prestasi mahasiswa berkebutuhan khusus di iain …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/761/1/sofya...
TRANSCRIPT
i
PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS
DI IAIN SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
OLEH
SOFYA CHAIRUNNISA
NIM: 11111089
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)
SALATIGA
2016
ii
iii
PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS
DI IAIN SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
OLEH
SOFYA CHAIRUNNISA
NIM: 11111089
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)
SALATIGA
2016
iv
v
vi
vii
MOTTO
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-
Ku sangat pedih".
viii
PERSEMBAHAN
Seribu nama takkan cukup mewakili persembahan skripsi ini...
Bapak dan Ibundaku tercinta, Abdul Manaf dan Amiratul Muflichah yang telah
dipilih Allah untuk aku
dititipkan dalam kehidupannya, yang berkorban tanpa letih dan pamrih demi
kesuksesan putrinya.
Adikku, Muhammad Alfaniam Alfaied
Imamku, Muhammad Hanif Jefriyan yang mampu membuatku
jatuh cinta berkali-kali,
Para guru dan kiyaiku...
Sebuah keistimewaan bagi Icha, karena telah dididik oleh orang-orang
istimewa seperti kalian.
Sahabat-sahabat terkasih..
Sungguh berada di sisi kalian adalah luar biasa.
Peri-peri kecilku yang tak henti membuatku berimajinasi,
Dan untuk semua…
Terimakasih...
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah Swt.
Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat diberikan
kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.
Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam. Skripsi ini adalah
“PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS DI IAIN
SALATIGA”. Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag. , selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
(PAI).
4. Ibu Dr. Muna Erawati M.Si. sebagai Dosen Pembimbing skripsi yang telah
memberikan bantuan dan bimbingan dengan ikhlas dan sabar serta
pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
x
5. Ibu Siti Farikhah, M.Pd. selaku Dosen pembimbing akademik yang telah
membantu peneliti selama menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
6. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
7. Karyawan-karyawati IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta
bantuan.
8. Sahabat-sahabatku Zizul, Anul, Titik, Ema, Mba Diyah, Mba Fajar, Mba
Feny terima kasih atas dukungan, motivasi serta inspirasinya.
9. Teman-teman seperjuangan angkatan 2011, khususnya teman-teman PAI C
Semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian
skripsi ini semoga amal kebaikannya diterima di sisi Allah Swt.
Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah Swt serta
mendapatkan balasan yang berlipat ganda amiin. Peneliti sadar bahwa dalam
penulisan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, dengan kerendahan hati peneliti mohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan penelitian skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi peneliti pada khususnya maupun pembaca pada umumnya dan
memberikan sumbangan bagi pengetahuan dunia pendidikan. Aamiin ya robbal
„alamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Salatiga, 13 Februari 2016
Peneliti,
Sofya Chairunnisa
xi
ABSTRAK
Chairunnisa, Sofya. 2015. Profil Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di IAIN Salatiga. Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Muna Erawati, M.Si..
Kata Kunci: Prestasi, Mahasiswa Berkebutuhan Khusus, Tunadaksa Anak berkebutuhan khusus apapun jenis dan karakteristiknya, bukanlah
suatu aib yang harus disembunyikan. Anak berkebutuhan khusus berhak mendapatkan layanan pendidikan sebagaimana yang didapatkan oleh anak normal, Seperti yang dijelaskan juga dalam undang-undang No.20 tahun 2003 memberi landasan yang kuat bahwa anak berkelainan semestinya berhak memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran hingga jenjang pendidikan tinggi. Seperti halnya dalam perguruan tinggi keagamaan islam negeri (PTKIN). Walaupun IAIN Salatiga menerima calon mahasiswa berkebutuhan khusus tetapi beberapa kondisi dimana fasilitas belajar kampus belum memadai bagi mahasiswa berkebutuhan khusus. Hal ini mendorong peneliti mengenai beberapa pertanyaan sebagai berikut. : 1. Bagaimana penyesuaian diri dan sosial mahasiswa berkebutuhan khusus di IAIN Salatiga. 2. Hambatan-hambatan apa saja yang dialami mahasiswa berkebutuhan khusus baik internal maupun eksternal di IAIN Salatiga. 3. Bagaimana prestasi akademik dan non akademik mahasiswa berkebutuhan khusus. 4. Harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus.
Penelitian ini merupakan penelitian pendekatan deskriptif kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena data yang dikumpulkan berupa kata-kata, dan bukan angka-angka. Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi, dideskripsikan sehingga sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap keadaan atau realitas. Sedangkan dalam pengumpulan datanya menggunakan metode wawancara mendalam (Depth interview) wawancara mendalam (depth interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara di mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa: 1.Dalam menyesuaikan diri mahasiswa berkebutuhan khusus ini berbeda. Akan tetapi pada intinya keduanya dalam menyesuaikan diri adalah lebih mementingkan orang lain dari pada dirinya sendiri. 2. Tidak ada hambatan sama sekali mahasiswa berkebutuhan khusus dalam bergaul interaksi sosial dengan teman sebaya mereka merasa nyaman, enjoy senang. Ketika di kampus dengan fasilitas yang ada mereka tidak mempunyai hambatan karena untuk fisik kaki mereka normal. 3. Prestasi akademik dan non akademik mahasiswa berkebutuhan khusus, mereka termasuk mahasiswa berprestasi karena dengan hasil IPK cumlaude, non akademik pernah mengikuti lomba di luar lingkungan kampus dan meraih juara. 4. harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus adalah yang utama ingin membahagiakan kedua orang tuanya, dalam hal pendidikan mereka ingin melanjutkan S2 dan S3
xii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL .................................................................................................................. i
LEMBAR BERLOGO .......................................................................................... ii
JUDUL .................................................................................................................. iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN ........................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... .. vi
MOTTO ................................................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
ABSTRAK ............................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ..........................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
B. Fokus Penelitian ............................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Kegunaan Penelitian ........................................................................ 5
E. Metode Penelitian ............................................................................ 6
F. Penegasan Istilah .............................................................................. 9
G. Sistematika Penulisan Skripsi .......................................................... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................... 14
A. Percaya Diri ..................................................................................... 14
1. Pengertian Percaya Diri ............................................................... 14
2. Ciri-ciri Seseorang Percaya Diri .................................................. 15
B. Interaksi Sosial ................................................................................. 15
1. Pengertian Interaksi Sosial .......................................................... 16
2. Faktor-faktor Terjadinya Interaksi Sosial .................................... 16
C. Teori Dasar Kepribadian ................................................................. 17
1. Faktor yang Mempengaruhi Teori Kepribadian .......................... 18
D. Perkembangan Emosi ...................................................................... 18
1. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi .................... 19
2. Pola-pola Emosi yang Umum ..................................................... 19
E. Anak Berkebutuhan Khusus ........................................................... 22
1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus ..................................... 22
2. Jenis Anak Berkebutuhan Khusus ............................................... 23
F. Pengertian, Karakteristik, dan Masalah Perkembangan Tunadaksa 27
1. Pengertian Tunadaksa ................................................................. 27
2. Cacat Fisik .................................................................................. 29 3. Klasifikasi Tunadaksa ................................................................. 29
4. Faktor Penyebab Terjadinya Tunadaksa ..................................... 33
5. Karakteristik Tunadaksa ............................................................. 35
xiii
BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN ......................... 38
A. Kisah Hidup ..................................................................................... 38
1. Lilik Supriyono………………………………………………. ... 38
2. Rahmat……………………………………………………….. ... 42
B. Temuan Penelitian ........................................................................... 45
1. Cara Menyesuaikan Diri……………………………………… .. 45
2. Hambatan-hambatan………………………………………….. .. 48
3. Hasil Prestasi………………………………………………….. . 48
4. Harapan dan Cita-cita…………………………………………. . 50
C. Pendapat Orang Terdekat…………………………………………. 50
1. Karakter yang Paling dikenal………………………………….. 50
2. Cara Menjaga Percaya Diri…………………………………….. 51
3. Mengagumkan………………………………………………….. 51
4. Hasil Prestasi Akademik Non Akademik………………………. 51
5. Harapan dan Cita-cita…………………………………………... 52
BAB IV ANALISIS DATA .............................................................................. 53
A. Cara Menyesuaikan Diri .................................................................. 53
B. Hambatan-hambatan ......................................................................... 56
C. Prestasi Akademik dan Non Akademik…………………………… 57
D. Harapan yang diCita-citakan………………………………………. 60
BAB IV PENUTUP .......................................................................................... 61
A. Kesimpulan ..................................................................................... 61
B. Saran ............................................................................................... 62
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 65
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Tugas Pembimbing Skripsi
Lampiran 2 Daftar Nilai SKK
Lampiran 3 Lembar Bimbingan Skripsi
Lampiran 4 Riwayat Hidup Penulis
Lampiran 5 Surat Permohonan Izin Penelitian
Lampiran 6 Surat Keterangan Setelah Penelitian
Lampiran 7 Surat Keterangan Nama Responden diPublikasikan
Lampiran 8 Verbatim
Lampiran 9 Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan oleh Sang Khaliq diturunkan ke dunia ini
dilengkapi dengan berbagai perangkat dan potensi. Baik dalam arti fisik
maupun non fisik, semua diciptakan Allah Swt sesuai dengan porsinya agar
manusia dapat mengembangkan diri sebaik mungkin dan dapat mengabdi
kepada Tuhan dengan sepenuhnya.
Ketika dokter mengabarkan ke dunia adalah saat-saat yang pasti
membahagiakan dalam hidup anda sebagai orang tua. Namun bagaimana jika
ternyata anak anda tersebut dilahirkan dengan “kekurangan”, kekurangan
karena tidak memilki anggota tubuh yang lengkap seperti orang normal
kebanyakan atau kekurangan-kekuranngan lain. Anak tersebut biasa disebut
dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Sebagai orang tua seharusnya anda
berbangga hati karena anda dipilih untuk menjadi orang tua dari anak yang
terlahir “istimewa” jadikan “kekurangan” anak tersebut bukan halangan untuk
meraih masa depannya (Smart, 2010: 6).
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan karakteristik khas
yang berbeda dengan anak pada umumnya yang menunjukkan kelainan pada
aspek fisik, mental kognitif, emosi dan sosial. Yang termasuk ABK antara
lain:tuna rungu, tuna grahita, tuna netra, tuna daksa, tuna laras, kesulitan
belajar, gangguan perilaku, anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan
dalam anak berkebutuhan khusus istilahnya anak cacat dan anak luar biasa.
2
Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan
suatu negara untuk menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara.
Karena bagaimanapun juga, pendidikan merupakan sarana untuk mencetak
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas (Suhartono, 2008: 43).
Pendidikan merupakan hak dan kewajiban bagi setiap individu untuk
memanfaatkan semua potensi yang dimilikinya. Maka sangat wajar apabila
pendidikan memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia. Dalam ajaran
islam juga mengutamakan tentang keimanan dan ilmu pengetahuan, hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam Q.S Al Mujadalah ayat 11 yang
berbunyi :
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
"Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dalam pengertian ayat di atas Allah memerintahkan bahwa hambanya
untuk menuntut ilmu, maka dalam islam menuntut ilmu mempunyai
3
kedudukan yang penting. Pendidikan juga bermakna luas tidak memandang
fisik seseorang baik dia normal ataupun memiliki keterbatasan fisik, mental,
maupun perilaku, anak berkebutuhan khusus juga berhak mendapatkan
pendidikan.
Seperti yang dijelaskan juga dalam undang-undang No.20 tahun 2003
bagi anak penyandang kelainan, memberi landasan yang kuat bahwa anak
berkelainan perlu memperoleh kesempatan yang sama sebagaimana yang
diberikan kepada anak normal lainnya dalam hal pendidikan dan pengajaran.
Namun, anak berkebutuhan khusus yang hanya mempunyai kelainan
fisik bukan kelainan mental biasa disebut juga dengan “tuna daksa” ada dari
mereka lebih memilih sekolah atau kuliah di lembaga pendidikan umum.
Bukan lembaga pendidikan khusus inklusi maupun SLB dan mereka juga
mempunyai hak pendidikan yang sama seperti orang normal lainnya. Seperti
contohnya di IAIN Salatiga ini ada beberapa dari mahasiswanya yang
berkebutuhan khusus lebih tepatnya “tuna daksa”.
Penulis menyebut bahwa diantara ribuan mahasiswa, terdapat
mahasiswa berkebutuhan khusus yang mempunyai semangat mencari ilmu
walaupun memiliki kekurangan tidak seperti selayaknya orang normal.
Mereka mempunyai sifat percaya diri yang sangat besar malah terkadang kita
yang normal kalah dengan mereka yang memiliki kekurangan. Sepatutnya kita
malu terhadap mereka, contoh terkecil saja mereka bisa berangkat sampai
kampus tepat waktu dengan kekurangan fisik yang mereka miliki sedangkan
kita yang normal bolos kuliah itu menjadi hal yang sangat biasa. Mereka juga
4
bisa bergaul seperti layaknya mereka tidak memliki kekurangan apapun bisa
mempunyai banyak teman itu yang terkadang membuat penulis menitikan air
mata.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana mahasiswa berkebutuhan khusus
ini mampu bersaing dengan teman-teman di kampus dalam mengikuti
pembelajaran mata kuliah, mengikuti organisasi di kampus, mempunyai
banyak teman, mampu melakukan hal yang sama dengan orang normal pada
umumnya. Dari ketertarikan diatas penulis berinisiatif untuk menyusun skripsi
dengan judul “PRESTASI MAHASISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS
DI IAIN SALATIGA”
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan permasalahan diatas dapat diambil rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana penyesuaian diri dan sosial mahasiswa berkebutuhan khusus di
IAIN Salatiga?
2. Apa saja hambatan-hambatan yang dihadapi mahasiswa berkebutuhan
khusus di lingkungan IAIN Salatiga dalam hal :
a. Interaksi/pergaulan internal maupun eksternal dengan teman sebaya
dan lawan jenis?
b. Pembelajaran di kelas dan luar kelas?
3. Bagaimana prestasi akademik dan non akademik yang diperoleh
mahasiswa berkebutuhan khusus selama menjadi mahasiswa di IAIN
Salatiga?
5
4. Apa harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus?
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara menyesuaikan diri mahasiswa
berkebutuhan khusus selama di IAIN Salatiga.
2. Untuk mengetahui hambatan apa saja yang dihadapi mahasiswa
berkebutuhan khusus dalam hal interaksi/pergaulan dan pembelajaran di
kelas maupun di luar kelas?
3. Untuk mengetahui bagaimana prestasi akademik dan non akademik
mahasiswa berkebutuhan khusus.
4. Untuk mengetahui harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan
khusus.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini setidaknya memiliki dua kontribusi,
yaitu:
1. Manfaat teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah dalam
kajian pendidikan islam. Lebih khususnya pada topik pendidikan bagi
peserta berkebutuhan khusus dalam bidang pendidikan islam.
2. Secara praktis
a. Diharapkan bisa menjadi rujukan bagi lembaga pendidikan secara
umum yang memiliki fasilitas dan memberi layanan pendidikan yang
sesuai bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
6
b. Memberikan sumbangan ilmiah bagi kalangan akademis yang
mengadakan penelitian berikutnya maupun mengadakan riset baru
tentang peserta didik berkebutuhan khusus.
E. Penegasan Istilah
1. Anak berkebutuhan khusus
Anak berkebutuhan khusus adalah anak dengan karakteristik khas
yang berbeda dengan anak pada umumnya yang menunjukkan kelainan
pada aspek fisik, mental kognitif, emosi dan sosial. Anak berkebutuhan
khusus terbagi menjadi; tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, tuna grahita,
tuna laras, autis, down syndrome, kemunduran (retradasi mental).
Anak berkebutuhan khusus menurut lynch lewis dalam Yusuf dkk
(2003: 7) mengelompokkan anak berkebetuhan khusus menjadi: anak
berkesulitan belajar, gangguan wicara, retradasi mental, gangguan emosi,
gangguan fisik dan kesehatan, gangguan pendengaran, gangguan
penglihatan, dan tuna ganda.
Anak berkebutuhan khusus (ABK) dapat dimaknai dengan anak-
anak tergolong cacat atau menyandang ketunaan, dan juga anak berbakat.
Dalam perkembangannya saat ini konsep ketunaan berubah menjadi
berkelainan (exception) atau luar biasa (Sujiono, 2009: 166).
Mahasiswa berkebutuhan khusus yang dimaksud dalam penelitian
ini adalah khususnya kelainan pada bagian tangan.
F. Metode Penelitian
7
1. Pendekatan dan jenis penelitian
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Pendekatan ini digunakan karena data yang
dikumpulkan berupa kata-kata, dan bukan angka-angka.
Sedangkan yang disebut kualitatif menurut Lexy Moleong adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis, gambar, dan bukan angka, yang mana data diperoleh dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2011: 4). Data yang
berasal dari naskah, wawancara, catatan, lapangan, dokumentasi,
dideskripsikan sehingga sehingga dapat memberikan kejelasan terhadap
keadaan atau realitas.
Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan
data untuk memberikan gambaran penyajian laporan secara jelas. Dalam
hal ini penulis akan mengkaji permasalahan secara langsung dengan
sepenuhnya melibatkan diri pada situasi yang diteliti dan mengkaji buku-
buku yang berhubungan dengan permasalahan sebagai berikut.
2. Kehadiran Peneliti
Sesuai dengan pendekatan yang digunakan, yakni deskriptif
kualitatif maka kehadiran peniliti dikancah menjadi mutlak adanya.
Karena dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi “key instrumen” atau
alat peneliti utama. Peneliti mengadakan sendiri pengamatan atau
wawancara tak berstruktur, sering hanya menggunakan buku catatan.
Selain itu guna menunjang perolehan informasi yang valid, peneliti akan
8
menggunakan alat rekam atau kamera, dan peneliti tetap memegang
peranan utama sebagai alat penelitian.
3. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian yang dijadikan sebagai objek kajian dalam
penyusunan skripsi ini adalah IAIN Salatiga. Lokasi kampus
mempermudah penulis untuk melakukan observasi dan bertemu langsung
dengan mahasiswa berkebutuhan khusus yang bersangkutan.
4. Sumber data
Sumber data yang digunakan peneliti adalah:
a. Sumber Data Primer (utama)
Sumber data utama adalah sumber informasi yang langsung
mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap pengumpulan
dan penyimpanan data (Ali, 1993: 42).
Digunakan untuk mendapatkan data tentang profil mahasiswa
Berkebutuhan Khusus di IAIN Salatiga. Adapun untuk memperoleh
data dengan melakukan wawancara dengan para informan mahasiswa
berkebutuhan khusus yang mempunyai kelainan tuna daksa untuk
menggali data.
b. Sumber Data Sekunder (pendukung)
Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung atau
penunjang penelitian ini (Arikunto, 2006: 145). Merupakan data-data
9
yang digunakan untuk memperkuat sumber data utama atau data yang
didapat dari sumber bacaan dan berbagai sumber lainnya.
Sumber data pendukung disini adalah buku-buku yang terkait
dengan anak berkebutuhan khusus, tuna daksa, dan buku karya ilmiah
lainnya.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Data diperoleh dengan cara:
a. Wawancara mendalam (Depth interview)
Dalam penelitian dikenal dengan wawancara
mendalam (Hariwijaya 2007: 73-74). Teknik ini biasanya melekat erat
dengan penelitian kualitatif. Wawancara mendalam (depth interview)
adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan
responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa
menggunakan pedoman (guide) wawancara di mana pewawancara dan
informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Keunggulannya ialah memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah
data yang banyak, sebaliknya kelemahan ialah karena wawancara
melibatkan aspek emosi, maka kerjasama yang baik antara
pewawancara dan yang diwawancari sangat diperlukan.
Tujuan dari wawancara dalam penelitian ini adalah untuk
mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada obyek
10
sebagai acuan pokok untuk mendapatkan informasi tentang mahasiswa
berkebutuhan khusus di IAIN Salatiga.
b. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data
dengan menghimpun data dan menganalisis dokumen-dokumen baik
dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik (Sukmadianata, 2007:
221).
Catatan kegiatan yang menunjukkan sejumlah fakta dan data
tersimpan dalam bahan penelitian yang bisa terbentuk gambar foto,
video atau rekaman wawancara, naskah atau berkas-berkas dan
dokumentasi pendukung lainnya. Seluruhnya dapat digunakan sebagai
penguat seluruh informasi.
c. Analisis Data
Analisis data kualitatif (Bogdan & Taylor 1992) adalah upaya
yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan
data memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa
yang penting dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakana
kepada orang lain. Dengan menggunakan langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Display data, peneliti menyajikan semua data yang diperolehnya
dalam bentuk uraian atau laporan terperinci.
11
2. Reduksi data, peneliti memotong data-data yang tidak perlu untuk
dibuang. Laporan-laporan yang dimabil hanya yang pokok saja,
difokuskan pada hal-hal yang penting.
3. Verifikasi data, sejak mulanya peneliti berusaha untuk mencari
makna data yang dikumpulkannya, kemudian disimpulkan untuk
menjawab tujuan penelitian.
d. Pengecekan Keabsahan Data
Agar data dalam suatu penelitian dapat dikatakan valid, maka
diperlukan adanya uji keabsahan data. Keabsahan data merupakan
konsep penting yang harus diperbarui dari konsep kesahihan data
(validitas) dan keandalan (realibilitas). Untuk mendapatkan keabsahan
data diperlukan teknik pemeriksaan, salah satunya adalah derajat
kepercayaan (creadibility).
