produk domestik regional bruto 2008 - tanahdatar.go.id · definisi ini pdrb mencakup juga...

91

Upload: duongthuy

Post on 14-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

Penerbitan publikasi Produk Domestik Regional Bruto 2008 – 2012, merupakan lanjutan

dari publikasi yang sama tahun sebelumnya yang berisikan gambaran informasi data

statistik mengenai kemajuan berbagai sektor pembangunan di Kabupaten Tanah Datar.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar menyambut baik terbitnya buku ini, karena

disamping bisa dijadikan sebagai bahan informasi untuk evaluasi, juga data yang disajikan

sangat membantu dalam pengambilan berbagai kebijakan pembangunan yang akan

dilaksanakan. Oleh karena itu, kerjasama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan

Penanaman Modal (BAPPEDA-PM) Kabupaten Tanah Datar dengan Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Tanah Datar dalam penyusunan publikasi ini perlu terus dibina dan

dikembangkan sehingga akan senantiasa tersedia data Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Tanah Datar yang akurat, disajikan secara tepat waktu dan

berkesinambungan.

Kepada semua pihak, baik pemerintah maupun swasta yang telah memberikan

data demi terwujudnya publikasi ini kami ucapkan terima kasih.

Batusangkar, Juli 2013

Bupati Tanah Datar,

Ir. M SHADIQ PASADIGOE, SH, MM

KATA SAMBUTAN

ii

KATA PENGANTAR

Buku Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2008-2012 merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Tanah Datar bekerja sama dengan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal (BAPPEDA-PM) Kabupaten Tanah

Datar.

Dalam publikasi ini disajikan tabel-tabel agregat yang merupakan hasil

penghitungan nilai tambah seluruh sub sektor kegiatan perekonomian di Kabupaten

Tanah Datar, dari tahun 2008 sampai dengan 2012. Selain itu, dibahas pula struktur

perekonomian, pertumbuhan ekonomi, kinerja kelompok sektor, pendapatan

perkapita Tanah Datar.

Sekalipun publikasi ini telah kami siapkan dengan penuh ketelitian, namun

tidak tertutup kemungkinan masih akan ditemui kelemahan. Untuk itu kami

senantiasa menantikan perhatian pembaca untuk memberikan masukan guna

penyempurnaan publikasi selanjutnya.

Kepada semua S K P D , I n t a n s i V e r t i k a l , B U M N , B U M D s e r t a semua

pihak yang telah membantu memberikan data demi terwujudnya publikasi ini kami

ucapkan terima kasih.

Demikian, mudah-mudahan publikasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Batusangkar, Juli 2013

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Tanah Datar

Kepala,

Ir. NURYEDDISMAN

NIP. 196111241989031003

Badan Pusat Statistik

Kabupaten Tanah Datar Kepala,

BAKHTARUDDIN, SE

NIP. 195707151981031004

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA SAMBUTAN .................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iii

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. v

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1

1.1 Pengertian Pendapatan Regional ........................................................ 1

1.2 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional ............................................ 6

BAB II RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN................................. 10

2.1 Pertanian,Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan ......... 10

2.2 Pertambangan dan Penggalian ............................................................ 12

2.3 Industri Pengolahan ............................................................................. 14

2.4 Listrik, Gas dan Air Bersih .................................................................... 15

2.5 Bangunan ............................................................................................. 16

2.6 Perdagangan, Hotel dan Restoran ....................................................... 17

2.7 Pengangkutan dan Komunikasi ........................................................... 18

2.8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan ....................................... 20

2.9 Jasa – Jasa ............................................................................................ 26

BAB III PERKEMBANGAN EKONOMI KABUPATEN TANAH DATAR..................... 32

3.1 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto ............................... 32

3.2 Perkembangan Struktur Perekonomian Tanah Datar ......................... 37

3.3 Pertumbuhan Ekonomi ........................................................................ 40

3.4 Produk Domestik Regional Bruto Perkapita ........................................ 43

3.5 Kinerja Kelompok Sektor Ekonomi ...................................................... 45

3.6 Kontribusi Tanah Datar terhadap Perekonomian Sumatera Barat ...... 48

3.7 Indeks Implisit Kabupaten Tanah Datar Tahun 2012.............................. 54

BAB IV PREDIKSI PEREKONOMIAN TANAH DATAR TAHUN ............................... 58

4.1 Prediksi PDRB Tahun 2013-2014 .......................................................... 59

4.2 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 2013-2014 ........................................ 61

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2008-2012.................................................................

33

Tabel 3.2 Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga

Konstan 2000 Tahun 2008-2012......................................................

35

Tabel 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008-2012... 42

Tabel 3.4 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Penduduk

Tanah Datar Tahun 2008-2012...........................................................

44

Tabel 3.5 Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008-2012.........................................

46

Tabel 3.6 Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB Atas Harga Konstan dan

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kelompok Sektor Kabupaten

Tanah Data Tahun 2008-2012............................................................

48

Tabel 3.7 Peranan PDRB Tanah Datar Terhadap PDRB Sumatera Barat Tahun

2008-2012...........................................................................................

49

Tabel 3.8 Distribusi Persentase PDRB Kab/Kota Terhadap Total PDRB Seluruh

Kab/Kota di Sumatera barat Tahun 2008-2012..................................

50

Tabel 3.9 Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota di Sumatera Barat Tahun 2008-

2012 (%)..............................................................................................

52

Tabel 3.10 Tingkat Inflasi Berdasarkan Indeks Implisit Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2008-2012................................................................................

55

Tabel 3.11 Tingkat Inflasi Kab.Tanah Datar Berdasarkan Indeks Implisit

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012.....................................

56

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2011-2012........................

31

Gambar 3.2 Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten

Tanah Datar Tahun 2008-2012...........................................................

36

Gambar 3.3 Diagram Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Tanah datar Atas

Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012.......................

38

Gambar 3.4 Diagram Garis Perkembangan Distribusi Persentase PDRB Kab.Tanah

Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun

2012......................................................................................................

40

Gambar 3.5 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kab.Tanah Datar Tahun 2008-

2012......................................................................................................

41

Gambar 3.6 Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Tanah Dtar Tahun 2008-

2012 .....................................................................................................

43

Gambar 3.7 Grafik Pertumbuhan PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita

Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012.

45

Gambar 3.8 Perkembangan PDRB Menurut Kelompok Sektor Atas Dasar Harga

Berlaku Tahun 2010-2012....................................................................

47

Gambar 3.9 Posisi Pertumbuhan Ekonomi Kab.Tanah Datar di Antara Kab/Kota

lain di Sumatera Barat Tahun 2012......................................................

54

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha Tahun 2008-2012....................…………...……................ 59

Tabel 2 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012.......................................... 60

Tabel 3 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas

Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012....... 61

Tabel 4 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas

Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012...... 62

Tabel 5 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas

Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012....... 63

Tabel 6 Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Atas

Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012......

64

Tabel 7 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012............................. 65

Tabel 8 Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga

Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012............................ 66

Tabel 9 Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Menurut

Lapangan Usaha Tahun 2008-2012........................................................ 67

Tabel 10 Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Tanah Datar Atas

Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012................................................... 68

Tabel 11 Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Tanah Datar Atas

Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2012.................................................. 69

Tabel 12 Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-angka

Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012...... 70

Tabel 13 Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-angka

Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2012..... 71

Tabel 14 Indeks Berantai Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka- 72

vii

angka Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-

2012........................................................................................................

Tabel 15 Indeks Berantai Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-

angka Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2008-

2012........................................................................................................

73

Tabel 16 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Tanah Datar Atas

Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012................................................... 74

Tabel 17 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Tanah Datar Atas

Dasar Harga Konstan Tahun 2008-2012..................................................

75

Tabel 18 Laju Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Tanah Datar

Tahun 2008-2012.................................................................................... 76

Tabel 19 Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita

Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012............ 77

Tabel 20 Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita

Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku 2000 Tahun 2008-2012............. 78

Pendahuluan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 1

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1. Pengertian Pendapatan Regional

Salah satu tujuan dari suatu negara atau pemerintahan adalah untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tujuan ini dapat dicapai bila berbagai

kegiatan ekonomi di negara bersangkutan berjalan sehingga menimbulkan output

yang pada gilirannya memberikan pendapatan kepada masyarakat.

PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto didefinisikan sebagai jumlah nilai

tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau

merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit

ekonomi. PDRB merupakan salah satu ukuran untuk mengukur kinerja

perekonomian suatu daerah. Dengan PDRB, produksi yang dihasilkan oleh suatu

daerah, baik produksi berupa barang maupun jasa (goods and services) dapat

diketahui dan dihitung. Dan dari derivasi besarnya produksi tersebut dapat diketahui

besarnya pendapatan daerah yang dihasilkan oleh daerah bersangkutan yang

merupakan salah satu cerminan dari keberhasilan pemerintahan daerah dalam

mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Guna mendapatkan nilai tambah PDRB suatu daerah dapat dilakukan melalui

tiga pendekatan penghitungan, yaitu :

1) Menurut Pendekatan Produksi

Dalam hal ini PDRB adalah jumlah nilai barang dan jasa akhir yang

dihasilkan oleh berbagai unit produksi di suatu wilayah atau suatu daerah

dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Unit-unit produksi

tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9 (sembilan)

lapangan usaha yaitu : 1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan

Pendahuluan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 2

dan Perikanan; 2. Pertambangan dan Penggalian; 3. Industri Pengolahan;

4. Listrik, Gas dan Air Bersih; 5. Bangunan/Konstruksi; 6. Perdagangan,

Hotel dan Restoran; 7. Pengangkutan dan Komunikasi; 8. Keuangan,

Persewaan dan Jasa Perusahaan; 9. Jasa-jasa termasuk Jasa Pelayanan

Pemerintah.

2) Menurut Pendekatan Pendapatan

Dalam pendekatan ini PDRB merupakan jumlah balas jasa yang diterima

oleh faktor-faktor produksi di suatu daerah dalam jangka waktu tertentu

(biasanya satu tahun). Balas jasa faktor produksi yang dimaksud adalah

upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan; semuanya

sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak langsung lainnya. Dalam

definisi ini PDRB mencakup juga penyusutan dan pajak tidak langsung

neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagai

nilai tambah bruto sektoral. Oleh karena itu produk domestik bruto

merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan

usaha).

3) Menurut Pendekatan Pengeluaran

Dalam hal ini, PDRB adalah semua komponen permintaan akhir seperti :

(1) pengeluaran konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta nirlaba, (2)

konsumsi pemerintah, (3) pembentukan modal tetap domestik bruto, (4)

perubahan stok, (5) ekspor neto, dalam jangka waktu tertentu (biasanya

satu tahun). Ekspor neto merupakan ekspor dikurangi impor.

Secara konsep ketiga pendekatan tersebut memberikan jumlah yang sama

antara jumlah pengeluaran dengan jumlah barang dan jasa akhir yang dihasilkan dan

harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya.

Pendahuluan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 3

Dalam penyajiannya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) secara umum

dikelompokkan menjadi dua yakni PDRB atas dasar harga berlaku dan atas dasar

harga konstan, dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai

tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor

perekonomian di suatu wilayah. Yang dimaksud dengan nilai tambah

adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di

sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji,

bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung

neto. Jadi dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing

sektor dan menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi,

akan diperoleh Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.

2) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan

Secara konsep nilai atas dasar harga konstan mencerminkan kuantum

produksi pada tahun yang berjalan yang dinilai atas dasar harga pada

tahun dasar. Sejak tahun 2006 BPS telah melakukan perubahan tahun

dasar dalam penghitungan PDRB dari tahun 1993 menjadi tahun 2000

sebagai tahun dasar penghitungan PDRB atas dasar harga konstan. Adanya

perubahan tahun dasar, salah satu alasan mendasar adalah pertumbuhan

ekonomi yang dihitung berdasarkan tahun dasar 1993 menjadi makin tidak

realistis, karena perubahan struktur ekonomi yang relatif cepat

mengakibatkan pertumbuhan ekonomi berdasarkan PDRB tahun dasar

1993 menjadi tidak mewakili lagi.

Agregat Produk Domestik Regional Bruto, terdiri dari:

1) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Pasar

Pendahuluan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 4

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar adalah jumlah nilai

tambah bruto (gross value added) yang timbul dari seluruh sektor

perekonomian di suatu wilayah. Yang dimaksud dengan nilai tambah

adalah nilai produksi (output) dikurangi biaya antara. Nilai tambah bruto di

sini mencakup komponen-komponen pendapatan faktor (upah dan gaji,

bunga, sewa tanah dan keuntungan), penyusutan dan pajak tidak langsung

neto.

Jadi dengan menghitung nilai tambah bruto dari masing-masing sektor dan

menjumlahkan nilai tambah bruto dari seluruh sektor tadi, akan diperoleh

Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar.

2) Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Harga Pasar

Perbedaan antara konsep neto di sini dan konsep bruto di atas, ialah

karena pada konsep bruto di atas; penyusutan masih termasuk di

dalamnya, sedangkan pada konsep neto ini komponen penyusutan telah

dikeluarkan. Jadi Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga pasar

dikurangi penyusutan akan diperoleh Produk Domestik Regional Neto atas

dasar harga pasar. Penyusutan yang dimaksud di sini ialah nilai susutnya

(ausnya) barang-barang modal yang terjadi selama barang-barang modal

tersebut ikut serta dalam proses produksi. Jika nilai susutnya

barang-barang modal dari seluruh sektor ekonomi dijumlahkan, maka

hasilnya merupakan pennyusutan yang dimaksud di atas.

3) Produk Domestik Regional Neto (PDRN) Atas Dasar Biaya Faktor

Perbedaan antara konsep biaya faktor di sini dan konsep harga pasar di

atas, ialah karena adanya pajak tidak langsung yang dipungut pemerintah

dan subsidi yang diberikan oleh pemerintah kepada unit-unit produksi.

Pajak tidak langsung ini meliputi pajak penjualan, bea ekspor dan impor,

cukai dan lain-lain pajak, kecuali pajak pendapatan dan pajak

perseorangan. Pajak tidak langsung dari unit-unit produksi dibebankan

Pendahuluan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 5

pada biaya produksi atau pada pembeli hingga langsung berakibat menaik-

kan harga barang. Berlawanan dengan pajak tidak langsung yang berakibat

menaikkan harga tadi, ialah subsidi yang diberikan pemerintah kepada

unit-unit produksi, yang bisa mengakibatkan penurunan harga. Jadi pajak

tidak langsung dan subsidi mempunyai pengaruh terhadap harga

barang-barang, hanya yang satu berpengaruh menaikkan sedang yang lain

menurunkan harga, hinggakalau pajak tidak langsung dikurangi subsidi

akan diperoleh pajak tidak langsung neto. Kalau Produk Domestik Regional

Neto atas dasar harga pasar dikurangi dengan pajak tidak langsung neto,

maka hasilnya adalah Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya

faktor.

4) Pendapatan Regional

Dari konsep-konsep yang diterangkan di atas dapat diketahui bahwa

Produk Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor itu sebenarnya

merupakan jumlah balas jasa faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam

proses produksi di suatu daerah. Produk Domestik Regional Neto atas

dasar biaya faktor, merupakan jumlah dari pendapatan yang berupa upah

dan gaji, bunga, sewa tanah dan keuntungan yang timbul atau merupakan

pendapatan yang berasal dari daerah tersebut. Akan tetapi pendapatan

yang dihasilkan tadi, tidak seluruhnya menjadi pendapatan penduduk

daerah itu, sebab ada sebagian pendapatan yang diterima oleh penduduk

daerah lain, misalnya suatu perusahaan yang modalnya dimiliki oleh orang

luar, tetapi perusahaan tadi beroperasi di daerah tersebut, maka dengan

sendirinya keuntungan perusahaan itu sebagian akan menjadi milik orang

luar yaitu milik orang yang mempunyai modal tadi. Sebaliknya kalau ada

penduduk daerah ini yang menambahkan modalnya di luar daerah maka

sebagian keuntungan perusahaan tadi akan mengalir ke dalam daerah

tersebut, dan menjadi pendapatan dari pemilik modal tadi. Kalau Produk

Pendahuluan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 6

Domestik Regional Neto atas dasar biaya faktor dikurangi dengan

pendapatan yang mengalir ke luar dan ditambah dengan pendapatan

yang mengalir ke dalam tadi, maka hasilnya akan merupakan Produk

Regional Neto yaitu merupakan jumlah pendapatan yang benar-benar

diterima oleh seluruh penduduk yang tinggal di daerah yang dimaksud.

Produk Regional Neto inilah yang merupakan Pendapatan Regional.

5) Pendapatan Regional Perkapita

Bila Pendapatan regional ini dibagi dengan jumlah penduduk yang tinggal

di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu Pendapatan perkapita.

1.2. Kegunaan Statistik Pendapatan Regional

Melalui PDRB Menurut Lapangan Usaha, dapat diketahui beberapa indikator

pokok ekonomi makro, sebagai berikut:

1) Nilai nominal PDRB

PDRB merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang mampu

diciptakan akibat timbulnya berbagai aktifitas ekonomi dalam suatu

wilayah. Data PDRB tersebut menggambarkan kemampuan suatu daerah

dalam mengelola sumber daya alam dan sumer daya manusia yang

dimiliki. Oleh karena itu, besaran PDRB yang mampu dihasilkan sangat

tergantung pada faktor tersebut. Dasi sini dapat dilihat besaran nilai

tambah dari masing-masing sektor ekonomi. Selain itu dapat dilihat

sektor-sektor yang berperan dalam pembentukan perekonomian daerah.

2) Peranan/Kontribusi Sektor Ekonomi

Peranan atau kontribusi sektor ekonomi menunjukkan struktur

perekonomian yang terbentuk di suatu daerah. Struktur ekonomi yang

dinyatakan dalam persentase, menunjukkan besarnya peran

masing-masing sektor ekonomi dalam kemampuan menciptakan nilai

tambah. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan daerah terhadap

Pendahuluan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 7

kemampuan produksi dari masing- masing sektor ekonominya. Apabila

struktur ekonomi ini disajikan dari waktu ke waktu maka dapat dilihat

perubahan struktur perekonomian yang terjadi. Pergeseran struktur

ekonomi ini sering dipakai sebagai indikator untuk menunjukkan adanya

suatu proses pembangunan. Misalnya adanya penurunan peran sektor

pertanian diikuti dengan kenaikan sektor industri.

3) Laju Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi merupakan suatu indikator ekonomi makro

yang menggambarkan tingkat pertumbuhan ekonomi. Indikator ini

biasanya digunakan untuk menilai sampai seberapa jauh keberhasilan

pembangunan suatu daerah dalam periode waktu tertentu. Dengan

demikian indikator ini dapat pula dipakai untuk menentukan arah

kebijaksanaan pembangunan yang akan datang. Untuk mengukur

besarnya laju pertumbuhan tersebut dapat dihitung dari data PDRB atas

dasar harga konstan. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya

peningkatan perekonomian dan sebaliknya. Untuk melihat fluktuasi

perekonomian tersebut secara riil, maka perlu disajikan PDRB atas dasar

harga konstan secara berkala.

4) Tingkat Perubahan Harga

Fluktuasi harga yang terjadi akan mempengaruhi daya beli konsumen,

karena berakibat terhadap ketidak seimbangan dengan pendapatan.

