praktikum i n ii

29
PRAKTIKUM I Diskripsi tanah Tugas Mata Kuliah GEOGRAFI TANAH Eka Maryanah 4315087063 STRATA : S1 Non Reg Progaram Studi : Pendidikan Geografi Jurusan : Geografi FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Upload: emaryanah

Post on 26-Jun-2015

94 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Praktikum i n II

PRAKTIKUM I

Diskripsi tanah

Tugas Mata Kuliah GEOGRAFI TANAH

Eka Maryanah 4315087063

STRATA : S1 Non Reg

Progaram Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Geografi

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2009

Page 2: Praktikum i n II

PRAKTIKUM II

profil lereng

Tugas Mata Kuliah GEOGRAFI TANAH

Eka Maryanah 4315087063

STRATA : S1 Non Reg

Progaram Studi : Pendidikan Geografi

Jurusan : Geografi

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2009

Page 3: Praktikum i n II

1. ACARA : diskripsi tanah

2. TUJUAN :

Mengetahui profil tanah

Mendeskripsikan sifat-sifat tanah di lapang

3. ALAT DAN BAHAN :

I. Alat pengambil contoh tanah

Sekop

Bor tanah

II. Alat uji tanah di lapang

Pisau lapang

Meteran

Kantong plastic

Soiltester

pH meter

dan lainnya

III. Alat pengukur di lapang

Kompas

Altimeter

Clinometers / abnelevel

Dan lainnya

IV. Bahan

Tanah

Kertas lakmus

H2O2 10 %

KCL 10 %

Page 4: Praktikum i n II

V. Catatan lapang

Buku dan alat tulis

Daftar isian penelitian

Page 5: Praktikum i n II

4. HASIL PRATIKUM PENGEBORAN TANAH

Hari : Kamis

Tanggal : 7 Mei 2009

Lokasi : Selatan LIPI Karangsambung

Keadaan tempat : Baik

NO KEDALAMANSIFAT FISIK

WARNA STRUKTUR TEKSTUR KONSISTENSI

1 0-50 Cm Cokelat Gumpal

membulat,

halus

Lempung Gembur

2

20-40 Cm Cokelat Kekuningan Gumpal

membulat,

halus

Lempung Gembur

3 40-60 Cm Cokelat Kekuningan Gumpal

membulat,

halus

Lempung Liat Teguh

4 60-80 Cm Cokelat Muda Gumpal

membulat,

kasar

Lempung Teguh

5 80-100 Cm Cokelat Muda Gumpal

membulat,

kasar

Lempung Teguh

Page 6: Praktikum i n II

Hari : Kamis

Tanggal : 7 Mei 2009

Lokasi : Sawah

Keadaan tempat : Baik

NO KEDALAMANSIFAT FISIK

WARNA STRUKTUR TEKSTUR KONSISTENSI

1 0-50 Cm Cokelat Kehijau Gumpal

Membulat,

Halus

Liat Berdebu Teguh

2 20-40 Cm Cokelat Kehijau Gumpal

Membulat,

Halus

Liat Berdebu Teguh

3 40-60 Cm Cokelat Kehijau Gumpal

Membulat,

Halus

Liat Berdebu Teguh

4 60-80 Cm Cokelat Kekuningan Gumpal

Membulat,

Halus

Liat Berdebu Teguh

5 80-100 Cm Kuning kecoklatan Gumpal

Membulat,

Halus

Liat Berdebu Teguh

Page 7: Praktikum i n II

5. PEMBAHASAN

Di lapang survey tanah di mulai dengan pengamatan profil dan disertai dengan catatan –

catatan kondisi fisik di sekitarnya. Pengamatn profil tanah menyangkut sifat-sifat tanah, baik

sifat-sifat fisik, sifat-sifat kimia, susunan mineral, sifat biologi termasuk organisme dan lain-

lain.

Berikut beberapa komponen yang perlu di perhatikan dalam survey tanah di lapang :

Keadaan tanah

Jenis atau macam tanah:

laterik atau latosol

grumosol

latosol truportcent

regosol

dan lainnya

Tekstur tanah:

Pada struktur tanah dilihat apakah tanah tersebut kasar, agak kasar, sedang, agak halus

Struktur tanah:

Pada struktur tanah dilihat dari apakah tanah tersebut berbutir tunggal, gumpal, granuler,

pejal, remah, atau lempengan-lempengan.

Warna tanah

Dengan pengamatan mata

Permeabilitas

Dilihat berdasarkan keterangan sangat lambat,lambat, sedang cepat, dan sangat cepat

Page 8: Praktikum i n II

Drainase

Dilihat dari keadaan drainase baik bentuknya dari yang sangat buruk, sedang, buruk, sampai

baik

Ph tanah

Dimana, dilihat dari:

sangat asam < 4,5

agak asam 5,5-6,6

agak basa 7,5-8,5

asam 4,5-5,5

netral 6-7,5

basa >8,6

Batuan kerikil atau kerakal pada permukaan tanah:

Dilihat berdasarkan apakah ada,sedikit atau tidak ada dimana dibandingkan dengan luas areal

Dalam pengambilan sampel tanah kami menggunakan teknik pengobaran tanah dengan

menggunakan alat bor tanah.

