pleno histo

28
HISTOLOGY OF HISTOLOGY OF DIGESTIVE SYSTEM DIGESTIVE SYSTEM Kelompok 4 Kelompok 4 Tutor = dr.Reza Tutor = dr.Reza

Upload: diannekartika

Post on 30-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLENO HISTO

HISTOLOGY OF HISTOLOGY OF DIGESTIVE SYSTEMDIGESTIVE SYSTEM

Kelompok 4Kelompok 4Tutor = dr.RezaTutor = dr.Reza

Page 2: PLENO HISTO

Digestive Tract

Page 3: PLENO HISTO

CAVUM ORISCAVUM ORIS

Diagram skematis bibir, ginggiva dan gigi. Penampang sagital bibir bagian bawah, otot skelet tersusun secara circumoral dilapisi oleh kulit di bagian luar yang dihubungkan oleh zone transisi (vermilion border) dengan mukosa mulut dibagian dalam. pada submukosa terdapat banyak kelenjar saliva aksesoris (serous, mukous dan campuran). Ginggiva dilapisi epithel squamous kompleks dengan keratinisasi dan gigi dengan komponen strukturalnya yang tertanam pada tulang rahang.

Page 4: PLENO HISTO

LIDAHLIDAH

Page 5: PLENO HISTO

Pengamatan Mikroskopis Pengamatan Mikroskopis LidahLidah

Lidah dengan bundel-bundel otot (M) dan papillae (F dan C) pada permukaan dorsal, kelenjar saliva aksesoris mukous (MG) dan serous (SG) tersebar diantara bundel otot dan lamina propria (LP). Terdapat Nodulus Limfatikus (L), Tonsila Lingualis (T)

Page 6: PLENO HISTO

Lokasi dan susunan mikroskopis 3 Lokasi dan susunan mikroskopis 3 macam papila lidahmacam papila lidah

a. Papilla fungiformis (Fg) dan papilla filiformis (FL). Epithel squamous kompleks nonkeratinisasi melapisi Fg, epithel squamous kompleks keratinisasi melapisi FL. Tersebar dibagian anterior lidah dari linea medialis pararel dengan sulcus terminalis. Pada Fg terdapat taste bud.

b. Papilla circumvalata (CV) jumlahnya 7-12, ukuran sangat besar dilapisi epithel squamous kompleks tanpa keratinisasi dan banyak terdapat taste bud diantara sel-sel epithel pada dinding papilla, tersusun pada sulcus terminalis. Kelenjar Von Ebner (VE)

a ba

Page 7: PLENO HISTO

Susunan mikroskopis dan lokasi alat Susunan mikroskopis dan lokasi alat pengecap (taste buds).pengecap (taste buds).

a. Taste bud (B) pada lapisan epithel dinding papilla circumvalata atau papila fungiformis) b. Dengan teknik pengecatan imunoperokside,Taste bud (B) terlihat diantara epithel papilla dan berhubungan dengan axon syaraf pencecap pada lamina propria (warna coklat )

ba

c Taste bud (organon gustus) disusun oleh sel perasa (sel gustus) dan sel-sel penyokong (sel sustentakuler) dan berhubungan dengan serabut saraf afferent.

Page 8: PLENO HISTO

Lingual tonsilLingual tonsil

Jaringan limfoid yang membentuk 1/3 bagian posterior lidah (L), dilapisi epithel squamous kompleks nonkeratinisasi. Lapisan mukosa menembus ke dalam jaringan limfoid > Crypte (C).

Page 9: PLENO HISTO

GGIGIIGI

Page 10: PLENO HISTO

TTRAKTUS DIGESTIVUSRAKTUS DIGESTIVUS•Terdiri dari pharing, oesophagus, gaster, intestinum tenue, intestinum crasum, rectum, anus.

•Secara umum dinding saluran pencernaan tersusun oleh : tunika mukosa, submukosa, muskularis dan serosa.

