praktikum ii sikloheksana
DESCRIPTION
Praktikum KimiaTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA KOMPUTASI
PERCOBAAN II
ANALISIS SIKLOHEKSANA
Disusun oleh:
Nama : Wahyu Ratnaningsih
NIM : 12/331223/PA/14513
Kelompok : Sore
Hari/Tanggal : Jumat, 13 Maret 2015
Jurusan/Fakultas : Kimia / MIPA
Nama Asisten : Muhammad Saleh
LABORATORIUM KIMIA KOMPUTASI
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
ANALISIS SIKLOHEKSANA
I. TUJUAN
Menentukan konformasi yang paling stabil dari sikloheksana dengan
menggunakan perhitungan medan gaya AMBER
II. LATAR BELAKANG
Sikloalkana adalah hidrokarbon jenuh dimana antar atom karbon saling
terhubung dalam suatu susunan cincin. Garis-sudut rumus struktur untuk siklopropana
yaitu segitiga, siklobutana yaitu persegi, siklopentana yaitu pentagon dan sikloheksana
yaitu heksagon. Berikut bentuk tiga dimensinya. (Stoker, 2012)
Sikloheksana adalah senyawa karbosiklik yang penting dan perhatian yang diberikan
kepadanya. Unit struktur sikloheksana terdapat secara luas dalam senyawa semula, jadi
yang iasanya terlarut sesamanya atau dengan siklolkana lain. Kepentingan gelang
sikloheksana sebernarnya terkait dengan konformasinya yang bebas daripada yang
sembarang keterikatan. (Mahmood,2004)
Sudut kedalaman dalam heksagon sesatah ialah 120 derajad, suatu nilai yang
besar dari sudut tetrahedron yaitu 109,5˚. Penyisihan daipada bentuk sesatah akan
mengurangi sudut ini dan sekaligus mengurangkan keterikatan sdut. Keterikan kilasan
daripada enam pasang hidrogen gerhana juga akan kekurangan dalam bentuk tak
sesatah. Ini bermakna kedua – dua keterikan sudut dan keterikan kilasan akan
diringankan. Gelang sikloheksana sebenarnya mengerut dalam konformasi bertenaga
paling minimum yang dikenali sebagai konformasi kerusi. Dalam konformasi kerusi
skloheksana, semua sudut ikatanya ialah 111,5 ˚, yaitu hampir sudut C – C dalam alkana
rantai terbuka dan ikatan C – H berkeadaan terpirau. Berikut adalah macam-macam
konformasi dari sikloheksana. (Mahmood,2004)
Konformasi kursi adalah konformasi yang paling stabil. Kajian menunjukkan
bahwa bagi setiap seribu molekul sikloheksana, tidak lebih daripada du molekul saja
yang terdapat dalam konformasi perahui piuh (perahu terpilin) yaitu konformasi kedua
yang stabil. Antara konformasi kursi dengan perahu terpilin, terdapat halangan tenaga
tertinggi. Konformasi paling tak stabil yaitu setengah kerusi. (Mahmood,2004)
Pada sikoheksana dengan konformasi kursi, tingkah laku secara kimia dari
sikloheksana yang tersubstitusi akan dipengaruhi oleh konformasinya. Seperti halnya
terdapat dua jenis posisi substituen pada cincin sikloheksana, yaitu posisi axial dan
posisi ekuatorial. Keenam posisi axial tegak lurus terhadap cincin, sejajar terhadap
cincin axis dan keenam posisi ekuatorial keluar bidang cincin, dan membentuk cincin
ekuator. (McMurry, 2012).
Di bawah ini adalah gambar lain posisi axial dan posisi ekuatorial pada
sikloheksana konformasi kursi, dimana posisi dilihat dari bawah ring axis.
Masing-masing karbon mempunyai satu posisi aksial dan posisi ekuatorial dan
masing-masing muka mempunyai posisi aksial dan ekuatorial yang lain atau
bergantian. (McMurry, 2012).
II. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Percobaan
Konformasi Jarak CC
(Å)
Sudut CCC
(˚)
Sudut torsi
(˚)
Energi (kkal/mol)
Kursi teroptimasi 1.53089 110.248 58.0456 1.333075
Perahu teroptimasi 1.53572 112.456 6.70E-08 8.311726
Perahu terpilin
teroptimasi
1.52884 110.296 31.4559 7.204453
Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan analisis sikloheksana untuk menentukan
konformasi yang paling stabil dari sikloheksana. Dengan menggunakan medan gaya
AMBER, diperoleh data percobaan dan diolah ke dalam diagram batang sebagai berikut
:
Gambar 2.2.1 Diagram perbandingan konformasi-konformasi sikloheksana
Diagram di atas menunjukkan perbandingan dari konformasi-konformasi
sikloheksana yaitu kursi, perahu dan perahu terpilin dalam keadaan teroptimasi, dengan
parameter Jarak CC (Å), Sudut CCC (˚), Sudut torsi (˚) dan Energi (kkal/mol).
