preskas asma by ravi

24
I. IDENTITAS PASIEN Nama : An. F M Usia : 2 tahun 10 bulan Jenis Kelamin : Laki-laki Alamat : kampung rawa gerbah 6/7 galur Cengkareng, Jakarta Barat Suku bangsa : Jawa Padang Agama : Islam Pendidikan : - AYAH PASIEN Nama : Tn. W Usia : 26 tahun Jenis Kelamin : Laki - laki Alamat : kampung rawa gerbah 6/7 galur Cengkareng, Jakarta Barat Suku bangsa : Jawa Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : POLRI Penghasilan : Rp 3.000.000,-00 /bulan IBU PASIEN Nama : Ny. Y Usia : 26 tahun Jenis Kelamin : Wanita Alamat : kampung rawa gerbah 6/7 galur Cengkareng, Jakarta Barat Suku bangsa : Padang Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : - Penghasilan : - Hubungan pasien dengan orang tua adalah anak kandung. Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 1

Upload: hoerulli

Post on 09-Aug-2015

29 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

asma

TRANSCRIPT

Page 1: PRESKAS Asma by Ravi

I. IDENTITAS PASIEN• Nama : An. F M• Usia : 2 tahun 10 bulan• Jenis Kelamin : Laki-laki• Alamat : kampung rawa gerbah 6/7 galur

Cengkareng, Jakarta Barat • Suku bangsa : Jawa Padang• Agama : Islam• Pendidikan : -

AYAH PASIEN• Nama : Tn. W • Usia : 26 tahun • Jenis Kelamin : Laki - laki• Alamat : kampung rawa gerbah 6/7 galur

Cengkareng, Jakarta Barat • Suku bangsa : Jawa• Agama : Islam• Pendidikan : SMA• Pekerjaan : POLRI• Penghasilan : Rp 3.000.000,-00 /bulan

IBU PASIEN• Nama : Ny. Y • Usia : 26 tahun • Jenis Kelamin : Wanita• Alamat : kampung rawa gerbah 6/7 galur • Cengkareng, Jakarta Barat• Suku bangsa : Padang• Agama : Islam• Pendidikan : SMA• Pekerjaan : -• Penghasilan : -

Hubungan pasien dengan orang tua adalah anak kandung.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 1

Page 2: PRESKAS Asma by Ravi

II. ANAMNESIS Didapatkan keterangan dari ibu pasien (allo anamnesis) pada hari kamis, tanggal 27-01-2011.Keluhan Utama : Sesak nafas sejak 1 hari SMRS Keluhan Tambahan : Batuk berdahak & pilek sejak 4 hari SMRS

Riwayat Perjalanan Penyakit:

Pasien datang dengan keluhan sesak nafas sejak 4 jam SMRS. Sesak dirasakan muncul tiba-tiba pada malam hari (tampak berat saat menghirup bahkan terlebih saat menghembuskan nafas yang menjadi lebih memanjang dibanding biasanya saat tidak serangan, nafas berbunyi mengi, hidung kembang kempis, dada tenang dan perut naik turun cepat dan dalam hingga ulu hati dan sela antar tulang iga pasien terlihat cekung saat pasien menghirup nafas, wajah tampak pucat dan bibir tampak agak kebiruan ).

Sebelum sesak nafas pasien batuk dan pilek sejak 4 hari SMRS. Batuk dirasakan berdahak, dahak dan ingus berwarna bening, tidak banyak dan tidak kental. Pasien sempat dibawa ke UGD RS POLRI dan mendapatkan inhalasi 2 kali dan membaik, pasien tidak sesak nafas lagi, lalu pasien dipulangkan. Di rumah selang waktu 2 jam pasien merasa sesak kembali (sama seperti sebelumnya), pasien mendapatkan lagi inhalasi 3 kali di UGD lalu dianjurkan untuk rawat inap.