Dalam penelitian ini dilakukan uji keabsahan data dengan
menggunkan teknik triangulasi adalah teknik yang paling banyak
digunakan untuk pemeriksaan melalui sumber lainnya untuk
keperluan pembanding dengan tujuan meningkatkan kualitas
penelitian. Triangulasi merupakan salah satu teknik pemeriksaan dari
kriteria kredibilitas atau cara untuk meningkatkan keabsahan data
dalam penelitian kualitatif.
Terdapat enam macam teknik triangulasi, yaitu sebagai teknik
pemeriksaan yang memanfaatkan teori, data, sumber, metode,
instrument, dan analitik. Penelitian ini menggunakan teknik
12
triangulasi. Sedangkan pengumpulan data yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah metode wawancara, dan dokumentasi.
e. Tahap-tahap penelitian
Dalam penelitian kualitatif ada beberapa tahap yang perlu
dilakukan, yaitu:
1. Tahap Pra Lapangan (menyusun rencana penelitian dan memilih
lapangan, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai keadaan
lapangan, memilih dan memanfaatkan informasi, menyiapkan
kelengkapan penelitian, memperhatikan etika penelitian).
2. Tahap Pekerjaan Lapangan (memahami latar penelitian dan
persiapan diri, memasuki lapangan, berperan aktif sambil
mengumpulkan data).
3. Tahap Analisis Data (menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari interview, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain
sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Tahap ini dilakukan peneliti
sesuai dengan cara yang telah ditentukan).
4. Tahap Pelaporan Data (merupakan tugas akhir dari rangkaian
proses penelitian. Pada tahap ini peneliti menyusun laporan hasil
penelitian dengan format tulisan dan bahasa yang mudah dipahami
oleh pembaca).
G. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah,
13
rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Penegasan istilah adalah teori yang digunakan untuk
landasan kerja penelitian tentang topik yang diambil
untuk diteliti.
BAB III : Gambaran umum tentang mahasiswa berkebutuhan
khusus yang mempunyai kelainan fisik tuna daksa, yang
berisi tentang bagaimana cara menyesuaikan diri di
kampus IAIN Salatiga, hambatan-hambatan apa saja
yang dialami mahasiswa berkebutuhan khusus di
lingkungan kampus IAIN Salatiga, bagaimana hasil IPK
Akademik dan non akademik, apa harapan yang dicita-
citakan mahasiswa berkebutuhan khusus.
BAB IV : Analisis hasil penelitiannya berisikan tentang profil
Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di IAIN Salatiga.
BAB V : Penutup yang terdiri dari beberapa kesimpulan yang
menjawab permasalahan yang telah dirumuskan dalam
penelitian ini dan beberapa saran.
14
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kepercayaan
1. Pengertian Percaya Diri
Percaya diri adalah sikap yang timbul dari keinginan
mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan,
rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari
lingkungan (Purwadi, 2009: 1).
Menurut Purwadi (2009: 1) percaya diri adalah salah satu
kondisi psikologi seseorang yang berpengaruh terhadap aktifitas
fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Rasa percaya diri
umumnya muncul ketika seseorang akan melakukan atau terlibat di
dalam suatu aktifitas tertentu dimana fikirannya terarah untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan. Dari dimensi
perkembangan, rasa percaya diri akan tumbuh dengan sehat apabila
ada pengakuan dari lingkungan.
Menurut (Syaifullah, 2010) membagi percaya diri menjadi
dua yaitu percaya diri batin dan percaya diri lahiriah. Percaya diri
batin adalah kepercayaan diri yang memberikan perasaan dan
anggapan bahwa individu dalam keadaan baik, sedangkan percaya
diri lahiriah adalah suatu sifat keyakinan seseorang atas segala
yang ada pada dirinya yang berkenaan dengan hal yang tampak.
15
Seseorang tersebut akan tampil dan berperilaku dengan
optimis untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya dan
menunjukkannya kepada dunia luar bahwa dirinya mampu
melakukan hal tersebut.
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa
percaya diri adalah sikap positif yang dimiliki seorang individu
yang membiasakan dan menampakan dirinya untuk
mengembangkan penilaian positif baik terhadap diri sendiri
maupun terhadap orang lain, lingkungan serta situasi yang dihadapi
untuk meraih apa yang diinginkan.
2. Menurut (Syaifullah, 2000) ciri-ciri pribadi seseorang yang
memiliki sikap percaya diri:
a. Tidak mudah mengalami rasa putus asa.
b. Bisa menghargai dan usahanya sendiri.
c. Mengutamkan usaha sendiri tidak tergantung orang lain.
d. Berani menyampaikan pendapat. Berpendapat merupakan suatu
hak yang dimiliki oleh setiap orang, tetapi tidak semua orang
mempunyai keberanian untuk menyampaikan pendapatnya.
e. Tanggung jawab dengan tugas-tugasnya.
f. Memiliki cita-cita untuk meraih prestasi.
g. Mudah berkomunikasi dan membantu orang lain.
A. Interaksi Sosial
1. Pengertian Interaksi Sosial
16
Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang
menyangkut antar individu, individu (seseorang), dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok. Tanpa adanya
interaksi sosial maka tidak akan mungkin ada kehidupan bersama.
Menurut Homans dalam Ali (2004: 87) mendefinisikan
interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktifitas yang
dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran
atau hukuman dengan menggunakan suatu tindakan oleh individu
lain menjadi pasangannya.
Maka dapat disimpulkan bahwa interaksi adalah hubungan
timbal balik antara dua orang atau lebih dan masing-masing orang
terlibat di dalamnya memainkan peran secara aktif. Dalam
interaksi juga lebih dari sekedar terjadi hubungan antara pihak-
pihak yang terlibat melainkan terjadi saling mempengaruhi.
2. Faktor-faktor Terjadinya Interaksi Sosial
a. Imitasi merupakan suatu tindakan sosial seseorang untuk
meniru sikap, tindakan, atau tingkah laku dan penampilan fisik
seseorang.
b. Sugesti merupakan rangsangan, pengaruh atau stimulus yang
diberikan seseorang kepada orang lain sehingga ia
melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir rasional.
c. Simpati merupakan suatu sikap seseorang yang merasa tertarik
kepada orang lain karena penampilan, kebijaksanaan atau pola
17
pikirannya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang
yang menaruh simpati.
d. Identifikasi merupakan keinginan sama atau identik bahkan
serupa dengan orang lain yang ditiru (idolanya).
e. Empati merupakan proses ikut serta merasakan sesuatu yang
dialami oleh orang lain. Proses empati biasanya ikut serta
merasakan penderitaan orang lain.
B. Teori Dasar Kepribadian
Istilah “kepribadian” personality sesungguhnya memiliki
banyak arti hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan dalam
penyusunan teori penelitian dan pengukurannya. Kepribadian menurut
pengertian sehari-hari menunjuk kepada bagaimana individu tampil
dan menimbulkan kesan bagi individu-individu lainnya. Pengertian
kepribadian seperti ini mudah dimengerti dan karenanya juga mudah
dipergunakan (Koeswara, 1991: 10).
Kepribadian menurut psikologi, kepribadian adalah suatu
organisasi yang dinamis dari sistem psikofisik individu yang
menentukan tingkah laku dan pemikira individu secara khas, Allport
menggunakan istilah „sistem psikofisik‟ dengan maksud menunjukkan
bahwa „jiwa‟ dan „raga‟ manusia adalah suatu sitem yang terpadu dan
tidak dapat dipisahkan satu sama lain, serta diantara keduanya selalu
terjadi interaksi dalam mengarahkan tingkah laku (Koeswara, 1991:
11).
18
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi Teori Kepribadian
a. Faktor historis masa lampau
Sebagai bagian yang integral dari disiplin ilmu psikologi teori
kepribadian telah dikenai pengaruh oleh semua faktor yang
mempengaruhi psikologi. Dari sekian banyak faktor historis
yang berkaitan dan menghasilkan psikologi, empat diantaranya
tampil sebagai faktor utama yang berpengaruh langsung atas
pembentukan teori kepribadian; pengobatan klinis di Eropa,
psikometrik, behaviorisme, dan psikologi gestalt.
b. Faktor kontemporer
Faktor kontemporer yang mempengaruhi teori kepribadian itu
berasal baik dari dalam maupun dari luar psikologi. Dari dalam
psikologi faktor-faktor itu muncul berupa perluasan dalam area
atau bidang studi, yang dapat dilihat dari adanya area-area baru
seperti psikologi lintas budaya studi tentang proses-proses
kognitif.
C. Perkembangan Emosi
Pentingnya peranan emosi dalam perkembangan diri seseorang
akan terlihat melalui akibat yang muncul sebagai akibat deprivasi
emosi. Deprovasi emosi diartikan sebagai keadaan dimana seorang
anak kurang memperoleh kesempatan untuk mendapatkan pengalaman
emosioanal yang menyenangkan, khususnya kasih sayang,
kegembiraan, kesenangan, dan rasa ingin tahu (Somantri, 2006: 23).
19
1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Emosi
a. Perkembangan emosi secara umum dipengaruhi dua faktor
penting yang berhubungan satu dengan lainnya yaitu
kematangan dan proses belajar. Kematangan intelektual
memungkinkan seorang anak mengerti arti-arti baru yang
sebelumnya tidak dimengerti, memusatkan untuk jangka yang
lebih lama , dan memusatkan ketegangan emosional pada suatu
objek tertentu (Somantri, 2006: 25).
b. Perkembangan imajinasi dan perkembangan pengertian
meningkatkan kemampuan anak untuk mengingat dan
membuat antisipasi. Peningkatan kemampuan ini tentu sangat
berpengaruh terhadap respon-respon emosional anak tersebut.
Dengan demikian anak menjadi lebih respontif stimulus-
stimulus yang sebelumnya tidak mempengaruhinya.
2. Pola-pola Emosi yang Umum
a. Takut
Takut merupakan suatu reaksi perlindungan bagi anak-
anak, pada umumnya takut merupakan hasil dari proses belajar,
takut yang bersifat alamiah adalah takut karena suara yang
keras dan mengejutkan.
b. Malu (Shyness)
Malu merupakan bentuk takut yang ditandai dengan
gejala menarik diri dari kontak atau pergaulan dengan orang
20
lain. Malu selalu ditimbulkan oleh manusia lain yang tidak
kenal, lebih besar, lebih berkuasa, atau apabila tidak tahu harus
bagaimana menghadapinya (Somantri, 2006: 28)
c. Malu (Embarassment)
Seperti pada shyness, embarassment merupakan reaksi
takut kepada orang karena ketidakpastian penilaian orang
terhadap anak atau terhadap tingkah laku anak. Embarassment
biasanya muncul pada usia lima sampai enam tahun sesuai
dengan perkembangan pengetahuan anak mengenai tuntutan
masyarakat dan cara memenuhi tuntutan tersebut. Dengan
bertambah besarnya anak, embarassement meningkat sebagai
akibat ingatan anak mengenai tingkah lakunya yang tidak
memenuhi tingkatan masyarkat.
Embarassment seperti juga shyness mempengaruhi
konsep diri anak dan mempengaruhi penyesuaian diri dan
penyesuaian social anak. Bila anak sering mengalami shyness
dan embarrassment maka anak akan menunjukkan
kecenderungan untuk merasa rendah diri dan merasa ditolak
oleh lingkungan sosialnya (Somantri, 2006: 29).
d. Kekhawatiran
Kekhawatiran adalah takut yang dibayangkan, tidak riil,
merupakan hasil pemikiran anak. Kekhawatiran yang biasanya
dijumpai pada anak-anak berkisar pada masalah-masalah
21
keluarga, rumah tangga, hubungan dengan teman seusia atau
kehidupan sekolah. Respon terhadap kekhawatiran sangat
bervariasi sesuai dengan pola kepribadian anak yang
bersangkutan (Somantri, 2006: 29).
e. Kecemasan
Jersild mendefinisikan kecemasan sebagai keadaan
pikiran yang tidak menyenangkan sehubungan dengan sakit
yang mencekam atau sakit yang diantisipasikan. Kecemasan ini
biasanya disertai dengan perasaan tidak berdaya. Respon umum
yang terlihat sebagai akibat kecemasan adalah perasaan,
tertekan, gelisah, mudah tersinggung (Somantri, 2006: 30).
f. Marah
Reaksi marah merupakan hal yang lebih banyak
dijumpai dibandingkan dengan takut. Cara mengungkapkan
marah ini berbeda-beda tergantung dari intensitas, frekuensi,
dan kemampuan anak untuk mengendalikannya. Dengan
bertambahnya usia anak maka respon marahnya pun makin
meningkat karena anak sudah mengalami proses belajar untuk
mengungkapkan kemarahannya tanpa menimbulkan penolakan
yang terlalu besar baginya (Somantri, 2006: 31).
g. Iri Hati
Iri hati merupakan respon yang sering terjadi terhadap
hilangnya kasih sayang yang menimbulkan sikap menolak
22
orang lain. Respon iri hati bervariasi sesuai dengan situasi,
secara umum dapat dibedakan menjadi respon langsung seperti
menyerang, memukul, dan sebagainya (Somantri, 2006: 31).
h. Sedih
Sedih biasanya muncul bila anak kehilangan sesuatu
yang dicintai dan merupakan emosi yang tidak menyenangkan.
Sedih jarang dijumpai pada anak-anak karena orang-orang
dewasa cenderung untuk menghindarkan anak dari pengalaman
tersebut, juga karena daya ingat anak terbatas, dan
kemungkinan memberikan penggantian atas benda yang hilang
(Somantri, 2006: 31).
i. Hasrat ingin tahu
Hasrat ingin tahu merupakan keadaan emosi yang
menyenangkan yang mendorong anak untuk mengadakan
penjelajahan dan mempelajari arti-arti yang baru. Hasrat ingin
tahu seorang anak meliputi hal yang berhubungan dirinya
sendiri, alat-alat mekanik, misteri hidup, dan perubahan-
perubahan yang terjadi secara tiba-tiba (Somantri, 2006: 33).
D. Anak Berkebutuhan Khusus
1. Pengertian Anak Berkebutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak dengan
karakteristik khas yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa
selalu menunjukkan ketidakmampuan mental, emosi, maupun fisik.
23
Yang termasuk ABK antara lain ; tuna rungu, tuna grahita, tuna
netra, tuna daksa, tuna laras, kesulitan belajar, gangguan perilaku,
anak berbakat, anak dengan gangguan kesehatan dalam anak
berkebutuhan khusus istilahnya anak cacat dan anak luar biasa.
2. Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus
a. Tunarungu
Tunarungu adalah istilah umum yang digunakan untuk
menyebut kondisi seseorang yang mengalami gangguan dalam
indra pendengaran. Pada anak tunarungu ketika dia lahir dia
tidak menangis. Meskipun menggunakan cara adat sekalipun,
misalnya adat jawa, yaitu dengan cara digeblek atau si bayi
dibuat kaget agar bisa menangis (Smart, 2010: 33).
b. Tunanetra
Tunanetra merupakan sebutan untuk individu yang
mengalami gangguan pada indra penglihatan. Pada dasarnya
tunanetra dibagi menjadi dua kelompok yaitu, buta total dan
kurang penglihatan (low vision).
Buta total bila tidak dapat melihat dua jari dari
mukanya atau hanya melihat sinar atau cahaya yang lumayan
dapat dipergunakan untuk orientasi mobilitas mereka tidak bisa
menggunakan huruf lain selain huruf braile.
Sedangkan yang disebut low fision adalah apabila
mereka melihat sesuatu mata harus didekatkan atau mata
24
memiliki pemandangan kabur ketika melihat objek (Smart,
2010: 36).
c. Tunadaksa
Tunadaksa merupakan sebutan halus bagi orang-orang
yang memiliki kelainan fisik khususnya anggota badan seperti
kaki, tangan, atau bentuk tubuh. Salah seorang guru dari salah
satu sekolah SLB mengatakan tunadaksa adalah istilah lain dari
tunafisik berbagai jenis gangguan fisik yang berhubungan
dengan kemampuan motorik dan beberapa gejala penyerta yang
mengakibatkan seseorang mengalami hambatan dalam
mengikuti pendidikan normal, serta dalam proses penyesuaian
diri dengan lingkungannya. Namun , tidak semua anak tuna
daksa memiliki keterbelakangan mental. Malah ada yang
memiliki kemampuan daya pikir lebih tinggi dibandingkan
anak normal pada umumnya.
Bahkan tak jarang kelainan yang dialami oleh
penyandang tunadaksa tidak membawa pengaruh buruk
terhadap perkembangan jiwa dan pertumbuhan fisik serta
kepribadiannya. Demikian pula ada diantara anak tunadaksa
hanya mengalami sedikit hambatan sehingga mereka dapat
mengikutu pendidikan sebagaimana anak normal lainnya
(Smart, 2010: 44).
25
d. Tunagrahita
Tunagrahita merupakan istilah yang digunakan untuk
menyebut anak atau orang yang memiliki kemampuan
intelektual dibawah rata-rata atau bisa juga disebut dengan
retradasi mental. Tunagrahita ditandai dengan keterbatasan
intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi sosial.
Keterbatasan inilah yang membuat para tunagrahita
sulit untuk mengikuti program pendidikan seperti anak pada
umumnya. Oleh karena itu, anak-anak ini membutuhkan
sekolah khusus pendidikan khusus pula (Smart, 2010: 49).
e. Tunalaras
Tunalaras merupakan individu yang mengalami
hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial.
Individu tunalaras biasanya menunjukkan perilaku
menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang
berlaku disekitarnya (Smart, 2010: 53).
f. Autis
Autisme adalah kategori ketidakmampuan yang
ditandai dengan adanya gangguan dalam komunikasi, interaksi
sosial, gangguan indrawi, pola bermain dan perilaku emosi.
Ciri anak autis mulai terlihat sebelum anak-anak berumur tiga
tahun (Smart, 2010: 56).
26
g. Down syndrome
Down syndrome merupakan kelainan genetik yang
terjadi pada kromosom 21 pada berkas q22 gen SLC5A3 yang
dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup
khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan
pertumbuhan fisik dan mental ini pertama kali dikenal pada
tahun 1866 oleh Dr. John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang
tampak aneh seperti tinggi badan relative pendek, kepala
mengecil, hidung yang datar menyerupai orang mongoloid
maka sering juga dikenal dengan mobgolisme (Smart, 2010:
63).
h. Kemunduran (retradasi) mental
Retradasi mental adalah disabilitas/ketidakmamapuan
yang ditandai denganfungsi intelektual dibawah rata-rata dan
rendahnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (perilaku
adaptif). Ketidakmampuan ini muncul sebelum berusia 18
tahun. Sekitar 2-3% dari populasi dunia mengalami retradasi
mental. Retradasi mental dapat muncul sebagai salah satu
gejala dari gangguan atau penyakit ini (Aqila smart, 2010: 64).
27
E. Pengertian, Karakteristik, dan Masalah Perkembangan Anak
Tunadaksa
1. Tuna Daksa
Tuna daksa merupakan sebutan halus bagi orang-orang
yang memiliki kelainan fisik, khususnya anggota badan, seperti
kaki, tangan, atau bentuk tubuh. Salah seorang guru dari salah satu
sekolah SLB mengatakan tuna daksa adalah istilah lain dari tuna
fisik yang berhubungan dengan kemampuan motorik dan beberapa
gejala penyerta yang mengakibatkan seseorang mengalami
hambatan dalam mengikuti pendidikan normal, serta dalam proses
penyesuaian diri dengan lingkungannya.(Aqila smart, 2010: 44)
Namun, tidak semua anak-anak tuna daksa memiliki
keterbelakangan mental. Malah, ada yang memiliki kemampuan
daya pikir lebih tinggi dibandingkan anak normal pada umumnya.
Bahkan, tak jarang kelainan yang dialami oleh penyandang tuna
daksa tidak membawa pengaruh buruk terhadap perkembangan
jiwa dan pertumbuhan fisik serta kepribadiannya. Demikian pula
ada diantara anak tuna daksa hanya mengalami sedikit hambatan
sehingga mereka dapat mengikuti pendidikan sebagaimana anak
normal lainnya.
Menurut Djaja Rahaja, tuna daksa digolongkan menjadi dua
golongan. Golongan pertama tuna daksa murni golongan ini
umumnya tidak mengalami gangguan mental kecerdasan
28
poliomyelitis serta cacat ortopedis lainnya. Golongan kedua adalah
golongan kombinasi, golongan ini masih ada yang normal namun
kebanyakan mengalai gangguan mental seperti anak cerebral
palsy.
Adapun pendapat lain tuna daksa seseorang atau anak yang
memiliki cacat fisik, tubuh, dan cacat orthopedic. Dalam bahasa
asing sering kali dijumpai istilah crippled, physically disabled,
physically handicapped. Tunadaksa merupakan istilah lain dari
cacat tubuh/tunafisik yaitu berbagai kelainan bentuk tubuh yang
mengakibatkan kelainan fungsi tubuh untuk melakukan gerakan-
gerakan yang dibutuhkan (Misbach, 2012: 15).