Page 11: PLENO HISTO

Figure 15–1. Gambaran skematik traktus digestivusFigure 15–1. Gambaran skematik traktus digestivus

Page 12: PLENO HISTO

4 lapisan dinding sal4 lapisan dinding sal.. gastrointestinal secara gastrointestinal secara umumumum

a

b

c

d

a. Mukosa dengan epithel squomous kompleks nonkeratinisasi atau keratinisasi berfungsi protektif (cavum oris, pharing, esophagus, anal)

b. Mukosa dengan fungsi sekretorik tersusun atas kelenjar-kelenjar tubuler. (gaster)

c. Mukosa dengan fungsi absorpsi dengan penonjolan villi intestinalis (usus halus)

d. Mukosa dengan fungsi absorbsi dan proteksi disusun oleh kelenjar-kelenjar tubuler dengan sel-sel penghasil mukus dan sel absorbsi (usus besar)

Page 13: PLENO HISTO

OOESOPHAGUSESOPHAGUS

11 MukosaMukosa Epitel :Epitel : skuam. Kompl. Nonkornif. Perbatasan skuam. Kompl. Nonkornif. Perbatasan dengan Kardia : selapis kolumner.dengan Kardia : selapis kolumner.

L. Propria :L. Propria : sifat umum sifat umum

Musk. MukosaMusk. Mukosa : satu lapis, paling tebal : satu lapis, paling tebal

22 SubmukosaSubmukosa Kelenjar esofagus (tubulualveoler, mukos murni)Kelenjar esofagus (tubulualveoler, mukos murni)

33 MuskularisMuskularis 1/3 atas o.bergaris 1/3 tengah o. bergaris/ polos , 1/3 1/3 atas o.bergaris 1/3 tengah o. bergaris/ polos , 1/3 bawah o. polos --- spfingter Kardiabawah o. polos --- spfingter Kardia

44 AdventisiaAdventisia Sifat umumSifat umum

Epitel

L propria

Musk. Mukosa

Kelenjar esofagus (submukosa)

Muskularis

1/3 bagian atas

Page 14: PLENO HISTO

GASTERGASTER

11 EpitelEpitel Kolumner selapis , menskresi cairan mukosKolumner selapis , menskresi cairan mukos

Mengalami invaginasi ; gastrik pit atau foveola gastrika Mengalami invaginasi ; gastrik pit atau foveola gastrika muara kelenjar lambungmuara kelenjar lambung

22 Lamina Lamina propriapropria

Kelenjar lambung (kardia, fundus, pilorus)--- 3 area lambung Kelenjar lambung (kardia, fundus, pilorus)--- 3 area lambung batas tidak jelas.batas tidak jelas.

33 Muskularis Muskularis mukosamukosa

Sifat umumSifat umum

44 Submukosa Submukosa Sifat umumSifat umum

55 Muskularis Muskularis 3 lapis : 3 lapis :

LuarLuar (longitudinal) (longitudinal)

Tengah Tengah (sirkuler) (sirkuler)

membentuk membentuk

spfinkter pilorikumspfinkter pilorikum

DalamDalam (oblik) (oblik)

66 AdventisiaAdventisia Sifat umumSifat umum

Lambung kosong, mukosa dan submukosa membentuk lipatan memanjang (ruga)

Page 15: PLENO HISTO

Lambung Kardia

1. Eiptel kolumner tinggi, granula mukos

2. Kelenjar tubuler simpleks, bercabang dan bergelung di bagian terminal.

3. Sedikit sel parietal dan sel enteroendokrin

Page 16: PLENO HISTO

Lambung Fundus/ Korpus

• Penghasil asam lambung dan enzim

• Gastrik pit pendek

• Kelenjar panjang dan lurus

(4 sel , 3 segmen)

1. Segmen bawah : sel utama (2) , sel parietal (1) tersebar

2. Segmen tengah (leher) : sel-sel mukous leher (3) dan parietal (1)

3. Segmen atas (isthmus) : sel mukous (3) , sel parietal (1) banyak

Page 17: PLENO HISTO

Lambung PilorusLambung Pilorus

1. Gastruik pit dalam, s/d l. propria-

2. Bagaian bawah kelenjar sedikit bergelung

3. Sel terutama sel mukos leher, sel parietal jarang

Page 18: PLENO HISTO

Sel Epitel mukosa Fundus

Sel EpitelSel Epitel Sifat-sifatSifat-sifat

11 Sel Parietal Sel Parietal (Oksintik)(Oksintik)

Lokasi Lokasi : Tertama leher dan istmus : Tertama leher dan istmus

BentukBentuk : bulat/ piramid, sitoplasma asidofilik/ : bulat/ piramid, sitoplasma asidofilik/ pucat, menonjiol ke lamina propria.pucat, menonjiol ke lamina propria.

SekresiSekresi : HCl dan vit. B12. : HCl dan vit. B12.

