preskas andhia

36
BAB I PENDAHULUAN Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan  pada bayi baru lahir.L ebih dari !" bayi #ukup bulan yang kembali dira$at dalam minggu  pertama kehidupan disebabkan oleh keadaan ini.Hiperbilirubinemia menyebabkan bayi terlihat ber$arna kuning% keadaan ini timbul akibat akumulasi pigmen bilirubin &'(% )!(  bilirubin I* alpha+ yang ber$arna ikterus pada sklera dan kulit.Isomer bilirubin ini berasal dari degradasi heme yang merupakan komponen haemoglobin mamalia. Pada masa transisi setelah lahir% hepar belum berfungsi se#ara optimal% sehingga proses glukuronidasi bilirubin tidak ter ,adi se#ara maksimal. -ea daa n ini aka n menyeb abkan dominas i bili rubin tak terk on, uga si di dal am dar ah. Pad a keb any aka n bay i bar u lah ir% hip erbili rubine mia tak terk on, uga si mer upa kan fenomena tran sisi ona l yan g nor mal % teta pi pad a beb erap a bay i% ter,adi peningkatan bilirubin se#ara berlebihan sehingga bilirubin berpotensi men,adi toksik dan dapat menyebabkan kematian dan bila bayi tersebut dapat bertahan hidup pada ,angka  pan,ang akan menimbulkan sekuele neurologis. Dengan demikian% setiap bayi yang mengalami kuning% harus dibedakan apakah ikterus yang ter,adi merupakan keadaan yang fisio logi s atau patologi s serta dimoni tor apakah mempunya i ke#enderungan untuk  berkembang men,adi hiperbilirubinemia yang berat. leh kar ena itu% seti ap bay i den gan ikt erus har us men dapatkan per hat ian% teru tama apabila ikterus ditemukan dalam /' ,am pertama kehidupan bayi atau bila kadar bilirubin meningkat 0 ! mg1dL &0 23mol1L+ dalam /' ,am. Proses hemolisis darah% infeksi berat% ikterus yang berlangsung lebih dari ) minggu serta bilirubin direk 0) mg1dL ,uga merupakan keadaan yang menun,ukkan kemungkinan adanya ikterus patologis. Dalam keadaan tersebut  penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik4baiknya agar akibat buruk ikterus dapat dihindarkan Hub ung an ber at bad an lahir dengan usi a ges tasi mer upa kan sala h satu ind ika tor kesehat an bay i baru lahir ya ng men#ermink an pert umb uhan intr auter in ya ng da pat mempermudah antisipasi morbiditas dan mortalitas selan,utnya. Bera$al dari fakta klinis  bah$a bayi dengan masalah berat badan lahir dan atau usia gestasi memiliki masalah klinis yang seru pa% yai tu ganggu an per kembangan fisi k % gangguan per kembangan men tal dan kelain an kong enital maka  American Academy of Pediatrics , Comitee on Fetus and Newborn

Upload: chandra

Post on 06-Jul-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 1/36

BAB I

PENDAHULUAN

Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan

 pada bayi baru lahir.Lebih dari !" bayi #ukup bulan yang kembali dira$at dalam minggu

 pertama kehidupan disebabkan oleh keadaan ini.Hiperbilirubinemia menyebabkan bayi

terlihat ber$arna kuning% keadaan ini timbul akibat akumulasi pigmen bilirubin &'(% )!(

 bilirubin I* alpha+ yang ber$arna ikterus pada sklera dan kulit.Isomer bilirubin ini berasal

dari degradasi heme yang merupakan komponen haemoglobin mamalia. Pada masa transisi

setelah lahir% hepar belum berfungsi se#ara optimal% sehingga proses glukuronidasi bilirubin

tidak ter,adi se#ara maksimal. -eadaan ini akan menyebabkan dominasi bilirubin tak 

terkon,ugasi di dalam darah. Pada kebanyakan bayi baru lahir% hiperbilirubinemia tak 

terkon,ugasi merupakan fenomena transisional yang normal% tetapi pada beberapa bayi%

ter,adi peningkatan bilirubin se#ara berlebihan sehingga bilirubin berpotensi men,adi toksik 

dan dapat menyebabkan kematian dan bila bayi tersebut dapat bertahan hidup pada ,angka

 pan,ang akan menimbulkan sekuele neurologis. Dengan demikian% setiap bayi yang

mengalami kuning% harus dibedakan apakah ikterus yang ter,adi merupakan keadaan yang

fisiologis atau patologis serta dimonitor apakah mempunyai ke#enderungan untuk 

 berkembang men,adi hiperbilirubinemia yang berat.

leh karena itu% setiap bayi dengan ikterus harus mendapatkan perhatian% terutama

apabila ikterus ditemukan dalam /' ,am pertama kehidupan bayi atau bila kadar bilirubin

meningkat 0 ! mg1dL &0 23mol1L+ dalam /' ,am. Proses hemolisis darah% infeksi berat%

ikterus yang berlangsung lebih dari ) minggu serta bilirubin direk 0) mg1dL ,uga merupakan

keadaan yang menun,ukkan kemungkinan adanya ikterus patologis. Dalam keadaan tersebut

 penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik4baiknya agar akibat buruk ikterus dapat

dihindarkan

Hubungan berat badan lahir dengan usia gestasi merupakan salah satu indikator 

kesehatan bayi baru lahir yang men#erminkan pertumbuhan intrauterin yang dapat

mempermudah antisipasi morbiditas dan mortalitas selan,utnya. Bera$al dari fakta klinis

 bah$a bayi dengan masalah berat badan lahir dan atau usia gestasi memiliki masalah klinis

yang serupa%yaitu gangguan perkembangan fisik % gangguan perkembangan mental dan

kelainan kongenital maka  American Academy of Pediatrics, Comitee on Fetus and Newborn

Page 2: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 2/36

menyarankan agar semua bayi baru lahir diklasifikasikan menurut berat badan lahir 

 berdasarkan usia gestasi.

5idak semua bayi baru lahir yang memiliki berat badan lahir kurang dari /!66 gram

lahir kurang bulan dan tidak semua bayi dengan berat badan lahir lebih dari /!66 gram

adalah aterm. Hal ini ddokumentasikan oleh penelitian 7uen$ald &)826+ yang menun,ukan

 bah$a sepertiga bayi baru lahir dengan berat badan rendah sebenarnya adalah aterm. leh

sebab itu diperlukan tin,auan lebih lan,ut mengenai berat badan lahir dan usia gestasi. )%/

Page 3: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 3/36

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1. IDENTITAS PASIEN

 Nama 9 By. Ny D:

5anggal1;am Lahir 9 )< =ebruari /6)2

;enis -elamin 9 Laki4laki

Umur 9 6 hari

>ara Persalinan 9 ?pontan

A @ ? 9 448

BBL 9 /'66 gram

Alamat 9 Bedono% ;ambu

5anggal masuk ? : )< =ebruari /6)2

2.2. ANAMNESIS 15/02/16

-eluhan Utama  : Berat badan lahir rendah% kekuningan pada daerah kepala dan badan.

i$ayat Penyakit ?ekarang :

Bayi lahir spontan di C- ?UD Ambara$a% Pasien lahir #ukup bulan &usia kehamilan <84'6

minggu+ dengan ri$ayat ketuban pe#ah dini pada tanggal )< =ebruari /6)2 pukul .'6. Padasaat lahir keadaan umum pasien baik% apgar s#ore 448% kesadaran #ompos mentis% gerak 

aktif% menangis kuat% kemerahan serta tidak di,umpai kelainan ba$aan. ?etelah ' hari dira$at

di bagian perinatologi ?UD ambara$a kulit pasien terlihat ber$arna kekuningan.

-ekuningan tampak di $a,ah% leher% dan dada sampai ke perut. ?elama di ra$at di

Perinatologi pasien tidak pernah mengalami ke,ang maupun penurunan kesadaran. Buang air 

 besar tidak tampak seperti dempul.

