang P. Siagiaan ,1983:10)

Dengan adanya pembagian kerja maka pegawai atau karyawan dituntut

tanggung jawabnya didalam penyelesaian setiap tugas yang dibebankan kepadanya.

Jenis pekerjaan yang beraneka ragam yang merupakan hal yang sudah biasa didalam

organisasi yang mempunyai tujuan yang jelas. Spesialisasi pekerjaan diperlukan

karena dalam pembagian kerja terjadi pembagian fungsi-fungsi dimana setiap fungsi

tersebut memerlukan keahlian khusus untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.

2.3.4. Indikator Pembagian Kerja

Untuk mengukur pembagiankerja digunakan indikatorindikator sebagai

berikut:

1) Penempatan Karyawan

Penempatan karyawan ialah bahwa setiap pegawai atau karyawan

ditempatkan sesuai dengan kemampuan, keahlian dan pendidikan yang

dimiliki sebab ketidak tepatan dalam menetapkan posisi karyawan akan

menyebabkan jalannya pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak

maksimal (A.S Nitisesmito,1996:174).

2) Beban Kerja

Beban kerja adalah tugas pekerjaan yang dipercayakan untuk dikerjakan

dan tanggung jawabkan oleh satuan organisasi atau seorang pegawai

tertentu. (Sutarno,1978 :103)

30

Page 31: PROPOSAL ERMANILIS edit

Beban kerja yang harus dilaksanakan karyawan hendaknya merata,

sehingga dapat dihindari adanya seorang karyawan yang mempunyai beban

kerja terlalu banyak atau sedikit. Namun demikian beban kerja yang merata

ini tidak berarti bahwa setiap karyawan di perusahaan tersebut harus tetap

sama beban kerjanya.

3) Spesialisasi Pekerjaan

Spesialisasi pekerjaan adalah pembagian kerja berdasarkan oleh

keahlian atau keterampilan khusus (Sutarto:1978.110). Spesialisasi

pekerjaan sangat diperlukan dalam setiap organisasi karena tidak semua

pekerjan membutuhkan keahlian dan tidak semua orang mempunyai

keahlian yamg sama sebab setiap orang mempunyai kelebihan dan

keterampilan sendiri.

Agar semua tugas pekerjaan yang ada dapat dilaksanakan dengan baik maka

perlu sekali adanya spesialisasi pekerjaan. Namun walaupun demikian spesialisasi

pekerjan bukan merupakan tujuan mengkotak-kotankan pegawai

Pembagian kerja ( Job Diskriftion) adalah:

- Perincian serta pengelompokan aktivitas-aktivitas yang semacam atau

erat hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh suatu organisasi

tertentu.

31

Page 32: PROPOSAL ERMANILIS edit

- Perincian serta pengelompokan tugas-tugas yang semacam atau erat

hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh seseorang pejabat

tertentu.

Alasan-alasan tentang pentinya tenaga kerja (Job Diskriftion) antara lain:

1. Karena orang berbeda dalam pembawaan, kemampuan, kecakapan dan

mencapai ketangkasan yang besar dengan spesialisasi.

2. Karena orang yang sama tidak dapat dapat berada di dua tempat pada saat

yang sama.

3. Karena seorang tidak dapat mengerjakan dua hal pada saat yang sama.

4. Karena bidang pengetahuan dan keahlian bigitu luas, sehingga dalam

rentang hidup tidak mungkin dapat mengetahui lebih banyak dari pada

sebahagian kecil dari padanya ( Sutanto :2006.93)

2.4. PRODUKTIVITAS

Secara sederhana, produktivitas diartikan sebagai perbandingan antara

keluaran (output) dengan masukan (input). Produktivitas lebih ditujukan pada efisiensi

produk, secara lengkap aturan produktivitas organisasi adalah semua kelancaran atau

hasil dibagi dengan semua masukan.

Menurut (Nurmansya,2007:148) menyatakan bahwa produktivitas

mengamdung pengertian yang bertentangan dengan konsep ekonomis, filosofi dan

sistem sebagai berikut:

32

Page 33: PROPOSAL ERMANILIS edit

1. Sebagai konsep ekonomis, produktivitas berkenan dengan usaha kegiatan

manusia untuk menghasilkan barang ataupun jasa yang berguna untuk

pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat.