Seorang penyandang tunadaksa dapat didefinisikan sebagai
penyandang bentuk kelainan atau kecacatan pada sistem otot,
tulang, dan persendian yang mengakibatkan gangguan koordinasi,
komunikasi, adaptasi, mobilisasi, dan gangguan perkembangan
keutuhan pribadi. Salah satu definisi mengenai anak tunadaksa
menyatakan bahwa anak tunadaksa adalah anak penyandang cacat
jasmani yang terlihat pada kelainan bentuk tulang, otot sendi
maupun saraf-sarafnya.
Dalam definisi yang lain menerangkan bahwa seseorang
dikatakan sebagai anak tunadaksa jika kondisi fisik atau kesehatan
menganggu kemampuan anak untuk berperan aktif dalam kegiatan
29
sehari-hari, sekolah, rumah, dan lingkungannya (Misbach, 2012:
17).
2. Cacat fisik
Fisik seseorang merupakan faktor yang sangat penting
dalam pembentukan gambaran tubuh dan dalam perkembangan
selfconcept. Jika fisik jelas berbeda atau menyimpang dari yang
normal, dengan cacat pada indra atau organ motorik, maka
penyimpangan seperti itu akan sangat memepengaruhi bentuk dari
gambaran diri seseorang. Cara individu mengintegrasikan
selfconcept yang muncul dengan variable lain yang berarti dalam
hidupnya akan menentukan penyesuaian diri yang harmonis atau
tidak harmonis. Harus diperhatikan bahwa cacat fisik yang parah
tidak selalu mengakibatkan kerusakan kepribadian (Semiun, 2006:
296)
Jadi dapat disimpulkan bahwa kelainan fisik seseorang
tidak berpengaruh terhadap kepribadiannya. Tetapi tergantung
orang tersebut bisa atau tidak membuat hubungan yang harmonis
dengan orang lain.
3. Klasifikasi Tunadaksa
Adapun dilihat dari segi tingkat gangguan penyandang
tunadaksa, maka terdiri dari kelainan pada sistem selebrai
(Cerebral System). Penggolongan anak tunadaksa kedalam system
30
selebrai yang disebabkan pada letak penyebab kelahiran dan
letaknya pada system saraf pusat (Misbach D, 2012: 16)
a. Kelainan pada system serebral
Penggolongan anak tunadaksa dalam kelainan system
(cerebral) disebabkan pada letak penyebab kelahiran yang
terletak dalam system syaraf otak (otak dan sumsum tulang
belakang).
b. Klasifikasi golongan
Klasifikasi dilihat dari sudut pandang cerebral palsy;
1) Golongan ringan adalah mereka yang dapat berjalan tanpa
menggunakan alat , berbicara tegas, dapat menolong
dirinya sendiri dalam kehidupan sehari-hari. Mereka dapat
hidup bersama-sama dengan anak normal lainnya,
meskipun cacat tetapi tidak mengganggu kehidupan dan
pendidikannya.
2) Golongan sedang adalah mereka yang membutuhkan
treatment atau latihan khusus untuk bicara, jalan, dan
mengurus dirinya sendiri, golongan ini memerlukan alat-
alat khusus untuk membantu geraknya, seperti brace untuk
membantu penyangga kai, kruk/tongkat sebagai penopang
berjalan. Dengan pertolongan khusus annak-anak kelompok
ini diharapkan dapat mengurus dirinya sendiri.
31
3) Golongan berat adalah anak cerebral palsy golongan ini
yang tetap membutuhkan perawatan dalam ambulasi,
bicara, dan menolong dirinya sendiri mereka tidak dapat
hidup mandiri ditengah-tengah masyarakat (Misbach D,
2012: 17)
c. Klasifikasi golongan menurut topografi
1) Monoplegia hanya satu anggota gerak yang lumpuh missal
kaki kiri dengan kaki kanan dan kedua tangannya normal.
2) Hemiplegia, lumpuh anggota gerak atas dan bawah pada
sisi yang sama misalnya tangan kanan dan kaki kanan atau
tangan kiri dan kaki kiri.
3) Paraplegia lumpuh pada kedua tangkai kakinya.
4) Diplegialumpuh kedua tangan kanan dan kiri atau kaki
kanan dan kiri.
5) Triplegia tiga anggota gerak mengalami kelumpuhan
misalnya tangan kanan dan kedua kakinya lumpuh atau
tangan kiri dan kedua kakinya lumpuh.
6) Quadriplegia anak jenis ini mengalami kelumpuhan
seluruhnya anggota geraknya.mereka cacat pada kedua
tangan dan kedua kakinya, quadriplegia juga disebut juga
tetraplegia.
32
d. Klasifikasi menurut fisiologi (kelainan gerak)
1) Spastic
Tipe penyandang tunadaksa yaitu yaitu yang berkaitan
dengan spastic ini ditandai dengan adanya gejala
kekejangan kekakuan pada sebagian ataupun seluruh otot.
2) Athetoid
Pada tipe ini penyandang tunadaksa tidak terdapat
kekejangan atau kekauan. Otot-ototnya dapat digerakkan
dengan mudah, cirri khas tipe ini terdapat pada system
gerakan.
3) Ataxia
Adapun ciri khas tipe ini adalah seakan-akan kehilangan
keseimbangan, kekakuan memang tidak tampak tetapi
mengalami kekakuan pada waktu berdiri dan berjalan.
4) Tremor
Gejala yang jelas pada tremor adalah senantiasa dijumpai
adanya gerakan-gerakan kecil dan terus menerus
berlangsung sehingga tampak seperti bentuk getaran-
getaran.
5) Rigrid
Pada tipe ini penyandang tunadaksa mendapati gejala
kekakuan otot akan tetapi tidak seperti pada tipe spastic.
33
6) Tipe campuran
Pada tipe ini penyandang tunadaksa akan menunjukkan dua
jenis atau lebih gejala tuna CP, sehingga akibatnya akan
lebih besar bila dibandingkan dengan anak yang hanya
memiliki satu jenis/tipe kecacatan (Misbach D,2012: 19).
e. Klasifikasi pada system rangka (musculus scelatel system)
1) Poliomylitis
Penderita polio adalah penderita mengalami kelumpuhan
otot sehingga otot akan mulai mengecil dan tangannya
melemah, peradangan akibat virus polio yang menyerang
susm-sum tulang belakang pada anak usia 2 (dua) tahun
sampai 6 (enam) tahun.
2) Muscle dystrhopy
Anak mengalami kelumpuhan pada fungsi otot,
kelumpuhan pada penderita muscle dystrhopy sifatnya
progresif semakin hari semakin parah. Kondisi
kelumpuhannya bersifat simestris yaitu pada kedua tangan
atau kedua kaki saja, atau kedua tangan dan kedua kakinya
(Misbach D,2012: 20).
4. Faktor penyebab terjadinya tunadaksa
Adapun berbagai macam sebab yang dapat menimbulkan
kerusakan pada anak hingga menjadi penyandang tunadaksa.
Kerusakan tersebut ada yang terletak dijaringan otak, jaringan
34
sumsum tulang belakang, dan pada system musculus selektal.
Adanya keragaman jenis tunadaksa dan masing-masing kerusakan,
karena disebabkan timbulnya berbeda-beda (Misbach D, 2012: 21).
a. Sebab-sebab sebelum lahir (fase prenatal)
1) Infeksi atau penyakit yang menyerang ketika ibu
mengandung sehingga menyerang otak bayi yang sedang
dikandungnya misalnya infeksi syphilis, rubella dan typus
abdominolis.
2) Kelainan kandungan yang menyebabkan peredaran
terganggu tali pusat tertekan sehingga merusak
pembentukan syaraf-syaraf didalam otak.
3) Bayi di dalam kandungan terkena radiasi.
4) Ibu yang sedang mengandung mengalami trauma
(kecelakaan) yang dapat mengakibatkan terganggunya
pembentukan system syaraf pusat.
b. Sebab-sebab pada saat kelahiran (fase natal dan pre natal)
1) Proses kelahiran terlalu lama karena tulang pinggang ibu
kecil sehingga bayi mengalami kekurangan oksigen,
kekurangan oksigen menyebabkan terganggunya system
metabolism dalam otak bayi, akibat jaringan syaraf pusat
mengalami kerusakan.
35
2) Pemakaian alat bantu berupa tang ketika proses kelahiran
yang mengalamimkesulitan sehingga dapat merusak
jaringan syaraf otak pada bayi.
3) Pemakaian anestesi yang melebihi ketentuan.
c. Sebab-sebab setelah proses kelahiran (fase post natal)
Pada tahapan setelah fase kelahiran adalah masa dimana
sebab-sebab prosesi yang dimulai ketika bayi yang dilahirkan
sampai masa perkembangan otak dianggap sempurna, yaitu
ketika anak pada usia 5 tahun. Adapun terdapat suatu indeksi
yang dapat menyebabkan kecacatan setelah bayi lahir adalah
sebagai berikut :
1) Kecelakaan/trauma kepala, sehingga menyebabkan
amputasi.
2) Infeksi penyakit menyerang otak.
3) Anoxia/hypoxia.
5. Karakteristik Anak Tunadaksa
Dalam karakteristik anak tunadaksa mempunyai berbagai
macam klasifikasi yang disesuaikan dengan peran dan fungsinya
masing-masing, setiap karakter memiliki tujuan masing-masing.
Sehingga menjadikan anak tunadaksa bisa berkembang sesuai
dengan kebutuhannya (Misbach D, 2012: 42).
36
a. Karakteristik akademik
Pada umumnya tingkat kecerdasan anak tunadaksa yang
mengalami kelainan pada system otot dan rangka adalah
normal sehingga dapat mengikuti pelajaran sama dengan anak
normal, sedangkan anak tunadaksa yang mengalami kelainan
pada system celebral, tingkat kecerdasannya berjenjang mulai
dari tingkat idiocy sampai dengan gifted.
Selain tingkat kecerdasan yang bervariasi anak cerebral
palsy juga mengalami kelainan persepsi kognisi dan
simbolisasi. Kelainan persepsi terjadi karena syaraf
penghubung dan jaringan syaraf ke otak mengalami kerusakan
sehingga proses persepsi yang dimulai dari stimulus
merangsang alat maka diteruskan ke otak oleh syaraf sensoris
kemudian ke otak (yang bertugas menerima dan menafsirkan
serta menganalisis) mengalami gangguan.
Kemampuan kognisi terbatas karena adanya kerusakan
otak sehingga menganggu fungsi kecerdasan, penglihtan,
pendengaran, bicara rabaan dan bahasa. Gangguan pada
simbolisasi ini disebabkan oleh adanya kesulitan dalam
menerjemahkan apa yang didengar dan dilihat, kelainan yang
kompleks ini mempengaruhi presatasi akademiknya (Misbach
D, 2012: 43).
b. Karakteristik sosial/emosional
37
Karakteristik sosial/emosional anak tunadaksa bermula
dari konsep diri anak yang merasa dirinya cacat, tidak berguna
dan menjadi beban orang lain yang mengakibatkan mereka
malas belajar, bermain, dan berperilaku salah lainnya.
Kehadiran anak cacat yang tidak diterima oleh orang tua dan di
singkirkan dari masyarakat akan merusak perkembangan
pribadi anak.
Kegiatan jasmani yang tidak bisa dilakukan oleh anak
penyandang tunadaksa dapat mengakibatkan timbulnya
problem emosi seperti mudah tersinggung, mudah marah,
rendah diri, kurang dapat bergaul, menyendiri dan frustasi.
Problem emosi tersebut banyak ditemukan pada anak
tunadaksa dengan gangguan system cerebral, oleh sebab itu
tidak jarang dari mereka tidak memiliki rasa percaya diri dan
tidak dapat menyesuaikan diri dengan sosialnya (Misbach D,
2012: 43).
c. Karakteristik fisik/kesehatan
Karakteristik fisik kesehatan anak tunadaksa biasanya
selain mengalami cacat tubuh adalah kecenderungan
mengalami gangguan lain seperti sakit gigi, berkurangnya daya
pendengaran, penglihatan, gangguan bicara, dan lain-lain.
Kelainan tambahan itu banyak ditemukan pada anak tunadaksa
system cerebral.
38
BAB III
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. KISAH HIDUP
1. Lilik Supriyono
Ibu mana yang tidak sayang kepada anaknya, bagaimanapun
kondisi sang anak adalah naluri seorang ibu untuk menumpahkan kasih
sayang penuh terhadap anaknya. Tak terkecuali Ibu Umi yang menurut
saya orang hebat dari salah satu mahasiswa IAIN Salatiga yang
bernama Lilik Supriyono, Ibu dari seorang anak yang berkebutuhan
khusus lebih tepatnya tuna daksa. Lilik merupakan anak ke empat dari
empat bersaudara dan ketiga kakanya terlahir normal.
Sejak lahir Lilik sudah dilahirkan dalam keadaan cacat dengan
tidak mempunyai tangan sebelah kanan tangan sebelah kiri hanya
mempunyai tiga jari dan itu berukuran pendek. Menurut cerita bu Umi
ketika beliau mengandung tidak mengetahui sama sekali karena
memang pendidikan beliau dan pengetahuannya masih rendah bahkan
pendidikan sekolah dasar saja tidak lulus, beliau sadar akan
kehamilannya ketika janin berusia 4 bulan (W6 R1 1).
Dari dalam kandungan sudah ada proses kejanggalan, yaitu saat
proses bayi bergerak pada usia 4 bulan karena di tiupkannya ruh, ini
tidak bergerak sama sekali seperti bayi pada umumnya, dan baru mulai
39
bergerak pada kandungan usia 8 bulan itupun hanya sekali. Dari
keluarganya tidak ada riwayat tunadaksa sama sekali (W6 R1 5).
Setelah Lilik dilahirkan, ayah kandungnya pergi meninggalkan
dia dan keluarganya alasannya untuk bekerja di Malaysia. Dari
penuturan orang-orang sekitar dan tetangga beliau pergi karena tidak
sanggup untuk menerima kelahiran Lilik dalam keadaan seperti itu.
Lilik kecil hingga usia 6 tahun hanya dibesarkan oleh ibu dan kakek
neneknya. Karena ayah kandungnya tidak menafkahi maka ibu yang
banting tulang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan bekerja
di Semarang seminggu atau sebulan sekali pulang.
Lilik tumbuh seperti anak normal pada umumnya mulai bisa
jalan dalam usia 10 bulan. Dan hebatnya dalam usia 12-20 bulan sudah
bisa menulis, Lilik tergolong anak yang aktif dan cerdas. Pada usia
anak-anak dia juga mempunyai banyak teman bermain seperti anak
normal pada umumnya. Walaupun banyak teman-temannya yang suka
mem-bully dengan ejekan, perlakuan yang tidak semestinya.
Dalam bergaul Lilik tergolong anak yang supel banyak
mempunyai teman dia suka bercanda gampang akrab dengan teman,
ketika ia dibully dia hanya diam tidak pernah membalas. Namun,
terkadang Lilik tidak kuat menahan emosi karena dengan faktor usia
yang juga masih anak-anak ketika dibully ia marah dan perasaan
minder itu terus muncul hingga Lilik pernah berantem dengan teman
yang mem-bully karena saking tidak sanggupnya menahan emosi.
40
Bahkan kakak kandungnya malu memiliki adik seperti Lilik
dengan keadaan seperti itu, bu Umi tidak hentinya memberi nasihat
pada kakaknya. Namun dengan berjalannya waktu dan dukungan
semangat serta rasa percaya diri yang besar ditumbuhkan oleh sang
ibu, Lilik semakin faham tidak sering marah lagi ketika dibully. Sifat
minder juga sirna dari sikapnya, walaupun melalui proses yang sangat
panjang.
Untuk melakukan aktifitas sehari-hari Lilik tidak mempunyai
banyak kendala semisal makan, minum, mandi, mencuci, menimba air,
bersepeda, bahkan menyetir sepeda motor dan menyetir mobil bisa ia
lakukan. Walaupun sulit untuk meyakinkan kedua orang tua dan
keluarganya supaya diizinkan menyetir motor dan mobil. Namun yang
tidak bisa ia lakukan hingga saat ini adalah mengancingkan kancing
baju paling atas karena ukuran tangan yang pendek. Ia selalu minta
bantuan orang di sekelilingnya (W6 R1 10).
Lilik merupakan anak yang berbakat dan bisa disebut mandiri,
karena dengan kondisi dia yang tunadaksa ia sudah bekerja dan
menghasilkan uang tanpa membebani orang tua, sejak di bangku
sekolah dasar kelas 3 ia sudah menggantikan guru kelas 1 semisal guru
lagi ada kepentingan, semisal membacakan cerita menulis dipapan
tulis. Lilik juga sudah menjadi guru les privat teman-teman di
sekitarnya. Ia juga rajin dan selalu membantu orang tua dalam keadaan
apapun.
41
Hingga dewasa ini ia hidup mandiri, dengan mempunyai
beberapa pekerjaan. Dia sebagai guru SD, SMP, dan SMA di daerah
rumahnya dia bekerja disalah satu shorum di Semarang. Dia juga
menjadi sekertaris kepala desa di rumahnya. Memiliki usaha bengkel
audio musik untuk membantu kakaknya, hingga setelah lulus dari
bangku SMA Lilik berhenti satu tahun untuk bekerja karena jika kuliah
orang tuanya tidak sanggup memberi biaya hidup untuknya (W6 R1
20).
Walaupun Lilik sudah diterima dibeberapa universitas dan
mendapatkan beasiswa bidikmisi, akan tetapi orang tua memang tidak
sanggup untuk membiayai biaya hidup sehari-harinya. Disisi lain
orang tua juga tidak bisa mengizinkan kalau Lilik kuliah terlalu jauh
dari orang tuanya. Tidak bisa dipungkiri akhirnya Lilik memutuskan
untuk bekeja di Kalimantan dan Bogor ,bekerja disalah satu kantor
arsitek sebagai tenaga design grafis.
Mengenai pendidikan sejak SD Lilik sudah sekolah disekolah
formal atau umum, ia juga banyak mempunyai prestasi dengan
mengikuti beberapa lomba. Lomba dimulai ketika ia duduk di bangku
sekolah dasar ia juara pertama dalam lomba bidang pendidikan, Lomba
melukis yang diawali tingkat kecamatan sampai nasional, mulai
berlanjut SMP tepatnya kelas 2 ia meraih juara pertama dalam bidang
catur tingkat kabupaten hingga melaju sampai tingkat nasional. Hobi
catur itu ia kembangkan hingga sekarang.
42
Sewaktu SMP ia juga mempunyai banyak prestasi dalam
bidang pendidikan, hingga berlanjut ketingkat SMA, setelah lulus Lilik
melanjutkan sekolah perguruan tinggi dan ia pun kuliah disalah satu
perguruan tinggi di Salatiga tepatnya IAIN Salatiga. Prestasi itu tidak
berhenti ditingkat SMA saja, ia juga mewakili kampus mengikuti
lomba dalam bidang catur se-IAIN di kota Palu Sulawesi Tengah. Dan
meraih juara dua (W6 R1 30).
2. Rahmat
Menyambung dari kisah hidup Lilik tadi, terdapat kisah dari
seorang mahasiswa yang bernama Rahmat. Salah satu mahasiswa
bidikmisi dari FTIK PAI IAIN Salatiga. Ia juga mengalami tunadaksa
yang memiliki niat dan usaha yang kuat dalam menggapai semua cita-
citanya, dia akan berusaha semaksimal mungkin untuk meraihnya,
menggapainya, dan memenuhinya.
Sejak lahir Rahmat tidak memiliki tangan kiri yang sempurna
hanya berukuran pendek dan tidak mempunyai jari, menurut
penuturannya tidak ada keturunan tunadaksa dikeluarganya. Rahmat
merupakan anak ke lima dari enam bersaudara. Ia tumbuh seperti anak
normal pada umumnya, ketika sang ibu mengandung juga tidak ada
firasat yang aneh atau kejanggalan apapun(W2 R2 5).
Dalam masalah keluarga internal, kelahiran Rahmat justru tidak
membuat keluarga bersikap sedih atau tidak menerima kehadirannya di
dunia ini, malah menganggap Rahmat ini anugerah yang spesial yang
43
Allah berikan di tengah-tengah keluarganya. Tidak ada kesenjangan
apapun dengan kondisi Rahmat. Justru banyak orang disekitar Rahmat
yang sangat mendukung perkembangan dan pertumbuhannya. Hal
yang paling menguatkan adalah keluarga Ayah, Ibu dan Kakaknya.
lingkungan sekitar seperti saudara dan tetangga juga tidak menganggap
kalau Rahmat itu berbeda.
Ketika kecil teman-teman bermain Rahmat juga banyak,
mereka bermain seperti halnya anak pada umumnya. Tidak ada yang
menanggap aneh dengan keadaan Rahmat tidak ada yang mem-bully.
Rahmat juga merupakan anak yang periang dan mudah bergaul ia
merasa seolah-olah tidak memiliki kekurangan pada dirinya.
Mindset yang orang tua tumbuhkan pada Rahmat mulai sejak
kecil adalah bahwa ia tidak memiliki kekurangan apapun. Jadi rasa
minder itu justru malah tidak ada mulai dari ia kecil hingga dewasa ini,
walaupun ada rasa minder sedikit yang terkadang masih menyelinap
tetapi dengan berjalannya waktu perasaan itu sedikit demi sedikit
hilang. Karena apa yang orang normal bisa lakukan Rahmat bisa
melakukan.
