preskas eva

102
Oleh : Eva Fitriana Moderator: dr. Erita Ilyas, SpA

Upload: syukri-md-bpharm

Post on 02-Jul-2015

162 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: preskas eva

Oleh : Eva Fitriana

Moderator:dr. Erita Ilyas, SpA

Page 2: preskas eva

STATUS PASIEN

Page 3: preskas eva

Identitas PasienNama : An.BP

Umur : 2 tahun 1 hari

TTL :Jayapura, 17 Januari 2009

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Suku Bangsa : Jawa

Alamat : Asrama Kesdam 17 Cendrawasih,

Papua

No. RM : 35-22-31

Tanggal masuk : 23 Desember 2010

Page 4: preskas eva

Identitas orang tuaData Orang Tua Ayah Ibu

NamaTn. K Ny. DS

Usia47 tahun 37 tahun

Pendidikan Terakhir D3 SMA

PekerjaanPNS Ibu Rumah Tangga

PangkatIII/B -

AgamaIslam Islam

Page 5: preskas eva

Anamnesa

Alloanamnesa dari ibu pasien pada tanggal 18 Januari 2011

Keluhan Utama:DEMAM

Keluhan Tambahan:Batuk, pilek, BAB

warna dempul, BAK seperti teh

Page 6: preskas eva

Riwayat Penyakit Sekarang

2 hari SMRS 1 hari SMRS

Demam terus menerus sampai suhu 38°C,

batuk,, dahak bening& encer,

pilek , cairan bening & encer

BAB warna dempul, padat,BAK seperti teh, perut semakin besar,

badan kuning

Sesak nafas (+)

Page 7: preskas eva

Riwayat Penyakit Dahulu

2 bulan 5 bulan 16 bulan 19 bulan

Mata Kuning,

BAB dempul,BAK teh

Perut tampak

membesar, sering mual dan muntah

Kista duktus koledokus

Operasi kista tidak

jadi dilakukan

Pemeriksaan histopatologi:

SIROSIS HEPATIS

Page 8: preskas eva

Riwayat Penyakit KeluargaPasien merupakan anak pertama tunggal.Ibu pasien mempunyai riwayat alergi

terhadap ikan. Ibu pasien juga memiliki riwayat penyakit asma pada saat usianya masih kecil. Tidak ada keluarga yang memiliki penyakit yang sama dengan pasien.

Page 9: preskas eva

Riwayat KehamilanIbu mengatakan selalu kontrol secara teratur ke

praktek bidan. Selama kehamilan ibu mengaku selalu dalam kondisi yang sehat.

Riwayat KelahiranAnak pertama, tunggal, spontan, ditolong oleh

dokter, cukup bulanSaat lahir langsung menangis, BL = 2300 g, PB =

orang tua pasien lupa, trauma saat lahir dan kelainan bawaan tidak ada

Page 10: preskas eva

Riwayat PerkembanganMengangkat kepala : orang tua lupaMeraih dan menggenggam : orang tua lupaSenyum sosial : 3 bulanBereaksi terhadap suara : orang tua lupaTengkurap : 4 bulanMengoceh : 3 bulanPertumbuhan gigi I : orang tua lupaDuduk : 9 bulanBerdiri : 12 bulanBerjalan : belum bisa

KESAN : Perkembangan tidak bisa dinilai karena ibu pasien lupa dengan waktu perkembangan anaknya.

Page 11: preskas eva

Riwayat makananUmur ASI/PASI Buah/biskuit Bubur susu Nasi Tim

0-2 bln ASI - - -

2-4 bln ASI - - -

4-6 bln ASI √ √ -

6-8 bln PASI (Chilkid) √ √ √

8-10 bln PASI (Chilkid) √ √ √Jenis makanan Frekuensi

Nasi pasien diberi bubur nasi, tiap hari, 4-5x/hari, 5 sendok makan, terkadang

diselingi dengan bubur milna sebanyak 2x/hari

Sayuran setiap hari, 3-4 kali/hari, jumlah tidak tentu

Daging setiap hari, 1 kali/hari, 1 potong/kali

Telur setiap hari, 1 kali/hari, 1 butir telur/kali

Ikan 2 – 3 kali/minggu, 1 x sehari, 1 potong/kali

Tahu setiap hari, 3-4 kali/hari, 1 potong/kali

Tempe setiap hari, 3-4 kali/hari, 1 potong/kali

Susu susu bubuk, 3-4 kali/hari, @60 cc/hari

kualitas dan kuantitas pemberian makanan baik, nafsu makan pasien sebelum sakit baik namun setelah sakit pasien mengalami penurunan nafsu makan.

Page 12: preskas eva

Riwayat imunisasiJenis I II III

BCG √1 bulan

- -

DPT √2 bulan

√4 bulan

√6 bulan

Polio √2 bulan

√4 bulan

√6 bulan

Campak - - -

Hep B √1 hari

√1 bulan

√5 bulan

Kesan : Imunisasi dasar tidak lengkap, imunisasi campak belum dilakukan karena pasien demam

Page 13: preskas eva

Pemeriksaan FisikDilakukan pada tanggal 18 Januari 2011 jam 13.30

Keadaan Umum : tampak sakit ringan

Kesadaran : compos mentis

Tinggi badan : 81 cm

Berat badan : 10,1 kg

Berat badan ideal : 11,5 kg

Nadi : 125 x/menit , reguler, kuat angkat

Suhu : 36,30C (axilla)

Pernafasan :35 x/menit, teratur

Berdasarkan grafik CDC yang dimodifikasi :

