siswa berkebutuhan khusus

26
Siswa dengan Kebutuhan Khusus Oleh: Aji Mandala Putra Sumita Wahyu Indratmoko

Upload: wahyuindratmoko

Post on 22-Jan-2017

111 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Siswa Berkebutuhan Khusus

Siswa dengan Kebutuhan Khusus

Oleh:

Aji Mandala Putra

SumitaWahyu Indratmoko

Page 2: Siswa Berkebutuhan Khusus

Pengertian Pendidikan Khusus dan Anak Berkebutuhan Khusus

Pendidikan Khusus adalah profesi yang dimaksudkan untuk mengelola variabel-variabel pendidikan guna mencegah, mengurangi, atau menghilangkan kondisi-kondisi yang mengakibatkan gangguan-gangguan signifikan terhadap fungsi anak dalam bidang Akademik, komunikasi, lokomotor, atau penyesuaian, dan anak yang berkelainan.

Page 3: Siswa Berkebutuhan Khusus

World Health Organization (WHO)

Disability: Keterbatasan atau kurangnya kemampuan untuk menampilkan aktifitas sesuai dengan aturannya atau masih dalam batas normal, biasanya digunakan dalam level individu.

Impairment: Kehilangan atau ketidaknormalan dalam hal psikologis atau struktur anatomi dan fungsinya biasanya digunakan pada level organ.

Handicap: Ketidakberuntungan individu yang dihasilkan dari yang membatasi atau menghambat pemenuhan peran yang normal pada individu.

Page 4: Siswa Berkebutuhan Khusus

Sebab-Sebab Timbulnya Kebutuhan Khusus

Faktor Internal Kondisi yang dimiki oleh anak yang bersangkutan sebagai contoh sebagai anak memiliki kebutuhan khusus dalam belajar karena ia tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, lamban belajar, anak yan mengalami kesulitan belajar spesifik, tunalaras, ADHD/GPPH, dan autis.

Faktor Eksternal Sesuatu yang berada di luar diri anak mengakibatkan anak memiliki hambatan perkembangan dan hambatan dalam belajar, sehingga mereka memiliki kebutuhan layanan khusus dalam pendidikan.

Kombinasi dari faktor internal dan eksternal Menyebabkan terjadinya kebutuhan khusus pada seorang anak, anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian dengan hiperaktivitas dan dimiliki secara internal berada pada lingkungan keluarga akibat dari kondisi dirinya dan akibat perlakuan orang tua yang tidak tepat.

Page 5: Siswa Berkebutuhan Khusus

Klasifikasi Anak Berkebutuhan

Khusus

Page 6: Siswa Berkebutuhan Khusus

Jenis Pembagian Gangguan Segi Fisik

Gangguan Segi Motorik

Perilaku Akademik Pribadi dan Sosial

Tunanetra tunanetra (buta) total dan kurang penglihatan (low vision)

aktivitas mobilitas dan respon motorik yang merupakan umpan balik dari stimuli visual.

kurang mampu melakukan orientasi lingkungan seperti berjalan.

sering menekan matanya, membuat suara dengan jarinya, menggoyang-goyangkan kepala dan badan, atau berputar-putar.

perkembangan keterampilan akademis, khususnya dalam bidang membaca dan menulis.

tunanetra lebih terlihat memiliki sikap curiga yang berlebihan pada orang lain, mempunyai kesulitan dalam melakukan perilaku sosial yang benar

Page 7: Siswa Berkebutuhan Khusus

Jenis Pembagian Gangguan Segi Fisik

Gangguan Segi Bahasa

Intelektual Akademik Pribadi dan Sosial

Tunarungu tuli (deaf) dan kurang dengar (low of hearing)

Cara berjalannya kaku dan agak membungkuk, Pernapasannya pendek, dan tidak teratur, Cara melihatnya agak beringas

memiliki kosakata yang terbatas dan sulit mengartikan kata-kata yang mengandung ungkapan, atau idiomatic

perkembangan intelektual lamban

Perkembangan akademiknya lamban akibat keterbatasan bahasa

Tunarungu sering merasa curiga, kadang sering bersikap agresif.