Page 4: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 4/36

i$ayat -ehamilan dan Persalinan ?ekarang:

?elama kehamilan berat badan ibu naik kg.ibu memeriksakan kehamilan nya pada bidan

dan kontrol se#ara tidak teratur sebanyak < kali selama kehamilan. ?elama kehamilan ibu

tidak pernah minum obat selain dari bidan% yaitu dua ma#am obat tablet ber$arna merah

)1hari dan tablet $arna kuning ke#il )1hari selama tiga bulan dan diberi suntikan )

kali.i$ayat ibu sakit tekanan darah tiggi selama kehamilan disangkal.i$ayat sakit kuning%

kelainan darah dan kekurangan darah dalam keluarga disangkal.i$ayat mengkonsumsi obat4

obatan1,amu selain dari bidan selama hamil1saat bersalin disangkal. ri$ayat memelihara

ku#ing disangkal.Ibu dan ayah tidak mengetahui golongan darah mereka.

Pada / ,am ?? ibu pasien mengaku ketuban pe#ah dan ibu segera dilarikan ke ?.

Ibu pasien kemudian melahirkan bayinya se#aran normal pada pukul 6.'6. i$ayat tekanan

darah tinggi &4+% ken#ing manis &4+. Ibu pasien mengaku selama mengontrol kehamilannya

tekanan darahnya selalu normal yaitu berkisar antara )664)/6 mmHg. -eluhan lain seperti

kaki bengkak maupun pusing berulang &4+

Bayi lahir spontan B. di C- ?UD Ambara$a langsung menangis. Bayi kemudian

lahir dengan A4?9 448% kesadaran #ompos mentis% gerak aktif% menangis kuat% kemerahan

BL /'66 gram.?untikan Fit - dan salep mata &G+.

i$ayat Penyakit -eluarga9

Hipertensi &4+% Diabetes &4+% Asma &4+

PEMERIKSAAN FISIK (17 Februr! 2016"

S##u$ Pre$e%#

• -eadaan Umum 9 5ampak sakit sedang

• -esadaran 9 >ompos mentis

•  Nadi 9 )' 1mnt

• =rekuensi nafas 9 ' 1mnt

• ?uhu 9 <%)6>

• Berat badan lahir 9 /%' kg

Berat badan sekarang 9 /%<! kg

Page 5: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 5/36

STATUS &ENERALIS

Ke'!%% u)*$ )u'!#/$ub)u#% +%, e%+e'uru- :

4 Ber#ak4ber#ak hiperpigmentasi 9 &4+

4 Pu#at 9 &4+

4 ?ianosis 9 &4+

4 Ikterus 9 &G+ -ramer II

4 Perdarahan 9 &4+

4 Edema umum 9 &4+

4 5urgor 9 baik  

4 Lemak di ba$ah kulit 9 #ukup

4 Pemb. -elen,ar generalisata 9 &4+

Ke'

4 Bentuk 9 normal% simetris

4 ambut 9 hitam% menyeluruh

4 -ulit 9 ikterus &G+

4 ata 9 kon,ungtiFa ananemis% sklera kuning% kornea

 ,ernih% pupil isokor% refleks #ahaya&G+.

4 5elinga 9 bentuk normal% simetris% liang lapang% serumen &4+

4 Hidung 9 bentuk normal% sekret &4+% septum tidak deFiasi

4 ulut 9 bibir tidak sianosis% lidah tidak kotor &4+

Le-er

4 Bentuk 9 simetris

4 5rakhea 9 di tengah

4 -7B 9 Pembesaran &4+

4 -ulit 9 5ampak kuning

 T-*r) 

4 Bentuk 9 normal% simetris

4 etraksi 9 &4+

4 >olumna Fertebralis 9 gibbus &4+

4 -ulit 9 5amapak -uning

Page 6: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 6/36

%#u%,

Inspeksi 9 iktus #ordis tidak terlihat

  Palpasi 9 iktus #ordis teraba sela iga IC garis

mid#laFi#ula kiri

Auskultasi 9 Bunyi ,antung I4II murni%murmur &4+

Pru

  ANTERIOR POSTERIOR  

  KIRI KANAN KIRI KANAN

INSPEKSI Pergerakan

 pernafasan

simetris

Pergerakan

 pernafasan

simetris

Pergerakan

 pernafasan

simetris

Pergerakan

 pernafasan

simetris

PALPASI =remitus taktil

kanan

=remitus taktil

kiri

=remitus taktil

kanan

=remitus taktil

kiri

AUSKULTASI ?uara nafas

Fesikuler 

onkhi &4+

:heeing &4+

?uara nafas

Fesikuler 

onkhi &4+

:heeing &4+

?uara nafas

Fesikuler 

onkhi &4+

:heeing &4+

?uara nafas

Fesikuler 

onkhi &4+

:heeing &4+

Ab*e%

4 Inspeksi 9 Perut datar% simetris dan umbilikus ber$arna kehitaman

4 Palpasi 9 turgor kulit #ukup% hepar dan lien tidak teraba

4 Auskultasi 9 bising usus &G+ normal

&e%!#'! e)$#er%

4 -elamin 9 Perempuan% tidak ada kelainan.

E)$#re!#$

4 ?uperior 9 edem &414+% sianosis &414+% akral dingin &414+% ikterus &414+

4 Inferior 9 edem &414+% sianosis &414+% akral dingin &414+% ikterus &414+

4 Neurologis 9 efleks fisiologis &G+ normal

 efleks patologis &4+

angsang meningeal &4+

Page 7: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 7/36

Re'e)$ Pr!!#! 

• ooting 9 G

• oro 9G1G

• 5oni# Ne#k 9G1G

• Babinsky 9 G

• Palmar 7rasp 9G

• Plantar 7rasp 9G

B''r S3*re

Page 8: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 8/36

Ballard s#ore 9 '6

-esan 9sesuai dengan usia kehamilan <8 minggu

-esan 9 tidak ada tanda tanda distres pernafasan

Page 9: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 9/36

-esan 9 #ukup bulan% ke#il untuk masa kehamilan

Laboratorium )<1/1)2

Peer!)$% 4$!' N!'! Ruu)%

Hemoglobin )2.! )<.!4)8.! g1dl

Hematokrit 51.1 <4'"

Leukosit 16. 2.64).6 )6<1JL

5rombosit )8<.666 )!6.666 @ '!6.666

KIMIA DARA4 15/2/16

Bilirubin total 2.) mg" &K).6+

Bilirubin direk 6./! mg"&K6./!+

Bilirubin indirek 2.'2 mg"&K6.!+

KIMIA DARA4 17/2/16

Bilirubin total .< mg" &K).6+

Page 10: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 10/36

Bilirubin direk 0.2 ,(80.25"

Bilirubin indirek 6.1 ,(80.75"

2.5. D!,%*$!$ Ker

Berat Badan Lahir endah

4 Ikterik Neonatorum

4 Infeksi Neonatal

2.6 Re%3% Ter!

 

In,ekai Cit -) )) g

 

7entami#in 5

 

In,. >efotaim /)66mg

 

=ototerapi / )66mg &iF+

 

onitor -U dan 55C% dan distress pernafasan

 

5ermoregulasi

2.7 FOLLO9 UP

4r!/#%,

,'

S O A P

)<1/1/6)2 5elah lahir  

 bayi laki laki

dari ibu

7)P6A6 usia

kehamilan <8

minggu

dengan -PD

-U 9 baik 

-esadaran 9

>

7erak aktif%

nafas spontan%

anus G%

Apgar s#ore 94

48

H 9

)'1menit

9 !61menit

59<2.

BBLR

#er

$*%#%

;u#

$u3e%u

 

IMD

 

I% <!# ) 1=1

 

&e%#!3!%

#e#e$ #

 

L#!-e%+u$u!

 

Ter*re,u'

$!

4b*

 

;e*#=!

2=100,

 

M*%!#*r!%,

KU TT>

!$#re$

Page 11: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 11/36

BB 9 /'66 gr 

>aput G

er%$%

1/2/2016 Me%%,!$ )u#

(?" ,er)  

)#! (?" BAB

(?" N$

$*%#%

$!%*$!$("

4R : 1=/

Rr : @=/

T :@6. er#

BBS : 2@60

Bb'r #er

$*%#%

e%,% )

Ter! '%u#

15/2/2016 Me%%,!$ )u#

(?" ,er)  

)#! (?" %$

$*%#% . 4R :

10/

Rr : =/e%!#

T : @7.1er# I)#er!)  