Indeks harga ini dapat diturunkan juga dari perhitungan PDRB yang

disebut sebagai "PDRB deflator" atau yang dikenal dengan indeks implisit.

Indeks ini merupakan perbandingan antara PDRB atas dasar harga berlaku

dan PDRB atas dasar harga konstan.

Berbeda dengan Indeks Harga Konsumen (IHK), indeks implisit

mengambarkan perubahan harga di tingkat produsen. Indeks implisit

PDRB menggambarkan perkembangan perubahan harga. Untuk

kepentingan analisa, indeks implisit lebih sesuai jika disajikan dalam

Pendahuluan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 8

bentuk indeks perkembangan karena menggambarkan perkembangan

harga dari waktu ke waktu.

5) PDRB Perkapita

PDRB perkapita merupakan gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan

oleh masing-masing penduduk akibat dari adanya aktivitas produksi. Data

tersebut diperoleh dengan cara membagi total nilai PDRB dengan jumlah

penduduk pertengahan tahun (karena penyebarannya dianggap lebih

merata). Kedua indikator tersebut biasanya digunakan untuk mengukur

tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah. Apabila data tersebut

disajikan secara berkala akan menunjukkan adanya perubahan

kemakmuran.

Dengan demikian, maka PDRB merupakan salah satu indikator penting untuk

mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu

ditunjukkan oleh data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga

berlaku maupun atas dasar harga konstan.

Data Pendapatan Regional adalah salah satu indikator makro yang dapat

menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun. Manfaat yang lebih rinci

yang bisa diperoleh dari data ini antara lain adalah :

1) PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya

ekonomi yang dihasilkan oleh suatu wilayah. Nilai PDRB yang besar

menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang besar pula.

2) PDRB atas dasar harga berlaku menunjukkan pendapatan yang

memungkinkan dapat dinikmati oleh penduduk suatu daerah.

3) PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk memberikan gambaran

tentang laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor

dari tahun ke tahun.

4) Distribusi PDRB harga berlaku menurut sektor menunjukkan besarnya

struktur perekonomian dan peranan sektor ekonomi dalam suatu daerah.

Pendahuluan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 9

Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis

perekonomian suatu daerah.

5) PDRB perkapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala

atau per satu orang penduduk.

6) PDRB perkapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui

pertumbuhan nyata ekonomi per kapita.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 10

BAB II

RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN

Uraian sektoral yang disajikan dalam bab ini mencakup ruang lingkup dan

definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, cara-cara perhitungan Nilai

Tambah Bruto (NTB) baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan

2000, serta sumber datanya.

2.1. Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

2.1.1. Tanaman Bahan Makanan

Sub sektor ini mencakup komoditi bahan makanan seperti padi, jagung,

ketela pohon, ketela rambat, umbi-umbian, kacang tanah, kacang kedele,

kacang-kacangan lainnya, sayur-sayuran, buah-buahan, padi-padian serta bahan

makanan lainnya.

2.1.2. Tanaman Perkebunan

Sub sektor ini mencakup semua jenis kegiatan tanaman perkebunan yang

diusahakan baik oleh rakyat maupun oleh perusahaan perkebunan. Komoditi

yang dicakup meliputi antara lain cengkeh, jahe, kakao, karet, kapas, kapok, kayu

manis, kelapa, kelapa sawit, kemiri, kina, kopi, lada, pala, panili, serat karung,

tebu, tembakau, teh serta tanaman perkebunan lainnya.

2.1.3. Peternakan dan Hasilnya

Sub sektor ini mencakup semua kegiatan pembibitan dan budidaya segala

jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakan, dibesarkan,

dipotong dan diambil hasilnya, baik yang dilakukan rakyat maupun oleh

perusahaan-perusahaan peternakan. Jenis ternak yang dicakup adalah : sapi,

kerbau, kambing, kuda, ayam, itik, telur itik, telur ayam, susu sapi serta hewan

peliharaan lainnya.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 11

2.1.4. K e h u t a n a n

Sub sektor ini mencakup kegiatan penebangan segala jenis kayu serta

pengambilan daun-daunan, getah-getahan dan akar-akaran, termasuk juga

kegiatan perburuan. Komoditi yang dicakup meliputi : kayu gelondongan (baik

yang berasal dari hutan rimba maupun hutan budidaya), kayu bakar, rotan,

arang, bambu, terpentin, gondorukem, kopal, menjangan, serta hasil hutan

lainnya seperti sarang burung, madu, dan lain-lain.

2.1.5. P e r i k a n a n

Sub sektor ini mencakup semua kegiatan penangkapan, pembenihan dan

budidaya segala jenis ikan dan biota air lainnya, baik yang berada di air tawar

maupun di air asin. Komoditi hasil perikanan antara lain seperti ikan tuna dan

jenis ikan laut lainnya; ikan mas dan jenis ikan darat lainnya; ikan bandeng dan

jenis ikan air payau lainnya; udang dan binatang berkulit keras lainnya; cumi-

cumi dan binatang lunak lainnya; rumput laut serta tumbuhan laut lainnya. Di

Kabupaten Tanah Datar, tidak terdapat perikanan air asin, sehingga komoditas

ikan air asin tidak tercakup dalam penghitungan PDRB Kabupaten Tanah Datar.

2.1.6. Jasa Pertanian

Jasa Pertanian merupakan jasa-jasa khusus yang diberikan untuk menunjang

kegiatan ekonomi pertanian berdasarkan suatu pungutan atau kontrak tertentu.

Termasuk dalam jasa pertanian adalah penyewaan alat pertanian dengan

operatornya dengan syarat pengelolaan dan resiko usaha tersebut dilakukan

secara terpisah. Dalam penghitungan nilai tambah sektor pertanian, secara

konsep nilai tambah jasa pertanian ini terdistribusi pada masing-masing sub

sektor (misalnya jasa dokter hewan pada sub sektor peternakan, jasa memetik

kopi pada sub sektor perkebunan). Akan tetapi karena sampai saat ini belum

didapat informasi yang lengkap tentang jasa pertanian, maka untuk alasan

praktisnya nilai tersebut dianggap terwakili dalam besarnya persentase mark-up

untuk tiap-tiap sub sektor pertanian.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 12

Pendekatan yang digunakan dalam memperkirakan nilai tambah sektor pertanian

adalah melalui pendekatan dari sudut produksi. Pendekatan ini didasarkan pada

pertimbangan tersediannya data produksi dan harga untuk masing-masing komoditi

pertanian.

Secara umum, nilai output setiap komoditi diperoleh dari hasil perkalian antara

produksi yang dihasilkan dengan harga produsen komoditi bersangkutan. Menurut

sifatnya, output dibedakan atas dua jenis yaitu output utama dan output ikutan.

Disamping itu diperkirakan melalui besaran persentase pelengkap (mark-up) yang

diperoleh dari berbagai survei khusus. Total output suatu sub sektor merupakan

penjumlahan dari nilai output utama dan ikutan dari seluruh komoditi ditambah

dengan nilai pelengkapnya.

Nilai Tambah Bruto (NTB) suatu sub sektor diperoleh dari penjumlahan NTB tiap-

tiap komoditi. NTB ini didapat dari pengurangan nilai output atas dasar harga

produsen terhadap seluruh biaya-biaya antara, yang dalam prakteknya biasa

dihitung melalui perkalian antara rasio NTB terhadap output komoditi tertentu.

Untuk keperluan penyajian data NTB atas dasar harga konstan 2000 (2000 = 100),

digunakan metode revaluasi, yaitu metode dimana seluruh produksi dan biaya-biaya

antara dinilai berdasarkan harga tahun dasar 2000.

Khusus untuk sub sektor peternakan, penghitungan produksinya tidak dapat

dilakukan secara langsung, tetapi diperoleh melalui suatu rumus persamaan yang

menggunakan tiga peubah (variabel) yakni : banyaknya ternak yang dipotong

ditambah selisih populasi ternak dan selisih antara ekspor dan impor ternak.

2.2. Pertambangan dan Penggalian

Seluruh jenis komoditi yang dicakup dalam sektor pertambangan dan

penggalian, dikelompokkan dalam tiga sub sektor, yaitu : pertambangan minyak dan

gas bumi (migas), pertambangan tanpa migas, dan penggalian.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 13

2.2.1. Pertambangan Minyak dan Gas Bumi

Pertambangan migas meliputi kegiatan pencarian kandungan minyak gas

bumi, penyiapan pengeboran, penambangan, penguapan, pemisahan serta

penampungan untuk dapat dijual atau dipasarkan. Komoditi yang dihasilkan

adalah minyak bumi, kondensat dan gas bumi. Di Kabupaten Tanah Datar

kegiatan penambangan minyak dan gas bumi belum dilakukan. Oleh karena itu,

tabel-tabel PDRB Kabupaten Tanah Datar tidak mencakup sub sektor ini.

2.2.2. Pertambangan Tanpa Migas

Pertambangan tanpa migas meliputi pengambilan dan persiapan pengolahan

lanjutan benda padat, baik di bawah maupun di atas permukaan bumi serta

seluruh kegiatan lainnya yang bertujuan untuk memanfaatkan bijih logam dan

hasil tambang lainnya. Hasil dari kegiatan ini adalah batu bara, pasir besi, bijih

timah, bijih nikel, ferro nikel, nikel mattes, bijih bauksit, bijih tembaga, bijih

emas dan perak, bijih mangan, belerang, yodium fosfat, aspal alam serta

komoditi tambang selain tersebut di atas.

Untuk memperoleh output beberapa komoditi tambang seperti batu bara,

bijih bauksit, bijih timah, bijih tembaga, bijih nikel, ferro nikel mates, bijih emas

dan bijih perak tetap digunakan metode pendekatan produksi. Cara yang

digunakan untuk memperoleh output dan NTB atas dasar harga berlaku dan

atas dasar harga konstan 2000 ditempuh cara yang sama dengan cara yang

digunakan pada sub sektor pertambangan migas, yaitu revaluasi.

2.2.3. P e n g g a l i a n

Sub sektor ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis barang

galian seperti batu-batuan, pasir dan tanah yang pada umumnya berada pada

permukaan bumi. Hasil dari kegiatan ini adalah batu gunung, batu kali, batu

kapur, koral, kerikil, batu karang, batu marmer, pasir untuk bahan bangunan,

pasir silika, pasir kwarsa, kaolin, tanah liat, dan komoditi penggalian selain

tersebut di atas.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 14

Output komoditi penggalian lainnya atas dasar harga berlaku dihitung melalui

pendekatan produksi dimana output setiap komoditi diperoleh dari hasil

perkalian antara produksi dengan harga masing-masing komoditi. NTB diperoleh

dari output dikurangi biaya antara. Sedangkan penghitungan atas dasar harga

konstan 2000 dilakukan melalui metode revaluasi.

2.3. Industri Pengolahan

Industri pengolahan dibedakan atas dua subsektor, yaitu industri pengolahan

minyak dan gas bumi (migas), dan industri pengolahan tanpa migas.

2.3.1. Industri Pengolahan Migas

Sub sektor ini mencakup pengilangan minyak bumi dan produk LNG yang

dihasilkan oleh pengilangan gas alam. Namun karena tidak ada kegiatan di

Kabupaten Tanah Datar, maka sub sektor ini dikosongkan.

2.3.2. Industri Tanpa Migas

Sejak tahun 2006 Industri pengolahan tanpa migas dihitung menurut dua

digit kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) yaitu industri

makanan, minuman dan tembakau (31); industri tekstil, pakaian jadi dan kulit

(32); industri kayu, bambu dan rotan (33); industri kertas dan barang dari kertas

(34); industri kimia dan barang-barang dari kimia dan karet (35); industri barang

galian bukan logam (36); industri logam dasar (37); industri barang dari logam,

mesin & peralatannya; dan industri pengolahan lainnya (39).

Pada penghitungan tahun dasar 2000 = 100 yang digunakan sebagai

acuan adalah Tabel Output Sumatera Barat tahun 2000 sehingga semua kode

KBLI yang dimulai dengan angka 3 (tiga) sudah dimasukkan dalam sektor

industri. Meskipun demikian, dalam penyajiannnya belum memisahkan sektor

industri sehingga menjadi 2 digit KBLI. Hal ini mengingat keterbatasan data

dasar Industri Kecil dan Kerajinan Rumah tangga.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 15

1) Industri Besar dan Sedang

Metode penghitungannya menggunakan pendekatan produksi, yaitu output

dihitung lebih dahulu, kemudian setelah dikurangi dengan biaya antara

diperoleh nilai tambah brutonya. Pada prinsipnya metode estimasi yang

digunakan, yaitu menggunakan cara inflasi untuk menghitung atas dasar

harga berlaku dan cara ekstrapolasi untuk menghitung atas dasar harga

konstannya.

2) Industri Kecil dan Kerajinan Rumah tangga

Pada prinsipnya cakupan dan definisi kegiatan Industri Kecil dan Kerajinan

Rumah-tangga (IKKR) sama dengan cakupan dan definisi kegiatan Industri

Besar/Sedang tanpa Migas. Perbedaannya terletak pada jumlah tenaga kerja

yang terlibat dalam kegiatan industri tersebut. Suatu perusahaan dikatakan

sebagai Industri Kecil jika tenaga kerjanya berjumlah antara 5 sampai 19

orang. Sedangkan perusahaan digolongkan sebagai Industri Kerajinan Rumah

tangga jika tenaga kerjanya berjumlah kurang dari 5 orang.

2.4. Listrik, Gas dan Air Bersih

2.4.1. L i s t r i k

Kegiatan ini mencakup pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik, baik

yang diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) maupun oleh

perusahaan Non-PLN seperti pembangkitan listrik oleh swasta (perorangan

maupun perusahaan), dengan tujuan untuk dijual. Listrik yang dibangkitkan atau

yang diproduksi meliputi listrik yang dijual, dipakai sendiri, hilang dalam

transmisi, dan listrik yang dicuri. Metode penghitungan untuk sub sektor ini

adalah dengan menggunakan pendekatan produksi, yang didasarkan pada data

hasil Survey di PLN.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 16

2.4.2. G a s

Kegiatan ini meliputi penyediaan serta penyaluran gas kota kepada

konsumen dengan menggunakan pipa. Di Indonesia kegiatan usaha ini hanya

dilakukan oleh Perum Gas Negara. Karena tidak ada kegiatan ini di Kabupaten

Tanah Datar, maka sub sektor ini tidak ada isian.

2.4.3. Air Bersih

Kegiatan sub sektor air bersih mencakup proses pembersihan, pemurnian

dan proses kimiawi lainnya untuk menghasilkan air minum, serta

pendistribusian dan penyalurannya secara langsung melalui pipa dan alat lain ke

rumah tangga, instansi pemerintah maupun swasta. Metode penghitungan yang

digunakan adalah dengan menggunakan pendekatan produksi, dengan data

dasar hasil Survey Perusahaan Air Minum (PAM / PDAM) Tahunan.

2.5. B a n g u n a n

Kegiatan sektor bangunan terdiri dari bermacam-macam kegiatan meliputi

pembuatan, pembangunan, pemasangan dan perbaikan (berat maupun ringan)

semua jenis konstruksi yang keseluruhan kegiatan sesuai dengan rincian

menurut Klasifikasi Lapangan Usaha Indonesia (KLUI).

Metode estimasi untuk memperoleh output dan nilai tambah sektor

bangunan, menggunakan cara ekstrapolasi yang mana output dan nilai tambah

bruto dengan harga konstan harus diperoleh dahulu sebelum memperoleh

output dan nilai tambah harga berlaku.

Output dari kegiatan konstruksi Asosiasi Kontraktor Indonesia (AKI) dan

Non AKI diestimasi dengan indeks output. Selanjutnya ditambah dengan

pengeluaran investasi rumah tangga yang berupa bangunan. Untuk menghitung

Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dihitung dengan meng-

inflate nilai NTB harga konstan 2000 dengan indeks pengeluaran konsumen.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 17

2.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran

2.6.1. P e r d a g a n g a n

Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor perdagangan meliputi kegiatan

membeli dan menjual barang, baik barang baru maupun bekas, untuk tujuan

penyaluran/ pendistribusian tanpa mengubah sifat barang tersebut. Sub sektor

perdagangan dalam perhitungannya dikelompokkan ke dalam dua jenis kegiatan

yaitu perdagangan besar dan perdagangan eceran.

Perdagangan besar meliputi kegiatan pengumpulan dan penjualan kembali

barang baru atau bekas oleh pedagang dari produsen atau importir ke pedagang

besar lainnya, pedagang eceran, perusahaan dan lembaga yang tidak mencari

untung. Sedangkan perdagangan eceran mencakup kegiatan pedagang yang

umumnya melayani konsumen perorangan atau rumah tangga tanpa merubah

sifat, baik barang baru atau barang bekas.

Metode yang digunakan yaitu metode arus barang. Output atau margin

perdagangan merupakan selisih antara nilai jual dan nilai beli barang yang

diperdagangkan setelah dikurangi dengan biaya angkut barang dagangan yang

dikeluarkan oleh pedagang. Dengan cara metode arus barang, output dihitung

berdasarkan margin perdagangan yang timbul akibat memperdagangkan

barang-barang dari sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, industri

serta barang-barang yang berasal dari impor.

Nilai Tambah Brotu (NTB) diperoleh berdasarkan perkalian antara total

output dengan rasio NTB. Kemudian untuk memperoleh total NTB sub sektor

perdagangan adalah dengan menjumlahkan NTB tersebut dengan pajak

penjualan dan bea masuk barang impor.

2.6.2. H o t e l

Sub sektor ini mencakup kegiatan penyediaan akomodasi yang

menggunakan sebagian atau seluruh bangunan sebagai tempat penginapan.

Yang dimaksud akomodasi disini adalah hotel berbintang maupun tidak

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 18

berbintang, serta tempat tinggal lainnya yang digunakan untuk menginap

seperti losmen, motel dan sejenisnya. Termasuk pula kegiatan penyediaan

makanan dan minuman serta penyediaan fasilitas lainnya bagi para tamu yang

menginap dimana kegiatan-kegiatan tersebut berada dalam satu kesatuan

manajemen dengan penginapan. Alasan penggabungan ini karena datanya sulit

dipisahkan.

Nilai Tambah Bruto (NTB) sub sektor hotel diperoleh dengan

menggunakan pendekatan produksi. Indikator produksi yang digunakan adalah

jumlah malam kamar. Output atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan

perkalian indikator produksi dengan indikator harganya. Sedangkan NTB

diperoleh berdasarkan perkalian output dengan rasio NTB-nya. Output dan NTB

atas dasar harga konstan dihitung dengan menggunakan metode ekstrapolasi.

2.6.3. R e s t o r a n

Kegiatan sub sektor restoran mencakup usaha penyediaan makanan dan

minuman jadi yang pada umumnya dikonsumsi di tempat penjualan. Kegiatan

yang termasuk dalam sub sektor ini seperti rumah makan, warung nasi, warung

kopi, katering dan kantin.

Pendekatan yang digunakan untuk menghitung Nilai Tambah Bruto (NTB)

sub sektor restoran adalah pendekatan pengeluaran konsumsi makanan dan

minuman jadi di luar rumah dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS).