BB ideal = 11,5 kg

Status Gizi = 10,1 x 100%=87,82%

11,5 = mild malnutrition

Tinggi Umur = sesuai dengan usia 17 bulan perawakan pendek

Page 14: preskas eva

Kepala : Normocephal, ubun-ubun besar datar, dan sudah menutup

Mata: Konjunctiva tidak anemis, sklera ikterik +/+

Telinga : Bentuk simetris, sekret tidak adaHidung : Bentuk normal, nafas cuping hidung

tidak ada, sekret -/-Mulut : mukosa bibir lembap, terdapat

caries, stomatitis (+)Tenggorokan: tonsil T1-T1, faring tidak

hiperemisThoraks : normochest, simetreis saat statis

dan dinamis, tidak ada retraksi

Page 15: preskas eva

ParuInspeksi : Simetris saat statis dan dinamisPalpasi : Simetris kiri dan kanan, fremitus vokalis

simetrisPerkusi : Sonor di seluruh lapang paruAuskultasi : Suara nafas vesikuler, ronki -/-, wheezing -/-

JantungInspeksi : Iktus kordis tidak terlihatPalpasi : Iktus kordis teraba, tidak kuat angkat pada

sela iga IV linea midclavicula sinstraPerkusi : Batas atas : ICS II linea paraternal

sinistra Batas kanan : ICS IV linea parasternal

dextra Batas kiri : ICS V linea midclavicula

sinistraAuskultasi : BJ I-II reguler, murmur tidak ada, gallop

tidak ada

Page 16: preskas eva

Abdomen :Inspeksi : Cembung, tegang, terdapat

venektasi, asites (+), sikatriks (+)Auskultasi: Bising usus (+) normalPalpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lein

sulit dirabaPerkusi : Redup

Ekstremitas Penilaian Tangan kanan

Tangan kiri Tungkai kanan

Tungkai kiri

Suhu akral Hangat Hangat Hangat Hangat

Sianosis Ada Ada Ada Ada

Edema Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada

Jari tabuh Ada Ada Ada Ada

Kulit Ikterik Ikterik Ikterik Ikterik

Page 17: preskas eva

Pemeriksaan penunjangPemeriksaan laboratorium tanggal 23/12/2010 –

17/1/2011Jenis pemeriksa

an

24/12/2010

24/12/2010

25/12/2010

27/12/2010

31/12/2010

03/1/2011

10/1/2011

13/1/2011

17/1/2011

Hematologi Darah Rutin

Hb7.8* 10.4* 10.4* 9.0* 9.3* 9.3* 7.7* 7.8*

Hct25* 338 35* 30* 30* 29* 25* 26*

Eritrosit2.9* 3.8* 4.0* 3.4* 3.6* 3.5* 3.0* 2.9*

Trombosit68000* 45000

*28000* 25000* 58000* 68000* 32000

*50000*

MCV88 86 87 89 84 83 82 87

MCH27 27 26* 26* 26* 26* 26* 27

MCHC31* 32 30* 30* 31* 328 318 31*

Leukosit38000* 2700* 3500* 5400 4500* 4700* 38008 5300

Basofil 0 0 0 0 0 0

Eosinofil 4* 2 2 1 0 1

Batang 4 4 3 3 9 1

Segmen 72* 59 37* 73* 51 50

Page 18: preskas eva

Jenis pemeriksa

an

24/12/2010

24/12/2010

25/12/2010

27/12/2010

31/12/2010

03/1/2011

10/1/2011

13/1/2011

17/1/2011

Limfosist18* 34 56* 21 35 45*

Monosit 2 1* 2 2 5 3

Kimia

Protein total 5.7* 5.6*

Albumin 2.5* 3.1* 2.78 2.88 2.9* 2.5*

Globulin 3.0 3.1

Cholesterol 97

Trigliserida 181*

Bilirubin total 24.0* 28.9*

Bil.direct 13.7* 16.0*

Bil. Indirect 10.3* 12.9*

SGPT 94* 101

SGOT 207* 191

Page 19: preskas eva

Jenis pemeriksa

an

24/12/2010

24/12/2010

25/12/2010

27/12/2010

31/12/2010

03/1/2011

10/1/2011

13/1/2011

17/1/2011

Limfosist18* 34 56* 21 35 45*

Monosit 2 1* 2 2 5 3

Kimia

Protein total 5.7* 5.6*

Albumin 2.5* 3.1* 2.78 2.88 2.9* 2.5*

Globulin 3.0 3.1

Cholesterol 97

Trigliserida 181*

Bilirubin total 24.0* 28.9*

Bil.direct 13.7* 16.0*

Bil. Indirect 10.3* 12.9*

SGPT 94* 101

SGOT 207* 191

Page 20: preskas eva

Jenis pemeriksa

an

24/12/2010

24/12/2010

25/12/2010

27/12/2010

31/12/2010

03/1/2011

10/1/2011

13/1/2011

17/1/2011

Ureum15* 16*

Kreatinin 0.7 0.6*

Hematologi

PT 17”K14”

16”K11” 14”{K10”

APTT 36”K32”

55”K36” 59”K36”

Kesan: anemia, pansitopenia, albuminemia, hiperbilirubinemia,peningkatan enzim hati, dan pemanjangan PT serta APTT

Page 21: preskas eva

Pemeriksaan USG AbdomenKESAN :

Hepatosplenomegali Kista duktus koledokus lebih besar Dilatasi duktus bilier intra hepatic terutama kiri Asites

Page 22: preskas eva

Resume Pasien anak ♂, 23 bulan, datang dengan keluhan

demam terus menerus sejak 2 hari SMRS Demam timbul perlahan-lahan hingga suhu

mencapai 38°C, demam naik turun tanpa pola yang jelas.

Demam turun setelah diberi obat penurun panas oleh dokter.

Selain demam, pasien batuk, berdahak, dahak berwarna bening dan berlendir, tidak mengandung darah.

Pasien juga pilek dengan cairan berwarna bening dan encer. Batuk pilek muncul bersamaan dengan demam.

Page 23: preskas eva

Selain itu, pasien mengalami sesak nafas, timbul 1 hari setelah demam.

Ibu juga mengeluh BAB anaknya berwarna dempul, padat, dan BAK seperti teh.

Perut pasien semakin hari semakin membesar dan badannya kuning.