)rer

1

BB :

2@00

Bb'r #er

3u#

$u3e%u

!)#eru$

%e*%#*ru

Ne*%#'

!%e3#!*%

Ter! '%u#

F*#*#er!

1=2

D!!# $!

=033

16/2/2016 Me%%,!$ )u#

? ,er) )#! 

? %$

$*%#% BAB

? BAK ?

S!%*$!$ C 

4R : 15/

Rr : 60=/

Krer II.

BB : 2200 ,r

BLLR  

I)#er!)  

%e*%#

*ru

!%e)$!

%e*%#

'

Ter! '%u#

17/2/2016 Me%%,!$ )u# %e*%# L%u#)% #er!.

Page 12: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 12/36

&er) )#! 

N$ $*%#%

I)#er!) 

Rr : 52=/e%!#

4r :

1@=/e%!#

SO2 :

Krer 1

'

!%e)$!

!)#er!)  

%e*%#

*ru

bb'r

F*#*#er!

1=12 .

Se#e'- !#u

$#*

I. TINAUAN PUSTAKA

Page 13: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 13/36

A. B+! Ber# L-!r Re%-

1.  De!%!$!

Bayi berat lahir rendah &BBL+ adalah bayi dengan berat lahir kurang dari /!66 gram

tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam )

&satu+ ,am setelah lahir.

 

2. E!e!*'*,!

PreFalensi bayi berat lahir rendah &BBL+ diperkirakan )!" dari seluruh kelahiran di

dunia dengan batasan <%<"4<" dan lebih sering ter,adi di negara4negara

 berkembang atau sosio4ekonomi rendah. ?e#ara statistik menun,ukkan 86" ke,adian

BBL didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya <! kali lebih tinggi

dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari /!66 gram. BBL termasuk faktor 

utama dalam peningkatan mortalitas% morbiditas dan disabilitas neonatus% bayi dan

anak serta memberikan dampak ,angka pan,ang terhadap kehidupannya dimasa

depan . Angka ke,adian di Indonesia sangat berFariasi antara satu daerah dengan

daerah lain% yaitu berkisar antara 8"4<6"% hasil studi di daerah multi#enter 

diperoleh angka BBL dengan rentang /.)"4)%/ ". ?e#ara nasional berdasarkan

analisa lan,ut ?D-I% angka BBL sekitar %! ". Angka ini lebih besar dari target

BBL yang ditetapkan pada sasaran program perbaikan gii menu,u Indonesia ?ehat

/6)6 yakni maksimal "

@. E#!*'*,!

Persalinan kurang bulan1prematur 

Bayi lahir pada umur kehamilan kurang dari < minggu. Pada umumnya bayi kurang

 bulan disebabkan tidak mampunyai uterus menahan ,anin% gangguan selama

kehamilan% lepasnya plasenta lenih #epat dari $aktunya atau rangsangan yang

memudahkan ter,adinya kontraksi uterus sebelum #ukup bulan. Bayi lahir kurang

 bulan mempunyai organ dan alat tubuh yang belum berfungsi normal untuk bertahan

hidp di luar rahim. ?emakin muda umur kehamilan% fungsi organ tubuh semakin

 berkurang dan prognosanya semakin kurang baik. -elompok BBL ini sering

Page 14: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 14/36

mendapatkan penyulit atau komplikasi akibat kurang matangnya organ karena masa

gestasi yang kurang &prematur+

Bayi lahir ke#il untuk masa kehamilan

Bayi lahir ke#il untuk masa kehamilan adalah bayi yang mengalami hambatan

 pertumbuhan saat dalam kandungan &,anin tumbuh lambat atau retardasi pertumbuhan

intrauterin+ dengan berat lahir persentil ke < grafik pertumbuhan ,anin &Lub#hen#o+.

Hal ini dapat disebabkan oleh terganggunya sirkulasi dan efisiensi plasenta% kurang

 baiknya keadaan umum ibu atau gii ibu% atau hambatan pertumbuhan yang berasal

dari bayinya sendiri. -ondisi bayi lahir ke#il sangat tergantung pada usia kehamilan

saat dilahirkan dan berapa lama ter,adinya hambatan pertumbuhan itu dalam

kandungan.

Penyebab terbanyak ter,adinya BBL adalah kelahiran prematur. =aktor ibu yang lain

adalah umur% paritas% dan lain4lain. =aktor plasenta seperti penyakit Faskuler%

kehamilan kembar1ganda% serta faktor ,anin ,uga merupakan penyebab ter,adinya

BBL .

&)+ =aktor ibu

Penyakit

?eperti malaria% anaemia% sipilis% infeksi 5>H% dan lain4lain

-omplikasi pada kehamilan.

-omplikasi yang te,adi pada kehamilan ibu seperti perdarahan

antepartum% pre4eklamsia berat% eklamsia% dan kelahiran preterm.

Usia Ibu dan paritas

Angka ke,adian BBL tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan oleh

ibu4ibu dengan usia muda

=aktor kebiasaan ibu

=aktor kebiasaan ibu ,uga berpengaruh seperti ibu perokok% ibu pe#andu

alkohol dan ibu pengguna narkotika.

&/+ =aktor ;anin

Prematur% hidramion% kehamilan kembar1ganda &gemeli+% kelainan kromosom.

&<+ =aktor Lingkungan

Page 15: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 15/36

Mang dapat berpengaruh antara lain tempat tinggal di daratan tinggi% radiasi%

sosio4ekonomi dan paparan at4at ra#un

. K*'!)$!

-omplikasi langsung yang dapat ter,adi pada bayi berat lahir rendah antara lain 9

Hipotermia

Hipoglikemia

7angguan #airan dan elektrolit

Hiperbilirubinemia

?indroma ga$at nafas

Paten duktus arteriosus

Infeksi

Perdarahan intraFentrikuler 

Apnea of Prematurity

Anemia

asalah ,angka pan,ang yang mungkin timbul pada bayi4bayi dengan berat lahir 

rendah &BBL+ antara lain9

7angguan perkembangan

7angguan pertumbuhan

7angguan penglihatan &etinopati+

7angguan pendengaran Penyakit paru kronis

-enaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit

-enaikan frekuensi kelainan ba$aan

5. D!,%*$!$

enegakkan diagnosis BBL adalah dapat diketahui dengan dilakukan anamesis%

 pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun,ang.

Anamnesis

• Umur ibu

• i$ayat persalinan sebelumnya• ;umlah paritas% ,arak kelahiran sebelumnya

• -enaikan berat badan ibu selama hamil

• AktiFitas ibu yang berlebihan

• 5rauma pada ibu &termasuk post #oital trauma+

• Penyakit yang diderita selama hamil

• bat4obatan yang diminum selama hamil

Pemeriksaan fisik 

• Berat badan lahir /!66 g

Untuk BBL kurang bulan

5anda prematuritas

5ulang ra$an telinga belum terbentuk 

Page 16: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 16/36

asih terdapat lanugo &rambut halus pada kulit+

efleks masih lemah

Alat kelamin luar 9 pada perempuan labium mayus belum menutup

labium minus% pada laki4laki belum ter,adi penurunan testis dan

kulit testis rata &rugae testis belum terbentuk+ Untuk BBL -e#il untuk asa -ehamilan

5anda ,anin 5umbuh Lambat

5idak di,umpai tanda prematuritas seperti tersebut diatas

-ulit keriput

-uku lebih pan,ang

6. M%ee% Uu

?etiap menemukan BBL% lakukan mana,emen umum sebagai berikut 9

). ?tabilisasi suhu% ,aga bayi tetap hangat &->+

/. ;aga ,alan nafas tetap bersih dan terbuka

<. Nilai segera kondisi bayi tentang tanda Fital 9 pernafasan% denyut ,antung%

$arna kulit dan aktifitas

'. Bila bayi mengalami gangguan nafas% dikelola dengan gangguan nafas

!. Bila bayi ke,ang% hentikan ke,ang dengan antikonFulsan

2. Bila bayi dehidrasi% pasang ,alur intraFena% berikan #airan rehidrasi IC

. -elola sesuai dengan kondisi spesifik atau komplikasinya

Peber!% Nu#r!$! BBLR

Pemberian nutrisi pada bayi BBL bertu,uan untuk memasok nutrien dan kalori yang

dibutuhkan untuk men#apai peningkatan berat badan yang diharapkan. Prinsip utamanya

adalah menyesuaikan pertumbuhan intrauterin dengan ukuran saat ini dan usia kehamilan.

