pre intra post op pasien

13
Evaluasi dan Manajemen Pasien untuk Preoperatif, Intraoperatif dan Postoperatif David Kalim 1 Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jakarta Pendahuluan Isi Preoperative Tujuan daripada penilaian dan manajemen preoperative dapat meliputi: 1 Alamat Korespondensi: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510 Telephone: (021) 5694-2061 (hunting), Fax: (021) 563-1731 Email: [email protected]

Upload: carlos-johnson

Post on 17-Sep-2015

34 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

op

TRANSCRIPT

Evaluasi dan Manajemen Pasien untuk Preoperatif, Intraoperatif dan Postoperatif

David Kalim

Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jakarta

Pendahuluan

Isi

Preoperative

Tujuan daripada penilaian dan manajemen preoperative dapat meliputi:

Untuk skirining dan mempersiapkan pasien dengan penyakit komorbid.

Untuk meninjau resiko anestesi dan tindakan bedah dan menurunkan resiko tersebut.

Untuk mengidentifikasi pasien yang mungkin membutuhkan teknik anestesi yang spesial atau perawatan postoperative

Untuk edukasi pasien dan keluarga tentang anestesi dan peran anestesiologis

Untuk inform consent

Untuk fasilitasi waktu perawatan dan menghindari pembatalan pada hari operasi.

Untuk motivasi pasien untuk berhenti merokok, mengurangi berat badan pada overweight/obese, dan hal preventif lainnya.

Secara preoperative seorang anestesiologist melakukan pemeriksaan fisik terfokus, membuat rencana intervensi medik, mengurangi kecemasan dan ketakukan pasien serta keluarga melalui edukasi, mendiskusikan perawatan perioperative dan pilihan untuk mengatasi nyeri postoperative, menentukan pemeriksaan laboratorium yang sesuai, mendikusikan tentang resiko anestesi, dan mendapatkan inform consent. Penilain preoperative dapat menurukan morbiditas tindakan bedah, dan mengurangi biaya serta pembatalan pada hari operasi.

Penilaian resiko preoperative berdasarkan klasifikasi sistem ASA tidak mencakup tipe anestesi atai lokasi dari tindakan bedah uang akan dilakukan. Penilaian ini mencoba untuk memberikan nilai subjektif dan resiko relatif hanya berdasarkan sejarah kesehatan pasien. Pasien dengan ASA physical status (ASA-PS) 2 cenderung beresiko lebih tinggi dibanding pasien ASA-PS 1 tapi hanya apabila melakukan operasi yang sama.

Gambar 1. America Society of Anesthesiologist Physical Status Classification

Anamensis pasien preoperative meliputi masalah kesehatan pasien, komplikasi anestesi sebelumnya, alergi, penggunaan tembakau, alcohol, obat-obatan, identifikasi progres dari penyakit serta penatalaksanaan sebelumnya, skrining abnormalitas dari jalan nafas, riwayat keluarga yang berhubungan dengan anestesi, kardiovaskular, endokrin, dan neurologi. Berikut lembaran yang dapat diisi oleh pasien sendiri atau melalui interview untuk mendapatkan anamness yang baik dan lengkap.

Gambar 2. Contoh pertanyaan untuk mengetahui riwayat pasien preoperative

Pemeriksaan fisik untuk preanestesi minimum meliputi jalan nafas, jantung, paru, tanda-tanda vital, saturasi oksigen dan Indeks Masa tubuh/ BMI. Pemeriksaan jalan nafas harus meliputi:

Panjang gigi incisor atas

Kondisi gigi

Hubungan antara incisor atas dan bawah

Kemampuan incisor bawah untuk berada didepan incisor atas

Jarak antara incisor atau gusi

Ukuran lidah

Terlihatnya uvula

Banyak rambut wajah

Luas mandibula

Jarak thyromental pada ekstensi maksimum

Panjang leher

Ketebalan lingkaran leher

Gerakan pada kepala dan leher

Gambar 3. Pemeriksaan jalan nafas preoperative.

Pemeriksaan jantung, paru, kulit, dan organ yang terlibat dalam tindakan bedah dibutuhkan. Auskultasi jantung untuk murmur, gangguan ritme, tanda-tanda volume overload. Adanya ditemukan gangguan tersebut, maka pemeriksaan harus fokus untuke suara jantung 3 dan 4, ronki, distensi JVP, asites, hepatomegali dan edema. Observasi apakah pasien bisa naik tangga 1 atau 2 tingkat dapat memprediksi variasi dari komplikasi postoperative termasuk mortalitas akibat jantung dan paru, bila tidak sebaiknya dilakukan tes fungsi paru (PFT) atau non-invasive cardio stress testing. Preoperative PFT dapat menilai potensi komplikasi pasien yang menjalani tindakan bedah paru. PFT dapat menentukan sisa fungsi paru pasien dan apakah pasien ini membutuhkan postoperative support ventilasi yang kronis. Pemeriksaan paru harus meliputi auskultasi untuk wheezing, penurunan atau abnormalitas dari suara pernafasan, adanya sianosis atau clubbing, penggunaan otot aksesoris, dan upaya dalam bernafas. Pemeriksaan neurologi meliputi mental status, bicara, saraf cranial, fungsi motorik dan sensorik. Obesitas, hipertensi, dan lingkaran leher yang besar (17inch pada pria, >16 inch pada wanita) dapat memprediksikan peningkatan insiden obstructive sleep apnea (OSA). Dengan ukuran leher tersebut juga dapat memprediksi kesulitan dengan mask ventilasi dan intubasi.

Pasien membutuhkan diagnosa preoperative dan penilaian laboratorium yang konsisten dengan riwayat mediknya dan tindakan bedah yang dianjurkan serta potensi untuk intraoperative blood loss. Diagnosa preoperative dan tes laboratorium ini sebaiknya didapat untuk indikasi klinis spesifik yang dapat meningkatan resika perioperative bukan hanya karena pasien ini menjalani tindakan bedah.

Gambar 4. Pemeriksaan laboratorium preoperative

Beberapa obat-obatan sebaiknya terus dimakan/diteruskan hingga hari operasi karena efeknya yang baik. Namun ada beberapa yang harus dihentikan beberapa hari sebelum operasi.

Gambar 5. Instruksi premedikasi preoperative

Puasa preoperative direkomendasikan untuk menurunkan terjadinya aspirasi pulmo. ASA telah mempublikasikan guidelines untuk puasa preoperative sebagai berikut:

Gambar 6. Guidelines untuk makanan dan minuman preoperative.

Edukasi pasien dan kepuasan pasien dengan proses preoperative saling berhubungan. Untuk mengetahui kepuasan pasien, dapat dibuat kuesioner tentang evaluasi dari preoperative. Memberikan edukasi pasien yang baik dapat memfasilitasi keikutsertaan/keturutan pasien dalam perawatannya, juga memberikan mereka rasa hak memilih dalam proses, dan memberikan kepuasan pada pasien.

Intraoperative

Postoperative

Kesimpulan

Daftar Pustaka Alamat Korespondensi:

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510

Telephone: (021) 5694-2061 (hunting),

Fax: (021) 563-1731

Email: [email protected]