RPD:Usia 2 bulan: mata kuning, BAB berwarna

dempul, BAK warna teh pekat.Usia 5 bulan: perut pasien semakin membesar,

pasien sering mual muntah berobat ke RS jayapura diagnosis Kista Duktus Biliaris

Usia 16 bulan: operasi tidak jadi karena perdarahan

Usia 19 bulan: pemeriksaan histopatologi SIROSIS HEPATIS

Page 24: preskas eva

RPK: tidak ada keluarga pasien yang mengalami penyakit yang sama.

Pemeriksaan fisik:Mata: kedua sklera ikterikMulut: terdapat caries dan tanda stomatitisParu: sudah tidak ditemukan ronkiAbdomen: cembung, tegang, venektasi (+),

sikatriks (+), asites (+)Ekstremitas: ikterik, sianosis, jari tabuh (+)

Page 25: preskas eva

Pemeriksaan laboratorium:AnemiaPansitopeniaPT dan APTT memanjangHipoalbuminemiaHiperbilirubinemiaPeningkatan kadar enzim hati

Pemeriksaan USG:HepatosplenomegaliKista duktus koledokusDilatasi duktus bilier intrahepatikAsites

Page 26: preskas eva

DiagnosisDiagnosis Banding Diagnosis KerjaSirosis hepatis dengan

Kista duktus koledokus

Bronkopneumonia e.c viral

Bronkopneumonia e.c bakteri

BronkiolitisStomatitisCaries dentis

Sirosis hepatis dengan Kista duktus koledokus

Bronkopneumonia e.c viral

StomatitisCaries dentis

Page 27: preskas eva

Rencana pemeriksaan Cek ulang pemeriksaan laboratorium darah

lengkap: Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Leukosit, Trombosit.

Cek ulang pemeriksaan kimia darah: protein total, albumin, bilirubin total, bilirubin direct, bilirubin indirect, SGPT, SGOT, PT, dan APTT

Pemeriksaan analisa gas darahPemeriksaan foto thorax

Page 28: preskas eva

Prognosis

Quo ad vitam : dubia ad malamQuo ad functionam : dubia ad malamQuo ad sanationam : dubia ad malam

Page 29: preskas eva

S Demam (+), mual (-), muntah (-), BAB dempul, BAK seperti teh dengan pengeluaran tidak ada keluhan

O KU/KS : tampak sakit berat, cm TTV : T : 39,20C RR : 40x/menit Nadi : 145x/menitKepala : Normochepal

Mata : Sklera Ikterik +/+ conjunctiva anemic -/-

Hidung : sekret (-)Telinga : sekret (-)Mulut : mukosa basah, stomatitis, caries dental (+)Thorax : simetris, reraksi (-)Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : vesikuler Rhonki +/+ Wheezing -/-

Abdomen : * cembung, tegang, venektasi (+) * Perut membesar * hepar / lien sulit dinilaiEkst : akral hangat CRT < 2” Kulit : ikterik + +

A Sirosis Hepatis, Hiperpireksia e.c Bronkopneumonia, stomatitis

P IVFD D5 ¼ S+ KCl 10 meq : 600cc/24 jamCefotaxime 3x250 mg IVAlbumin 50ccInjeksi farmadol 150 mg drip dalam ½ jam tiap 6 jam

24 Desember 2010

Page 30: preskas eva

S Demam (-), mual (-), muntah (-), BAB dempul

O KU/KS : tampak sakit berat, cm TTV : T : 370C RR : 40x/menit Nadi : 142x/menitKepala : Normochepal

Mata : Sklera Ikterik +/+ conjunctiva anemic -/-

Hidung : sekret (-)Telinga : sekret (-)Mulut : mukosa basah, stomatitis, caries dental (+)Thorax : simetris, reraksi (-)Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : vesikuler Rhonki +/+ Wheezing -/-

Abdomen : * cembung, tegang, venektasi (+) * Perut membesar * hepar / lien sulit dinilaiEkst : akral hangat CRT < 2” Kulit : ikterik + +

A Sirosis Hepatis, Hiperpireksia e.c Bronkopneumonia, stomatitis

P IVFD D5 ¼ S + KCl 10 meq : 600cc/24 jamCefotaxime 3x250 mg IVAlbumin 50ccInjeksi farmadol 150 mg drip dalam ½ jam tiap 6 jam

25 Desember 2010

Page 31: preskas eva

S Malam demam (+), sudah diberi obat penurun panas, sempat turun, mual (-), batuk (+), pilek (+), muntah (-), sesak (+), BAB dempul, BAK tseperti the pekat

O KU/KS : tampak sakit berat, cm TTV : T : 36,45C RR : 35x/menit Nadi : 130x/menitKepala : Normochepal

Mata : Sklera Ikterik +/+ conjunctiva anemic -/-

Hidung : sekret (-)Telinga : sekret (-)Mulut : mukosa basah, stomatitis, caries dental (+)Thorax : simetris, reraksi (-)Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : vesikuler Rhonki +/+ Wheezing -/-

Abdomen : * cembung, tegang, venektasi (+) * Perut membesar * hepar / lien sulit dinilaiEkst : akral hangat CRT < 2” Kulit : ikterik + +

A Sirosis Hepatis, Hiperpireksia e.c Bronkopneumonia, stomatitis

P IVFD D5 ¼ S + KCl 10 meq : 600cc/24 jamCefotaxime 3x250 mg IVAlbumin 50ccInjeksi farmadol 150 mg drip dalam ½ jam tiap 6 jam

26 Desember 2010

Page 32: preskas eva

S Pagi ini demam (-),muntah 1x, isi makanan, darah (-), batuk (+), pilek (+),, sesak (+), BAB dempul, BAK seperti the pekat

O KU/KS : tampak sakit berat, cm TTV : T : 36.80C RR : 32x/menit Nadi : 132x/menit

Mata : Sklera Ikterik +/+

Mulut : mukosa basah, stomatitis, caries dental (+)Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : vesikuler Rhonki +/+ Wheezing -/-