 Neonatus kehilangan hampir )6 " berat lahirnya dalam $aktu satu minggu pertama

kehidupannya. ?etelah beratnya turun% peningkatan berat badan yang diharapkan setiap hari

 berFariasi antara /64<6 gram1hari menurut usia kehamilan neonatus. Persyaratan kalori untuk 

men#apai pertumbuhan ini adalah )/6 k#al1kg1hr.

emberikan dukungan nutrisi yang #ukup untuk bayi dengan masalah kesehatan merupakan

suatu tantangan. Dukungan nutrisi dapat di#apai se#ara enteral% parenteral atau kombinasi

keduanya. ;ika aman dan dapat ditoleransi% pemberian asupan se#ara enteral merupakan #ara

 pemberian nutrisi yang alami dan dipilih &PNE-% /66+.

Pemberian makanan yang adekuat pada bayi dan anak yang sakit menurunkan angka

kesakitan dan kematian. Pemberian makan ini merupakan ) bagian penting dari proses

 penyembuhan baik pada penyakit akut maupun kronis &Diit pada anak sakit% )888+. Apabila

 penderita tidak dapat makan sendiri% maka makanan dapat diberikan baik se#ara enteral

Page 17: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 17/36

maupun parenteral. Bila sistem saluran pen#ernaan dapat berfungsi dengan baik maka nutrisi

enteral harus diutamakan dalam pemberiannya karena paling sedikit komplikasi

metaboliknya% relatif lebih murah% lebih fisiologis dibandingkan dengan nutrisi parenteral%

menghindari kemungkinan ter,adinya hipotrofi usus dan penurunan fungsi pankreas akibat

eliminasi dari saluran pen#ernaan. &?uandi.)888+.

1. e%!$ Nu#r!$! BBLR

;enis nutrisi yang baik untuk perkembangan bayi dengan berat badan lahir rendah

adalah mengandung tinggi protein% hal tersebut disebabkan protein merupakan nutrisi yang

mengandung at pembangun yaitu at yang dapat meningkatkan perkembangan sel dalam

tubuh seihngga dapat memper#epat maturasi dari organ tubuh &:ong% /66+. ;enis nutrisi

yang sering diberikan pada bayi dengan berat lahir rendah adalah A?I dan atau susu formula.

asing4masing ,enis nutrisi tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan serta kandungan

nutrisi yang berbeda yang mana dapat dilihat pada tabel /.) di ba$ah ini9

-andungan Nutrien

Berdasarkan ?atuan

;enis Nutrisi

Air ?usu Ibu &A?I+ ?usu =ormula

Energi &-;+ &kkal+

Lemak &g+

-arbohidrat &g+Protein &g+

-alsium &mg+

=osfor &mg+

agnesium &mg+

 Natrium &mEO+

(in# &mg+

>opper &mg+

Citamin

/8 &)+

<%2

%6)%

//

)'

/%!

6%

</6

26

ya

<! &!+

<%2

8%/%!

))/

!8

<%!

)%6

)6<6

)//

multi

A?I mempunyai keunggulan nutrisi dibandingkan susu formula% termasuk dalam hal

komposisi maupun penyerapan lemak yang lebih baik% serta beberapa at besi.

2. Ru#e Peber!% Nu#r!$!

a. Nutrisi per oral

Pemberian nutrisi per oral dipakai pada bayi dengan usia kehamilan 0<' minggu dan tidak 

terdapat ga$at napas &ke#epatan napas 26 1menit+. Pemberian nutrisi per oral ini bisa

melalui botol atau menetek langsung dari payudara ibu. Indikasi pemberian nutrisi melalui

Page 18: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 18/36

oral ini adalah bila bayi mampu mengisap dengan baik% dan dengan berat lahir diatas )!66

gram.

 b. Nutrisi Intragastrik

Pemberian nutrisi enteral melalui pipa nasogastrik atau orogastrik merupakan #ara yang

 paling sering dipakai untuk bayi kurang bulan usia kehamilan <' minggu% atau bayi dengan

gangguan koordinasi menelan akibat penyakitnya seperti ensefalopati% hipotoni% dan

abnormalitas maksilofasial. Pemberian nutrisi bisa se#ara bolus ataupun kontinu. Biasanya

dimulai dengan pemberian bolus tiap <4' ,am. Bayi prematur dengan berat 0)666 gram

umumnya dapat mentoleransi pemberian asupan se#ara graFitasi% bukan didorong dengan

semprit dan dilakukan pengukuran residu lambung setiap kali sebelum pemberian asupan

 berikutnya &7omella 5L% /668+.

#. Nutrisi 5ranspilorika

 Nutrisi traspilorika &masuk ke dalam duodenum atau ,e,enum+ telah banyak digunakan

dimasa lalu. Indikasi penggunaan nutrisi transpilorika adalah 9

)+. Intoleransi bayi terhadap nutrisi nasogastrik1orogastrik

/+. isiko tinggi aspirasi

<+. etensi atau regurgitasi gaster berat

'+. Abnormalitas anatomi traktus gastrointestinal seperti mikrogastria

@. Peber!% D!e# E%#er'

a. 5u,uan pemberian minum se#ara enteral

)+. emberikan dukungan nutrisi yang memadai melalui rute enteral terhadap bayi

 baru lahir yang bermasalah merupakan suatu tantangan

/+. Pemberian asupan mungkin terbatas oleh imaturitas% penyakit atau keduanya

<+. Dia$alinya dan ditingkatkannya pemberian asupan% pemilihan susu untuk bayi

 baru lahir dan #ara pemberian asupan harus dipertimbangkan se#ara seksama dalam

setiap kasus.

Page 19: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 19/36

 b. Pemberian inum

inum dapat diberikan sedini mungkin karena dengan pemberian minum sedini mungkin

dapat menurunkan intoleransi% pen#apaian nutrisi yang dibutuhkan dapat lebih dini% $aktu

yang dibutuhkan tinggal ditempat pera$atan lebih dini% preFalensi ter,adinya kolestasis

maupun enterokolitis nekrotikan dapat diturunkan. ?yarat mulai diberikan minum 9

)+. ?tabil se#ara hemodinamika

/+. 5idak ada ileus

<+. 5idak ada asidosis yang terlihat ,elas

'+. 5idak ada PDA yang terlihat ,elas

#. >ara1etode pemberian minum pada bayi

Pemberian asupan oral &payudara atau botol+ 9

• ?etidaknya usia <' minggu kehamilan

• 5idak terdapat ga$at napas &ke#epatan 261menit+

Pemberian asupan dengan pipa 9

•  -urang dari <' minggu kehamilan

• 7angguan neurologis &pengisapan1penelanan abnormal+

• 7a$at napas &tanpa hipoksia+

• 5ergantung pada Fentilator

@.1.7. P%u% eber!% !%u ber$r)% ber# b% (IDAI.2010" %#r '!% :

)+. Berat lahir )666 gram

a+ inum melalui pipa lambung

 b+ Pemberian minum a$al kurang atau )6 ml1kg1hari

#+ Asi perah1term formula1half4strength preterm formula

d+ ?elan,utnya minum ditingkatkan ,ika memberikan toleransi yang baik%

tambahkan 6%! @ ) ml interFal ) ,am setiap /' ,am

e+ ?etelah / minggu A?I perah atau full strength preterm formula sampai berat badan men#apai /666 gram

Page 20: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 20/36

/+. Berat lahir )6664)!66 gram

a. Pemberian minum melalui pipa lambung

 b. Pemberian minum a$al 9 kurang atau )6 ml1kg1hari

#. A?I perah1term formula1half4strength preterm formula

d. ?elan,utnya minum ditingkatkan ,ika memberikan toleransi yang baik 9

tambahkan ) @ / ml% interFal / ,am% setiap /' ,am

e. ?etelah / minggu 9 A?I perah atau formula sampai berat badan men#apai /666 gram

<+. Berat lahir )!664/666 gram

a. Pemberian minum melalui pipa lambung

 b. Pemberian minum a$al 9kurang atau )6 ml1kg1hari

#. A?I perah1term formula1half4strength preterm formula

d. ?elan,utnya minum ditingkatkan ,ika memberikan toleransi yang baik 9

tambahan /4' ml% interFal < ,am% setiap )/4/' ,am

e. ?etelah / minggu 9 A?I perah atau formula sampai berat badan men#apai /666

gram

'+. Berat lahir /6664/!66 gram

a. Apabila mampu sebaiknya diberikan minum per oral

 b. A?I perah1term formula

Berikut adalah tabel ,umlah #airan yang dibutuhkan bayi &mL1kg+

Ber#

-r! )e

1 2 @ 5?