2.7. Pengangkutan dan Komunikasi

2.7.1. Pengangkutan

Kegiatan yang dicakup dalam sub sektor pengangkutan terdiri atas Jasa

Angkutan Rel; Angkutan Jalan Raya; Angkutan Laut; Angkutan Sungai, Danau

dan Penyeberangan; Angkutan Udara; dan Jasa Penunjang Angkutan. Kegiatan

tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan alat angkut atau kendaraan,

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 19

baik bermotor maupun tidak bermotor. Sedangkan jasa penunjang angkutan

mencakup kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan pengangkutan seperti

terminal, pelabuhan dan pergudangan.

1) Angkutan Jalan Raya

Meliputi kegiatan pengangkutan barang dan penumpang

menggunakan alat angkutan kendaraan jalan raya, baik bermotor maupun

tidak bermotor. Termasuk kegiatan carter / sewa kendaraan baik dengan

atau tanpa pengemudi.

Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output

atas dasar harga berlakunya merupakan perkalian antara indikator produksi

dengan indikator harga untuk masing-masing jenis angkutan. Sedangkan

output atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode

ekstrapolasi. NTB dihitung berdasarkan perkalian antara rasio NTB dengan

outputnya.

2) Jasa Penunjang Angkutan

Mencakup kegiatan yang bersifat menunjang dan memperlancar

kegiatan pengangkutan, yaitu meliputi jasa-jasa pelabuhan udara, laut,

sungai, darat (terminal & parkir), bongkar muat laut dan darat, keagenan

penumpang, ekspedisi laut, jalan tol dan jasa penunjang lainnya

(pengerukan dan pengujian angkutan laut).

Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output

dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari kegiatan-

kegiatan yang sifatnya monopoli diperoleh dari pengolahan keuangan BUMN

yang terkait. Kegiatan lainnya diperhitungkan dengan mengalikan indikator

produksi dan harga. Rasio-rasio yang digunakan adalah rasio NTB, rasio

mark-up dan rasio lainnya yang sesuai.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 20

2.7.2. K o m u n i k a s i

Sub sektor ini terdiri dari kegiatan Pos dan Giro, Telekomunikasi, dan Jasa

Penunjang Komunikasi. Pos dan Giro mencakup kegiatan pemberian jasa kepada

pihak lain dalam hal pengiriman surat, wesel dan paket pos yang diusahakan

oleh Perum Pos dan Giro. Kegiatan telekomunikasi meliputi pemberian jasa

kepada pihak lain dalam hal pengiriman berita melalui telegram, telepon, dan

telex yang diusahakan oleh PT. Telekomunikasi dan PT. Indosat. Jasa Penunjang

Komunikasi meliputi kegiatan lainnya yang menunjang komunikasi seperti

warung telekomunikasi (wartel), radio panggil (pager) dan telepon seluler

(ponsel).

Metode estimasi yang digunakan adalah pendekatan produksi. Output

atas dasar harga berlaku berupa pendapatan/penerimaan Pos dan Giro serta

Telekomunikasi diperoleh dari laporan keuangan. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas

dasar harga berlaku diperoleh pula dari laporan keuangan berupa penjumlahan

upah dan gaji, penyusutan, laba/rugi, dan komponen-komponen lainnya dari

NTB. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan

metode ekstrapolasi.

Output dan NTB jasa penunjang angkutan diestimasi dengan pendekatan

produksi, yaitu dengan menggunakan jumlah perusahaan sebagai indikator

produksi, dan rata-rata pendapatan per perusahaan sebagai indikator harganya.

Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan dihitung dengan metode

ekstrapolasi.

2.8. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

2.8.1. B a n k

Kegiatan yang dicakup adalah kegiatan yang memberikan jasa keuangan

pada pihak lain seperti : menerima simpanan terutama dalam bentuk giro dan

deposito, memberikan kredit/pinjaman baik kredit jangka pendek/menengah

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 21

dan panjang, mengirim uang, membeli dan menjual surat-surat berharga,

mendiskonto surat wesel /kertas dagang/surat hutang dan sejenisnya,

menyewakan tempat penyimpanan barang berharga, dan sebagainya.

Output dari usaha perbankan adalah jumlah penerimaan atas jasa

pelayanan bank yang diberikan kepada pemakainya, seperti biaya administrasi

atas transaksi dengan bank, biaya pengiriman wesel, dan sebagainya. Dalam

output bank dimasukkan pula imputasi jasa bank yang besarnya sama dengan

selisih antara bunga yang diterima dengan bunga yang dibayarkan. NTB sub

sektor ini dihitung oleh Bank Indonesia Pusat.

2.8.2. Lembaga Keuangan Non Bank

1) Usaha Jasa Asuransi

Asuransi adalah salah satu jenis lembaga keuangan bukan bank yang

usaha pokoknya menanggung resiko-resiko atas terjadinya

musibah/kecelakaan atas barang atau orang tersebut (termasuk

tunjangan hari tua). Pada pihak ditanggung dapat menerima biaya atas

hancur/rusaknya barang atau mengakibatkan terjadinya kematian

tertanggung. Jasa asuransi ini dapat dibedakan menjadi asuransi jiwa,

asuransi sosial, serta asuransi kerugian.

a) Asuransi Jiwa adalah usaha perasuransian yang khusus menanggung

resiko kematian, kecelakaan atau sakit, termasuk juga jaminan hari

tua/masa depan pihak tertanggung. Nilai pertanggungan ditentukan

dan disetujui oleh kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat

perjanjian.

b) Asuransi Kerugian adalah usaha perasuransian yang khusus

menanggung resiko atas kerugian, kehilangan atau kerusakan

harta/benda milik tertanggung termasuk juga tanggung jawab hukum

pada pihak ketiga yang mungkin terjadi terhadap benda/harta milik

tertanggung karena sebab-sebab tertentu dengan suatu nilai

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 22

pertanggungan yang besarnya telah ditentukan dan disetujui oleh

kedua belah pihak yang dicantumkan dalam surat perjanjian.

c) Asuransi Sosial adalah usaha perasuransian yang mencakup usaha

asuransi jiwa (kerugian) yang dibentuk pemerintah berdasarkan

peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara pihak asuransi

dengan seluruh/segolongan masyarakat untuk tujuan sosial.

Pihak asuransi ini akan menerima/menampung sejumlah

iuran/sumbangan wajib dari masyarakat yang menggunakan jasa

pelayanan umum, seperti : jasa angkutan, jasa kesehatan, jasa/pelayanan

terhadap pemilik kendaraan bermotor dan pelayanan hari tua.

Output dari kegiatan asuransi merupakan rekapitulasi dari output

asuransi jiwa, asuransi bukan jiwa (asuransi sosial, asuransi dan

reasuransi kerugian serta broker asuransi).

Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan asuransi berupa biaya

umum (seperti pembelian alat tulis kantor, BBM, rekening listrik dan

sebagainya), biaya pemeliharaan, sewa gedung dan biaya administrasi.

Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh

berdasarkan selisih antara output dan biaya antara yang diperoleh dari

laporan keuangan perusahaan (hasil Survei Khusus Sektoral/SKS).

Sedangkan untuk NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara

sebagai berikut: untuk asuransi jiwa menggunakan metode esktrapolasi

dan sebagai esktrapolator-nya adalah jumlah pemegang polis; untuk

asuransi sosial menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai

ekstrapolatornya adalah jumlah peserta; untuk asuransi kerugian

menggunakan metode deflasi dan sebagainya deflatornya adalah Indeks

Harga Perdagangan Besar (IHPB) umum.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 23

2) Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatan usahanya

menerima simpanan dan memberikan pinjaman bagi para anggotanya.

Termasuk disini koperasi yang mempunyai unit simpan pinjam.Output

dan NTB atas dasar harga berlaku dari kegiatan Koperasi Simpan Pinjam

ini diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan koperasi dengan

cara jasa yang diterima dikurangi biaya operasional. Sedangkan estimasi

output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga konstan sama

output dari subsektor bank, yaitu selisih antara bunga yang diterima

dengan bunga yang dibayar ditambah dengan penerimaan jasa lainnya.

3) Dana Pensiun

Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola program yang

menjanjikan manfaat pensiun. Manfaat pensiun adalah pembayaran

berkala yang dibayarkan kepada peserta pada saat peserta pensiun dan

dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun. Manfaat

pensiun terdiri dari manfaat pensiun normal, manfaat pensiun

dipercepat, manfaat pensiun cacat dan manfaat pensiun ditunda. Jenis

dana pensiun dibedakan menjadi dua yaitu Dana Pensiun Pemberi Kerja

dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan.

Output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari

kegiatan Dana Pensiun diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan

kegiatan tersebut. Sedangkan estimasi output dan NTB atas dasar harga

kosntan diperoleh dengan menggunakan cara deflasi/ekstrapolasi dan

sebagai deflatornya/ekstrapolatornya adalah IHK umum atau jumlah

peserta.

4) Pegadaian

Mencakup usaha lembaga perkreditan pemerintah yang bersifat

monopoli dan dibentuk berdasarkan ketentuan undang-undang, yang

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 24

tugasnya antara lain membina perekonomian rakyat kecil dengan

menyalurkan kredit atas dasar hukum gadai dengan cara yang mudah,

cepat, aman dan hemat.

Kegiatan utamanya adalah memberikan pinjaman uang kepada

segolongan masyarakat dengan menerima jaminan barang bergerak.

Besarnya pinjaman sesuai dengan nilai barang jaminan yang diserahkan

pihak peminjam tanpa syarat apapun mengenai penggunaan dananya.

Output dan Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku dari

kegiatan Pegadaian diperoleh dari hasil pengolahan laporan keuangan

Perum Pegadaian. Outputnya terutama terdiri dari sewa modal, bunga

deposito dan lain-lain (sewa rumah). NTB diperoleh dengan

mengurangkan output dengan biaya antara. Sedangkan output dan NTB

atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan metode

ekstrapolasi, dan sebagai ekstrapolatornya adalah jumlah nasabah.

2.8.3. Jasa Penunjang Keuangan

Mencakup kegiatan pedagang valuta asing, pasar modal dan jasa

penunjangnya, manajer investasi, reksa dana, biro administrasi efek, tempat

penitipan harta, dan sejenisnya.

1) Pedagang Valuta Asing

Pedagang valuta asing adalah suatu badan usaha/perusahaan yang

memperoleh izin Bank Indonesia untuk melakukan transaksi valuta asing dan

membeli travel check, dan perusahaan tersebut tidak boleh melakukan

pengiriman uang dan menagih sendiri ke luar negeri.

Output dari pedagang valuta asing merupakan selisih penjualan valuta

asing dengan pembelian valuta asing. Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar

harga berlaku diperoleh dari perkalian rasio NTB terhadap outputnya.

Sedangkan NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan menggunakan

metode deflasi.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 25

2.8.4. Sewa Bangunan

Sub sektor ini meliputi usaha persewaan bangunan dan tanah, baik yang

menyangkut bangunan tempat tinggal maupun bukan tempat tinggal seperti

perkantoran, pertokoan serta usaha persewaan tanah persil.

Output untuk persewaan bangunan tempat tinggal diperoleh dari

perkalian antara pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita untuk sewa

rumah, kontrak rumah, sewa beli rumah dinas, perkiraan sewa rumah, pajak dan

pemeliharaan rumah dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Sedangkan output usaha persewaan bangunan bukan tempat tinggal

diperoleh dari perkalian antara luas bangunan yang disewakan dengan rata-rata

tarif sewa per m2. Nilai Tambah Bruto (NTB) diperoleh dari hasil perkalian antara

rasio NTB dengan outputnya. NTB atas dasar harga konstan diperoleh dengan

menggunakan metode ekstrapolasi dan sebagai ekstrapolatornya adalah indeks

luas bangunan.

2.8.5. Jasa Perusahaan

1) Jasa Hukum ( Advokat / Pengacara, Notaris )

Yang dimaksud dengan Advokat adalah ahli hukum yang berwenang

bertindak sebagai penasehat atau pembela perkara dalam pengadilan, baik

perkara pidana maupun perdata. Sedangkan Notaris adalah orang yang

ditunjuk dan diberi kuasa oleh Departemen Kehakiman untuk mensyahkan

dan menyaksikan berbagai surat perjanjian dan sebagainya.

2) Jasa Akuntansi dan Pembukuan

Jasa akuntansi dan pembukuan adalah usaha jasa pengurusan tata buku dan

pemeriksaan pembukuan termasuk juga jasa pengolahan data dan tabulasi

yang merupakan bagian dari jasa akuntansi dan pembukuan.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 26

3) Jasa Bangunan, Arsitek dan Teknik

Jasa bangunan, arsitek dan teknik adalah usaha jasa konsultasi bangunan,

jasa survei geologi, penyelidikan tambang/pencarian komoditi pertambangan

dan jasa penyelidikan serta sejenisnya.

4) Jasa Periklanan dan Riset Pemasaran

Jasa periklanan dan riset pemasaran adalah suatu kegiatan usaha yang

memberikan pelayanan kepada pihak lain dalam bentuk pembuatan dan

pemasangan iklan, yang bertujuan untuk menyampaikan informasi,

membujuk dan meningkatkan kepada konsumen tentang produk dari suatu

perusahaan/usaha serta dalam penyampaiannya dapat melalui berbagai

media massa.

5) Jasa Persewaan Mesin dan Peralatan

Jasa persewaan mesin dan peralatan adalah usaha persewaan mesin dan

peralatannya untuk keperluan pertanian, pertambangan dan ladang minyak,

industri pengolahan, konstruksi, dan mesin-mesin keperluan kantor. Output

jasa perusahaan diperoleh dari perkalian antara indikator produksi (jumlah

perusahaan atau tenaga kerja) dengan indikator harga (rata-rata output

perusahaan atau tenaga kerja).

2.9. Jasa - jasa 2.9.1. Pemerintahan Umum dan Pertahanan

Jasa pemerintahan pada prinsipnya terbagi dua yakni pertama pelayanan

dari pemerintahan departemen dan pertahanan, dan kedua pelayanan yang

diberikan oleh badan-badan di bawah departemen tersebut. Pelayanan kedua

ini disebut jasa pemerintahan lainnya.

1) Administrasi, Pemerintahan dan Pertahanan

Sektor Pemerintahan umum dan pertahanan mencakup semua

departemen dan non departemen, badan / lembaga tinggi negara, kantor-

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 27

kantor dan badan-badan yang berhubungan dengan administrasi

pemerintahan dan pertahanan.

Belanja pegawai guru pemerintah yang memegang tata usaha

dikategorikan sebagai administrasi pemerintahan, sedangkan belanja

pegawai guru pemerintah yang tugasnya mengajar dikategorikan sebagai jasa

pendidikan. Begitu juga dokter pemerintah yang tidak melayani masyarakat

dikelompokkan sebagai administrasi pemerintahan sedangkan dokter

pemerintah yang melayani masyarakat dikelompokkan sebagai jasa

kesehatan.

Kegiatan-kegiatan ini meliputi semua tingkat pemerintahan, baik

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang terdiri dari propinsi,

kabupaten/kota, dan desa termasuk angkatan bersenjata.

2) Jasa Pemerintah Lainnya

Jasa pemerintah lainnya meliputi kegiatan yang bersifat jasa seperti

sekolah-sekolah pemerintah, universitas pemerintah, rumah sakit

pemerintah, bimbingan masyarakat terasing, museum, perpustakaan,

tempat-tempat rekreasi yang dibiayai dari keuangan pemerintah, dimana

pemerintah memungut pembayaran yang ada pada umumnya tidak

mencapai besarnya biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan tersebut. Unit-unit

usaha semacam ini menyediakan pelayanan jasa untuk masyarakat.

Aparat pemerintah yang melayani penyuluhan KB atau memberi

penyuluhan kepada masyarakat terasing dikategorikan sebagai jasa

kemasyarakatan lainnya. Sedangkan pegawai pemerintah yang melakukan

penjualan karcis masuk taman hiburan, museum atau melayani di

perpustakaan dikategorikan sebagai jasa hiburan dan kebudayaan.

Belanja pegawai dari sektor ini terdiri dari gaji pokok, honorarium dan

tunjangan lainnya. Belanja pegawai yang dipisahkan dari belanja

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 28

pembangunan ditransfer ke belanja rutin, seperti pembayaran honor

pegawai negeri yang turut dalam kegiatan proyek.

Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang dikeluarkan oleh

pemerintah pusat maupun daerah, baik rutin maupun pembangunan adalah

untuk guru-guru sekolah negeri, pekerja rumah sakit pemerintah, pekerja

bimbingan masyarakat terasing, pekerja perpustakaan dan tempat-tempat

rekreasi serta museum pemerintah.

Penyusutan barang modal untuk sektor pemerintahan umum datanya

belum tersedia. Sehingga nilai penyusutan diadakan estimasi berdasarkan

rasio terhadap belanja pegawai. Struktur biaya dari sektor ini tidak memuat

unsur surplus usaha. Sedangkan pemerintah tidak melakukan pembayaran

pajak tak langsung, untuk memperoleh nilai tambah bruto diperkirakan dari

penjumlahan belanja pegawai serta perkiraan penyusutan. Data untuk

estimasi Nilai Tambah Bruto (NTB) sektor pemerintahan umum didasarkan

pada realisasi pengeluaran pemerintah.

Belanja pegawai jasa pemerintahan lainnya yang ditransfer dari

pemerintah pusat dan daerah diperoleh dari realisasi anggaran belanja

pembangunan menurut sektor dan sub sektor. Sedangkan belanja pegawai

jasa pemerintahan lainnya untuk pemerintah daerah diperoleh dari laporan

belanja pegawai menurut jenis pengeluaran.

Disamping belanja pegawai di atas penyusutan juga termasuk dalam

penghitungan Nilai Tambah Bruto (NTB) jasa pemerintahan lainnya. Dimana

nilai penyusutan diperkirakan sekitar 5 persen dari nilai belanja pegawai.

Perkiraan NTB sektor pemerintahan umum dan jasa lainnya atas dasar

harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi menggunakan indeks

tertimbang jumlah pegawai negeri menurut golongan kepangkatan.

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 29

2.9.2. Jasa Swasta

1) Jasa Sosial Kemasyarakatan

Meliputi jasa pendidikan, kesehatan, riset / penelitian, palang merah,

panti asuhan, panti wreda, yayasan pemeliharaan anak cacat / YPAC, rumah

ibadat dan sejenisnya, baik yang dikelola oleh pemerintahan maupun swasta.

Output jasa sosial dan kemasyarakatan diperoleh dari hasil perkalian

antara masing-masing indikator produksi seperti jumlah murid menurut

jenjang pendidikan, jumlah tempat tidur rumah sakit, jumlah dokter, jumlah

anak yang diasuh, jumlah orang lanjut usia yang dirawat, jumlah rumah

ibadah, jumlah anak cacat yang dirawat dengan rata-rata output per masing-

masing indikator.

2) Jasa Hiburan dan Rekreasi

Meliputi kegiatan produksi dan distribusi film komersial dan film

dokumenter untuk kepentingan pemerintah serta reproduksi film video, jasa

bioskop dan panggung hiburan, studio radio, perpustakaan, museum, kebun

binatang, gedung olah raga, kolam renang, klub malam, taman hiburan,

lapangan golf, lapangan tenis, bilyar, klub galatama, artis film, artis panggung,

karaoke, video klip, studio televisi dan stasiun pemancar radio yang dikelola

oleh swasta.Output atas dasar harga berlaku diperoleh dengan menggunakan

metode pendekatan produksi, yaitu output diperoleh dari hasil perkalian

antara indikator produksi dengan indikator harga.

