presentasi radiologi
DESCRIPTION
media kontras pada radiografiTRANSCRIPT
1
ReferatPenggunaan Media Kontras
dalam Radiologi
Pembimbingdr. Masna Dewi Abdullah, Sp.Rad
2Media Kontras
Penggunaan media kontras pada pemerikasaan radiologi bermula dari percobaan tuffier pada tahun 1897, dimana dalam percobaannya ia memasukkan kawat kedalam ureter melalui keteter, sehingga terjadi bayangan ureter dalam radiograf
Hasil akhir penelitian memberikan jalan yang terbaik untuk segala macam pemeriksaan radiologi yang menggunakan media kontras iodium non-ionik water-soluble secara intravascular.
3
1. Definisi
4. Efek Samping• Reaksi anafilaktik• Nefropati
2. Jenis Kontras• Media kontras positif• Media kontras negatif
3. Syarat• Bukan bersifat racun
tubuh• Konsentrasi rendah
membuat perbedaan densitas
• Mudah di ekskresikan• Mudah pemakaiannya• Murah dan tersedia di
pasaran
Contrast Media in General
1
3
24
Bahan kontras merupakan senyawa yang digunakan untuk meningkatkan visualisasi (visibility) struktur-struktur internal pada sebuah pencitraan diagnostik medik.
4Keypoint In Presentation
Colon In Loop T-Tube Cholangiografi Esofagografi GI Tract BNO-IVP
Pemeriksaan radiografi dari
usus besar ( colon ) dengan menggunakan bahan kontras
yang dimasukkan per
anal
Pemeriksaan di daerah
abdomen / pelvis untuk mengetahui
kelainanpada daerah tersebut khususnya pada
ginjal, ueter dan vesica urinaria.
Teknik radiologis untuk
memeriksa esofagus dengan
menggunakan media kontras.
Pemeriksaan radiologi untuk
menilai morfologi dan
fungsi dari esofagus,
lambung dan duodenum.
Pemeriksaan radiologi pasca operasi, t-tube cholangiograph
y dilakukan untuk melihat
batu kecil pada saluran empedu
atau untuk menilai
komplikasi pembedahan
sebelum mengangkat t-
tube
5
Colon In Loop
6
Kontraindikasi Colon In Loop
Perforasi Akut Abdomen Obstruksi Akut
Indikasi Colon in Loop
ColitisCarcinom
a atau Keganasa
nDivertikel Megacolo
n InvaginasiStenosis
usus besar
Volvulus Atresia Colon
7Persiapan Pasien
PuasaMengubah Pola Makan
.
Minum Sebanyak-banyaknya
.
Pemberian Obat Pencahar
.
Menghindari berbicara & tertawa berlebihan
Fosen Enema
8Teknik Pemeriksaan
Proyeksi AP/PA
9Teknik Pemeriksaan
Proyeksi RAO
10Teknik Pemeriksaan
Proyeksi LAO
11Teknik Pemeriksaan
Proyeksi Lateral
12Teknik Pemeriksaan
Proyeksi LPO & RPO
13Teknik Pemeriksaan
Proyeksi LLD
14Teknik Pemeriksaan
Proyeksi AP Axial
15Teknik Pemeriksaan
Proyeksi PA Axial
16Kelainan Pada Colon In Loop
Obstruksi Duodenum
Obstruksi JejenumPneumoperitoneum
17Kelainan Pada Colon In Loop
Apendisitis Divertikula
18Kelainan Pada Colon In Loop
Asites Kolitis Ulseratif Polip Kolon
19Kelainan Pada Colon In Loop
Karsinoma Kolon
Invaginasi
20
T-Tube Cholangiografi
21
Indikasi T-Tube Cholangiografi
Mencari komplikasi pasca tindakan
operasiKebocoran saluran
empeduMencari batu kecil di saluran empedu
Kontraindikasi T-Tube Cholangiografi
Cholangiovous reflux Kondisi sepsis
22
01) Drainase tube diklem
02) Puasa sebelum tindakan
03) Pemberian enema
04) Media kontras
Persiapan Pasien
Untuk mencegah udara masuk ke duktus sehingga menampakkan cholesterol stone
Puasa dilkukan 6 jam sebelum tindakan dilakukan, untuk mendapatkan gambar yang bagus dan terhindar dari artefak
Bila persiapan belum maksimal, bisa diberikan enema per anal 1 jam sebelum tindakan dilakukan
Kontras dengan jenis water soluble dengan konsentrasi antara 25-30%
23
02Proyeksi
Kontras 03
Pemantauan 04
Teknik Radiografi
Berdasarkan tahap-tahap pemberian kontras
Menggunakan iopamiro sebanyak 30 cc dengan
perbandingan 1:1Penyuntikan zat kontras
dipandu dengan fluoroscopy hingga ductus-ductus terlihat
jelas
T-tube dijepit 01
Dijepat dengan klem, selang didesinfeksi
menggunakan aseptik,
24
Setelah kontras
diberikanProyeksi LAO.