2. Sebagai konsep filisofi, pandangan hidup dan sikap mental yamg selalu

berusaha, meningkatkan mutu kehidupan.

3. Sebagai konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian

suatu tujuan harus ada kerja sama dari unsur-unsur yang relaven sebagai

sistem.

Dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja, perlu dikembangkan suatu

penilaian terhadap tenaga kerja tersebut sebelum dilakukan penilaian terhadap tenaga

kerja, perlu diketahui tentang produktivitas.

Selain itu, produktivitas tenaga kerja dapat dipengaruhi oleh sikap kerja

seperti, kesedian untuk bekerja secara bergiliran (shift work), tingkat keterampilan,

hubungan antara tenaga kerja dengan pimpinan.

Produktivitas tenaga kerja menurut pendapat (Prof.Dr. Sumitro Djayahadi

Kusuma ,1991:41) merupakan aktivitas yang penting dalam organisasi, karena tenaga

kerja membuat tata susunan yang efektif dalam suatu kelompok kerja dalam

perusahaan.

Berbagai ungkapan seperti output, kinerja, efesiensi, efektivitas dan bang for

the buck sering dihubungkan dengan produktivitas. Secara umum, pengertian

produktivitas dikemukakan orang dengan menunjukkan kepada rasio output terhadap

input. Inputs bisa mencakup biaya produksi dan biaya peralatan. Sedangkan output

33

Page 34: PROPOSAL ERMANILIS edit

bisa terdiri dari penjualan, pendapatan dan kerusakan. Bahkan ada yang melihat pada

performansi dengan memberikan penekanan pada nilai efesiensi. Efesiensi diukur

sebagai rasio output dan input. Dengan kata lain dengan pengukuran efesiensi

menghendaki penentuan outcome, dan penentuan jumlah sumber daya yang dipakai

untuk menghasilkan outcome tersebut. (Gomes,2003 :159 )

Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja

Menurut (Nurmansyah SR,2007:154), ada beberapa faktor yang mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan antara lain:

1. Motivasi

Pimpinan perlu mengetahui motivasi kerja, setiap pimpinan dapat memberikan

dorongan kepada karyawan untuk kerja lebih baik.

2. Pendidikan

Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang lebih tinggi akan

mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik, tanpa bekal pendidikan tidak

mungkin orang dapat dengan mudah mempelajari, sistem kerja yang bersifat baru.

3. Disiplin Kerja

Keinginan untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan yang tidak di

tentukan.

4. Keterampilan

34

Page 35: PROPOSAL ERMANILIS edit

Banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja karyawan keterampilan tersebut

dapat di tingkatkan melalui tarining, peatihan, dan kursu-kursus.

5. Sikap dan Etika

Dalam membangun yang serasi, selaras, dan seimbang dalam suatu tempat /

lingkungan kerja.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas perorangan yang tinggi

(Sinungan,2005:64) antara lain:

Kelompok pertama

- Tingkat pendidikan dan keahlian

- Jenis teknologi dan hasil produksi

- Kondisi kerja

- Kesehatan, kemampuan fisik

Kelompok kedua

- Sikap (terhadap tugas, teman)

- Keanekaragaman tugas

- Kepuasan kerja

- Kepastian pekerjaan

- Ambisi dan promosi

Lebih lanjut (Simanjuntak,1993:26) faktor yang mempengaruhi produktivitas

kerja pada karyawan yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan / kantor sebagai

berikut:

35

Page 36: PROPOSAL ERMANILIS edit

1. Pendidikan dan pelatihan

2. Pengahasilan dan jaminan sosial

3. Kesehatan

4. Kesempatan kerja

5. Peningkatan kemampuan manajemen pimpinan

6. Kebijaksanaan pemerintah

Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa produktivitas sangat

dipengaruhi oleh faktor :

← - Knowldge

← - Skells

← - Abilities

← - Attitudes, dan

← - Behaviors

Dari para pekerja yang ada di dalam organisasi, sehingga banyak program

perbaikan produktivitas meletakkan hal-hal tersebut sebagai asumsi-asumsi dasarnya.