Output kegiatan produksi film diperoleh dari perkalian antara jumlah

film yang diproduksi dengan rata-rata output per film. Output kegiatan

distribusi film diperoleh dari perkalian antara rasio biaya sewa film dengan

output bioskop, sedangkan output bioskop diperoleh dari perkalian antara

jumlah penonton dengan rata-rata output per penonton. Output panggung

hiburan / kesenian dihitung berdasarkan pajak tontonan yang diterima

pemerintah. Output untuk jasa hiburan dan rekreasi lainnya pada umumnya

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 30

didasarkan pada hasil perkalian antara jumlah perusahaan dan jumlah tenaga

kerja masing-masing dengan rata-rata output per indikatornya. Dan NTB atas

dasar harga berlaku diperoleh dari hasil perkalian antara rasio NTB dengan

outputnya. Sedangkan outputnya dan NTB atas dasar harga konstan

menggunakan metode deflasi/ekstrapolasi dengan deflatornya /

ekstrapolatornya adalah IHK hiburan & rekreasi / indeks indikator produksi

yang sesuai.

3) Jasa Perorangan dan Rumah tangga

Meliputi segala jenis kegiatan jasa yang pada umumnya melayani

perorangan dan rumah tangga, yang terdiri dari :

a) Jasa perbengkelan/reparasi kendaraan bermotor, jasa

perbengkelan/reparasi lainnya seperti perbaikan/reparasi jam,

televisi, radio, lemari es, mesin jahit, sepeda dan barang-barang

rumah tangga lainnya.

b) Jasa pembantu rumah tangga, mencakup koki, tukang kebun, penjaga

malam, pengasuh bayi dan anak, dan sejenisnya.

c) Jasa Perorangan lainnya, mencakup tukang binatu, tukang cukur,

tukang jahit, tukang semir sepatu, dan sejenisnya.

Output atas dasar harga berlaku untuk jasa perbengkelan serta jasa

perorangan dan rumah tangga diperoleh dari perkalian antara masing-masing

jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja. Sedangkan

output jasa pembantu rumah tangga, pengasuh bayi dan sejenisnya diperoleh

dari perkalian antara pengeluaran per kapita untuk pembantu rumah tangga

dengan jumlah penduduk pertengahan tahun untuk jasa perorangan yang

belum dicakup.

Nilai Tambah Bruto (NTB) atas dasar harga berlaku diperoleh dari hasil

perkalian antara rasio NTB dengan output, rasio NTB diperoleh dari hasil

Ruang Lingkup Dan Metode Penghitungan

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 31

Survei Khusus Sektoral. Sedangkan output dan NTB atas dasar harga konstan

diperoleh dengan menggunakan metode ekstrapolasi.

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 32

BAB III

PERKEMBANGAN EKONOMI KABUPATEN TANAH DATAR 3.1 Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto

Sumber daya alam dan faktor produksi yang dimiliki merupakan faktor penentu

perekonomian suatu daerah. Dengan kata lain besarnya PDRB atau perekonomian di

suatu daerah kabupaten/kota terbentuk dari berbagai macam aktivitas atau kegiatan

ekonomi yang timbul di daerah tersebut. Secara garis besar berbagai kegiatan

tersebut dapat dikelompokkan ke dalam sembilan sektor lapangan usaha.

a. Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa

yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. Selain itu, nilai PDRB harga

berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang dihasilkan

oleh suatu daerah, pergeseran, dan struktur perekonomian daerah. Pada

hakekatnya, pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan

yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan

usaha, meningkatkan hubungan ekonomi regional serta mengusahakan agar

distribusi pendapatan masyarakat merata dengan baik.

Perekonomian regional merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

kegiatan perekonomian nasional. Perekonomian Kabupaten Tanah Datar

tergambar melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga

berlaku. Tahun 2012, PDRB atas dasar harga berlaku Kabupaten Tanah Datar adalah

sebesar Rp 6.789,34 milyar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp 704,37 Milyar atau

meningkat 11,58% dibandingkan dengan tahun 2011.

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 33

Tabel 3.1 Perkembangan PDRB Kab. Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008-2012

LAPANGAN USAHA Nilai Tambah (Milyar Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 1.680,92 1.829,52 2.045,42 2.281,42 2.517,96

2. Pertambangan & Penggalian

79,33 88,96 99,03 110,73 123,65

3. Industri Pengolahan 510,82 569,08 637,66 712,85 792,24

4. Listrik,Gas & Air Bersih 44,77 48,25 51,88 56,69 61,76

5. Bangunan 336,14 382,48 432,48 492,13 553,09

6. Perdagangan, Hotel & Resto.

536,55 608,93 677,8 754,68 853,12

7. Pengangkutan & Komunikasi

287,78 320,49 362,72 412,24 465,037

8. Keu, Persewaan & Jasa Prshn.

148,76 166,99 187,5 212,01 241,644

9. Jasa-jasa 751,87 829,72 928,59 1.052,22 1.180,82

Jumlah 4.376,94 4.844,42 5.423,08 6.084,97 6.789,34

Sumber : Tabel 1

Perkembangan PDRB atas harga berlaku dari tahun ke tahun dapat terlihat

pada Tabel 3.1. Indeks Berantai PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga

Berlaku. Pada tahun 2012, terlihat untuk Sektor Pertanian, meskipun memberikan

nilai tambah yang terbesar dibandingkan sektor lainnya, namun perkembangannya

yang sebesar 10,37% lebih kecil dari sektor lainnya, kecuali sektor Listrik dan Air

Bersih yang meningkat 8,95% dibandingkan tahun 2011.

Sektor yang paling tinggi peningkatan nilai tambahnya dibandingkan tahun

2011 adalah Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan yang meningkat

13,98%, disusul oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang meningkat

13,04%, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang meningkat 12,81%, Sektor

Bangunan yang meningkat 12,39%, Sektor Jasa-Jasa yang meningkat 12,22%, Sektor

Pertambangan yang meningkat 11,67% dan Sektor Industri Pengolahan yang

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 34

2.517,96

2.281,42

110,73123,65

712,83792,25

56,6961,76

492,12553,09

754,67853,12

412,23465,04

212,01241,64

1.052,221.180,82

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2012

2011

meningkat 11,14%.

Gambar 3.1 Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha tahun 2011-2012 (Milyar Rupiah)

b. Atas Dasar Harga Konstan 2000

Terpantaunya pergerakan perekonomian suatu daerah merupakan salah satu

manfaat dari penghitungan PDRB. Dengan melihat perkembangan nilai tambah yang

dihasilkan setiap sektor ekonomi pada tingkat harga yang konstan (tetap) pada

suatu tahun dasar, dalam hal ini adalah tahun 2000 sebagai tahun dasar, kita bisa

mendapatkan informasi tentang pergerakan perekonomian suatu daerah. Atau

dengan kata lain, dari nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 dapat kita lihat

Lapangan Usaha

1 Pertanian 6 Perdagangan,Hotel& 2 Pertambangan&Penggalian Restoran 3 Industri Pengolahan 7 Pengangkutan&Komunikasi 4 Listrik&Air Bersih 8 Keu,Persewaan&Jasa Perush 5 Bangunan 9 Jasa-Jasa

PDRB Atas

Dasar Harga

Berlaku

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 35

produktivitas ekonomi Kabupaten Tanah Datar secara riil.

Secara keseluruhan, nilai tambah seluruh sektor ekonomi selama tahun 2012

tercatat sebesar Rp. 2.924,84 milyar yang meningkat dibandingkan nilai tambah

pada tahun 2011 yang sebesar Rp. 2.766,81 milyar atau naik 5,71% yaitu sebesar

Rp.158,03 milyar. Peningkatan tersebut adalah merupakan peningkatan produksi

seluruh sektor ekonomi karena nilai tambah yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh

fluktuasi harga.

Tabel 3.2

Perkembangan PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2008-2012

LAPANGAN USAHA Nilai Tambah (Milyar Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 876,81 923,83 972,12 1.025,12 1.083,78

2. Pertambangan & Penggalian

41,25 43,69 46,29 48,91 51,76

3. Industri Pengolahan 283,62 300,62 318,69 336,91 353,24

4. Listrik,Gas & Air Bersih 21,09 22,43 23,86 25,22 26,66

5. Bangunan 167,6 178,35 189,82 202,20 215,39

6. Perdagangan, Hotel & Resto.

307,78 326,12 345,65 365,73 378,39

7. Pengangkutan & Komunikasi

126,61 135,56 145,36 155,23 164,28

8. Keu, Persewaan&Jasa Prshn. 81,03 86,76 92,95 99,73 106,70

9. Jasa-jasa 425,95 451,38 479,45 507,76 535,60

Jumlah 2.331,7 2.468,7 2.614,19 2.766,81 2.924,84

Sumber : Tabel 2

Jika dilihat menurut sektor ekonomi seluruh sektor mengalami peningkatan

nilai tambah yang bervariasi. Sektor pertanian sebagai mata pencaharian sebagian

besar masyarakat Tanah Datar berperan paling besar dalam menyumbangkan nilai

tambahnya terhadap perekonomian Tanah Datar. Pada tahun 2012 nilai tambah

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 36

2.3322.469

2.6142.767

2.925

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

2008 2009 2010 2011 2012

sektor Pertanian mencapai Rp 1.083,78 milyar sedangkan pada tahun 2011 tercatat

sebesar Rp 1.025,12 Milyar atau mengalami peningkatan nilai tambah Rp 58,66

Milyar. Tingginya peningkatan nilai tambah sektor Pertanian pada PDRB atas dasar

harga konstan menunjukkan peningkatan atas produksi yang dihasilkan oleh Sektor

Pertanian. Penyumbang PDRB terbesar pada sektor pertanian adalah sub sektor

tanaman bahan makanan (tabama) yang menghasilkan nilai tambah sebanyak Rp

883,70 Milyar, meningkat 5,72% dibandingkan tahun 2011.

Sektor-sektor lain yang menghasilkan nilai tambah cukup besar yaitu Sektor

Jasa-Jasa dengan nilai tambah sebesar Rp 535,60 Milyar, menyusul Sektor

Perdagangan, Hotel & Restoran dengan nilai tambah sebesar Rp 387,39 Milyar,

Sektor Industri Pengolahan dengan nilai tambah Rp 353,24 milyar, Sektor Bangunan

dengan nilai tambah Rp 215,39 Milyar, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi dengan

nilai tambah Rp 164,28 Milyar, dan Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan

dengan nilai tambah Rp 106,70 Milyar.

Gambar 3.2 Perkembangan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000

Kab.Tanah Datar Tahun 2008-2012

Tahun

PDRB Atas

Harga Konstan

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 37

3.2 Perkembangan Struktur Perekonomian Tanah Datar

Struktur perekonomian suatu daerah merupakan gambaran tentang

komposisi perekonomian daerah yang terdiri atas sembilan sektor ekonomi.

Sehingga struktur ekonomi sekaligus dapat menunjukkan tinggi rendahnya kontribusi

atau peran seluruh sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB pada daerah

tertentu. Hal tersebut menggambarkan ketergantungan daerah terhadap

kemampuan produksi dari masing-masing sektor ekonominya. Apabila struktur

ekonomi disajikan dari waktu ke waktu (time series) maka dapat dilihat perubahan

struktur perekonomian yang terjadi.

Terdapat kecenderungan bahwa setiap tahun telah terjadi pergeseran antar

sektor ekonomi, dan pergeseran tersebut diakibatkan adanya perkembangan nilai

tambah yang dihasilkan oleh masing-masing sektor ekonomi. Pergeseran struktur

ekonomi dapat digunakan sebagai indikator untuk menunjukkan adanya suatu

proses pembangunan sehingga bermanfaat bagi arah kebijakan di masa yang akan

datang.

Berdasarkan hasil perhitungan PDRB Kabupaten Tanah Datar tahun 2012

(Tabel 3) didapatkan sektor pertanian merupakan basis utama perekonomian

Kabupaten Tanah Datar yang menyumbangkan kontribusi terbesar yaitu 37,09

persen. Sektor Pertanian didominasi oleh subsektor Tanaman Bahan Makanan

(Tabama) yang menyumbang nilai tambah 30,43 persen. Sementara subsektor lain

yaitu Perkebunan berkontribusi 2,83 persen; Peternakan 2,17 persen; Perikanan 0,97

persen; dan Kehutanan 0,69 persen.

Sektor lain yang berkontribusi cukup besar adalah Sektor Jasa-Jasa sebesar

17,39 persen. Sektor Jasa-Jasa terdiri dari Subsektor Pemerintahan Umum dengan

kontribusi sebesar 12,33 persen dan trendnya terus meningkat selama empat tahun

terakhir, subsektor Jasa Sosial Kemasyarakatan dengan kontribusi sebesar

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 38

1,17persen, Subsektor Hiburan&Rekreasi dengan kontribusi sebesar 0,46 dan

Subsektor Jasa Perorangan&Rumah Tangga dengan kontribusi sebesar 3,44 persen.

Menyusul berikutnya Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan

kontribusi sebesar 12,57 persen, meningkat 0,17 persen dibandingkan tahun 2011.

Bila dirinci per subsektor, terlihat bahwa kenaikan kontribusinya hanya terjadi pada

subsektor Perdagangan Besar dan Eceran, dimana tahun 2011 subsektor ini

berkontribusi sebesar 11,85 persen dan tahun 2012 meningkat menjadi 12,01

persen. Sementara subsektor lainnya yaitu Subsektor Hotel dan Subsektor Restoran

tetap.

Sektor lain dengan kontribusi di atas 10 persen adalah Sektor Industri

Pengolahan dengan kontribusi sebesar 11,67 persen. Sementara lima sektor lainnya,

dengan kontribusi di bawah 10 persen adalah: Sektor Bangunan 8,15 persen; Sektor

Pengangkutan dan Komunikasi 6,85 persen; Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 3,56 persen; Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,82 persen, dan

terakhir yang paling kecil kontribusinya adalah Sektor Listrik dan Air Bersih.

Gambar 3.3

Diagram Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Tanah Datar Atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha tahun 2012

17,39

3,56

6,85

12,57

8,150,91

11,67

1,82

37,09

Pertanian

Pertambangan&Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik&Air Bersih

Bangunan

Perdagangan,Hotel&Restoran

Pengangkutan&Komunikasi

Keuangan,Persewaan&Jasa

PerusahaanJasa-Jasa

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 39

Meskipun secara umum tidak ada perubahan struktu ekonomi di Kabupaten

Tanah Datar, perlu dicermati meski Sektor Pertanian merupakan sektor yang

berkontribusi paling besar dalam PDRB Kabupaten Tanah datar, namun selama lima

tahun terakhir kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Tanah Datar

menunjukkan angka yang terus menurun. Demikian juga dengan Sektor Industri

Pengolahan.

Sektor yang terus meningkat kontribusinya dari tahun ke tahun adalah Sektor

Bangunan; Sektor Pengangkutan & Komunikasi; Sektor Keuangan, Persewaan & Jasa

Perusahaan; serta Sektor Jasa-Jasa.

Sementara untuk Sektor Pertambangan&Penggalian dan Sektor Listrik&Air

Bersih dapat dikatakan relatif stabil dengan perubahan yang tidak signifikan.

Yang menarik adalah adanya fluktuasi pada Sektor Perdagangan, Hotel dan

Restoran, dimana Tahun 2010 menunjukkan penurunan, pada tahun 2012

kontribusinya kembali meningkat.

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 40

Gambar 3.4 Diagram Garis Perkembangan Distribusi Persentase PDRB Kab.Tanah Datar

Atas Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2012

38,437,77 37,72 37,49 37,09

1,81 1,84 1,83 1,82 1,82

11,67 11,75 11,76 11,72 11,67

1,02 1 0,96 0,93 0,91

7,68 7,9 7,97 8,09 8,15

12,57

6,57 6,62 6,69 6,78 6,85

3,4 3,45 3,46 3,48 3,56

17,18 17,13 17,12 17,29 17,39

12,412,512,5712,26

0

5

10

15

20

25

30

35

40

2008 2009 2010 2011 2012

3.3. Pertumbuhan Ekonomi

Peningkatan nilai tambah dari suatu bahan baku menjadi produk atau dari

input menjadi output menunjukkan adanya perkembangan perekonomian suatu

daerah. Pada sisi lain perkembangan ekonomi dari tahun ke tahun yang lain juga

dipantau dengan menggunakan laju pertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan

ekonomi merupakan suatu indikator ekonomi makro yang dapat menggambarkan

sampai seberapa jauh keberhasilan pembangunan suatu daerah dalam periode

waktu tertentu. Pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan

Distribusi (%)

Pertanian

Jasa-Jasa

Perdag,Hotel&Resto

Industri Pengolahan

Bangunan

Pengangkutan&Komunikasi

Keu,Psewaaan&Jasa Perush

Pertambangan&Penggalian

Listrik&Air Bersih

Tahun

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 41

perekonomian sektor ekonomi tertentu. Untuk melihat laju pertumbuhan ekonomi

yang riil dan mengeliminir pengaruh dari perubahan harga, maka perlu disajikan

PDRB atas dasar harga konstan secara berkala. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi

selama suatu periode tertentu tidak terlepas dari perkembangan masing-masing

sektor atau sub sektor yang ikut membentuk nilai tambah perekonomian suatu

negara atau wilayah secara keseluruhan.

Pada tahun 2012, Ekonomi Kabupaten Tanah Datar tumbuh 5,71 persen

(Tabel 8), turun jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yaitu

5,84 persen.

Gambar 3.5 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2008-2012

5,915,88 5,89

5,84

5,71

5,6

5,65

5,7

5,75

5,8

5,85

5,9

5,95

2008 2009 2010 2011 2012

Pertumbuhan EkonomiKab.Tanah Datar

Hal ini disebabkan oleh turunnya pertumbuhan empat sektor, yaitu Sektor

industri Pengolahan, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi, Sektor Keuangan,

Persewaan dan Jasa Perusahaan, dan Sektor jasa-Jasa. Sementara Sektor Listrik dan

Air Bersih tetap.

Empat sektor yang pertumbuhannya meningkat dibanding tahun 2011

adalah Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan, Sektor Bangunan, serta Sektor

Perdagangan, Hotel dan Restoran.

Penurunan pertumbuhan ekonomi ini dipengaruhi oleh penurunan di sektor

Tahun

Laju Pertumbuhan

(%)

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 42

Industri Pengolahan yang sangat tajam, dimana tahun 2011 tercatat pertumbuhan

ekonomi di sektor ini sebesar 5,88 persen, pada tahun 2012 tercatat hanya 4,85

persen. Selain itu, pertumbuhan ekonomi di Sektor Pengangkutan dan Komunikasi

juga menurun cukup signifikan yaitu 6,79 persen pada tahun 2011 turun menjadi

5,84 pada tahun 2012.

Sementara empat sektor yang meningkat pertumbuhan ekonominya tidak

ada yang meningkat secara signifikan. Sebagai contoh yang pertumbuhan

ekonominya meningkat paling tinggi adalah Sektor Pertanian yang meningkat hanya

0,32 persen. Sehingga tidak mengimbangi penurunan pada Sektor Industri

Pengolahan dan Sektor Angkutan dan Komunikasi.