Setelah kontras
diberikanProyeksi RAO
Setelah kontras
diberikanProyeksi PA
Foto Inisial
Proyeksi AP
25
26
Esofagografi
27
Riwayat & Gejala
Gejala atau susp gastroesophageal reflux
Nyeri dada atipikal yang tidak berhubungan
dengan penyakit jantung atau paru.
Disfagia Odynophagia
Indikasi
Diagnosis dan Evaluasi berbagai Kondisi
Akhalasia Esofagus Divertikel Esofagitis
Varises esophagu
sFistula Ulkus
EsofagusSusp
benda asing
Ulkus Esofagus
Neoplasma
28
Tidak kooperatif
Baru menjalani operasi
esofagus
Trauma di tractus digestivus
Kontraindikasi Esofagografi
29Persiapan Esofagografi
puasa
Puasa 6 jam minimal 2 jam,
30Teknik Pemeriksaan
Proyeksi AP
Pasien menelan 2-3 sendok barium kental kemudian di –expose. Untuk fulll filling digunakan barium encer
Apabila pasien minum barium dengan menggunakan sedotan langsung di-expose setelah menelan 3-4 tegukan
31Teknik Pemeriksaan
Proyeksi Lateral
Pasien menelan 2-3 sendok barium kental kemudian di –expose. Untuk fulll filling digunakan barium encer
Apabila pasien minum barium dengan menggunakan sedotan langsung di-expose setelah menelan 3-4 tegukan
32Teknik Pemeriksaan
Proyeksi RAO
Pasien menelan 2-3 sendok barium kental kemudian di –expose. Untuk fulll filling digunakan barium encer
Apabila pasien minum barium dengan menggunakan sedotan langsung di-expose setelah menelan 3-4 tegukan
33Teknik Pemeriksaan
Proyeksi LAO
Pasien menelan 2-3 sendok barium kental kemudian di –expose. Untuk fulll filling digunakan barium encer
Apabila pasien minum barium dengan menggunakan sedotan langsung di-expose setelah menelan 3-4 tegukan
34ESOFAGUS NORMAL
35Kelainan Pada Esofagografi
Atresia esofagus Akalasia esofagus
Varises esofagus
36Ulkus EsofagusDivertikel Esofagus Fistula trakeo-esofagus
37
Tumor EsofagusPolip Esofagus Striktur Esofagus
38
GI Tract
39Indikasi
Diagnosis dan Evaluasi berbagai Kondisi
Varises Hiatal herniaMassa gaster
atau duodenal
Ulkus peptikum
Obstruksi gaster
Gastritis atau
duodenitis
Susp perforasi gaster
Riwayat & Gejala
Mual/muntah Nyeri perut Anemia Gejala atau suspek GERD
Sign atau simptom dari
PSMBA
Penurunan BB yang tidak diketahui
penyebabnya
40
Persangkaan perforasi tidak boleh
menggunakan BaSO4 tetapimenggunakan
water soluble kontras
baru menjalani operasi lambung
Obstruksi usus besar
Kontraindikasi Upper GI
41Persiapan Pasien
puasa mulai dari tengah malam atau puasa 6 jam
Dilarang merokok
42
1 Penjelasan pada pasien tentang prosedur Foto Polos Abdomen
2
3 Pasien diberi media kontras positif 1 gelas
4 Jika memungkinkan pasien dalam posisi berdiri, jika pasien recumbent pasien minum dengan sedotan
Single Kontras
Dibuat foto polos abdomen
5
7
6
Pasien diinstruksikan minum 2 – 3 teguk media contrast, dilakukan manipulasi agar seluruh mukosa terlapisi diikuti fluoroskopi atau dibuat foto yang diperlukanSetelah melihat rugae pasien minum sisa barium untuk melihat pengisian penuh dari duodenum.Dengan teknik fluoroskopi pasien dirotasi dan meja dapat disudutkan sehingga seluruh aspek oesophagus, lambung dan duodenum terlihat
43
1Sebelum dimulai pasien diberikan suntikan antispasmodik (glukagon) dengan tujuan agar lambung dan usus tenang dan lemas.