Menurut keterangan ibu pasien diketahui bahwa pasien sudah terkena serangan sesak nafas sejak usia 8 bulan, sejak saat itu pasien terkadang terkena serangan sesak nafas 1 kali dalam 1-2 bulan, serangan sesak biasanya didahului oleh batuk dan pillek selama 2 sampai 3 hari saat sesak nafas dada pasien terlihat turun naik hingga wajah tampak pucat, bibir kebiruan disangkal, Setiap terkena serangan sesak nafas pasien selalu dibawa berobat ke klinik dokter umum dekat rumah, oleh dokter pasien dinyatakan asma, pasien diinhalasi setiap kali sesak nafas Dan diberikan syrup (mengandung teofilin) untuk di rumah yang diminum 3 kali sehari jika sesak,. Saat tidak sesak pasien dalam keadaan sehat, dapat beraktivitas seperti biasa, dan tidak ada gangguan tidur.

Saat usia 1 tahun 6 bulan pasien pernah mengalami serangan sesak nafas yang berat, sesak nafas dirasakan berat terlihat oleh ibu bahwa pasien lemas, hidung kembang kempis, dada naik turun , wajah pucat dan bibir agak kebiruan sehingga pasien dibawa ke UGD. Di UGD pasien diinhalasi 2 kali dan diberikan oksigen hingga tidak sesak. Sejak saat itu pasien menjadi sering mengalami serangan sesak dengan derajat keparahan yang sama ± 5 kali dalam sebulan. Pada usia 2 tahun, orang tua pasien memutuskan untuk membeli alat nebu untuk mengurangi frekuensi berobat ke klinik, digunakan 2 kali sehari jika pasien sesak.

Sejak usia 2 tahun pasien lebih jarang mengalami sesak nafas, menjadi 2 bulan sekali, dengan sesak nafas yang terakhir kurang dari 2 minggu yang lalu SMRS.Ibu pasien mengaku tidak memiliki riwayat alergi maupun asma namun diakui bahwa ayah kandung pasien memiliki riwayat asma sejak kecil dan Nenek (dari ayah) memiliki riwayat asma sejak melahirkan anak yang kedua (37 tahun yang lalu) dan kambuh billa pasien terpapar debu, insektisida, dan parfum.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 2

Page 3: PRESKAS Asma by Ravi

RIWAYAT MAKANAN

Usia (bulan)

ASI/ PASI

Buah/ Biskuit Bubur Susu

Nasi Tim

0-2 ASI -/- - -

2-4 ASI -/- - -

4-6 PASI Jeruk,pisang/Biskuit diencerkan

- -

6-8 PASI Jeruk,pisang/biskuit diencerkan

Bubur susu -

8-10 PASI Jeruk,pisang/biskuit diencerkan

Bubur susu Nasi tim

10-12 PASI Jeruk,pisang/biskuit diencerkan

Bubur susu Nasi tim

Usia lebih dari 1 tahun

Jenis Makanan Frekuensi dan Jumlah

Nasi / penggantiSayurDagingTelurIkanTahu

TempeBuahSusu

2-3x/hari @ ½ piring 3x/minggu2x/hari (Ayam) @ 2 potong 2 butir/hari 1x/minggu1x/minggu1x/2 minggu1x/hari (pepaya, pisang, jeruk)1x/hari @200 ml

RIWAYAT PENYAKIT YANG PERNAH DIDERITA

Penyakit Keterangan

Faringitis/TonsilitisBronkitisPneumoniaTuberkulosisKejangMorbiliVariselaPertusis

Disangkal DisangkalDisangkalDisangkalDisangkalDisangkalDisangkalDisangkal

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 3

Page 4: PRESKAS Asma by Ravi

ParotitisDifteriMalariaPolioEnteritisDisentriDemam TifoidAlergiCacinganOperasiGegar OtakPatah TulangReaksi ObatLain-lain

DisangkalDisangkalDisangkalDisangkalDisangkalDisangkal Disangkal +DisangkalDisangkalDisangkalDisangkalDisangkalDisangkal

RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRANKehamilan• Perawatan antenatal : rutin setiap bulan ke Klinik dengan dokter spesialis

kebidanan• Penyakit kehamilan : tidak ada• Obat-obat yang diminum : vitamin

Kelahiran • Persalinan : Klinik Bersalin Sartika• Penolong persalinan : Bidan• Cara persalinan : Normal pervaginam• Masa gestasi : 40 minggu• Keadaan bayi : Berat badan lahir = 3000 gr

Panjang badan = 50 cm Lingkar kepala = tidak tahu

Lahir langsung menangis, kulit bayi berwarna merah Nilai APGAR = Tidak tahu Kelainan bawaan = Tidak ada

RIWAYAT IMUNISASI

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 4

Vaksin Dasar Ulangan

BCG 1 x -

Hepatitis B 3 x -

Polio 4 x -

DPT 4 x -

Campak 1 x -

Page 5: PRESKAS Asma by Ravi

Keterangan : Ibu pasien tidak ingat usia pasien saat divaksinasiRIWAYAT PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN ANAK • Pertumbuhan gigi pertama : 6 bulan• Perkembangan Psikomotor • Senyum : 1 bulan • Miring : 2 bulan • Tengkurap : 4 bulan • Duduk : 7 bulan• Berdiri : 10 bulan• Berjalan : 11 bulan• Berbicara : 2 tahun

• Gangguan perkembangan mental/emosi : tidak ada Riwayat Tumbuh kembang pasien baik

RIWAYAT KELUARGA • Corak Reproduksi

No Tanggal Lahir(umur)

Jenis Kelamin

Hidup Lahir Mati

Abortus Keterangan

1. 6 Maret 2008 (2 tahun 10 bulan)

Laki-laki Ö - - Normal

Data Keluarga

Ayah Ibu

Perkawinan ke- Usia saat menikah Konsanguitas Kesehatan/penyakit

1 23 tahun -Sehat

1 23 tahun -Sehat

RIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGAAyah : Alergi terhadap makanan yang berasal dari laut, riwayat asma sampai

dengan usia remajaIbu : -Nenek (dari ayah) : Riwayat asma sejak melahirkan anak yang kedua (37 tahun yang lalu), alergi debu, insektisida, dan parfum.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 5

Page 6: PRESKAS Asma by Ravi

DATA PERUMAHAN • Kepemilikan rumah : Milik dinas• Keadaan rumah : Rumah dengan luas 100 m2 dihuni oleh ayah, ibu, dan 1 anak. Rumah 1 tingkat ini terdiri dari 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, dan 1 ruang makan yang bergabung dengan dapur. Atap rumah menggunakan asbes dan genteng, sedangkan lantai rumah terbuat dari keramik. Terdapat 2 buah pintu yang menghadap ke utara dan setiap kamar terdapat jendela. Semua jendela sering dibuka sebagai ventilasi. Di dalam kamar mandi menggunakan closet jongkok dan bak mandi yang dikuras 2 hari sekali. Rumah disapu setiap hari dan dipel 2 hari sekali. Sprei tempat tidur diganti setiap 4-5 hari sekali. Air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari adalah air PAM. Rumah pasien disapu setiap harinya, dan dipel 2 hari sekali. Sprei tempat tidur diganti 4-5 hari sekali. Setiap kamar dilengkapi dengan jendela yang dibuka setiap paginya.

Keadaan lingkungan :Lingkungan perumahan bersih, letak rumah membentuk sudut (hook), 1 deret perumahan terdapat 3 rumah. Salah satu dinding rumah pasien berdempetan dengan rumah tetangga. Antar rumah-rumah yang berseberangan terdapat jalan selebar kurang lebih 3 meter yang dapat dilalui oleh 1 buah mobil. Di belakang rumah terdapat saluran air yang airnya mengalir, bersih, dan tidak berbau namun rawan terhadap banjir. Setiap 1 bulan sekali diadakan kegiatan kerja bakti sehingga lingkungan sekitar rumah pasien tidak kotor.