Orang-orang yang ada di sekitar Rahmat khusunya tetangga
masyarakat di desanya mengagumi Rahmat karena walaupun dengan
keadaan Rahmat yang memiliki satu tangan kanan yang sempurna dan
tangan kirinya hanya berukuran pendek ia bisa terampil bisa
melakukan semua hal sama seperti orang normal. Tetangga juga sangat
44
care dengan Rahmat, itu pula penambah rasa percaya dirinya semakin
tinggi.
Untuk melakukan aktifitas sehari-hari Rahmat tidak
mempunyai kesulitan, walaupun dulu waktu kecil ia sedikit mengalami
kesulitan karena memang usia yang masih kecil dan belum bisa
mandiri. Dengan berjalannya waktu sudah hilang dan mulai bisa
melakukan segala aktifitas contohnya menimba, naik sepeda motor,
sepeda. Rahmat bisa melakukan semua aktifitas yang orang normal
bisa lakukan.
Berbeda dengan Lilik, untuk aktifitas di luar kampus seperti
mengajar atau les privat untuk saat ini Rahmat belum ada. Namun
dalam waktu dekat ini ia akan mengajar TPQ dan les privat mengaji.
Mengenai pendidikan Rahmat tidak berbeda dengan Lilik,
sejak bangku sekolah dasar hingga kuliah ia menuntut ilmu disekolah
formal. Walaupun Ketika kelas satu MI guru dari SLB menyarankan
Rahmat untuk sekolah di SLB, namun orang tua dan kakak Rahmat
menentang keras. Rahmat pernah mempunyai pengalaman ketika lulus
sekolah dasar dari kepala desa mengundang Rahmat dalam acara diklat
penca “pendidikan orang cacat”. Disitu ada kegiatan menjait,
mengobras, dan lain-lain. Rahmat diberi peralatan menjait juga.
Ia juga termasuk siswa yang berprestasi disekolahnya, ketika
MI pernah mengikuti lomba olimpiade MIPA MI dan MIN tingkat
45
kecamatan dan meraih juara satu. Dan meraih juara tiga lomba cerdas
cermat MI tingkat kecamatan, juara satu tilawah tingkat kecamatan.
Setelah lulus dari bangku menengah atas, Rahmat melanjutkan
ke jenjang pendidikan perguruan tinggi. Ia mencoba mendaftar
beasiswa bidikmisi di IAIN Salatiga, dengan beberapa syarat yang
ditentukan dari kampus dan persaingan yang ketat dari beberapa
mahasiswa yang mendaftarkan beasiswa ini, akhirnya Rahmat diterima
dan mendapatkan beasiswa bidikmisi.
Karena menjadi mahasiswa bidikmisi berbeda dengan
mahasiswa reguler pada umumnya, mengapa tidak karena mahasiswa
bidikmisi dituntut setiap semesternya mendapatkan IPK cumlaude.
Berkesinambungan dengan hal tersebut maka disemester 4 ini Rahmat
meluangkan waktu liburan dari kampus untuk kursus bahasa inggris di
Pare Jawa Timur.
B. TEMUAN PENELITIAN
1. Bagaimana Cara Menyesuaikan Diri Ketika Menjadi Mahasiswa
IAIN Salatiga dengan Lingkungan Kampus yang Terdapat
Banyak Mahasiswa dengan Bermacamnya Karakter.
Data yang berhasil dihimpun oleh penulis terkait, didapatkan
melalui wawancara kepada sumber yang bersangkutan.
Lilik menuturkan,
“Walaupun saya sejak SD hingga kuliah ini saya
menuntut ilmu di sekolah formal yang dulu ketika SD serimg dibully diejek teman hingga berjalannya waktu
teman dan orang disekitar memahami dan lebih
menjaga sikapnya. Tetapi seiring saya tumbuh dewasa
46
ini saya dengan sendirinya entah itu hanya perasaan
saya atau bagaimana saya memahami mbak,”gimana
orang itu ketika bersama saya dia malu atau tidak dia
mau tidak bergaul dengan saya, jadi ketika saya kuliah
dan di lingkungan kampus ini saya lebih memilih diam
kalau tidak ditegur atau disapa terlebih dahulu” (W6 R1
60).
Rahmat menuturkan,
“Ya kalo orang yang belum kenal saya
terkadang sungkan, ya saya yang berusaha menegur
duluan dan mencairkan suasana. Saya bersikap biasa
dengan siapapun tidak merasa bahwa saya memiliki
kekurangan, walaupun watak asli saya itu pemalu
minder bukan karena fisik ya karena benar-benar malu
karena dari dulu gaul nya itu kurang mbak”(W2 R2
20).
Penulis beranggapan bahwa mereka merupakan anak yang
supel santai periang dan gampang bergaul, tetapi ia lebih
mementingkan perasaan orang lain terlebih dahulu ketika ia
berkomunikasi dengan orang di lingkungan sekitarnya.
Dengan keterangan diatas penulis masih menanyakan lagi
bagaimana dengan menjaga rasa percaya diri dan bergaul dengan
teman ketika dikampus. Lilik menuturkan,
”Menyambung pertanyaan mbak tadi, saya itu
sampai banyak yang mengira sombong karena kalau
tidak disapa dulu saya tidak ngomong mbak, karena
kekhawatiran saya tadi, tetapi kalau orang itu nanya dan
respect baik, justru saya malah seneng mbak karena
saya diterima.”kalau untuk menjaga rasa percaya diri
sifat itu sudah tumbuh ketika saya SD. Karena faktor
pendukung utama ya ibuk saya itu mbak dan
lingkungan sekitar contohnya guru di sekolah mengikut
sertakan saya lomba, saya di percaya untuk
menggantikan guru itu ketika beliau sedang ada kepentingan.
Rahmat menyambung juga dan menuturkan,
47
“Alhamdulillah sejauh ini sifat percaya diri saya
juga sudah tumbuh dari ketika saya kecil mbak, karena
ya dukungan dari keluarga utamanya dan orang
lingkungan sekitar tidak memperlakukan saya
berbeda”.
Terlihat jelas bahwa mereka merupakan anak yang kreatif dan
cerdas terbilang sifat dewasanya tumbuh selagi dini , dengan sifat
percaya diri yang tinggi ia mampu membuktikan ke semua orang di
lingkungannya.
Penulis masih menanyakan lagi tentang kapan rasa minder itu
hilang dan benar-benar sudah tidak tersinggung lagi ketika ada yang
menanyakan kondisi anda. Lilik menuturkan,
“Rasa itu hilang ketika saya kelas 3 SD mbak,
karena ketika saya mandi terkadang sambil dimandikan
ibu, saya diberi petuah-petuah “jadilah laki-laki yang
kuat buktikan ke mereka kalau kamu itu mempunyai
kelebihan kamu sama mereka tidak ada bedanya, kamu
harus jadi anak yang berprestasi”tapi rasa minder yang
benar-benar hilang itu semenjak saya SMP.
Rahmat menuturkan,
“Semenjak saya kecil sudah terpupuk oleh
orang tua saya dengan jangan mempunyai rasa minder
karena hal fisik. Buktikan kesemua orang kalau kamu
itu bisa. Dari situ saya menjadi orang yang percaya
dirinya kuat mbak, tetapi kalau watak pemalu itu
hingga saat ini masih ada”.
Apakah anda mempunyai rasa malu. Lilik menuturkan,
“Sama sekali tidak mbak, memang ini yang
Allah berikan kepada saya. Saya syukuri saja masih ada
diluar sana yang lebih kurang beruntung dari pada saya,
“tetapi saya dulu pernah mempunyai rasa putus asa
ketika saya SD karena seringnya dibully sama teman,
saya lebih baik pergi saja dari rumah daripada di ejek terus pernah mempunyai fikiran seperti itu (w6 R1 65).
Rahmat menuturkan,
48
“Saya tidak mempunyai rasa malu karena fisik
mbak dengan keadaan saya, saya bersyukur dengan apa
yang Allah berikan kepada saya. Saya yang harus terus
bersyukur dan bersyukur”.
2. Hambatan-hambatan yang dialami di Kampus Interaksi Sosial,
Internal maupun Eksternal.
Tentu ada hambatan yang dialami di kampus dengan
lingkungan dan fasilitas kampus yang seperti, banyaknya tangga
menuju kelas karena kampus mempunyai 3 lantai, perpustakaan juga
menggunakan tangga, masjid juga tangga. Lilik menuturkan,
“Buat saya masalah kampus internalnya dulu ya
mbak, dengan fasilitas meja kuliah didalam kelas,
tangga, itu sangat tidak masalah buat saya. Saya malah
senang mbak kalau banyak tangga sekalian bisa buat
olah raga,”eksternalnya tidak ada. Untuk sosial saya
dengan teman ya baik banyak mempunyai teman juga
dan mereka welcome dengan saya untuk sejauh ini.
Dosen juga baik ketika saya terlambat masuk kelas”
(W6 R1 70).
Rahmat menuturkan,
“Tidak ada hambatan mbak buat saya pribadi,
buat saya fasilitas bukan yang membuatku sukses tetapi
kesungguhanlah yang membuatku sukses. Jadi yang
sudah ada di manfaatkan sebaik-baiknya, eksternalnya
semua dosen bahkan teman yang ada di sekeliling saya
semua baik dengan saya” (W2 R2 25).
Tidak ada masalah buat mereka dengan fasilitas kampus yang
ada, dengan banyaknya tangga dengan kondisi meja kuliah yang
digunakan dikampus, masih terjangkau karena untuk fisik kaki mereka
normal tidak mempunyai kekurangan.
3. Bagaimana dengan Hasil Prestasi yang diperoleh Akademik
maupun Non Akademik.
49
Lilik menuturkan,
“Alhamdulillah hingga semester 7 ini 3,64
mbak,,walaupun saya sering absen karena saya kerja
tetapi sebelumnya sudah saya komunikasikan dengan
dosen yang bersangkutan terlebih dahulu. Seperti minta
tugas tambahan.
“Selama saya menjadi mahasiswa disini
Alhamdulillah sejauh ini pada welcome dengan saya
khususnya dosen, teman pada baik dengan saya dan‟
fikiran suudhon saya terhadap orang yang selama ini
ada itu sedikit melebur karena respon mereka sangat
baik. Yang terpenting saya berdoa sama Allah (jauhkan
dari yang buruk)”.
Pesan dari Lilik, “Kalau bisa itu diperpustakaan
buku-bukunya ditambah karena menurut saya masih
kurang, karena hobi saya membaca” (W6 R1 75).
Rahmat menuturkan, “Alhamdulillah untuk IPK
saya sampai terakhir semester 4 ini 3,80 mbak”.
“Sejauh ini kesan saya kuliah di IAIN saya merasa
senang, saya mempunyai banyak teman disini. Tidak
ada juga yang menganggap saya berbeda semua baik
dosen juga baik” (W2 R2 25).
Pesan dari Rahmat, “Seperti yang mas Lilik bilang
tadi, saya juga berharap koleksi buku diperpustakaan
supaya ditambah karena sangat kurang mbak”.
Mereka merupakan mahasiswa yang berprestasi dengan hasil IPK
yang sudah terbilang cumlaude.
Lilik menuturkan, “Untuk non akademiknya
selama kuliah ini ya saya pernah mewakili lomba catur
se IAIN di Palu Sulawesi Tengah itu mbak.”
Penulis menanyakan lagi, bagaimana bisa
mempunyai banyak prestasi dibidang catur apakah
karena hobi atau otodidak. ”Awalnya ya hobi mbak,
kalau tetangga lagi main catur gitu didepan rumah saya
suka melihat saya senang gitu mbak. Saya belajar
sendiri belajar jalan aja dipapan catur,”ya bisa di bilang
otodidak juga sih mbak”(W2 R2 30).
Rahmat menuturkan, “Saya belum mengikuti lomba mewakili kampus mbak untuk sejauh ini. Karena
saya belum full mengikuti UKM dikampus.
50
4. Bagaimana dengan Harapan yang Selama ini diCita-citakan yang
Sudah Terwujud Maupun yang Belum Terwujud.
Lilik menuturkan,
“Cita-cita saya yang pasti berguna bagi
siapapun, saya bisa manfaat untuk siapapun. Harapan
saya, saya bisa merubah sifat saya yang jelek karena
memang manusia tidak ada yang sempurna. Kalau cita
dan harapan yang condong diwaktu dekat ini saya
setelah lulus S1 saya akan melanjutkan pendidikan saya
ke jenjang S2 karena saya ingin sekali menjadi dosen.
Dan insya allah mau nikah ditahun depan dan mau
menghajikan orang tua, tapi kalau waktu dekat umroh
dulu mbak”(W6 R1 90).
Untuk harapan yang dicita-citakan, Rahmat menuturkan,
“Cita-cita saya dalam hal pendidikan dulu ya
mbak, saya akan melanjutkan S2 Insya Allah S3 karena
cita-cita kecil saya itu sangat ingin menjadi ilmuwan
dan saya ingin mempunyai (foundation) semacam
yayasan pendidikan, saya ingin mensejahterakan orang
tua, saya ingin mempunyai usaha swalayan”(W2 R2
35).
C. PENDAPAT ORANG TERDEKAT
1. Bagaimana dengan karakter yang paling anda kenal
IS merupakan orang terdekat Lilik. Ia menuturkan,
“Lilik menurut saya orang yang baik, ia orang
yang sangat santun dan sopan. Hatinya juga baik ia juga
orang yang penuh kasih sayang, sabar juga. Ia lebih
mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Dia
merupakan orang yang mempunyai semangat yang
sangat tinggi dan sangat menginspirasi”(W2 R3 5).
NU merupakan orang terdekat Rahmat Ia menuturkan,
“Rahmat itu orang yang ramah baik rajin dan
baik dengan semua orang. Disamping itu dia suka membantu temenya mngerjakan tugas dalam bahasa
jawanya itu gimana ya mbak entengan”(W1 R4 5).
.
51
2. Bagaimana dengan Menjaga Rasa Percaya Dirinya
IS menuturkan,
“Menurut saya Lilik itu rasa percaya dirinya
sangat besar mbak, hanya saja dia itu karakternya diem
kalo belum kenal dengan orangnya. Paling hanya
sebatas senyum dan kalau tidak ditegur dulu terkadang
tidak mendahului”(W2 R3 20).
NU menuturkan,
“Menurut saya dia percaya diri banget, justru itu
juga yang membuat saya kagum dengan kekurangan
yang dia miliki dia bahkan tidak merasa berbeda
mbak”(W1 R4 10).
3. Apa yang menurut anda mengagumkan
IS menuturkan,
“Menurut saya Lilik bisa merubah hal yang
tidak mungkin menjadi mungkin mbak. Dia
menunjukkan berbagai keajaiban dimataku, dia sangat
menginspirasi dan memberikan motivasi. Dia tidak
pernah meminta bantuan hal biaya kepada orang
tuanya, dia selalu mengusahaknnya sendiri untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan hebatnya lagi
sejak SD dia sudah menjadi guru les privat, yang
mungkin orang normal seperti kita saja belum tentu
bisa(W2 R3 25).
NU menuturkan,
“Yang membuat saya kagum lagi itu mbak
ketika di kelas, dia terpilih menjadi ketua kelas dan dia
bener-bener menempatkan diri menjadi ketua kelas dan
tanggung jawab sekali”(W1 R4 15).
4. Apakah anda Mengetahui berapa dengan Hasil Prestasi akademik
dan non akademiknya
IS menuturkan,
“Untuk hasil IPK akademiknya yang saya tau
cumlaude mbak 3,60 lebih tepatnya koma berapa saya
kurang faham. Kalau non akademiknya kayaknya Lilik
ikut SSC bidang catur dan kemarin sempat ikut pionir di Palu meraih juara dua”(W2 R3 35).
NU menuturkan,
52
“Untuk IPK pokoknya cumlaude mbak 3,70
atau berapa tapi tepatnya berapa saya tidak mengetahui.
Kalau non akademiknya kayaknya belum ada
mbak”(W1 R4 15).
5. Apakah anda mengetahui apa harapan yang dicita-citakan
IS menuturkan,
“Kalau harapan-harapan yang sudah tercapai
diwaktu dekat ini dia pengen motor dan sudah beli,
pengen mobil sudah dibeli juga mbak, yang saya tau dia
akan melanjutkan S2 dan ingin sekali menjadi dosen.
Harapan diwaktu dekat ini dia ingin menghajikan orang
tua, kalau rejeki sudah ada mau diumrohkan dulu di
tahun 2018”(W2 R3 40).
NU menuturkan, “Cita-citanya yang paling saya
tahu adalah dia akan melanjutkan S2 mbak”(W1 R4
20).
53
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Cara Menyesuaikan Diri Mahasiswa Berkebutuhan Khusus di
Lingkungan Kampus IAIN Salatiga
Wawancara yang dilakukan penulis secara langsung bertemu
dengan responden di lokasi, mengantarkan penulis pada kejelasan tentang
bagaimana cara penyesuaian diri ketika di kampus IAIN Salatiga seperti
yang dikemukakan Lilik dan Rahmat sebagai responden 1 dan responden
2. Lilik mengemukakan,
“Ketika saya di kampus untuk bergaul dan
menyesuaikan diri dengan teman maupun orang di
sekeliling saya, saya lebih baik diam dulu dari pada
menyapa atau menegur dulu karena saya berfikir jika saya
menyapa atau menegur dulu orang itu akan terganggu atau
bahkan malu dengan kekurangan saya. Dan karena diam itu
juga lebih banyak selamatnya dari pada yang banyak
bicara. Berbeda dengan orang yang menyapa saya dulu
berarti dia tidak malu dan respect dengan saya.
Rasa malu dan minder itu dulu memang ada
sewaktu kecil, pernah marah dan bahkan berantem ketika
ditanya kenapa kamu seperti itu, ketika diejek teman-
temannya. Tetapi dengan berjalannya waktu dan orang tua
terutama ibu tidak hentinya memberi nasehat dan
pengertian, tepatnya kelas 3 SD rasa malu dan minder itu
hilang dan lama-kelamaan sirna”.
IS pendapat orang terdekat mengenai karakter Lilik yang ia kenali
Menurut saya Lilik orang yang baik, ia orang yang
sangat santun dan sopan. Hatinya juga baik ia juga orang
yang penuh kasih sayang, sabar juga. Ia lebih
mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri. Dia
merupakan orang yang mempunyai semangat yang sangat
tinggi dan sangat menginspirasi.
Menurut saya Lilik itu rasa percaya dirinya sangat
besar mbak, hanya saja dia itu karakternya diem kalo
belum kenal dengan orangnya. Paling hanya sebatas
54
senyum dan kalau tidak ditegur dulu terkadang tidak
mendahului.
Berbeda dengan Lilik, Rahmat justru mengemukakan
Kalau saya dimanapun tempat untuk bergaul saling
tegur sapa disini dikhususkan di kampus, jika orang itu
kelihatan sungkan dengan saya malah saya tegur dulu saya
ajak bercanda dulu supaya mencairkan suasana, saya sadar
akan kekurangan saya tetapi dari kecil mindset fikiran saya
sudah saya buat kalau saya itu tidak memiliki kekurangan.
Kalau saya dari kecil sudah terpupuk dan dibentuk
oleh orang tua saya bahwa kamu itu bisa, dan kamu itu
mampu seperti lainnya. Dari situlah saya tidak mempunyai
rasa minder dan malu dengan keadaan saya, saya
beranggapan saya tidak memiliki kekurangan. Walaupun
watak asli saya memang benar-benar pemalu dan minder
walaupun malu itu bukan dengan keadaan fisik saya. Dan
saya tidak hentinya bersyukur dengan apa yang Allah
berikan ini kepada saya.
NU pendapat orang terdekat mengenai karakter Rahmat yang ia
kenali
Rahmat itu orang yang ramah baik rajin dan baik
dengan semua orang. Disamping itu dia suka membantu
temannya mengerjakan tugas dalam bahasa jawanya itu
gimana ya mbak „entengan‟.
Menurut saya Rahmat percaya diri banget, justru itu
juga yang membuat saya kagum dengan kekurangan yang
dia miliki dia bahkan tidak merasa berbeda mbak.
Dengan demikian maka kedua mahasiswa berkebutuhan khusus
tersebut, memiliki perbedaan cara bergaul dan menyesuaikan diri. Lilik
dengan caranya sendiri yaitu memilih tidak bertegur sapa dahulu sebelum
ditegur karena khawatir akan respon yang negatif dari orang yang ia tegur.
Namun rahmat justru menegur terlebih dahulu supaya tidak ada rasa
55
sungkan ketika bersamanya. Akan tetapi pada intinya sama yaitu lebih
mementingkan orang lain dari pada dirinya dalam bergaul.
Bahkan kita yang tidak memiliki kekurangan tidak sampai berfikir
dan mempunyai watak seperti mereka. Dengan kekurangan yang mereka
miliki mereka tetap bersyukur tetap semangat, tetap bisa melakukan segala
aktifitas yang orang normal biasa lakukan dan tetap berprestasi.
Seperti yang dikemukakan oleh Sutjihati Somantri didalam
bukunya yang berjudul “Psikologi Anak Luar Biasa” bahwa penyesuaian
diri yang berfungsi secara efisien dalam pergaulan dengan manusia lain.