Page 8: Siswa Berkebutuhan Khusus

Jenis Intelektual Gangguan Segi Sosial

Gangguan Segi Mental

Segi Emosi Segi Bahasa Akademis

Tunagrahita kecerdasan bagi tunagrahita selalu dibawah rata-rata dengan anak yang seusia sama)

pergaulan mereka tidak dapat mengurus, memelihara, dan memimpin diri.

kesukaran dalam memusatkan perhatian, jangkauan perhatiannya sangat sempit, pelupa.

Kehidupan emosinya lemah, dorongan biologisnya dapat berkembang tetapi penghayatannya terbatas pada perasaan senang, takut, marah, dan benci

Kemampuan bahasa sangat terbatas perbendaraan kata terutama kata yang abstrak.

sulit mencapai bidang akademis membaca dan kemampuan menghitung yang problematis

Page 9: Siswa Berkebutuhan Khusus

Jenis Ciri-Ciri faktor penyebabnya

Tunadaksa Anggota gerak tubuh tidak bisa digerakan atau lumpuh maka setiap bergerak mengalami kesulitan, tidak memiliki anggota gerak lengkap, dll.

sebelum lahir, pada saat hamil ibu mengalami trauma atau terkena infeksi, faktor keturunan, usia ibu dan ibu mengalami perdarahan pada waktu hamil

Page 10: Siswa Berkebutuhan Khusus

Jenis Karaterisitk anak berbakat dari segi Intelektual

Karakteristik anak berbakat dalam bidang sosial-emosional

Karateristik anak berbakat dari segi fisik-kesehatan

Berbakat / memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa

Proses belajarnya sangat cepat, tekun dan rasa ingin tahu besar, rajin membaca, memiliki perhatian yang lama dalam suatu bidang khusus serta pemahaman yang sangat maju terhadap suatu konsep dan memiliki sifat kompetitif yang tinggi dalam suatu bidang akademik.

Mudah diterima oleh teman sebaya dan orang dewasa, terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan sering memberikan pemikiran yang konstruktif, memiliki kepercayaan tentang persamaan derajat semua orang dan jujur, perilakunya tidak defensif serta memiliki tenggang rasa, bebas dari tekanan emosi dan memiliki kapasitas yang luar biasa dalam menanggulangi masalah sosial.

Berpenampilan rapi dan menarik, kesehatannya berada lebih baik diatas rata-rata

Page 11: Siswa Berkebutuhan Khusus

Lamban belajar (slow learner)

Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual seedikit di bawah normal tetapi belum termasuk tunagrahita

Gangguan dalam beberapa hal mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan adaptasi sosial, tetapi masih baik dibandingkan dengan tunagrahita tetapi lebih lamban daripada yang normal, mereka membutuhkan waktu yang lama dan berulang-ulang untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas akademik maupun non akademik.

Page 12: Siswa Berkebutuhan Khusus

Anak berkesulitan belajarAdalah dimana mereka kesulitan untuk mencapai standar kompetensi(prestasi) yang telah ditentukan dengan mengikuti pembelajaran konensional.

Learning disability merupakan suatu istilah yang mewadahi berbagai jenis kesulitan yang dialami anak terutama yang berkaitan dengan masalah akademis.

Gangguan pada satu atau lebih dari proses psikologi dasar termasuk pemahan dalam bahasa lisan atau tertulis dalam ketidak sempurnaan mendengar, berfikir, wicara, membaca, mengeja atau mengerjakan hitungan matematika.

Ciri-ciri khusus yang muncul pada anak-anak berkesulitan belajar, yang umumnya baru terdeteksi setelah anak usia 8 – 9 tahun atau kelas 3 – 4 SD masuk pada kelompok kesulitan belajar akademik, hal ini dikarenakan sulitnya mengenal karakteristik anak sejak dini.

Page 13: Siswa Berkebutuhan Khusus

Tunalaras

Adalah anak yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri dan bertingkah laku tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam lingkungan kelompok usia maupun masyarakat.

Karakteristik anak tunalaras secara umumMengalami gangguan perilaku; suka berkelahi, memukul, menyerang, merusak milik sendiri atau orang lain, melawan, sulit konsentrasi, tidak mau bekerjasama, sok aksi, ingin menguasai oranglain, mengancam, berbohong, tidak bisa diam, tidak dapat dipercaya, suka mencuri, mengejek, dan sebagainya.