1500 , 26 6 )66 )/6 )!6

1500 , 6 )66 )/6 )'6 )!6

@.1.. ;r eber!% !%u

)+. Pemberian minum langsung kedalam lambung dapat digunakan untuk bayi yang

tidak dapat menetek langsung dari puting susu ibu% seperti 9

a+ Bayi kurang bulan </ minggu usia kehamilan

Page 21: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 21/36

 b+ Bayi dengan #a#at neurologis

#+ Bayi dengan residual respiratory distress

Prosedur 9

a. enggunakan sonde orogastrik atau nasogastrik polietilen nomor ! atau

 b. Hadapkan kepala bayi ke samping dan ukur pan,ang  proxesus xiphoideus ke

daun telinga dan kemudian ke hidung

#. Beri tanda pan,ang sonde pemberian asupan menggunakan sepotong selotip

d. asukkan sonde melalui hidung atau mulut dengan leher bayi dalam posisi

fleksi

e. asukkan udara melalui sonde saat melakukan auskultasi perut untuk 

menimbulkan bising gelembung udara% kemudian lakukan aspirasi isi perut

se#ara lembut

/+. Pemberian asupan ke transpilorik

Indikasi 9

a+ Bayi dengan refluks parah atau tertundanya pengosongan lambung

 b+ Dapat digunakan se#ara rutin pada bayi dengan berat lahir sangat rendah

&BBL?1)666gram+

Prosedur 9

a+ asukkan sonde orogastrik &7+ seperti di,elaskan diatas

 b+ engukur sonde transpilorik &5P+ )6 #m lebih pan,ang daripada sonde 7

#+ iringkan pasien kearah kanan &dengan pinggul kiri menghadap ke atas+

d+ asukkan udara melalui sonde orogastrik9 )6 ml untuk bayi )666 gram dan

)!4/6 ml untuk bayi 0)666 gram

e+ asukkan sonde traspilorik

f+ 5unggu )64/6 menit dengan posisi neonatus miring ke kanan dan lakukan

aspirasi melalui sonde 5P dengan lembut

g+ ?onde 5P dianggap dalam posisi yang baik ,ika dapat mengaspirasi #airan

empedu.

Page 22: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 22/36

7. Pe%#u%

a+ -enaikan berat badan dan pemberian minum setelah umur hari

Bayi akan kehilangan berat badan selama 4)6 hari pertama.

Bayi dengan berat lahir 0)!66 g dapat kehilangan berat sampai

)6". Berat lahir biasanya ter#apai kembali dalam )' hari

ke#uali apabila ter,adi kmplikasi.

?etelah berat lahir ter#apai kembali% kenaikan berat badan

selama tiga bulan seharusnya 9

 b+ )!64/66 g seminggu untuk bayi )!66 g &misalnya /64<6 g1hari+

#+ /664/!6 g seminggu untuk bayi )!664/!66 g &misalnya <64<! g1hari+

Bila bayi sudah mendapat A?I se#ara penuh &pada semua

kategori berat+ dan telah berusia lebih dari hari 9d+ 5ingkatkan ,umlah A?I dengan /6 mL1kg1hari sampai ter#apai ,umlah )6

mL1kg1hari

e+ Apabila kenaikan berat tidak adekuat% tingkatkan ,umlah pemberian A?I

sampai /66 mL1kg1hari

f+ Apabila kenaikan berat tetap kurang dari batas yang telah disebutkan di atas

dalam $aktu lebih dari seminggu padahal bayi sudah mendapat A?I /66

mL1kg1hari% tangani sebagai -emungkinan kenaikan berat bdan tidak adekuat.

g+ 5anda ke#ukupan pemberian A?I

h+ Buang air ke#il minimal 2 kali dalam /' ,ami+ Bayi tidur lelap setelah pemberian A?I

 ,+ Peningkatan berat badan setelah hari pertama sebanyak /6 gram setiap hari

k+ Periksa pada saat ibu meneteki% apabila pada satu payudara dihisap% A?I akan

menetes dari payudara yang lain.

. Peu'%,% e%er!#

). ?uhu bayi stabil

/. 5oleransi minum per oral baik% diutamakan pemberian A?I

<. Ibu sanggup mera$at BBL di rumah.

Page 23: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 23/36

B. I)#eru$ Ne*%#*ru

1. Pe%-u'u%

Ikterus ter,adi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah. Pada sebagian besar 

neonatus% ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya.

Dikemukakan bah$a angka ke,adian ikterus terdapat pada 26" bayi #ukup bulan dan

6" bayi kurang bulan. Di ?U Dr. ?oetomo ?urabaya ikterus patologis 8%" &tahun

/66/+ dan )!%22" &tahun /66<+. ?AB Harapan -ita ;akarta melakukan transfusi

tukar )' kali1bulan &tahun /66/+. Di Hospital Bersalin -ualalumpur dengan tripple

 phototherapyQ tidak ada lagi kasus yang memerlukan tindakan transfusi tukar &tahun

/66'+% demikian pula di Cri,e UniFersitiet edis#h >entrum Amsterdam dengan

Qdouble phototherapyQ &tahun /66<+.

Ikterus ini pada sebagian penderita dapat bersifat fisiologis dan pada sebagian lagi

mungkin bersifat patologis yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau

menyebabkan kematian. leh karena itu% setiap bayi dengan ikterus harus

mendapatkan perhatian% terutama apabila ikterus ditemukan dalam /' ,am pertama

kehidupan bayi atau bila kadar bilirubin meningkat 0 ! mg1dL &0 2Jmol1L+ dalam /'

 ,am. Proses hemolisis darah% infeksi berat% ikterus yang berlangsung lebih dari )

minggu serta bilirubin direk 0) mg1dL ,uga merupakan keadaan yang menun,ukkan

kemungkinan adanya ikterus patologis. Dalam keadaan tersebut penatalaksanaan

ikterus harus dilakukan sebaik4baiknya agar akibat buruk ikterus dapat dihindarkan.

:alaupun pada tahun )864an kasus kernikterus sudah tidak ditemukan lagi di

:ashington% namun pada tahun )8864an ditemukan <) kasus kernikterus &data

7eorgeto$n UniFersity edi#al >entre :ashington D.>. tahun /66/+.

2. De!%!$!

I)#eru$ &,aundi#eQ+ ter,adi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah%

sehingga kulit &terutama+ dan atau sklera bayi &neonatus+ tampak kekuningan. Pada

orang de$asa% ikterus akan tampak apabila serum bilirubin 0 / mg1dL &0 ) Jmol1L+%

sedangkan pada neonatus baru tampak apabila serum bilirubin 0 ! mg1dL

& 02Jmol1L+.

Page 24: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 24/36

4!erb!'!rub!%e! adalah istilah yang dipakai untuk ikterus neonatorum setelah ada

hasil laboratorium yang menun,ukkan peningkatan kadar serum bilirubin.