Abdomen : * cembung, tegang, venektasi (+) * Perut membesar * hepar / lien sulit dinilaiEkst : akral hangat CRT < 2” kulit: ikterik

A Sirosis Hepatis, Hiperpireksia e.c Bronkopneumonia, stomatitis

P IVFD D5 ¼ S + Kcl 10 meQ / kolf : 600 cc/24 jamMinum F75 8 x 50 cc Inj. Cefotaxime 3 x 250 mg (IV) (7)Urdafalk 50 mg/ kg / x = 2 x 150 mg (PO)PCT 4 x 1 cth (PO)Farmadol 150 mg (drip dalam ½ jam, tiap 6 jam)Cek PT, aPTTUSG abdomenLasix 2 x 10 mg (IV)Albumin 20% 25 cc (2 hari) habis dalam 4 jamVit A 1 x 6000 IU (PO)Vit. D 2 x seminggu 1 caps (PO)Vit. E 1 x 100 IU (PO)Vit K 1 x 2,5 mg (2 x seminggu) (PO)Minum ↑ sesuai dalam cairan

27 Desember 2010

Page 33: preskas eva

S Demam (-) batuk (+), BAB dempul, BAK seperti the pekat

O KU/KS : tampak sakit berat, cm TTV : T : 37.30C RR : 30x/menit Nadi : 132x/menit

Mata : Sklera Ikterik +/+

Mulut : mukosa basah, stomatitis, caries dental (+)Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : vesikuler Rhonki +/+ Wheezing -/-

Abdomen : * cembung, tegang, venektasi (+) * Perut membesar * hepar / lien sulit dinilaiEkst : akral hangat CRT < 2” kulit: ikterik

A Sirosis Hepatis, Hiperpireksia e.c Bronkopneumonia, stomatitis

P IVFD D5 ¼ S + Kcl 10 meQ / kolf : 600 cc/24 jamMinum F75 8 x 50 cc TC 2 unitFFP 75 ccCryopresipitate 75 ccAlbumin 20% 25 ccPRC stopInj. Cefotaxime 3 x 250 mg (IV) (7)Urdafalk 50 mg/ kg / x = 2 x 150 mg (PO)PCT 4 x 1 cth (PO)Farmadol 150 mg (drip dalam ½ jam, tiap 6 jam)USG abdomenLasix 2 x 10 mg (IV)Albumin 20% 25 cc (2 hari) habis dalam 4 jamVit A 1 x 6000 IU (PO)Vit. D 2 x seminggu 1 caps (PO)Vit. E 1 x 100 IU (PO)Vit K 1 x 2,5 mg (2 x seminggu) (p.o)

28 Desember 2010

Page 34: preskas eva

S Demam (-), batuk mulai berkurang,, sesak (-), BAB dempul, BAK seperti the pekat, sudah minum F75 dan makan

O KU/KS : tampak sakit berat, cm TTV : T : 36.10C RR : 40x/menit Nadi : 120x/menit

Mata : Sklera Ikterik +/+

Mulut : mukosa basah, stomatitis, caries dental (+)Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : vesikuler Rhonki -/- Wheezing -/-

Abdomen : * cembung, tegang, venektasi (+) * Perut membesar * hepar / lien sulit dinilaiEkst : akral hangat CRT < 2” kulit: ikterik

A Sirosis Hepatis, Bronkopneumonia, terattasi, stomatitis perbaikan

P IVFD D5 ¼ S + Kcl 10 meQ / kolf : 600 cc/24 jamMinum F75 8 x 50 cc Inj. Cefotaxime 3 x 250 mg (IV) (7)Urdafalk 50 mg/ kg / x = 2 x 150 mg (PO)PCT 4 x 1 cth (PO)Lasix 2 x 10 mg (IV)Vit A 1 x 6000 IU (PO)Vit. D 2 x seminggu 1 caps (PO)Vit. E 1 x 100 IU (PO)Vit K 1 x 2,5 mg (2 x seminggu) (PO)Inhalasi 3x/hari

4 Januari 2011

Page 35: preskas eva

S Minum susu tiap 3 jam 90 cc, BAB (+) warna dempul, BAK kuning pekat

O KU/KS : tampak sakit berat, cm TTV : T : 36.10C RR : 40x/menit Nadi : 120x/menit

Mata : Sklera Ikterik +/+

Mulut : mukosa basah, stomatitis, caries dental (+)Cor : BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)

Pulmo : vesikuler Rhonki -/- Wheezing -/-

Abdomen : * cembung, tegang, venektasi (+) * Perut membesar * hepar / lien sulit dinilaiEkst : akral hangat CRT < 2” kulit: ikterik

A Sirosis Hepatis, Bronkopneumonia, terattasi, stomatitis perbaikan

P Minum susu Chilkid 8x 100 ccUrdafalk 50 mg/ kg / x = 2 x 150 mg (PO)Lasix 2 x 10 mg (IV)Vit A 1 x 6000 IU (PO)Vit. D 2 x seminggu 1 caps (PO)Vit. E 1 x 100 IU (PO)Vit K 1 x 2,5 mg (2 x seminggu) (PO)Inhalasi stop

Acc pulang, control 1 minggu kemudian

21 Januari 2011

Page 36: preskas eva

Tinjauan Pustaka

Page 37: preskas eva

SIROSIS HEPATIS

Page 38: preskas eva

DEFINISI

Sirosis hepatis adalah bentuk akhir dari kerusakan hati dengan digantinya jaringan yang rusak oleh jaringan fibrotic yang akan menyebabkan penurunan fungsi dan peningkatan tekanan portal.

Sirosis merupakan gambaran akhir dari kerusakan hati yang kronis. Kerusakan ini dapat disebabkan oleh infeksi, autoimun, zat toksik maupun faktor dismorfik.

Sirosis merupakan penyakit hati menahun yang difus yang ditandai dengan adanya pembentukan jaringan ikat disertai nodul.