Cara kerja alat:

Menggunakan 2 orang tenaga manusia untuk memutar mata bor

Masukkan mata bor kedalam tanah

Putar mata bor sesuai arah jarum jam

Keluarkan mata bor dengan memutar kembali mata bor searah jarum jam sama seperti

ketika memasukkan mata bor kedalam tanah .

Untuk mengidentifikasi tanah dilakukan dengan 5 kali memasukkan mata bor dengan

kedalaman masing-masing 20 cm

Identifikasi hasil pengeboran tersebut dapat dilihat pada hasil pratikum di atas.

Pada saat di laksanakan pengamatan, kondisi tanah dalam keadaan lembab karena

sebelumnya terjadi presipitasi.

Page 9: Praktikum i n II

Deskripsi tanah di Selatan LIPI

Pemboran dilakukan untuk mengetahui sifat fisik tanah. Setiap kali pemboran

dapat digali sedalam 20 cm. Untuk penelitian ini, pemboran dilakukan sebanyak lima kali

berturut turut, sehingga total tanah yang tergali sedalam 5x20 cm atau 100 cm. Setelah

pemboran selesai dan tersusun rapi setiap hasil pemboran, dapat diketahui bahwa daerah

tersebut memiliki sifat fisik yang hampir sama pada setiap lapisan.

Struktur Tanah

Bentuk stuktur tanah pada kedalamn 0-20 cm, 20-40cm, 40-60cm adalah gumpal

membulat (sub-angular blocky) halus yaitu sumbu vertikal sama dengan sumbu horisontal.

Sisi membentuk sudut bulat (5-10 mm). Sedangkan pada kedalaman 60-80cm, 80-100cm

bentuk stukturnya gumpal membulat (sub-angular blocky) kasar (20-50 mm).

pH Tanah

Nilai pH menunjukan banyaknya konsentrasi ion hidrogen ( H+) dalam tanah. Hasil

pengukuran dengan soil tester menghasilkan ph tanah yang terukur adalah 5,5. Tanah dengan

pH 4,0-5,5 pada umumnya agak masam

Warna Tanah

Warna tanah merupakan petunjuk beberapa sifat tanah. Pada kedalaman 0-20 cm

berwarna coklat, kedalaman 20-40cm, 40-60cm berwarna coklat kekuningan dan pada

kedalaman 60-80cm, 80-100cm berwarna coklat muda. Warna tanah ini dipengaruhi oleh

kandungan organik dalam tanah yang bagian atasnya banyak di tumbuhi oleh vegetasi

sehingga tanah cenderung akan berwarna gelap.

Konsistensi tanah

Konsistensi menunjukan kekuatan daya kohesi atau adhesi butir-butir tanah

terhadap benda lain. Dalam keadaan lembab, konsistensi tanah dibedakan menjadi konsistensi

gembur mudah di olah hingga konsistensi teguh yang sulit di olah. Pada kedalaman 0-20cm,

20-40cm konsistensi tanahnya gembur sedangkan pada kedalaman 40-60cm, 60-80cm dan

80-100cm teguh.

Page 10: Praktikum i n II

Tekstur Tanah

Tekstur tanah menunjukan perbandingan buti-butir pasir, debu dan tanah liat di

dalam tanah. Di lapang tekstur tanah di tentukan dengan memijat tanah dengan jari-jari dan

dirasakan kasar dan halusnya. Struktur tanah pada kedalam 0-20cm dan 20-40cm berstuktur

lempung karena rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bola teguh, dapat sedikit di

gulung dengan permukaan mengkilat agak melekat. Pada kedalaman 40-60cm berstruktur

lempung berliat karena rasa halus agak licin, membenuk bola teguh gulungan mengkilat, agak

melekat. Pada 60-80cm dan 80-100cm berstruktur liat karena terasa berat, membentuk bola

dengan baik, sangat lekat.

Keadaan batuan dipermukaan tidak ada sehingga tidak menggagu perakaran dan

mengurangi kemampuan tanah untuk berbagai penggunaan. Tardapat molting (bercak) pada

tanah.

Jenis tanah

Hasilnya adalah bahwa lapisan tanah yang tergali ini merupakan lapisan tanah

dengan jenis latosol/vertisol. Yaitu tanah yang dicirikan oleh kandungan liat yang tinggi,

lebih dari 30% di seluruh horisonnya, mempunyai sifat-sifat mengembang dan mengkerut

karena susunan kisilitynya 2:1. Pada saat basah tanah mengembang, lengket dan saat kering

sangat keras dan retak-retak lebar.