Hiperbilirubinemia fisiologis yang memerlukan terapi sinar% tetap tergolong non

 patologis sehingga disebut E#essiFe Physiologi#al ;aundi#eQ. Digolongkan sebagai

hiperbilirubinemia patologis &Non Physiologi#al ;aundi#eQ+ apabila kadar serum

 bilirubin terhadap usia neonatus 0 8! 6166 menurut Normogram Bhutani.

@. Me#b*'!$e B!'!rub!%

Bilirubin merupakan produk yang bersifat toksik dan harus dikeluarkan oleh tubuh.

?ebagian besar bilirubin tersebut berasal dari degradasi hemoglobin darah dan

sebagian lagi dari hem bebas atau proses eritropoesis yang tidak efektif. Pembentukan

 bilirubin tadi dimulai dengan proses oksidasi yang menghasilkan biliFerdin serta

 beberapa at lain. BiliFerdin inilah yang mengalami reduksi dan men,adi bilirubin

 bebas atau bilirubin I* R &7br. /+. (at ini sulit larut dalam air tetapi larut dalam

lemak% karenanya mempunyai sifat lipofilik yang sulit diekskresi dan mudah melalui

membran biologik seperti plasenta dan sa$ar darah otak.

Bilirubin bebas tersebut kemudian bersenya$a dengan albumin dan diba$a ke hepar.

Dalam hepar ter,adi mekanisme ambilan% sehingga bilirubin terikat oleh reseptor 

membran sel hepar dan masuk ke dalam hepar. ?egera setelah ada dalam sel hepar 

ter,adi persenya$aan ligandin &protein M+% protein ( dan glutation hepar lain yang

memba$anya ke retikulum endoplasma hepar% tempat ter,adinya kon,ugasi. Proses ini

timbul berkat adanya enim glukoronil transferase yang kemudian menghasilkan

 bentuk bilirubin direk. ;enis bilirubin ini dapat larut dalam air dan pada kadar tertentu

dapat diekskresi melalui gin,al. ?ebagian besar bilirubin yang terkon,ugasi ini

diekskresi melalui duktus hepatikus ke dalam saluran pen#ernaan dan selan,utnya

men,adi urubilinogen dan keluar dengan tin,a sebagai sterkobilin. Dalam usus%

sebagian di absorpsi kembali oleh mukosa usus dan terbentuklah proses absorpsi

entero hepatik.

?ebagian besar neonatus mengalami peninggian kadar bilirubin indirek pada hari4hari

 pertama kehidupan. Hal ini ter,adi karena terdapatnya proses fisiologis tertentu pada

Page 25: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 25/36

neonatus. Proses tersebut antara lain karena tingginya kadar eritrosit neonatus% masa

hidup eritrosit yang lebih pendek &6486 hari+ dan belum matangnya fungsi hepar.

Peninggian kadar bilirubin ini ter,adi pada hari ke / @ < dan men#apai pun#aknya

 pada hari ke ! @ % kemudian akan menurun kembali pada hari ke )6 @ )'. -adar 

 bilirubinpun biasanya tidak 0 )6 mg1dL &)) Jmol1L+ pada bayi kurang bulan dan

)/ mg1dL &/6! Jmol1L+ pada bayi #ukup bulan.

asalah timbul apabila produksi bilirubin ini terlalu berlebihan atau kon,ungasi hepar 

menurun sehingga ter,adi kumulasi di dalam darah. Peningkatan kadar bilirubin yang

 berlebihan dapat menimbulkan kerusakan sel tubuh tertentu% misalnya kerusakan sel

otak yang akan mengakibatkan ge,ala sisa dikemudian hari% bahkan ter,adinya

kematian. -arena itu bayi ikterus sebaiknya baru dianggap fisiologis apabila telah

dibuktikan bukan suatu keadaan patologis. ?ehubungan dengan hal tersebut% maka

 pada hiperbilirubinemia% pemeriksaan lengkap harus dilakukan untuk mengetahui

 penyebabnya% sehingga pengobatanpun dapat dilaksanakan dini. 5ingginya kadar 

 bilirubin yang dapat menimbulkan efek patologis tersebut tidak selalu sama pada tiap

 bayi. Di ? Dr. ?oetomo ?urabaya% bayi dinyatakan menderita bilirubinemia apabila

kadar bilirubin total 0 )/ mg1dL &0 /6! Jmol1L+ pada bayi #ukup bulan% sedangkan

 pada bayi kurang bulan bila kadarnya 0 )6 mg1dL &0)) Jmol1L+.

Page 26: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 26/36

. E#!*'*,!

Hiperbilirubinemia dapat disebabkan oleh berbagai keadaan9

A. Pe%+ebb +%, $er!%,: 

). Hiperbilirubinemia fisiologis /. Inkompatibilitas golongan darah AB <. Breast

ilk ;aundi#eQ '. Inkompatibilitas golongan darah rhesus !. Infeksi 2. Hematoma

sefal% hematoma subdural% e#essiFe bruisingQ . ID &Infant of Diabeti# otherQ+

. Polisitemia 1 hiperFiskositas 8. Prematuritas 1 BBL )6. Asfiksia &hipoksia%

anoksia+% dehidrasi @ asidosis% hipoglikemia )). Lain4lain

B. Pe%+ebb +%, r%,: 

). Defisiensi 72PD &7lu#ose 2 @ Phosphat Dehydrogenase+ /. Defisiensi piruFat

kinase <. ?ferositosis kongenital '. Lu#ey @ Dris#oll syndrome &ikterus neonatorum

familial+ !. Hipotiroidism 2. Hemoglobinopathy

5. D!,%*$!$

Dari anamnesis% pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium terdapat beberapa

faktor risiko ter,adinya hiperbilirubinemia berat.

Ikterus yang timbul dalam /' ,am pertama &usia bayi /' ,am+

Inkompatibilitas golongan darah &dengan >oombs testQ positip+

Usia kehamilan < minggu

Penyakit4penyakit hemolitik &72PD% end tidalQ > S+

Ikterus 1 terapi sinar 1 transfusi tukar pada bayi sebelumnya

Hematoma sefal% bruisingQ

A?I eksklusif &bila berat badan turun 0 )/ " BB lahir+

as Asia 5imur% ,enis kelamin laki4laki% usia ibu /! tahun

kterus sebelum bayi dipulangkan

Infant Diabeti# otherQ% makrosomia

Polisitemia

Page 27: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 27/36

A%%e$!$

i$ayat kehamilan dengan komplikasi &obat4obatan% ibu D% ga$at ,anin% malnutrisi

intra uterin% infeksi intranatal+

i$ayat persalinan dengan tindakan 1 komplikasi

i$ayat ikterus 1 terapi sinar 1 transfusi tukar pada bayi sebelumnya

i$ayat inkompatibilitas darah

i$ayat keluarga yang menderita anemia% pembesaran hepar dan limpa.

Peer!)$% F!$!)

?e#ara klinis ikterus pada neonatus dapat dilihat segera setelah lahir atau beberapa

hari kemudian. Amati ikterus pada siang hari dengan lampu sinar yang #ukup. Ikterusakan terlihat lebih ,elas dengan sinar lampu dan bisa tidak terlihat dengan penerangan

yang kurang% terutama pada neonatus yang kulitnya gelap. Penilaian ikterus akan

lebih sulit lagi apabila penderita sedang mendapatkan terapi sinar.

5ekan kulit se#ara ringan memakai ,ari tangan untuk memastikan $arna kulit dan

 ,aringan subkutan. :aktu timbulnya ikterus mempunyai arti penting pula dalam

diagnosis dan penatalaksanaan penderita karena saat timbulnya ikterus mempunyai

kaitan erat dengan kemungkinan penyebab ikterus tersebut.

5abel ). Perkiraan klinis dera,at ikterus

Usia Ikterus terlihat pada -lasifikasi

Hari )

Hari /

Hari < dst.