2
3 Pasien diberi pil atau 1 sendok teh bubuk carbonat yang dicampur dengan 300 ml
4 Pasien diposisikan recumbent dan diinstruksikan untuk berguling – guling 4 – 5 putaran sehingga seluruh mukosa terlapisi.
Double Kontras
Minum media kontras positif barium sulfat (150-220 ml)
5
6
Dilakukan pengambilan foto dengan proyeksi sesuai yang diinginkan sama pada teknik single kontrasBila menggunakan fluoroskopi diambil spot foto pada daerah – daerah yang diinginkan
44Teknik Pemeriksaan
Proyeksi PA
45Teknik Pemeriksaan
Proyeksi LPO
46Teknik Pemeriksaan
Proyeksi RAO
47
48Kelainan pada GI Tract
Gastritis Ulkus gaster
49
Divertikel gaster Tumor gaster
50
Duodenitis Ulkus Duodenum Tumor Duodenum
51
BNO-IVP
52
INDIKASI
Batu ginjal, ureter dan kandung kemih
Tumor diginjal, ureter, dan kandung kemih
Pembesaran prostat
Malrotation, agenesis ginjal
Penilaian pasca operasi sistem urinaria
53
Congenital Anomali
Duplication of ureter dan renal pelvis
Ectopia kidney (ginjal berada pada posisi abnormal)
Horseshoe kidney( ginjal tapal kuda)
54
Hipersensitif terhadap zat kontras.
01Pasien yang mempunyai kelainan atau penyakit jantung.Pasien dengan riwayat atau dalam serangan jantungPasien dengan gagal ginjal dan gangguan hepar.
02Multi myelomaDiabetes mellitus tidak terkontrol/parahPasien yang sedang dalam keadaan kolik abdomen
03Hasil laboratorium ureum < 60mg% dan creatinin < 2mg%.
04
Kontraindikasi Pemeriksaan
55Persiapan Pasien
Pagi hari diberiksn dulcolax
suppositoria satu butir untuk lavement
1-22 hari sebelum pemeriksaan paisen
dianjurkan makan rendah serat.
Malam hari pasien diberi obat pencahar
berupa 4 tab dulcolax .
Jika belum diberikan sulfats magnesium atau garam inggris sebanyak 30 gram dilanjutkan puasa
minimal 8 jam.
Pasien dilarang terlalu banyak berbicara dan merokok
Diwajibkan memeriksa kadar ureum dan keratinin darah sbelum dilakukan pemeriksaan.
56Teknik Pemeriksaan
Proyeksi APFoto Kontrol (BNO)
57Teknik Pemeriksaan
Proyeksi APFoto IVP 5 menit post injeksi kontras
58Teknik Pemeriksaan
Proyeksi APFoto IVP 15 menit post injeksi
kontras
59Teknik Pemeriksaan
Proyeksi APFoto IVP 30 menit post injeksi
kontras
60Teknik Pemeriksaan
Proyeksi APFoto IVP Post Miksi
61Kelainan Pada BNO-IVP
Hydronefrosis Tipe Flattening Hydronefrosis Tipe ClubbingHydronefrosis Tipe
Balloning
Hydronefrosis Tipe Blunting
62Kelainan Pada BNO-IVP
Nefrolithiasis Urolithiasis
63Kelainan Pada BNO-IVP
Agenesis Ginjal BPH
64Kelainan Pada BNO-IVPAnomali Kongenital
Duplex Ureter
Horshoes Kidney
Horshoes KidneyEctopic Kidney