Page 39: preskas eva

EtiologiGizi yang buruk, Hepatitis virus, Intoksikasi, Colestasis keras baik

intrahepatik maupun ekstrahepatik,

Infeksi

Kekurangan nutrisi seperti protein hewani terutama asam amino kolin, metionin, vitamin B kompleks, tokoferol, kistein atau alfa 1-antitripsin dapat menyebabkan sirosis

Page 40: preskas eva

Klasifikasi Etiologik Patologik

MikronodulerMakronodulerSirosis septal incompleteSirosis bilier

KlinisSirosis terkompensasiSirosis dekompensasi

Page 41: preskas eva

Patogenesis Nekrosis pada sel hati yang luas (hepatoseluler),

↓kolaps lobulus hati

↓memacu timbulnya pembentukan jaringan parut

↓disertai terbentuknya septa fibrosis difus

↓beberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul

↓distorsi percabangan pembuluh hepatic

↓ gangguan aliran darah porta

↓hipertensi portal

Page 42: preskas eva

Manifestasi klinisGagal sel hati

ikterus, edema perifer,kecenderungan

perdarahan, eritema palmaris,angioma laba-laba,fetor hepatikum,ensefalopati hepaticasites

Hipertensi portalsplenomegali, varises esophagus,

dan lambung ascites

Page 43: preskas eva

Diagnosis Anamnesis:

tampak kelelahan,tidak nafsu makan,sering muntah, nausea, lemah, penurunan BB, sakit perut demam.

Pemeriksaan fisikmata kuningspider naevites undulasi (+)perkusi abdomen:

redup limpa membesarpembengkakan

kedua tungkaitremor pada jari-jari

tangan

Page 44: preskas eva

DiagnosisPemeriksaan lab

anemia normokromik normositer,hipokrom mikrositer, atau hipokrom makrositer.

Kenaikan SGOT, SGPT

Kenaikan kadar gamma GT

Penurunan albumin,

Penurunan kolinesterase

Pemanjangan PTPeninggian kadar

gula darahPemeriksaan

marker serologi pertanda virus

Page 45: preskas eva

Diagnosis Pemeriksaan penunjang

RadiologiEsofagoskopiUltrasonografiAngiografi

Page 46: preskas eva

Komplikasi Kegagalan hati (hepatoseluler)Hipertensi portalAsitesEnsefalopati hepaticPeritonitis bacterial spontanSindrom hepatorenalTransformasi kearah kanker hati primer

(hepatoma)

Page 47: preskas eva

Tata Laksana

Istirahat yang cukup lama, dan makanan yang adekuat serta seimbang,

Protein diberikan dengan jumlah 1-1,5 gram/kgBB,

Lemak antara 30 – 40%,Pembatasan NaCl, Diet rendah garam

1-4 tahun <5 mEq/hari,5-10 tahun <20 mEq/hari 12-14 tahun 30mEq/hari.

Page 48: preskas eva

Tata LaksanaDiuretic dengan dosis:

1-3 tahun 4x12,5 mg/hari4-7 tahun 4x25 mg/hari8-11 tahun4x27,5 mg/hari>12 tahun 4x50 mg/hari

Page 49: preskas eva

Prognosis

Dengan menggunakan kriteria Child-Pug dengan menilai: Kadar bilirubinKadar albumin Protrombin timeAsitesHepatic ensephalopathy

Adapun kriteria Child Pug, terdiri dari:Kriteria A : 100%Kriteria B : 80%Kriteria C : 45%

Page 50: preskas eva

KISTA DUKTUS KOLEDOKUS

Page 51: preskas eva

Definisi Kista Duktus Koledokus adalah suatu

keadaan dimana terjadinya pelebaran saluran empedu baik ekstra maupun intrahepatik.

Page 52: preskas eva

Manifestasi Klinikikterus,nyeri perut yang hilang timbul,massa tumor pada perut kanan atas.

Page 53: preskas eva

klasifikasiTipe I : Tipe kistik dan

fusiform/dilatasi segmental dari duktus biliaris ekstra hepatic

Tipe II : Dilatasi sakulat tunggal/divertikulum dari duktus biliaris ekstra hepatic

Tipe III : Dilatasi intraduodenal/koledokel dari duktus biliaris

Tipe IVA : Kombinasi dilatasi intra dan ekstra hepatic

Page 54: preskas eva

Penatalaksanaaneksisi total

PrognosisTergantung dari:Kerusakan heparBaik tidaknya drainaseBerkembang tidaknya menjadi kolestasisBerulang tidaknya kistaBerkembang atau tidaknya menjadi ganas

Page 55: preskas eva

BRONKOPNEUMONIA

Page 56: preskas eva

Definisi

Bronkopneumonia (pneumonia lobularis) yaitu suatu infeksi saluran pernafasan akut bawah yang mengenai parenkim paru yang terlokalisir yang biasanya mengenai bronkiolus dan juga mengenai alveolus disekitarnya, yang sering menimpa anak-anak dan balita, yang disebabkan oleh bermacam-macam etiologi seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing

Page 57: preskas eva

Epidemiologi Insiden penyakit ini pada negara

berkembang hampir 30% pada anak-anak di bawah umur 5 tahun dengan resiko kematian yang tinggi, sedangkan di Amerika pneumonia menunjukkan angka 13% dari seluruh penyakit infeksi pada anak di bawah umur 2 tahun.5

Page 58: preskas eva

Etiologi Bakteri:

Pneumococcus, Stafilokokus, H. Influenza, Klebsiela, M. Tuberkulosis, Mikoplasma pneumonia

Virus: Adenovirus, Virus parainfluenza, Virus influenza,

Virus respiratori sinsisial, Cytomegalo virusJamur:

Histoplasmosis, Candida albicans, Aspergillus speciesProtozoa :

Pneumokistis kariniiBahan kimia

Page 59: preskas eva

KLASIFIKASIBerdasarkan predileksi infeksi:

1. Pneumonia lobaris2. Pneumonia lobularis (bronkopneumonia)3. Pneumonia interstisialis (bronkiolitis)

Berdasarkan klinis dan epidemiologis: 1. Pneumonia komuniti (community-acquired

pneumonia).2. Pneumonia nosokomial3. Pneumonia aspirasi.4. Pneumonia pada penderita immunocompromised.