Karakteristik anak tunalaras secara sosial atau emosionalSering melanggar norma masyarakat Sering mengganggu dan bersifat agresif Secara emosional sering merasa rendah diri dan mengalami kecemasan

Karakterisik anak tunalaras dalam bidang akademik.Hasil belajarnya seringkali jauh di bawah rata-rata, Seringkali tidak naik kelas Sering membolos sekolah serta Seringkali melanggar peraturan sekolah dan lalulintas.

Page 14: Siswa Berkebutuhan Khusus

ADHD atau GPPH (Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas)

Adalah sebuah gangguan yang muncul pada anak dan dapat berlanjut hingga dewasa dengan gejala meliputi gangguan pemusatan perhatian dan kesulitan untuk fokus, kesulitan mengontrol perilaku, dan hiperaktif (overaktif).

Karakterisitk anak ADHD atau GPPHCeroboh, sulit berkonsentrasi, seperti tidak mendengarkan bila diajak bicara, gagal menyelesaikan tugas, sulit mengatur aktivitas, menghindari tugas yang memerlukan pemikiran, kehilangan barang-barang, perhatian mudah teralih, dan pelupa.

Ciri-ciri dari hiperaktivitas adalah terus-menerus bergerak, memainkan jari atau kaki saat duduk, sulit duduk diam dalam waktu yang lama, berlarian atau memanjat secara berlebihan yang tidak sesuai dengan situasi, atau berbicara berlebihan.

Faktor penyebab ADHD atau GPPHGPPH dapat muncul sebagai efek dari adanya infeksi bakteri, cacingan, keracunan logam dan zat berbahaya (Pb, CO, Hg), gangguan metabolisme, gangguan endoktrin, diabetes, dan gangguan pada otak.

Page 15: Siswa Berkebutuhan Khusus

AutisDepartemen pendidikan AS mendifinisikan Autisme (autism) sebagai ketidakmampuan perkembangan yang sangat mempengaruhi interaksi sosial dan komunikasi verbal dan nonverbal.

Ciri-ciri anak Autis: menarik diri dan mengalami kesulitan begitu parah dengan bahasa sehingga mereka mungkin saja sama sekali bisu, mereka sering terlibat kedalam kegiatan yang merangsang diri sendiri seperti berayun, memutar benda atau mengepakkan tangan.

Penyebab anak autis: Hal- hal yang dicurigai dapat berpotensi autisme antara lain,Vaksin yang mengandung Thimerosal, televisi, genetik, makanan, radiasi langsung pada bayi, asam folat , dan sekolah lebih awal.

Page 16: Siswa Berkebutuhan Khusus

Penanganan Anak

Berkebutuhan Khusus

Page 17: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuan Pendidikan dan Layanan Anak Tunarungu

(Boone and Higgins dalam Psikologi Pendidikan Robert E. Slain, 2011) terdapat beberapa cara untuk membantu anak dengan kesulitan mendengar atau tunarungu:

1. Dudukkan siswa yang mempunyai masalah pendengaran didepan ruangan, sedikit jauh dari tengah ke arah jendela. Ini akan memungkinkan mereka melihat wajah anda dengan cahaya yang paling terang.

2. Jika masalah pendengaran sebagian besarterdapat pada satu telinga siswa hendaknya duduk dikursi sudut depan sehingga telinga mereka yang lebih baik mengarah ke anda.

3. Bicaralah pada tingkat yang sejajar dengan mata siswa jika dimungkinkan.

4. Beri informasi dan pengarahan penting sambil menghadap siswa di kelas. Hindari bicara sambil menghadap papan tulis.

5. Jangan gunakan gerakan bibir yang berlebihan ketika bicara.

Page 18: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan dan Layanan Pendidikan untuk Tunanetra

Layanan pendidikan pada anak tunanetra dapat dilaksanakan melalui sistem segregasi yaitu sistem terpisah yang masih memiliki penglihatan bagus dan integrasi atau terpadu dengan normal di sekolah umum lainnya.Model pendidikan yang dapat diberikan kepada anak penyandang tunanetra dapat berupa pendidikan inklusif merupakan sebuah pendekatan yang berusaha mentransformasi sistem pendidikan dengan meniadakan hambatan-hambatan yang dapat menghalangi setiap siswa untuk berpartisipasi penuh dalam pendidikan.