Page 11: Praktikum i n II

Deskripsi tanah di Sawah

Pemboran dilakukan untuk mengetahui sifat fisik tanah. Setiap kali pemboran

dapat digali sedalam 20 cm. Untuk penelitian ini, pemboran dilakukan sebanyak lima kali

berturut turut, sehingga total tanah yang tergali sedalam 5x20 cm atau 100 cm. Setelah

pemboran selesai dan tersusun rapi setiap hasil pemboran, dapat diketahui bahwa daerah

tersebut memiliki sifat fisik yang hampir sama pada setiap lapisan.

Struktur Tanah

Bentuk stuktur tanah pada keselurahan dari permukaan sampe kedalaman 100cm

adalah gumpal membulat (sub-angular blocky) halus yaitu sumbu vertikal sama dengan

sumbu horisontal. Sisi membentuk sudut bulat (5-10 mm).

pH Tanah

Nilai pH menunjukan banyaknya konsentrasi ion hidrogen ( H+) dalam tanah. Hasil

pengukuran dengan soil tester menghasilkan ph tanah yang terukur adalah 6,2. Tanah dengan

pH 6,0-6,5 sering telah dikatakan cukup netral meskipun sebernya masih agak masam.

Warna Tanah

Warna tanah merupakan petunjuk beberapa sifat tanah. Pada kedalaman 0-20 cm,

20-40cm, 40-60cm berwarna coklat kehijauan dan pada kedalaman 60-80cm, 80-100cm

berwarna coklat kekuningan. Warna tanah ini dipengaruhi oleh kandungan organik dalam

tanah yang bagian atasnya banyak di tumbuhi oleh vegetasi sehingga tanah cenderung akan

berwarna gelap.

Konsistensi tanah

Konsistensi menunjukan kekuatan daya kohesi atau adhesi butir-butir tanah

terhadap benda lain. Dalam keadaan lembab, konsistensi tanah dibedakan menjadi konsistensi

gembur mudah di olah hingga konsistensi teguh yang sulit di olah. Konsistensi tanah pada

permukaan sampe kedalaman 100cm berkosistensi teguh.

Tekstur Tanah

Page 12: Praktikum i n II

Tekstur tanah menunjukan perbandingan buti-butir pasir, debu dan tanah liat di

dalam tanah. Di lapang tekstur tanah di tentukan dengan memijat tanah dengan jari-jari dan

dirasakan kasar dan halusnya. Tekstur tanah pada permukaan sampai 100cm liat berdebu

karena terasa halus, berat agak licin, membentuk bola mudah digulung, sangat lekat.

Keadaan batuan dipermukaan tidak ada sehingga tidak menggagu perakaran dan

mengurangi kemampuan tanah untuk berbagai penggunaan. Tardapat molting (bercak) pada

tanah.

Jenis tanah

Hasilnya adalah bahwa lapisan tanah yang tergali ini merupakan lapisan tanah dengan

jenis iceptisol. Merupakan tanah muda. Inceptisol dapat disebut tanah muda karena profilnya

dalam tanah permulaan berkembang, terjadi pelapukan bahan induk, tekstur makin halus,

mulai terbentuk liat dan pembentukan struktur. juga diketahui bahwa didaerah ini tanahnya

hanya memiliki satu horizon karena tanahnya baru berkembang. Batuan asal tanah ini adalah

kelompok batuan pada komplek melange, breksi vulkanik F. Waturanda serta anggota breksi

Formasi Halang yang bersifat basa – intermediate.

Page 13: Praktikum i n II

6. KESIMPULAN

Pengambilan sampel tanah untuk melakukan pemboran tanah dilakukan di sekitar

selatan LIPI (pemboran I) dan areal sawah (pemboran II). Di sekitar lokasi pemboran ini

terdapat dua jenis lahan, yaitu lahan kering dan lahan basah. Kedua lahan ini terkait erat

hubunganya dengan penggunaan lahan. Pemboran dilakukan untuk mengetahui sifat fisik

tanah. Setiap kali pemboran dapat digali sedalam 20 cm. Untuk penelitian ini, pemboran

dilakukan sebanyak lima kali berturut turut, sehingga total tanah yang tergali sedalam 5x20

cm atau 100 cm. Setelah pemboran selesai dan tersusun rapi setiap hasil pemboran, dapat

diketahui bahwa daerah tersebut memiliki sifat fisik yang hampir sama pada setiap lapisan

baik itu lapisan pada pemboran tanah I maupun pada pemboran tanah II. Hasilnya adalah

bahwa lapisan tanah yang tergali pada pemboran I ini merupakan lapisan tanah dengan jenis