Bila dirinci per subsektor (Tabel 17) maka subsektor Jasa Sosial

Kemasyarakatan merupakan yang tertinggi peningkatan pertumbuhannya yaitu

sebesar 1,17 persen. Sementara subsektor lainnya meningkat kurang dari 1 persen

saja. Kebalikannya, subsektor yang menurun paling tajam pertumbuhannya adalah

subsektor Air Bersih dan Subsektor Hotel, yang sama-sama menurun hingga 2,42

persen.

Tabel 3.3 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2008-2012

LAPANGAN USAHA Nilai Tambah (Milyar Rupiah)

2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Pertanian 5,58 5,36 5,28 5,40 5,72

2. Pertambangan & Penggalian 5,97 5,91 5,96 5,65 5,84

3. Industri Pengolahan 6,03 5,99 5,84 5,88 4,85

4. Listrik,Gas & Air Bersih 6,14 6,36 6,35 5,71 5,71

5. Bangunan 6,34 6,41 6,43 6,52 6,53

6. Perdagangan, Hotel & Resto. 5,89 5,96 5,99 5,81 5,92

7. Pengangkutan & Komunikasi 6,29 7,07 7,23 6,79 5,84

8. Keu.,Persewaan&Jasa Prshn. 6,91 7,07 7,13 7,30 7,00

9. Jasa-jasa 6,02 5,97 6,22 5,90 5,48

Tanah Datar 5,91 5,88 5,89 5,84 5,71 Sumber : Tabel 17

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 43

13,0314,367

16,017

17,89319,794

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

2008 2009 2010 2011 2012

3.4 PDRB Perkapita

Indikator lain yang sering digunakan sebagai tolok ukur kekuatan ekonomi

suatu daerah adalah nilai PDRB perkapita. Secara konsepsional PDRB perkapita

merupakan hasil bagi antara nilai nominal PDRB dengan jumlah Penduduk

pertengahan tahun. Dengan demikian, PDRB perkapita hanya merupakan

gambaran nilai tambah yang bisa diciptakan oleh masing-masing penduduk akibat

dari adanya aktivitas produksi. Tabel 3.5 menunjukkan perkembangan nilai PDRB

perkapita penduduk Kabupaten Tanah Datar.

Gambar 3.6 Perkembangan PDRB Perkapita Kab.Tanah Datar

Tahun 2008-2012 (Juta Rupiah)

Selama kurun waktu lima tahun terakhir, PDRB Perkapita Kabupaten Tanah Datar

memperlihatkan peningkatan dari tahun ke tahun. Nilai PDRB Perkapita meningkat dari Rp

17,89 Juta pada tahun 2011 menjadi Rp 19,79 Juta pada tahun 2012, atau mengkat 10,62

persen.

Tahun

PDRB Perkapita

(Juta Rupiah)

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 44

Tabel 3.4 PDRB Perkapita dan Pendapatan Regional Perkapita Penduduk Tanah Datar

Tahun 2008-2012

Uraian Tahun Nilai Nominal Perubahan

(Rp) (persen)

(1) (2) (3) (4)

PDRB Perkapita

2008 13.030.542,25 14,33

2009 14.367.030,82 10,26

2010 16.017.171,57 11,49

2011 17.893.291,26 11,71

2012 19.794.526,53 10,62

Pendapatan Perkapita

2008 12.179.875,30 14,31

2009 13.407.924,32 10,08

2010 14.950.767,14 11,51

2011 16.720.811,19 11,84

2012 18.522.226,70 10,77

Sumber: Tabel 10

Tingginya nilai PDRB perkapita tersebut secara riil belumlah menunjukkan

peningkatan terhadap daya beli masyarakat ataupun pendapatan masyarakat

Kabupaten Tanah Datar, karena di dalamnya masih terdapat pengaruh dari

tingkat inflasi.

Namun, bila dicermati, pertumbuhan PDRB Perkapita kabupaten Tanah Datar

mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2011. Tahun 2012,

pertumbuhan PDRB Perkapita tercata 10,62 persen, sementara tahun 2011

pertumbuhannya mencapai 11,71 persen.

Selanjutnya nilai Pendapatan Regional Perkapita pada tahun 2012 juga

mengalami peningkatan yang cukup berarti. Nilai rata-rata pendapatan perkapita

dapat menunjukkan perkiraan rata-rata pendapatan penduduk suatu daerah,

yang merupakan nilai total PDRB dikurangi penyusutan dan pajak tak

langsung netto, baru dibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun.

Pendapatan Regional perkapita pada tahun 2012 tercatat sebesar Rp 18,52 Juta

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 45

14,33

14,31

10,26

10,08

11,49

11,51

11,71

11,84

10,26

10,77

0 5 10 15

2008

2009

2010

2011

2012

Pendapatan

Perkapita

PDRB

Perkapita

Rupiah atau mengalami peningkatan sebesar 10,77 persen dibandingkan tahun

2011. Pertumbuhan ini menunjukkan penurunan seperti yang juga terjadi pada

PDRB Perkapita, dimana Pendapatan Perkapita pada tahun 2011 tercatat mencapai

11,84 persen, tahun 2012 menurun menjadi 10,77 persen.

Gambar 3.7

Grafik Pertumbuhan PDRB Perkapita dan Pendapatan Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas dasar Harga berlaku tahun 2008-2012

3.5. Kinerja Kelompok Sektor Ekonomi

Pembagian kelompok sektor perekonomian dalam hal ini didasarkan atas

Input dan Output serta asal terjadinya proses produksi untuk masing-masing

produsen. Kelompok/sektor primer meliputi kegiatan yang outputnya masih

merupakan proses tingkat dasar. Kelompok ini meliputi sektor Pertanian dan

sektor Pertambangan dan Penggalian, sedangkan sektor yang sebagian besar

inputnya berasal dari sektor primer dikelompokan kedalam kelompok sektor

Sekunder yang meliputi sektor Industri Pengolahan, Listrik dan Air Bersih, serta

Bangunan. Sedangkan kelompok ke tiga adalah sektor tersier yang meliputi

Pertumbuhan (%)

Tahun

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 46

sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, Angkutan dan Komunikasi, Keuangan

Persewaan dan Jasa Perusahaan serta sektor Jasa-Jasa.

Tabel 3.5 Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB Atas Dasar Harga Berlaku

Kabupaten Tanah Datar Tahun 2010- 2012

Uraian Tahun Kelompok Sektor

Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Nilai Tambah (Milyar Rp)

2008 1.760,25 891,73 1.724,96 4.376,94

2009 1.918,48 999,81 1.926,13 4.844,42

2010 2.144,45 1.122,02 2.156,61 5.423,09

2011 2.392,15 1.261,67 2.431,15 6.084,97

2012 2.641,61 1.407,10 2.740,62 6.789,34

Kontribusi (persen)

2008 40,22 20,37 39,41 100

2009 39,60 20,64 39,76 100

2010 39,54 20,62 39,77 100

2011 39,31 20,73 39,95 100

2012 38,90 20,73 40,37 100

Sumber : Diolah dari data primer

Pada tahun 2012, kelompok sektor tersier mendominasi perannya pada nilai

tambah Kabupaten Tanah Datar, yaitu sebsesar 40,37 persen. Diikuti oleh kelompok

sektor primer yaitu sebesar 38,90 persen, dan terakhir kelompok sektor sekunder

yaitu sebesar 20,73 persen.

Bila diperhatikan perkembangannya sejak tahun 2008 sampai dengan 2012,

terlihat pergeseran peran dimana kelompok sektor primer mendominasi perannya

pada nilai tambah, pada tahun 2009 bergeser dominasinya ke kelompok sektor

Tersier, dan pada tahun 2010 sampai 2012, peran dari Kelompok tersier bertambah

besar setiap tahunnya.

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 47

Hal serupa terjadi pada kelompok sektor sekunder, yang paling kecil perannya

dalam membentuk nilai tambah Kabupaten Tanah Datar. Semenjak tahun 2008,

perannya terus meningkat, meski pada tahun 2012 perannya tetan bila

dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu sebesar 20,73 persen.

Gambar 3.8 Perkembangan PDRB menurut Kelompok Sektor

Atas Harga Berlaku Tahun 2010-2012

2144,4

52392,1

52641,6

1

1122,02

1261,67

2156,6

1

2431,1

5

2740,6

2

1407,1

0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000

2010

2011

2012

Primer Sekunder Tersier

Selanjutnya apabila dilihat dari pertumbuhan ekonomi, yaitu dari

penghitungan PDRB Atas dasar Harga Konstan menurut kelompok sektor,

kelompok sektor tersier merupakan yang paling besar pertumbuhannya, yaitu

sebesar 5,81 persen dimana pada tahun 2011 nilainya sebesar Rp 1.128,45 Milyar

dan pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 1.193,98 Milyar. Namun nilai ini

menurun jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada tahun 2011 yaitu sebesar

6,12 persen.

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 48

Tabel 3.6 Nilai Tambah Kelompok Sektor PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan

Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kelompok Sektor Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008- 2012

Uraian Tahun Kelompok Sektor

Primer Sekunder Tersier Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Nilai Tambah (Rp Milyar)

2008 918,06 472,31 941,37 2.331,75

2009 967,52 501,40 999,82 2.468,74

2010 1.018,41 532,37 1.063,41 2.614,19

2011 1.074,03 564,33 1.128,45 2.766,81

2012 1.135,55 595,31 1.193,98 2.924,84

Pertumbuhan (%)

2008 5,59 6,15 6,09 5,91

2009 5,39 6,16 6,21 5,88

2010 5,26 6,18 6,36 5,89

2011 5,46 6,00 6,12 5,84

2012

5,73 5,48 5,81 5,71

Sumber : Diolah dari data primer

Kelompok Sektor Primer, tumbuh sebesar 5,73 persen pada tahun 2012

dengan nilai tambah Rp 1.135,55 Miyar. Pertumbuhan kelompok sektor primer

terus meningkat sejak tahun 2010, dan untuk tahun 2012 hanya kelompok sektor

primer yang menunjukkan pertumbuhan positif, dimana tahun 2011

pertumbuhannya tercatat 5,46 persen, tahun 2012 meningkat menjadi 5,73 persen.

Terakhir adalah kelompok sektor sekunder, dengan pertumbuhan paling kecil

yaitu sebesar 5,48 persen dengan nilai tambah Rp 595,31 Milyar. Bila dibandingkan

dengan pertumbuhan pada tahun 2011, pertumbuhan kelompok sektor sekunder

juga mengalami penurunan seperti halnya kelompok sektor tersier. Dimana, pada

tahun 2011 pertumbuhannya tercatat sebesar 6,00 persen dan tahun 2012 turun

menjadi 5,48 persen.

3.6. Kontribusi Tanah Datar terhadap Perekonomian Sumatera Barat

Perekonomian Propinsi Sumatera Barat pada dasarnya merupakan gabungan

dari seluruh nilai tambah seluruh sektor ekonomi yang dihasilkan oleh seluruh

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 49

kabupaten/kota yang berada di dalam geografis Propinsi Sumatera Barat. Masing-

masing kabupaten/kota memiliki peran masing-masing terhadap perekonomian

Propinsi Sumatera Barat. Perbandingan nilai PDRB kabupaten/kota terhadap nilai

PDRB Propinsi Sumatera Barat akan mengetahui seberapa besar kontribusi yang

diberikan perekonomian daerahnya terhadap pembentukan perekonomian Propinsi

Sumatera Barat.

Secara keseluruhan total nilai tambah yang terangkum dalam PDRB

Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2012 memberikan kontribusi yang cukup besar

terhadap nilai PDRB Propinsi Sumatera Barat. Dari total PDRB Kabupaten Tanah

Datar atas dasar harga berlaku tahun 2012 yang mencapai sebesar Rp 6,789

Triliun dapat memberikan kontribusi terhadap PDRB Sumatera Barat sebesar

6,23 persen. Dibandingkan dengan besarnya peran nilai PDRB Tanah Datar

terhadap nilai PDRB Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 yaitu sebesar

6,26 persen, kontribusi PDRB Kabupaten Tanah Datartahun 2012 sedikit

mengalami penurunan.

Tabel 3.7 Peranan PDRB Tanah Datar Terhadap PDRB Sumatera Barat

Tahun 2008-2012

LAPANGAN USAHA Kontribusi (%)

2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

Pertanian 9,72 10,09 9,86 9,82 9,25

2.

Pertambangan & Penggalian 3,37 3,50 3,58 3,76 3,60

3.

Industri Pengolahan 5,97 6,19 6,25 6,33 6,37

4.

Listrik,Gas & Air Bersih 5,19 5,37 5,61 5,87 5,01

5.

Bangunan/Konstruksi 8,61 8,87 7,81 7,54 8,14

6.

Perdagangan, Hotel & Restoran 4,28 4,44 4,38 4,23 4,32

7.

Pengangkutan & Komunikasi 2,63 2,78 2,70 2,66 3,02

8.

Keu., Sewa Bgnn & Jasa Prshn 4,24 4,41 4,52 4,73 4,39

9.

Jasa-jasa 6,81 6,82 6,64 6,52 6,90

Rata-Rata 6,18 6,35 6,22 6,26 6,23

Sumber : BPS Prop.Sumatera Barat

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 50

Selanjutnya jika dilihat menurut sektor ekonomi dari sembilan lapangan usaha,

perubahan kontribusi yang terjadi menunjukkan kecenderungan peningkatan di

beberapa sektor lapangan usaha. Dari sembilan sektor lapangan usaha tersebut

terdapat empat sektor yang nilainya memberikan kontribusi yang cukup berarti yakni

sektor pertanian sebesar 9,25 persen; sektor bangunan sebesar 8,14 persen; sektor

Jasa Jasa sebesar 6,90 persen; dan Sektor Industri Pengolahan sebesar 6,37 persen.

Pertanian merupakan sektor unggulan dan merupakan potensi Kabupaten

Tanah Datar. Sektor ini merupakan sektor ekonomi yang memberikan konstribusi

terbesar pula terhadap pembentukan PDRB Sumatera Barat. Namun, kontribusi

sektor pertanian Kab.Tanah Datar terhadap PDRB Prop.Sumbar mengalami

penurunan bila dibandingkan dengan tahun 2011.

Seperti halnya kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, nilai PDRB Kabupaten

Tanah Datar setiap tahun senantiasa mengalami peningkatan. Secara keseluruhan

jumlah nilai PDRB Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat tercatat sebesar Rp. 108,93

triliun atau meningkat sekitar Rp. 10,01 triliun dibandingkan dengan total PDRB

provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011. Dimana tahun 2011 kontribusinya sebesar

9,82 persen, dan tahun 2012 turun 9,25 persen.

Tabel 3.8 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten/Kota Terhadap Total PDRB

seluruh Kabupaten/Kota di Sumatera Barat Tahun 2008-2012

Kabupaten/Kota Distribusi Persentase Rank

2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Kota Padang 28,50 28,62 28,19 28,32 28,18 1

2 Kab. Agam 7,36 7,63 7,56 7,56 7,69 2

3 Kab. Pasaman Barat 6,89 7,23 7,25 7,43 7,57 3

4 Kab. Lima Puluh Kota 7,11 7,25 7,22 7,37 7,33 4

5 Kab. Padang Pariaman 7,26 7,33 7,11 7,23 7,17 5

6 Kab. Solok 5,77 6,09 6,09 6,26 6,26 6

7 Kab. Tanah Datar 6,18 6,35 6,22 6,26 6,23 7

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 51

8 Kab. Pesisir Selatan 5,07 5,35 5,30 5,38 5,35 8

9 Kab. Pasaman 3,67 3,79 3,76 3,87 3,91 9

10 Kab. Sijunjung 3,40 3,56 3,51 3,52 3,51 10

11 Kab. Dharmasraya 2,99 3,08 3,07 3,16 3,17 11

12 Kota Bukittinggi 2,41 2,47 2,50 2,51 2,49 12

13 Kota Payakumbuh 2,14 2,17 2,16 2,22 2,22 13

14 Kota Pariaman 1,89 1,95 1,84 1,83 1,86 14

15 Kab. Kep.Mentawai 1,56 1,70 1,65 1,68 1,68 15

16 Kab. Solok Selatan 1,49 1,60 1,61 1,67 1,71 16

17 Kota Sawah Lunto 1,21 1,28 1,29 1,31 1,31 17

18 Kota Solok 1,26 1,29 1,25 1,25 1,26 18

19 Kota Padang Panjang 1,04 1,12 1,14 1,07 1,08 19

PDRB Propinsi 100 100 100 100 100

Sumber : BPS Propinsi Sumatera Barat

Dari 19 Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat, Kabupaten Tanah Datar

menempati peringkat yang cukup baik dalam memberikan kontribusinya terhadap

PDRB propinsi Sumatera Barat yakni ranking ke-7 dengan kontribusi sebesar 6,23

persen terhadap PDRB Sumatera Barat. Peringkat ini menurun jika dibandingkan

dengan tahun 2011 dimana Kabupaten Tanah Datar menduduki peringkat ke-6.

Sedangkan peringkat pertama masih diraih ibu kota Sumatera Barat yakni Kota

Padang yang memberikan kontribusi sebesar 28,18 persen. Sementara itu, kontribusi

yang paling rendah diraih oleh Kota Padang Panjang yang hanya memberikan

sumbangsih sebesar 1,08 persen. Hampir sebagian besar kota (kecuali kota Padang)

memberikan kontribusi yang relatif lebih kecil dibandingkan kabupaten, dengan

kontribusi hanya di bawah 3 persen terhadap PDRB Propinsi Sumatera Barat.

Kinerja perekonomian suatu daerah dapat ditunjukkan dengan adanya

kenaikan pada nilai PDRB atas dasar harga konstan. Secara keseluruhan, nilai

PDRB atas dasar harga konstan Kabupaten Tanah Datar pada tahun 2011

mengalami kenaikan yang cukup berarti. Nilai PDRB atas dasar harga konstan

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 52

merupakan nilai riil dari kinerja perekonomian suatu daerah karena nilai PDRB atas

dasar harga konstan merupakan nilai PDRB yang sudah terlepas dari pengaruh

kenaikan harga (inflasi).