Secara umum taraf penyesuaian diri ini dapat dikatakan memiliki dua
kutub, yaitu penyesuaian diri yang baik (well adjustment) anak
penyesuaian diri yang buruk (maladjustment) yang merupakan skala yang
sinambung dan bertingkat mulai dari kondisi yang sangat terganggu, agak
terganggu, terganggu, sampai kondisi penyesuaian diri yang baik.
Penyesuaian diri yang baik ditandai dengan keserasian di dalam
diri. Individu tersebut merasa damai dengan dirinya sendiri dan juga
merasa damai lingkungannya. Dengan demikian dia tidak perlu membuat
mekanisme pertahanan diri karena mampu menerima diri seutuhnya.
Penyesuaian diri yang kurang baik ditandai dengan penyesuaian pribadi
dan penyesuaian yang kurang baik (Somantri, 2006).
Malu merupakan bentuk takut yang ditandai dengan gejala menarik
diri dari kontak atau pergaulan dengan orang lain. Malu selalu ditimbulkan
56
oleh manusia lain yang tidak kenal, lebih besar, lebih berkuasa, atau
apabila tidak tahu harus bagaimana menghadapinya (Somantri, 2006: 28).
B. Hambatan-hambatan yang dialami Mahasiswa Berkebutuhan Khusus
dalam Hal Interaksi Sosial, Pergaulan dengan Teman, Pembelajaran
di Kelas maupun Luar Kelas di Lingkungan IAIN Salatiga
Tentu ada hambatan yang dialami di kampus dengan lingkungan
dan fasilitas kampus yang seperti, banyaknya tangga menuju kelas karena
kampus mempunyai 3 lantai, perpustakaan juga menggunakan tangga,
masjid juga tangga keadaan kursi di dalam kelas dan lain sebagainya. Lilik
menuturkan,
Interaksi sosial bergaul dengan teman tidak ada
hambatan sama sekali, justru nyaman dan enjoy selama
saya menjadi mahasiswa di sini Alhamdulillah sejauh ini
pada welcome dengan saya khususnya dosen, teman pada
baik dengan saya dan fikiran suudhon saya terhadap orang
yang selama ini ada itu sedikit melebur karena respon
mereka sangat baik. Yang terpenting saya berdoa sama
Allah (jauhkan dari yang buruk).
Untuk masalah kampus internalnya dengan fasilitas
meja kuliah didalam kelas, tangga, itu sangat tidak masalah
buat saya. Saya malah senang kalau banyak tangga sekalian
bisa buat olah raga.
Eksternalnya juga tidak ada hambatan, saya merasa
nyaman dan enjoy.
Rahmat menuturkan,
Interaksi sosial dan bergaul dengan teman saya
tidak mempunyai hambatan sama sekali tetapi tetap watak
pemalu saya itu tetap ada, saya merasa nyaman dan senang
ketika berada di kampus. sejauh ini saya kuliah di IAIN
saya merasa senang, saya mempunyai banyak teman disini.
Tidak ada juga yang menganggap saya berbeda semua baik
dosen juga baik. Untuk masalah internal dan eksternal tidak ada
sama sekali hambatan buat saya pribadi, buat saya fasilitas
bukan yang membuatku sukses tetapi kesungguhanlah yang
57
membuatku sukses. Jadi yang sudah ada di manfaatkan
sebaik-baiknya.
Jadi dengan demikian kampus IAIN Salatiga sejauh ini sudah
memfasilitasi bagi mahasiswa yang berkebutuhan khusus, memberi ruang
juga untuk mereka yang mempunyai kekurangan untuk sekolah di
perguruan tinggi formal. Terbukti dari penuturan dua mahasiswa
berkebutuhan khusus ini mereka nyaman bahkan Lilik menuturkan senang
dengan banyaknya tangga yang ada di kampus karena bisa sambil olah
raga.
C. Presatasi Akademik dan Non Akademik Mahasiswa Berkebutuhan
Khusus
Dengan keadaan ini tidak menutup kemungkinan hasil belajar
mereka dikampus tidak menuai prestasi justru malah sebaliknya. Bahkan
prestasi di luar akademik mampu mereka raih. Lilik menuturkan,
Hasil IPK akademik hingga semester 8 ini 3,64.
Untuk prestasi non akademik sendiri kemarin
pernah mewakili kampus IAIN Salatiga di Palu Sulawesi
untuk lomba catur se IAIN dan mendapatkan juara 2.
UKM yang saya ikuti SSC dalam bidang catur,
karena memang saya senang sekali dan hobi sekali main
catur.
IS teman terdekat Lilik menuturkan,
Untuk hasil IPK akademiknya yang saya tau
cumlaude mbak 3,60 lebih tepatnya koma berapa saya
kurang faham.
Kalau non akademiknya kayaknya Lilik ikut SSC
bidang catur dan kemarin sempat ikut pionir di Palu meraih
juara dua.
Rahmat menuturkan,
58
Alhamdulillah untuk IPK saya hingga memasuki
semester 4 ini 3,80 , untuk prestasi di luar akademik sampai
saat ini belum ada.
NU menuturkan teman terdekat Rahmat menuturkan,
Untuk IPK pokoknya cumlaude mbak 3,70 atau
berapa tepatnya saya tidak mengetahui. Kalau non
akademiknya sepengetahuan saya belum ada mbak.
Bisa dibuktikan dari hasil presatsi akademik dan non akademik
yang mereka peroleh bisa berada dalam tingkat cumlaude. Mereka justru
tidak menutup semangat untuk menuntut ilmu dan dalam mencetak
prestasi dengan kekurangan yang mereka miliki. Bahkan mereka juga
tidak putus aja justru malah membuktikan kepada semua orang kalau bisa
mempunyai prestasi yang tinggi tidak kalah dengan orang yang normal.
Prestasi di luar akademik Lilik dan Rahmat adalah, Lilik dengan
hobi caturnya mampu membuktikan dengan prestasi kejuaraan yang ia
raih. Rahmat dengan hobi tilawahnya juga mampu membuktikan prestasi
dengan kejuaraan yang ia raih. Dengan demikian maka tidak menutup
kemungkinan bahwa kekurangan kondisi fisik menghambat daya gerak
untuk meraih prestasi. Dengan kemauan, tekun, dan mau belajar disertai
percaya diri yang kuat maka semua itu bisa terwujud.
Seperti yang dikemukakan (Haditono,1992) dalam bukunya yang
berjudul “Psikologi Perkembangan” bila anak tidak pernah diberi
kesempatan untuk melakukan sesuatu yang sebetulnya ia mampu
melakukannya, maka hal itu akan merugikan perkembangan yang sehat.
Anak membutuhkan keyakinan terutama dalam hal apa yang dilakukan
59
dan apa yang dihasilkan. Dalam hal prestasi orang tua harus mendorong
(ambisi) anak untuk membuktikannya.
Menurut Bloom dalam Suharismi Arikunto Prestasi adalah hasil
yang telah dicapai seseorang dalam melakukan kegiatan. Kebutuhan
prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan, berusaha
melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin.
D. Harapan yang diCita-citakan Mahasiswa Berkebutuhan Khusus
Tentunya mahasiswa berkebutuhan khusus ini mempunyai harapan
yang ia cita-citakan, Lilik menuturkan
Cita-cita saya yang pasti berguna bagi siapapun,
saya bisa manfaat untuk siapapun. Harapan saya, saya bisa
merubah sifat saya yang jelek karena memang manusia
tidak ada yang sempurna. Kalau cita dan harapan yang
condong diwaktu dekat ini saya setelah lulus S1 saya akan
melanjutkan pendidikan saya ke jenjang S2 karena saya
ingin sekali menjadi dosen. Dan insya allah mau nikah
ditahun depan dan mau menghajikan orang tua, tapi kalau
waktu dekat ini umroh dulu.
IS teman terdekat Lilik menuturkan
Kalau harapan-harapan yang sudah tercapai
diwaktu dekat ini dia pengen motor dan sudah beli, pengen
mobil sudah dibeli juga mbak, yang saya tau dia akan
melanjutkan S2 dan ingin sekali menjadi dosen. Harapan
diwaktu dekat ini dia ingin menghajikan orang tua, kalau
rejeki sudah ada mau diumrohkan dulu di tahun 2018.
Untuk harapan yang dicita-citakan
Rahmat menuturkan,
Cita-cita saya dalam hal pendidikan dulu ya, saya
akan melanjutkan S2 dan saya ingin mempunyai
(foundation) semacam yayasan pendidikan, saya ingin
mensejahterakan orang tua, saya ingin mempunyai usaha
swalayan.
NU teman Rahmat menuturkan
60
Cita-citanya yang paling saya tahu adalah dia akan
melanjutkan S2 mbak.
Merupakan harapan dan cita yang sederhana yang akan mereka
capai, tetapi sangat inspiratif. Mereka mempunyai mimpi yang tinggi.
Tetapi dalam diri mereka terlihat jelas dalam penuturannya tidak lupa akan
jasa orang tua dan mereka senantiasa akan membahagiakannya.
61
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Cara penyesuaian diri mahasiswa berkebutuhan khusus ketika di
lingkungan kampus mempunyai cara tersendiri. Meskipun diantara
keduanya ini memiliki perbedaan dalam menyesuaikan diri, jika Lilik
memilih diam sebelum ditegur karena rasa khawatir jika menegur dulu
respon orang yang ditegur tidak berkenan dan malu, tetapi jika Rahmat
justru menegur dahulu dan senantiasa ingin mencairkan suasana. Pada
intinya mahasiswa berkebutuhan khusus ini dalam menyesuaikan diri
lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri.
2. Hambatan-hambatan yang dialami mahasiswa berkebutuhan khusus
selama di kampus dalam interaksi sosial baik internal maupun
eksternal, baik di kelas maupun di luar kelas.
a. Lilik merasa tidak ada hambatan sama sekali ketika di kampus
dalam berinteraksi sosial dalam bergaul merasa nyaman, senang
dan khususnya di dalam kelas , maupun eksternal di luar kelas
dengan fasilitas kampus menurutnya sudah memadai.
b. Rahmat karena watak malu itu menjadi hambatan utamanya,
namun walaupun rasa malu itu sulit dihilangkan ketika dengan
teman sebaya berkomunikasi, bercanda tidak merasa kesulitan.
62
Dengan fasilitas kampus khususnya yang berkaitan dengan fisik
tidak ada hambatan sama sekali.
Karena memang untuk keadaan fisik kaki mereka normal tidak
memiliki kekurangan apapun.
c. Hasil presatsi akademik dan non akademik mahasiswa
berkebutuhan khusus yang mereka peroleh yaitu Lilik 3,64 dan
Rahmat 3,80 dengan hasil tersebut yaitu terbilang cumlaude. Untuk
prestasi non akademik Lilik pernah mewakili kampus IAIN
Salatiga dalam lomba catur se- IAIN di Palu Sulawesi dan meraih
juara dua. Mereka merupakan mahasiswa berprestasi dengan
kekurangan fisik yang mereka miliki, mereka tetap membuktikan
bahwa mampu dan tidak kalah dengan mahasiswa yang tidak
memiliki kekurangan.
d. Harapan yang dicita-citakan mahasiswa berkebutuhan khusus yang
pertama adalah mereka ungkapkan sama yaitu ingin
membahagiakan kedua orang tuanya, yang tiada hentinya
senantiasa mendoakan mereka menguatkan mereka hingga mampu
seperti saat ini. Dalam hal pendidikan mereka juga mempunyai
cita-cita yang sama adalah mereka ingin melanjutkan sekolahnya
ke jenjang S2 hingga S3.
B. Saran
1. Bagi pihak kampus
63
Dengan adanya mahasiswa berkebutuhan khusus, khususnya
tunadaksa karena mereka memiliki kekurangan fisik dan bukan pada
mental. Mereka juga mempunyai hak pendidikan yang sama dengan
orang normal, jika nantinya ada lagi mahasiswa yang mempunyai
kelainan fisik lain Berkenaan dengan dua contoh mahasiswa tadi,
setidaknya kampus memberikan fasilitas kemudahan yang memadai
bagi mereka.
2. Bagi pihak pemerintah
Lembaga pendidikan dan perguruan tinggi diharapkan memberikan
fasilitas-fasilitas yang memadai dikhususkan bagi mahasiswa
berkebutuhan khusus. Memberi peluang pekerjaan yang layak bagi
mereka.
64
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur Penelitian;Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Dymon, Christin & Immy Holloway. 2008. Metode-metode Riset Kualitatif dalam
Public Relations dan Marketing Communications. Jakarta: PT Bentang
Pustaka.
E, Koeswara 1991. Teori-teori Kepribadian. Bandung: PT Eresco.
Haditono, Siti Rahayu, F.J. Monks & A.M.P. Knoers. 1992. Psikologi
Perkembangan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Moleong, Lexy J. 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosda Karya.
Misbach D. 2012. Seluk Beluk Tunadaksa dan Strategi Pembelajarannya.
Jogjakarta: Javalitera.
Rachmawati. 1988. Perkembangan dan Kepribadian Anak. Jakarta: PT Gelora
Aksara Pratama.
Smart, Aqila. 2012. Anak Cacat Bukan Kiamat. Jogjakarta: Kata Hati.
Somantri, Sutjihati. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: PT Refika
Aditama
Sulistyo, Teguh. 2013. Kisah-kisah Motivasi untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Tunadaksa. Jogjakarta: Javalitera.
Suryabrata, Sumadi. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Suhartono, Suparlan. 2008. Wawasan Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sujiono & Yuliani Nuraini. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: PT Indeks.
65
Sukmadinata, Nana Syaodiah. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosda Karya.
Yulianto, Dion. 2012. Panduan Mendidik Anak dengan Kecerdasan Rata-rata.
Jogjakarta: Javalitera.
Yusuf, Munawir dkk. 2003. Pendidikan Bagi Anak dengan Problema Belajar.
Solo: Tiga Serangkai.
Purwadi, Eko. 2009. Percaya Diri. Jhptum-a-babii.pdf. diakses pada tanggal 12
Januari 2016 pukul 13.26 WIB.
66
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama : Sofya Chairunnisa
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 04 Oktober 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Kauman 1 Payaman RT 15 RW 07 Kec. Secang
Kab. Magelang, Jawa Tengah.
Riwayat Pendidikan :
1. SD Negeri 02 Ngadirejo, lulus tahun 2005
2. SMP Negeri 13 Magelang, lulus tahun 2008
3. SMK Negeri 3 Magelang, lulus tahun 2011.
Demikian data ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 13 Februari 2016
Peneliti
Sofya Chairunnisa
NIM. 111 11 089
67
DAFTAR NILAI SKK
Nama : Sofya Chairunnisa
Nim : 111 11 089
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Dosen P.A. : Dra Siti Farikha M.Ag
No JenisKegiatan Waktupelaksanaan Keterangan Skor
1 Opak STAIN Salatiga 2011
20-22 Agustus 2011 Peserta 3
2 Achievement Motivation
Training (AMT) Membangun
Mahasiswa Cerdas Emosi,
Spriritual, dan Intelektual
diselenggarakan CEC-
ITTAQO STAIN Salatiga
23 Agustus 2011 Peserta 2
3 ODK (Orientasi Dasar
Keislaman) “Menemukan
Muara Sebagai Mahasiswa
Rahmatan Lil Alamin”
diselenggarakan oleh STAIN
Salatiga
24 Agustus 2011 Peserta 2
4 Seminar Entrepeneurship dan
Koperasi diselenggaran oleh
KOPMA dan KSEI STAIN
salatiga
25 Agustus 2011 Peserta 2
5 UPT Perpustakaan (User
Education) STAIN Salatiga
19 September 2011 Peserta 2
6 Seminar Regional “Peran
mahasiswa dalam mengawal
BLSM (BLT)tepat sasaran”
03 Mei 2012 Peserta 4
7 Sarasehan Nasional”Peran
Mahasiswa dalam Realita
dan Idealita Bangsa”
01 Juli 2012 Peserta 8
8 Seminar
Nasional“Ahlusunnah
Waljamaah dalam perspektif
Islam Indonesia”
26 Maret 2013 Peserta 8
9 Seminar Regional
Kebangsaan IPNU Kab.
Semarang dan PMII Kota
Salatiga”Negara Islam
Dalam Tinjauan Islam
Indonesia dan NKRI”
30 November 2011 Peserta 4
68
10 Seminar Nasional
Entrepreunership
”Menumbuhkan Jiwa
Entrepeneur Generasi Muda”
27 Mei 2013 Peserta 8
11 Public
Hearing”MeningkatkanKepe
kaandanTransparansiKinerja
LembagaMenujuKampus
yang Amanah”
27 Maret 2012 Peserta 2
12 Comparison Of English And
Arabic”Aktualisasi Nilai
Pendidikan Bahasa Arab dan
Inggris Sebagai upaya
Memahami Khazanah
Keilmuan Mutakhir di Era
Globalisasi”
13 April 2012 Peserta 2
13 Seminar Tarbiyatul Banin
Wal Banat “Pelatihan
Asatidz” diselenggarakan
oleh Pondok Pesantren Edi
Mancoro
10 Juni 2012 Peserta 2
14
Public Hearing II” Evaluasi
Kinerja Lembaga
Menanggapi Public Hearing
I” diselenggarakan oleh
STAIN Salatiga
20 Juni 2012
Peserta
2
15 Seminar Stain Araby
“Bahasa Arab Sebagai
Penunjang Perkuliahan
Mahasiswa”
17 Maret 2012 Peserta 2
16 Seminar Daurah Maratus
Shalihah ”Let‟s Be An
Inspiring Women”
26 November 2011 Peserta 2
17 Seminar Keperempuanan
Korps HMI –WATI
(KOHATI) “Jilbab Perspektif
Agama Islam”
4 November 2011 Peserta 2
18 Diskusi Terbuka LPM
Dinamika “Mahasiswa
Menulis”
25 September 2014 Peserta 2
19 Gebyar Seni Qur‟any (GSQ)
umum ke-VI se- jawa tengah “Aktualisasi Makna dan
Syi‟ar Al-Qur‟an sebagai
sumber Inspirasi”
5 November 2014 Peserta
Tahfidz 1juz
4
69
Diselenggarakan oleh JQH
Stain Salatiga
20 Tafsir Tematik
„‟Konsep Pemimpin Ideal
menurut Al-Qurán”
diselenggarakan oleh JQH
Stain Salatiga
17 Mei 2014 Peserta 2
21 Mustri Pondok Pesantren Edi
Mancoro tahun 2012
15-17 Januari 2012 Peserta 2
22 Penerimaan Anggota Baru
(PAB) JQH “Membangun
Pribadi Islami Dengan Nilai
Qur‟ani”
3-4 Desember 2011 Peserta 2
23 Harlah Pondok Pesantren Edi
Mancoro ke-22 “Peningkatan
Kecintaan Pada Almamater
Menuju Edi Mancoro di
Masa Depan”
25 Desember 2011 Peserta 2
24 Asramanisasi Ramadhan
Pondok Pesantren Edi
Mancoro 1432 H
1-21 Agustus 2011 Peserta 2
25 Sertifikat WISUDA AKBAR
ke-5 One Day One ayat 2014
PPPA Daarul Qurán
diselenggarakan oleh
Yayasan Daarul Qurán
Nusantara
25 Oktober 2014 Peserta 2
26 Seminar Tafsir Tematik
“Sihir dalam Perspektif Al-
Qurán dan Hukum Negara”
04 Mei 2013 Peserta 2
27 Musabaqah Tilawatil Qur‟an
(MTQ) Mahasiswa V “MTQ
Wahana Apresiasi Untuk
Mencetak Insan Quráni”
diselenggarakan oleh JQH
Stain Salatiga
23 Oktober 2013 Peserta 2
28 Seminar Regional forum
Mahasiswa Temanggung
(FORMATAS) “Selamatkan
Temanggung Dari Lingkaran
HIV/AIDS”
- Peserta 4
29 Peran Generasi Muda
Terhadap Fenomena
HIV/AIDS di Kota Salatiga
12 Juli 2012 Peserta 2
70
diselenggarkan oleh
(FGMPS) Salatiga
30 Seminar PERBASIS
(Perbandingan Bahasa Arab
Bahasa Inggris)/CEA
(Comparison English Arabic)
diselenggarakan oleh CEC
dan ITTAQO
27 November 2014 Panitia 3
31 Public Hearing “Optimalisasi
Kinerja Lembaga Melalui
Kritik dan Saran Mahasiswa”
diselenggarakan oleh Stain
Salatiga
29 Maret 2013 Peserta 2
32 IPNU kota Salatiga “Buka
Bersama dengan Anak Yatim
di Gedung NU Salatiga”
21 Juli 2013 Panitia 3
33 Talk Show Spirit Of Global
Entrepreneurship “How To
be a succesfull Creative
Preneur to face ASEAN
Eonomic Community 2015”
kopma FATAWA
7 April 2014 Peserta 2
34 Seminar Bedah Buku “24
Cara Mendongkrak IPK”
diselenggarakan oleh UPT
perpustakaan Stain Salatiga
5 Desember 2012 Peserta 2
TOTAL 100
Mengetahui,
Wakil Dekan Bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama
Achmad Maimun, M.Ag.