III. PEMERIKSAAN FISIK Dilakukan tanggal : 27-1-2011, pkl 06:10 WIB

Pemeriksaan Umum Keadaan Umum : Tampak sakit sedang Kesadaran : Compos Mentis Tanda Vital

Laju nadi : 122 x/menit Laju pernapasan : 42 x/menit Suhu : 37,4 0C Tekanan darah : 90/60 mmHg

Data Antropometri Berat badan : 11 kg Tinggi badan : 86 cm Lingkar kepala : 50 cm Lingkar dada : 54 cm Lingkar lengan atas : 16 cm Lingkar perut : 51 cm

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 6

Page 7: PRESKAS Asma by Ravi

Grafik Lingkar Kepala Anak Laki-laki usia 0-18 tahun (Gerhard Nellhalus, 1968)

Lingkar kepala di antara -2 SD dan +2 SD

Kepala : Normosefali

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 7

Page 8: PRESKAS Asma by Ravi

Grafik Pertumbuhan terhadap umur pada anak laki-laki usia 2-20 tahun. (NCHS 2000)

Status Gizi :

Berat badan terhadap umur berada di persentil 5 kurva CDC

Tinggi badan terhadap umur berada di persentil 5 kurva CDC

Status Gizi Pasien Kurang.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 8

Page 9: PRESKAS Asma by Ravi

Pemeriksaan Sistematis

Kepala Bentuk dan ukuran : Normocephali Ubun-ubun besar : Menutup Rambut : Warna hitam, merata, tidak mudah dicabut Wajah : Palor Mata : kelopak mata tidak cekung, Konjungtiva tidak pucat,

sklera anikterik, pupil isokor, reflek cahaya langsung +/+ reflek cahaya tidak langsung +/+.

Telinga : sekret -/-, serumen -/- Hidung : Sekret +/+, tidak ada deviasi, konka media hiperemis,

septum, pernapasan cuping hidung +/+ Mulut : Bibir tampak sianosis, mukosa basah Gigi geligi : tidak ada karies Lidah : tidak kotor Tenggorokan : Faring hiperemis, tonsil T2/T2 Leher : Tidak teraba pembesaran KGB

Thorax o Cor

Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat Palpasi : Iktus kordis teraba di ICS V tidak kuat angkat Perkusi :

Batas kanan atas : sela iga II linea parasternalis dekstra Batas kanan bawah : sela iga IV linea parasternalis dekstra Batas kiri atas : sela iga II linea parasternalis sinistra Batas kiri bawah : sela iga IV linea midclavicularis sinistra

Auskultasi : BJ I/II normal, murmur (-), gallop (-) o Pulmo

Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, Retraksi (+) pada supra sternal, inter costa.

Palpasi : Stem fremitus +/+ simetris kanan dan kiri Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru Auskultasi : Vesikuler, Ronki basah -/-, Wheezing +/+, Ronki +/+

Abdomen Inspeksi : Datar, distensi abdomen (-), Retraksi epigastrium (+) Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan (-) Perkusi : Timpani pada setiap regio abdomen Auskultasi : Bising usus 5 x/menit

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 9

Page 10: PRESKAS Asma by Ravi

Ekstremitas : Akral hangat, capillary refill time <2 detik, edema (–), sianosis (–)

Tulang Belakang Tidak tampak skoliosis, kifosis, dan lordosis.

Anus Lubang intak, tidak tampak hiperemis, tidak tampak massa yang keluar dari anus.

Genitalia EksternaKesan sesuai laki-laki normal, phimosis (-)

Anggota Gerak Gerak bebas ke segala arah sesuai sumbu sendi, akral hangat, perfusi baik, tidak ada edem.