Klingner & Nanbaldian, menyatakan bahwa produktivitas merupakan fungsi

perkalian daru usahan pegawai ( effort ), yang didukung dengan motivasi yang tinggi,

dengan kemampuan pegawai (ability ), yang diperoleh melalui latihan-latihan.

Produktivitas yang meningkat, berarti performansi yang baik, akan menjadi feedback

bagi usaha, atau motivasi pekerjaan pada tahap berikutnya. ( Gomes,2003:160).

Pengaruh pembagian kerja (Job Diskription) terhadap produktivitas kerja

karyawan perpustakaan Pusat Unilak.

36

Page 37: PROPOSAL ERMANILIS edit

Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk mengikuti

seseorang atau melakukan sesuatu yang menjadi tujuan organisasi atau harapannya,

seperti dalam Perpustakaan Pusat Unilak, langkah yang tepat untuk mengaktifkan

pegawai untuk mewujudkan harapan, guna meningkatkan kesejahteraannya.

Sebagaimana dikemukakanoleh (I.Narawijaya,199:77) bahwa motivasi

seseorang dalam organisasi tergantung pada harapannya. Ia akan mempunyai motivasi

yang tinggi, jika ia berkeyakinan bahwa prestasi itu dapat mengaharapkan imbalannya

lebih besar.

Jika dikaitkan dengan kondisi Perpustakaan Pusat Unilak, sebuah perpustakaan

yang ada dan tetap eksis dapat berperan dengan baik dan sanggup meleksanakan

tugas-tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya. Hal tersebut merupakan suatu

proses yang terus berlangsung dan diserapkan produktivitas kerjanya, semakin lama

semakin meningkat. Pada gilirannya citra perpustakaan di mata masyarakat menjadi

lebih baik, ( Sutarno NS, 2006:66).

Pada prinsipnya, secara umum sebuah perpustakaan mempunyai 3 (Tiga)

kegiatan utama yaitu:

1. Menghimpun

2. Memelihara

3. Memberdayakan semua koleksi bahan pustaka (Sutarno NS,2006:72).

Karyawan sebagai tenaga penggerak, yang merupakan unsur terpenting perannya

dalam dalam menentukan keberhasilan dan kegagalan organisasi perpustakaan, oleh

karena itu karyawan dituntut memiliki kemampuan untuk menggerakkan segala

37

Page 38: PROPOSAL ERMANILIS edit

sumber yang ada pada Perustakaan Pusat Unilak, sehingga dapat diberdayakan secara

optimal untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Sesuai dengan uaraian dan beberapa fungsi-fungsi pembagian kerja/

produktivitas kerja yang harus di ketahui dan dilaksanakan oleh karyawan

perpustakaan dalam kegiatan sehari-hari akan dibahas dan dijadikan sebagai indikator

pembagian (job Diskription) kerja serta produktivitas kerja karyawan.

Dengan demikian terdapat pengaruh positif pembagian kerja (Job Diskription)

terhadap produktivitas kerja karywan Perpustakaan Pusat Unilak. Dengan perkataan

lain, semakin baik/ pembagian pekerjaan (Job Diskription) maka semakin baik pula

atau semakin tinggi tingkat produktivitas untuk mengembangkan perpustakaan pusat

tersebut.

Keterangan: r1y = Pengaruh Variabel bebas x terhadap y

38

Produktifitas KerjaPembagian Kerja(Job Diskription)

r1y

Page 39: PROPOSAL ERMANILIS edit

BAB III

METODE PENELITIAN.

3. 1 METODE PENELITIAN

Bentuk penelitian yang digunakan adalah penelitian dikriptif dengan metode

penelitiannya adalah metode survei menurut (Best ,1982:19).

Penelitian Diskriftif adalah suatu analisis untuk menjawab pertanyaan, hubungan

antara beberapa variabel. Variabel yang dikaji dibedakan atas dua hal yaitu variabel

bebas terdiri dari pembagian kerja Job Diskription, sedangkan variabel terkait adalah

produktivitas kerja karyawan dalam mengembangkan perpustakaan pusat Unilak.

Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun

kecil, dapat dikemukakan kejadian-kejadian relatif, distriatif dan hubungan antara

variabel, sosiologi maupun psikologi. (Subiono,1994:3)

39

Page 40: PROPOSAL ERMANILIS edit

3.2 POPULASI DAN SAMPEL

Populasi penelitian adalah seluruh karyawan Perpustakaan Pusat Unilak

Pekanbaru yang berjumlah 7 orang sebagai sampel penelitian ini diambil

keseluruhannya.

Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode sensus yaitu

sebanyak 7 orang. dari 7 orang karyawan Perpustakaan Pusat dibuatkan nomor urut

yaitu 1-7, sebagai nomor responden dalam sampel penelitian ini.

3.3 VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian yaitu akan di teliti dalam penelitian ini terdiri dari, satu

variabel bebas yaitu : Pembagian Kerja (Job Diskription) x dan variabel terkait adalah

produktivitas kerja karyawan Perpustakaan Pusat Unilak (y) sebagai berikut

No Variabel Indikator

1

2

Pembagian Kerja (x)

Produktivitas Kerja (y)

- Penempatan Karyawan

- Beban Kerja

- Motivasi

- Disiplin Kerja

- Pendidikan

40

Page 41: PROPOSAL ERMANILIS edit

- Keterampilan

- Sikap dan Etika

3.4. INSTRUMEN PENELITIAN

Untuk memperoleh data dalam penelitian ini dipergunakan dua teknik

pengumpulan data yaitu :

1. Angket ( Quesionere ) yaitu penulis membuat beberapa pertanyaan yang berkaitan

dengan penelitian ini, dan sebabarkan kepada objek yang akan diteliti, dari hasil

angket tersebutlan akan didapat gambaran secara umum,yang akan dibahas dan

dianalisa untuk mendapatkan hasil penelitian yang sebenarnya.

2. Wawancara, adalah peneliti berhadapan langsung dengan objek yang akan diteliti

yaitu tentang data-data yang diperlukan dalam penelitian tersebut.

Angket disusun menurut model skala Likert yang dirumuskan dalam benuk

kontinium dengan empat kategori yaitu :

Kuisioner dibuat terstruktur dengan alat ukur Skala Likert yaitu :

1. Sangat setuju (sangat positif) dengan skor :5

2. Setuju ( positf) dengan skor :4

3. Ragu-ragu ( netral) dengan skor :3

4. Tidak setuju ( negative) dengan skor :2

5. Sangat tidak setuju (sangat negative) dengan skor :1

41

Page 42: PROPOSAL ERMANILIS edit

3.5 TEKNIK ANALISIS DATA

Untuk melakukan analisis dari hasil penelitian ini, analisis data dipergunakan

adalah analisa Korelasi dan analisa regresi berganda dengan hipotesis statistiknya

adalah sebagai berikut:

1. H1 : ry>0

Ho : ry = 0

Rumus yang dipergunakan untuk menghitung koofisien korelasi sedehana,

rumus produk moment menurut :(Arikunto,2006:170)

r = nΣxy – (Σx) (Σy)

√{1n Σ y²- (xy)²} {nΣ y²- (Σy)²}

Dimana:

r = Koefisen korelasi variabel bebas dan variabel terikat

n = Banyaknya sampel

x = Skor tiap item

y = Skor total variabel

Sedangkan uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsisten

alat ukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut mempunyai

hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda

Analisis Regresi

Untuk menguji hipotesis penelitian ini peneliti menggunakan analisis regresi linier.

Analisis regresi linier ini digunakan untuk mengetahui pengaruh Pembagian kerja (x)

42

Page 43: PROPOSAL ERMANILIS edit

terhadap perestasi kerja (y). Adapun rumus regresi linier yang dipakai adalah sebagai

berikut:

Y=a + bX + e

Dimana:

Y = Perestasi kerja

a = Konstata

b = Koefisien regresi

X = Penempatan kerja

e = Variabel gangguan

Dari pengolahan data dengan program SPSS For Windos Version 17 kemudian

dilakukan analisis secara diskriftif dan pembuktian hipotesis.

43