Tabel 3.9 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

Tahun 2008-2012 (%)

Kabupaten/Kota Pertumbuhan Ekonomi (%)

2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Kabupaten

1 Kab. Agam 6,38 4,9 5,68 5,21 6,82

2 Kab. Dharmasraya 6,54 6,67 6,51 6,54 6,62

3 Kab. Pasaman Barat 6,4 6,26 6,39 6,42 6,47

4 Kab. Solok Selatan 6,11 6,1 6,28 6,35 6,44

5 Kab. Lima Puluh Kota 6,14 5,45 6,02 6,31 6,37

6 Kab. Solok 6,35 6,27 6,26 6,01 6,26

7 Kab. Pasaman 6,08 6,12 6,14 6,15 6,16

8 Kab. Sijunjung 5,67 5,59 5,63 5,84 6,08

9 Kab. Padang Pariaman 6,24 3,94 5,14 6,17 6,03

10 Kab. Tanah Datar 5,91 5,88 5,89 5,84 5,71

11 Kab. Pesisir Selatan 5,42 5,44 5,28 5,48 5,66

12 Kab. Kepulauan MMentawaiMeMentawai

4,48 4,67 4,88 4,94 5,25

Kota

1 Kota Payakumbuh 6,42 5,80 6,38 6,44 6,82

2 Kota Padang 6,21 5,08 5,96 6,41 6,61

3 Kota Bukittinggi 6,58 5,51 6,12 6,21 6,39

4 Kota Solok 6,41 5,05 5,96 6,07 6,33

5 Kota Padang Panjang 6,27 6,32 6,05 6,14 6,24

6 Kota Pariaman 5,41 4,47 5,26 5,98 6,02

7 Kota Sawah Lunto 3,84 4,22 5,03 5,93 5,98

PDRB Propinsi 6,37 4,16 5,93 6,22 6,35 Sumber : BPS Sumatera Barat

Secara umum, nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 seluruh

kabupaten/kota di Sumatera Barat pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang

cukup bervariasi. Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 Kabupaten Tanah Datar

menunjukkan adanya peningkatan yang relatif cukup baik yakni meningkat sebesar

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 53

Rp 158,03 Milyar atau 5,71 persen bila dibandingkan dengan tahun 2011. Dengan

adanya kenaikan nilai PDRB atas dasar harga konstan di suatu daerah, sekaligus

memberikan indikasi adanya pertumbuhan ekonomi yang terjadi di daerah tersebut.

Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi kabupaten/kota di Sumatera

Barat selama tahun 2012 bergerak antara 5,25 persen, yaitu Kabupaten Mentawai,

hingga 6,82 persen yaitu Kota Payakummbuh dan Kabupaten Agam. Sementara

pertumbuhan ekonomi Propinsi Sumatera Barat adalah 6,35 persen.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Kabupaten Mentawai adalah yang

terrendah, namun peningkatannya sangat tajam dibandingkan tahun 2011

yang tercatat hanya 4,94 persen. Kabupaten Tanah Datar, dengan kekuatan

perekonomiannya masih pada sektor Pertanian, selama tahun 2012 hanya mampu

menunjukkan kinerja yang dini lai cukup baik dimana pertumbuhan ekonomi yang

terjadi pada tahun 2012 adalah sebesar 5,71 persen.

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 54

6,82

6,62

6,47

6,44

6,37

6,26

6,16

6,08

6,03

5,71

5,66

5,25

6,82

6,61

6,39

6,33

6,24

6,02

5,98

0 1 2 3 4 5 6 7

Kab.Agam

Kab.Dharmasraya

Ka.Pasaman Barat

Kab.Solok Selatan

Kab.Lima Puluh Kota

Kab.Solok

Kab.Pasaman

Kab.Sijunjung

Kab.Pdg Pariaman

Kab.Tanah Datar

Kab.Pesisir Selatan

Kab.Kep.Mentawai

Kota Payakumbuh

Kota Padang

Kota Bukittinggi

Kota Solok

Kota Pdg.Panjang

Kota Pariaman

Kota Sawah Lunto

Gambar 3.9 Posisi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar di antara

Kabupaten/Kota lain di Sumatera Barat Tahun 2012

3.7 Indeks Implisit Kabupaten Tanah Datar Tahun 2012

Indeks Harga Implisit diperoleh dengan membagi nilai PDRB atas dasar harga

berlaku dengan nilai PDRB atas dasar harga konstan untuk masing-masing tahun

dikalikan 100. Indeks ini menunjukkan tingkat perkembangan harga dari agregat

pendapatan terhadap harga pada tahun dasar. Selanjutnya bila dari indkes implisit

ini dibuatkan indeks berantainya (dengan rumus indeks berantai) akan terlihat

tingkat perkembangan harga setiap tahun terhadap tahun sebelumnya. Indeks ini

secara berkala juga dapat menunjukkan besaran perubahan harga yang mencakup

seluruh barang dan jasa yang diproduksi di wilayah penghitungan PDRB. Perubahan

Indeks Harga Implisit mencerminkan tingkat inflasi yang terjadi dalam suatu periode.

Pertumbuhan Ekonomi (%)

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 55

Angka inflasi secara umum menggambarkan besarnya peningkatan harga-

harga barang/jasa di suatu daerah tertentu pada waktu tertentu. Sehingga tingkat

inflasi dipakai sebagai tolak ukur dalam melihat stabilitas perekonomian di suatu

daerah.

Perubahan Indeks Harga Implisit dapat dianggap menggambarkan tingkat

inflasi yang menyeluruh dibandingkan dengan indikator lain seperti Indeks Harga

Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Perdagangan Besar. Hal ini disebabkan Indeks

Harga Implisit sudah mewakili semua jenis harga yaitu harga konsumen, harga

produsen, harga perdagangan besar, harga eceran dan harga lainnya yang sesuai

dengan berbagai jenis harga yang dipergunakan dalam penghitungan nilai produksi

setiap sektor.

Tabel 3.10 Tingkat Inflasi Berdasarkan Indeks Implisit Kabupaten Tanah Datar Tahun 2008-2012

Tahun Indeks Implisit Tingkat Inflasi berdasarkan Indeks Implisit

(1) (2) (3)

2008 187,71 8,40

2009 196,23 4,54

2010 207,45 5,72

2011 219,93 6,02

2012 232,13 5,55

Sumber: Pengolahan Tabel 9

Tabel di atas adalah tingkat inflasi berdasarkan Indeks Implisit di Kabupaten

Tanah Datar tahun 2008-2012 dengan mengacu pada besarnya perubahan Indeks

Implisit PDRB Tahun berjalan dari tahun sebelumnya. Tingkat inflasi yang terjadi

pada tahun 2012 adalah sebesar 5,55 persen. Nilai ini lebih rendah bila

dibandingkan dengan tahun 2011 yang sebesar 6,02 persen.

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 56

Tabel 3.11 Tingkat Inflasi Kab.Tanah Datar Berdasarkan Indeks Implisit

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008-2012

LAPANGAN USAHA

Tingkat Inflasi bersadasarkan Indeks Implisit (%)

2008 2009 2010 2011 2012

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

Pertanian 10,35 3,30 6,19 5,82 4,39

2.

Pertambangan & Penggalian 6,41 5,88 5,06 5,83 5,51

3.

Industri Pengolahan 6,17 5,10 5,86 5,58 5,99

4.

Listrik,Gas & Air Bersih 1,65 1,33 1,09 3,38 3,07

5.

Bangunan/Konstruksi 6,37 6,93 6,24 6,82 5,50

6.

Perdagangan, Hotel & ReRestoran 11,88 7,11 5,02 5,23 6,72

7.

Pengangkutan & Komunikasi 8,79 4,01 5,54 6,43 6,59

8.

Keu., Sewa Bgnn & Jasa Prshn 7,52 4,84 4,81 5,38 6,52

9.

Jasa-jasa 4,92 4,14 5,36 6,99 6,39

Rata-Rata 8,39 4,54 5,72 6,02 5,55

Sumber: Pengolahan Tabel 9

Bila dirinci per sektor, Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran adalah yang

tertinggi tingkat inflasinya, yaitu sebesar 6,72 persen. Sektor lain dengan tingkat

inflasi lebih tinggi dari pada rata-rata inflasi Kab.Tanah datar adalah sektor

Pengangkutan & Komunikasi sebesar 6,59 persen; Sektor Keuangan, Sewa & Jasa

Perusahaan sebesar 6,52 persen; Sektor Jasa-Jasa sebesar 6,39 persen; dan Sektor

Industri Pengolahan sebesar 5,99 persen.

Sementara tiga sektor lainnya, tingkat inflasinya lebih rendah daripada

rata-rata inflaso Kabupaten Tanah Datar, yaitu sektor Pertanian sebesar 4,39

persen; Sektor Pertambangan dan Penggalian sebesar 5,51 persen; dan Sektor

Listrik dan Air Bersih dengan tingkat inflasi terrendah sebesar 3,07 persen.

Bila dibandingkan dengan tingkat inflasi tahun 2011, hanya tiga sektor yang

mengalami peningkatan yaitu Sektor Industri Pengolahan; Sektor Perdagangan,

Hotel & Restoran; Sektor Pengangkutan & Komunikasi; dan Sektor Keuangan, Sewa

Perkembangan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 57

& Jasa Perusahaan. Sementara enam sektor lain mengalami penurunan. Hal ini yang

menyebabkan turunnya tingkat inflasi Kabupaten Tanah Datar menjadi 5,55 persen

pada tahun 2012.

Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 58

BAB IV

PROYEKSI PEREKONOMIAN KABUPATEN TANAH DATAR

TAHUN 2013-2014

Perencanaan pembangunan dapat diartikan sebagai proses dalam

merumuskan kebijaksanaan pembangunan guna mencapai tujuan (goal) dengan

mempertimbangkan segala potensi serta keterbatasan yang dimiliki oleh suatu

daerah. Proses perencanaan pembangunan akan menghasilkan beberapa alternatif

kemungkinan kebijakan yang harus dipersiapkan pada masa yang akan datang,

sehingga pada gilirannya sasaran yang ingin dicapai dapat terpenuhi.

Dalam proses penyusunan perencanaan, informasi (data) periode yang telah

lalu serta target yang akan datang merupakan suatu kebutuhan mutlak. Apa yang

pernah terjadi pada periode sebelumnya merupakan informasi awal yang sangat

berharga untuk antisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi pada masa

mendatang. Disamping itu, sejarah data dapat menjelaskan kepada seorang

perencana untuk mengetahui kecenderungan (trend) yang bisa terjadi pada masa

yang akan datang.

Sedangkan perlunya pelaku pembangunan memasang target, selain sangat

berguna untuk menentukan arah dan pedoman pembangunan agar kegiatan yang

akan dilakukan dapat mencapai sasaran yang tepat sehingga menghasilkan bias

yang relatif kecil.

Salah satu target atau sasaran pembangunan yang terukur adalah target

pertumbuhan ekonomi. Suatu target pertumbuhan ekonomi bisa saja dapat dicapai

atau bahkan dapat dilampaui, jika kinerja pelaku pembangunan dapat menghasilkan

output yang lebih baik. Sebaliknya, target pertumbuhan ekonomi tidak akan dapat

dicapai apabila pelaku pembangunan menghasilkan kinerja yang kurang memuaskan.

Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 59

Target pertumbuhan ekonomi yang terukur sangat ditentukan oleh :

1. Kepedulian pelaku pembangunan

Kepedulian dalam hal ini dapat diwujudkan melalui kesepakatan antar pelaku

pembangunan untuk menentukan target yang mungkin bisa dicapai pada

waktu tertentu. Target yang ingin dicapai tersebut sangat perlu untuk

disepakati, dan masing-masing pelaku pembangunan perlu memberikan

pertimbangan yang dapat dikemukakan dalam menentukan target tersebut.

2. Potensi daerah

Sadar terhadap potensi sumber daya alam dan sumberdaya manusia sebagai

modal utama yang harus diidentifikasi terlebih dahulu. Dengan adanya

informasi yang jelas dan akurat tentang kedua modal dasar tersebut maka

target yang akan ditentukan akan lebih masuk akal.

4.1 Proyeksi PDRB 2013-2014

Salah satu tujuan pembangunan ekonomi bagi masyarakat adalah bagaimana

dapat mewujudkan suatu keadilan dan kemakmuran bagi seluruh lapisan

masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu dirancang rencana pembangunan

yang menggambarkan visi, misi, tujuan, strategi, program dan kegiatan daerah yang

disusun sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Rencana pembangunan lima tahunan

ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengarahkan semua unsur kekuatan dan

faktor kunci keberhasilan dalam menentukan strategi yang tepat untuk mencapai

tujuan dan sasaran pembangunan dengan mempertimbangkan segala potensi serta

keterbatasan yang dimiliki oleh suatu daerah.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, perekonomian Kabupaten Tanah Datar

masih didominasi oleh sektor pertanian, dimana sektor Pertanian senantiasa

memberikan kontribusi yang terbesar dalam struktur perekonomian Kabupaten

Tanah Datar, perkiraan pada tahun-tahun yang akan datang sektor pertanian

Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 60

tampaknya masih akan menjadi tulang punggung perekonomian Kabupaten Tanah

Datar.

Tabel 4.1 Proyeksi PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Harga Konstan Tahun 2000

Kabupaten Tanah Datar Tahun 2013-2014 (Milyar Rupiah)

No Lapangan Usaha PDRB Berlaku PDRB Konstan

2013*) 2014*) 2013*) 2014*)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Pertanian 2.780,33 3.070,04 1.147,07 1.214,98

2 Pertambangan&Penggalian 138,13 154,31 54,77 57,99

3 Industri Pengolahan 878,52 974,19 370,62 391,49

4 Listrik dan Air 67,73 74,28 28,24 29,95

5 Bangunan/Konstruksi 625,65 707,74 229,12 243,83

6 Perdagangan,Hotel&Restoran 971,62 1.106,57 409,97 434,07

7 Angkutan dan Komunikasi 517,40 575,66 172,63 181,94

8 Keu., Sewa Bgn& Js. Prshn 276,13 315,53 114,39 122,79

9 Jasa-jasa 1.333,85 1.506,72 565,70 598,00

Jumlah 7,589,38 8.485,07 3.092,55 3.275,05

*) Angka Estimasi

Berdasarkan tabel 4.1 diprediksikan bahwa pada tahun 2013, sektor

Pertanian akan menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 2.780,33 Milyar, dan pada

tahun 2014 kemungkinan akan meningkat menjadi sebesar Rp 3.070,04 Milyar.

Jika perekonomian dapat berjalan seperti biasanya diharapkan seluruh sektor

terus meningkat sepanjang tahun 2013 sampai dengan 2014 baik dihitung

berdasarkan harga berlaku ataupun harga konstan. Secara agregat, nilai tambah atas

dasar harga berlaku yang dihasilkan Kabupaten Tanah Datar sepanjang 2013 dan

2014 diprediksi meningkat sebanyak Rp 7.589,38 Milyar dan Rp 8.485,07 Milyar.

Sedangkan bila dihitung berdasarkan harga konstan tahun 2000 maka nilai tambah

yang dihasilkan pada tahun 2013 dan 2014 diprediksikan terus meningkat sebanyak

Rp 3.092,55 Milyar dan Rp 3.275,05 Milyar. Nilai PDRB atas dasar harga konstan

mencerminkan perkembangan murni masing-masing sektor lapangan usaha, karena

Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 61

nilai tambah yang dihasilkan tidak dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditi yang

dihasilkan.

4.2 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Tahun 2013-2014

Salah satu target atau sasaran pembangunan yang terukur adalah target

pertumbuhan ekonomi. Suatu target pertumbuhan ekonomi bisa saja dapat dicapai

atau bahkan dapat dilampaui, jika kinerja pelaku pembangunan dapat menghasilkan

output yang lebih baik. Sebaliknya, bila kinerja pelaku pembangunan kurang

memuaskan maka target pertumbuhan ekonomi tidak akan dapat dicapai dengan

baik.

Tabel 4.2 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tanah Datar

Tahun 2013-2014

No Lapangan Usaha

Pertumbuhan Ekonomi

2013*) 2014*)

(1) (2) (4) (5)

1 Pertanian 5,84 5,92

2 Pertambahan dan Penggalian 5,81 5,86

3 Industri Pengolahan 4,92 5,63

4 Listrik dan Air 5,94 6,04

5 Bangunan/ Konstruksi 6,37 6,42

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran

5,83 5,88

7 Angkutan dan Komonikasi 5,08 5,39

8 Keu, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan

7,21 7,34

9 Jasa-jasa 5,62 5,71

Jumlah 5,73 5,90

*) Angka Estimasi

Laju pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 tercatat 5,71 persen, sedikit

melambat dibandingkan tahun 2011 (5,84 persen). Tahun 2013 laju pertumbuhan

Prediksi Perekonomian Tanah Datar Tahun 2013-2014

PDRB Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha, 2008 – 2012 62

ekonomi diperkirakan meningkat, namun tidak signifikan karena pengaruh kenaikan

Bahan Bakar Minyak (BBM) pada bulan Juli 2013, meskipun tidak mempengaruhi

semua sektor. Sementara tahun 2014 diperkirakan meningkat 5,90 persen.

Sebagian besar sektor lapangan usaha dari tahun 2013 memiliki

kecenderungan trend meningkat, dengan asumsi adanya dukungan semua pihak baik

pemerintah, masyarakat dan tentunya didukung adanya investasi. Namun, untuk

sektor Industri, sektor angkutan dan komunikasi, sektor Perdagangan, Hotel dan

Restoran, diperkirakan akan mengalami penurunan pertumbuhan dibandingkan

tahun 2012 karena pengaruh kenaikan harga BBM tahun 2013. Demikian pula Sektor

Pertambangan dan Penggalian serta Sektor Bangunan.

Sementara Sektor Pertanian diperkirakan akan terus meningkat

pertumbuhannya. Hal ini akan tercapai tentunya dengan dukungan pemerintah,

terutama karena perekonomian Kabupaten Tanah Datar memang sebagian besar

ibangun oleh sektor ini, sehingga diasumsikan pemerintah memberikan perhatian

penuh pada sektor unggulan ini. Sektor lainnya yang diprediksi akan terus meningkat

adalah sektor Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan dan Sektor Jasa-Jasa.