KulitWarna tampak pucat

Pemeriksaan Neurologis Refleks Fisiologis

o Refleks Biseps : +/+

o Refleks Triseps : +/+

o Refleks Patella : +/+

o Refleks Achilles : +/+

Refleks Patologiso Refleks Hoffmann-Trommer : -/-

o Refleks Babinski : -/-

o Refleks Oppenheim : -/-

o Refleks Chaddock : -/-

Tanda Rangsang Meningealo Kaku Kuduk : -

o Brudzinski I : -/-

o Brudzinski II : -/-

o Kernig sign : -/-

o Laseque sign : -/-

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 10

Page 11: PRESKAS Asma by Ravi

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANGHasil Laboratorium tanggal 27 April 2011

HematologiParameter Hasil Nilai Rujukan

Hemoglobin 13,8 g/dL 13-16 g/dlLeukosit 13.700 /uL 5.000-10.000 u/lTrombosit 298.000 /uL 150.000-400.000/ulHematokrit 39 % 37-43 %

HITUNG JENIS LEUKOSIT

BasofilEosinofilBatangSegmenLimfositMonosit Eritrosit

KIMIA KLINIKElektrolit :Natrium Kalium Chlorida

152

70 %47 %5 %

5

1394,3105

0-1 %1-3 %2-6 %

50-70 %20-40 %2-8 %4,5-5,5

135 – 145 mmol/l3,8-5,0 mmol/l98 -106 mmol/l

LED 13 mm/jam <15 mm/jamEritrosit 4,85 juta/uL 4,5-5,5 juta/ul

V. DIAGNOSA KERJA Asma derajat serangan berat episodik sering

VI. DIAGNOSA BANDING Pneumonia

VII. ANJURAN PEMERIKSAAN PENUNJANG1. Analisa gas darah2. Pemeriksaan Ig E 3. Foto Roentgen Thorax

VIII. PROGNOSISQuo ad vitam : bonamQuo ad fungsional : bonamQuo ad sanationam : bonam

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 11

Page 12: PRESKAS Asma by Ravi

IX. PENATALAKSANAAN

IGD Posisi pasien dibaringkan dengan posisi kepala lebih tinggi O2 per kanul 2-4 L/menit dengan peemantauan pulse oxymeter IVFD Kaen 3B 14 tetes per menit (makro) Nebuliser β2 agonis kerja cepat

o Salbutamol → 2,5 mg/dose dilarutkan dalam 2,5 ml NaCl 0,9%, (20 menit I)

o Salbutamol → 2,5 mg/dose dilarutkan dalam 2,5 ml NaCl 0,9%, (20 menit

II)o Salbutamol → 2,5 mg/dose dilarutkan dalam 2,5 ml NaCl 0,9%, (20 menit

III)

Metil Prednisolon 11 mg ivo 1 mg/kgBB intra vena

BANGSAL Nebulisasi 4 jam sekali Prednison tablet 15 mg/hari (puyer) Pantau perkembangan pasien (laju pernafasan, retraksi, dsb.) setiap 6 jam

X. TINDAK LANJUT

o Perkembangan pasien dipantau

o Orang tua pasien diedukasi mengenai pencegahan paparan terhadap pencetus asma

o Menganjurkan orang tua pasien agar Menghindari konsumsi makanan manis,

berpengawet, dan minuman dingin pada pasien

o Tidak membiarkan pasien beraktivitas yang terlalu melelahkan

o Menghindari pasien dari paparan asap rokok

o Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan (terutama dari debu)

o Memberikan Edukasi kepada orang tua untuk mengenali tanda dan gejala serangan

asma.

o Memberikan Edukasi mengenai penanganan medikamentosa (short- acting β2 gonis

secara nebuliser maupun oral) terhadap serangan asma.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 12

Page 13: PRESKAS Asma by Ravi

XI. FOLLOW UP

Tanggal S O

27/1/2011 Sesak nafas (+) batuk berdahak (+) pilek (+).