22 Sel Utama (chief Sel Utama (chief Cells, Zymogen)Cells, Zymogen)

LokasiLokasi : dasar kelenjar sampai lumen : dasar kelenjar sampai lumen

Bentuk Bentuk : piramid, inti bulat di basal sel: piramid, inti bulat di basal sel

Skresi Skresi : enzim (zimogen); pepsinogen: enzim (zimogen); pepsinogen

33 Sel mukos LeherSel mukos Leher LokasiLokasi : leher kelenjar : leher kelenjar

BentukBentuk : tak teratur, dasar sempit, puncak : tak teratur, dasar sempit, puncak melebar, inti di basal, sitoplasma basofilik.melebar, inti di basal, sitoplasma basofilik.

Skresi Skresi : mukos asam : mukos asam

44 Sel Sel Enterokromafin Enterokromafin (enteroendokrin)(enteroendokrin)

LokasiLokasi : terutama di antrum dasar kelenjar. : terutama di antrum dasar kelenjar. Juga usus halus, usus besar dan esofagus bagian Juga usus halus, usus besar dan esofagus bagian bawah.bawah.

BentukBentuk : piramid, kecil sitoplasma jernih. : piramid, kecil sitoplasma jernih. Reaksi positip ( kromat dan perak)Reaksi positip ( kromat dan perak)

Skresi Skresi ; hormon skretin, gastrin, ; hormon skretin, gastrin, kolesistokininkolesistokinin

Page 19: PLENO HISTO

INTESTINUM CRASUMINTESTINUM CRASUM11 EpitelEpitel Kolumner SimpleksKolumner Simpleks 4 macam sel : 4 macam sel :

(1)(1) sel Absorbtifsel Absorbtif : Kolumner tinggi, brush border : Kolumner tinggi, brush border

(2)(2) sel Gobletsel Goblet : sekresi mukous : sekresi mukous

(3)(3) sel Paneth sel Paneth : dasar kripte , bentuknya krucut : dasar kripte , bentuknya krucut inti di basal, granula eosinofilik di puncak sel, skresi inti di basal, granula eosinofilik di puncak sel, skresi lisozimlisozim

(4)(4) sel Argentafinsel Argentafin : : lihat lambunglihat lambung

22 Lamina Lamina PropriaPropria

J.p. longgar , serat retikuler, serbukan limfosit, anyaman J.p. longgar , serat retikuler, serbukan limfosit, anyaman p. darahp. darah

Muskularis Mukosa : 2 lapis otot polos ; internal sirkuler, Muskularis Mukosa : 2 lapis otot polos ; internal sirkuler, eksternal longitudinaleksternal longitudinal

33 L.. L.. SubmukosaSubmukosa

JP Longgar, serat elastis kd. j. lemakJP Longgar, serat elastis kd. j. lemak

Kelenjar Bruner (duodenum) : tubuler bercabangKelenjar Bruner (duodenum) : tubuler bercabang

Pleksus p.darah dan pleksus saraf ( Meisner)Pleksus p.darah dan pleksus saraf ( Meisner)

55 L. Muskularis L. Muskularis eksternaeksterna

2 lapis : dalam sirkuler, luar longitudinal , diantaranya 2 lapis : dalam sirkuler, luar longitudinal , diantaranya pleksus saraf (pleksus mienterikus Auerbach)pleksus saraf (pleksus mienterikus Auerbach)

6 6 L. Adventisia L. Adventisia JP longgar diliputi peritoneum ( serosa)JP longgar diliputi peritoneum ( serosa)

Page 20: PLENO HISTO

Figure 15–27. diagram skematis intestinum tenue. A. Pada villus di sebelah kiri diperlihatkan Figure 15–27. diagram skematis intestinum tenue. A. Pada villus di sebelah kiri diperlihatkan desquamasi sel epithel. Sel epithel mukosa diganti secara terus menerus oleh proses mitosis yang desquamasi sel epithel. Sel epithel mukosa diganti secara terus menerus oleh proses mitosis yang terjadi secara konstan pada ujung terminal kelenjar dan migrasi sel-sel baru ke bagian atas. terjadi secara konstan pada ujung terminal kelenjar dan migrasi sel-sel baru ke bagian atas. Perhatikan gld. Lieberkuhn. B: Gld Intestinalis dengan sel2 epithelial dan sel goblet pada bagian Perhatikan gld. Lieberkuhn. B: Gld Intestinalis dengan sel2 epithelial dan sel goblet pada bagian atas, bag bawah tampak mitosis dari sell progenitor, terdapat juga sel Paneth dan sel atas, bag bawah tampak mitosis dari sell progenitor, terdapat juga sel Paneth dan sel enteroendokrine. Mikrovilli (brush border) dibentuk pada proses differensiasi sel2 epithelial.enteroendokrine. Mikrovilli (brush border) dibentuk pada proses differensiasi sel2 epithelial.