NIP.19700510 199803 1 003
71
Kode : W1 R1
Hari/Tanggal : Rabu, 6 Januari 2016
Tempat : (via Line chatting)
Pukul : 18:58 WIB
Responden : Lilik Supriyono
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Baris Dialog Interpretasi
Meminta ijin
melakukan
penelitian
1
5
P: Assalamualaikum, langsung
aja ya mas Lilik ini saya
mahasiswa semester atas saya
minta tolong sekali dengan
kerelaan hati sampean, saya lagi
menyelesaikan skripsi saya yang
judulnya “Profil Mahasiswa
Berkebutuhan Khusus di IAIN
Salatiga”. Saya mohon bantuan
sampean untuk bahan penelitian
saya, kira-kira pripun
ya?(karena belum dibalas
chattnya, P memberi penjelasan
lagi)
P: Saya dapet nomer sampean
dari N semester bawah saya, dia
bilang kenal sampean?(karena
belum dibalas chattnya, P
memberi penjelasan lagi)
P: Nama saya SOFYA
CHAIRUNNISA progdi PAI
angkatan 2011 dek.
R: Hadehh…hahaha…
P: Waduh kok hadeeh??
Gimana dek,,??
R: …Hhhhhhhh….sante saja
mbak..butuh kapan??? Tanyane
pengen gimana??? Langsung po
lewat Line??
(line chatting via handphone yang
menggunakan akses internet).
Menanggapi dan
respon baik,
artinya Lilik
setuju dengan
penelitian yang
akan saya
lakukan.
72
Kode : W2 R1
Hari/Tanggal : Kamis, 7 Januari 2016
Tempat : (via Line chatting)
Pukul : 05:57 WIB
Responden : Lilik Supriyono
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Baris Dialog Interpretasi
1 P: Assalamualaikum,, pagi
dek?? Makasih banget ya dek
atas kerelaan hati sampean, mau
bantu saya untuk melakukan
penelitian ini. Ya kita ketemu
langsung dek, mmmm, sampean
sabtu ke kampus gak?
R: Tidak mbak…hehe..aku ke
kampusnya senin mungkin.
P: Yaudah dek, nanti tak
hubungi lagi ya.
R: Hehe.. siap mbak,,
P: Suwun banget yaa dek.
73
Kode : W3 R1
Hari/Tanggal : Senin, 11 Januari 2016
Tempat : (via Line chatting)
Pukul : 07:23 WIB
Responden : Lilik Supriyono
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Baris Dialog Interpretasi
1
5
10
15
P: Dek, sampean ndak hari ini
jadi ngampus?
R: Jadi mbak, pripun..???
P: Sampean ke kampus meh ada
urusan apa?kalo lega bisa
ketemu aku gak hari ini?
R: Aku pembekalan KKN mbak,.
P: Owalahh.. yawes dek gapapa,
nanti aku hubungi sampean lagi
aja.. apa tak samperin ke
tempat KKN.
oiyaa berngkat Kkn nya kpn
dek?
R: Jumat mbak,,
P: dek sebelum KKN mbok,
kalo bisa ketemu aku dulu?
R: Geh mbak, jumat dah
berangkat,, lha pertanyaane dah
diketik pa belum mbak??
P: Sudah aku ketik dek, tapi
nunggu acc dari dosbing.
R:…Hahahahah… biar diacc
dulu mbak , jadi kapanpun mbak
minta…saya bisa,,langsung tak
temui..santee aja mbak..hehe..
P: Yang bener dek??serius?
R: Bener mbak…sante aja ,,aku tu
slow..
P: Ya Allah, makasih banget ya
dek..
74
R: Hahaha…tulung tinulung tu
penting mbak…ya kudu santee
aja,dijalani yang penting serius
hasil lak ngikuti..
75
Kode : W4 R1
Hari/Tanggal : Selasa, 19 Januari 2016
Tempat : (via Line chatting)
Pukul : 13:19 WIB
Responden : Lilik Supriyono
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Baris Dialog Interpretasi
Peneliti
meminta
untuk
bertemu
secara
langsung.
1
5
P: Assalamualaikum,dek??besok
sampean lega tidak?
R: Saya, di noborejo mbak posko
KKN.
P: Lagi padet gak, kegiatan KKN
nya?
R: Biasa wae mbak…penting bisa gitu
aja,, jenengan lega saya tak legakan..
P: Yaudah dek, besok bisa ketemu
ya, dek tapi aku minta waktunya
agak lama ya..?
R: Nggeh mbak, nak mbak ke poskoku
gapapa mbak?
P: Oke dek gak masalah, sampean
kasih aku ancer-ancer alamatnya
ya..?
R: Oke mbak,, besok mbak turun
angkot tak jemput.
76
Kode : W5 R1
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Januari 2016
Tempat : Dsn. Noborejo
Pukul : 08:36 WIB
Responden : Lilik Supriyono
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Baris Dialog Interpretasi
Peneliti
bertemu
langsung
dengan
responden
(melakukan
wawancara
depth
interview)
1
5
10
P: Pagi dek, ni aku otw
tempatmu ya..
R: Oke mbak, aku tunggu nanti
aku jemput dipinggir jalan.
(peneliti sampai di tempat tujuan
dan bertemu langsung dengan
responden).
P: Owalah ini ta dek tempat
KKN sampean ,mmmm
poskonya lumayan enak ya
dek,, (ngobrol seputar KKN
karena responden sedang
KKN dan wawancara
berlangsung di posko kkn).
R: Hehe… ya gini mbak lumayan
enak..
P: Dek, langsung aja ya ndak
nanti kelamaan, aku takutnya
ganggu kegiatan sampean.
Seperti yang saya ungkapkan
via line ,saya mau wawancara
sampean.
R: Ehmmmm.. gak papa sante
aja.
P: Oke dek,,pertama yang mau
saya tanyakan dari sampean
lahir hingga sekarang, lebih
tepatnya kisah hidup sampean.
R: Saya ketik langsung aja mbak
boleh? (responden ngetik
77
15
langsung memakai laptop peneliti
tentang kisah hidupnya)
P: Ohh.. boleh dek..tapi sambil
saya tanya-tanya ya dek.. santai
dulu aja hehe ini kan baru
pertama kita ketemu... nanti
saya tetep minta ketemu lagi..
R: Iyaa..mbak gapapa,, sante aja
hehe,,, hmmmm..mbak ini saya
ketik secara globalnya dulu ya,
nanti sambil mbak nanya-nanya
saya.
P: Iyaa dek gapapa, nanti saya
rekam juga kok,,
P: Dek, ini udah dhuhur,,
untuk hari ini cukup sampe
disini dulu saja
wawancaranya,, sampean juga
mau ada kepentingan kan?
besok aku tapi tetep minta
bantuan sampean lagi karena
aku butuh informasi mendalam
lagi tentang sampean.
R: Hmmm...iya mbak,, oke sante
aja,, pokoknya mbak hubungi
saya aja, Insya Allah saya pasti
bisa mbak, kalo pagi sampe
sebelum dhuhur.
P:Yaudah dek, untuk hari ini
terima kasih banget, saya
sudah sedikit tau tentang kisah
hidup sampean. besok kita
ketemu lagi..
R: Iyaa mbak.. hati-hati ya mbak
pulangnya,,
P: Oke dek, sampe jumpa lagi
dek.
78
Kode : W6 R1
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Januari 2016
Tempat : Kampus IAIN Salatiga
Pukul : 08:36 WIB
Responden : Lilik Supriyono
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Baris Dialog Interpretasi
Peretemuan
ke dua,
mengulang
wawancara
mengenai
bagaimana
kisah
hidupnya?
Melakukan
aktifitas
sehari-hari?
1
5
10
P: Selamat pagi dek,, sehat
to?
R:Alhamdulillah sehat mbak..
hehe..
P: Langsung saja ya dek,
saya akan menanyakan lagi
bagaimana kisah hidupnya,
bisa dijelaskan?
R:Dari awal lahir sampai
sekarang saya terlahir
memang sudah dalam
keadaan cacat mbak, ya bisa
disebut dengan tunadaksa.
Tangan sebelah kanan nggak
ada, tangan sebelah kiri
berukuran pendek dan jarinya
pun hanya ada tiga (W6 R1
1).
P: Apakah dari keluarga
ada keturunan?
R: Alhamdulillah, dari
keluarga baik pihak bapak
atau ibu bahkan nenek tidak
ada keturunan seperti saya,
dan hanya saya. Semoga tidak
ada lagi mbak cukup saya saja
(W6 R1 5).
P: Kalau boleh tau anda
mempunyai berapa saudara
dan saudara kandung
Tidak ada keturunan
tunadaksa, dalam
keluarga Lilik.
79
Bagaimana
dengan
pergaulan?
Untuk
melakukan
aktifitas
bermain
semasa kecil?
semua sehat?
R: Ohh..iya mbak saya 4
bersaudara saya merupakan
anak terakhir, dan ke tiga
kakak saya normal mbak.
P: Untuk melakukan
aktifitas sehari-hari
bagaimana dek?
R: Untuk melakukan aktifitas
ya saya dari kecil sudah
diajari hidup mandiri mbak,
semua aktifitas hampir saya
lakukan sendiri, hanya
aktifitas yang hingga sampai
saat ini tidak bisa saya
lakukan adalah
mengancingkan baju paling
atas. Entah itu menutup
kancing kaos berkerah,
maupun hem pasti saya
meminta bantuan orang lain
mbak. Karena ukuran tangan
saya yang pendek (W6 R1
10). Untuk aktifitas lain
seperti mandi pas masih kecil
ya dimandikan semakin saya
tumbuh saya udah bisa masak
mie atau goreng telur, dan
sewaktu kelas 3 saya udah
bisa mencuci baju(walaupun
dimarain orang tua) tapi saya
nekat saja dan sembunyi-
sembunyi saja, mengingat
orang tua yang kerjaan nya
berat, niat saya mau
meringankan beban orang tua
itu saja sebenernya mbak.
P: Ehmmm... saya kemarin
sempat mendengar dari
anda, katanya bisa
menimba air dari sumur?
R: Hehe...iya mbak tepatnya
di kelas 3 SD saya belajar
nimba, dan akhirnya bisa
nimba sendiri karena memang
di daerah saya agak sulit air,
Aktifitas sehari-sehari
bisa ia lakukan, tetapi
yang hingga saat ini
belum bisa yaitu
mengancingkan baju
paling atas karena
memang ukuran tangan
yang pendek. Ia bisa
melakukan semua,
semisal mandi,
memasak, mencuci,
bahkan menimba.
Dalam pergaulan
sewaktu kecil, sama
seperti anak normal
pada umumnya.
Walaupun sempat
awalnya dibully tetapi
karena Lilik suka
membaca dan
80
Berkaitan
dengan
bagaimana
tanggapan
orang
disekitarnya?
Menanyakan
aktifitas yang
berkaitan
dengan dunia
pendidikan?
15
20
saya tidak enak kalau semisal
mau mandi, wudhu, harus
merepotkan orang lain terus.
Walaupun juga sangat
dilarang orang tua khawatir
kalau saya ketarik ke dalam
mbak.
P: Jadi gimana itu dek cara
menimbanya?
R: Karena kaki saya termasuk
panjang, jadi nanti
dijangkauannya bilik sumur
itu bisa terlampaui mbak,
tumpuannya pada satu kaki
sebelah kanan dan kaki
sebelah kiri saya pergunakan
untuk melilitkan tali timbanya
itu mbak. Saya isi gentong
tampungan air itu dengan
hasil timbaan saya. Setiap
orang tua saya pulang kerja
tanya “siapa yang ngisi air?”..
saya bilang saja kakak yang
nimba supaya saya tidak
dimarahi. Sampai pada suatu
hari orang tua saya
mengetahui kalau saya yang
nimba. Seketika itu juga saya
dipeluk dan diberi nasihat
tidak boleh diulangi lagi,
hingga saat ini ketika orang
tua gak ada ya saya bisa
melakukan kegiatan seperti
nimba, nyuci baju ,nyuci
piring, bersih-bersih rumah
dari sewaktu SD sudah bisa
saya lakukan semua pekerjaan
rumah itu mbak.
P: Dek beranjak ke masa
kecil ya,, kalau untuk
pergaulan dan teman
bermain di lingkungan
rumah bagaimana?
R: Untuk teman bermain
sewaktu kecil otomatis kan
kalau orang melihat pertama
mendongengkan cerita.
(Lilik termasuk anak
yang kreatif yang pintar
ia mempunyai ide untuk
mendonggeng/bercerita
kepada teman-temannya
dan tidak pula ia merasa
memiliki kekurangan).
Mempunyai rasa
bersalah dan meminta
maaf dengan apa yang
diperlakukannya.
Dari sewaktu kecil
sudah kreatif dan cerdas
sudah bisa menjadi guru
dari teman-temannya.
81
Menanyakan
yang
berkaitan
dengan
pendidikan
dan tentang
prestasi?
25
30
35
kali ya pandangan nya aneh
gitu kan mbak, otomatis mau
mendekat kadang bingung,
padahal saya sendiri ya
orangnya biasa tidak mudah
tersinggung tidak mudah
marah mbak. Kalau sewaktu
kecil kan saya pintar
mendongeng mbak ... jadi ya
teman-teman saya banyak
kadang saya mendongengkan
kancil atau buaya gitu, jadi
temen-temen pada suka ayo
maen sama Lilik aja biar
didongengke gitu mbak...hehe
P: Kalau untuk melakukan
aktifitas bermain?
R: Untuk bermain ya seperti
anak normal lainnya mbak,
seperti main bola, bulu
tangkis juga saya bisa. Kan
memang saya sendiri tidak
mau mbak kalau disekolahkan
di SLB, karena ya supaya
tidak ketergantungan. Hidup
saya kan juga dipendidikan
formal jadi ya temen bermain
banyak seperti anak normal
saja mbak.
P: Peneliti menanggapi
(pertama supaya tidak
ketrgantungan dan aktifitas
sosialnya juga normal ya?
Apakah seperti itu)
R: Iya mbak..
P: Ketika waktu kecil,
apakah ada yang suka
mem-bully(mengejek) atau
bertingkah yang tidak
semestinya dek?
R:...Ohh..hehe iyaa mbak,
kalau berbicara tentang bully
ya otomatis perjalanan
panjang untuk mencapai
watak karakter yang kuat
yang percaya diri seperti
Sejak TK hingga kuliah
pendidikan yang
ditempuh Lilik adalah
pendidikan formal,
alasan mengapa tidak
mau di sekolahkan di
SLB adalah supaya
nantinya sifat sosialnya
dan lingkungan nyaman,
dan tidak terlalu
ketergantungan ketika
berada di dunia luar.
Mempunyai tekad dan
membuktikan jika dia
berprestasi dalam
bidang catur.
Selain hobi catur ia
mempunyai hobi
melukis dan berhasil
meraih beberapa
prestasi. Lomba melukis
dan catur hingga tingkat
82
Menanyakan
yang
berkaitan
dengan
aktifitas
diluar kuliah?
Apakah
mengikuti
atau
40
45
50
sekarang ini mbak. Yang
susah itu tetep saat dibully
waktu kecil mbak, saya
dibully sekali,dua kali,tiga
kali saya masih diam sampai
suatu saat saya sadar memang
emosi saya belum terkontrol
karena memang faktor usia
juga ya mbak. Ini pertama
dan terakhir kali saya
berantem. Saya bilang sama
teman saya itu kalau kamu
masih ngejek aku terus awas
nanti pulang sekolah akhirnya
saya pukuli teman saya itu
mbak, tetapi saya sadar kalau
mukuli temen itu nanti dia
sakit dan saya tidak
mempunyai teman lagi.
P: Setelah berantem tadi
apa yang anda lakukan
dipembicaraan tadi, anda
sadar kalau perbuatannya
salah?
R: Yaa saya meminta maaf,
saya ke rumah temen saya itu
saya jelaskan ke orang
tuanya. Dan justru orang tua
dia memarahi dia mbak. Dan
justru sekarang kan sering
ketemu dia yang meminta
maaf sama saya mbak.
P: Mas Lilik pernah bilang
kalau dari kecil sudah
menjadi guru les ? (W6 R1
20)
R: ...hehe iya mbak, awalnya
sih kelas 3 mbak...mmm
gimana yaa,, ya sudah bisa
dibilang lumayan gitu mbak
misal guru kelas 1 lagi ada
kepentingan yaa saya disuruh
gantikan misalkan disuruh
membaca atau menulis,(kan
saya kecil mbak tidak bisa
kalau harus menulis ke papan
nasional.
Lilik menjadi tenaga
pendidik, dibeberapa
sekolah SD,SMP, dan
SMA, juga bimbel.
Keunikan Lilik yang
mempunyai tekad rasa
berani yang tinggi ia
bisa menyetir sepeda
motor sendiri, bahkan
bisa menyetir mobil.
83
mempunyai
komunitas
daksa?
Berkaitan
dengan
aktifitas
sebelum
masuk
kuliah?
Berkaitan
dengan waktu
untuk
membagi
kuliah dan
55
tulisnya yang terlalu tinggi,
disitu kadang murid-murid
kelas 1 ketawa dan menurut
mereka hiburan gitu mbak
hehe... ya saya seneng aja
karena saya juga tidak marah
murid-murid suka kalau yang
ngajar itu saya pada akrab
sama saya mbak).
P: Oiyaa dek sebelum
keprestasi dari dulu
sekolahnya di sekolah
formal ya?, mengenai
prestasi, apa yang pernah
diraih?
R: Iya mbak dari TK hingga
kuliah saya sekolah
diformal...mengenai prestasi
yang berawal dari hobi saya
dulu yaa mbak, sebenernya
dari kecil kelas 2 SD saya
sudah menyukai catur, liat
papan catur kotak-kotak itu
aja udah seneng banget mbak,
apalagi liat orang main catur.
Saya di rumah suka maen
sendiri jalan sendiri dipapan
catur itu. Tetapi karena
memang dilarang ibu saya
mbak kalau main catur
dikhawatirkan nanti judi
seperti dulu ketika bapak
masih muda, jadi ketika saya
catur kadang papan catur itu
dibanting bahkan dibuang
tetapi saya nekat dan tetep
suka mbak, dan pada akhirnya
saya buktikan sama ibu saya
pas SMP saya ikut
ekstrakulikuler catur dan saya
terpilih mewakili sekolah
lomba catur dan saya
mendapatkan juara satu, saya
kasih tau ibu kalo mendapat
juara dan akhirnya ibu saya
menyadari juga bahwa ohh,,
Berkaitan dengan sifat
tanggung jawab dan
tidak mau membebani
orang tua Lilik
memutuskan untuk
merantau dan bekerja
dengan berbekal ilmu
komputernya, autocat
design grafis. Dan sifat
pemberani percaya diri
yang besar sehingga
mampu bersaing dengan
orang normal didunia
kerja.
Membagi waktu antara
kuliah dan bekerja tidak
sukit bagi Lilik, namun
memang harus
mengorbankan dari
84
kerja?
Berkaitan
dengan
pergaulan dan
penyesuaian
diri selama
berada dalam
lingkungan
kampus?
60
65
70
ternyata ada prestasinya juga
dan saya diperbolehkan.
P: Selain catur ada prestasi
lagi? (W6 R1 30)
R: …Ehmmmm…iyaa mbak,
saya hobi melukis juga sejak
SD, itu saya awalnya tingkat
kecamatan, kabupaten, jawa
tengah , dan nasional mbak
itu melukis dengan
menggunakan kanfas dan cat
air. Sewaktu SD
menggunakan crayon dan
hingga nasional juara
pertama.
P: Kalo dalam bidang mapel
apakah ada prestasi?
R: Mmmm…kalo mapel saya
lebih condongnya ke mipa
mbak “ matematika & fisika”
, ya dulu pernah berprestasi
tapi saya lebih condongnya
tetep catur mbak.. pernah
suatu saat saya disuruh lomba
matematika dan jadwalnya
bertabrakan dengan catur
akhirnya saya lebih memilih
caturnya mbak..
hehe…karena saya sudah
yakin dan pasti kalau catur itu
saya bisa dan untuk maju ke
lomba tingkat selanjutnya….
Kalo saya memilih
matematika kan saya belum
tau soalnya seperti apa kan
gitu itu mbak…
P: Peneliti
menanggapi,(ehmmm.. iyaa
dek, jadi lebih memilih
catur ya karena sudah
pasti..)
R:,,iya mbak seperti itu..dan
karena itulah maka saya
sudah tidak terlalu
mementingkan lomba-lomba
mapel mbak,,hanya saja kalo
salah satunya. Karena
kalo ia tidak bekerja
tidak bisa kuliah.
Karena memang untuk
kuliah ia menggunakan
biaya sendiri.
Berkaitan dengan
perasaan pribadi dia
yang menyangka bahwa
kalau ia menyapa dulu
orang disekitarnya ia
khawatir orang itu akan
malu atau tidak nyaman
akhirnya ia memilih
untuk diam sebelum
disapa, karena sifat dia
yang lebih
mementingkan orang
lain dari pada dirinya
sendiri.
Berkaitan dengan
perasaan malu, tidak
ada sama sekali
semenjak dia berada di
bangku SMP.
Tersinggung, malu
sudah sirna sifat itu.
85
Hambatan-
hambatan
yang dihadapi
ketika
dikampus?
Fasilitas
kampus?
Hasil IPK?
UKM yang
diikuti?