TD (mmHg)

N (x/menit)

S(°C)

RR (x/menit)

Kepala: CA -/-, SI -/-Mulut: bibir

sianosis faring hiperemis, T2/T2,

Thorax: Paru : I : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri. Retraksi interkostal (+), supra sternal (+)Pe : sonor pd kedua lapang paruAu :Rh+/+, Wh +/+ Abd: I : datar, retraksi epigastrium (+),pa : supel, timpani , nyeri tekan (-), pe : timpani Au : BU (+) 5x/menit

90/60 100110

36,836,5 40

28/1/2011 Sesak (-), batuk berdahak (+)berkurang, pilek (+).

90/60 120 36,9 30 Kepala: CA -/-, SI -/-Mulut: bibir

sianosis faring hiperemis, T2/T2,

Thorax: Paru : I : pergerakan dinding

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 13

Page 14: PRESKAS Asma by Ravi

dada simetris kanan dan kiri. Retraksi interkostal (-), supra sternal (-)Pe : sonor pd kedua lapang paruAu :Rh+/+, Wh -/- Abd: I : datar, retraksi epigastrium (-),pa : supel, timpani , nyeri tekan (-), pe : timpani Au : BU (+)

4x/menit

XII. PEMBAHASAN

Asma merupakan penyakit dengan karakteristik

1. Obstruksi saluran nafas yang reversibel baik secara spontan maupun dengan pengobatan .

2. Inflamasi saluran nafas.3. Peningkatan respons saluran nafas terhadap berbagai rangsangan.

Obstruksi saluran nafas ini ,memberikan gejala- gejala sesak nafas, batuk dan mengi ; pada pasien ini terdapat sesak nafas dan mengi yang sebelumnya didahului oleh adanya infeksi saluran nafas akut dengan gejala batuk dan pilek sebagai pencetusnya, akibat adanya potensi peningkatan saluran nafas terhadap berbagai rangsangan hingga menyebabkan terjadinya Inflamasi saluran nafas yang berakhir dengan Obstruksi saluran nafas.

Berdasarkan prevalensi, asma dipengaruhi oleh beberapa faktor natra lain jenis kelamin, umur pasien status atopi, faktor keturunan serta faktor lingkungan. Dalam hal kasus ini penderita adalah seorang anak laki-laki yang prevalensinya 1,5 : 1 terahadap anak perempuan dan.

Varian bentuk asma pada pasien ini adalah Asma episodik berat dan berulang karena pada kasus ini pasien telah mendapatkan serangan sejak usia 8 bulan dengan kekerapan kejadian yang awalnya jarang menjadi sering dimana dapat 4-5 kali dalam.Serangannya berat dan sering hingga memerlukan perawatan rumah sakit. berhubungan dengan infeksi virus saluran nafas. Di luar serangan aktivitas normal dan tanda-tanda alergi tidak menonjol.

Ditinjau dari segi etiologi terdapat faktor predisposisi genetik pada pasien ini di mana ayah dan nenek dari ayahnya juga penderita asma, sedangkan asma diturunkan secara

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 14

Page 15: PRESKAS Asma by Ravi

poligenik dan alergi (atopi) yang salah satu faktor pencetus asma juga diturunkan secara genetik

Pasien pada kasus ini lengkap mengalami 3 stadium, yaitu :

Stadium 1 :

di mana pasien menderita batuk batuk sebelum sesak nafas yang kemudian menyebabkan iritasi kemudian edema dinding bronkus.

Stadium 2 :

Pasien kemudian menderita batuk berdahak dan pilek yang jernih, pada stadium ini pasien mulai merasa sesak nafas dan bernafas lebih dalam setelah 1-3 hari menderita batuk pilek

Pada pasien ini menarik nafas menjadi sulit dan menghembusak nafas jadi memanjang, suara nafas berbunyi mengi, hidung kembang kempis, dada tenang dan perut naik turun cepat dan dalam hingga ulu hati dan sela antar tulang iga pasien terlihat cekung saat pasien menghirup nafas, wajah tampak pucat dan bibir tampak agak kebiruan

Stadium 3 :

Telah terjadi obstruksi pada pasien ini sehingga nafas menjadi cepat dan dangkal disertai frekuensi pernafasan yang meningkat.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan

• Laju pernapasan : 42 x/menit • Wajah : Palor • Hidung : Sekret +/+, tidak ada deviasi, konka media hiperemis,

septum, pernapasan cuping hidung +/+• Pulmo

• Inspeksi : Simetris saat statis dan dinamis, Retraksi (+) pada supra sternal, inter costa.