Page 21: PLENO HISTO

DuodenumDuodenum

Mukosa dilapisi epithel kolumnair selapis yang membentuk villi intestinalis dan berkelanjutan dengan kripte Lieberkuhn.

Epithelium mukosa dan kelenjar disusun oleh sel-sel enterosit dengan microvilli, sel Goblet dan sel Paneth.

Kelenjar Brunner’s bermuara pada kripte Lieberkuhn.

Page 22: PLENO HISTO

Yeyenum dan IleumYeyenum dan Ileum

Mukosa dilapisi epithel kolumer selapis membentuk villi intestinalis dan kripte Mukosa dilapisi epithel kolumer selapis membentuk villi intestinalis dan kripte Lieberkuhn. Epithel tersusun oleh sel-sel enterosit dengan microvilli, sel Goblet Lieberkuhn. Epithel tersusun oleh sel-sel enterosit dengan microvilli, sel Goblet dan sel Paneth. Jaringan lymfoid pada yeyenum tersusun diantara sel-sel dan sel Paneth. Jaringan lymfoid pada yeyenum tersusun diantara sel-sel epithel, terdapat sel plasma yang menghasilkan IgA. Pada ileum sel-sel limfosit epithel, terdapat sel plasma yang menghasilkan IgA. Pada ileum sel-sel limfosit membetuk agregasi sebagai peyer’s patches (plaque Peyer’s) semakin membetuk agregasi sebagai peyer’s patches (plaque Peyer’s) semakin dominan di bagian distal, sangat jelas pada usus besar.dominan di bagian distal, sangat jelas pada usus besar.

Page 23: PLENO HISTO

APPENDIKSAPPENDIKS

Page 24: PLENO HISTO

INTESTINUM CRASUMINTESTINUM CRASUM

a. Gambaran mikroskopis usus besar dengan perbesaran lemah memperlihatkan struktur penyusun dengan kekhasan pada tunika muskularis yang tebal.

b. Perbesaran kuat pada mukosa usus besar. Tampak sel-sel goblet dalam jumlah banyak melapisi mukosa yang membentuk kelenjar tubuler simplek tanpa percabangan.

Page 25: PLENO HISTO

REKTUM DAN ANUSREKTUM DAN ANUS

RektumRektum merupakan bagian akhir dari usus besar (intestinum merupakan bagian akhir dari usus besar (intestinum crasum). Secara struktural mempunyai susunan yang sama crasum). Secara struktural mempunyai susunan yang sama dengan usus besar.dengan usus besar.

AnusAnus merupakan bagian akhir dari traktus digestivus. merupakan bagian akhir dari traktus digestivus. Terdapat beberapa perubahan struktural.Terdapat beberapa perubahan struktural.

Mukosa anus tersusun atas epithel squamous kompleks tanpa Mukosa anus tersusun atas epithel squamous kompleks tanpa keratinisasi yang kemudian bertransisi menjadi kulit dengan keratinisasi yang kemudian bertransisi menjadi kulit dengan epithel squamous kompleks berkeratin dengan kelenjar epithel squamous kompleks berkeratin dengan kelenjar sudorifera dan sebacea.sudorifera dan sebacea.

Kelenjar sirkumanal pada lamina propria bermuara pada Kelenjar sirkumanal pada lamina propria bermuara pada daerah recto-anal junctiondaerah recto-anal junction

Tunika muskularis membentuk muskulus sphincter ani Tunika muskularis membentuk muskulus sphincter ani internum dan eksternum internum dan eksternum

Page 26: PLENO HISTO

Susunan mikroskopis anusSusunan mikroskopis anus

Susunan mikroskopis anus. Mukosa dilapisi oleh epithel squamous kompleks tanpa keratinisasi. Kelenjar sirkumanal tersusun oleh sel absoptive dan sel goblet bermuara pada daerah recto-anal junction.

Page 27: PLENO HISTO

Perbandingan susunan dinding traktus digestivusPerbandingan susunan dinding traktus digestivus

Page 28: PLENO HISTO

TERIMA KASIH