presentasi pleno b07
DESCRIPTION
dilaksanakan oleh kelas B 07 angkatan 2011TRANSCRIPT
IDENTIFIKASI ISTILAH
• Lokhia : sekret yang berasal dari cavum uterus karena peluruhan dari jaringan desidua dalam masa nifas.
1. Lokia rubra : 2 hari pertama, lokia berwarna merah.2. Lokia sanguinolenta : hari ke-3 sampai 7, berwarna merah kekuningan.3. Lokia serosa : hari ke-7 sampai 14, berwarna kuning4. Lokia alba : > 2 minggu pospartum, lokia berupa cairan putih. Portio :
bagian serviks yang menonjol ke arah vagina.
• Adneksa : organ tambahan pada wanita yang letaknya berdekatan dengan uterus, yaitu : ovarium, tuba fallopi, lig. Ovarii proprium, serta lig. Teres uteri.
• Nifas : Periode penyesuaian setelah kehamilan yang memungkinkan ibu untuk menyusui dan tubuh ibu dapat kembali ke keadaan sebelum hamil.
MANIFESTASI KLINIS
Gejala mastitis non infeksius
• Adanya “bercak panas” atau nyeri tekan yang akut
• Ada bercak kecil dan keras pada daerah nyeri tekan tersebut
• Tidak demam
Gejala mastitis infeksius
• Nyeri pada payudara
• Sakit kepala
• Demam (Suhu tubuh meningkat, suhu lebih dari 38oC)
• Terdapat area luka yang lebih luas pada payudara
• Kulit payudara tampak kemerahan
• Payudara terasa keras dan tegang (pembengkakan)
ANAMNESIS
• Keluhan Utama :
nyeri dan bengkak di payudara , ASI tidak lancar, dll.
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Riwayat Kebiasaan
• Faktor resiko yang memungkinkan terjadinya infeksi
PEMERIKSAAN FISIK
• Inspeksi payudara
ukuran, bentuk, simetri, kontur, warna, edema, apakah ada penonjolan/ tidak ? retraksi/tidak ?
• Palpasi Aksila
palpasi nodus aksilaris (ukurannya normal/tidak ?
• Palpasi Payudara
metode : jari-jari roda dan lingkaran konsentris .
diperiksa ukuran, bentuk, delimitasi/tepi massa, konsistensi, mobilitas Palpasi daerah subareola
massa dan nyeri tekan • Pemeriksaan Puting Susu
ada/tidak retraksi putting susu, fisura, deskuamasi, dan pengeluaran cairan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Pemeriksaan Laboratorium Darah Hb Leukosit
• Kultur ASI ibu atau biopsi payudara (menentukan bakteri patogen)
• Uji sensitifitas bakteri (menentukan terapi antibiotik yang akan diberikan)
• USG atau mammografi (menentukan ada/tidak komplikasi bagian mammae (ada abses/tidak?)
PENATALAKSANAAN
• Non-farmakologi
- Kompres dengan air dingin sebelum menyusui
- Edukasi pemberian ASI yang efektif
- terapi supportif : bedrest dan pemberian cairan yang cukup
• Farmakologi
terapi antibiotik :
penisilin 250mg peroral 4x sehari ,10-14 hari
(apabila ibu alergi, diganti dengan eritromisin 250mg peroral 3x sehari, 10-14 hari )
Antibiotic Dosis
• Eritromisin 250-500mg setiap 6 jam
• Flukloksasilin 250 mg setiap 6 jam
• Dikloksasilin 125-500 mg setiap 6 jam peroral
• Amoksasilin 250-500 mg setiap 8 jam
• Sefaleksin 250-500mg setiap 6 jam
Terapi simptomatik
- Parasetamol 500 mg per oral setiap 4 jam, evaluasi 3 hari- Nyeri : diberikan analgesic (cth : Ibuprofen atau asetaminofen untuk kurangi inflamasi dan nyeri.
SINTESIS
• Masa nifas merupakan sesuatu yang fisiologis terjadi terhadap ibu setelah melahirkan. Masa dimana semua organ kandungan akan kembali seperti sebelum terjadinya kehamilan
• Tidak semua ibu akan mengalami masa nifas yang fisiologis. Ada juga ibu yang mengalami masa nifas yang berisiko untuk terjadinya sebuah infeksi, penyakit bahkan kematian.
• Untuk menghindari terjadinya infeksi pada masa nifas, penting mengetahui tanda atau gejala awal yang akan menimbulkan terjadinya penyakit-penyakit infeksi, dan harus tetap menjaga kebersihan pada saat menolong ibu melahirkan
• Perlunya diberikann edukasi tentang pemberian ASI pada ibu menyusui dan menjaga hygenitas pada masa nifas
• INFEKSI OLEH MICROORGANISM S.AUREUS
Luka pda puting pengisapan oleh bayi yang terlalu kuat
bayi menyusui s.aureus yang terdapat pada hidung dan teggorokan bayi
transmisi MO
s. aureus masuk ke mammae
melalui luka putting
menyebar secara hematogen
infeksi regional pada parankem
mammae (mastitis)
• STATIS ASI
pengisapan bayi yang kurang kuat / kabiasaan
menyusui yang tidak normal
pengeluaran air susu yang tidak lancar produksi ASI meningkat
penumpukan ASI pada mammae
peningkatan tekanan pada parenkim
kelenjar mammae
mammae nyeri dan inflamasi
MASTITIS
REFLEKS NEUROINDOKRIN DIINISIASI OLEH PENGISAPAN
Serebrum SSP
Hipothalamus
Hipofisis anterior posterior
GnRH menurun
Mencegah produksi susu pengeluaran ASI
Ovulasi
+ -
hipofisis
prolaktin
Bayi menyus
ui
oksitosin
Saraf interkostal ke 4-6
Medula spinalis