Abdomen Inspeksi : Datar, distensi abdomen (-), Retraksi epigastrium (+)

Dari pemeriksaan penunjang pada pasien ini didapatkan hasil leukositosis yang menandakan adanya infeksi yang kemungkinan sebagai pencetus terjadinya serangan asma. Terdapat limfositosis yang menggambarkan penyakit yang kronis. Dan peningkatan jumlah eosinofil yang memberikan gambaran adanya atopi.

Atas dasar hasil temuan pada anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang itulah diagnosis asma derajat serangan berat episodik sering pada kasus pasien ini.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 15

Page 16: PRESKAS Asma by Ravi

Diagnosis banding dengan pneumonia karena pertimbangan atas gejala dan tanda-tanda fisik yang sangat mirip. Untuk itu masih diperlukan pemeriksaan penunjang lain berupa : pemeriksaan AGDA, Ig E/Ig E spesifik, rontgen thorak.

Pasien ini dirawat atas indikasi status asmatikus yang tidak respon terhadap pengobatan medika mentosa dan ketergantungan dengan terapi oksigen dan kesulitan pemberian cairan per oral sehingga diperlukan pemasangan infusan.

Tata laksana gawat darurat serangan asma akut meliputi :

1. Pemberian oksigen dengan pemantauan pulse oxymeter 2. Cairan intra vena untuk mengatasi dehidrasi 3. Nebulizer bronkodilator

o Salbutamol 0,1-0,3 mg/kgBB/dosis, minimum 1,25 ml NaCl 0,9 % dapat

diulang tiap 20 menit, bila dibutuhkandapat dilakukan nebulisasi kontinu 0,5 mg/kgBB/jam, maksimum 15 mg/jam

4. Steroido Metil prednisolon 1-2 mg/kgBB inra vena

5. Aminofilin diberikan bila terapi diatas tidak memberikan respons yang baik o Dosis inisial 5-7 mg/kgBB, diberikan dalam 20 menit (dosis harus disesuaikan

bila pasien dalam tereapi teofilin)o Rumatan 0,9 – 1,1 mg/kgBB/jam

o Dosis disesuaikan dengan kondisi klinis dan kadar teofilin serum

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 16

Page 17: PRESKAS Asma by Ravi

6. Monitor respon terapi , tanda vital dan efek samping obat termasuk hipertensi, muntah , disritmia, hipokalemia dan kejang.

7. Intubasi dipertimbangkan pada kasus dengan ancaman gagal nafas yang tidak respons dengan pengobatan medika mentosa.

Pada kasus ini pasien sudah mendaptkan perbaikan pada tahap no 4 yaitu pemberian steroid berupa metil prednisolon. Dan pasien di monitor bahkan diberikan nebulisasi / 4 jam di bangsal anak. Tidak ada tanda- tanda efeksamping dari obat obat yang telah diberikan .

DAFTAR PUSTAKA

Akib, Arwin AP. 2007.Buku Ajar Alergi-Imunologi Anak, Edisi Kedua. Jakarta: Ikatan Dokter Anak Indonesia. Hlm. 253-266.

Kliegman, Robert M, etc. 2007. Nelson Textbook of Pediatrics, 18th ed. Philadelphia: Saunders Elsevier. p.628-640.

Hay, William W, etc. 2007. Current Diagnosis & Treatment in Pediatrics 18thed. USA : McGraw-hill Companies. p.1184-1185.

Buku ajar Pediatri Gawat Darurat jilid pertama penyunting antonius H.Pudjiadi Abdul Latief. IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA

Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak jilid 3 , oleh Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas iindonesia.

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak RS Raden Said Sukanto Page 17