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1 PERTANIAN / AGRICULTURE 1.680.922,00 1.829.523,97 2.045.423,12 2.281.422,05 2.517.964,90

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 1.374.123,02 1.491.614,74 1.669.226,20 1.863.723,60 2.066.211,68

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 129.847,19 144.127,88 159.672,96 176.187,84 191.835,00

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 99.259,60 109.155,58 122.262,50 136.251,01 147.052,71

d. Kehutanan / Forestry 35.059,92 37.086,04 40.319,91 44.346,46 46.834,38

e. Perikanan / Fishery 42.632,28 47.539,74 53.941,54 60.913,14 66.031,13

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 79.334,94 88.961,36 99.031,69 110.734,18 123.654,83

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 79.334,94 88.961,36 99.031,69 110.734,18 123.654,83

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 510.824,85 569.078,88 637.664,76 712.853,71 792.248,90

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 510.824,85 569.078,88 637.664,76 712.853,71 792.248,90

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 44.769,72 48.248,47 51.875,62 56.690,07 61.762,49

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 38.980,49 41.787,37 44.843,48 48.879,10 53.359,76

b. Air Bersih / Water Supply 5.789,23 6.461,10 7.032,14 7.810,97 8.402,72

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 336.144,52 382.476,45 432.477,64 492.125,78 553.090,43

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 536.548,27 608.928,80 677.804,95 754.675,34 853.120,65

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 512.922,03 582.421,48 648.235,91 721.299,38 815.639,75

b. H o t e l / H o t e l s 1.672,08 1.896,19 2.201,55 2.611,58 2.910,25

c. Restoran / Restaurant 21.954,16 24.611,12 27.367,48 30.764,38 34.570,65

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 287.781,75 320.488,56 362.719,08 412.238,18 465.037,35

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 272.170,32 302.494,15 342.200,72 388.791,75 438.695,93

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 2.778,80 3.079,15 3.356,99 3.693,70 4.035,33

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 12.832,62 14.915,26 17.161,37 19.752,73 22.306,09

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 148.758,27 166.993,98 187.503,23 212.007,83 241.644,85

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 44.196,48 49.696,13 55.541,71 62.196,82 69.949,20

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 47.338,98 53.088,82 59.816,59 67.788,51 77.669,37

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 56.773,89 63.710,28 71.587,87 81.390,66 93.308,36

d. Jasa Perusahaan / Business services 448,93 498,76 557,06 631,84 717,92

9. JASA - JASA / SERVICES 751.874,82 829.718,65 928.593,87 1.052.224,42 1.180.820,05

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 532.429,94 582.303,73 652.195,66 744.182,06 836.870,54

b. Swasta / Private Services 219.444,89 247.414,92 276.398,21 308.042,36 343.949,52

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 51.701,48 57.935,25 64.210,13 71.044,00 79.232,17

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 17.898,15 20.624,50 23.480,86 26.984,97 30.907,31

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal&Household Service 149.845,26 168.855,17 188.707,22 210.013,39 233.810,03

4.376.959,14 4.844.419,12 5.423.093,95 6.084.971,56 6.789.344,45

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Tabel/ Table 1Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Current Market Price by Industial Origin

2008 - 2012

(Jutaan Rupiah/ Million Rupiah )

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

46

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 876.806,38 923.831,37 972.621,19 1.025.121,23 1.083.784,49

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 711.731,77 749.981,71 790.362,95 834.064,91 883.701,45

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 74.601,58 78.979,12 83.543,34 88.224,36 92.998,32

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 53.672,70 56.273,73 58.698,10 61.184,52 63.847,25

d. Kehutanan / Forestry 15.693,20 16.016,41 16.293,76 16.702,05 17.052,71

e. Perikanan / Fishery 21.107,13 22.580,41 23.723,04 24.945,39 26.184,75

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 41.251,53 43.688,84 46.293,92 48.911,47 51.768,78

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 41.251,53 43.688,84 46.293,92 48.911,47 51.768,78

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 283.618,26 300.618,57 318.187,26 336.911,43 353.246,77

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 283.618,26 300.618,57 318.187,26 336.911,43 353.246,77

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 21.093,06 22.434,46 23.858,79 25.221,53 26.660,80

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 17.763,62 18.852,32 20.020,23 21.117,82 22.372,99

b. Air Bersih / Water Supply 3.329,44 3.582,14 3.838,56 4.103,71 4.287,80

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 167.602,97 178.346,32 189.817,91 202.201,68 215.399,60

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 307.783,66 326.120,73 345.654,59 365.731,29 387.393,47

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 294.934,66 312.546,32 331.293,80 350.562,27 371.505,43

b. H o t e l / H o t e l s 922,58 984,49 1.070,74 1.159,39 1.227,32

c. Restoran / Restaurant 11.926,42 12.589,92 13.290,05 14.009,63 14.660,72

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 126.606,85 135.557,83 145.360,99 155.227,67 164.286,05

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 118.293,85 126.234,80 135.008,14 144.008,36 152.309,90

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 1.582,64 1.671,59 1.760,52 1.851,75 1.931,38

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 6.730,36 7.651,43 8.592,33 9.367,56 10.044,76

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 81.032,65 86.763,38 92.945,99 99.726,42 106.704,68

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 27.414,67 29.181,07 31.074,53 33.151,07 35.457,74

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 26.122,07 28.333,40 30.727,44 33.352,96 35.653,94

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 27.248,19 28.987,10 30.863,07 32.920,43 35.271,39

d. Jasa Perusahaan / Business services 247,72 261,81 280,96 301,96 321,61

9. JASA - JASA / SERVICES 425.950,43 451.375,52 479.452,64 507.758,87 535.602,10

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 303.863,72 321.314,94 340.852,56 361.923,61 381.904,69

b. Swasta / Private Services 122.086,71 130.060,58 138.600,08 145.835,26 153.697,41

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 28.711,92 30.795,34 32.509,06 33.941,59 35.834,69

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 11.271,72 12.261,43 13.260,16 14.337,28 15.405,77

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal&Household Services 82.103,07 87.003,81 92.830,86 97.556,39 102.456,95

2.331.745,79 2.468.737,03 2.614.193,28 2.766.811,59 2.924.846,73

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Tabel/ Table 2Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha

Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price by Industial Origin

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

2008 - 2012

(Jutaan Rupiah/ Million Rupiah )

47

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 38,40 37,77 37,72 37,49 37,09

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 31,39 30,79 30,78 30,63 30,43

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 2,97 2,98 2,94 2,90 2,83

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 2,27 2,25 2,25 2,24 2,17

d. Kehutanan / Forestry 0,80 0,77 0,74 0,73 0,69

e. Perikanan / Fishery 0,97 0,98 0,99 1,00 0,97

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 1,81 1,84 1,83 1,82 1,82

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 1,81 1,84 1,83 1,82 1,82

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 11,67 11,75 11,76 11,72 11,67

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 11,67 11,75 11,76 11,71 11,67

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 1,02 1,00 0,96 0,93 0,91

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 0,89 0,86 0,83 0,80 0,79

b. Air Bersih / Water Supply 0,13 0,13 0,13 0,13 0,12

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 7,68 7,90 7,97 8,09 8,15

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 12,26 12,57 12,50 12,40 12,57

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 11,72 12,02 11,95 11,85 12,01

b. H o t e l / H o t e l s 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

c. Restoran / Restaurant 0,50 0,51 0,50 0,51 0,51

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,57 6,62 6,69 6,78 6,85

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 6,22 6,24 6,31 6,39 6,46

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 0,06 0,06 0,06 0,06 0,06

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 0,29 0,31 0,32 0,32 0,33

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 3,40 3,45 3,46 3,48 3,56

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 1,16 1,03 1,02 1,02 1,03

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 1,08 1,10 1,10 1,11 1,14

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 1,30 1,32 1,32 1,34 1,37

d. Jasa Perusahaan / Business services 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

9. JASA - JASA / SERVICES 17,18 17,13 17,12 17,29 17,39

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 12,16 12,02 12,03 12,23 12,33

b. Swasta / Private Services 5,01 5,11 5,10 5,06 5,07

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 1,18 1,20 1,18 1,17 1,17

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 0,41 0,43 0,43 0,44 0,46

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 3,42 3,49 3,48 3,45 3,44

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

(Persentase / Percentage )

Tabel/ Table 3Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Current Market Price by Industrial Origin

2008 - 2012

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

48

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 37,60 37,42 37,21 37,05 37,05

a. Tanaman Pangan dan Hortikultura / Farm Food Crops 30,52 30,38 30,23 30,15 30,21

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 3,20 3,20 3,20 3,19 3,18

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 2,30 2,28 2,25 2,21 2,18

d. Kehutanan / Forestry 0,67 0,65 0,62 0,60 0,58

e. Perikanan / Fishery 0,91 0,91 0,91 0,90 0,90

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 1,77 1,77 1,77 1,77 1,77

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 1,77 1,77 1,77 1,77 1,77

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 12,16 12,18 12,17 12,18 12,08

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 12,16 12,18 12,17 12,18 12,08

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 0,90 0,91 0,91 0,91 0,91

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 0,76 0,76 0,77 0,76 0,76

b. Air Bersih / Water Supply 0,14 0,15 0,15 0,15 0,15

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 7,19 7,22 7,26 7,31 7,36

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 13,20 13,21 13,22 13,22 13,24

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 13,40 12,66 12,67 12,67 12,70

b. H o t e l / H o t e l s 0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

c. Restoran / Restaurant 0,51 0,51 0,51 0,51 0,50

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 5,43 5,49 5,56 5,61 5,62

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 5,07 5,11 5,16 5,20 5,21

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 0,07 0,07 0,07 0,07 0,07

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 0,29 0,31 0,33 0,34 0,34

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 3,48 3,51 3,56 3,60 3,65

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 1,25 1,18 1,19 1,20 1,21

b. Lembaga Keuangan Lainnya/ Non Bank Financial Institution 1,19 1,15 1,18 1,21 1,22

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 1,24 1,17 1,18 1,19 1,21

d. Jasa Perusahaan / Business services 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01

9. JASA - JASA / SERVICES 18,27 18,28 18,34 18,35 18,31

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 13,03 13,02 13,04 13,08 13,06

b. Swasta / Pivate Services 5,24 5,27 5,30 5,27 5,25

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 1,23 1,25 1,24 1,23 1,23

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 0,48 0,50 0,51 0,52 0,53

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal&Household Service 3,52 3,52 3,55 3,53 3,50

100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

(Persentase / Percentage )

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

Tabel/ Table 4Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha

Percentage Distribution of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price by Industrial Origin

2008 - 2012

49

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 284,90 310,08 346,67 386,67 426,76

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 273,74 297,15 332,53 371,28 411,62

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 508,82 564,78 625,69 690,41 751,72

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 266,85 293,45 328,69 366,29 395,33

d. Kehutanan / Forestry 274,07 289,91 315,19 346,67 366,12

e. Perikanan / Fishery 340,25 379,42 430,51 486,16 527,00

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 257,30 288,52 321,18 359,13 401,03

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 257,30 288,52 321,18 359,13 401,03

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 279,58 311,46 349,00 390,15 433,61

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 279,58 311,46 349,00 390,15 433,61

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 476,16 513,15 551,73 602,94 656,89

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 521,10 558,62 599,48 653,43 713,32

b. Air Bersih / Water Supply 301,23 336,19 365,90 406,42 437,21

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 286,72 326,24 368,89 419,77 471,77

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 264,59 300,28 334,24 372,15 420,70

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 265,16 301,09 335,11 372,88 421,65

b. H o t e l / H o t e l s 291,00 330,01 383,15 454,51 506,49

c. Restoran / Restaurant 250,24 280,52 311,94 350,66 394,04

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 340,39 379,08 429,03 487,60 550,06

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 335,28 372,64 421,55 478,94 540,42

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 233,53 258,77 282,12 310,42 339,13

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 589,56 685,24 788,43 907,49 1.024,79

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 279,70 313,99 352,55 398,63 454,35

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 240,09 269,96 301,72 337,87 379,98

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 301,45 338,06 380,90 431,67 494,59

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 300,31 337,01 378,68 430,53 493,57

d. Jasa Perusahaan / Business services 268,00 297,75 332,55 377,20 428,58

9. JASA - JASA / SERVICES 254,97 281,36 314,89 356,82 400,42

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 248,45 271,73 304,34 347,27 390,52

b. Swasta / Pivate Services 272,28 306,99 342,95 382,21 426,76

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 255,27 286,05 317,03 350,77 391,20

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 288,04 331,92 377,89 434,28 497,40

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 276,84 311,96 348,63 388,00 431,96

279,57 309,43 346,39 388,67 433,66

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

Tabel/ Table 5Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Current Market Price by Industrial Origin (2000 = 100)

2008 - 2012

50

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 148,61 156,58 164,85 173,75 183,69

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 141,79 149,41 157,45 166,16 176,04

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 292,33 309,49 327,37 345,71 364,42

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 144,29 151,29 157,80 164,49 171,65

d. Kehutanan / Forestry 122,68 125,20 127,37 130,56 133,31

e. Perikanan / Fishery 168,46 180,22 189,34 199,09 208,98

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 133,79 141,69 150,14 158,63 167,89

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 133,79 141,69 150,14 158,63 167,89

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 155,23 164,53 174,15 184,40 193,34

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 155,23 164,53 174,15 184,40 193,34

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 224,34 238,61 253,75 268,25 283,56

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 237,47 252,02 267,63 282,31 299,09

b. Air Bersih / Water Supply 173,24 186,39 199,73 213,53 223,10

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 142,96 152,12 161,91 172,47 183,73

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 151,78 160,82 170,45 180,35 191,03

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 152,47 161,57 171,26 181,23 192,05

b. H o t e l / H o t e l s 160,56 171,34 186,35 201,78 213,60

c. Restoran / Restaurant 135,94 143,50 151,48 159,68 167,10

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 149,75 160,34 171,94 183,61 194,32

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 145,72 155,51 166,31 177,40 187,63

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 133,01 140,48 147,95 155,62 162,31

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 309,21 351,52 394,75 430,37 461,48

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 152,36 163,14 174,76 187,51 200,63

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 148,92 158,52 168,81 180,09 192,62

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 166,34 180,42 195,67 212,39 227,04

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 144,13 153,33 163,26 174,14 186,57

d. Jasa Perusahaan / Business services 147,88 156,30 167,73 180,26 191,99

9. JASA - JASA / SERVICES 144,44 153,06 162,59 172,18 181,63

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 141,80 149,94 159,06 168,89 178,21

b. Swasta / Pivate Services 151,48 161,38 171,97 180,95 190,70

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 141,76 152,05 160,51 167,58 176,93

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 181,40 197,33 213,40 230,74 247,93

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 151,68 160,74 171,50 180,23 189,29

148,94 157,69 166,98 176,72 186,82

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Tabel/ Table 6Indeks Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha

Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price by Industrial Origin (2000 = 100)

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

2008 - 2012

51

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 116,50 108,84 111,80 111,54 110,37

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 116,70 108,55 111,91 111,65 110,86

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 116,15 111,00 110,79 110,34 108,88

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 113,28 109,97 112,01 111,44 107,93

d. Kehutanan / Forestry 119,58 105,78 108,72 109,99 105,61

e. Perikanan / Fishery 116,42 111,51 113,47 112,92 108,40

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 112,76 112,13 111,32 111,82 111,67

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 112,76 112,13 111,32 111,82 111,67

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 112,58 111,40 112,05 111,79 111,14

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 112,58 111,40 112,05 111,79 111,14

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 107,89 107,77 107,52 109,28 108,95

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 107,42 107,20 107,31 109,00 109,17

b. Air Bersih / Water Supply 111,18 111,61 108,84 111,08 107,58

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 113,11 113,78 113,07 113,79 112,39

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 118,48 113,49 111,31 111,34 113,04

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 118,83 113,55 111,30 111,27 113,08

b. H o t e l / H o t e l s 112,96 113,40 116,10 118,62 111,44

c. Restoran / Restaurant 111,23 112,10 111,20 112,41 112,37

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 115,63 111,37 113,18 113,65 112,81

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 115,55 111,14 113,13 113,62 112,84

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 110,58 110,81 109,02 110,03 109,25

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 118,60 116,23 115,06 115,10 112,93

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 114,95 112,26 112,28 113,07 113,98

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 117,67 112,44 111,76 111,98 112,46

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 111,74 112,15 112,67 113,33 114,58

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 115,64 112,22 112,36 113,69 114,64

d. Jasa Perusahaan / Business services 114,48 111,10 111,69 113,42 113,62

9. JASA - JASA / SERVICES 111,24 110,35 111,92 113,31 112,22

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 110,33 109,37 112,00 114,10 112,46

b. Swasta / Pivate Services 113,50 112,75 111,71 111,45 111,66

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 111,80 112,06 110,83 110,64 111,53

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 112,83 115,23 113,85 114,92 114,54

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 114,18 112,69 111,76 111,29 111,33

114,80 110,68 111,95 112,20 111,58

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Tabel/ Table 7Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Linked Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Current Market Price by Industrial Origin

(Tahun Sebelumnya/Previous Year = 100) 2008 - 2012

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

52

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 105,58 105,36 105,28 105,40 105,72

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 105,45 105,37 105,38 105,53 105,95

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 107,71 105,87 105,78 105,60 105,41

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 104,76 104,85 104,31 104,24 104,35

d. Kehutanan / Forestry 102,18 102,06 101,73 102,51 102,10

e. Perikanan / Fishery 107,26 106,98 105,06 105,15 104,97

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 105,97 105,91 105,96 105,65 105,84

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 105,97 105,91 105,96 105,65 105,84

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 106,03 105,99 105,84 105,88 104,85

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 106,03 105,99 105,84 105,88 104,85

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 106,14 106,36 106,35 105,71 105,71

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 105,97 106,13 106,20 105,48 105,94

b. Air Bersih / Water Supply 107,08 107,59 107,16 106,91 104,49

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 106,34 106,41 106,43 106,52 106,53

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 105,89 105,96 105,99 105,81 105,92

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 105,91 105,97 106,00 105,82 105,97

b. H o t e l / H o t e l s 106,69 106,71 108,76 108,28 105,86

c. Restoran / Restaurant 105,48 105,56 105,56 105,41 104,65

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 106,29 107,07 107,23 106,79 105,84

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 105,79 106,71 106,95 106,67 105,76

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 105,32 105,62 105,32 105,18 104,30

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 116,32 113,69 112,30 109,02 107,23

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 106,91 107,07 107,13 107,30 107,00

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank / Banking 106,10 106,44 106,49 106,68 106,96

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 108,41 108,47 108,45 108,54 106,90

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 106,34 106,38 106,47 106,67 107,14

d. Jasa Perusahaan / Business services 105,71 105,69 107,31 107,47 106,51

9. JASA - JASA / SERVICES 106,02 105,97 106,22 105,90 105,48

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 105,91 105,74 106,08 106,18 105,52

b. Swasta / Private Services 106,28 106,53 106,57 105,22 105,39

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 106,15 107,26 105,56 104,41 105,58

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 108,62 108,78 108,15 108,12 107,45

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 106,02 105,97 106,70 105,09 105,02

105,91 105,88 105,89 105,84 105,71

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

Tabel/ Table 8Indeks Berantai Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha

Linked Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price by Industrial Origin

(Tahun Sebelumnya/Previous Year = 100)2008 - 2012

53

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 191,71 198,04 210,30 222,55 232,33

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 193,07 198,89 211,20 223,45 233,81

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 174,05 182,49 191,13 199,70 206,28

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 184,93 193,97 208,29 222,69 230,32

d. Kehutanan / Forestry 223,41 231,55 247,46 265,52 274,64

e. Perikanan / Fishery 201,98 210,54 227,38 244,19 252,17

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 192,32 203,62 213,92 226,40 238,86

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 192,32 203,62 213,92 226,40 238,86

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 180,11 189,30 200,41 211,58 224,28

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 180,11 189,30 200,41 211,58 224,28

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 212,25 215,06 217,43 224,77 231,66

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 219,44 221,66 223,99 231,46 238,50

b. Air Bersih / Water Supply 173,88 180,37 183,20 190,34 195,97

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 200,56 214,46 227,84 243,38 256,77

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 174,33 186,72 196,09 206,35 220,22

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 173,91 186,35 195,67 205,75 219,55

b. H o t e l / H o t e l s 181,24 192,61 205,61 225,25 237,12

c. Restoran / Restaurant 184,08 195,48 205,92 219,59 235,80

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 227,30 236,42 249,53 265,57 283,07

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 230,08 239,63 253,47 269,98 288,03

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 175,58 184,20 190,68 199,47 208,93

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 190,67 194,93 199,73 210,86 222,07

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 183,58 192,47 201,73 212,59 226,46

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 161,21 170,30 178,74 187,62 197,27

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 181,22 187,37 194,67 203,25 217,84

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 208,36 219,79 231,95 247,23 264,54

d. Jasa Perusahaan / Business services 181,22 190,50 198,27 209,25 223,23

9. JASA - JASA / SERVICES 176,52 183,82 193,68 207,23 220,47

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 175,22 181,23 191,34 205,62 219,13

b. Swasta / Private Services 179,75 190,23 199,42 211,23 223,78

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 180,07 188,13 197,51 209,31 221,10

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 158,79 168,21 177,08 188,22 200,62

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 182,51 194,08 203,28 215,27 228,20