Berdasarkan Jarak CC (Å) pada ketiga konformasi tersebut, tidak terdapat perbedaan
yang signifikan. Hal tersebut juga berlaku pada parameter Sudut CCC (˚). Namun pada
0
20
40
60
80
100
120
Jarak CC (Å) Sudut CCC (˚) Sudut torsi (˚)
Energi (kkal/mol)
Kursi teroptimasi
Perahu teroptimasi
Perahu terpilin teroptimasi
Sudut torsi (˚) dan Energi (kkal/mol) terdapat selisih yang sangat terlihat. Energi
masing-masing konformasi dapat dibandingkan, dimana pada konformasi kursi
teroptimasi dihasilkan energi yang paling rendah, kemudian perahu terpilin teroptimasi
dan yang menghasilkan energi yang paling tinggi yaitu konformasi perahu.
Konformasi yang paling stabil, akan mempunyai energi yang paling rendah.
Sehingga dapat dijelaskan bahwa konformasi yang paling stabil yaitu konformasi kursi,
yang mempunyai energi sebesar 1.333075 kkal/mol. Berdasarkan literatur (Mahmood,
2004) hal tersebut sesuai karena pada setiap seribu molekul sikloheksana, sebagian besar
terdapat dalam konformasi kursi dan tidak lebih daripada dua molekul yang terdapat
dalam konformasi perahui terpilin, yaitu konformasi kedua yang stabil.
Konformasi kursi paling stabil karena bebas terikan (strain-free), dimana
mempunyai kesamaan sebagai kursi panjang yang mempunyai punggung, alas duduk
dan penunjang kaki. Konformasi kursi mempunyai Sudut CCC (˚) yang paling kecil
yaitu 110,248˚ yang mengindikasikan konformasi tersebut adalah konformasi yang
paling mendekati nilai sudut tetrahedral yaitu 109.5˚ yang merupakan sudut ideal, dan
semua ikatan C-H bertetangga dalam susunan staggered. Selain itu konformasi kursi
tidak mempunyai terikan sudut (angle -strain) maupun terikan torsi (torsional-strain)
sehingga konformasinya paling stabil.
Konformasi sikloheksana lain yaitu konformasi perahu yang bebas dari terikan
sudut (angle-strain) sama seperti konformasi kursi. Namun terjadi ketidakstabilan karena
adanya beberapa ikatan C-H yang terletak dalam keadaan gerhana seperti pada gambar
strukturnya. Selain itu adanya Haksial- Haksial berdekatan pada konformasi perahu yang
semakin menyebabkan ketidakstabilan terjadi. Sehingga hal tersebut tidak diharapkan
dalam pembentukan konformasi sikloheksana. Jarak Haksial- Haksial pada struktur awal
dan struktur teroptimasi dari struktur sikloheksana tersebut dapat dilihat perbedaannya.
Seperti misalnya pada konformasi perahu. Jarak antar dua atom H aksial sebelum
optimasi adalah 1.95224 Å, tetapi setelah dilakukan optimasi jaraknya menjadi lebih
lebar yaitu 2.27767 Å. Jarak yang semakin jauh menyebabkan gaya tarik antar atom
menjadi semakin kecil dan akibat dari optimasi tersebut adalah didapatkannya energi
yang lebih rendah sehingga lebih stabil.
Energi relatif dari setiap konformasi dapat dituliskan dalam tabel berikut :
Kursi Perahu Perahu terpilin
Energi AMBER
mutlak (kkal/mol)
1.333075 8.311726 7.204453
Energi AMBER
relatif (kkal/mol)
0.0 6.978651
5.871378
Energi relatif konformasi sikloheksana ditentukan dengan tetapan energi relatif
konformasi kursi adalah nol.
Dari masing-masing konformasi yang telah didapatkan dapat ditentukan diagram
energi untuk interkonversi dari sikloheksana
Nomor Mutlak
(kkal/mol)
Relatif (kkal/mol)
Kursi teroptimasi 1 1.333075 0
Setengah kursi 2 10 8.666925
Perahu terpilin teroptimasi 3 7.204453 5.871378
Perahu teroptimasi 4 8.311726 6.978651
0
2
4
6
8
10
12
0 1 2 3 4 5
mutlak
relatif
Energi
(kkal/
mol)
(1) (2) (3) (4)
Diagram energi yang diperoleh tersebut dibandingkan dengan literatur yang ada
dalam (Mahmood, 2004) di atas, dan terdapat kesesuain pada diagram energinya,
dimana energi terendah diperoleh pada konformasi kursi, sedangkan energi tertinggi
berada pada konformasi setengah kursi.
KESIMPULAN
Konformasi dari sikloheksana yang paling stabil dengan menggunakan
perhitungan medan gaya AMBER adalah konformasi kursi. Energi mutlak yang
diperoleh sebesar 1.333075 kkal/mol
DAFTAR PUSTAKA
McMurry, J., 2012, Organic Chemistry, 8th
Edition, International Edition, Brooks/Cole
Cengage Learning, UK. Hal. 124-126
Mahmood, K., 2004, Kimia Organik Awalan, Terbitan Pertama, Utusan Publications dan
Distributors Sdn Bhd, Kuala Lumpur. Hal. 111-113
Stoker, H.S., 2012, General, Organic, and Biological Chemistry, Sixth Edition,
Brooks/Cole Cengage Learning, UK. Hal. 361
Lampiran
a. Konformasi Perahu
b. Konformasi Perahu terpilin
c. Konformasi Kursi