Page 19: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan dan Layanan Pendidikan untuk Tunagrahita

Mampu didikDimana merupakan istilah pendidikan yang digunakan untuk mengelompokkan tunagrahita ringan yang memiliki kapasitas inteligensi antara 50-70 pada skala Binet maupun Weschler. Mereka masih mempunyai kemampuan untuk dididik dalam bidang akademik yang sederhana yaitu membaca, menulis, dan berhitung.

Mampu latihTunagrahita mampulatih secara fisik memiliki atau disertai dengan kelainan fisik baik sensori maupun motoris, jadi hampir semua anak yang memiliki kelainan dengan tipe ini masuk pada kelompok yang memiliki kapasitas IQ berkisar antara 30-50. Anak dengan kelainan ini hanya dapat dilatih dalam keterampilan mengurus diri sendiri dan aktipitas kehidupan sehari-hari saja, dan tidak mampu untuk mengikuti pelajaran yang bersifat akademik.

PerlurawatAnak perlu rawat ini adalah klasifikasi anak tunagrahita yang paling berat, dimana jika pada istilah kedokteran disebut dengan idiot. Dan mereka memiliki kapasitas intelegensi dibawah 25 dan susah untuk dilatih keterampilannya. Dan anak ini hanya mampu dilatih pembiasaannya (conditioning) dalam kehidupan sehari-hari. Dan seumur hidupnya tidak lepas dari orang lain untuk menjaganya.

Page 20: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan dan Layanan Pendidikan untuk Tunadaksa

Untuk penanganan bagi anak tunadaksa tidak begitu berbeda dengan orang lain karena saat ini sudah banyak sekali anak dengan kelainan tunadaksa sudah tidak malu dan mereka percaya diri dengan lingkungannya, sehingga mereka juga mampu untuk menunjukan kepada orang lain jika mereka mampu.

Page 21: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan dan Layanan Pendidikan untuk anak Berbakat memiliki

kemampuan dan kecerdasan luar biasa.

Untuk anak dengan karakteristik siswa seperti diatas biasanya cara mendidiknya terdapat beberapa program yang melibatkan sekolah menengah khusus bagi siswa yang berbakat dalam ilmu pengetahuan alam atau dalam seni. Atau menyertakan khusus program yang berpencapaian tinggi di sekolah reguler. Dan bisa juga anak tersebut menempuh jalur cepat dalam pendidikan mereka.

Page 22: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan dan Layanan Pendidikan untuk Lamban belajar.

Sebagai seorang guru harus dapat memaksimalkan upaya untuk mengakomodasi keinginan siswa, dapat mengefaluasi hambatan anak tersebut. Yang nantinya akan membuat siswa tersebut dapat berkembang.

Page 23: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan dan Layanan Pendidikan untuk Anak berkesulitan belajar

Seperti dalam kegiatan bimbingan belajar dirumah yang intens, mengikuti terapi-terapi karena anak tersebut mengalami gangguan disfungsi neorologis.

Page 24: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan dan Layanan Pendidikan untuk Tunalaras

Anak tunalaras dapat di ikut sertakan dalam bimbingan dan konseling dimana nantinya akan mendapatkan layanan orientasi agar anak tersebut dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Page 25: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan dan Layanan Pendidikan untuk ADHD atau GPPH

Hal yang dapat membantu anak tersebut adalah dengan memberikan pelatihan edukasi yang tepat karena dapat melatih daya konsentrasinya. Penangan yang selanjutnya adalah dengan bimbingan dan konseling sama dengan anak berkebutuhan khusus diatas.

Page 26: Siswa Berkebutuhan Khusus

Kebutuhan dan Layanan Pendidikan untuk Autis

Anak tersebut harus mendapatkan pendidikan formal dan non formal, dimana anak tersebut dapat bersekolah di SLB (Sekolah Luar Biasa).Untuk bimbingan pribadi juga dapat dilakukan di rumah dengan memanggil guru pribadi agar anak tersebut dapat berkembang. Anak dengan keadaan autis memang sangat sulit diajari bila mereka dalam keadaan marah atau sedih. Untuk itu diharapkan anak tersebut dalam keadaan senang agar dapat menerima perintah dari kita.