Page 60: preskas eva

Berdasarkan penyebab: Pneumonia bakteri/tipikalPneumonia virusPneumonia jamur

Page 61: preskas eva

Patofisiologi • Pneumococcus masuk ke dalam paru melalui jalan

pernafasan secara percikan (droplet). Pneumokokus umumnya mencapai alveoli lewat percikan mukus atau saliva. Lobus bagian bawah paru paling sering terkena efek gravitasi.1,3

• Agen-agen mikroba yang menyebabkan Pneumonia memiliki 3 bentuk transisi primer :

1.Aspirasi sekret yang berisi mikroorganisme patogen yang telah berkolonisasi pada orofaring

2.Inhalasi aerosol yang infeksius3.Penyebaran hematogen dari bagian ekstrapulmonal

Page 62: preskas eva

Gejala klinis• Didahului oleh infeksi saluran nafas bagian

atas • Suhu dapat naik mendadak sampai 39–40°C• Anak sangat gelisah, dispneu, pernafasan cepat

dan dangkal disertai pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut.

• BatukHasil pemeriksaan fisik:

Perkusi toraks sering tidak dijumpai adanya kelainan. Pada auskultasi: ronki basah halus nyaring.

Page 63: preskas eva

Pemeriksaan laboratorium

1. Leukositosis, biasanya 15.000 – 40.000 / mm3 dengan pergeseran ke kiri. Jumlah leukosit yang tidak meningkat berhubungan dengan infeksi virus atau mycoplasma.

2. Nilai Hb biasanya tetap normal atau sedikit menurun.

3. Peningkatan LED.4. Kultur  dahak dapat positif5. Analisa gas darah (AGDA) hipoksemia dan

hiperkarbia. Pada stadium lanjut dapat terjadi asidosis metabolik

Page 64: preskas eva

DIAGNOSISDiagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat penyakit dan

pemeriksaan fisik yang sesuai dengan gejala dan tanda serta pemeriksaan penunjang.

Foto rontgen: bercak-bercak didapati pada satu atau beberapa lobus. Foto rontgen komplikasi seperti pleuritis, atelektasis, abses paru, pneumotoraks atau perikarditis.

Diagnosis etiologi dibuat berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi serologi.

Page 65: preskas eva

Pedoman diagnosa dan tata laksana menurut WHO:

• Pneumonia sangat berat :Bila terjadi sianosis sentral dan anak tidak sanggup minum, maka

anak harus dirawat di rumah sakit dan diberi antibiotika.

• Pneumonia berat :Bila dijumpai adanya retraksi, tanpa sianosis dan masih sanggup

minum, maka anak harus dirawat di rumah sakit dan diberi antibiotika.

• Pneumonia :Bila tidak ada retraksi tetapi dijumpai pernafasan yang cepat :– > 60 x/menit pada anak usia < 2 bulan– > 50 x/menit pada anak usia 2 bulan – 1 tahun– >40 x/menit pada anak usia 1 – 5 tahun

• Bukan Pneumonia :Hanya batuk tanpa adanya tanda dan gejala seperti diatas, tidak

perlu dirawat dan tidak perlu diberi antibiotika.7

Page 66: preskas eva

Pengobatan dan penatalaksaannya meliputi :Bed restAnak dengan sesak nafas memerlukan cairan inta

vena dan oksigen (1 – 2 l/mnt). Jenis cairan yang digunakan adalah campuran Glukosa 5% dan NaCl 0,9% ditambah larutan KCl 10 mEq/500 ml botol infus.

Jumlah cairan disesuaikan dengan berat badan dan kenaikan suhu.

Koreksi gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit

Page 67: preskas eva

• Pemberian antibiotik sesuai biakan atau berikan :• Untuk kasus pneumonia community base :

-   Ampisilin 100 mg/kgBB/hari dalam 4 kali pemberian-   Kloramfenikol 75 mg/kgBB/hari dalam 4 kali pemberian

• Untuk kasus pneumonia hospital base :-  Sefotaksim 100 mg/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian-  Amikasin 10-15 mg/kgBB/hari dalam 2 kali pemberian

• Antipiretik : paracetamol 10-15 mg/kgBB/x beri• Mukolitik : Ambroxol 1,2-1,6 mg/kgBB/2 dosis/oral• Jika sesak tidak terlalu hebat, dapat dimulai makanan

enteral bertahap melalui selang nasogastrik dengan feeding drip. Jika sesaknya berat maka pasien harus dipuasakan.

Page 68: preskas eva

Pemilihan antibiotika berdasarkan etiologi:

Page 69: preskas eva

Komplikasi yang dapat dijumpai:- Empyema dan otitis media akut

Komplikasi lain seperti meningitis, perikarditis, osteomielitis, peritonitis lebih jarang dilihat.

Page 70: preskas eva

PrognosisAntibiotika yang tepat dan adekuat

mortalitas <1%.Mortalitas tinggi pada anak-anak dengan

keadaan malnutrisi energi protein, datang terlambat untuk pengobatan

Page 71: preskas eva

Pencegahan menghindari kontak dengan penderitamengobati secara dini penyakit-penyakit

yang dapat menyebabkan terjadinya bronkopneumonia

Meningkatkan daya tahan tubuh:cara hidup sehat, makan makanan bergizi dan

teratur, menjaga kebersihan ,beristirahat yang cukup, rajin berolahraga

Page 72: preskas eva

BRONKIOLITIS

Page 73: preskas eva

Definisi Infeksi akut pada saluran napas kecil atau

bronkiolus yang pada umumnya disebabkan oleh virus, sehingga menyebabkan gejala–gejala obstruksi bronkiolus.