Kesan selama
dikampus?
75
80
85
ada acara cerdas cermat gitu
saya ikut sama tim saya
temen-temen saya…
P: Untuk jadi guru bimbel
masih berlanjut sampe
SMP?
R:..Iya mbak, untuk bimbel
sampe sekarang, dan kalo
yang khususnya saya ngelesi
dirumah, itu saya sifatnya
lillahitaala mbak niatnya
hanya untuk membuat anak-
anak di desa saya pintar gitu
aja mbak… kalo untuk
ngelesi atau bimbel yang
didalam instansi itu karena
kepala sekolah saya tau
keadaan ekonomi keluarga
kami mbak, jadi saya disuruh
mengajar disitu dan memang
layak membantu mengajar.
Dan disitu saya ngelesi
matematika mbak,
Alhamdulillah hasilnya bagus
anak-anak yang awalnya nilai
rata-rata hanya 5,6 dan
setelah les itu 7,2 mbak..
P: Kalau untuk pekerjaan
hingga saat ini apa saja
ngelesi masih? Atau apa ?
R: Kalau untuk ngelesi ngajar
yang ini pekerjaan berkaitan
dengan pendidikan ya mbak,
saya masih ngajar SD,
SMP,SMA untuk diluar itu
saya bekerja disalah satu
shorum di Semarang, dan
kemarin baru-baru ini
alhamdulillah sudah punya
bengkel audio mbak yang
saya rintis berdua denga
kakak saya, dan sekertaris
kepala desa didesa saya itu
mbak..
P: Oiyaa dek saya pernah
melihat sampean naik
Tidak ada hambatan di
kampus , dengan
fasilitas dan keadaan
meja kursi dengan
adanya tangga, dia bisa
melakukan dengan
senang dan nyaman,
hanya saja terlambat
masuk kelas
dikarenakan rumah
yang jauh dan sebelum
kuliah membantu orang
tua.
Merupakan mahasiswa
yang berprestasi dengan
hasil IPK yang terbilang
cumlaude.
Sangat senang sangat
enjoy, tidak pernah ada
86
Pesan
harapan asa
dan cita-cita?
90
95
sepeda motor?saya
penasaran dengan itu?
R: Ohh.. hehe mbak pernah
lihat aku bawa motor ta?iya
mbak saya bisa bawa motor
tapi sudah dimodif jadi rem
dan gas saya taruh bawah,,
jadi bisa diinjek mbak.. hehe
P: Wah...wah hebat banget
dek...Dan katanya sampean
bisa nyetir mobil juga?
R: Hehe... iya mbak
alhamdulillah dah bisa, dan
saya baru beli mobil
mbak,,karena dengan keadaan
saya yang seperti ini saya
capek kalo semisal pas ada
acara diluar kota naik motor
mbak untuk kenyamanan saya
beli mobil,, hehe tapi mobil
jelek kok mbak biasa yang
penting normal bisa jalan gitu
aja..
P: Hmmmm yeee selamat ya
punya mobil baru hehe
pemberani sampean ya dek
bisa nyetir mobil juga saya
aja belum bisa…oke
saya..lanjut ke pertanyaan
selanjutnya kalau untuk
komunitas daksa itu
khususnya di Salatiga ini
apakah anda mengikuti?
R: Nggeh kalo untuk itu, saya
tidak mengikti mbak, tetapi
pernah diundang untuk catur
dan saya pernah ikut lomba
diacara asean para games
tahun 2009 di Kota Salatiga
komunitas anak berkebutuhan
khusus itu.
P: Ohhh,,berarti untuk
lebih jelasnya anda tidak
mengikuti dan tidak punya
komunitas daksa ya dek?
Tetapi pernah bergabung
yang menyakiti yang
membuat tersinggung,
semua baik welcome
dan respect dengan Lilik
hingga sejauh ini.
Harapan untuk kampus
memfasilitasi, untuk
mahasiswa tunadaksa.
87
dalam olah raga bidang
catur disitu?
R: Iya mbak tepatnya seperti
itu.
P:Sejauh ini menarik sekali
dek cerita sampean hehe..
(peneliti menungkapkan
ketakjubannya)…. Ehmmm
dek saya mau tau lagi
tentang setelah sampean
lulus SMA?
R: Saya lulus SMA tepatnya
tahun 2010,, dan saya
memutuskan untuk bekerja
dulu mbak karena kalo mau
kuliah biaya hidupnya orang
tua tidak mampu membiayai.
Saya bekerja untuk nanti
biaya kuliah saya, Akhirnya
ditahun 2011 saya bekerja
disalah satu kantor di
Kalimantan tepatnya sebagai
tenaga auto cat yaitu
computer design grafis
ehmmm…boleh dibilang
atasnya arsitek mbak di sana
saya selama 3bulan karena
tiap hari ibu saya telfon saya
terus dan merasa tidak
tenang.. dan memang benar
disana pada nggak suka sama
saya karena jobnya mereka
saya ambil, dalam arti orang-
orang lebih respect ke saya,
saya bisa auto cat karena dulu
sewaktu SMA pernah les
untuk mendalami itu mbak.
Setelah dari Kalimantan saya
kerja di Bogor mbak didinas
penyulingan air , dari air
kotor menjadi bersih dan bisa
dialirkan ke warga seperti itu
mbak, disana saya 3 bulan
juga karena orang tua juga
tidak tenang kalau saya harus
kerja jauh-jauh dengan
88
keadaan saya seperti ini.
Setelah saya bekerja di luar
kota itu selang seminggu
kepala sekolah mengetahui
kalo saya pulang mbak dan
saya disuruh mengajar di
sekolahan, dan orang tua
merestui dan Alhamdulillah
sampe saat ini mbak.
P: Ehmm..oke menarik juga
dek pengalaman kerja
sampean,,untuk membagi
kuliah dan kerja? Dan
alasan bekerja selain untuk
biaya kuliah itu untuk apa
dek? R:Ya,,saya bisa mbak tapi
memang harus mengorbankan
salah satunya,, terkadang saya
lebih mengorbankan
kuliahnya karena ya memang
saya bekerja mbak,dengan
catatan saya sudah nembusi
dosennya dulu dan memang
sudah ada omongan mbak.
Tetapi kalo saya tidak bekerja
mana bisa saya kuliah mbak,,
kalo hati yang paling dalam
ya sebenernya pengen full
kuliah lulus tepat waktu
mbak.. tapi karena keadaan
mbak.. ehmm.. mengenai itu
saya kerja selain untuk biaya
kuliah ya untuk bangun
rumah mbak dan
alhamdulillah saya sudah
punya rumah sendiri,,
P: Saya langsung mau tanya
ke masa kuliah ini ya dek?
Gimana cara penyesuaian
dirinya?walaupun sampean
sudah hidup dilingkungan
formal,,tetapi khusus di
kampus gimana?
R: Nggeh mbak,, untuk
penyesuaian diri ketika di
89
kampus,teteplah mbak kalo
orang melihat saya ya diem
dulu ,, tetapi ya gini ya mbak
semakin berjalannya waktu
saya faham dan saya
mempunyai perasaan kalo
saya mau nyapa dulu mau
negur dulu dia malu atau
tidak berkenan saya sapa
dengan keadaan saya ini, saya
sejauh ini kalo untuk bergaul
sebelum orang itu menyapa
saya ,saya diem dulu paling
ya cuman saya ajak senyum
gitu mbak bukan saya
sombong atau kenapa
memang perasaan ini ada
mbak entah kenapa saya juga
tidak tahu. Tetapi kalo orang
itu mau sharring dengan saya
dan respect dengan saya baru
saya enjoy dan mereka akan
lebih mengenal lebih dalam
siapa saya..seperti itu mbak
sejauh ini (w6 R1 60).
P: Hmmmm iya-iya saya
faham… tapi untuk
sekarang sikap seperti itu
masih ada ?
R: Iyaa alhamdulillah saya
dah enjoy mbak, dengan
temen-temen disini pada baik
pada welcome sama saya..
P: Untuk menjaga percaya
diri sampean?
R: Sebenernya nggak jaga
juga sih mbak, tapi saya ya
cuman mau berbuat baik saja
mbak sama temen-temen kan
kalo banyak ngomong juga
banyak salahnya makanya
mending saya diem aja dulu
kalo belum dipancing mbak..
P: Apakah punya rasa malu
dengan keadaan?
R: Kalo dulu iya mbak waktu
90
kecil, waktu SD kadang kalo
ada yang tanya kui ngopo
tanganmu dengan pertanyaan
itu saya kadang batin saya
gini mbak wes ngerti ngene
ndadak takon tapi waktu
SMP pas ada yang tanya gitu
udah bisa jawab udah gak
malu gak minder lagi mbak,
aku jawab ini udah dari kecil ,
dan mereka faham justru saya
suka mbak sama temen yang
berani tanya seperti itu karena
artinya dia welcome sama
saya mau berteman sama
saya,, dan rasa tersinggung
rasa malu itu udah nggak ada
mbak sampe sekarang (w6 R1
65).
P: Kalau untuk hambatan-
hambatan ketika di kampus
dek?internal maupun
eksternal?
R: Mmmm,, kalau di kampus
nggak ada hambatan sih
mbak.. enak semua paling ya
itu mbak hambatan saya
sering terlambat karena
memang saya naik bis mbak
hehe,,, paginya bantu orang
tua dulu nganterin ponakan
sekolah dulu. Tapi setelah
pelajaran gitu saya pasti
ngomong dulu mbak sama
dosen nya langsung, saya
minta maaf dan menjelaskan.
Alhamdulillah sih pada
memahami dan menerima
mbak para dosen disini (w6
R1 70).
P: Untuk keadaan dikelas
sendiri dek?kursi model
seperti itu dengan
banyaknya tangga juga?
R: Alhamdulillah nggak ada
mbak enak juga, dengan
91
banyak tangga saya malah
seneng mbak karena bisa
sambil olah raga
hehehe...naik turun tangga..
P: Ehmmm jadi
kesimpulannya gak ada
hambatan ya dek..Okee,
lanjut pertanyaan
berikutnya kalau dengan
fasilitas kampus khususnya
gimana dek?
R: Ehmmm.. kalau untuk
kampus, itu mbak buku-buku
di perpus masih kurang mbak,
kalau untuk yang keagamaan
sih sudah lumayan cukup
bukunya tetapi kalo untuk
buku-buku yang tekhnologi
gitu masih kurang mbak
untuk dibaca-baca, untuk
sarana prasarana sih cukup
bagus mbak yang penting
dimanfaatkan sebaik
mungkin.
P: Untuk hasil IPK berapa
dek akademik dan non
akademik?(w6 R1 75)
R: Sampai semester ini 3,65
mbak. Kalo non akademiknya
itu mbak kemarin ikut lomba
catur mewakili IAIN di Palu
Sulawesi mendapatkan jaura
2.
P: Untuk UKM apa saja
yang diikuti?
R: waah.. halahh hehe... saya
belum ikut UKM apa-apa
mbak, karena ya dengan
kesibukan saya tadi,, tapi
punya keinginan untuk ikut
semester ini mbak.. karena
mata kuliah udah habis saya
hanya kerja saja ya saya
rencana mau ikut SSC mbak
dalam bidang catur. Pertama
untuk nambah pengalaman
92
nambah ilmu juga mbak hehe
P: Kesan anda selama
menjadi mahasiswa,,?
seperti tadi yang saya
tangakap temen, dosen
welcome semua ya?
R: Alhamdulillah untuk
sejauh ini pada baik, pada
Welcome semua mbak,
alhamdulillah orang-orang
dilingkungan kampus udah
pada dewasa semua mungkin
ini memang udah jalan saya
yang bener-bener dipilihkan
Allah disini semua dari yang
saya kenal, temen semester
atas semester bawah pada
welcome semua dosen baik
sekali untuk ini saya sangat
senang sekali mbak, yang
penting saya tidak menyakiti
orang lain, doa saya itu (Ya
Allah jauhkan saya dari sifat
yang buruk) udah itu aja
mbak.
P: Saya mengambil
kesimpulan, anda sangat
nyaman sangat happy ya
dek di kampus ini, orang-
orang disini udah dewasa
semua gitu ya?
R:.. Iyaa mbak seperti itu..
P: Untuk pesan dan
harapan buat kampus
khususnya jika nantinya
ada lagi mahasiswa yang
khususnya daksa apa dek?
R: Mmmmm kalo untuk itu,
gini ya mbak dilihat dulu dari
faktor kedaksaan nya dulu,
kalo seperti saya ini kan yang
cacat bagian atas mbak
tangan dan tubuh, untuk perut
kebawah saya normal dan
tidak ada keluhan jadi dengan
kampus yang seperti ini enjoy
93
saja,,, tetapi kalo mohon maaf
ya mbak ada mahasiswa
nantinya yang bagian kaki
yang tidak normal ya kampus
bisa memfasilitasi dengan
kalo yang mahasiswa seperti
saya supaya kelasnya
dibawah,, soalnya kalo
kampus untuk membangun
lift atau eskalator terlalu naif
mbak dengan waktu yang
singkat.
P: Untuk asa atau cita-cita
anda apa yang udah
tercapai maupun belum?
R: Kalau saya itu yang utama
itu satu mbak saya bisa
bermanfaat bagi orang lain,
saya berusaha untuk sebaik
mungkin. Ada dosen ada
orang-orang disekitar saya itu
kalo tidak ada mereka tidak
ada saya mbak. Untuk cita-
cita lebih tepatnya harapan ya
mbak,, yaa saya tahun depan
pengen nikah insya allah
hehe.. dan yang waktu dekat
mau menghajikan orang tua
mbak, tapi kalo belum
mampu di tahun 2018 mau
umrohkan dulu mbak(W6 R1
90).
P:.... Waah dek menarik
dan hebat sekali semua
cerita pengalaman harapan
dan cita sampean sangat
memotivasi saya,, semoga
sampean sukses cita-cita
bitun tadi semua tercapai
aminn ya rabbal alamin.
R: Hehe amin amin.. iya
mbak terima kasih..
P: Dek ini saya rasa
cukupkan dulu, terima
kasih sekali sudah
membantu penelitian saya
94
ini, sudah meluangkan
waktu buat saya , sampean
tak tanya juga santai enjoy
saya pun senang merasa
sante..
R: Walahh,, iya mbak gapapa,
saya pun senang bisa
membantu mbak kok.
Semoga mbak diberi
kelancaran dalam
menyelesaikan skripsinya
mbak, kalo ada yang kurang
sante aja mbak hubungi saya
lagi.
P: Amin amin ya rabb..
terima kasih sekali lagi,
sampe ketemu kembali ya
dek.hehe
R: Iyaa mbak sama-sama..
95
Kode : W1 R2
Hari/Tanggal : Senin, 11 Januari 2016
Tempat : (via Line chatting)
Pukul : 11:26 WIB
Responden : Rahmat
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Baris Dialog Interpretasi
Meminta ijin
melakukan
penelitian
1
5
P: Assalamualaikum, salam
kenal ya dek dek ini saya
Sofya chairunnisa mahasiswa
semester atas angkatan 2011
saya lagi menyelesaikan skripsi
saya yang judulnya profil
mahasiswa berkebutuhan
khusus di IAIN Salatiga. Saya
mau minta bantuan sampean
untuk penelitian saya,, apakah
sampean bersedia untuk saya
wawancara dek? Oiyaa,, dan
saya dapet nomer sampean dari
temen sekelas sampean PAI
semester 3.
R: Waalaikumsalam, iya mbak
saya dengan Rahmat ,mmm boleh
mbak bisa,, tapi saya karena lagi
ada kepentingan jadi bisa ke
kampusnya tanggal 12 februari
mbak..gimana ya?
P: Hmmm..oke dek gak
masalah,, terima kasih dek
sampean dah mau bantu saya..
sebelum ketemu sampean aku
boleh nanya lewat line ini ya?
Menganggu sampean gak?
R: Ohhh..iya mbak gapapa,,boleh
n sangat bisa…
P: Atau nanti saya minta waktu
sampean untuk video call ya
dek.. biar lebih jelas juga
Menanggapi dan
respon baik,
artinya Rahmat
setuju dengan
penelitian yang
akan saya lakukan.
96
penjelasannya..?
R: Oke mbakk.. sante saja..
97
Kode : W2 R2
Hari/Tanggal : Senin, 20 Januari 2016
Tempat : Kampus 1 IAIN Salatiga
Pukul : 11:26 WIB
Responden : Rahmat
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Baris Dialog Interpretasi
Menanyakan
kisah hidup?
Melakukan
aktifitas
sehari-hari?
1
5
10
P: Siang dek, gimana kabar?
R: Siang juga mbak, maaf ya
mbak agak lama
nunggunya,,hehe
P: Iyaa dek nggak papa,
santai saja..ini waktu sampean
longgar to? Nggak keburu?
R: Santai kok mbak, mbak mau
nanya apa?
P: Yaudah dek langsung saja
ya, boleh sampean ceritakan
kisah hidup sampean?
R: Oke mbak, jadi saya terlahir
dari 5 bersaudara saya anak ke
5. Saya dari lahir sudah
dilahirkan dalam keadaan cacat
yaitu tangan kiri saya berukuran
pendek dan tidak mempunyai
jari(W2 R2 5).
P: Kalau dari keluarga
apakah ada keturunan dek?
R: Alhamdulillah enggak ada
mbak, yang tunadaksa hanya
saya mbak, dan semoga tidak
ada lagi yang seperti saya.
Ketika ibu saya mengandung
saya juga tidak mengalami
keanehan mbak, malahan ketika
Menceritakan kisah
hidup dari lahir
sudah dalam
keadaan cacat, dan
dari keluarga tidak
ada keturunan sama
sekali.
98
Bergaul
dengan teman?
Pendidikan?
Prestasi yang
diperoleh?
Cara
penyesuaian
diri ?
Hambatan-
hambatan
ketika di
15
20
melahirkan saya itu katanya
sangat gampang sekali.
Makanya saya diberi nama
RAHMAT karena keluarga
saya sangat bahagia dengan
kelahiran saya mbak. Saya
merupakan Rahmat dari Allah
yang diberikan di tengah-tengah
keluarga kami kata ibu saya.
P: Untuk melakukan aktifitas
sehari-hari apakah ada
kesulitan dek?
R: Alhamdulillah sejauh ini
enggak ada kesulitan mbak, dulu
waktu kecil sih sedikit ada
kesulitan tapi dengan
berjalannya waktu hingga
dewasa ini semua saya bisa
lakukan seperti orang normal
pada umumnya yang saya nggak
bisa itu misal lagi pramuka
memegang bendera semaphore
atau menjadi paskibra
mengibarkan bendera gitu gak
bisa. Naik motor, naik sepeda,
menimba, saya bisa mbak.
P: Waktu kecil gitu gimana
kalau bergaul dengan teman,
atau bermain?
R: Yaa biasa saja mbak seperti
anak normal pada umumnya,
teman saya juga banyak nggak
ada juga yang mengejek
kekurangan saya. Teman-teman
saya tetangga saya sudah
mengetahui dan menerima
keadaan saya, jadi saya ya
nyaman saja mbak rasa minder
juga gak ada.
P: Untuk Pendidikan dari
kecil di sekolah formal ya
dek?
R: Iya mbak dari MI sekolah di
formal terus, pernah dulu waktu
kelas 1 MI ada guru dari SLB
yang berkunjung ke rumah saya
Tidak ada kesulitan
dalam melakukan
aktifitas sehari-hari.
Mempunyai teman
banyak dan
bermain seperti
anak normal pada
umumnya.
Sejak MI Rahmat
sudah bersekolah di
sekolah formal
hingga kuliah ini.
Pernah meraih
beberapa prestasi
dalam mengikuti
berbagai
perlombaan.
Tidak ada
hambatan dalam
menyesuaikan diri
di kampus, merasa
enjoy dan nyaman.
99
kampus?
Prestasi
akademik?
Harapan yang
dicita-citakan?
25
30
35
berkali-kali menyuruh saya
supaya sekolah di SLB, tetapi
bapak saya tidak
memperbolehkan dan kakak
saya malah marah-marah sama
guru itu mbak.
P: Oiyaa dek, pernah
mendapatkan prestasi apa
saja atau pernah mengikuti
lomba apa saja?
R: Kalo mengenai prestasi
dibidang mapel dulu sewaktu
MI pernah mengikuti lomba
mipa mbak hingga tingkat
kecamatan juara dua, lomba
cerdas cermat MI dan MIN
tingkat kecamatan juara tiga,
lomba tilawah juara satu tingkat
kecamatan.
P: Waaah,, bisa tilawah juga
ya dek sampean suaranya
bagus dong .. oiya dek
langsung ke pertanyaan
penelitian saya ya.. gimana
cara sampean menyesuaikan
diri ketika di kampus?
R: hehe nggak kok mbak
suaranya jelek saya mbak, ya
mbak mengenai penyesuaian
diri di kampus, jujur saja mbak
saya dari zaman sekolah jarang
punya teman karena di daerah
saya itu anak-anak remaja kalo
maen suka tongkrong sampe
malem gitu, sedangkan saya
seperti itu tidak suka. Jadi ya
teman saya sedikit mbak setelah
sekolah pulang gitu terus
kegiatan saya, boleh dibilang
kurang gaul mbak saya itu
hehe.. untuk penyesuaian diri di
kampus watak saya itu
sebenarnya pemalu mbak tetapi
bukan karena fisik saya lho
mbak memang saya orangnya
pemalu kurang gaul juga jadi ya
Tidak ada kesulitan
dan hambatan
dalam interaksi,
dengan fasilitas
kampus.