187,71 196,23 207,45 219,93 232,13

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures 108,3983964 104,5383371 105,7164464 106,0155404 105,5469683

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

Tabel/ Table 9Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha

Implicit Index Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency

2008 - 2012

54

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Produk Domestik Regional Bruto 4.376.959,14 4.844.419,12 5.423.093,95 6.084.971,56 6.789.344,45

Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)

Gross Regional Domestic Product

at Market Prices

2. Penyusutan Barang-Barang Modal 247.702,23 281.673,03 315.643,83 349.614,63 383.585,43

Depreciation of Capital Goods

(000.000 Rp)

3. Produk Domestik Regional Netto 4.129.256,91 4.562.746,09 5.107.450,12 5.735.356,93 6.405.759,02

Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)

Net Regional Domestic Product

at Market Prices

4. Pajak Tidak Langsung Netto 38.036,80 41.728,09 45.419,38 49.110,67 52.801,96

Net Indirect Taxes

(000.000 Rp)

5. Produk Domestik Regional Netto 4.091.220,11 4.521.018,00 5.062.030,74 5.686.246,26 6.352.957,06

Atas Dasar Biaya Faktor (000.000 Rp)

Net Regional Domestic Product

at Factor Cost

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 335,90 337,19 338,58 340,07 342,99

Mid Year Population (000 Orang/ Person )

7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 13.030.542,25 14.367.030,82 16.017.171,57 17.893.291,26 19.794.526,53

Percapita Gross Regional Domestic Product

( Rupiah )

8. Pendapatan Regional Perkapita 12.179.875,30 13.407.924,32 14.950.767,14 16.720.811,19 18.522.226,70

Percapita Regional Income

( Rupiah )

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Tabel/ Table 10Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku

Regional Income of Tanah Datar Regency at Current Market Price

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

2008 - 2012

55

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Produk Domestik Regional Bruto 2.331.745,79 2.468.737,03 2.614.193,28 2.766.811,59 2.924.846,73

Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)

Gross Regional Domestic Product

at Market Prices

2. Penyusutan Barang-Barang Modal 55.919,39 59.996,94 64.074,48 68.152,03 72.229,57

Depreciation of Capital Goods

(000.000 Rp)

3. Produk Domestik Regional Netto 2.275.826,40 2.408.740,09 2.550.118,79 2.698.659,56 2.852.617,16

Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)

Net Regional Domestic Product

at Market Prices

4. Pajak Tidak Langsung Netto 11.834,37 12.457,69 13.392,67 14.171,83 15.028,90

Net Indirect Taxes

(000.000 Rp)

5. Produk Domestik Regional Netto 2.263.992,03 2.396.282,40 2.536.726,12 2.684.487,73 2.837.588,26

Atas Dasar Biaya Faktor (000.000 Rp)

Net Regional Domestic Product

at Factor Cost

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 335,90 337,19 338,58 340,07 342,99

Mid Year Population (000 Orang/ Person )

7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 6.941.785,62 7.321.501,31 7.721.050,49 8.136.006,09 8.527.473,69

Percapita Gross Regional Domestic Product

( Rupiah )

8. Pendapatan Regional Perkapita 6.740.077,49 7.106.623,56 7.492.250,33 7.893.926,94 8.273.069,14

Percapita Regional Income

( Rupiah )

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

Tabel/ Table 11Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000

Regional Income of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price

2008 - 2012

(1)

56

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Produk Domestik Regional Bruto 279,57 309,43 346,39 388,67 433,66

Atas Dasar Harga Pasar

Gross Regional Domestic Product

at Market Prices

2. Penyusutan Barang-Barang Modal 279,72 318,08 356,44 394,80 433,16

Depreciation of Capital Goods

3. Produk Domestik Regional Netto 279,56 308,91 345,79 388,30 433,69

Atas Dasar Harga Pasar

Net Regional Domestic Product

at Market Prices

4. Pajak Tidak Langsung Netto 270,50 296,75 323,00 349,25 375,50

Net Indirect Taxes

5. Produk Domestik Regional Netto 279,65 309,03 346,01 388,67 434,24

Atas Dasar Biaya Faktor

Net Regional Domestic Product

at Factor Cost

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 102,20 102,60 103,02 103,47 104,36

Mid Year Population

7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 273,54 301,60 336,24 375,63 415,54

Percapita Gross Regional Domestic Product

8. Pendapatan Regional Perkapita 273,62 301,21 335,87 375,63 416,10

Percapita Regional Income

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

Tabel/ Table 12Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku

Indexes Regional Income of Tanah Datar Regency at Current Market Price (2000 = 100)

2008 - 2012

57

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Produk Domestik Regional Bruto 148,94 157,69 166,98 176,72 186,82

Atas Dasar Harga Pasar

Gross Regional Domestic Product

at Market Prices

2. Penyusutan Barang-Barang Modal 162,60 174,45 186,31 198,17 210,02

Depreciation of Capital Goods

3. Produk Domestik Regional Netto 148,63 157,31 166,54 176,24 186,30

Atas Dasar Harga Pasar

Net Regional Domestic Product

at Market Prices

4. Pajak Tidak Langsung Netto 166,20 174,96 188,09 199,03 211,07

Net Indirect Taxes

5. Produk Domestik Regional Netto 148,55 157,23 166,44 176,14 186,18

Atas Dasar Biaya Faktor

Net Regional Domestic Product

at Factor Cost

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 102,20 102,60 103,02 103,47 104,36

Mid Year Population

7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 158,75 167,43 176,57 186,06 195,01

Percapita Gross Regional Domestic Product

8. Pendapatan Regional Perkapita 158,33 166,94 176,00 185,44 194,35

Percapita Regional Income

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Tabel/ Table 13Indeks Perkembangan Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000

Indexes Regional Income of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price (2000 = 100)

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

2008 - 2012

58

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Produk Domestik Regional Bruto 114,80 110,68 111,95 112,20 111,58

Atas Dasar Harga Pasar

Gross Regional Domestic Product

at Market Prices

2. Penyusutan Barang-Barang Modal 115,89 113,71 112,06 110,76 109,72

Depreciation of Capital Goods

3. Produk Domestik Regional Netto 114,74 110,50 111,94 112,29 111,69

Atas Dasar Harga Pasar

Net Regional Domestic Product

at Market Prices

4. Pajak Tidak Langsung Netto 110,75 109,70 108,85 108,13 107,52

Net Indirect Taxes

5. Produk Domestik Regional Netto 114,77 110,51 111,97 112,33 111,72

Atas Dasar Biaya Faktor

Net Regional Domestic Product

at Factor Cost

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 100,41 100,38 100,41 100,44 100,86

Mid Year Population

7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 114,33 110,26 111,49 111,71 110,63

Percapita Gross Regional Domestic Product

8. Pendapatan Regional Perkapita 114,31 110,08 111,51 111,84 110,77

Percapita Regional Income

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

Tabel/ Table 14Indeks Berantai Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku

Link Index Regional Income of Tanah Datar Regency at Current Market Price

(Tahun Sebelumnya/Previous Year = 100)2008 - 2012

(1)

59

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Produk Domestik Regional Bruto 105,91 105,88 105,89 105,84 105,71

Atas Dasar Harga Pasar

Gross Regional Domestic Product

at Market Prices

2. Penyusutan Barang-Barang Modal 107,87 107,29 106,80 106,36 105,98

Depreciation of Capital Goods

3. Produk Domestik Regional Netto 105,86 105,84 105,87 105,82 105,70

Atas Dasar Harga Pasar

Net Regional Domestic Product

at Market Prices

4. Pajak Tidak Langsung Netto 111,77 105,27 107,51 105,82 106,05

Net Indirect Taxes

5. Produk Domestik Regional Netto 105,83 105,84 105,86 105,82 105,70

Atas Dasar Biaya Faktor

Net Regional Domestic Product

at Factor Cost

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 100,41 100,38 100,41 100,44 100,86

Mid Year Population

7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 105,47 105,47 105,46 105,37 104,81

Percapita Gross Regional Domestic Product

8. Pendapatan Regional Perkapita 105,40 105,44 105,43 105,36 104,80

Percapita Regional Income

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

Tabel/ Table 15Indeks Berantai Pendapatan Regional dan Angka-angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000

Link Index Regional Income of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price

(Tahun Sebelumnya/Previous Year = 100) 2008 - 2012

60

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 16,50 8,84 11,80 11,54 10,37

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 16,70 8,55 11,91 11,65 10,86

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 16,15 11,00 10,79 10,34 8,88

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 13,28 9,97 12,01 11,44 7,93

d. Kehutanan / Forestry 19,58 5,78 8,72 9,99 5,61

e. Perikanan / Fishery 16,42 11,51 13,47 12,92 8,40

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 12,76 12,13 11,32 11,82 11,67

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 12,76 12,13 11,32 11,82 11,67

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 12,58 11,40 12,05 11,79 11,14

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 12,58 11,40 12,05 11,79 11,14

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 7,89 7,77 7,52 9,28 8,95

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 7,42 7,20 7,31 9,00 9,17

b. Air Bersih / Water Supply 11,18 11,61 8,84 11,08 7,58

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 13,11 13,78 13,07 13,79 12,39

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 18,48 13,49 11,31 11,34 13,04

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 18,83 13,55 11,30 11,27 13,08

b. H o t e l / H o t e l s 12,96 13,40 16,10 18,62 11,44

c. Restoran / Restaurant 11,23 12,10 11,20 12,41 12,37

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 15,63 11,37 13,18 13,65 12,81

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 15,55 11,14 13,13 13,62 12,84

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 10,58 10,81 9,02 10,03 9,25

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 18,60 16,23 15,06 15,10 12,93

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 14,95 12,26 12,28 13,07 13,98

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 17,67 12,44 11,76 11,98 12,46

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 11,74 12,15 12,67 13,33 14,58

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 15,64 12,22 12,36 13,69 14,64

d. Jasa Perusahaan / Business services 14,48 11,10 11,69 13,42 13,62

9. JASA - JASA / SERVICES 11,24 10,35 11,92 13,31 12,22

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 10,33 9,37 12,00 14,10 12,46

b. Swasta / Private Services 13,50 12,75 11,71 11,45 11,66

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 11,80 12,06 10,83 10,64 11,53

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 12,83 15,23 13,85 14,92 14,54

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 14,18 12,69 11,76 11,29 11,33

14,80 10,68 11,95 12,20 11,58

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

Tabel/ Table 16Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha

Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at current Price By Industrial Origin

2008 - 2012

61

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 5,58 5,36 5,28 5,40 5,72

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 5,45 5,37 5,38 5,53 5,95

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 7,71 5,87 5,78 5,60 5,41

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 4,76 4,85 4,31 4,24 4,35

d. Kehutanan / Forestry 2,18 2,06 1,73 2,51 2,10

e. Perikanan / Fishery 7,26 6,98 5,06 5,15 4,97

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 5,97 5,91 5,96 5,65 5,84

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 5,97 5,91 5,96 5,65 5,84

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 6,03 5,99 5,84 5,88 4,85

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 6,03 5,99 5,84 5,88 4,85

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 6,14 6,36 6,35 5,71 5,71

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 5,97 6,13 6,20 5,48 5,94

b. Air Bersih / Water Supply 7,08 7,59 7,16 6,91 4,49

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 6,34 6,41 6,43 6,52 6,53

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 5,89 5,96 5,99 5,81 5,92

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 5,91 5,97 6,00 5,82 5,97

b. H o t e l / H o t e l s 6,69 6,71 8,76 8,28 5,86

c. Restoran / Restaurant 5,48 5,56 5,56 5,41 4,65

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 6,29 7,07 7,23 6,79 5,84

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 5,79 6,71 6,95 6,67 5,76

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 5,32 5,62 5,32 5,18 4,30

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 16,32 13,69 12,30 9,02 7,23

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 6,91 7,07 7,13 7,30 7,00

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 6,10 6,44 6,49 6,68 6,96

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 8,41 8,47 8,45 8,54 6,90

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 6,34 6,38 6,47 6,67 7,14

d. Jasa Perusahaan / Business services 5,71 5,69 7,31 7,47 6,51

9. JASA - JASA / SERVICES 6,02 5,97 6,22 5,90 5,48

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 5,91 5,74 6,08 6,18 5,52

b. Swasta / Private Services 6,28 6,53 6,57 5,22 5,39

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 6,15 7,26 5,56 4,41 5,58

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 8,62 8,78 8,15 8,12 7,45

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 6,02 5,97 6,70 5,09 5,02

5,91 5,88 5,89 5,84 5,71

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

Tabel/ Table 17

Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha

Growth Rate of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency at Constant 2000 Price By Industrial Origin

2008 - 2012

62

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. PERTANIAN / AGRICULTURE 10,35 3,30 6,19 5,83 4,39

a. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 10,67 3,01 6,19 5,80 4,64

b. Perkebunan / Farm Non Food Crops 7,83 4,85 4,73 4,49 3,29

c. Peternakan dan hasil-hasilnya / Livestock 8,13 4,89 7,38 6,91 3,43

d. Kehutanan / Forestry 17,03 3,64 6,87 7,30 3,44

e. Perikanan / Fishery 8,54 4,24 8,00 7,39 3,27

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN / 6,41 5,88 5,06 5,83 5,50

MINING/ QUARRYING

a. Penggalian / Quarrying 6,41 5,88 5,06 5,83 5,50

3. INDUSTRI PENGOLAHAN / 6,17 5,10 5,87 5,58 6,00

MANUFACTURING INDUSTRIES

a. Industri Tanpa Migas / Non Oil & Gas Manufacturing Industries 6,17 5,10 5,87 5,58 6,00

4. LISTRIK, GAS DAN AIR BERSIH / 1,65 1,33 1,10 3,38 3,07

ELECTRICITY, GAS & WATER SUPPLY

a. Listrik / Electricity 1,37 1,01 1,05 3,33 3,04

b. Air Bersih / Water Supply 3,83 3,73 1,57 3,90 2,96

5. BANGUNAN / CONSTRUCTION 6,37 6,93 6,24 6,82 5,50

6. PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN 11,88 7,11 5,02 5,23 6,72

TRADE, HOTEL & RESTAURANT

a. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale & Retail Trade 12,20 7,15 5,00 5,16 6,70

b. H o t e l / H o t e l s 5,88 6,27 6,75 9,55 5,27

c. Restoran / Restaurant 5,45 6,19 5,34 6,64 7,38

7. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI 8,79 4,01 5,54 6,43 6,59

TRANSPORT & COMMUNICATION

a. Angkutan Jalan Raya ( darat ) / Road Transport 9,23 4,15 5,78 6,51 6,69

b. Jasa Penunjang Angkutan / Supporting and Auxillary 4,99 4,91 3,52 4,61 4,74

c. Pos dan Telekomunikasi / Pos & Telecommunication 1,96 2,24 2,46 5,57 5,31

8. KEUANGAN, PERSEWAAN & JASA PERUSAHAAN 7,52 4,84 4,81 5,38 6,53

FINANCE, RENT OF BUILDING & BUSINESS SERVICES

a. Bank /Banking 10,91 5,64 4,95 4,97 5,15

b. Lembaga Keuangan Tanpa Bank/ Non Bank Financial Institution 3,07 3,39 3,89 4,41 7,18

c. Sewa Bangunan / Rent of Building 8,75 5,49 5,53 6,59 7,00

d. Jasa Perusahaan / Business services 8,29 5,12 4,08 5,54 6,68

9. JASA - JASA / SERVICES 4,92 4,14 5,36 7,00 6,39

a. Pemerintahan Umum / Public Administration 4,18 3,43 5,58 7,46 6,57

b. Swasta / Private Services 6,79 5,83 4,83 5,92 5,94

1. Sosial Kemasyarakatan / Social & Community Services 5,32 4,48 4,99 5,97 5,63

2. Hiburan dan Rekreasi / Entertainment & Cultural Services 3,88 5,93 5,27 6,29 6,59

3. Perorangan & Rumah Tangga/Personal & Household Service 7,70 6,34 4,74 5,90 6,01

8,40 4,54 5,72 6,02 5,55

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

P D R B / G R D P

Tabel/ Table 18

Laju Indeks Implisit Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tanah Datar Menurut Lapangan Usaha

Implisit Index Rate of Gross Regional Domestic Product of Tanah Datar Regency By Industrial Origin

2008 - 2012

63

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Produk Domestik Regional Bruto 5,91 5,88 5,89 5,84 5,71

Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)

Gross Regional Domestic Product

at Market Prices

2. Penyusutan Barang-Barang Modal 7,87 7,29 6,80 6,36 5,98

Depreciation of Capital Goods

(000.000 Rp)

3. Produk Domestik Regional Netto 5,86 5,84 5,87 5,82 5,70

Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)

Net Regional Domestic Product

at Market Prices

4. Pajak Tidak Langsung Netto 11,77 5,27 7,51 5,82 6,05

Net Indirect Taxes

(000.000 Rp)

5. Produk Domestik Regional Netto 5,83 5,84 5,86 5,82 5,70

Atas Dasar Biaya Faktor (000.000 Rp)

Net Regional Domestic Product

at Factor Cost

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 0,41 0,38 0,41 0,44 0,86

Mid Year Population (000 Orang/ Person )

7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 5,47 5,47 5,46 5,37 4,81

Percapita Gross Regional Domestic Product

( Rupiah )

8. Pendapatan Regional Perkapita 5,40 5,44 5,43 5,36 4,80

Percapita Regional Income ( Rupiah )

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin

(1)

Tabel/ Table 19

Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Konstan 2000

Growth Rate Regional Income of Tanah Datar Regency at 2000 Constant Market Price

2008 - 2012

64

2008 2009 2010 2011* 2012**

(2) (3) (4) (5) (6)

1. Produk Domestik Regional Bruto 14,80 10,68 11,95 12,20 11,58

Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)

Gross Regional Domestic Product

at Market Prices

2. Penyusutan Barang-Barang Modal 15,89 13,71 12,06 10,76 9,72

Depreciation of Capital Goods

(000.000 Rp)

3. Produk Domestik Regional Netto 14,74 10,50 11,94 12,29 11,69

Atas Dasar Harga Pasar (000.000 Rp)

Net Regional Domestic Product

at Market Prices

4. Pajak Tidak Langsung Netto 10,75 9,70 8,85 8,13 7,52

Net Indirect Taxes (000.000 Rp)

5. Produk Domestik Regional Netto 14,77 10,51 11,97 12,33 11,72

Atas Dasar Biaya Faktor (000.000 Rp)

Net Regional Domestic Product

at Factor Cost

6. Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun 0,41 0,38 0,41 0,44 0,86

Mid Year Population (000 Orang/ Person )

7. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita 14,33 10,26 11,49 11,71 10,63

Percapita Gross Regional Domestic Product

( Rupiah )

8. Pendapatan Regional Perkapita 14,31 10,08 11,51 11,84 10,77

Percapita Regional Income ( Rupiah )

*) Angka Perbaikan / Revised Figures

**) Angka Sementara / Preliminary Figures

Lapangan Usaha/ Industrial Origin(1)

Tabel/ Table 20Laju Pertumbuhan Pendapatan Regional dan Angka-Angka Perkapita Kabupaten Tanah Datar Atas Dasar Harga Berlaku

Growth Rate of Regional Income of Tanah Datar Regency at Current Market Price

2008 - 2012

65