Bronkiolitis sering mengenai anak usia dibawah 2 tahun dengan insiden tertinggi pada bayi usia 6 bulan.

Page 74: preskas eva

Gejala klinisMula-mula ISPA atasDemam Distres nafas (RR>60 x/menit) yang ditandai oleh batuk

paroksismal, Wheezing,Sesak napas,Rewel, Muntah Sulit makan dan minum.Nafas cuping hidungHepar dan lien teraba akibat pendorongan diafragma

karena tertekan oleh paru yang hiperinflasi

Page 75: preskas eva

DIAGNOSISKriteria bronkiolitis terdiri dari: (1) wheezing pertama kali, (2) umur 24 bulan atau kurang, (3) pemeriksaan fisik sesuai dengan gambaran

infeksi virus misalnya batuk, pilek, demam (4) menyingkirkan pneumonia atau riwayat atopi

yang dapat menyebabkan wheezing.

pemeriksaan x-foto dada: hyperaerated

Page 76: preskas eva

Penatalaksanaan1. Cairan dan nutrisi: adekuat2. Oksigenasi : oksigen nasal atau masker, monitor

dengan pulse oxymetry. Gagal nafas: ventilasi mekanik.

3. Bronkodilator: nebulasi agonis beta2: salbutamol 0,1 mg/kg BB/dosis, diencerkan dengan cairan normal saline, diberikan 4 – 6 kali per-hari

4. Steroid, pada bronkiolitis berat: deksametason 0,1-0,2 mg/kg/dosis, IV 5. Antibiotika: penyakit berat, keadaan umum kurang baik, curiga infeksi sekunder

6. Digitalisasi: tanda payah jantung

Page 77: preskas eva

ANALISA KASUS

Page 78: preskas eva

Demam Suhu pasien pada saat pertama kali masuk

perawatan sebesar 37,4°C.

Berdasarkan teori dalam protokol Kaiser Permanente Appointment and Advice Call Center tahun 2000, demam: suhu rektal > 38 °C, suhu aksila 37,5°C, hiperpireksia: suhu > 41,1°C

Pasien ini dikatakan subfebris, dan berdasarkan alloanamnesis orangtua dirumah suhu pasien mencapai 38°C riwayat demam

Page 79: preskas eva

Bronkopneumonia e.c.viralAnamnesis (saat pertama kali masuk perawatan):

Demam terus menerus sejak 2 hari SMRS, sampai suhu 38°C, naik turun

Batuk berdahak berwarna bening dan berlendirPilek dengan cairan berwarna bening,encerSesak nafas

Pemeriksaan fisik (saat pertama kali masuk perawatan): Frekuensi nafas cepat (50 kali/menit)Pada paru: ronki (+), wheezing (-) ≠

Bronkiolitis

Diagnosis Bronkopneumonia dapat ditegakkan karena terdapat 3 dari 5 gejala khas Bronkopneumonia

Page 80: preskas eva

Sekret dari hidung bening dan encer, dahak pun encer

Demam tidak terlalu tinggi Pemeriksaan penunjang: leukopenia

Bronkopneumonia e.c. viral

Page 81: preskas eva

Terapi IVFD D5 ¼ S + KCl 10 mEq/kolf = 600 cc/24 jam

Dekstrose 5% digunakan sebagai cairan maintenance pada pasien dengan pembatasan intake natrium.

Penggunaannya untuk:Membantu berlangsungnya metabolisme Mencegah hipoglikemiMempertahankan protein yang ada dengan mencegah

dipecahnya protein tubuhMenurunkan level asam lemak bebas dan keton

Terapi sesuai, karena intake natrium pada pasien ini dibatasi karena pasien mengalami asites, tidak nafsu makan,dan menjaga jumlah cairan tubuh agar pasien tidak mengalami dehidrasi

Page 82: preskas eva

KCl menjaga keseimbangan kadar kalium di dalam darah karena pasien diberi diuretik lasix (furosemid), efek dari furosemid bisa menyebabkan deplesi cairan tubuh, salah satunya kalium.

Page 83: preskas eva

2. Cefotaxime 3 x 250 mg IVCefotaxime adalah antibiotik golongan

sefalosporin generasi ketiga yang mempunyai khasiat bakterisidal dan bekerja dengan menghambat sintesis mukopeptida pada dinding sel bakteri.

Cefotaxime memiliki aktivitas spectrum yang lebih luas terhadap organisme gram positif dan gram negatif.

Dosis anak: 50 – 100 mg/kgBB/hari

Pemberian antibiotik kurang rasional karena Bronkopneumonia pada pasien lebih mengarah pada bronkopneumonia e.c. viral

Page 84: preskas eva

3. PCT 4 x 1 cth p.o. Parasetamol adalah drivat p-aminofenol

yang mempunyai sifat antipiretik / analgesic

Dosis oral 10 – 15 mg/kgBB/x

Dosis yang diberikan pada pasien ini kurang sesuai, karena BB = 10,1 KG, sehingga dosis yang diberikan setiap kali minum seharusnya antara 101 mg – 151,5 mg.

Page 85: preskas eva

4. Inhalasi Terapi inhalasi adalah pemberian obat secara langsung ke dalam saluran napas melalui penghisapan.

Terapi diberikan karena pasien mengalami sesak dan bertujuan untuk memperbaiki transport mukosilier.Berdasarkan teori, pasien Bronkopneumonia sebaiknya diberikan O2 dengan kecepatan 1-2 liter/menit.

Page 86: preskas eva

Sirosis HepatisAnamnesis:

BAB dempul, BAK seperti teh, perut semakin hari semakin membesar, dan badan berwarna kuning.

Pemeriksaan fisik: Mata ikterik +/+, abdomen cembung, tegang,

venektasi (+), asites (+), sikatriks (+), bunyi redup (+), lingkar abdomen 57 cm.