Hasil belajar di
kampus dengan
IPK Cumlaude.
100
kalo sama teman-teman di
kampus saya ya sedikit
canggung tapi saya tegur dulu
saya sapa dulu mbak (W2 R2
20).
P: Hambatan di kampus apa
saja dek, interaksi sosial,
internal maupun eksternal di
kampus dengan fasilitas
kampus?
R: Untuk hambatan, ya itu tadi
mbak watak saya pemalu dan
sedikit punya perasaan minder
jadi hambatan dalam interaksi
sosial ya itu, kalau sama teman
ketika di kampus ketika di kelas
ya saya biasa mbak enjoy saja
bergurau bersama. Kalau untuk
fasilitas kampus berkaitan
dengan fisik buat saya tidak ada
hambatan. Karena bukan
fasilitas yang membuatku sukses
yang ada ya saya manfaatkan,
hanya saja itu mbak buku di
perpustakaan kampus ini
kurang.
P: Untuk hasil prestasi
akademik dan non akademik
sampean dek?
R: Untuk IPK hingga semester 4
ini saya 3,80 mbak, prestasi di
luar kampus karena saya belum
mengikuti UKM di kampus jadi
belum ada mbak(W2 R2 30).
P: Dek saya boleh tau apa
harapan yang dicita-citakan
sampean yang sudah terwujud
maupun yang belum
terwujud?
R: Gini mbak cita-cita yang
sudah terwujud dalam hidup
saya, ya saya bisa kuliah ini
mbak karena saya setelah lulus
SMA gak punya angan-angan
sama sekali untuk kuliah karena
kakak-kakak saya pendidikan
101
hanya lulus SMP, akhirnya
bapak saya meyuruh saya untuk
kuliah dan yang mengarahkan
saya adalah guru saya MA
kuliah saja di IAIN terus coba
daftar bidikmisi, ya akhirnya
saya ikhtiar untuk masuk di sini
dan supaya bisa diterima
bidikmisi. Kalau cita-cita utama
saya ya membahagiakan kedua
orang tua saya, merubah mindset
pemikiran keluarga saya, dan
yang untuk saya pribadi saya
ingin mempunyai foundation
semacam yayasan sekolah milik
saya, saya pengen lanjut S2 dan
Insya Allah S3 amin(W2 R2
35).
P: Dek cerita sampean dari
awal tadi sampai ke cita-cita
sampean menarik sekali, dan
menginspirasi saya pribadi.
Terima kasih sampean sudah
membantu saya untuk
meluangkan waktu sampean.
Sekali lagi terima kasih dek.
R: Iya mbak sama-sama semoga
sukses ya mbak.
P: Amin.
102
Kode : W1 R3
Hari/Tanggal : Selasa, 26 Januari 2016
Tempat : - (via Line chatting)
Pukul : 11:08
Responden : Intan Ikasari
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Kolom Dialog Interpretasi
Perkenalan
dan izin
penelitian.
1
10
P: Assalamualaikum dek
salam kenal ya ,, ini saya
Sofya dek , pasti dek Lilik dah
cerita sama sampean kan?..
kalo aku mau penelitian buat
skripsiku?dan aku butuh
informasi juga dari sampean
sebagai temen deketnya?
R: Ohh.. iya mbak, mas Lilik
udah cerita,,mbak mau nanya
apa langsung aja mbak..hehe
P: Sebenernya sih, aku butuh
ketemu langsung dek karena
aku mau nanya secara
langsung dan mau rekam
informasi secara langsung..
ehmmm sampean ada waktu
lega kapan dek?
R: Ehmmm,, saya kan kan
kebetulan lagi KKN ini mbak
sama dengan mas Lilik, dan saya
juga sambil kerja juga,, apa gini
saja nanti misal saya ke kampus
registrasi atau pas ada
keperluan, saya langsung
hubungi mbak sebelumnya jadi
kita bisa ketemu mbak…
P: Ohh gitu dek,,ide yang
bagus itu dek tapi kira-kira
sebelum februari kan dek?
Soalnya aku butuh
datanya..?terima kasih lho dek
Mau dan bersedia
diwawancara.
103
sebelumnya karena udah
bersedia bantu saya..
R:.. Ehmmm iya mbak..oke saya
usahakan,,sama-sama mbak..
P: sekali lagi makasih ya
dek…
104
Kode : W2 R3
Hari/Tanggal : Kamis, 29 Januari 2016
Tempat : kampus IAIN Salatiga
Pukul : 09:30 WIB
Responden : Intan Ikasari
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Kolom Dialog Interpretasi
Pendapat
tentang karakter
Lilik?
Kepribadian
nya?
1
5
10
P: Ehmmm..dek ini kita dah
ketemu ,,aku mau nanya
langsung aja ya?
R: Hehe iya mbak oke..
P: Seneng dek bisa ketemu
sampean, dan sekali lagi
makasih ya dek,, dek
bagaimana dengan karakter
Lilik yang paling anda
kenal,, bisa dijleaskan?
R: Emmmm…iya mbak
menurut saya mas Lilik itu
orangnya baik sopan dan
sangat ramah, dia lebih
mementingkan orang lain
daripada dirinya sendiri,
bahkan dia mengorbankan
kepentingannya sendiri. Dia
selalu ingin membahagiakan
orang lain dan membuatnya
senang daripada kebutuhannya
sendiri. Selain itu dia
orangnya penuh semangat
dengan kekurangannya tidak
lantas mengurungkan
semangatnya, dia bisa
menghadapi masyarakat
seolah-olah dia tidak memiliki
kekurangan mbak.. selain itu
dia orangnya setia teman
kepada semuanya mbak
contohnya suka nraktir temen-
Lebih
mementingkan
orang lain dari
pada memkirkan
dirinya sendiri.
Mempunyai
Semangat yang
tinggi. Penyayang
sama semua orang.
Setia kawan, bisa
memposisikan.
105
Pengalaman
selama menjadi
teman Lilik?
Menjaga sikap
percaya dirinya?
15
20
temenya mbak hehe.,,
penyayang juga sering
memberikan ole-oleh
saudaranya ketika dia catur
diluar kota. Dan bagi saya
kekurangannya selalu
menunjukkan keajaiban
kepada saya.. dia itu sangat
memotivasi sekali mbak dari
yang tidak mungkin menjadi
mungkin , contohnya orang
normal aja terkadang tidak
bisa melakukan tapi dia bisa
melakukannya. Dan harusnya
orang normal seperti kita bisa
mencotoh sikapnya itu mbak
mosok dia saja bisa dia tidak
menyerah,kita gampang
menyerah gitu mbak(W2 R3
5).
P: Ehmmm,, iya oke saya
faham berarti memang kita
harus belajar dari Lilik ya…
ehmm dia sifatnya gimana
dek?
R: Wahhh dia itu sangat
humoris mbak ,,hehe seakan-
akan semua masalah itu bisa
diselesaikan tanpa beban dan
dengan sante gitu
mbak,,orangnya ngayemi juga
kalo temen-temen saya blang
itu kalo misal ada masalah dan
curhat sama lilik itu pasti
plong pasti ayem gitu
mbak..walaupun memang
prosesnya panjang juga sih
mbak tapi kalo mita ngikuti
pasti Allah akan memberi
jalan dan menikmati setipa
proses itu ...dia juga sangat
menyenangkan selalu
memberi semangat sama saya,
kan disini saya kuliah sambil
kerja mbak awalnya saya tidak
yakin mbak bisa kuliah sambil
Humoris santai
tetapi target
terpenuhi. Selalu
mengutamakan
proses dan yakin
kalo Allah pasti
memberi jalan.
Penuh tanggung
jawab dalam
memutuskan
sesuatu.
Berkaitan dengan
perasaan, lebih
menjaga perasaan
orang lain, tidak
egois dan banyak
mngembalikan
semua itu kepada
106
Yang
mengagumkan?
25
30
kerja sampe semester 8 ini
saya berfikir akan berhenti
disalah satunya, tetapi dengan
support, dengan nasehat yang
selalu dia berikan akhirnya
saya bisa kuliah sampe
sekarang ini mbak,, dia juga
mengajarkan kepada saya
untuk berani berspekulasi dan
selalu yakin karena jika kita
yakin itu Allah pasti akan
memberi jalan gitu mbak,,
P: Ehmmm.. Lilik pernah
bilang kalo yang ngatur
jadwal anda itu dia ?
R: Iyaa mbak, dia sangat
membantu sekali ,saya kan
orangnya dulu kurang percaya
diri mbak bisa tidak mbagi
waktunya dan lain-lainlah,aku
pasarah saja sama dia mbak
pasrah bongkokan hehe yang
penting saya bisa kerja dan
kuliah tidak bertabrakan
jadwalnya ,,sampe KRS saja
dia yang mengisikan
mbak,,bagi saya untuk milih
dosen dan lain-lain itu tidak
masalah yang penting tidak
bertabrakan sama jadwal kerja
saya itu aja mbak..
P: Ehmmm,, humoris dan
sante ya dek Lilik itu hehe..
ohh iya dek kalu untuk
menjaga sikap percaya
dirinya gimana, bisa
dijelaskan?
R: Ehmm sebenernya gini ya
mbak, lilik itu kalo yang kita
lihat sepintas kilas, dia seolah-
olah percaya diri dan pandai
bergaul. tetapi saya tau benar
saya sebagai temen deketnya
bagaimana perasaan dia
bagaimana keminderan dia
ketika menghadapi orang-
dirinya sendiri.
Lebih baik orang
itu senang dari
pada saya senang
orang itu tidak
nyaman.
Kemauan
keyakinan dan sifat
pemberani yan
besar yang ia
miliki.dan yakin
kalau dia mampu.
107
Berkaitan
dengan
keahliannya?
Hasil IPK
akademik dan
non akademik?
Harapan asa dan
cita -cita?
Punya penyakit
khusus?
35
40
45
orang baru terutama, mungkin
sudah kenal sama dia tapi
belum akrab gitu mbak,entah
mungkin juga orang bilang
mikirnya dia itu sombong atau
gimana mbak tetapi ketika dia
ketemu ketika di kampus, di
kantor atau dimana. Itu dia
tidak berani untuk menyapa
dulu mbak, seperti yang saya
awal bilang tadi dia itu lebih
mementingkan orang lain dari
pada dirinya sendiri,, dia tidak
menyapa duluan bukan karena
dia sombong tetapi dia lebih
memikirkan perasaan orang
lain dulu mbak ketika lilik
sapa dulu dia malu atau tidak
terganggu atau tidak berkenan
atau tidak,,kan bisa saja orang
itu malu mbak punya teman
seperti lilik dengan keadaan
seperti itu. Berbeda dengan
temen baik yang sudah dia
kenal mbak yang bener-bener
mau berteman sama dia mau
tulus menerima
kekurangannya dia pasti sapa
dulu dan akrab walaupun tidak
ditegur dulu(W2 R3 20).
P: Terus apa dek yang
menurut anda, yang
dikagumi dari Lilik?(W2 R3
25)
R: Hehe...ehmmm apa ya
mbak hehe...ya bagi saya dia
itu menakjubkan sih mbak,dan
yang saya bilang tadi sangat
memotivasi itu mbak,,
ehmmm tapi yang paling saya
gak percaya itu dia bisa nimba
mbak awalnya kan gak
percaya banget dengan satu
tangan dan jarinya pun hanya
tiga dia bisa melakukannya
memang di daerah dia agak
108
sulit air dan harus nimba mbak
mengambil air dari sumur.
Tetapi setelah saya melihat
secara langsung dia nimba ya
memang bisa mbak dengan
tumpuan satu kaki yaitu kaki
kanannya,, kaki kiri dan
tangan kirinya itu buat
ngambil airnya itu mbak... dan
yang baru-baru ini dengan dia
bisa naik motor mbak awalnya
saya pun tidak mengijinkan
karena ya orang normal saja
sering jatuh kan mbak kalo
naik motor apalagi dia yang
berkekurangan seperti itu rasa
khawatir itu pasti ada mbak
dari saya dan
keluarganya,,tetapi Lilik itu
orangnya ngotot dan kekeh
banget mbak, kalo justru dia
dilarang malah dia merasa
sakit hati mbak, kalo dia
dilarang dia merasa orang itu
meremehkan dia dan
menganggap dia tidak mampu.
Dan saya akhirnya mengambil
sikap bahwa dia udah dewasa
dia bisa mengontrol emosinya
ketika di jalan dan saya juga
tidak mau menyakiti hatinya
ya diijinkan mbak.
Pertamanya sih latihan
didaerahnya dulu mbak, dan
karena memang dia kerja ya
mbak ngajar dan bimbel kan
memang butuh kendaraan
sendiri. Dan awalnya juga
saya bilang kalo kamu nanti
bisa pake motor apa kamu siap
jatuh? Dia jawabnya kamu
kok malah mendoakan, ya
saya nggak mendoakan tapi
kan memang segala sesuatu itu
ada resikonya kan mbak orang
yang kita normal aja bisa jatuh
109
apalagi dia yang memiliki
kekurangan.. dan ya memang
pernah jatuh mbak dia
kesenggol mobil pajero sampe
ketlindes motor depannya
alhamdulillah sih dia gak papa
mbak, tetapi memang
motornya rusak parah mbak
dan orangnya juga mau
tanggung jawab, itu dia
sempat sebulan tidak berani
bawa motor mbak keluarganya
pun melarang jangan naik
motor dulu. Tetapi ya kan
orangnya dia kemauannya
besar mbak karena pernah
jatuh tetapi kan tidak membuat
dia putus asa mbak belajar dan
terus belajar lagi ya pesan
keluarganya hati-hati gitu aja
mbak.
P: Katanya bisa nyetir mobil
juga ya dek?
R: Ehmm itu juga baru latihan
mbak, kan punya nya kan baru
juga mbak.
P: Kalo untuk bimbel dan
ngajar itu memang iya dek?
R: Iya mbak setau saya itu
udah dari jaman sekolah, dan
juga memang disurh kepala
sekolahnya mbak kan dia
pernah punya nama juga mbak
disana, karena kan jaman
sekolah juga dia sudah ngelesi
itu mbak karena waktunya
terbatas untuk sekolah juga,
akhirnya dia lanjutkan pas
kuliah ini mbak bimbel dan
ngajarnya.
P: Kalo dengan hasil IPK
akademik non akademik?
R: Untuk IPK nya yang saya
tau 3,65 atau berapa lebih
tepatnya kurang faham saya
mbak,,, untuk non
110
akademiknya ikut pionir itu
mbak di Palu dan juara dua
(W2 R3 35).
P: Kalau harapan atau cita
mas Lilik yang sudah
tercapai atau yang belum?
R:.. Ehmm apa ya mbak,hehe,,
kalo cita-citanya dia sih yang
dekat-dekat ini sudah tercapai
dia kan dari dulu pengen
punya mobil mbak dan
alhamdulillah dia suda punya
dan baru beli, untuk punya
motor juga sudah bisa beli
juga mbak,, kalo untuk
harapan masa depan dia
pengen melanjutkan S2 mbak
pengen sekali jadi dosen dia
mbak.karena dengan keadaan
dia yang seperti itu yang tidak
mungkin juga kalo bekerja
terlalu mengandalkan fisik
terlalu berat jadi ya mengajar
itu mbak yang dia pengen.
Yang saya tahu seperti itu
mbak. Hehe(W2 R3 40).
P: Ehmmm dek selama yang
anda tau, Lilik itu suka
sakit-sakitan atau mengeluh
dengan keadaanya?
R: Kalo sakit sih seperti orang
normal pada umunya aja sih
mbak, masuk angin biasa tipes
ya seperti itu, kalo yang
berkaitan dengan keadaanya
gak ada sih mbak.. cuman itu
posisi tulang karena tumpuan
dia disebelah kiri jadi tulang
membengkok dan skoliosis
jadinya mbak, pernah juga
saya tanya suka capek atau
tidak, dia jawabnya ya simpel
mbak ini saya seperti ini sudah
sejak lahir jadi ya tidak ada
keluhan apa-apa aku gak
ngrasa capek.
111
P: Ehmmm dek saya sangat
terkesan banget denger
cerita sampean tentang Lilik,
dan saya juga terima kasih
sekali sampean udah bantu
saya meluangkan waktunya
untuk saya wawancara.
R: Owalah iya mbak
hehe,,sama-sama mbak,
semoga mbak sukses dan
cepet selesai ya mbak
skripsinya.
P: Amin amin YRa iya dek
terima kasih ,.
112
Kode : W4 R4
Hari/Tanggal : Sabtu, 30 Januari 2016
Tempat : kampus IAIN Salatiga
Pukul : 11:26 WIB
Responden : Nurul Uma
Keterangan : 1. Peneliti (P)
2. Responden (R)
Tema/Topik Baris Dialog Interpretasi
Meminta ijin
melakukan
penelitian?
Karakter dan
sikapnya?
Sikap percaya
diri?
Pergaulan
dikampus?
1
5
10
P: Selamat siang dek, ehmmm
kenalan dulu ya saya ica
mahasiswa semester atas yang
lagi melakukan penelitian
tentang mahasiswa
berkebutuhan khusus di IAIN
Salatiga ini, sampean
temennya mas Rahmat ya?
R: Iya mbak salam kenal juga,
iya saya temennya mas Rahmat
mbak.gimana ya mbak?
P: Ehmm, sampean bisa
memberikan penjelasan ya
sama saya tentang gimana
karakter Rahmat?
R: Sepengetahuan saya mas
Rahmat itu orang yang baik
yang cerdas baik sama semua
orang, dis amping itu semisal
sama temen itu dalam bahasa
jawanya itu bisa disebut
entengan mbak..dia itu sering
bantu temen-temen jika
kesulitan mengerjakan tugas(W1
R4 5).
P: Ketika dikelas apakah aktif
dek?
R: Aktif banget mbak..
P: Gimana dengan sikap rasa
percaya dirinya?
R: Emmmm,,,sangat percaya diri
banget mbak, justru itu pula
Bersedia dan mau
diwawancara.
Sikap yang ramah,
baik, dengan semua
orang. Sering
membantu teman.
Percaya dirinya
sangat tinggi, dan
tidak merasa kalau
mempunyai
kekurangan.
113
UKM yang
diikuti?
Hasil IPK?
Asa harapan
dan cita-cita?
15
20
yang membuat saya kagum
dengan kekurangan yang dia
miliki justru malah dia lebih
unggul dari pada kami, semisal
ketika dikelas presentasi itu dia
selalu mengungkapkan gagasan-
gagasan menurut pendapat dia,
dan suka mengemukakan teori-
teori dibalik pendapat yang dia
berikan (W1 R4 10).
P: Untuk bergaul dengan
teman gimana?
R: Sikapnya dia itu sangat baik
sekali mbak, dimanapun tempat
selalu bertegur sapa, ramah, dan
tidak sombong mbak.ya
pokoknya baik gitu ajalah mbak
hehe..
P: Yang anda kagumi dari
mas Rahmat?
R: Dia adalah sosok yang sangat
percaya diri dan bertanggung
jawab mbak, contohnya ketika
saya sekelas dengan dia , dia
dipilih menjadi ketua kelas dia
bener-bener menempatkan diri
sebagai ketua kelas dan bisa
mengorganisir kelas, bisa
amanah dengan apa yang
ditugaskan dari dosen, dan
disetiap pertemuan terakhir dia
selalu meminta maaf atas kinerja
yang dia berikan disaat menjadi
ketua kelas(W1 R4 15).
P: UKM yang dia ikuti?
R: Kalo pastinya saya kurang
mengetahui ikut apa mbak..hehe
karena saya bukan anak UKM,
tapi itu kayaknya ikut JQH
mbak.
P: Ohhh,, gitu hehe gak aktifis
berarti dek, ..kalo untuk hasil
IPK akademik atau non
akademik apakah anda
mengetahui?
R: Kalo IPK tepatnya berapa
Tanggung jawab
yang tinggi, bisa
memposisikan
dengan amanah
yang diberikan.
114
saya tidak mengetahui mbak,
tetapi mas Rahmat itu IPK nya
cumlaude karena dia mahasiswa
bidikmisi mbak.
non akademiknya saya nggak
tahu mbak(W1 R4 15).
P: Kalo untuk asa dan cita-
cita apakah anda mengetahui?
R: Ehmmm setau saya hanya dia
itu pengen lanjut S2 dan
menjadi dosen mbak ,itu aja si
hehe (W1 R4 20).
P: Ehmm,, dek ini menarik
sekali sedikit cerita tentang
mas rahmat,,saya terima kasih
sampean sudah bantu saya
dan meluangkan waktunya
untuk saya wawancara. Sekali
lagi terima kasih dan sampe
ketemu kembali dek..
R: iyaa mbak sama-sama..
115
DOKUMENTASI
Wawancara dengan Responden 1 (Lilik Supriyono)
Mobil dan Rumah (Lilik Supriyono)
Sepeda Motor yang Sudah diModifikasi khusus (Lilik Supriyono).
116
Wawancara dengan Responden 3 (Intan Ikasari) teman terdekat
Lilik.
Rahmat Responden 2 (hem abu-abu).