?etiap ikterus yang terlihat

Lengan dan tungkai

5angan dan kaki

Ikterus berat

&Dikutip dari Peter >ooper% A.?uryono% Indarso =% et al. ;aundi#e. In 9 anaging

 Ne$born Problems 9 a guide for do#tor% nurses and mid$iFes% :H% /66< 9 =44=4

8+

5abel /. -lasifikasi Ikterus

5anya dan Lihat 5anda 1 7e,ala -lasifikasi

ulai kapan ikterus T

Daerah mana yang

ikterus T

Bayinya kurang bulan T

Ikterus segera setelah lahir 

Ikterus pada / hari

 pertama

Ikterus pada usia 0 )' hari

Ikterus patologis

Page 28: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 28/36

:arna tin,a T Ikterus lutut1 siku1 lebih

Bayi kurang bulan

5in,a pu#at

Ikterus usia <4)< hari

5anda patologis &4+

Ikterus fisiologis

&Dikutip dari Depkes I. -lasifikasi Ikterus =isiologis dan Ikterus Patologis. Dalam 9

Buku Bagan 5B &ana,emen 5erpadu Bayi uda ?akit+. etode 5epat 7una

untuk Paramedis% Bidan dan Dokter. Depkes I% /66)+

&e' % #% )'!%!$

7e,ala utamanya adalah kuning di kulit% kon,ungtiFa dan mukosa. Disamping itu

dapat pula disertai dengan ge,ala4ge,ala9

a+ Dehidrasi

o Asupan kalori tidak adekuat &misalnya9 kurang minum% muntah4muntah+

 b+ Pu#at

o ?ering berkaitan dengan anemia hemolitik &mis. -etidak#o#okan golongan

darah AB% rhesus% defisiensi 72PD+ atau kehilangan darah

ekstraFaskular.

#+ 5rauma lahir

o Bruising% sefalhematom &peradarahn kepala+% perdarahan tertutup lainnya.

d+ Pletorik &penumpukan darah+

o Polisitemia% yang dapat disebabkan oleh keterlambatan memotong tali

 pusat% bayi --

e+ Letargik dan ge,ala sepsis lainnya

f+ Petekiae &bintik merah di kulit+

o ?ering dikaitkan dengan infeksi #ongenital% sepsis atau eritroblastosis

g+ ikrosefali &ukuran kepala lebih ke#il dari normal+

o ?ering berkaitan dengan anemia hemolitik% infeksi kongenital% penyakit

hati

h+ Hepatosplenomegali &pembesaran hati dan limpa+

i+ mfalitis &peradangan umbilikus+

Page 29: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 29/36

 ,+ Hipotiroidisme &defisiensi aktiFitas tiroid+

k+ assa abdominal kanan &sering berkaitan dengan duktus koledokus+

l+ =eses dempul disertai urin $arna #oklat

o Pikirkan ke arah ikterus obstruktif% selan,utnya konsultasikan ke bagian

hepatologi.

6. Ker% !)#eru$

7e,ala kernikterus dikelompokkan men,adi 9

7e,ala akut 9 ge,ala yang dianggap sebagai fase pertama kernikterus pada

neonatus adalah letargi% tidak mau minum dan hipotoni.

7e,ala kronik 9 tangisan yang melengking &high pit#h #ry+ meliputi

hipertonus dan opistonus &bayi yang selamat biasanya menderita ge,ala

sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis% gengguan pendengaran%

 paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis+.

7. K*'!)$!

5er,adi kern ikterus yaitu keruskan otak akibat perlangketan bilirubin indirek pada

otak. Pada kernikterus ge,ala klinik pada permulaan tidak ,elas antara lain 9 bayi tidak 

mau menghisap% letargi% mata berputar4putar% gerakan tidak menentu &inFoluntary

moFements+% ke,ang tonus otot meninggi% leher kaku% dan akhirnya opistotonus. bayi

yang selamat biasanya menderita ge,ala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis%

gengguan pendengaran% paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis

. Peer!)$% Lb*r#*r!u

Pemeriksaan serumbilirubin &bilirubin total dan direk+ harus dilakukan pada neonatus

yang mengalami ikterus. 5erutama pada bayi yang tampak sakit atau bayi4bayi yang

tergolong risiko tinggi terserang hiperbilirubinemia berat.  Namun pada bayi yang

mengalami ikterus berat% lakukan terapi sinar sesegera mungkin% ,angan menunda

terapi sinar dengan menunggu hasil pemeriksaan kadar serumbilirubin.

Transcutaneous bilirubin &5#B+Q dapat digunakan untuk menentukan kadar serum

 bilirubin total% tanpa harus mengambil sampel darah. Namun alat ini hanya Falid

Page 30: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 30/36

untuk kadar bilirubin total )! mg1dL &/! Jmol1L+% dan tidak reliableQ pada kasus

ikterus yang sedang mendapat terapi sinar.

Pemeriksaan tambahan yang sering dilakukan untuk eFaluasi menentukan penyebab

ikterus antara lain 9

) 7olongan darah dan >oombs testQ

/ Darah lengkap dan hapusan darah

< Hitung retikulosit% skrining 72PD atau E5>#

' Bilirubin direk

Pemeriksaan serum bilirubin total harus diulang setiap '4/' ,am tergantung usia bayi

dan tingginya kadar bilirubin. -adar serum albumin ,uga perlu diukur untuk 

menentukan pilihan terapi sinar ataukah tranfusi tukar.

8. Pe%#')$%%

5u,uan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk 

mengendalikan agar kadar bilirubin serum tidak men#apai nilai yang dapat

menbimbulkan kern4ikterus1ensefalopati bilirubin% serta mengobati penyebab

langsung ikterus tadi. Pengendalian kadar bilirubin dapat dilakukan denganmengusahakan agar kon,ugasi bilirubin dapat lebih #epat berlangsung. Hal ini dapat

dilakukan dengan merangsang terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian

obat4obatan &luminal+.

Phenobarbital dapat menstimulus hati untuk menghasilkan enim yang meningkatkan

kon,ugasi bilirubin dan mengekskresikannya. bat ini efektif baik diberikan pada ibu

hamil untuk beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum melahirkan. Penggunaan

Phenobarbital pada post natal masih men,adi pertentangan karena efek sampingnya

&letargi+. >oloistrin dapat mengurangi bilirubin dengan mengeluarkannya le$at urine

sehingga menurunkan siklus enterohepatika

Pemberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin &plasma atau

albumin+% mengurangi sirkulasi enterohepatik &pemberian kolesteramin+% terapi sinar 

atau transfusi tukar% merupakan tindakan yang ,uga dapat mengendalikan kenaikan

kadar bilirubin. Dikemukakan pula bah$a obat4obatan &ICI7 9 Intra Cenous Immuno

Page 31: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 31/36

7lobulin dan etalloporphyrins+ dipakai dengan maksud menghambat hemolisis%

meningkatkan kon,ugasi dan ekskresi bilirubin.

Tbe' @. Pe%%,%% !)#eru$ ber$r)% )r $eru b!'!rub!%

U$!

Ter! $!%r Tr%$u$! #u)r

B+! $e-# F)#*r R!$!)*G B+! $e-# F)#*r R!$!)*G

,/L J*'/L ,/L J*'/L ,/L J*'/L ,/L J*'/L

Hari

)

?etiap ikterus yang terlihat )! /26 )< //6

Hari

/

)! /26 )< //6 /! '/! )! /26

Hari

<

) <)6 )2 /6 <6 !)6 /6 <'6

Hari

' dst

/6 <'6 ) /86 <6 !)6 /6 <'6

&Dikutip dari Ameri#an A#ademy of Pediatri#s. ?ub#ommittee on Hyperbilirubinemia.

anagement of hyperbilirubinemia in the ne$born infant <! or more $eeks of 

gestation. Pediatri#s /66' ))' 9 /8'+

)6. Ter! S!%rPengaruh sinar terhadap ikterus telah diperkenalkan oleh >remer se,ak )8!. Banyak 

teori yang dikemukakan mengenai pengaruh sinar tersebut. 5eori terbaru

mengemukakan bah$a terapi sinar menyebabkan ter,adinya isomerisasi bilirubin.

Energi sinar mengubah senya$a yang berbentuk '(% )!(4bilirubin men,adi senya$a

 berbentuk '(% )!E4bilirubin yang merupakan bentuk isomernya. Bentuk isomer ini

mudah larut dalam plasma dan lebih mudah diekskresi oleh hepar ke dalam saluran

empedu. Peningkatan bilirubin isomer dalam empedu menyebabkan bertambahnya

 pengeluaran #airan empedu ke dalam usus% sehingga peristaltik usus meningkat dan

 bilirubin akan lebih #epat meninggalkan usus halus.