latosol/vertisol. Yaitu tanah yang dicirikan oleh kandungan liat yang tinggi, lebih dari 30% di

seluruh horisonnyang , mempunyai sifat-sifat mengembang dan mengkerut karena susunan

kisilitynya 2:1. Pada saat basah tanah mengembang, lengket dan saat kering sangat keras dan

retak-retak lebar. Sedangkan hasil lapisan tanah yangtergali pada pemboran II merupakan

lapisan tanah dengan jenis iceptisol. Merupakan tanah muda. Inceptisol dapat disebut tanah

muda karena profilnya dalam tanah permulaan berkembang, terjadi pelapukan bahan induk,

tekstur makin halus, mulai terbentuk liat dan pembentukan struktur. juga diketahui bahwa

didaerah ini tanahnya hanya memiliki satu horizon karena tanahnya baru berkembang. Batuan

asal tanah ini adalah kelompok batuan pada komplek melange, breksi vulkanik F. Waturanda

serta anggota breksi Formasi Halang yang bersifat basa – intermediate.

Dari hasil 2 pengeboran tersebut kita dapat membandingkan 2 keadaan sifat-sifat

tanah yang hanya berjarak tidak terlalu jauh pun dapat terjadi perbedaan-perbedaan sifat

tanah. Dapat kita ketahui tanah pada areal sawah lebih muda daripada tanah di selatan LIPI.

Page 14: Praktikum i n II

LAMPIRAN

Gambar 1. Soil Tester, Alat yang digunakan untuk mengukur pH pada tanah

Gambar 2. Proses pengeboran tanah untuk pengamatan horizon tanah

Gambar 3: Hasil pengamatan

Page 15: Praktikum i n II

Gambar 4: Kondisi tanah pengamatan

Page 16: Praktikum i n II

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan PKL Fisik Geografi angkatan 2008 Universitas Negeri Jakarta

Warnadi, Bahan Ajar Geografi Tanah. 2008. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.

 http://dspace.ipk.lipi.go.id/dspace/bitstream/123456789/87/3/B-5%20(das%20Loning).pdf.

Page 17: Praktikum i n II

1. ACARA : membuat profil lereng

2. TUJUAN :

Mengukur penampang melintang lereng

Mengukur kondisi morfologi lereng

3. ALAT DAN BAHAN :

I. Alat pengambil contoh tanah

Cangkul

Sekop

Bor tanah

II. Alat uji tanah di lapang

Pisau lapang

Meteran

Kantong plastic

Soiltester

pH meter

dan lainnya

III. Alat pengukur di lapang

Kompas

Altimeter

Clinometers / abnelevel

Dan lainnya

IV. Bahan

Tanah

Kertas lakmus

H2O2 10 %

KCL 10 %

Page 18: Praktikum i n II

V. Catatan lapang

Buku dan alat tulis

Daftar isian penelitian

Page 19: Praktikum i n II

LAMPIRAN

Pengukuran panjang lereng

Beberapa vegetasi yang tumbuh di sekitar lokasi pengamatan

Page 20: Praktikum i n II
Page 21: Praktikum i n II

DAFTAR PUSTAKA

Buku Panduan PKL Fisik Geografi angkatan 2008 Universitas Negeri Jakarta

Warnadi, Bahan Ajar Geografi Tanah. 2008. Jakarta : Universitas Negeri Jakarta.

 http://dspace.ipk.lipi.go.id/dspace/bitstream/123456789/87/3/B-5%20(das%20Loning).pdf.

Page 22: Praktikum i n II

Vegetasi di Karangsambung

Suatu vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal atau rimba yang

lebat akan menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi. Karena kebutuhan

manusia akan pangan, sandang dan pemukiman semua tanah tidak dapat dibiarkan tertutup

hutan dan padang rumput. Tetapi meskipun dalam usaha pertanian, jenis tanaman yang

diusahakan memainkan peranan penting dalam pencegahan erosi.

Titik 1

Panjang lereng 17,6 m

Hasil tembakan kompas 40085’

Vegetasi : rumput alas (dominan), melinjo, lamtoro

Titik 2

Panjang lereng 32,15 m

Hasil tembakan kompas 40018’

Vegetasi : sukun, papaya, talas, kelapa dan pete

Titik 3

Panjang lereng 25,8 m

Hasil tembakan kompas 1009’

Vegetasi : rumput teki

Titik 4

Panjang lereng 32,5 m

Hasil tembakan kompas 7011’

Vegetasi : talas, magga dan pete

Titik 5

Panjang lereng 40,9 m

Hasil tembakan kompas 507’

Vegetasi : pete, jambu batu, kangkung air, kelapa dan pisang

Titik 6

Page 23: Praktikum i n II

Panjang lereng 43,3 m

Hasil tembakan kompas 408’

Vegetasi : bambu, nangka, pete, asoka, kelapa, pisang dan kacang tanah