Pemeriksaan penunjang:Anemia, pansitopenia, hipoalbuminemia,

hiperbilirubinemia, peningkatan enzim hati dan pemanjangan PT dan APTT

Pemeriksaan histopatologi:Menunjukkan gambaran sirosis hepatis

Page 87: preskas eva

Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang serta dari pemeriksaan histopatologi didapatkan diagnosis pasti berupa SIROSIS HEPATIS

Page 88: preskas eva

Kista Duktus KoledokusHasil USG didapatkan:

Hepatosplenomegalintra Kista duktus koledokusDilatasi duktus bilier intrahepaticAsites

Tipe I Tipe kistik dan fusiform/dilatasi segmental dari duktus biliaris ekstra hepatic

Page 89: preskas eva

Stomatitis Dari pemeriksaan fisik:

Gambaran berupa ulkus di daerah mukosa buccal pasien yang berwarna merah dengan di tengahnya berwarna keputihan

Page 90: preskas eva

Caries gigiDiskolorasi coklat atau hitam, terdapat

kavitas, terasa ada lubang dalam gigi dengan sentuhan lidahnya, atau nyeri

Page 91: preskas eva

Terapi Kebutuhan cairan pasien:

Cairan pasien dengan BB 10,1 kg = 100 cc/kgBB

Jumlah total cairan = 100 x 10,1 = 1010 cc/ 24 jam

Cairan yang diberikanIVFD D5 ¼ S + KCl 10 mEq/kolf = 600 cc/24

jamMinum F75 8x50 cc = 400 cc/hari

- Dalam tiap 50 cc F75 mengandungEnergy sebesar 37,5 kaloriProtein sebesar 0,45 gramKCl sebesar 0,1 gram

Page 92: preskas eva

TC 2unitdiberikan karena pasien mengalami trombositopenia

FFP 75 ccMengandung antibodi, komplemen, dan protein

lain seperti C-reaktive protein dan fibronectin.Kebutuhan plasma: 10 – 20 cc/kgBB/hariPemberian plasma pada pasien ini masih

kurang, seharusnya 100 – 200 cc/hari

Page 93: preskas eva

Cryopresipitate 75 ccMengandung faktor VIII dalam jumlah

80 – 110 unit, faktor Von Willebrand, faktor XIII, fibronectin dan fibrinogen yang mempunyai fungsi dalam proses pembekuan darah.

Pada pasien ini, sebaiknya pemberian dinaikkan hingga mencapai antara 80 – 100 unit.

Page 94: preskas eva

Albumin 20% 25 ccDiberikan untuk mempertahankan kadar

albumin, karena pasien mengalami hipoalbuminemia

Kadar albumin: rumus = delta Albumin x 0,8 x BB

Berdasarkan rumus, kadar albumin yang dibutuhkan adalah 40,4 cc – 100,10 cc, sehingga dosis yang diberikan masih kurang

Page 95: preskas eva

Lasix 2 x 10 mg IVMerupakan obat diuretik untuk mengurangi

asites pada pasien.Dosis maksimal dan minimal pada anak 0,5 – 6

mg/kgBBDosis yang dapat diberikan sebanyak 5,05 –

60,6 mg/hariDosis pada pasien ini sudah sesuai, yaitu

sebesar 20 mg

Page 96: preskas eva

Vitamin A,D,E, dan KDiberikan larena adanya gangguan hati yang

menyebabkan fungsi dalam penyimpanan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E,K) menjadi terganggu sehingga tubuh mengalami defisiensi

Vitamin K untuk memperbaiki masa protrombin, karena vit.K penting dalam pembentukan faktor intrinsik

Page 97: preskas eva

UrdafalkMengandung asam ursodeoksilatFungsinya u/hepatoprotein melindungi hati

dari kerusakan yang diakibatkan oleh bilirubin direct/indirect.

Dosis : 50 mg/KALIDosis yang diberikan kurang, seharusnya 500

mg/kali

Page 98: preskas eva

Farmadol 150 mg (drip dalam ½ jam, tiap 6 jam)Mengandung acetaminophen, sebagai

analgesik dan antipiretikSebaiknya obat ini tidak digunakan karena

pasien sudah mendapat terapi parasetamol

Diet makanan lunak 1010 kalori + PASI Height Age = anak usia 17 bulanKebutuhan kalori = 100 kkal/kgBBKebutuhan kalori = 100 x 10,1 = 1010 kkalKH 50%Protein 35%Lemak 15%

Page 99: preskas eva

Pada pasien sebaiknya dilakukan Diet Hati I Garam rendah

Dimana indikasi pemberian Diet Hati I Rendah garam adalahKU perbaikanTidak nafsu makanTidak demamTidak sesak dan ronki -/-BAB sudah lebih kecoklatanAsites yang masih berat

Page 100: preskas eva

Prognosis Skor parameter

1 2 3

Bilirubin (mg%) < 2,0 2 – 3 >3,0

Albumin (mg%) > 3,5 2,8 – 3,5 < 2,8

Protrombin time

< 4 4 – 6 > 6

Protrombin time INR

< 1,7 1,7 – 2,3 > 2,3

Asites 0 Min. – sedang (+) – (++)

Banyak (+++)

Hepatic Ensephalopathy

Tidak Ada Stadium 1 & 2 Stadium 3 & 4

Page 101: preskas eva

Interpretasi :Grade A = 5 – 6Grade B = 7 – 9Grade C = 10 -15

Pada pasien ini, dihitung skornya dan didapat :1.Bilirubin total = 28,9 mg/dl, skornya 32.Albumin = 2,5 g/dl, skornya 33.Protrombin time = 16 detik, skornya 34.Asites = banyak, skornya 35.Hepatic ensephalopathy = tidak ada, skornya 1

Skor pasien ini adalah 13 dan termasuk kriteria Child-Pugh C angka harapan hidup sebesar 45 %

Page 102: preskas eva