Di ?U Dr. ?oetomo ?urabaya terapi sinar dilakukan pada semua penderita dengan

kadar bilirubin indirek 0)/ mg1dL dan pada bayi4bayi dengan proses hemolisis yang

ditandai dengan adanya ikterus pada hari pertama kelahiran. Pada penderita yang

diren#anakan transfusi tukar% terapi sinar dilakukan pula sebelum dan sesudah

transfusi diker,akan.

Page 32: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 32/36

Peralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah lampu neon

yang diletakkan se#ara pararel dan dipasang dalam kotak yang berfentilasi. Agar bayi

mendapatkan energi #ahaya yang optimal &<64'6 nm+ lampu diletakkan pada ,arak 

tertentu dan bagian ba$ah kotak lampu dipasang pleksiglass biru yang berfungsi

untuk menahan sinar ultraFiolet yang tidak bermanfaat untuk penyinaran. 7antilah

lampu setiap /666 ,am atau setelah penggunaan < bulan $alau lampu masih menyala.

7unakan kain pada boks bayi atau inkubator dan pasang tirai mengelilingi area

sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali sinar sebanyak mungkin

ke arah bayi.

Pada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat seluas4

luasnya% yaitu dengan membuka pakaian bayi. Posisi bayi sebaiknya diubah4ubah

setiap 24 ,am agar bagian tubuh yang terkena #ahaya dapat menyeluruh. -edua mata

ditutup namun gonad tidak perlu ditutup lagi% selama penyinaran kadar bilirubin dan

hemoglobin bayi di pantau se#ara berkala dan terapi dihentikan apabila kadar 

 bilirubin )6 mg1dL &)) Jmol1L+. Lamanya penyinaran biasanya tidak melebihi

)66 ,am.

Penghentian atau penin,auan kembali penyinaran ,uga dilakukan apabila ditemukan

efek samping terapi sinar. Beberapa efek samping yang perlu diperhatikan antara

lain 9 enteritis% hipertermia% dehidrasi% kelainan kulit% gangguan minum% letargi dan

iritabilitas. Efek samping ini biasanya bersifat sementara dan kadang4kadang

 penyinaran dapat diteruskan sementara keadaan yang menyertainya diperbaiki.

Page 33: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 33/36

)). Tr%$u$! Tu)r

5ransfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan dengan #epat

 bilirubin indirek dalam tubuh selain itu ,uga bermanfaat dalam mengganti eritrosit

yang telah terhemolisis dan membuang pula antibodi yang menimbulkan hemolisis.

:alaupun transfusi tukar ini sangat bermanfaat% tetapi efek samping dan

komplikasinya yang mungkin timbul perlu di perhatikan dan karenanya tindakan

hanya dilakukan bila ada indikasi &lihat tabel <+. -riteria melakukan transfusi tukar 

selain melihat kadar bilirubin% ,uga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin

&5abel '+

Tbe' . Kr!#er! Tr%$u$! Tu)r Ber$r)% Ber# B+! % K*'!)$!

Ber# B+!

(,r"

T!) K*'!)$!

(,/L"

R$!*

B!'!/A'b

A K*'!)$!

(,/L"

R$!*

B!'!/A'b

)/!6 )< !./ )6 '

)/!6 @ )'88 )! 2 )< !./

)!66 @ )888 ) 2. )! 2/666 @ /'88 ) ./ ) 2.

Page 34: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 34/36

V /!66 /6 ) ./

-onFersi mg1dL men,adi mmol1L dengan mengalikan ).)

&Dikutip dari Ameri#an A#ademy of Pediatri#s. ?ub#ommittee on Hyperbilirubinemia.

anagement of hyperbilirubinemia in the ne$born infant <! or more $eeks of 

gestation. Pediatri#s /66' ))' 9 /8'+

Mang dimaksud ada komplikasi apabila 9

)). Nilai AP7A < pada menit ke !

//. Pa/ '6 torr selama ) ,am

<<. pH %)! selama ) ,am

''. ?uhu rektal K <! >

!!. ?erum Albumin /%! g1dL

22. 7e,ala neurologis yang memburuk terbukti

. 5erbukti sepsis atau terbukti meningitis

. Anemia hemolitik

88. Berat bayi K)666 g )/%)!

Dalam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan ma#am darah yang akan

diberikan dan teknik serta penatalaksanaan pemberian. Apabila hiperbilirubinemia

yang ter,adi disebabkan oleh inkompatibilitas golongan darah AB% darah yang

dipakai adalah darah golongan rhesus positip. Pada keadaan lain yang tidak 

 berkaitan dengan proses aloimunisasi% sebaiknya digunakan darah yang bergolongan

sama dengan bayi. Bila keadaan ini tidak memungkinkan% dapat dipakai darah

golongan yang kompatibel dengan serum ibu. Apabila hal inipun tidak ada% maka

dapat dimintakan darah dengan titer anti A atau anti B yang rendah. ;umlah darah

yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara )'64)6 ##1kgBB.

a#am 5ransfusi 5ukar9

)).  Double VolumeQ artinya dibutuhkan dua kali Folume darah% diharapkan dapat

mengganti kurang lebih 86 " dari sirkulasi darah bayi dan " mengganti Hb bayi.

//.  Iso VolumeQ artinya hanya dibutuhkan sebanyak Folume darah bayi% dapat mengganti

2! " Hb bayi.

Page 35: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 35/36

<<.  Partial xchan!eQ artinya memberikan #airan koloid atau kristaloid pada kasus

 polisitemia atau darah pada anemia.

Tbe' 5. >*'ue Dr- Tr%$u$! Tu)r

Kebu#u-% Ruu$G

 Double VolumeQ BB Folume darah /

"in!le VolumeQ BB Folume darah

Polisitemia BB Folume darah &H#t sekarang @H#t yang diinginkan+

H#t sekarang

Anemia BB Folume darah &Hb yang diinginkan @ Hb sekarang+

&Hb donor @ Hb sekarang+

BB Folume darah &P>C yang diinginkan @ P>C sekarang+

&P>C donor+

W Colume darah bayi #ukup bulan ! ## 1 kg BB

W Colume darah bayi kurang bulan )66 ## 1kg BB

Dalam melaksanakan transfusi tukar tempat dan peralatan yang diperlukan harus

dipersiapkan dengan teliti. ?ebaiknya transfusi dilakukan di ruangan yang aseptik 

yang dilengkapi peralatan yang dapat memantau tanda Fital bayi disertai dengan alat

yang dapat mengatur suhu lingkungan. Perlu diperhatikan pula kemungkinan

ter,adinya komplikasi transfusi tukar seperti asidosis% bradikardia% aritmia% ataupun

henti ,antung.

Untuk penatalaksanaan hiperbilirubinemia berat dimana fasilitas sarana dan tenaga

tidak memungkinkan dilakukan terapi sinar atau transfusi tukar% penderita dapatdiru,uk ke pusat ru,ukan neonatal setelah kondisi bayi stabil &transportableQ+ dengan

memperhatikan syarat4syarat ru,ukan bayi baru lahir risiko tinggi.

Page 36: PRESKAS ANDHIA

8/17/2019 PRESKAS ANDHIA

http://slidepdf.com/reader/full/preskas-andhia 36/36

DAFTAR PUSTAKA

Etika isa% dkk. /66. Hiperbilirubinemia pada Neonatus. DiFisi Neonatologi BagianIlmu -esehatan Anak. =- UNAI1?U Dr. ?oetomo4?urabaya

-osim% . ?holeh% dkk. /66. Buku A,ar Neonatologi. Ed.I. Ikatan Dokter Anak 

Indonesia. ;akarta9 Badan Penerbit IDAI.Q

5im Paket Pelatihan -linik PNED. /66. Buku A#uan Pelayanan bstetri dan

 Neonatal Emergensi Dasar &PNED+. ;akarta.